Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIDROSTATIKA
HIDRODINAMIKA
Mekanika Fluida
• Ilmu tentang aliran fluida secara garis besar
diklasifikasikan menjadi: hidrolika dan
hidrodinamika
• Hidrolika: fluida air, dikembangkan dari
penelitian eksperimental, bersifat empiris.
• Hidrodinamika: dikembangkan secara teoritis.
• Hidrolika dan Hidrodinamika akhirnya
menyatu menjadi Mekanika Fluida.
BEBERAPA BIDANG ILMU YANG
MEMBUTUHKAN KAJIAN TENTANG
Fluid Mechanics
Aerodynamics
Vehicles
Aircraft Surface ships
ρ= 1,2x103 kg/m3
Dijawab : P=ρ.g.H
= (1,2x103)(10)(25)
= 3x105 Pa
Measuring pressure (1)
Manometers
p1 = px (negligible pressure
change in a gas)
p1 (since they are at
p2=pa px = py
the same height)
z pz= p2 = pa
h
x y py - pz = gh
liquid p1 - pa = gh
density
Fin Fout
Pin Pout
Ain AOut
Pin Pout
Pin Pout
Aout
Fout Fin
Ain
Since The output piston has greather area then the input
piston and Aout>Ain, Output force is greather than the
input force
Contoh Soal 2.3
Sebuah pompa hidrolik digunakan mengangkat benda berat.
Diameter piston masing-masing adalah 1,5 in. dan 21 in.
Aout Ain
Win Fin hin
Ain Aout
Win Wout
Contoh 2
• Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai pengisab kecil yang
berdiameter 8 cm dan pengisab besar berdiameter 32 cm.
Apabila pengisab kecil ditekan dengan gaya 100N, berapakah
gaya yang dihasilkan pada pengisab besar?
F1 F2
A1 A2
100 F2
82 32 2
100 F2
64 1024
102400 64 F2
102400
F2
64
F2 1600 N
Contoh Soal 2.1
Sebuah pipa U berisi dua cairan dalam keadaan keseimbangan.
Pipa sebelah kiri berisi minyak yang tidak diketahui rapat
massanya sedangkan pada pipa kanan berisi air dengan panjang
kolom sebesar 135 mm. Bila perbedaan tinggi kedua cairan
adalah 12,3 mm, hitung rapat massa dari minyak.
Jawab :
p kiri p kanan
p o min yakg( d) p o air g
min yak air
d
135
1000 916 kg / m 3
135 12,3
Contoh Soal 2.4
Sebuah gunung es terapung dilaut. Bila rapat massa es dan air
laut masing-masing adalah 917 dan 1024 kg/m3, berapa %
bagian es yang terapung (yang terlihat/muncul dipermukaan)
Jawab :
F
oil
w1 Keterangan:
tegangan permuakaan
w2
F gaya
Selapis air sabun
panjang
Tiap partikel dalam zat cair ditarik oleh gaya yang sama besar
kesegala arah oleh partikel-partikel didekatnya, sehingga resultan
gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol.
Mengapa dalam fluida terjadi Tegangan
Permukaan / Surface Tension ()
• Permukaan cairan berperilaku seperti sebuah membran elastis
yang mengalami tarikan.
• Molekul pada liquid pada dasarnya tertarik ke segala arah oleh
molekul lain disekelilingnya.
• Namun, pada permukaan, gaya yang terjadi tidak seimbang,
sehingga molekul dipermukaan ditarik ke arah kumpulan massa
cairan.
• Adanya tegangan permukaan akan meminimalkan luas
permukaan. Contoh: titik cairan akan cenderung membentuk
menyerupai bola.
KAPILARITAS
Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler
dinamakan kapilaritas
air raksa
Air dalam pipa kapiler akan terus naik sampai tercapai keseimba-ngan, yakni
berat air yang diangkat seimbang dengan gaya adhesi. Sedangkan peristiwa
turunnya raksa di dalam pipa kapiler terjadi karena kohesi antara partikel-
partikel raksa lebih besar daripada adhesi antara partikel raksa dengan partikel
kaca.
Keterangan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair (m)
= tegangan permukaan (N/m)
2 cosθ
h massa jenis zat (kg/m3)
ρ gr = sudut kontak
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
2 cos
h
gr
2(0,072) cos 0 0
h
1000(10)
0,144
h
10000
7
h 144.10 m
Hal.: 56 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh soal
Sebuah pipa kapiler jari-jari 1 mm dimasukkan ke dalam fluida
yang mempunyai massa jenis 800 kg/m³, ternyata kenaikan
fluida di dalam pipa kapiler 4 cm. Jika sudut kontak 60° dan g =
10 m/s², tentukan tegangan permukaan fluida ?
Keterangan:
Ff = gaya gesekan fluida (N)
Ff = k h v
k = koefesien (tergantung pada geometrik benda)
h = koefesien viskositas (Pa s)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
Ff = 6 k r h v
FA f
w=mg
SF = 0
+ m g – FA – Ff = 0
oil m g – FA = Ff
Ff = m g – Ff
ρb ρ f
2
2r g
vT
9 η
Keterangan:
vT = kecepatan terminal (m/s)
h viskositas fluida (Ns/m2)
b = massa jenis benda (kg/m3)
f = massa jenis benda (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari bola (m)
Turbulen
(Tak Stabil)
Gerak partikel mengikuti
lintasan yang tak teratur
(Ada bagian yang berpusar)
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN
Garis alir pada fluida mengalir
terdapat dua jenis, yaitu:
1. Aliran laminar (Tunak) adalah
aliran fluida yang mengikuti
suatu garis lurus atau
melengkung yang jelas ujung
dan pangkal-nya serta tidak ada Source: http://www.math.ucsb.edu/~hdc/res/rhomesh.gif
Q Av V
dan Q
Keterangan: t
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volum fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Keterangan:
Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q1 Q2 Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A1 v1 A2 v2 A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
Jawab :
Q o Vo A o Q VA
Ao 1,2
Qo Q V Vo Vo 3,43Vo
A 0,35
V 2 Vo2 2gh (3,43Vo ) 2 Vo2 2gh
2(9,8)(0,045)
V
2
0,082 Vo 0,286 m / s
3,43 1
o 2
p g h 12 v 2 konstan
Keterangan:
p = tekanan (N/m2)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m)
v = kecepatan fluida (m/s)
Hal.: 74 DINAMIKA FLUIDA
AZAS BERNOULLI
Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan
Bernoulli.
p1 p2 g (h2 h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair
pada kedalaman tertentu.
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
1
p1 p 2 (v2 v1 )
2 2
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
Hal.: 76 DINAMIKA FLUIDA
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Penyemprot nyamuk
Ketika penghisap pompa ditekan, udara dari tabung selinder
dipaksa keluar melalui lubang sempit. Udara yang keluar dari
lubang sempit ini mempunyai kecepatan tinggi sehingga
menurunkan tekanan udara dibagian atas nosel.
v 2 gh
Q A 2 gh
h
Q = A.v
air Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2
2( P1 P2 )
v1
flow velocity flow velocity [( A1 / A2 ) 2 1]
v1 v2
p1 p2 g (h2 h1 )
Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
= massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang di titik 1 (dalam m2)
A2 = luas penampang di titik 2 ( dalam m2
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju
aliran suatu gas atau udara.
2 ' gh
v
Keterangan:
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
= massa jenis gas (kg/m3)
’ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3)
v = kelajuan aliran udara atau gas (m/s)
Keterangan:
F1 F2 ( p1 p2 ) A
F1 = gaya dorong peasawat ke atas (N)
F2 = daya dorong pesawat ke bawah (N)
F1 – F2 = gaya angkat ke bawah (N)
p1 = tekanan pada sisi bagian bawah (N/m2)
p2 = tekanan pada sisi bagian atas (N/m2)
A = luas penampang sayap (m2)
1
F1 F2 (v2 v1 ) A
2 2
2
Keterangan:
F1 = gaya dorong pesawat ke atas (N)
F2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N)
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N)
v1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s)
v2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
= massa jenis udara (kg/m3)
2 2
1
h1 h 2 p1 p 2 V12 V22
2
1
p (1,2)(482 40 2 ) 422,4 Pa
2
(422,4)(20)
mg pA m 862 kg
2(10)
Pengukur Aliran (Flowmeter)
A
Q vA Va V v
a
1 2 1
p1 v p 2 V 2
2 2
p Hg gh
1
p p1 p 2 V v
2
2 2
1 A
2
v v 2
1 A2 2 1 A2 a 2 2
p 2 1 v 2 v
2 a 2 a
2a 2 p 2a 2 p
v Q Av C p
(A 2 a 2 ) a
2
1 2
A
History
Faces of Fluid Mechanics