Вы находитесь на странице: 1из 11

PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK MENENTUKAN BIAYA

OPTIMUM PEKERJAAN GALIAN-TIMBUNAN


(Studi Kasus : Proyek Sabodam WORD-2 Kaliworo, Klaten, Jawa Tengah)

Muhamad Adam Sanjaya1, Fitri Nugraheni2


1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: adamsanjy@gmail.com
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: 005110101@staff.uii.ac.id.com

Abstract : Ground work on a large scale can not be done manually because it will take time and
enormous effort and cost that much. This study aims to calculate the production capacity per hour , heavy
equipment rental costs and looking for a more efficient alternative than some combination of machine
and comparing with the existing literature method. The method used in the project is a method of analysis
using trial and error taking into account the production capacity, the time consumption of heavy
equipment, and operational costs of the optimal machine. The results of the study shows that obtained
production capacity, turnaround time, cost, and the use of heavy equipment on the third alternative is
more efficient and optimal namely : Wheel Loader, production capacity of 2371,88 m3/day, the number of
operating devices 3 unit, at the cost of Rp 335.327.104,00; Excavator, production capacity of 2182,29
m3/day, the number of operating devices 4 unit, at the cost of Rp561.836.160,00; Dump Truck, production
capacity of 2491,62 m3/day, the number of operating devices 9unit, at the cost of Rp236.792.892,00;
Bulldozer, production capacity of 2314,19 m3/day, the number of operating devices 6 unit, at the cost of
Rp813.524.224,00. The duration of the project wich was originally 197 days became 53 days or
decreased by 73,43% of the initial duration. In addition, the shorter project duration resulted in a
decrease in total rental cost from Rp 2.890.066.392,00 to Rp 1.947.480.380,00 or 32,61% respectively
with a difference of Rp 942.586.012,00.

Keywords: heavy equipment, production capacity, cost, wheel loader, excavator, dump truck, bulldozer

1. PENDAHULUAN berat tersebut adalah untuk memudahkan


manusia dalam mengerjakan pekerjaannya,
Aliran material hasil erupsi yang terbawa hujan
sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
menyebabkan kerusakan pada sabodam di
dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif
sepanjang Sungai Woro. Untuk menanggulangi
lebih singkat.
kerusakan serta mengantisipasi bencana
selanjutnya, dibangunlah sabo dam baru di Proyek Sabodam Kaliworo adalah proyek
sepanjang Sungai Woro agar kerusakan tidak pembuatan sabodam dari hulu sampai hilir
mencapai pemukiman di kota pada bencana Sungai Woro, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa
berikutnya. Tengah. Dalam proyek sabodam dengan
kuantitas pekerjaan galian dan timbunan yang
Dalam pekerjaan sebuah proyek dibutuhkan
sangat besar maka perlu dihitung efisiensi
pekerjaan land clearing yaitu perataan tanah
dalam penggunaan alat berat.
agar proyek dapat dikerjakan pada medan yang
datar. Hal tersebut diakukan dengan cara Penggunaan alat berat dibutuhkan dalam
melakukan gali dan timbun dengan bantuan alat pekerjaan dengan skala besar dikarenakan
berat agar kontur tanah menjadi rata. adanya target waktu yang harus dipenuhi.
Sehingga harus ditentukan kombinasi alat berat
Alat berat digunakan untuk membantu manusia
yang sesuai agar biaya yang dibutuhkan tidak
dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu
membengkak. Hal ini sesuai dengan penelitian
struktur bangunan. Tujuan dari penggunaan alat

1
Al Manamie (2010) yang menyatakan bahwa 2. Input data dan pengolahan data
kombinasi alat berat yang dipilih adalah menggunakan Microsoft Excel.
alternatif dengan produktifitas terbesar serta
3. Melakukan analisis data yang berupa:
biaya terendah. Dengan alternatif yang dipilih
adalah alternatif II yaitu dengan total biaya Rp a. Menentukan volume galian-timbunan
49.862.370,00.
b. Menentukan alternatif komposisi alat
Penelitian Pratama (2012) juga menyatakan hal berat yang digunakan.
yang sama bahwa perencanaan alat berat
dibutuhkan untuk menekan biaya dan waktu c. Menghitung Perbandingan biaya dan
pekerjaan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah waktu tiap alternatif.
penelitian untuk membahas produktifitas alat
d. Membuat hasil pembahasan berserta
berat yang digunakan pada proyek ini serta
kesimpulan dan saran.
besaran biaya dan waktu yang dibutuhkan pada
kondisi optimum. e. Selesai.
3. ANALISIS DATA
2. METODE PENELITIAN 3.1. Data Proyek
2.1. Batasan Masalah Dalam penelitian ini proyek yang dijadikan
Dalam penelitian perlu adanya batasan studi kasus dalam penyusunan Tugas Akhir
penelitian, sehingga nantinya dalam proses adalah Proyek Pembangunan Sabodam WORD-
penelitian menjadi lebih terarah dan tidak 2. Adapun data proyek adalah sebagai berikut:
menyimpang dari tujuan penelitian. Maka perlu 1. Nama Proyek: Proyek Pembangunan
adanya batasan penelitian sebagai berikut. Sabodam WORD-2
1. Penelitian dilakukan pada Proyek Sabodam 2. Lokasi Proyek: Sungi Kaliworo, Kaliworo,
WORD-2, kaliworo, Klaten. Klaten, Jawa Tengah.
2. Data diperoleh dari PT WIKA berupa 3. Pemilik Proyek: Kementrian Pekerjaan
gambar elevasi tanah (kontur), jenis alat Umum
berat yang digunakan, nilai/biaya sewa alat
berat, dan jam kerja alat berat. 4. Pelaksana Proyek: PT Wijaya Karya

3. Alat berat yang digunakan adalah excavator, 5. Durasi Proyek: 720 hari.
wheel loader dan dumptruck. 6. Volume Galian: 103.341,472 m3
4. Pengadaan alat berat yan digunakan adalah 7. Volume Timbunan: 5.813,69 m3
dengan menyewa.
8. Jarak Buang: 142,25 m
5. Usia alat berkisar antara 0 sampai 5 tahun.
6. Jam kerja alat berat yang ditinjau adalah jam 3.2. Alat Berat
kerja normal dengan waktu 8 jam/hari.
Rochmanhadi (1985) menyatakan alat-alat berat
2.2. Tahapan Penelitian yang sering dikenal di dalam ilmu teknik sipil
Berikut adalah tahapan penelitian. merupakan alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
1. Melakukan pengumpulan data yang berupa: pembangunan suatu struktur bangunan. Tujuan
a. Time schedule dari penggunaan alat berat tersebut adalah untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan
dapat tercapai dengan lebih mudah dengan
beserta dengan volume pekerjaannya.
waktu yang relatif lebih singkat.
c. Gambar dan desain perencanaan 1. Wheel Loader
pekerjan proyek. Wheel loader bekerja dalam siklus yang
d. Urutan pekerjaan proyek. berulang. Dalam prosesnya loader akan
mengangkat, memuat, menggusur, dan
e. Produktivitas alat berat. membuang muatan. Kapasitas produksi
f. Biaya alat. wheel loader dipengaruhi oleh:

2
1. Fixed cycle time (waktu siklus), waktu (3)
yang dibutuhkan untuk memuat bucket,
melakukan maneuver, dan membuang
Dimana:
muatan.
D = jarak angkut
2. Waktu yang dibutuhkan loader untuk F = kecepatan maju
berpindah dari lokasi muat ke lokasi R = kecepatan mundur
buang. Z = waktu tetap
3. Waktu yang dibutuhkan loader untuk Tabel 2 Waktu Tetap (Menit)
kembali ke lokasi muat dari lokasi
buang. Pemuatan Pemuatan Muat &
Mesin
Bentuk V Melintang Angkut
4. Volume material yang dimuat tiap siklus.
Untuk menghitung produksi wheel loader Mesin gerak
0,25 0,35 -
langsung
digunakan rumus sebagai berikut:
Produksi per jam (Q): Mesin gerak
0,20 0,30 -
hidrolis
(1)
Mesin gerak
0,20 0,30 0,35
TORQFLOW
Dimana:
Q = produksi per jam Sumber: Rochmanhadi (1985)
q = produksi per siklus
Efisiensi kerja (E):
Cm = waktu siklus
E = efisiensi kerja Efisiensi kerja adalah perbandingan antara
waktu produktif dengan waktu kerja yang
Produksi per siklus/kapasitas aktual bucket
tersedia. Efisiensi kerja tergantung pada
(q):
banyak faktor seperti: topografi, keahlian
(2) operator, pemilihan standar pemeliharaan,
dan sebagainya yang menyangkut operasi
Dimana: alat. Pekerja atau alat berat tidak mungkin
q = produksi per siklus bekerja terus – menerus dalam 60 menit/ 1
q1 = kapasitas bucket jam, karena hambatan - hambatan kecil akan
K = faktor bucket selalu terjadi, misalnya: menunggu alat,
Banyaknya tanah yang dapat dikeruk oleh pemeliharaan dan pelumasan mesin,
bucket dipengaruhi oleh tipe dan keadaan operator istirahat, dan lain – lain.
tanah saat itu. Dalam kenyataannya memang sulit untuk
Tabel 1 Fill Factor (Faktor Bucket) menentukan besarnya efisiensi kerja, namun
dengan dasar pengalaman di lapangan maka
Material Faktor dapat ditentukan efisiensi kerja yang
Material seragam atau mendekati kenyataan.
0,95 - 1,00
campuran
Tabel 3 Efisiensi Kerja
Batu kerikil 0,85 - 0,90
Kondisi Pemeliharaan Mesin
Batuan hasil peledakan (baik) 0,80 - 0,95
Operasi Baik Buruk
Batuan hasil peledakan (rata-
0,75 – 0,90 Alat Sekali
Baik Sedang Buruk
Sekali
rata)
Batuan hasil peledakan
0,60 – 0,75 Baik
0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
(buruk) Sekali
Batuan berlumpur 1,00 – 1,20
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60
Lanau basah 1,00 – 1,10
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Material berbeton 0,85 – 0,95
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Sumber: Rostiyanti (2008)
Buruk
Waktu siklus (Cm): Sekali
0,52 0,50 0,47 0,47 0,32

Sumber: Rochmanhadi (1985)

3
2. Excavator
Excavator adalah alat penggali hidrolis yang Tabel 4 Fill Factor (Faktor Bucket)
memiliki bucket yang dipasangkan
didepannya. Excavator terdiri dari tiga Material Faktor
bagian yaitu: Material seragam atau
0,95 - 1,00
1. Bagian atas atau revolving unit campuran
Bagian ini memiliki sebuah komponen Batu kerikil 0,85 - 0,90
yang disebut kabin atau bisa dikatakan
Batuan hasil peledakan (baik) 0,80 - 0,95
ruang kerja operator. Kabin tersebut
berada di atas roda dan dapat berputar Batuan hasil peledakan (rata-
0,75 – 0,90
360 derajat. Hal ini membuat excavator rata)
dapat menggali ke berbagai sisi Batuan hasil peledakan
0,60 – 0,75
excavator tanpa harus melakukan (buruk)
maneuver berpindah-pindah lokasi. Batuan berlumpur 1,00 – 1,20
2. Bagian attachment atau work unit Lanau basah 1,00 – 1,10
Bagian ini terdiri dari boom, arm,
silinder hidrolik, dan bucket. Susunannya Material berbeton 0,85 – 0,95
sangat mirip dengan tangan yang terdiri Sumber: Rostiyanti (2008)
dari lengan atas, lengan bawah, dan
tangan. Bagian ini bekerja mirip dengan Waktu siklus (Cm):
tangan yang berayun kedalam dimana
bucket adalah telapak tangan yang (6)
digunakan untuk menggali.
3. Bagian bawah atau travel unit Tabel 5 Waktu Gali (Detik)
Terdapat dua jenis yaitu tipe roda dan Kondisi
tipe crawler track. Tipe beroda ban biasa Gali/ Rata- Agak
digunakan pada proyek dan maintenance Ringan Sulit
Kedalaman rata Sulit
di perkotaan, dimana roda ban tidak akan Gali
merusak permukaan jalan aspal.
Sedangkan tipe crawler track, jenis yang 0m–2m 6 9 15 26
paling umum digunakan dapat digunakan 2m–4m 7 11 17 28
pada medan yang lebih beragam.
4 m - lebih 8 13 19 30
Untuk menghitung produksi wheel loader
digunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Rochmanhadi (1985)
Produksi per jam (Q): Tabel 6 Waktu Putar (Detik)
(4) Sudut Putar Waktu Putar
Dimana: 45o - 90o 4-7
Q = produksi per jam o
90 - 180 5-8
q = produksi per siklus
Cm = waktu siklus Sumber: Rochmanhadi (1985)
E = efisiensi kerja
Produksi per siklus/kapasitas aktual bucket Tabel 7 Waktu Buang (Detik)
(q):
Kondisi Buang Waktu Buang
(5)
Ke dalam dumptruck 5-8
Dimana:
q = produksi per siklus Ke tempat pembuangan 3-6
q1 = kapasitas bucket Sumber: Rochmanhadi (1985)
K = faktor bucket
Banyaknya tanah yang dapat dikeruk oleh Efisiensi kerja (E):
bucket dipengaruhi oleh tipe dan keadaan
tanah saat itu. Tabel 8 Efisiensi Kerja

4
Pemeliharaan Mesin V2 = kecepatan kosong
Kondisi
Operasi
t1 = waktu buang
Baik Buruk t2 = waktu kembali
Alat Baik Sedang Buruk
Sekali Sekali
Jumlah siklus loader untuk memuat dump
Baik
Sekali
0,83 0,81 0,76 0,70 0,63 truck (n):

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60 (10)


Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54 Dimana:
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
n = Jumlah siklus loader untuk memuat
dump truck
Buruk
0,52 0,50 0,47 0,47 0,32 C = kapasitas dump truck
Sekali q = kapasitas bucket loader
Sumber: Rochmanhadi (1985) K = Faktor bucket
3. Dumptruck Jumlah dump truck (M):
Dump truck sangat efisien untuk melakukan (11)
pengankutan jarak jauh. Namun, alat ini juga
memiliki kekurangan dibanding alat lain Dimana:
karena dump truck memerlukan alat lain M = jumlah dump truck
untuk memuat material. Dalam pemilihan n = Jumlah siklus loader untuk memuat
dump truck ada beberapa faktor yang perlu dump truck
dicermati, yaitu jenis material dan jenis alat CmL = Waktu siklus loader
pemuat (excavator atau loader pemuat).
Untuk menghitung produksi dump truck Tabel 9 Waktu Bongkar dan Waktu Tunggu
digunakan rumus sebagai berikut: (Menit)

Produksi per jam (Q): Kondisi Operasi Kerja t1

(7) Baik 0,5 – 0,7


Sedang 1,0 – 1,3
Dimana:
Q = produksi per jam Kurang 1,5 – 2,0
q = produksi per siklus
Sumber: Rochmanhadi (1985)
Cm = waktu siklus
E = efisiensi kerja
Tabel 10 Waktu Tetap atau Waktu Pengambilan
Produksi per siklus/kapasitas aktual bucket Posisi (Menit)
(q):
Kondisi Operasi Kerja t2
(8)
Baik 0,1 – 0,2
Dimana:
q = produksi per siklus Sedang 0,25 – 0,35
n = jumlah siklus loader untuk memuat
Kurang 0,4 – 0,5
dumptruck
q1 = kapasitas bucket Sumber: Rochmanhadi (1985)
K = faktor bucket
Waktu siklus (Cm):
4. Bulldozer
(9) Dozer digunakan untuk pembersihan lahan
dan meratakan tanah. Dalam pemilihan
Dimana: dozer ada beberapa faktor yang perlu
Cm = waktu siklus dicermati, salah satunya yaitu jenis material,
n = Jumlah siklus loader untuk memuat umur alat, dan kapasitas blade-nya.
dump truck Untuk menghitung produksi dozer
CmL = waktu siklus loader digunakan rumus sebagai berikut:
D = jarak angkut
V1 = kecepatan muat Produksi per jam (Q)

5
F = kecepatan maju
(12) R = kecepatan mundur
Z = waktu tetap
Dimana: Menurut Rochmanhadi (1985) menyatakan
Q = produksi per jam bahwa biasanya kecepatan maju berkisar
q = produksi per siklus antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur
Cm = waktu siklus antara 5-7 km/jam. Jika mesin menggunakan
E = efisiensi kerja TORQFLOW maka kecepatan maju diambil
0,75 dari maksimum sedangkan kecepatan
Produksi per siklus/kapasitas aktual
mundur 0,85 maksimum.
bucket (q)
Tabel 12 Waktu Tetap (Menit)
(13)
Waktu Ganti
Mesin Persnelling
Dimana:
q = produksi per siklus Tongkat 0,10
L = lebar blade Mesin gerak tunggal
H = tinggi blade langsung Tongkat 0,02
a = faktor blade ganda
Mesin gerak TORQFLOW 0,05
Tabel 11 Faktor Blade Sumber: Rochmanhadi (1985)
Jenis Faktor
Penggusuran
Keterangan
Sudut 3.3. Perhitungan Produksi Alat Berat
Ringan Penggusuran dapat
dilaksanakan Tabel 13 Produktivitas Alat Berat
dengan sudut
Produktivitas
penuh. Tanah lepas: Alat Berat Jenis Pekerjaan
Kadar air rendah, 1,1 – 0,9 (m3/jam)
tanah berpasir tak
dipadatkan, tanah Wheel Loading 148,24
biasa, material Loader
Timbunan 148,24
stockpile.
Sedang Tanah lepas, tetapi Excavator Galian 68,2
tidak mungkin
menggusur dengan Loading 100,81
sudut penuh: tanah 0,9 – 0,7
Dumptruck Dump quarry 51,91
bercampur kerikil
atau split, pasir, (dimuat
batu pecah Loader) Timbunan 53,21
Agak Sulit Kadar air tinggi dan
tanah liat, pasir Dumptruck Dump quarry 40,54
bercampur kerikil, (dimuat
0,7 – 0,6 Timbunan 41,47
tanah liat yang Excavator)
sangat kering, dan
tanah asli. Bulldozer Dump quarry 57,85
Sulit Batu-batu hasil Timbunan 221,38
ledakan, batu-batu 0,6 – 0,4
berukuran besar.
Sumber: Rochmanhadi (1985) 3.4. Volume Pekerjaan
Tabel 14 Volume pekerjaan galian dan
Waktu siklus (Cm):
timbunan
(14) Volume
Jenis Pekerjaan
(m3)
Dimana:
D = jarak angkut

6
Galian tanah pasir berbatu kedalaman ≤ 3 m Kemudian tanah hasil galian akan dipindah
dan jarak buang (hauling distance) 0 < L ≤ 50 30.562,05 ke stockpile dan sisanya akan di-dump ke
m dengan alat berat
quarry. Bulldozer bertugas membantu
Galian tanah pasir berbatu kedalaman ≤ 3 m meratakan tanah di quarry dan di lokasi
dan jarak buang (hauling distance) 50 m ≤ L ≤ 10.187,35 timbunan.
200 m dengan alat berat
Total waktu pekerjaan = 189,37 + 7,21
Galian tanah pasir berbatu kedalaman > 3 m
dan jarak buang (hauling distance) 50 m ≤ L ≤ 46.944,05 = 196,58 hari
200 m dengan alat berat
Tabel 16 Hasil Perhitungan Biaya Rental Sesuai
Galian cadas keras/batu kedalaman < 3m dan di lapangan
jarak buang (hauling distance) 50 m ≤ L ≤ 200 15.648,02
m dengan alat berat Jumlah
Jenis Alat Biaya
Alat
Urugan kembali bekas galian pasir berbatu 5.813,69
dengan alat berat Excavator 2 Rp 1.123.494.336,00
Dump Truck 6 Rp 467.309.976,00
Volume Galian = 103314,47 m3 Bulldozer 3 Rp 1.299.262.080,00
Volume Timbunan = 5.813,69 m3
Total Volume Pekerjaan = 109155,162 m3 Total Rp 2.890.066.392,00

3.5. Perhitungan Biaya Rental 2. Perhitungan alternatif I


Berikut adalah harga alat berat: Untuk alternatif I akan ditambahkan unit
Tabel 15 Harga Sewa Alat wheel loader untuk menambah variasi alat
Jenis Alat Tipe Biaya per Jam berat, dengan tujuan meningkatkan
produktivitas. Tugas memuat akan dilakukan
Wheel Caterpillar oleh wheel loader sehingga excavator akan
Rp 420.800,00 berfungsi sebagai alat menggali saja. Hal ini
Loader 926
berlaku untuk alternatif I, II, dan III.
Komatsu
Excavator Rp 370.800,00 Alat berat yang digunakan pada alternatif I
PC200 adalah Wheel Loader Caterpillar 926 2 buah,
Dump Excavator Komatsu PC 200 3 buah, Dump
Bak 5 m3 Rp 99.050,00 Truck 5 m3 6 buah, dan Bulldozer Komatsu
Truck D65 4 buah.
Komatsu Total waktu pekerjaan = 87,12 + 4,9
Bulldozer Rp 420.800,00
D65P = 92,02 hari

Tabel 17 Hasil Perhitungan Biaya Rental


Untuk perhitungan biaya rental keseluruhan alat Alternatif I
berat digunakan metode trial and error hingga
didapatkan biaya yang paling ekonomis. Jumlah
Jenis Alat Biaya
Alat
Berikut adalah perhitungan biaya rental:
Wheel
1. Perhitungan sesuai lapangan 2 Rp 309.809.792,00
Loader

Untuk mengetahui kapasitas produksi dan Excavator 3 Rp 775.298.304,00


kebutuhan alat sesuai dengan keadaan yang Dump Truck 6 Rp 218.773.716,00
terjadi di lapangan, penulis melakukan
pengamatan langsung. Yang diamati adalah Bulldozer 4 Rp 896.371.328,00
waktu tempuh Dump Truck dalam
Total Rp 2.200.253.140,00
melakukan pembuangan ke quarry dan
kecepatan Bulldozer.
Saat di lapangan alat berat yang digunakan 3. Perhitungan alternatif II
adalah Excavator, Bulldozer, dan Dump
Untuk alternatif II alat berat yang digunakan
truck. Dimana excavator mempunyai fungsi
adalah Wheel Loader Caterpillar 926 3 buah,
sebagai alat gali dan pemuat dump truck.
Excavator Komatsu PC 200 4 buah, dan

7
Dump Truck 5 m3 8 buah, dan Bulldozer sehingga tidak menumpuk dan memperlama
Komatsu D65 5 buah. siklus dump truck.
Total waktu pekerjaan = 55,81 + 4,9 Kombinasi alat berat yang digunakan adalah
= 60,71 hari Wheel Loader Caterpillar 926 1 buah,
Excavator Komatsu PC 200 5 buah, dan
Tabel 18 Hasil Perhitungan Biaya Rental Dump Truck 5 m3 8 buah, dan Bulldozer
Alternatif II Komatsu D65 3 buah.
Jumlah Total waktu pekerjaan = 79,65 + 4,9
Jenis Alat Biaya
Alat = 84,64 hari
Wheel
3 Rp 392.286.592,00 Tabel 20 Hasil Perhitungan Biaya Rental
Loader
Alternatif IV
Excavator 4 Rp 662.219.136,00
Jenis Alat Jumlah Biaya
Dump Truck 8 Rp 232.791.272,00 Alat
Bulldozer 5 Rp 768.044.160,00 Wheel
1 Rp 16.529.024,00
Loader
Total Rp 2.055.341.160,00
Excavator 5 Rp 1.181.368.800,00
Dump Truck 8 Rp 268.021.376,00
4. Perhitungan alternatif III
Bulldozer 3 Rp 759.156.864,00
Untuk alternatif III alat berat yang
digunakan adalah Wheel Loader Caterpillar Total Rp 2.225.076.064,00
926 3 buah, Excavator Komatsu PC 200 4
buah, dan Dump Truck 5 m3 9 buah, dan
Bulldozer Komatsu D65 6 buah. 4. PEMBAHASAN
Total waktu pekerjaan = 47,34 + 4,9 Dari hasil analisis diatas didapatkan hasil
= 52,24 hari perhitungan produktivitas, durasi pekerjaan,
beserta biayanya. Dengan beberapa alternatif
Tabel 19 Hasil Perhitungan Biaya Rental yang dihasilkan sebagai berikut:
Alternatif III
Tabel 21 Hasil Perhitungan Biaya Rental
Jumlah Alternatif IV
Jenis Alat Biaya
Alat
Wheel Alat Berat Durasi Total Biaya
3 Rp 335.327.104,00 Pekerjaan (dalam ribu
Loader Jenis Jumlah (hari) rupiah)
Excavator 4 Rp 561.836.160,00 Wheel 0
Loader
Dump Truck 9 Rp 236.792.892,00 2
Lapa Excavator 196,58 2.890.066
Bulldozer 6 Rp 813.524.224,00 ngan Dump 6
Truck
Total Rp 1.947.480.380,00 3
Bulldozer
Wheel 2
5. Perhitungan alternatif IV Loader
Excavator 3
Untuk alternatif IV excavator mempunyai Alt I 92,02 2.200.253
Dump 6
fungsi sebagai alat gali dan pemuat
Truck
dumptruck. Dumptruck kemudian akan
Bulldozer 4
membawa tanah galian ke stockpile untuk
pekerjaan timbunan. Sedangkan sisanya Wheel 3
akan dibawa ke quarry untuk dibuang. Loader
Dalam pekerjaan timbunan, dump truck akan Excavator 4
Alt 60,71 2.055.341
dibantu wheel loader untuk menimbun dan II Dump 8
memaparkan tanah. Bulldozer akan Truck
membantu memaparkan tanah di quarry Bulldozer 5

8
Wheel 3 dikurangi sebesar 73,43 %. Sedangkan biaya
Loader dapat ditekan sebesar 32,61 % dengan selisih
Excavator 4 sebesar Rp 942.586.012,00.
Alt 52,24 1.947.480
III Dump 9
Truck Alternatif IV
Bulldozer 6 Perbandingan:
Waktu = -(196,58-84,64)/196,58 x 100%
Wheel 1 = -56,94 %
Loader
Biaya = -(2.890.066.392-2.225.076.064)
Excavator 5
Alt 84,64 2.225.076 /2.890.066.392 x 100%
IV Dump = -23,01 %
8
Truck
Bulldozer 3 Pada alternatif IV jika dibandingkan dengan
hitungan di lapangan, durasi pekerjaan dapat
dikurangi sebesar 56,94 %. Sedangkan biaya
Berikut adalah perhitungan efisiensi dari dapat ditekan sebesar 23,01 % dengan selisih
beberapa alternatif di atas terhadap perhitungan sebesar Rp 664.990.328,00.
yang didapat dari buku:
Alternatif I Berikut adalah hasil rekapitulasi dari hasil
Perbandingan: perhitungan perbandingan alternatif I, alternatif
Waktu = -(196,58-92,58)/196,58 x 100% II, adlternatif III, dan alternatif IV dilihat segi
= -53,19 % biaya dan waktu:
Biaya = -(2.890.066.392-2.200.253.140) Tabel 22 Hasil Rekapitulasi Perbandingan
/2.890.066.392 x 100% Alternatif
= -23,87 % Selisih Efisiensi (%)
Biaya
Alat (dalam
Pada alternatif I, 1 unit wheel loader Waktu Waktu Biaya
ribu
ditambahkan sehingga sehingga produktivitas rupiah)
kolektif meningkat. Hal ini berdampak pada 2 WL,
-Rp
durasi pekerjaan yang menjadi lebih cepat alt 3 Ex, 6 -104,56 -53,19 -23,87
I DT, 4 689.813
sebesar 53,19 % dan biaya yang dibutuhkan
BD
menjadi berkurang sebesar 23,87 % dengan 3 WL,
selisih biaya turun sebesar Rp 689.813.252,00. -Rp
alt 4 Ex, 8 -135,87 -69,12 -28,88
II DT, 5 834.725
Alternatif II BD
3 WL,
Perbandingan: -Rp
alt 4 Ex, 9 -144,34 -73,43 -32,61
Waktu = -(196,58-60,71)/196,58 x 100% III DT, 6 942.586
= -69,12 % BD
Biaya = -(2.890.066.392-2.055.341.160) 1 WL,
-Rp
/2.890.066.392 x 100% alt 5 Ex, 8 -111,94 -56,94 -23,01
IV DT, 3 664.990
= -28,88 % BD

Pada alternatif II jika dibandingkan dengan Dari tabel diatas dapat dicermati bahwa
hitungan di lapangan, durasi pekerjaan dapat alternatif III yang menggunakan 3 unit wheel
dikurangi sebesar 69,12 %. Sedangkan biaya loader Caterpillar 926, 4 unit excavator
dapat ditekan sebesar 28,88 % dengan selisih Komatsu PC200, 9 unit dump truck kapasitas 5
sebesar Rp 834.725.232,00. m3, dan 6 unit bulldozer Komatsu D65,
alternatif tersebut menghasilkan selisih waktu
Alternatif III dan selisih biaya yang paling kecil terhadap
Perbandingan: perhitungan teoritis menurut buku panduan.
Waktu = -(196,58-52,24)/196,58 x 100% Pekerjaan dapat diselesaikan lebih ccepat
= -73,43 % dengan selisih waktu selama 144,34 hari (-
Biaya = -(2.890.066.392-1.947.480.380) 73,43%) dan biaya dapat dikurangi sebesar Rp
/2.890.066.392 x 100% 942.586.012,00 (-32,61%). Oleh karena itu
= -32,61 % alternatif III dapat direkomendasikan dalam
pelaksanaan pekerjaan tanah pada proyek
Pada alternatif III jika dibandingkan dengan pembangunan sabodam WORD-2 Kaliworo.
hitungan di lapangan, durasi pekerjaan dapat

9
Pada alternatif III, 4 unit excavator berfungsi Rostiyanti, 2008. Alat Berat Untuk Proyek
sebagai alat penggali tanah sebesar 103314,47 Konstruksi. Rineka Cipta. Jakarta
m3, sedangkan 3 unit dump truck berfungsi
untuk melakukan pekerjaan timbunan tanah
sebesar 5813,69 m3 dibantu oleh 1 unit
bulldozer untuk menghamparkan tanah. Untuk
memindahkan tanah galian ke quarry dilakukan
6 unit dump truck dengan bantuan 2 unit wheel
loader untuk melakukan pemuatan.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan data, analisis, dan pembahasan
pada poyek pekerjaan galian dan timbunan
Sabodam WORD-2 Kaliworo yang meliputi
pekerjaan galian dan timbunan, agar seluruh alat
yang digunakan dapat digunakan secara
optimum diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Diantara alternatif yang tersedia,
didapatkan produktivitas tertinggi pada
alternatif III dengan produktivitas harian
kolektif sebesar 2182,29 m3/hari.
2. Setelah ditinjau secara menyeluruh,
kombinasi alat berat yang paling efisien
dan optimum adalah Alternatif III yang
terdiri dari 3 unit wheel loader Caterpillar
926, 4 unit excavator Komatsu PC200, 9
unit dump truck kapasitas 5 m3, dan 6 unit
bulldozer Komatsu D65. Pekerjaan ini
dapat diselesaikan dalam waktu 53 hari
kalender dengan total biaya yang
dibutuhkan Rp 1.947.480.380,00. Pada
alternatif III, pekerjaan dapat dipercepat
selama 144,34 hari (-73,43%) dan biaya
dapat dikurangi sebesar Rp
942.586.012,00 (-32,61%) terhadap hasil
perhitungan di lapangan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Pratama, 2012. Analisis Efisiensi Biaya Alat
Berat Excavator & Dump Truck Pada
Proyek Normalisasi Sungai Kaliputih

Al Manamie, 2010 Efisiensi Waktu Dan Biaya


Dengan Alternatif Penggunaan Alat Berat
Pada Pekerjaan Jalan Simpang Koto
Medan-Simpang Bukit Selanjut.

Rasyid, 2008. Analisis Produktivitas Alat-Alat


Berat Proyek Studi Kasus Proyek
Pengembangan Bandar Udara Hasanuddin

Rochmanhadi, 1985. Perhitungan Biaya


pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan alat-alat Berat. Badan
Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta

10
11

Вам также может понравиться