Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
This paper aims to examine the history of the formulation of Pancasila into a basic principle
of state philosophy and unifying the nation. The method used is literature study, which is a
series of activities to find, read, record, review the reports, and library materials that
contain theories relevant to the problems in revealing past events. The results show that the
independence achieved by the Indonesian people is not a gift from the Netherlands or Japan.
Independence is achieved through a long struggle full of twists and turns with the sacrifice of
property, soul, and body. On 17-08-1945 is the culmination of the nation's struggle. De facto
independence is not enough, support and international recognition (de yure) is needed. One
of the conditions to be recognized by the international community, that the independent state
is obliged to have the Basic of State and the Constitution of the State. The formulation of
Pancasila as the candidate for State Base started through the session of BPUPKI. The
proposed candidate for Basic State has been submitted by the figures in front of the first trial
of BPUPKI. At the second session delivered the results of the formulation of Pancasila by
the Committee of nine, commonly known as the Jakarta Charter. The structure of Pancasila,
especially the first precepts in the Jakarta Charter, is proposed to be replaced, thus
becoming "Belief in the One Supreme". The 1945 Constitution and Pancasila were passed by
the PPKI to become the State Basis, unifier and house with the Indonesian nation.
Keywords: Pancasila, Unifier, BPUPKI, PPKI
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan mengkaji sejarah perumusan Pancasila menjadi azas dasar falsafah
negara dan pemersatu bangsa. Metode yang digunakan adalah studikepustakaan, yaitu
rangkaian kegiatan mencari, membaca, mencatat, menelaah laporan-laporan, dan bahan
pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam mengungkapkan
peristiwa masa lampau. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh
bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari Belanda ataupun Jepang. Kemerdekaan diraih
melalui perjuangan panjang penuh liku-liku dengan pengorbanan harta benda, jiwa, dan raga.
Pada 17-08-1945 merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa. Kemerdekaan secara de
facto belum cukup, dukungan dan pengakuan dunia internasional (de yure) sangat
dibutuhkan. Salah satu syarat untuk diakui oleh dunia internasional, bahwa negara merdeka
itu wajib memiliki Dasar Negara dan UUD Negara. Perumusan Pancasila sebagai calon
Dasar Negara dimulai melalui sidang BPUPKI. Usulan calon Dasar Negara telah
disampaikan oleh tokoh-tokoh dihadapan sidang pertama BPUPKI. Pada sidang kedua
disampaikan hasil rumusan Pancasila oleh Panitia sembilan yang lazim dikenal sebagai
Piagam Jakarta. Susunan Pancasila, terutama sila pertama dalam Piagam Jakarta diusulkan
120
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
untuk diganti, sehingga menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. UUD 1945 dan Pancasila
disahkan oleh PPKI menjadi Dasar Negara, pemersatu, dan rumah bersama bangsa Indonesia
121
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
matahari di bulan Juni 1945, 72 tahun yang pidato Bung Karno merupakan hasil
lalu disambut dengan lahirnya sebuah kompilasi dari tiga hari sidang
konsepsi kenegaraan yang sangat sebelumnya.
bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu Namun yang harus disadari bahwa
lahirnya Pancasila sebagai pemersatu Pancasila telah ada dalam segala bentuk
bangsa, seakan-akan kehilangan daya kehidupan rakyat Indonesia. Sejarah
perekatnya. bangsa Indonesia telah mencatat bahwa di
Penentuan siapa yang merumuskan antara tokoh perumus gagasan tentang
pertama Pancasila mungkin akan dengan calon dasar negara (Pancasila) itu adalah
mudah memancing perdebatan. Di antara Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir.
elemen-elemen (oknum) yang secara terus- Soekarno. Suatu pertanyaan yang
menerus menggugat berpendapat bahwa senantiasa dilontarkan, namun tetap saja
penggali Pancasila adalah Mr. Muh. menarik yaitu mengapa Pancasila itu sakti
Yamin, dengan alasan bahwa tiga hari dan selalu dapat bertahan yang sekaligus
sebelum pidato Bung Karno 1 Juni 1945, dapat menunjukkan eksistensinya dari
Mr. Muh. Yamin pada 29 Mei 1945 telah guncangan kisruh politik di negara ini?
menyampaikan suatu pidato yang memuat Jawabannya karena Pancasila itu
kelima sila tersebut. Ada juga yang merupakan media pemersatu bangsa yang
berpendapat bahwa yang lahir pada 1 Juni di dalamnya terkandung nilai-nilai
1945 adalah nama Pancasila, alasannya toleransi, harmonisasi, dan bersifat terbuka
bahwa kelima sila itu sesungguhnya sudah mengikuti perkembangan jaman.
ada sejak jaman nenek moyang bangsa ini
ada, sehingga tidak mungkin lagi dikenali PEMBAHASAN
hari lahirnya. Sementara itu ada juga yang I. Kebangkitan Nasionalisme
berpendapat bahwa Mr. Muh. Yamin dan Sejak jaman kerajaan dan
Mr. Soepomo adalah penggali Pancasila, masuknya agama-agama besar di
alasannya kedua tokoh ini telah nusantara, unsur-unsur Pancasila sebagai
menyampaikan lima pokok pikiran di kebudayaan Indonesia sudah ada dalam
depan sidang BPUPKI. Selain itu bahkan kehidupan masyarakat, terutama yang
ada yang berpendapat bahwa pidato Bung terkait dengan sistem kepercayaan.
Karno 1 Juni 1945 merupakan pidato Kehadiran pengaruh budaya luar pada
penutup, yang tidak lain sebagai waktu itu berjalan secaradamai, tanpa
rangkuman pidato yang diucapkan oleh intimidasi apalagi melalui kekerasan,
tokoh-tokoh sebalumnya, oleh karena itu sehingga hubungan di antara kedua budaya
122
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
itu terjalin dan dapat berlangsung secara negara di kawasan Asia telah dikuasai oleh
harmonis. bangsa Eropa seperti:Malaysia, Singapura,
dan India oleh bangsa Inggris, Philipina
Pada masa kerajaan Majapahit
oleh bangsa Spanyol, Kamboja, Laos, dan
cukup banyak karya sastra bernilai tinggi
Vietnam (Indocina) oleh bangsa Prancis,
berhasil diciptakan. Di antara sekian
Indonesia oleh Belanda. Kedua,
banyak karya sastra, ada dua buah karya
pergolakan kebangkitan Dunia Timur
sastra yang sangat terkenal kala itu yaitu:
dengan ditandai timbulnya suatu
kitab Negarakertagama yang dikawi oleh
kesadaran akan kekuatannya sendiri
Mpu Prapanca, dan kitab Sutasoma yang
seperti: Republik Philipina yang dipelopori
dikawi oleh Mpu Tantular. Dalam buku
Joze Rizal (1898), kemenangan Jepang
Negarakertagama terdapat istilah
atas Rusia (1905), Republik Cina (1911)
“Yatnaggegwani Pancasyiila Kertasangkar
oleh Sun Yat Sen. Bagi bangsa Indonesia,
bhisekaka Krama”, artinya raja wajib
peristiwa-peristiwa ini sangat besar
menjalankan dengan setia kelima
pengaruhnya terhadap pergolakan
pantangan begitu pula upacara-upacara
kebangkitan akan kesadaran berbangsa
ibadat dan penobatan. Sementara dalam
yaitu kebangkitan nasional melalui
kitab Sutasoma terdapat istilah “Pancasila
organisasi pergerakan “Budi Utomo”
Krama”, artinya lima dasar tingkah laku
(1908) yang dipelopori oleh Dr. Wahidin
atau perintah kesusilaan. Pancasila Krama
Sudirohusodo bersama muridnya Dr.
ini juga sering disebut “Ma Limo”,
Sutomo.
mencakup: 1) Dilarang mateni
Timbulnya gerakan nasional tidak
(membunuh); 2) Dilarang maling
dapat dipisahkan dengan bangkitnya
(mencuri); 3) Dilarang madon (berzina); 4)
nasionalisme di Asia, yang dianggap
Dilarang mabok (minum-minuman keras)
sebagai reaksi terhadap imperialisme
dan; 5) Dilarang main (berjudi). Kelima ini
(penjajahan). Atas dasar itu, maka dapat
menjadi pedoman tingkah laku yang wajib
dikatakan bahwa nasionalisme itu
ditaati.
sesungguhnya adalah jawaban bangsa Asia
Hadirnya bangsa Barat (Belanda) termasuk bangsa Indonesia terhadap
pada akhir abad XVI di nusantara sebagai tantangan Barat. Artinya bahwa sejak
bangsa penjajah, membawa perubahan kehadiran bangsa Barat di nusantara ini
besar bagi bangsa ini.Pada permulaan abad sesungguhnya telah terkandung sebuah
XX di panggung politik internasional niat/nafsu untuk menjajah dan
terhadap Dunia Timur terjadi dua peristiwa mengeksploitasi, sehingga sejak saat itu
penting. Pertama, hampir seluruh negara-
123
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
juga telah menimbulkan reaksi masyarakat sebagai batu dasar lahirnya kebangkitan
setempat. bangsa kulit berwarna, maka kejadian
Reaksi bangsa Asia terhadap lainnya harus juga diberikan proporsi yang
kolonialisme dan imperialisme Barat seimbang. Penulis cenderung mengatakan
sesungguhnya ada dua bentuk: 1) bahwa kebangkitan nasionalisme Indonesia
Zelotisme, yaitu reaksi berupa menutup adalah bentuk reaksi bangsa Indonesia
pintu rapat-rapat bagi pengaruh Barat atau sendiri akibat dari kebijakan-kebijakan
yang lazim juga dikenal dengan istilah pemerintahan kolonial itu sendiri. Bibit-
isolasi, yaitu bentuk perlawanan pasif bibit perlawanan bangsa Indonesia telah
dengan cara menolak segala pengaruh ditanam dan disemai oleh kolonial sendiri,
Barat. Contoh: gerakan Sanusi di Afrika sehingga tumbuh subur menjadi bentuk
Utara, gerakan Wahabi di Arabia, gerakan perlawanan. Reaksi-reaksi ini dilakukan
Swadessi di India; 2) Herodianisme, yaitu oleh bangsa Indonesia jauh sebelum tahun
dengan cara membuka pintu selebar- 1905, seperti perlawanan Sultan Agung
lebarnya bagi pengaruh Barat, meniru cara- Mataram (1645), Sultan Ageng Tirtayasa
cara Barat dan apabila sudah kuat (1650), Iskandar Muda (1635), Untung
digunakan untuk menyerang imperialisme Surapati dan Trunojoyo (1670), Pattimura
Barat. Reaksi seperti ini sering juga (1817), Diponogoro (1825-1830), Jagaraga
disebut sebagai bentuk perlawanan aktif, (1849), dan masih banyak perlawanan
yaitu menentang pengaruh Barat dengan lainnya yang mempunyai corak, ciri,
menggunakan alat-alat atau senjata dari bentuk sendiri. Sekali lagi menurut hemat
Barat sendiri. Contoh: gerakan Mohammad penulis, bahwa kejadian-kejadian seperti
Abduh di Mesir, Revolusi Turki, dan kemenangan Jepang atas Rusia, Gerakan
gerakan modernisasi Jepang pada jaman Turki Muda, dan kejadian-kejadian lainnya
Meizi Tenno. di luar Indonesia hanya merupakan faktor
Bangkitnya nasionalisme pendorong. Namun bagaimanapun besar
Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dan kuatnya dorongan itu dilakukan,
bangkitnya nasionalisme di Asia. Namun apabila di dalam hati sanubari orang-orang
kalau dikatakan bahwa kebangkitan Indonesia tidak bergelora semangat
nasionalisme Indonesia akibat pengaruh perlawanan terhadap hegemoni kolonial,
kemenangan Jepang atas Rusia (1905) dan mungkin perlawanan itu lambat datangnya
gerakan Turki Muda (1908) sepertinya atau mungkin sama sekali tidak akan
perlu dicermati secara hati-hati. Bila pernah terjadi perlawanan.
kemenangan Jepang atas Rusia ditanggapi
124
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
125
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
126
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
meraih simpati dan dukungan maksimal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, hasil sidang
dari rakyat Indonesia dalam menghadapi pertama ini akan dibahas dalam sidang
pihak sekutu. kedua yang akan dilaksanakan pada
Sebagai tindaklanjut atas janji itu, tanggal 14 sampai 16 Juli 1945.
terutama bagi mereka yang meragukan Sidang BPUPKI pertama
janji itu, kembali Jepang menegaskan berlangsung selama empat hari, secara
bahwa seandainya janji itu direalisasikan berturut-turut tiga tokoh yang tampil
apakah bangsa Indonesia sudah siap berpidato menyampaikan gagasan/usulan
menjadi negara merdeka, merumuskan sebagai calon dasar negara. Pada hari
persyaratan yang dipenuhi bagi suatu pertama tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh.
negara merdeka, misalnya apakah sudah Yamin yang diberi kesempatan untuk
siap dengan dasar negara. Untuk menyampaikan pidatonya, tanggal 31 Mei
menegaskan dan sekaligus sebagi bukti 1945 pidato disampaikan oleh Mr.
komitmen Jepang akan janji itu maka Soepomo, sementara pada hari terakhir
tanggal 1 Maret 1945 Jepang tepatnya tanggal 1 Juni 1945 kesempatan
mengemukakan akan membentuk “Badan diserahkan kepada Ir. Soekarno untuk
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan menyampaikan pidato tentang rencana
Kemerdekaan Indonesia”(BPUPKI). calon dasar negara.
Badan ini baru terbentuk tanggal 29 April Dalam pidatonya, Mr. Muh.
1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945 Yamin mengusulkan calon rumusan Dasar
kemudian mulai bekerja tanggal 29 Mei Negara Indonesia sebagai berikut: 1) Pri
1945. Badan ini beranggotakan 60 0rang Kebangsaan; 2) Pri Kemanusiaan; 3) Pri
dengan ketua Dr. Radjiman Ketuhanan; 4) Pri Kerakyatan
Widiodiningrat. (permusyawatan dan perwakilan) dan; 5)
Dengan dibentuknya BPUPKI, Kesejahteraan Rakyat (Keadilan sosial). Isi
bangsa Indonesia dapat secara legal pidato yang disampaikan Mr. Muh. Yamin
mempersiapkan diri menjadi negara terdiri dari lima usulan, namun dari kelima
merdeka, merumuskan persyaratan yang usulan tersebut Mr. Muh. Yamin tidak
harus dipenuhi bagi sebuah negara memberi nama atau istilah terhadap kelima
merdeka. Hal yang pertama kali dibahas usulan tersebut. Pada akhir pidatonya Mr.
dalam sidang BPUPKI adalah Muh. Yamin juga menyerahkan naskah
permasalahan “Dasar Negara”. Sidang sebagai lampiran yaitu suatu rancangan
BPUPKI dibagi menjadi dua bagian, usulan sementara berisi rumusan UUD RI
yaitu:sidang pertama berlangsung tanggal yang dimulai dengan kata pembukaan.
127
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
128
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
129
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
130
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
131
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016
132