Вы находитесь на странице: 1из 5

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PEGAWAI NEGERI SIPIL


(Studi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo)

Wahyu Tri Handayani, Agus Suryono, Abdullah Said


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: handayani_wahyutri@yahoo.co.id

Abstract: Effectiveness of Leadership Education and Training of Civil Servants (The Study in
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo). This study aims to describe and analyze
the implementation of the Level III Training PIM PNS Force 226 and the effectiveness of the
implementation of the Level III Training PIM is at BKD Probolinggo. This study used a qualitative
research method with descriptive approach. Data analysis model used is the model of Miles and
Huberman Interactive analysis. The results showed that the implementation of the Education and
Leadership Training Level III PNS Force BKD 226 in Probolinggo is not effective, because of the
lack of facilities for education and ongoing training, field observation long enough, and time of
execution of the education and training of less objective because it is in the classroom, so that
when participants return to their respective agencies do not apply all the theories that have been
obtained from the Level III Training Pim. Advice can be given related research is in the classroom
and dormitory facilities more attention, while the implementation of education and training is
extended to the estimation in time-out, and coaches/teachers need to be given initial training in
order to provide the material as it appears in the learning modules .

Keywords: effective, education and training, data analysis miles and huberman, badan
kepegawaian daerah

Abstrak: Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pegawai Negeri


Sipil (Studi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo). Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan Diklat PIM Tingkat III PNS Angkatan 226
dan efektivitas pelaksanaan Diklat PIM Tingkat III tersebut di BKD Kabupaten Probolinggo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Model
analisis data yang digunakan adalah model analisis Interaktif Miles dan Huberman. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Diklat PIM Tingkat III PNS Angkatan 226 di BKD
Kabupaten Probolinggo tidak efektif, karena kurangnya fasilitas selama pendidikan dan pelatihan
berlangsung, observasi lapangan kurang lama, dan waktu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
kurang obyektif karena hanya berada di kelas, sehingga ketika peserta kembali ke instansi masing-
masing tidak menerapkan semua teori yang telah didapatkan dari Diklat Pim Tingkat III tersebut.
Saran yang dapat diberikan terkait hasil penelitian adalah fasilitas di kelas dan asrama lebih
diperhatikan lagi, waktu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan lebih diperpanjang dengan estimasi
waktu in-out, dan pelatih/pengajar perlu diberikan pembinaan awal agar memberikan materi sesuai
dengan yang tercantum di dalam modul pembelajaran.

Kata kunci: efektifitas, pendidikan dan pelatihan, analisis data miles dan huberman, badan
kepegawaian daerah

Pendahuluan Kelancaran pelaksanaan pembangunan


Suatu Bangsa jika ingin mendirikan suatu nasional tergantung kepada kesempurnaan dari
Negara harus terlebih dulu menentukan tujuan Aparatur Negara dan kesempurnaan Aparatur
yang jelas. Bagi Negara, tujuan merupakan Negara tergantung kepada kesempurnaan
sesuatu yang sangat penting karena akan Pegawai Negeri. Dalam pelaksanaan pem-
menentukan bagaimana Negara tersebut bangunan di Kabupaten Probolinggo, maka
mengatur, menyusun, dan menyelenggarakan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Probolinggo
pemerintahannya untuk mencapai tujuan yang menjadi salah satu aktor pendukung
sudah ditentukan. pembangunan. Jadi Pegawai Negeri Sipil

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 5, Hal. 824-828 | 824


merupakan salah satu aktor utama dalam Seorang PNS perlu meningkatkan kom-
pelaksanaan pembangunan. petensinya agar dapat meningkatkan produk-
Tetapi kenyataannya bagi masyarakat, tivitas dan kualitas pelayanan organisasi. Salah
kinerja PNS saat ini masih lemah,jauh dari yang satu cara untuk meningkatkan kompetensi PNS
diharapkan oleh masyarakat, pelayanannya tersebut yaitu dengan mengikutsertakan dalam
masih kurang maksimal. Padahal PNS program-program Pendidikan dan Pelatihan.
merupakan aktor utama dalam pelaksanaan Berdasarkan sasarannya, pendidikan dan
pembangunan dan perwujudan keberhasilan pelatihan PNS terbagi menjadi 2 (dua) jenis
tujuan negara. Oleh sebab itu PNS memang perlu (Siswanto, 2002, h.114), yaitu:
mendapatkan perhatian khusus agar nantinya - Diklat Prajabatan, dan
tercipta PNS yang memiliki kompetensi tinggi - Diklat dalam Jabatan:
dan kinerja yang baik dalam menjalankan tugas a. Diklat kepemimpinan.
dan fungsinya melalui Diklat PIM Tingkat III. b. Diklat fungsional.
Diklat PIM Tingkat III ini harus terus c. Diklat teknis.
ditingkatkan. PNS perlu diberi kesempatan untuk Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dan
berkembang dan meningkatkan kinerjanya, Pelatihan merupakan proses belajar-mengajar
sehingga nantinya terdapat perubahan pandangan yang menggunakan metode tertentu, bertujuan
dari masyarakat tentang aparatur pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pegawai,
yang belum memiliki profesionalisme dan sehingga nantinya dapat meningkatkan
kompetensi dalam menjalankan tugas pokok dan produktivitas, kinerja, dan kualitas pelayanan
fungsinya. kepada suatu organisasi.
Diklat memiliki keikutsertaan yang besar di
dalam menentukan efektivitas dan efisiensi 2. Kepemimpinan
organisasi. Berbagai manfaat bisa dirasakan yaitu Kepemimpinan yaitu kemampuan untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas, mempengaruhi orang lain agar tercapai tujuan
menciptakan sikap, loyalitas, dan kerjasama yang bersama. Berdasarkan definisi dari wikipedia,
lebih menguntungkan, memenuhi kebutuhan kepemimpinan merupakan proses memengaruhi
perencanaan SDM. (Sulistiyani, 2009, h.221) atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
Efektivitas pelaksanaan pendidikan dan bawahannya dalam rangka mencapai tujuannya.
pelatihan tercermin pada tercapai tidaknya tujuan Terdapat 3 (tiga) macam gaya ke-
yang ingin dicapai yaitu peningkatan pemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar
pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap sasaran organisasi tercapai (Rivai, 2002, h.122),
peserta untuk bekerja lebih baik lagi. Salah satu yaitu:
bentuk pendidikan dan pelatihan untuk jabatan a. Gaya Kepemimpinan Otoriter
struktural eselon III adalah Diklat PIM Tingkat b. Gaya Kepemimpinan Demokratis
III. c. Gaya Kepemimpinan Bebas
Efektivitas pelaksanaan Diklat PIM Tingkat
III dapat dicapai jika pelaksanaannya berperan 3. Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan PNS
dengan baik. Bersatunya unsur-unsur tersebut Dalam penilaian/pengukuran efektivitas
akan menentukan efektifnya pelaksanaan Diklat pendidikan dan pelatihan terdapat empat
PIM Tingkat III di Badan Kepegawaian Daerah tingkatan (Kirkpatrick, 2006, h.21) yaitu:
Kabupaten Probolinggo. 1. Reaksi (Reaction)/ Tanggapan
Pengukuran diklat pada tingkatan ini adalah
Tinjauan Pustaka menilai perasaan, opini peserta diklat
1. Administrasi Kepegawaian kepada program diklat. Pada tingkat ini
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun mengukur reaksi/tanggapan terhadap
1999 pada Bab 1 Pasal 1, disebutkan bahwa pendidikan dan pelatihan meliputi: reaksi
Pegawai Negeri Sipil merupakan warga Negara terhadap kurikulum pendidikan dan
RI yang sudah memenuhi syarat yang telah pelatihan, reaksi terhadap pelatih yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang mengajar, reaksi terhadap fasilitas, sarana
berwenang, dan diberi tugas dalam jabatan dan prasarana yang digunakan dalam
negeri, atau diberi tugas negara lainnya, dan gaji pendidikan dan pelatihan. Reaksi ini dapat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengetahui efektivitas pelaksanaan
berlaku. PNS merupakan aparatur pelaksana program pendidikan dan pelatihan, juga
pemerintah dalam mencapai tujuan Nasional, perasaan partisipan terhadap pengalaman
penyelenggaraan pemerintahan, dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
pembangunan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 5, Hal. 824-828 | 825


2. Pembelajaran (Learning) 4. Aktualisasi
Pengukuran pembelajaran akan menilai Terdiri dari observasi lapangan, isu aktual
sejauh mana peserta menguasai konsep- sesuai dengan tema, kertas kerja perorangan,
konsep, informasi, dan keahlian yang kelompok, dan angkatan.
diajarkan selama proses pendidikan dan 5. Muatan lain-lain
pelatihan. Terdiri dari pengarahan program, penjelasan
3. Perilaku teknis, pre test dan post test, evaluasi, dan
Pengukuran perilaku diukur berdasarkan bahasa inggris.
perilaku peserta pendidikan dan pelatihan. Struktur kurikulum dan mata diklat diatas
4. Hasil (Result) sesuai dengan teori Hasibuan, (2003, h.70)
Pengukuran hasil diukur berdasarkan pada yaitu ada tujuan yang ingin dicapai dengan
perubahan lembaga setelah mempunyai diadakannya diklat, terdiri dari produktifitas
pegawai yang telah dilatih. kerja, pelayanan, karir, efisiensi, moral, dan
konseptual.
Metode Penelitian b. Peserta Diklat PIM Tingkat III PNS di
Jenis penelitian yang dipakai di penelitian BKD Kabupaten Probolinggo
ini yaitu penelitian kualitatif dengan Penyelenggaraan Diklat PIM Tingkat III
menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian Pola Kemitraan Propinsi Jawa Timur Angkatan
kualitatif adalah penelitian yang mendapatkan 226 Tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo
hasil data deskriptif berisi kata-kata tertulis atau diadakan untuk PNS yang menduduki jabatan
lisan dan perilaku yang diamati dari seseorang. eselon III atau disiapkan untuk menduduki
(Bogdan dan Taylor, 2012, h.4). Lokasi jabatan eselon III di lingkungan Pemerintah
penelitian yang peneliti lakukan yaitu di BKD Kabupaten.
Kabupaten Probolinggo. Teknik pengumpulan Peserta Diklat PIM Tingkat III Pola
data yang dipakai yaitu observasi / pengamatan, Kemitraan Propinsi Jawa Timur di Kabupaten
interview/wawancara, dan dokumentasi. Model Probolinggo Angkatan 226 Tahun 2013, terdiri
analisis data yang dipakai peneliti yaitu model dari:
analisis interaktif dari Miles dan Huberman yang 16 Orang Pejabat Eselon III
terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, 14 Orang Pejabat Eselon IV
penyajian data, dan yang terakhir yaitu penarikan
kesimpulan. c. Tenaga Kediklatan
Tenaga kediklatan Diklat PIM Tingkat III
Pembahasan di Kabupaten Probolinggo Angkatan 226 Tahun
1. Pelaksanaan Diklat PIM Tingkat III 2013 yaitu Widyaiswara dari Pejabat di
Pegawai Negeri Sipil di BKD Kabupaten lingkungan Pemerintah Daerah (Sekretariat
Probolinggo Daerah, Bappeda, Inspektorat, Dinas Pengelo-
a. Struktur kurikulum dan mata Diklat PIM laan Keuangan Daerah, dan BKD).
Tingkat III Pegawai Negeri Sipil di BKD
Kabupaten Probolinggo d. Penyelenggaraan Diklat
1. Kajian Sikap dan Perilaku Penyelenggaraan Diklat PIM Tingkat III di
Terdiri dari kepemimpinan di alam terbuka, Kabupaten Probolinggo Angkatan 226 Tahun
kepemimpinan dalam organisasi, psikologi, 2013 dilaksanakan pada tanggal 03 April 2013
dan pengembangan potensi diri. sampai dengan tanggal 20 Mei 2013. Tempat
2. Kajian Manajemen Publik pelaksanaan di Badan Kepegawaian Daerah
Terdiri dari analisis kebijakan publik, (BKD) Kabupaten Probolinggo, Jalan Raya
membangun kepemerintahan yang baik, Dringu Nomor 81.
teknik analisis manajemen, pengukuran
kinerja dan AKIP, pemberdayaan SDM, 2. Efektivitas Pelaksanaan diklat PIM
telaahan staf paripurna, hukum administrasi Tingkat III Pegawai Negeri Sipil di BKD
negara, teknologi informasi dalam Kabupaten Probolinggo
pemerintahan, dan pengembangan Pemberian pelayanan publik oleh aparat
pelaksanaan pelayanan prima. birokrasi di Indonesia menjadi masalah yang
3. Kajian Pembangunan serius, karena masyarakat sering mengeluhkan
Terdiri dari teori dan indikator pembangunan, kualitas aparat dalam menjalankan fungsinya.
sistem pengelolaan pembangunan, muatan Berbagai keluhan disampaikan oleh masyarakat,
teknis substantif lembaga, dan pembangunan yaitu pada proses pelayanan, waktu yang
daerah, sektor, dan nasional. dibutuhkan untuk penyelesaian urusan, sikap dan
perilaku aparat, sampai kualitas hasil pelayanan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 5, Hal. 824-828 | 826


Jadi sangat diperlukan MSDM yang Dari hasil tanggapan terhadap fasilitas yang
profesional dan kompeten dalam memberikan diberikan selama diklat berlangsung, fasilitas
pelayanan kepada masyarakat. Tanggung jawab yang diberikan masih kurang lengkap karena
besar aparat birokrasi dalam memberikan listrik tidak berfungsi dengan baik, ruang baca
pelayanan kepada masyarakat harus didukung hanya ada kumpulan jurnal-jurnal, sehingga jika
oleh SDM aparatur birokrasi yang profesional ingin menambah ilmu dan materi harus
dan kompeten. mngunjungi perpustakaan kota.
Hal tersebut di atas sesuai dengan teori dari Dari hasil tanggapan terhadap kesesuaian
Panggabean (2002, h.15) yaitu MSDM merupa- materi, diketahui bahwa Materi Diklat PIM
kan proses yang terdiri dari perencanaan, Tingkat III yang disampaikan sangat
pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian berhubungan dengan bidang tugas peserta.
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis Materi yang disampaikan sangat bermanfaat,
pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, karena materi yang disampaikan membuka
pengembangan, kompensasi, promosi, dan wawasan peserta untuk selalu berpijak pada
pemutusan hubungan kerja untuk mencapai aturan dan Dasar Hukum yang ada dalam
tujuan yang telah ditetapkan. pelaksanaan pelayanan, peserta dapat
Kirkpatrick (2006, h.21) menyebutkan meningkatkan potensinya dengan mampu
dalam penilaian/pengukuran efektivitas menjabarkan semua kebijakan yang ada kepada
pendidikan dan pelatihan terdapat empat staf. Agar alumni peserta lebih aktif dalam
tingkatan yaitu: bersikap dan berperilaku disiplin dalam
a. Reaksi (Reaction)/Tanggapan memberikan pelayanan kepada masyarakat/
b. Pembelajaran (Learning) publik. Selama Diklat berlangsung, dilakukan
c. Perilaku pre-test dan post-test materi untuk melihat sejauh
d. Hasil (Result) mana para alumni peserta memahami materi
Dari keempat pengukuran efektifitas yang telah diajarkan.
pendidikan dan pelatihan di atas, peneliti Dan dari hasil terakhir mengenai tanggapan
mengambil satu pengukuran yaitu reaksi atau alumni peserta terhadap jadwal pendidikan dan
tanggapan karena sesuai dengan hasil penelitian pelatihan pada Diklat PIM Tingkat III di Badan
yang peneliti peroleh selama penelitian di Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo,
lapangan. Tanggapan ini merupakan tanggapan diketahui bahwa jadwal yang telah ditetapkan
peserta Diklat PIM Tingkat III angkatan 226 di untuk Diklat PIM Tingkat III kurang efektif,
BKD Kabupaten Probolinggo terhadap efek- karena terlalu banyak di dalam ruangan kelas,
tivitas pelaksanaan diklat tersebut dan perasaan sehingga ketika kembali ke instansi masing-
peserta mengenai pengalaman selama mengikuti masing tidak bisa diterapkan semua ilmu yang
diklat. telah didapat. Juga pelaksanaan Diklat PIM
Efektivitas pelaksanaan Diklat PIM Tingkat Tingkat III ini tidak mengganggu pekerjaan
III dapat dicapai jika unsur-unsur yang tergabung pokok para alumni peserta, karena sudah
dalam proses pelaksanaannya berperan dengan dikondisikan dengan keadaan yang ada, maka
baik. Bersatunya unsur-unsur tersebut dibebastugaskan dari pekerjaan pokoknya
menentukan efektifnya pelaksanaan diklat PIM sehingga para alumni peserta memang
tingkat III di BKD Kabupaten Probolinggo. difokuskan untuk mengikuti Diklat PIM Tingkat
Peneliti mendapatkan hasil tanggapan III angkatan 226.
alumni peserta terhadap penguasaan materi
pelatih dan penyampaian materi, tanggapan Kesimpulan
terhadap fasilitas yang diberikan, tanggapan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terhadap kesesuaian manfaat materi, dan Pelaksanaan Diklat PIM Tingkat III Angkatan
tanggapan terhadap jadwal diklat PIM tingkat III 226 di BKD tidak efektif karena kurangnya
di BKD Kabupaten Probolinggo. fasilitas selama pendidikan dan pelatihan
Dari hasil tanggapan alumni peserta berlangsung, waktu observasi lapangan kurang
terhadap pelatih dalam penguasaan materi dan lama sehingga kurang mendapatkan ilmu dari
penyampaian materi yang peneliti laksanakan di observasi lapangan tersebut, waktu pelaksanaan
lapangan, pelatih sudah menguasai materi dan pendidikan dan pelatihan kurang objektif karena
penyampaian materi sudah baik sehingga semua hanya berada di kelas, sehingga peserta ketika
alumni peserta dapat memahami isis materi yang kembali ke instansi masing-masing tidak
disampaikan dan juga sudah diberikan modul menerapkan semua teori yang telah didapatkan
berupa soft copy dan hard copy. Jadi jika dari Diklat PIM Tingkat III angkatan 226.
terdapat materi yang belum dipahami, bisa Saran yang dapat diberikan terkait hasil
dilihat di buku modul dan didiskusikan bersama. penelitian adalah Fasilitas di ruangan kelas dan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 5, Hal. 824-828 | 827


asrama lebih diperhatikan lagi, waktu telah peserta dapatkan dari pelaksanaan
pelaksanaan diklat PIM tingkat III di BKD pendidikan dan pelatihan bisa langsung
Kabupaten Probolinggo lebih diperpanjang diterapkan di instansi/satuan kerja perangkat
dengan estimasi waktu in-out, agar teori yang daerah masing-masing peserta.

Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah Nomor 101/ Tahun 2000, tentang Diklat Jabatan PNS Jakarta, Sekretaris Negara
Republik Indonesia.
Rivai, Vetrizal. (2002) Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siswanto, Sastrohadiwiryo. (2005) Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif
dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Steers, Richard. M. (1984) Efektivitas Organisasi (cetakan kedua). Jakarta: Erlangga.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Jakarta, Menteri Negara
Sekretaris Negara Republik Indonesia.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 5, Hal. 824-828 | 828

Вам также может понравиться