Вы находитесь на странице: 1из 8

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BINAAN

DINAS PERDAGANGAN KOTA SURABAYA DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

Achmad Amiruddin1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract

The purpose of this research is how the empowerment process conducted by the Trade Service of Surabaya City with its
relation with the welfare of SMEs in Surabaya City. This research is considered important because SMEs in Indonesia have a
positive impact on the welfare of the community but the challenges are great considering that SMEs in the market competition there
are still shortcomings such as marketing skills, limited information networks and capital aspects. So the government needs to be
present to empower SMEs in improving the economy especially in micro economy. This research use descriptive qualitative
descriptive methods, technique of determining of informant purposive. The informants of this research are 12 people consisting of 4
from the bureaucracy and 8 from the SMEs. Data collection is done through observation, interview, and documentation. The findings
of this research indicate that the Surabaya City Trade Service has increased the involvement of SMEs in the activities of meetings
and training through online and offline media. Therefore, it has some obstacles such as the low level of SMEs companion, the
government is still not responsive, and far from the implementation location. Of the SMEs that built up shows an increase in orders
obtained from turnover of 3 million to 7 million.

Keywords: Empowerment, Micro Small and Medium Enterprises, Welfare

Pendahuluan Berdasarkan tabel I.1 data dari Kementerian


UKM merupakan salah satu pilar utama Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa jumlah
perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian UKM di Indonesia semakin berkembang dan
memiliki potensi besar untuk meningkatkan meningkat. Tahun 2014 jumlah UKM di Indoensia
kesejahteraan. Dalam mendukung kegiatan Usaha sebesar 55.206.444 unit usaha dan semakin bertambah
Kecil Menengah, pemerintah melakukan dukungan sebesar 57.895.721 unit usaha pada tahun 2016.
melalui kebijakan agar diharapkan memberikan Perekonomian di Indonesia secara nasional
suntikan kepada UKM agar tidak berhenti di tengah menunjukkan bahwa kegiatan UKM merupakan usaha
jalan. Fakta menunjukkan bahwa kesempatan kerja yang konsisten dan mampu berkembang. Dengan
yang diciptakan oleh kelompok UKM tersebut jauh adanya krisis ekonomi yang melanda di Indonesia
lebih banyak dibandingkan tenaga kerja yang bisa sejak tahun 1997. UKM menjadi ujung tombak dan
diserap oleh usaha besar. UKM terbukti berkontribusi penyelamat perekonomian negara karena potensi
dalam peningkatan perekonomian di Indonesia. UKM memberikan sumbangan terbesar dan signifikan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009 pada Produk Domestik Bruto (PDB) dalam hal ini
bahwa jumlah usaha mikro mencapai 52,2 juta atau penyerapan tenaga kerja. Menurut Sumber
sekitar 98,87%. Keberdaan UKM telah memberikan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013-2015
kontribusi secara nyata dalam penyerapan tenaga kerja bahwa UKM masih menjadi pelaku mayoritas dalam
yang mencapai lebih dari 96,2 juta orang. bidang usaha yakni dari 54.114.821 unit usaha tahun
Berikut ini adalah data perkembangan jumlah 2013 menjadi 56.534.592 unit usaha pada tahun 2015.
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia dapat Sedangkan sektor Usaha Besar hanya mencapai sekitar
dilihat pada tabel berikut: 3.262.023 tenaga kerja pada tahun 2015.
Tabel I.1 Maka seiring bertambahnya tahun, sektor
Perkembangan Jumlah UMKM di Indonesia informal menjadi tren yang masif di tengah
Tahun 2014-2017 masyarakat kita. Kemudian kebijakan yang diambil
Tahun Jumlah UKM Pertmbhan Presentase Presiden Jokowi adalah melakukan pemberdayaan
2014-2017 UKM yang mencakup:
2014 55.206.444 1.263.812 2,52 1. Peningkatan akses pada sumber
2015 56.534.592 1.355.138 2,64 pembiayaan
2016 57.895.721 1.350.071 2,56 2. Pengembangan kewirausahaan
2017 59.000.000 1.091.623 2,02 3. Peningkatan pasar produk UKM dan
Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 4. Reformasi birokrasi
Republik Indonesia, 2017 Hal tersebut mengindikasikan bahwa roda
perekonomian akan terhenti apabila tidak ada UKM

1. Achmad Amiruddin, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga


karena menggerakan dan mengombinasikan faktor menjadi usaha kecil. Namun tantangan UKM juga
produksi alam, modal dan tenaga kerja serta masih terjadi seperti kendala kemampuan,
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya
masyarakat. Melihat UKM di Indonesia, kontribusi manusia, informasi pemasaran dan pencatatan
terbesar pada provinsi Jawa Timur dari total 34 keuangan.
provinsi di Indonesia. Jawa Timur merupakan satu- Selain itu, sektor UKM perlu perhatian
satunya provinsi yang sektor perkoperasian dan UKM- pemerintah karena pelaku UKM sedang bertarung
nya memiliki peran penting dalam memajukan dengan kekuatan ekonomi asing yang begitu besar
perekonomian daerah. seperti marketplace, jasa logistik hingga pelayanan
Hal ini terbukti kontribusi koperasi dan UKM transportasi online. Menurut Deputi Menko
dalam PDRB Jawa Timur cukup fantastis dari PDRB Perekonomian, ekonomi Indonesia sedang bergerak ke
Jawa Timur sebesar Rp 884 Triliun. Sumbangan tahap penggabungan antara sektor perdagangan offline
koperasi dan UKM sangat besar mencapai lebih Rp ke online. Hal ini menjadi faktor perubahan agar
600 Triliun. Provinsi Jawa Timur sendiri mempunyai UKM lebih produktif terhadap perubahan.
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Kemudian Dinas Perdagangan telah membuka
Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan sentra-sentra UKM di Surabaya yang berlokasi di
Menengah serta Peraturan Daerah Provinsi Jawa pinggir jalan MERR, Jalan Tunjungan, Cito Mall, dan
Timur Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Pemberdayaan ITC Mall. Upaya pemberdayaan dilakukan setidaknya
Usaha Mikro Kecil, dan Menengah.Upaya untuk memberikan perlawanan dari upaya kapitalisme
menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan membangun dalam bentuk gotong royong.
setidaknya dilandasi berdasarkan tiga alasan 1) UKM Pentingnya saling kerjasama yang bertujuan
bertujuan untuk menyerap tenaga kerja, 2) pemerataan memperbaiki mutu hidup mereka, artinya
pendapatan dan 3) pengentasan kemiskinan. keikutsertaan UKM menyadari kegiatan pembangunan
Kota Surabaya merupakan Ibukota Provinsi bukanlah sekedar kewajiban yang harus dilaksanakan
Jawa Timur, tentu perkembangan UKM di Surabaya oleh aparat pemerintah tetapi keterlibatan UKM
dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang menjadi aspek penting untuk memperbaiki mutu
pesat. Terbukti data yang dapat disajikan pada tabel hidupnya.
I.3 berikut. Bentuk komitmen yang dilakukan Dinas
Tabel I.3 Perdagangan Kota Surabaya berupaya dalam
Jumlah UMKM Kota Surabaya memberdayakan para pelaku UKM agar semakin
Tahun 2014-2017 berkembang dengan adanya pembinaan melalui
Tahun UMKM Usaha Mikro pelatihan-pelatihan diwujudkan dengan adanya
(orang) dan Kecil peraturan Walikota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2014 27.926 25.353
Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021
2015 28.391 25.147 yang mengatur tentang tugas pokok fungsi yaitu Dinas
2016 28.759 26.037 Perdagangan Kota Surabaya perlu mengoptimalkan
2017 29.507 26.800 produktivitas dan ketrampilan pemilik UKM.
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM, 2017
Akan tetapi dalam pembinaan UKM
menunjukkan tidak semua para UKM aktif mengikuti
Dari data tabel I.3 menurut Dinas Koperasi dan pembinaan, yang mana berdasarkan hasil survey salah
Usaha Kecil Menengah disebutkan UKM di Surabaya satu UKM menganggap bahwa pelatihan yang
tahun 2017 yang ada mencapai 29.507 usaha. Upaya dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Surabaya
tersebut tentu saja tidak terlepas dari peran pemerintah tidak terlalu penting untuk meningkatkan kompetensi
dalam mengembangkan potensi UKM yang ada, salah dalam mengelola usahanya. Disisi lain, Dinas
satunya yang ada di Surabaya yaitu Dinas Perdagangan Kota Surabaya telah berupaya
Perdagangan Kota Surabaya yang memiliki peran melakukan kegiatan pemberdayaan melalui pelatihan-
untuk mengembangkan potensi UKM yang ada. pelatihan seperti pemasaran, packacing, administrasi
Menjadi jembatan memasarkan produk dari para keuangan ringan, dan juga mengadakan pameran yang
anggotanya agar mampu bersaing dengan produk difasilitasi oleh pemerintah Kota Surabaya dalam
negara lain dengan cara mengikuti pembinaan yang kegiatan-kegiatan dalam kota maupun luar kota.
disiapkan oleh dinas secara gratis. Tentunya,menurut Kuncoro mengemukakan
Akan tetapi dalam penerapannya ditemukan tantangan yang dihadapi UKM untuk memperkuat
permasalahan terkait yang dialami oleh UKM antara struktur perekonomian nasional cukup berat. Maka
lain (1) kurang permodalan, (2) kesulitan dalam perlunya pemberdayaan UKM lebih diarahkan pada
pemasaran, (3) persaingan usaha yang ketat, (4) meningkatkan proses panjang pengusaha kecil
kesulitan bahan baku, (5) kurang teknis produksi menjadi pengusaha menengah dan pengusaha mikro
keahlian, (6) kurang ketrampilan manajerial, (7) menjadi usaha kecil. Bila disadari pengembangan
kurang manajemen keuangan, (8) iklim usaha usaha kecil dan menengah menghadapi beberapa
(perizinan, aturan perundang-undangan) yang kurang kendala kemampuan ketrampilan, keahlian,
kondusif. Menurut Kuncoro, UKM perlu diarahkan menajemen sumber daya manusia, informasi
untuk meningkatkan kemampuan pengusaha kecil pemasaran dan pencatatan keuangan. Untuk itu pelaku
menjadi pengusaha menengah dan pengusaha mikro UKM harus siap meningkatkan sektor-sektor
perekonomian yang berbasis kemandirian agar siap 5. Philipina : Usaha Kecil memiliki pekerja 10
bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean sampai 99 orang dan total aset 1,5 juta peso (2)
(MEA). usaha menengah memiliki pekerja 100 orang- 199
Daftar UKM yang masuk kategori binaan Kota orang dan memiliki asset sebesar 60 juta peso.
Surabaya di Dinas Perdagangan Kota Surabaya, tahun
2017 terdapat 50 UKM binaan. Pada UKM Binaan 6. Prancis : UKM dikatakan memiliki jumlah
tersebut dikategorikan jenis produk yaitu makanan, karyawan kurang dari 10 kategori usaha kecil, dan
minuman,assesories, kerajinan, handycraft dan usaha menengah jika karyawannya antara 10-40
aromatherapy.Dengan berbagai penjelasan serta data orang.
yang tercantum diatas, peneliti ingin mengetahui
pemberdayaan difokuskan pada pemberdayaan pelaku Sedangkan di Indonesia, UKM diklasifikasikan
UKM dalam meningkatkan kesejahteraan. Mengingat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UKM binaan merupakan tujuan utama dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah disampaikan bab 4
menghadapai persaingan yang semakin ketat dari pasal 6, yaitu :
waktu ke waktu dan dirasakan semakin mendesak. 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
Berdasarkan penjelasan singkat diatas, maka dapat perorangan dan badan usaha perorangan yang
ditarik rumusan permasalahannya adalah sebagai memenuhi kriteria diatur dalam Undang-Undang
berikut : ini. Usaha Mikro yang dimaksud adalah unit
1. Bagaimana pemberdayaan UKM yang dilakukan usaha yang memiliki kekayaan bersih paling
oleh Dinas Perdagangan Kota Surabaya dalam banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
meningkatkan kesejahteraan UKM di Kota tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
Surabaya ? atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
2. Bagaimanakah kesejahteraan UKM setelah banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
adanya pemberdayaan ? rupiah).
Dengan mengikuti arah dari rumusan masalah 2. Usaha Kecil yang dimaksud adalah unit usaha
yang telah dirumuskan, maka didapat tujuan dari yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
penelitian ini adalah sebagai berikut: 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
1. Mendeskripsikan proses kegiatan pemberdayaan dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
UKM yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
Kota Surabaya yang meliputi partisipasi, akses, bangunan tempat usaha dan memiliki hasil
kontrol dan kesetaraan dalam rangka peningkatan penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
kesejahteraan para pemilik UKM. (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
2. Mendeskripsikan kesejahteraan yang dilakukan banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
dari UKM setelah adanya pemberdayaan. ratus juta rupiah) .
3. Kriteria Usaha Menengah yang dimaksud adalah
Usaha Kecil Menengah unit usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Usaha Kecil Menengah, secara umum kegiatan sampai dengan paling banyak Rp
usaha dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
usaha skala besar, skala menengah, dan skala kecil. termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
Dasar pengelompokkan disetiap negara tentu berbeda yang memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
antara negara yang satu dengan negara lain karena Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
masing-masing mempunyai kondisi dan situasi yang rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
berbeda menurut Lee yaitu : 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
1. Brunei : UKM adalah perusahaan dengan pekerja Bisa dibilang definisi UKM ini memberikan
kurang dari 100 orang. kategori industri berdasarkan kuantitas tenaga kerja,
2. Hongkong : Pada industri manufaktur, UKM yaitu industri rumah tangga memiliki jumlah tenaga
adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari kerja 1 sampai 4 orang, usaha kecil memiliki jumlah
100 orang, sedangkan pada industri manufaktur, tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan
UKM adalah usaha memiliki pekerja kurang dari usaha menengah memiliki tenaga kerja 20 sampai
50 orang. dengan 99 orang.

3. Jepang : usaha yang memiliki pekerja kurang dari Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Usaha
300 orang dan memiliki modal investasi kurang Mikro dan Kecil memiliki modal usaha antara 0 sampai
dari 30 juta yen, untuk industri retail jasa, pekerja dengan 50 juta rupiah dengan total omset maksimal
UKM kurang dari 50 orang dan memiliki modal 300 juta per tahun dan Usaha Menengah adalah jumlah
investasi kurang dari 10 juta yen. penjualan tahunan paling banyak Rp 50.000.000.000
(50 Milyar).
4. Malaysia : UKM adalah perusahaan yang memiliki
pekerja penuh waktu kurang dari 75 orang dan Pemberdayaan
dana dibawah 25 juta RM. Pemberdayaan adalah suatu istilah
menunjukkan suatu bentuk aktivitas untuk melakukan
suatu kegiatan atau aktivitas yang bermakna untuk mempunyai tiga tahapan yaitu penyadaran,
membangun dan melaksanakan sesuatu yang baik. pengkapasitasan dan pendayaan.(Nugroho,2014)
Pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses
menuju berdaya kepada masyarakat yang kurang Sedangkan kaitannya daengan pemberdayaan
berdaya melalui pemberian dorongan untuk pada sektor UKM, menurut Wilson dalam Mardikanto
memperoleh ketrampilan, pengetahuan, dan kekuasaan menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan pada setiap
yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya. individu seperti pada siklus berikut ini.

Menurut Payne mengutarakan pendapat “to help Keinginan


untuk
clients gain power of decision and action over their tumbuh
berubah
kemauan
dan
own lives by reducing the effect of social or personal kompete
nsi untuk
keberania
n untuk
blocks to exercising exisiting power, by increasing berubah
berubah

capacity and self-confidence to use power and by


transferring power from the environment to clients.
efektivita kemauan
Definisi tersebut menekankan tujuan pemberdayaan s dan
efisiensi
berpartisi
pasi
masyarakat memperoleh daya untuk mengambil
keputusan dan menentukan tindakan yang akan mereka motivasi peningkat
lakukan yang terkait dengan diri mereka sendiri, baru
untuk
an
partisipas
termasuk mengurangi efek hambatan pribadi sosial berubah i

dalam melakukan tindakan. Siklus pemberdayaan


Sumber : Mardikanto dan Soebianto
Pemberdayaan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah upaya membuat sesuatu kemampuan Selain itu, menurut Lippit tahapan kegiatan
atau berkekuatan. Wrihatnolo dan Dwidjowijoto dalam pemberdayaan dikelompokkan dalam tujuh kegiatan
konsep pemberdayaan sebagai terjemahan pokok yang terdiri dari :
empowerment mengandung dua pengertian yaitu (1) To 1. Penyadaran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
give power or authority to atau memberi kekuasaan, menyadarkan UKM tentang keberadaanya baik
mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke sebagai individu dan anggota masyarakat
pihak lain, (2) To give ability to or to enable atau usaha 2. Menunjukkan adanya masalah seperti kondisi
untuk memberi kemampuan atau pemberdayaan. keadaan sumber daya, kelembagaan, budaya,
Kegiatan ini juga dilakukan sebagai proses, merujuk aksesbilitas.
kepada kemampuan memenuhi kebutuhan hidupnya, 3. Membantu pemecahan masalah, yaitu dapat
untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau Dilakukan sesuai kondisi internal (kekuatan,
mengakses sumber daya dan layanan yang kelemahan) dan kondisi(peluang dan ancaman)
dipergunakan guna memperbaiki mutu hidupnya baik yang dihadapi.
secara individual, kelompok dan masyarakat. 4. Menunjukkan pentingnya perubahan, baik
lingkungan organisasi maupun masyarakat lokal.
Menurut Ife dan Tesoriero, pemberdayaan bisa yaitu perubahan yang terencana.
dikatan dua kunci utama yakni kekuasaan dan 5. Pengujian dan demontrasi, bagian dari implementasi
kelompok lemah. Proses ini merupakan serangkaian Terencana yang berhasil dirumuskan.
kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau 6. Kegiatan ujicoba, untuk memperoleh gambaran
keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, Alternatif yang paling bermanfaat.
termasuk individu-individu yang mengalami 7. Memproduksi dan publikasi informasi, hal ini
kemiskinan. Sebagai tujuan menunjuk pada keadaan disesuakan dengan kondisi penerima manfaatnya
atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan bisa berupa lewat teknologi, penelitian, kebijakan.
sosial yaitu UKM yang berdaya, memiliki kekuasaan
atau mengetahui pengetahuan dan kemampuan dalam Melihat dari definisi pemberdayaan terdapat
memenuhi kebutuhan hidupnya baik bersifat fisik, sejumlah dimensi yang dipakai mengukur variabel
ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan pemberdayaan konteks UKM. Dalam hal ini melihat
diri mampu menyampaikan aspirasi ,mempunyai mata beberapa definisi sebelumnya peneliti menggunakan
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pendapat Wrihatnolo dan Dwijowijoto yang
mandiri. mendefisikan bahwa kesuksesan pemberdayaan
dibutuhkannya keterlibatan masyarakat untuk aktif
Gunawan memberikan definisi untuk dalam kegiatan dalam hal ini UKM. Menurutnya ada 4
pemberdayaan UKM dapat dilakukan dengan sistem faktor yang meliputi partisipasi, akses, kontrol dan
pemberdayaan yang berkelanjutan, dimana kesetaraan.
pemberdayaan sangat bergantung pada partisipasi
pelaku UKM yang turut serta dalam Partisipasi
mengembangkannya. Upaya yang dilakukan Partisipasi dapat didefinisikan sebagai
menurutnya berlangsung secara bertahap yaitu pada dukungan lewat keterlibatan individu, organsisasi
tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan maupun dukungan lingkungan. Menurut Rusyidi
tahap peningkatan intelektual dan pendayaan. Lalu bahwa partisipasi adanya sumbangan pemikiran,
menurut Nugroho menyatakan bahwa pemberdayaan sumbangan materi, sumbangan tenaga dan
memanfaatkan dan melaksanakan pelayanan ini kegiatan yang dilakukan memberi rasa kekeluargaan
pembangunan. untuk mengambil kesempatan pelatihan sesuai
Selain itu, menurut Sherry R Arnstein, kebutuhan masing-masing secara gratis.
partisipasi adalah skema tingkatan partisipasi Tentu untuk melayani UKM pemerintah Kota
masyarakat dalam memutuskan kebijakan untuk itu Surabaya mempunyai pusat pelatihan yang ada di Siola
dapat dijelaskan melalui beberapa golongan menjadi maupun Kaza (Kapas Krampung) Surabaya. di
tiga derajat yaitu : dalamnya mempunyai jenis sesuai keinginan dan dapat
1. Citizen Power (kekuasaan warga) adalah bergabung mengikuti seperti garmen, makanan,
derajat yang paling tinggi meliputi Citizen handycraft, aromatherapy, kerajinan dengan
Control , Delegated Power, dan Partnership. menggunakan identitas warga Surabaya.
2. Tokenism (derajat semu) adalah derajat ini Kesejahteraan
meliputi peredaman, konsultasi dan Kesejahteraan secara definisi yaitu tolak ukur
informasi. Meliputi Placation, Consultation, yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup
Informing. seseorang yang diukur melalui kepuasan dan
3. Non Participation (tidak adanya partisipasi), kebahagiaan. Menurut Suh ada tiga pendekatan untuk
meliputi terapi dan manipulasi. menentukan kualitas hidup menggambarkan
Akses karakteristik kehidupan yang didekte cita-cita normatif
Akses dalam pemberdayaan untuk mengetahui seperti rekreasi, tabungan, kendaraan pribadai dan
program yang diberikan mudah dijangkau oleh lainnya. Sedangkan menurut James Midgley
kelompok sasaran. Dinas Perdagangan telah kesejahteraan dapat diartikan kebutuhan terpenuhi
memberikan pemberdayaan melalui kemudahan akses dalam hal ini individu, keluarga maupun masyarakat.
dalam pemasaran produk, informasi akses kredit, dan
kemudahan izin usaha. Metode Penelitian
Dinas Perdagangan Kota Surabaya dalam Tipe Penelitian
menjalankan pemberdayaan lebih membuka Peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif
kesempatan UKM untuk mengembangkan diri. kualitatif karena bertujuan untuk menggambarkan
Kegiatan tersebut ditunjukkan dengan adanya gejala/objek penelitian berdasarkan fakta-fakta.
kemudahan pemasaran seperti kegiatan pameran, Dengan memahami fenomena yang ada serta tujuan
katalog maupun kerjasama dengan hotel. Sendangkan yang ingin dicapainya, maka metode penelitian yang
kemudahan pemberian modal dengan mengundang relevan adalah metode penelitian kualitatif.
pihak perbankan maupun bantuan CSR seperti Pelindo, Teknik Pengumpulan Data
Telkom. Kemudian UKM juga dapat dipermudah Sumber data utama dari penelitian kualitatif
dengan bantuan dana lewat kerjasama BUMN maupu berupa kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
menggunakan fasilitas KUR untuk UKM. tambahan dari dokumen. Data yang diperoleh meliputi
data primer dan data sekunder. Data primer adalah
Kontrol data informasi yang berasal dari informan atau nara
Dalam indikator ini penting untuk sumber yang diteliti berupa kata-kata atau pemaparan
diperhatikan dalam pemberian pemberdayaan kepada hasil pengamatan observasi. Sedangkan data sekunder
UKM. Sehingga proses dan teknik produksi untuk berupa literatur/pustaka yang berhubungan (dokumen,
dapat dimaksimalkan sehingga memiliki daya saing kegiatan, peundang-undangan serta observasi
yang tinggi. Dari beberapa kegiatan Dinas Perdagangan (Masyhuri, 2009:17).
mengontrol dari kemasan. Pemberian klinik UKM Untuk memperoleh data yang mendukung
tersebut untuk membuat desain kemasan yang layak dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan
dan awet sesuai standart nasional setelah mengikuti teknik pengumpulan data berupa :
pelatihan desain. 1. Wawancara
Selain itu, kegiatan kontrol terkait kompetensi 2. Dokumentasi
pelatih UKM kegiatan operasionalnya perancang atau Teknik Penentuan Informan
para desainer yang berasal dari kampus, LSM, maupun Informan adalah sumber data pada penelitian
lembaga dalam bidang CSR. UKM biasanya dilatih kualitatif. Cara informan dalam memberikan yang
mulai manajemen keuangan, manajemen produksi dan dibutuhkan penelitian terkait adalah dengan diberikan
manajemen pemasaran. Hal ini dilakukan agar UKM pertanyaan pertanyaan yang jawabannya membuat
nantinnya dapat mandiri. Aspek kontrol sendiri juga informan tersebut menjelaskan.
diberikan penyuluhan dan pelatihan kepada UKM Dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik
seperti lembaga pendidikan, Lembaga Keuangan, dan purposive sampling, yaitu suatu teknik pengambilan
Kementerian Hukum dan HAM. informan teknik sampel yang diambil dengan
Pada tahun 2017 sebanyak 50 UKM yang pertimbangan tertentu. Oleh karena itu, pemilihan
dibina oleh . UKM memperoleh fasilitasi pembinaan informan yang tepat berpengaruh pada hasil penelitian
dan diluar UKM tersebut ditetapkan pada pelatihan karena dari informan data data yang nantinya
selanjutnya. digunakan dalam penelitian tersebut diperoleh.
Kesetaraan Menurut Moleong (2006:86), informan dipilih dengan
Dalam pelaksanaan pemberdayaan UKM secara menggunakan prinsip bahwa informan yang
ideal memperoleh pelatihan yang tidak membedakan dikehendaki adalah pihak yang mengerti dan paham
jenis produk maupun kedekatan pertemanan. Selama seluk beluk obyek dari penelitian bersangkutan dan
menentukan informan kunci karena informan yang menyediakan alternatif kegiatan produktif, alternatif
memberikan informasi dapat memberikan informasi penyaluran kredit maupun dalam hal penyerapan
yang detail. tenaga kerja.
Dengan menggunakan prinsip tersebut. Dalam penelitian ini terkait hubungan antara
Penentuan informan dilakukan dengan teknik pemberdayaan dan kesejahteraan UKM pada dasarnya
Purposive Sampling, yang maksudnya informan saling melengkapi satu sama lain. Dinas Perdagangan
ditentukan oleh peneliti dengan menggunakan prinsip Kota Surabaya sebagai wadah yang berasal dari
dari Spradley dan Benard. Informan yang ditentukan pemerintah melakukan dorongan kepada UKM untuk
oleh peneliti adalah dari DinasPerdagangan Kota bisa diajak kerjasam dengan mengikuti agenda
Surabaya sebagai pihak dari pemerintah daerah yang pelatihan dan pembinaan melalui klinik UKM yang
bertugas untuk memberdayakan UKM di Kota didalamnya mendampingi UKM agar memiliki kualitas
Surabaya, dan unit UKM aktif yang meliputi jenis produk yang lebih unggul dengan mengundamg
makanan dan minuman, asessories, handycraft, narasumber kompeten.
kerajinan, aromatherapy sebagai pihak yang UKM mau mengikuti agenda Dinas
merupakan subyek dari pengembangan UKM di Kota Perdagangan karena merasa adanya fasilitas promosi
Surabaya. pameran, pendampingan UKM dan adanya
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pendampingan yang dikunjungi setiap bulannya secara
Setelah data diperoleh dengna cara bergulir. Namun UKM yang tidak aktif juga ada salah
pengumpulan data yang telah disebutkan, data data satunya karena faktor usia, waktu maupun
tersebut perlu diperiksa mengenai keabsahan data ketidaksediaan karena lokasi yang jauh.
tersebut agar dapat diketahui bahwa data yang didapat Dalam penelitian ini peneliti hendak
tersebut memang layak dan dapat dipercaya untuk menyajikan penyajian data yang diperoleh melalui
digunakan sebagai data penelitian. Menurut Moleong, pengamatan dan wawancara dari pihak birokrasi yaitu
terdapat empat kriteria dalam pemeriksaan keabsahan Dinas Perdagangan Kota Surabaya dan para pemilik
data ini bisa dilakukan dengan cara triangulasi sumber, UKM binaan yang mengikuti kegiatan pemberdayaan.
triangulasi metode, triangulasi kejujuran peneliti dan Penyajian data ini akan diterangkan mengenai
triangulasi dengan teori memanfaatkan data sumber pemberdayaan kepada UKM binaan Dinas
sumber lain diluar data yang dimaksud untuk dipakai Perdagangan Kota Surabaya indikator yang
sebagai pembanding (Moleong, 2005: 330) diterangkan oleh Wrihatnolo dan Dwidjowijoto
Pada penelitian ini teknik pemeriksaan mengenai pemberdayaan.
keabsahan data yang paling sesuai digunakan adalah Keterlibatan UKM binaan dalam pelatihan dan
triangulasi sumber, dengan cara yang dipakai adalah pembinaan
dengan: Dinas Perdagangan Kota Surabaya telah
- Membandingkan data hasil wawancara dengan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada UKM.
dokumen yang bersangkutan. Dilakukan dengan tentu dalam memberikan pelatihan bukan dari birokrasi
maksud memeriksa apa ada yang berbeda pada tetapi dihadirkan tuntor atau aktivis yang telah lama
hasil wawancara dengan dokumen, serta bergerak bidang kewirausahaan. Kegiatan itu
mengetahui alasan terjadinya perbedaan data didalamnya sosialisasi, edukasi dan motivasi. Di dalam
tersebut. pelatihan UKM diberikan pelatihan dengan membawa
- Membandingkan hasil pengamatan dari peneliti produk karya produk masing-masing diikuti sekitar 40
dengan pendapat orang lain walaupun objek hingga 60 UKM. Dalam keikutsetsertaan UKM
kajian sama memang terlihat dari perbandingan tahun ke tahun
Teknik Analisis Data fasilitasi pelatihan dan pembinaan tahun 2013 hingga
Teknik analisis data diperlukan karena tugas 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan
dari analisis adalah menyusun secara sistematis data sebagai berikut :
data yang sudah diperoleh sehingga dapat dipahami
dengan lebih mudah. Data yang diperoleh untuk Tabel III.2
disederhanakan dengan kata yang mudah dipahami, Fasilitasi Pelatihan UKM binaan 2013-2016
dibaca dan diinterpretasikan sesuai hasil pengamatan. Tahun Belum terfasilitasi Target
Yaitu dengan cara mendeskripsikan dengan terfasilitasi
N % N % N
menyeluruh data yang diperoleh selama proses
2013 1 0,3 % 284UKM 99,6% 285UKM
pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman
dalam Sugiyono, analisis data dilakukan dengan 3 2014 - 0% 107 UKM 107% 100UKM
tahapan(Sugiyono, 2007: 91-99), yaitu : 2015 76UKM 58,6% 124 UKM 41,3% 300UKM
1.Data Reduction (Reduksi Data) 2016 65UKM 43,3% 85 UKM 56,6% 150UKM
2.Data Display (Penyajian Data)
Sumber : Dinas Perdagangan Kota Surabaya (diolah peneliti),2018
3.Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan
Pembahasan
Pada tabel diatas, bahwa fasilitasi pelatihan
Hubungan antara pemberdayaan dan
pada tahun 2013 terlihat jumlah UKM yang terlaksana
Kesejahteraan UKM
sebesar 284 UKM. Sedangkan pada tahun 2014
Usaha Kecil Menengah menjadi salah satu
mengalami peningkatan target yakni 100 UKM capaian
pilar ekonomi nasional, UKM juga mampu berperan
fasilitasi 107 UKM, pada tahun 2015 sebesar 125
dan berfungsi sebagai katup pengaman untuk
UKM berhasil terfasilitasi dengan target 300 UKM dalam mengikuti kegiatan program
binaan selanjutnya tahun 2016 diikuti sebesar 85 pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas
UKM. Perdagangan Kota Surabaya cukup besar.
Pemerintah melalui Dinas Perdagangan Kota 2. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas
Surabaya telah menerapkan kesadaran untuk mengatasi Perdagangan dari aspek akses kemudahan dalam
permasalahan yang dialami oleh UKM. Adapun pemasaran produk. Dalam hal ini Dinas
pemberdayaan UKM berupa dukungan adanya Perdagangan melakukan promosi UKM terdapat
partisipasi para UKM utamanya melalui adanya di 4 lokasi yaitu Merr, Cito, Tunjungan dan
pendampingan, memotivasi UKM untuk mengikuti Bandara Juanda dan juga lewat katalog-katalog di
program terkait sertifikasi halal, SIUP maupun terkait hotel bekerjasama dengan supermarket seperti
legalitas lainnya. Bilka, Alfamart dan Indomaret. Kemudian Dinas
Perdagangan membantu promosi secara offline
Kesejahteraan dan online seperti melaui hosting, website dan
menyediakan sentra UKM untuk promosi tanpa
Tambahan Kepemilikan UKM dipungut biaya. Fasilitas pameran juga disediakan
Saat UKM mempunyai usaha sendiri terdapat dibagi berdasarkan tema pameran. Namun faktor
kebutuhan yang terpenuhi seperti dapat mengecet penghambat yakni masih minimnya pegawai
rumah, membeli barang produksi, memang dari sehingga kurang maksimal dalam menerima
sebelumnya cukup tapi lebih tenang ketika mempunyai pesanan jumlah yang besar.
UKM sehingga dapat menambah stand dan peralatan
usaha. 3.Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas
Pembangunan Manusia Perdagangan dari aspek kontrol yaitu Dinas
Ketersidaan konsumsi makanan bergizi juga Perdagangan secara berturut-turut melakukan
terjadi pada pemilik UKM yang memang saat ini lebih kontrol pada proses dan teknik produksi. Di
bervariasi. Rata-rata pemilik UKM yang sudah berusia dalam pengembangan kualitas produk UKM
makanan yang disajikan berupa sayuran dan buah- membawa produknya untuk dikontrol
buahan serta tambahan pelengkap lauk. kualitasnya oleh instruktur pelatih
Kemudian menempuh pendidikan formal juga berpengalaman. Didalamnya kegiatan pelatihan
terlihat bahwa anak-anak mereka mampu melanjutkan ada desain kemasan bagi UKM yang ingin
tingkat pendidikan perguruan tinggi dan ada juga mengembangkan kualitas desain kemasan.
anaknya yang lulusan SMA yang selanjutnya 4.Pemerintah Kota Surabaya melalui Sebagai
melanjutkan usaha orang tua mereka. Regulator
Kualitas Hidup
Kualitas hidup dapat diartikan mampu
mencukupi kebutuhan keluarga yaitu UKM dapat Saran
memenuhi kebutuhan pribadi kadang setiap bulan untk Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti
memberikan amal maupun kegiatan sosial lainnya. dan ingin memberi saran yang nantinya dapat digunakan
penghasilan rata-rata keluarga sebagai pemilik UKM sebagai Pemerintah Kota Surabaya, dan kepada pelaku
setiap bulan sekitar 5 juta- 8 juta. UKM binaan:
Kepemilikan tabungan juga dimiliki oleh
UKM selama memiliki usaha sendiri pasti adanya Kepada Pemerintah Kota Surabaya:
tabungan atas penjualan produk UKM yang terkadang 1. Diharapkan kedepannya Dinas Perdagangan
diinventariskan berupa barang dan alat. Tabungan memiliki tambahan tim pendamping agar lebih
bersih bisa 20 juta dan tergantung pelanggan dan lama mengcover UKM secara intens. Pemerintah
mendirikan usaha. hendaknya menyediakan tenaga pendamping yang
Kepemilikan kendaraan sendiri UKM beberapa memiliki kapasitas mampu menangani dan
sudah mempunyai tambahan berupa sepeda motor menyelesaikan setiap masalah pada UKM.
maupun mobil pribadi. UKM binaan dengan memiliki 2. Perlunya mendorong dan memotivasi UKM lebih
usaha mampu membeli mobil kijang maupun Avanza. aktif terlibat dalam kegiatan Dinas Perdagangan
Hal ini juga tergantung keuletan dan keberanian. adanya penguatan pemerintah dalam
menyediakan program seperi kemudahan dalam
Kesimpulan pengurusan ijin usaha agar pelaku UKM dapat
Dari hasil penelitian, proses kegiatan menembus pasar yang lebih luas.
pemberdayaan yang dilakukan Dinas Perdagangan 3. Membantu UKM dengan memberikan bimbingan
Kota Surabaya yakni peneliti dapat menarik pemasaran dan manajemen melalui workshop
kesimpulan dari aspek partisipasi, akses, kontrol, dengan mengenalkan bisnis berbasis online dan
kesetaraan sebagai berikut: lebih intensif lagi melakukan kegiatan pembinaan
1. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas UKM.
Perdagangan telah melakukan kegiatan pelatihan
dan pembinaan dilakukan dengan mengundang Kepada pelaku UKM binaan:
UKM binaan melalui dukungan era digital yng 1. Pelaku UKM binaan sebaiknya lebih terbuka dan
memudahkan partisipasi UKM dalam mengikuti berusaha untuk memberikan masukan yang
agenda pelatihan dan pembinaan dan antusiasme berupa evaluasi terhadap program yang telah
dijalankan dan berusaha untuk selalu aktif dalam Sumpeno, Wahjudin (2011) Perencanaan Desa Terpadu
kegiatan terutama dalam hal mengurus legalitas. Edisi Kedua. Banda Aceh. Reinforcement
Daftar Pustaka Action and Development (READ)
Agustina, Leo (2008) Dasar-Dasar Kebijakan Publik
Bandung: PT Alfabeta Suryanto, Alief Rahman (2015) Kajian Strategi
Pemberdayaan UMKM Dalam Menghadapi
Amartya Sen (2008). Perkembangan dan Prospek Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (Studi
Kemandirian Pangan. Bandung: PT. Citra Praya Kasus Kampung Batik Lawayen)” Jurnal
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Arnstein, Sherry A (1969) A Ladder of Citizen
Participation. Journal of the American Institute Tambunan, Tulus (2009) UMKM di Indonesia, Bogor:
of Planners Ghalia Indonesia

Craswell, Jhon W (2016) Research Design Pendekatan T. Sumamonugroho (1984) Intervensi Kesejahteraan
Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta : Sosial, Yogyakarta: PT.Hanindita
Pustaka Pelajar
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Dwidjowijoto, R dan Wrihatnolo. (2007) Manajemen Mikro, Kecil, dan Menengah
Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Panduan
untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT.
Elexmedia Komputindo Gramedia

Fahrudin, Adi. (2012) Pengantar Kesejahteraan Sosial.


Bandung : PT. Refika Aditama

Huraerah, Abu (2008) Pengorganisasi dan


Pengembangan Masyarakat : Model dan Strategi
Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung.
Humaniora

Masyhuri & M. Zainuddin (2009) Metode Penelitian


Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT.
Refika Aditama

Moleong, Lexy J (2006) Metodologi Penelitian


Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 Tentang


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah

Prijono, S.Onny (1996) Pemberdayaan Konsep,


Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Centre
for Strategic and International Studies (CSIS)

RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Daerah) Kota Surabaya untuk periode 2016-
2021

Suharto, Edi (2008) Kebijakan Sosial Sebagai


Kebijakan Publik. Bandung. Alfabeta.

Soenarko dan Erville F.Polland (2000) Public Policy :


Pengertian Pokok Untuk Memakai Analisa
Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya.
Universitas Airlangga Press.

Sugiyono (2016) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed


Methods). Bandung: Alfabeta

Вам также может понравиться