Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SEUMUR HIDUP
DALAM PERSPEKTIF
FILSAFAT PENDIDIKAN
ISLAM
Saifuddin Zuhri dan Mudhoffar
(STAI Al-Qolam Gondanglegi Malang)
theory about lifelong education. Even Islamic education is not only oriented towards
the anthropological dimension, but rather includes two poles at once; namely the
theocentric and anthropocentric.
This study basically aims to explore the concept of lifelong education philosophically,
Juli - Desember 2014
including: (1) What is the nature of lifelong education education?; (2) How is
57 Jurnal
(sebenarnya dalam Islam telah menjadi kan seumur hidup dalam perspektif
sebuah paradigma jauh sebelum kon- filsafat pendidikan Islam. Diharapkan
sep barat digulirkan). Timbulnya isti- penelitian ini dapat memberikan kon-
lah Life Long Education secara umum tribusi pemikiran guna memperbaiki
dipicu oleh adanya isu kritis pendidi- pelaksanaan pendidikan, memperkaya
Juli - Desember 2014
kan di Amerika pada 1960 yang kemu- khazanah khususnya dalam bidang
61 Jurnal
Dalam Pandangan Agama, Makalah, (Yogyakarta, Fak. 14 Acmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian
Tarbiyah Universitas Islam Indonesia, 1987) Filsafat, Makalah, (ttp.: tnp, tt)
nya perumusan kesimpulan dianggap kan dari pertemuan dua unsur yakni
benar bila telah memenuhi kebenaran nafs dan nuthfah. Sebagaimana diku-
empirik logis, empirik etis dan empirik tip oleh Muhammad Yasir dan kitab
transendenta1.15 al-Madhnūn al-Shaghīr dan al-I’rāj
C. Pendidikan Seumur Hidup Dalam al-Shalihin—bahwa nafs (Jiwa) dicip-
Islam takan ketika sel benih telah memenuhi
persyaratan untuk menerimanya (ada-
1. Hakekat Manusia pun kata nuthfah menunjuk pada pen-
Perbincangan tentang eksistensi gertian sperma dan ovum). Proses ini
manusia memang tidak akan pernah selanjutnya disebut dengan al-istiwā’
berakhir dan selalu menja- seperti dalam QS. Al-Hijr
di salah satu bahan kajian (15:26).17
yang aktual. Hal ini bukan
... manusia “Dan ingatlah ketika Tu-
saja karena manusia mer- adalah mahluk hanmu berfirman kepada
upakan obyek sekaligus unik, serba para malaikat, “sesungguh-
subyek dalam kehidupan, nya Aku akan menciptakan
akan tetapi lebih dari itu,
meliputi, seorang manusia dari tanah
sebagaimana Karl Jaspers, sangat terbuka, liat (yang berasal) dari
manusia adalah mahluk punya potensi lumpur hitam yang diberi
unik, serba meliputi, san- bentuk”.
gat terbuka, punya potensi yang agung
Lebih detail dan
yang agung tapi sekaligus tapi sekaligus gamblang tentang proses
menjadi bahaya besar bagi menjadi perkembangan kejadian
dunia. Muthahari dalam
perenungannya tentang bahaya besar manusia secara fisik/biolo-
gis ini dapat dirujuk pada
manusia bukanlah sema- bagi dunia. QS. Al Mu’minun (23:12�
ta-mata karena Al-Qur’an -16).
menyuruhnya, “dan ten-
tang dirimu mengapa tidak engkau re- “Dan sesungguhnya Kami telah
nungkan ?” (QS. 51:21).16 menciptakan manusia dari sari pati
tanah. Lalu Kami jadikan sari pati
Pertanyaan-pertanyaan mengenai itu air mani (yang disimpan) dalam
manusia itu sendiri karena terdapat tempat yang kokoh (rahim). Ker-
Pusaka
daerah-daerah yang terbatas dalam nudian air mani itu Kami jadikan
diri (batin) dan tidak kita ketahui. segumpal darah, lalu segumpal darah
Mengkaji tentang manusia secara filo- itu Kami Jadikan segumpal daging,
sofis berarti pula harus berfikir secara dan segumpal daging itu Kami jadi-
total mengenai eksistensinya sehingga
Juli - Desember 2014
adalah khas manusia karena tidak ada to--bahwa manusia itu serba dua,
makhluk lain yang memiliki kemam- mengingat materi merupakan bayan-
puan seperti itu. Keistimewaan lain gan dalam dunia ide. Adapun ide
manusia adalah bahwa ia memiliki sendiri terdapat dalam jiwa manusia.
19 Bachtiar Surin, Terjemah dan Tafsir Al-Dzikrā, Sedangkan spiritualitas manusia di-
(Bandung: Angkasa Ofset, 1991), hal. XLIX & LI. Tim En-
siklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : lchtiar Baru- 20 Ali Syari'ati, Tugas Cendekiawan Muslim, alih
-Van Hoeve, 1994), hal. 161 bahasa M Amien Rais, (ttp: M. Shalahuddin Press,, 1992).
maksudkan bahwa manusia adalah ingat tugas dan perannya yang sangat
makhluk berkesadaran serta memiliki istimewa dibandingkan dengan
subyektifitas. Sedangkan Tim Dosen makhluk lain, karena disamping
IAIN Walisongo berpendapat mate- sebagai khalifah, dalam waktu ber-
rialis adalah bahwa manusia meru- samaan pula ia sebagai ‘abdullāh
pakan makhluk yang bersifat materi yang tugas utamanya adalah menata
(ada, berwujud). Teori-teori untuk dan memakmurkan bumi melalui
menjelaskan tentang hakekat manusia pemanfaatan segenap potensi yang
sangatlah beragam. Inilah yang kemu- ia miliki. Manusia juga istimewa
dian banyak melahirkan terma-terma karena keberadaanya sebagai sosok
dengan langsung menunjuk eksistensi yang dilengkapi dengan fitrah (dalam
manusia dan ėlan hidupnya. Manusia konteks pendidikan Islam diidentikan
dalam peristilahan Yunani diiden- pula dengan istilah potensi, kemam-
tifikasi dengan bermacam-macam puan dasar, pembawaan atau kecende-
sebutan, diantaranya adalah: homo rungan). Secara ontologis, fitrah ini
sosialis (manusia sebagai makhluk dapat dianalisa melalui dua sisi yakni
yang hidup bermasyarakat), homo etimologi dan terminologi. Merujuk
economicus (manusia sebagai makhluk pada akar katanya, berasal dari kata
yang mengorganisasikan segenap us- fathara yang bentuk mashdarnya
ahanya untuk memenuhi kebutuhan fathrun yang berarti menciptakan.
hidup), homo diligens (manusia tidak Secara terminologis, makna fitrah
selalu melakukan pekerjaan sendiri memiliki interpretasi yang sangat
melainkan mampu menyelesaikan beragam, karenanya perlu beberapa
tugas itu kepada oranga lain), homo sudut pandang untuk menganalisa
legatus (manusia sebagai makhluk makna yang dimaksud. Sebagaiamana
yang mewariskan kebudayaan kepada dalam QS. Ar rum (30:30) yang
generasi berikutnya), homo sapiens artinya,
(manusia di sarnping sebagai makhluk “Hadapkanlah wajahmu dengan
biologis juga makhluk yang berfikir).21 lurus (hanif) kepada Islam, Itulah
Dari uraian di atas dapat disimpulkan agama Allah dijadikannya manusia
bahwa manuisa bukanlah makhluk sesuai dengan fitrahnya; tidak ada
yang diciptakan secara kebetulan tetapi perubahan pada fitrah Allah. Itu-
keberadaanya benar-benar diadakan lah agama yang benar, tetapi pada
JurnalJuliPusaka
bahwa kamu mengira kamu tidak kepada yang haq. Adapun makna dari
akan dikembalikan kepada Kami.” fitrah dalam menciptakan manusia
2. Wajib Didik Atas Manusia ialah jibillah insaniyah (tabiat, pem-
Pendidikan atas diri manusia bawaan ataupun naluri)22 yang meng-
merupakan sebuah kewajiban meng- himpun dua kehidupan yakni jasmani
hayawaniyah dan rohani malakiyah.
68
Pusaka
Juli - Desember 2014
71 Jurnal
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1994. Teori-Teori Pendiidkan Berdasarkan Al-Qur’an.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Abdurrahman, Aisyah (Bintusy Syathi’) 1997. Manusia Sensitifitas Hermenneutika Al-
Qur’an. Terjamahan M. Adib Al Arief. Yogyakarta : LKPSM.
Ahnan, Maftuh. tt, Filsafat Manusia, ttp: Bintang Pelajar
Al Khaubawi, Utsman. 1991. Terjemahan Durratun Nashihin. Jilid I. Terjemahan Anshori
Umar Sitagal. Semarang : Asy Syifa’.
Alkaf, Idrus. tt. Kampus Tiga Bahasa. Surabaya : Karya Utama.
Ancok. Djamaludin & Fuad Nashori, 1994. Psikologis Islam. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Arifin, Bey. tt. Hidup Sesudah Mati. ttp. CV. Kinta.
Arifin, HM. 1976. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
Masyarakat. Jakarta : CV. Bulan Bintang.
Barnadib, Imam. 1992. Filsafat Pendidikan – Sistem dan Metode. Yogyakarta : Andi Offset.
Charis Zubair, Ahmad. tt. Makalah : Metodologi Penelitian Filsafat, ttp.
Cropley, Aj. tt. Pendidikan Seumur Hidup. Terjemahan M. Sardjan Kadir, Surabaya : Usaha
Nasional.
Departemen Agama RI. 1992. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta.
Djumberansyah, 1985. Ilmu Pendidikan Islam. Malang : Biro Ilmiah IAIN Sunan Ampel.
Freire, Paulo. 1999. Menggugat Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Ghazali, Al. tt. Halal dan Haram. Terjemahan Ahmad Sunarto. Jakarta : Pustaka Amani.
.............., tt. Ihya’ Ulumuddin. Juz III. ttp : Masyhadul Husaini.
Hamzah, Wirjosukarto, Amir. 1985. Konsep Pendidikan dan Pengajaran Islam. Jember :
Muria Offset.
Hasan Sulaiman, Fathiyah. 1990. Konsep Pendidikan Al Ghazali. Jakarta : P3M.
Hawari, Dadang. 1998. Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta :
Dana Bhakti Primayasa.
Ibn Rusn, Abidin. 1998. Pemikiran Al Ghazali Tentang Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Ilyas, Asnelly. 1998. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam Terhadap Islam. Yogyakarta : IAIN
JurnalJuliPusaka
................, 1987. Manusia dan Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta : PT. Husna
Zikra.
Lembaga Studi Islam UMM. 1996. Al Islam I. Yogyakarta : Aditya Media.
Mahdini. 1991. Pendidikan Seumur Hidup dalam Konsep Islam. Yogyakarta : IAIN Sunan
Kalijaga, tesis tidak diterbitkan.
Mahjub, Abbas. tt. Ushul Al Fikr. Beirut : At Tarbany.
72
Karya.
Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Tim Dosen IAIN Walisongo, Omar Muhammad. 1979. Filsafah Pendidikan Islam.
Terjemahan ; Hasan Langgulung. Bandung : CV. Bulan Bintang.
Juli - Desember 2014