Вы находитесь на странице: 1из 5

Jurnal Kimia Mulawarman Volume 14 Nomor 2 Mei 2017 P-ISSN 1693-5616

Kimia FMIPA Unmul E-ISSN 2476-9258

ANALISIS SIFAT TERMAL DAN UJI KELARUTAN DARI KARET ALAM SIKLIS DAN
KARET ALAM CAIR SIKLIS

ANALYSIS OF THERMAL PROPERTIES AND SOLUBILITY TEST OF CYCLIC


NATURAL RUBBER AND CYCLIC LIQUID NATURAL RUBBER

Leni Widiarti*1, Basuki Wirjosentono1, dan Eddyanto2


Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
1

University of Sumatera Utara Medan 20155, Indonesia


2
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University State of Medan,
Jl. William Iskandar, Medan 20221, Indonesia
*Coresponding Author: Lwidhii@gmail.com

Submit : 12 April 2017 Accepted : 27 Mei 2017

ABSTRACT
The research has done analysis of thermal properties and solubility test of Cyclic Natural Rubber
(CNR) and Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR). Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) is a cyclical
natural rubber which has decreased molecular weight. Synthesis of Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR)
do by oxidative degradation after cyclic. Oxidative degradation after cyclic using Cyclic Natural Rubber
(CNR) and phenylhydrazine reagent with flow rate 2 LMin-1 of oxygen atmosphere during 24 hours.
Thermal analysis of Cyclic Natural Rubber (CNR) and Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) by Differential
Scanning Calorimetry (DSC),the glass transition temperature (Tg) of Cyclic Natural Rubber (CNR) and
Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) are 102,82 o C and 103,67 o C, the crystal transition temperature (Tc)
of Cyclic Natural Rubber (CNR) and Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) are 362,45 o C and 330,29 o C
and the melting transition temperature (Tm) of Cyclic Natural Rubber (CNR) and Cyclic Liquid Natural
Rubber (CLNR) are 509,24 o C and 440,00 o C. Solubility test by dilute Cyclic Natural Rubber (CNR) and
Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) in some solvent with different properties and polarity index. Solubility
test shows the results Cyclic Natural Rubber (CNR) and Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) has polarity
index around 2,4 – 4,4 and 2,4 and 4,4.

Keywords: CLNR, CNR, oxidative degradation

PENDAHULUAN polimer dapat terjadi dengan bantuan senyawa


Resiprene 35 adalah resin karet siklisasi pemutus rantai molekul polimer. Tujuan
yang berasal dari karet alam dan memiliki depolimerisasi adalah untuk melunakkan atau
viskositas yang relatif tinggi. Resiprene 35 sekedar menurunkan viskositas karet, dan untuk
dipasok sebagai solid pasir dan juga dalam larutan memperoleh karet dengan rantai molekul yang
aromatik [1]. Bobot molekul karet alam yang sangat pendek atau karet cair [2]. Beberapa
tinggi disebabkan oleh rantai molekulnya yang metode dapat digunakan untuk memutus rantai
panjang. Bobot molekul mempengaruhi sifat-sifat molekul NR. Salah satu proses yang paling
polimer seperti kelarutan, kerekatan, ketercetakan ekonomis menggunakan phenylhydrazine dan
dan kekentalan. Sifat karet alam ini akan oksigen atmosfer dan dikembangkan oleh seorang
mempengaruhi kemampuan pemrosesan karet. peneliti Perancis [3]. Depolimerisasi dari NR
Bobot molekul karet alam yang tinggi ini dilakukan dengan lateks NR dan berat molekul
membatasi penggunaan karet alam dalam dunia dikontrol oleh perbandingan phenylhydrazine. Ini
industri. Depolimerisasi merupakan salah satu dipahami disebabkan oleh reaksi langsung dari
cara modifikasi karet alam dengan cara degradasi phenylhydrazine dengan oksigen, membentuk
rantai molekul karet. Degradasi polimer dapat radikal fenil [4]. Metode pengurangan bobot
terjadi secara mekanis, termal, kimiawi, fotokimia, molekul karet alam dapat dilakukan dengan
dan biodegradasi. Secara kimiawi degradasi menggunakan agensia pengoksidasi (udara,

Kimia FMIPA Unmul 139


Leni Widiarti Analisis Sifat Termal
Kimia FMIPA Unmul

oksigen atau suatu peroksida) dan agensia Untuk membuat Cyclic Liquid Natural Rubber
pereduksi (suatu nitrit logam dan/atau suatu klorit (CLNR) dapat menggunakan metode degradasi
logam) [5]. Degradasi lateks karet alam dengan oksidatif (Metode Brosse). Dimasukkan 50 gram
tert-butyl hydroperoxide dan cobalt karet CNR kedalam beaker glass, dilarutkan
acetylacetonate juga berhasil menurunkan bobot dengan xylene hingga larut seluruhnya.
molekul karet dan diperoleh karet alam cair. Dimasukkan larutan yang telah larut kedalam labu
Fungsionalisasi karet juga terjadi yaitu dengan leher tiga yang kemudian dirangkai alat labu leher
terbentuknya gugus fungsi keton dan karboksilat tiga terhubung dengan regulator gas O2 melalui
pada ujung rantai molekul karet [6]. Tingginya selang gas, dan digantungkan termometer 100 oC
bobot molekul karet alam menjadikan barang jadi yang telah terhubung kedalam labu leher tiga,
karet kalah bersaing dengan resin dan karet ditutup dengan alumunium foil secara menyeluruh
sintetik yang lain. Pada pembuatan barang jadi labu leher tiga serta dipanaskan dengan
karet maupun penggunaan pada formulasi dengan menggunakan hot plate sampai suhunya mencapai
polimer yang lain dibutuhkan karet alam dengan 60 o
C serta selanjutnya ditambahkan
bobot molekul yang lebih rendah agar dapat phenylhydrazine setetes demi setetes sebanyak
digunakan lebih efektif, jadi peneliti ingin 25,31 g dan dialirkan gas O2 kedalam campuran
melakukan sintesis karet alam cair siklis dengan tersebut dengan laju alir 2 L/menit dan distirer
berat molekul rendah dengan harapan menjadi pada suhu 60 oC selama 24 jam.
salah satu jalan keluar untuk meningkatkan CLNR yang diperoleh presipitasi dengan
kualitas karet alam sebagai salah satu komoditi methanol sebanyak 1,25 L dan dikeringkan
terbesar di Indonesia dan meningkatkan daya didalam oven pada suhu 40 oC sampai beratnya
saing terhadap resin dan karet sintesis. konstan. CLNR yang dihasilkan dikarakterisasi
dengan menggunakan analisa termal Differential
METODOLOGI PENELITIAN Scanning Calorimetry (DSC) dan uji kelarutan
Pembuatan Cyclic Liquid Natural Rubber dengan beberapa pelarut organik.
(CLNR).

Gambar 1. Skema Alat Pembuatan Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR)

HASIL DAN PEMBAHASAN dan suhu leleh. Dalam polimer kristal, rantai
Pembuatan Cyclic Liquid Natural Rubber polimer yang diberikan ada di atau melewati
(CLNR). CLNR yang dihasilkan berwarna kuning beberapa zona kristal dan amorf. Zona kristal
kecoklatan dan lengket. terdiri dari keselarasan antarmolekul dan
Pengujian Sifat Termal dengan DSC. Prinsip intramolekul atau susunan yang teratur dan
DSC tidak jauh berbeda dengan prinsip karenanya erat dikemas molekul atau segmen
kalorimetri biasa, hanya dalam hal ini digunakan rantai, dan kurangnya hasil dalam pembentukan
sampel dari polimer yang agak jauh lebih kecil zona amorf. Atas dasar berikut perubahan
(maksimum 50 mg, misalnya 10 mg) dan parameter sifat mekanik seperti modulus geser
peralatan kalor lebih teliti). Hasil pengujian DSC dengan perubahan (kenaikan) dalam suhu
merupakan kurva termogram yang dapat pengamatan untuk sistem bahan polimer, dapat
digunakan untuk menentukan suhu transisi glass diamati berturut-turut yaitu transisi gelas dan

140 Kimia FMIPA Unmul


Jurnal Kimia Mulawarman Volume 14 Nomor 2 Mei 2017 P-ISSN 1693-5616
Kimia FMIPA Unmul E-ISSN 2476-9258

fenomena transisi leleh, lebih mudah dari plot molekul polimer, efek elektrostatik seperti
grafis, dan juga mungkin memiliki ukuran suhu polarisabilitas, momen dwi kutub, stereokimia dan
transisi gelas (Tg) dan suhu leleh (Tm) [7]. stereoregularitas rantai polimer maupun interaksi
Temperatur transisi gelas (Tg) merupakan salah intermolekuler dari polimer melalui ikatan
satu sifat fisik penting dari polimer yang hidrogen dan gaya London. Tidak semua polimer
menyebabkan polimer tersebut memiliki daya memiliki titik leleh kristal karena tidak akan ada
tahan terhadap panas atau suhu yang berbeda-beda. titik leleh kristal bila tidak mempunyai
Dimana pada saat temperatur luar mendekati kristalinitas. Titik leleh adalah suhu dimana zat
temperatur transisi gelasnya maka suatu polimer padat berubah menjadi zat cair pada tekanan satu
mengalami perubahan dari keadaan yang keras atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan
kaku menjadi lunak seperti karet. adanya suhu ketika fase padat dan cair sama – sama
perbedaan Tg ini disebabkan oleh berbagai faktor berada dalam kesetimbangan [8].
yang meliputi panjang molekul polimer, berat

Gambar 2. Termogram DSC dari CNR dan CLNR

Dapat dilihat pada gambar 1. CNR dan CLNR organik dapat dilakukan, diantaranya sejumlah
memiliki Tg masing – masing sebesar 362,45 oC bahan atau material yang ingin digunakan untuk
dan 330,29 oC dan Tm masing – masing sebesar menguji kelarutan sampel organik begitu
509,24 oC dan 440,00 oC. sederhana yaitu dengan menggunakan 2-3 tetes
Uji Kelarutan dalam Beberapa Pelarut suatu larutan (zat cair) atau kurang lebih 10 mg
Organik. Penentuan uji kelarutan pada senyawa sampel zat padat.

Kimia FMIPA Unmul 141


Leni Widiarti Analisis Sifat Termal
Kimia FMIPA Unmul

Gambar 3. Ukuran Kelarutan Suatu Sampel CNR dan CLNR (a) Sangat Larut, (b) Larut, (c) Sedikit Larut, (d) Tidak
Larut.
Berdasarkan gambar 2 kelarutan dari sampel LNR dalam pelarut non polar [9]. Tabel 1 Menunjukkan
dapat dilihat berdasarkan prinsip “like dissolves kelarutan CNR dan CLNR pada beberapa pelarut
like”, dimana senyawa polar dapat larut dalam organik dengan berbagai indeks kepolaran.
pelarut polar dan senyawa non polar dapat larut

Tabel 1. Kelarutan CNR dan CLNR pada berbagai pelarut organik.


Pelarut Indeks CNR CLNR
Kepolaran

Air 10,2 TL TL
Metanol 6,6 TL TL
Aseton 5,4 TL TL
Etanol 5,2 TL TL
Kloroform 4,4 L L
THF 4,2 SL L
Xilena 2,5 SL SL
Toluena 2,4 SL SL
N- Heksana 0,1 SeL SeL
Sikloheksana 0,04 SeL SeL
Keterangan : TL = Tidak Larut, SeL = Sedikit Larut, L = Larut, dan SL = Sangat Larut

Dari Tabel 1 juga dapat diambil kesimpulan CNR Industri Karet Nusantara (IKN), dan Laboratorium
dan CLNR memiliki indeks kepolaran dari 2,4 – Kimia Fisika Universitas Sumatera Utara.
4,4 dan 2,4 – 4,4.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN [1] Muthawali, D.I. (2013). Optimasi
Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) Penggunaan Ammonium Hidroksida
berhasil disintesis melalui degradasi oksidatif Terhadap Mutu Produk Resin Di Pabrik
(Metode Brosse). Degradasi setelah siklisasi Resiprene. Universitas Sumatera Utara
menggunakan bahan baku Cyclic Natural Rubber [2] Fainleib A., Pires R. V., Lucas E. F., Soares B.
(CNR), degradasi dilakukan dengan bantuan G., 2013. Degradation of Non-Vulcanized
reagen phenylhidrazine dengan suasana gas Natural Rubber-Renewable Resources for
oksigen dengan laju alir 2 LMenit-1 selama 24 jam. Fine Chemicals Used in Polymer Synthesis.
Dari hasil analisa termal Cyclic Natural Rubber Polimeros Journal. 1 : 12
(CNR) ke Cyclic Liquid Natural Rubber (CLNR) [3] Pautrat, R. (1980). Liquid rubbers from
dengan Differential Scanning Clorimetry (DSC) natural polyisoprene: preparation and
menunjukkan ada sedikit perubahan suhu transisi properties [Caoutchoucs liquides de
gelas (Tg) yang signifikan dari yaitu dari 102,82 o polyisoprene naturel preparation et
C ke 103,67 o C, suhu transisi Kristal (Tc)
propriétés]. Revue generale du
mengalami penurunan suhu yaitu dari 362,45 o C
ke 330,29 o C dan dan suhu transisi leleh (Tm)
caoutchouc et des plastiques. 57 : 91
[4] Brosse, (2000). Chemical Modifications of
mengalami penurunan yang cukup signifikan
Polydiene Elastomers: A Survey and Some
yaitu dari 509,24 o C ke 440,00 o C. Dari uji
Recent Results. France : Faculte´ des
kelarutan menunjukkan bahwa Cyclic Liquid
Sciences, Universite´ du Maine.
Natural Rubber (CLNR) sangat larut dalam THF
[5] Gazeley K. F., Mente P. G., 1996. Metoda
dibandingkan dengan Cyclic Natural Rubber
Penurunan Berat Molekul Karet di dalam
(CNR). Ini menunjukkan bahwa penurunan berat
Lateks. Paten Indonesia, ID 0 000 771.
molekul dengan degradasi oksidatif dapat
[6] Klaichim, W., Klinpituksa, P., Waehamad,
meningkatkan kelarutan dalam pelarut organik.
W., 2009. A Novel Polymeric Herbicide
Based on Phenoxyaceic Acid Derivatives,
UCAPAN TERIMA KASIH
Journal of Science and Technology. 31(1) :
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
57
Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP),
[7] Ghost, P. 2006. Thermal Transitions in
Polymers. Polymer Science

142 Kimia FMIPA Unmul


Jurnal Kimia Mulawarman Volume 14 Nomor 2 Mei 2017 P-ISSN 1693-5616
Kimia FMIPA Unmul E-ISSN 2476-9258

[8] Steven, M.P. 2001. Kimia Polimer. Edisi


Pertama. Pradnya Pramita. Yogyakarta
[9] Yazid, E. 2005. Kimia Fisika untuk
Paramedis. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Kimia FMIPA Unmul 143

Вам также может понравиться