Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Yosi Aryanti
Jurusan Pendidikan Agama Islam STIT Ahlussunnah Bukittinggi
Jl. Diponegoro No. 8 Ateh Tambuo Aur Kuning Bukittinggi, Telp. (0752) 34130
e-mail: ochies1978@gmail.com
Abstract: This study aims to describe the reformulation of fiqh muamalah in order to provide innovation to the
products of sharia banking. This research is a library study. Data of the research was obtained from
secondary sources which were taken from library materials, such as fiqh, literature, legislation, official
document, result of previous research, article, magazine, newspaper, and other sources related to this
research . Secondary data is sourced from the primary legal materials in the form of regulations
relating to sharia banking. The results showed that: 1) In reformulation of fiqh muamalah required a
number of tools and disciplines of sharia as well as some moral principles for the formulation according
to sharia and are in the corridor of sharia. The disciplines are ushul fiqh, qawaid fiqh, tasyrik talaq,
tasyrik philosophy and maqashid syariah, 2) Fiqh muamalah reformulated through several methods
ijtihad, namely ijtihad intiqa'I, ijtihad insya'I, and ijtihad komparasi, and 3) success the future
syari'ah banking system will depend a lot on innovation development. This is marked by the ability of
syari'ah banks to present attractive, competitive products and facilitate transactions, in accordance
with the needs of the community.
D alam sistem ekonomi Islam, fiqh lapangan ijtihad yang luas, dikarenakan
muamalah menduduki posisi yang fiqh muamalah menyangkut kehidupan
sangat penting karena ia mengatur manusia yang selalu berkembang. Selain
perilaku kehidupan ekonomi dan itu nash-nash Alquran tentang muamalah
keuangan, baik individu, lembaga maliyah sifatnya global (kully), tidak
maupun kepentingan negara. Pada terinci (juz’iy). Karakter global ini akan
awalnya fiqh muamalah mempunyai ruang membuat hukum muamalah lebih elastis
lingkup yang sangat luas, mencakup dan fleksibel dalam menghadapi
hukum keluarga, hukum pidana Islam, perubahan dan tantangan zaman.
hukum tata-negara (fiqh siyasah), dan Kajian fiqh muamalah mengalami
hukum acara (murafa’at). Namun dalam perkembangan yang sangat hebat karena
perkembangan beberapa dekade disebabkan berkembangnya lembaga
belakangan, ruang lingkup fiqh muamalah perbankan dan keuangan syari’ah.
hanya meliputi aspek ekonomi dan Regulasi ekonomi syariah dan fatwa-fatwa
keuangan. produk-produk inovatif bermunculan secara
revolutif. Desain-desain kontrak menjadi
150 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 16, Nomor 2, Juli-Desember 2017
baru yang belum pernah ada di masa Hukum (muamalat) dapat berubah karena
ulama masa lampau. Dalam bidang perubahan zaman, tempat, keadaan, adat
ekonomi keuangan, ijtihad insya’i sangat dan niat. (Muchlis Usman, 1999 :145)
banyak dipraktekkan, seperti, net revenue
dalam sistem jual beli urbun dan Inovasi Produk dalam Sistem Perbankan
sebagainya. Syariah
Kedua metode ijtihad intiqa-iy dan Inovasi produk menjadi kunci
ijtihad insya’i harus dilukan secara kolektif perbankan syariah untuk lebih kompetitif
(berjamaah). Berijtihad secara berjamaah dan lebih berkembang dengan cepat
disebut dengan (ijtihad jama’iy). Saat ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
tidak zamannya lagi berijtihad secara Inovasi tersebut harus menjadi strategi
individu. Untuk memecahkan dan prioritas bagi bank-bank syari’ah sebab
menjawab persoalan ekonomi keuangan inovasi memiliki peran penting di tengah
kontemporer, para ahli harus berijtihad pasar yang kompetitif, karena itu industri
secara jamaah (kolektif). Ijtihad berjamaah perbankan syariah harus dapat terus
(jama’iy) dilakukan oleh para ahli dari melakukan inovasi-inovasi baru. Produk-
berbagai disiplin ilmu. Dalam kondisi produk bank syari’ah saat sekarang masih
sekarang bentuk ijtihad ini semakin terbatas di tabungan, deposito, giro,
dibutuhkan, mengingat terpisahkannya pembiayaan murabahah, mudharabah,
disiplin keilmuan para ahli. Ada ulama syirkah dan itu masih belum dalam
ahli syariah di satu pihak dan di pihak jumlah yang banyak.
lain ada ahli / praktisi ekonomi yang Keberhasilan sistem perbankan
bukan ahli syariah. syariah di masa depan akan banyak
Kedudukannya ijtihad jama’i dalam tergantung kepada pengembangan
perumusan hukum ekonomi Islam sangat inovasi tersebut. Hal ini di tandai dengan
kuat, apalagi bila dibandingkan dengan kemampuan bank-bank syari’ah menyajikan
ijtihad individu (fardy). Jika lembaga produk-produk yang menarik, kompetitif
ijtihad kolektif dikolektifkan lagi pada dan memberikan kemudahan transaksi,
lembaga di atasnya yang lebih besar, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
maka kedudukannya dalam syariah Menurut Agustianto ada beberapa pilar-
semakin kuat dan mengikat umat, pilar dari inovasi produk perbankan
sekalipun namanya fatwa. Teori yang syariah :
melandasi inovasi produk sesuai dengan 1. Inovasi produk sejatinya dikembangkan
kebutuhan zaman, tempat, situasi dan dengan dukungan teknologi informasi
kondisi kontemporer adalah kaedah fikih dan telekomunikasi yang semakin
yang sangat populer dalam syariah, yaitu canggih, sehingga mempermudah
: urusan konsumen dan meningkatkan
efisiensi kegiatan usaha para
ﺗﻐﲑ اﻵﺣﻜﺎم ﺑﺘﻐﲑ اﻵزﻣﻨﺔ و اﻷﻣﻜﻨﺔو اﻷﺣﻮا ل و konsumen. Tanpa teknologi canggih,
اﻟﻌﺎدات و اﻟﻨﻴﺎت bank-bank syariah akan kalah bersaing
dengan bank-bank konvensional.
Transaksi perbankan secara elektronik
156 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 16, Nomor 2, Juli-Desember 2017
DAFTAR KEPUSTAKAAN