13. Al Mantig, tentang logika. Buku ini
dipersembahkan untuk Abu Hasan Sahil.
14. Uyun Al Hikmah (10 jilid) tentang filsafat.
Ensiklopedi Britanica menyebutkan bahwa
kemungkinan besar buku ini telah hilang.
15. Al Hikmah El Masyrigiyyin, tentang filsafat
timur.
16. Al Insyaf tentang keadilan sejati.
17. Al Isyarat Wat Tanbihat, tentang prinsip
ketuhanan dan kegamaan.
18. Sadidiya, tentang kedokteran.
19. Danesh Nameh, tentang filsafat.
20. Mujir. Kabir Wa Saghir, tentang dasar-
dasar ilmu logika secara lengkap.
21. Salama wa Absal, Hayy ibn Yaqzan, al-
Ghurfatul Gharabiyyah (Pengasingan
di Barat)
Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di
Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang
kronis. la wafat ketika sedang mengajar di
sebuah sekolah. Beliau pergi setelah
menyumbangkan banyak hal pada khazanah
keilmuan umat manusia dan namanya akan
selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina
adalah salah satu contoh dari peradaban besar
Iran di jamannya.7:43 eee 0,00KB/d wut! 3G will 4G,
Sejak masa kanak-kanak, lbnu Sina yang berasal
dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah
akrab dengan pembahasan ilmiah terutama
yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya
yang sangat tinggi membuatnya_ sangat
menonjol sehingga salah seorang guru
menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun
ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan
menimba ilmu.
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh
cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina
independen dengan memiliki kepintaran dan
ingatan luar biasa, yang mengizinkannya
menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.
Ibnu Sina dididik dibawah tanggung jawab
seorang guru, dan kepandaiannya segera
membuatnya menjadi kekaguman diantara para
tetangganya; dia menampilkan suatu
pengecualian sikap intellectual dan seorang
anak yang luar biasa kepandaiannya / Child
prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada
usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia.
Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari
aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang
lain dari seorang sarjana yang memperoleh
suatu mata pencaharian dari merawat orang
sakit dan mengaiar anak muda.7:45 eee 0,00KB/d atl! 3G will 4G,
Karya Ibnu Sina
Buku-buku yang pernah dikarang oleh Ibnu Sina,
dihimpun dalam buku besar Essai de
Bibliographie Avicenna yang ditulis oleh Pater
Dominician di Kairo dan diantara beberapa
karya Ibnu Sina ialah :
1.Qanun fi Thib (Canon of Medicine)
(Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan)
2. Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang
berbagai macam ilmu pengetahuan)
3.An Nayyat (Book of Deliverence) buku
tentang kebahagiaan jiwa.
4. A-Majmu : berbagai ilmu pengetahuan
yang lengkap, di tulis saat berusia 21
tahun di Kawarazm
5. Isaguji (The Isagoge) ilmu logika Isagoge
: Bidang logika
6.Fi Aqsam al-Ulum al-Aqliyah (On the
Divisions of the Rational Sciences)
tentang pembahagian ilmu-ilmu rasional.
7. \lahiyyat (Ilmu ketuhanan) : Bidang
metafizika
8. Fiad-Din yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin menjadi "Liber de
Mineralibus"§ yakni tentang pemilikan
I teat ingn coon TY7:44 coe 0,14KB/d atl! 3G will 4G,
JPY CN Cerys Comey
Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti
karya pemikiran dan telaahnya di bidang
kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam
tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus,
ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang
hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah
orang Eropa pertama yang menulis penjelasan
lengkap tentang filsafat Aristoteles. la dikenal
sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles
Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia
Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia
mengenal pandangan dan pemikiran filosof
besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina.
Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan
dari tema-tema filosofis yang kebenarannya
diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir
Barat.
Ibnu Sina merupakan seorang ahli geografi yang
mampu menerangkan bagaimana sungai-sungai
berhubungan dan berasal dari gunung-ganang
dan lembah-lembah. Malahan ia mampu
mengemukakan suatu hipotesis atau teori pada
waktu itu di mana gagal dilakukan oleh ahli
Yunani dan Romani sejak dari Heredotus,
Aristoteles sehinggalah Protolemaious. Menurut
Ibnu Sina " gunung-ganang yang memang
letaknya tinggi iaitu§ lingkungan mahupun
lapisannya dari kulit bumi, maka apabila ia
diterajang lalu berganti rupa dikarenkan oleh
ciinnaiecinaai vann 93 mearintinhkan ninggiran—7:43 eee 0,00KB/d atl! 3G will 4G,
Dia bermasalah besar pada masalah - masalah
metafisika dan pada _ beberapa _ tulisan
Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah
tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi,
dimana dia menghadapi banyak rintangan. Pada
beberapa penyelidikan yang membingungkan,
dia akan meninggalkan buku -_ bukunya,
mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan
sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan
- kesulitannya. Pada larut malam dia akan
melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi
perasaannya dengan ditemani segelas susu
kambing, dan meskipun dalam mimpinya
masalah akan mengikutinya dan memberikan
solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia
membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai
kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi
artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka
menemukan pencerahan, dari uraian singkat
oleh Farabi, yang dibelinya di suatu took buku
seharga tiga dirham. Yang sangat
mengagumkan adalah kesenangannya pada
penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang
dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat
untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan
memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari ilmu kedokteran pada usia 16
tahun, dan tidak hanya belajar teori kedokteran,
tetapi melalui pelayanan pada orang sakit,bersama dan melahirkan penggelembungan
pada permukaan bumi. Sebab sebagian
permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak.
Angin juga berperan dengan meniup sebagian
dan meninggalkan sebagian pada tempaitnya.
Ini adalah penyebab munculnya gundukan di
kulit luar bumi.”
Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga
dalam banyak hal mengikuti teori matematika
bahkan dalam kedokteran dan_ proses
pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak
tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui
sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat
secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat
dalam mempelajari pandangan-pandangan
Aristoteles di bidang ffilsafat. -Ketika
menceritakan pengalamannya mempelajari
pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku
bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya
Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai
maksud dari kitab itu secara sempurna setelah
membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika
Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof
muslim sebelumnya.
Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina
mengalami dua periode yang penting. Periode
pertama adalah periode ketika beliau mengikuti
faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu
Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran7:44 eee 1,55KB/d al 3G will 4G, Co
PU ee preg eee rare or
mengupas kaedah-kaedah umum ilmu
kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam
penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan
penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab
Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga
sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris,
Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab
kumpulan metode pengobatan purba dan
metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah
menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di
universitas-universitas Eropa.
Ibnu) juga memiliki peran besar dalam
mengembangkan berbagai bidang keilmuan.
Beliau. menerjemahkan karya Agqlides dan
menjalankan observatorium untuk — ilmu
perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina
memberikan hasil penelitiannya akan masalah
ruangan hampa, cahaya dan panas kepada
khazanah keilmuan dunia.
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis
yang dalam bahasa latin berjudul De
Conglutineation Lagibum. Dalam salah satu bab
karya tulis ini, |bnu Sina membahas tentang asal
nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh
menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan,
“Kemungkinan gunung tercipta karena dua
penyebab. Pertama menggelembungnya kulit
luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan
hahat namna Kadiin barana nrncac air vwann7:44 soe 0,00KB/d atl! 3G wll 4G,
menemukan banyak buku yang kebanyakan
orang bahkan tak pernah mengetahui namanya.
Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan
tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu
aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan
semaksimal mungkin memanfaatkannya. Ketika
usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil
menyelesaikan semua bidang ilmu.”
Ketika perpustakaan dihancurkan oleh api tidak
lama kemudian, musuh - musuh Ibnu Sina
menuduh dia yang membakarnya, dengan
tujuan untuk menyembunyikan sumber
pengetahuannya. Sementara itu, Ibnu Sina
membantu ayahnya dalam pekerjaannya, tetapi
tetap meluangkan waktu untuk menulis
beberapa karya paling awalnya.
Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh
Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-
Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal
sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid
yang membahas_ ilmu _ filsafat, mantiq,
matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-
Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling
otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara
pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab
al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi
bahan telaah.
Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan
Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab
ruiukan utama dan palina otentik. Kitab ini7:43 soe 0,00KB/d atl! 3G sll 46,
Sass ER mse: Ge i eres;
melalui perhitungannya sendiri, menemukan
metode - metode baru dari perawatan. Anak
muda ini memperoleh predikat sebagai seorang
fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan
bahwa "Kedokteran bukanlah ilmu yang sulit
ataupun menjengkelkan, seperti matematika
dan metafisika, sehingga saya cepat
memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter
yang sangat baik dan mulai merawat para
pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai.”
Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar
dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien
tanpa meminta bayaran.
Pada usia 17 tahun, Ibnu Sina berhasil
menyembuhkan seorang raja di Bukhara,
yaitu Nooh Ibnu Mansoor, setelah semua tabib
terkenal yang diundang gagal menyembuhkan
sang raja tersebut. Dan sebagai balasannya,
Ibnu Sina diizinkan untuk membaca semua
buku-buku di perpustakaan setelah dia menolak
pemberian hadiah sang Raja.
Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk
emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang
berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya
hadiah atas hal tersebut dengan memberinya
akses ke perpustakaan raja Samanids,
pendukung pendidikan dan ilmu. “Semua buku
yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku
Menemitkan hanvak hukit vangd kehanvakan