Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract
Hypertension is the increase in systolic blood pressure greater than 140 mmHg and a diastolic blood pressure
of more than 90 mmHg the measurement on two occasions with an interval of five minutes in a State of rest
or quiet enough. Hypertension disease can attack a wide range of ages, including the elderly. Sweet star fruit
(Averrhoa Carambola linn) is one of the traditional medicine antihipertensi medication, potassium in star
fruit sweet functioning lower blood pressure so as to prevent high blood pressure. Potassium is an important
mineral for the mengintrol nerve and balance blood pressure. The purpose of this research is to know the
influence of granting sweet star fruit juice against a decrease in blood pressure in people with hypertension
in an Werdha Bina Bhakti Serpong. Type of this research is quantitative with the design of the experimental
quasy pre and post test with non equivalent control group, conducted on 30 sufferers of hypertension. The
results showed there was significant influence between blood pressure before and after the awarding of the
star fruit juice sweetened with the results of the statistical tests using paired t-test of 0000 < 0.05.
Recommendations on the research that is, in order for the sweet star fruit juice can be applied as a remedy in
an nonfarmakologis Werdha Bina Bhakti Serpong to control hypertension.
Key Words: Blood Pressure, Hypertension, Sweet Star Fruit Juice
ABSTRAK
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang. Penyakit hipertensi dapat menyerang berbagai usia, termasuk lansia. Belimbing manis
(Averrhoa Carambola linn) merupakan salah satu obat tradisional obat antihipertensi, kalium dalam
belimbing manis berfungsi menurunkan tekanan darah sehingga dapat mencegah tekanan darah tinggi.
Kalium adalah mineral penting untuk mengintrol saraf dan menjaga keseimbangan tekanan darah. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus belimbing manis terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Panti Werdha Bina Bhakti Serpong. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
dengan desain quasy eksperimental pre and post test with non equivalent control group, yang dilakukan pada
30 penderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan
darah sebelum dan sesudah pemberian jus belimbing manis dengan hasil uji statistik menggunakan paired t-
test sebesar 0.000 < 0,05. Rekomendasi pada penelitian ini yaitu, agar jus belimbing manis dapat di terapkan
sebagai obat nonfarmakologis di Panti Werdha Bina Bhakti Serpong untuk mengontrol hipertensi.
Kata Kunci : Tekanan Darah, Hipertensi, Jus Belimbing Manis
PENDAHULUAN massa jantung berkurang karena perubahan
Kesehatan merupakan hal yang sangat pada jaringan ikat (JNC 7, 2003 dalam jurnal
dibutuhkan oleh setiap manusia, hal ini Noor Cholifah Vol.9 No.2 tahun 2018).
tercermin dari banyaknya jumlah penderita Menurut Nistiandani (2010), mengonsumsi
yang datang ke berbagai pusat pelayanan buah belimbing dapat meningkatkan kalium
kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan yang tinggi dan natrium rendah. Sehingga
perawatan. Shaleh menyatakan bahwa dapat di konsumsi oleh penderita hipertensi
pelayanan kesehatan pada masa ini sudah sebagai salah satu obat alternatif
merupakan pusat industri jasa kesehatan nonformakologis untuk penurunan tekanan
dimana setiap rumah sakit bertanggung jawab darah.
terhadap penerima jasa kesehatan. Keberadaan
dan mutu pelayanan yang diberikan ditentukan
oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa METODE
pelayanan. Dimana kepuasan pasien sebagai Desain penelitian ini menggunakan desain
konsumen masih tetap menjadi tolak ukur penelitian quasy eksperimental pre and post
utama keberhasilan pelayanan kesehatan yang test with non equivalent control group, dimana
diberikan (Shaleh, 2014). penelitian quasy eksperimental bertujuan untuk
Menurut catatan badan kesehatan dunia mengungkapkan hubungan sebab akibat
WHO (World Health Organization), tahun dengan cara melibatkan kelompok kontrol
2011 menunjukkan satu miliyar orang di dunia disamping kelompok eksperimen (Sukardi
menderita hipertensi, dua per tiga diantaranya dalam Sugiar, 2013). Pre and post test
berada dinegara berkembang yang bertujuan untuk mengetahui kelompok yang
berpenghasilan rendah sampai sedang. masing – masing mendapatkan perlakuan
Prevalensi hipertensi akan terus meningkat berbeda (Fahdah, 2014). Sedangkan with non
tajam dan diprediksi tahun 2025 sebanyak 29% equivalent control group merupakan metode
orang dewasa di seluruh dunia terkena yang tanpa memilih secara random baik
hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kelompok kontrol maupun kelompok
kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia diketahui lebih akurat (Sugiyono, 2014).
Tenggara yang sepertiga populasinya Populasi dalam penelitian ini adalah lanjut
menderita hipertensi, sehingga dapat usia yang menderita hipertensi yan berusia ≤60
menyebabkan peningkatan beban biaya tahun – ≤90 tahun sebanyak 30 lansia di panti
kesehatan Kemenkes R.I (Kementrian werdha bina bhakti serpong tahun 2018.
Kesehatan R.I, 2017). Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 30
Menurut catatan Kemenkes pada tahun responden. Teknik pengambilan sample pada
2015, sebanyak 37% penduduk usia 18 tahun penelitian ini dilakukan dengan non
keatas terkena penyakit hipertensi, sedangkan probability sampling dengan cara purposive
pada tahun 2016 Kemenkes telah melakukan sampling yang didasarkan pada pertimbangan
Survei Indikator Kesehatan Nasional peneliti sendiri.
(Sirkesnas) dan melihat angka kejadian
penyakit hipertensi menjadi 32,4%, sedangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
menurut Kemenkes pada tahun 2017 hipertensi Hasil penelitian yang dilakukan di Panti
pada kelompok umur di atas 18 tahun terjadi Werdha Bina Bhakti Serpong diperoleh 30
peningkatan menjadi 35,4%. responden. Semua populasi yang usianya ≤60
Penyakit hipertensi dapat menyerang tahun – ≤90 tahun menjadi sampel.
diberbagai usia, termasuk lansia. Lansia Berdasarkan data yang diberikan Pengurus
(Lanjut Usia) yaitu usia yang berisiko tinggi Panti Werdha Bina Bhakti Serpong Tahun 2018
terhadap penyakit-penyakit degeneratif, seperti sebanyak 79 lansia, yang terdiri dari lansia laki-
penyakit jantung coroner (PJK), diabetes laki sebanyak 16 orang dan perempuan sebanyak
mellitus, gout (rematik), dan kanker. Hal ini 14 orang. Jumlah lansia yang menderita hipertensi
dapat disebabkan karena adanya perubahan sebanyak 30 responden.
system kardiovaskular pada lansia meliputi
Tabel 5.1 7 Mengkonsumsi
Karakteristik Responden di Panti Werdha obat hipertensi
Bina Bhakti Serpong Tahun 2018-2019
Ya 0 0
Karakteristik Persentase Tidak 30 100
No Frekuensi
Responden (%)
8 Berolahraga
1 Usia
Ya 10 33,3
60 tahun – 75 9 30,0
tahun Tidak 20 66,7
76 tahun – 90 21 70,0
tahun 9 Kurang istirahat
3 IMT Ya 10 33,3
Tidak 0 0
6 Mengkonsumsi
buah dan sayur
yang
mengandung
serat
Ya 30 100
Tidak 0 0
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok
Stat. Df Sig. Stat. Df Sig.
TD Sistolik 1 ,155 15 ,200* ,924 15 ,222
Sebelum
Dilakukan 2 ,148 15 ,200* ,937 15 ,344
Intervensi
TD Sistolik 1 ,170 15 ,200* ,942 15 ,404
Sesudah
Dilakukan 2 ,143 15 ,200* ,937 15 ,344
Intervensi
TD Diastolik 1 ,273 15 ,004 ,888 15 ,062
Sebelum
Dilakukan 2 ,201 15 ,104 ,941 15 ,399
Intervensi
TD Diastolik 1 ,280 15 ,003 ,915 15 ,160
Sesudah
Dilakukan 2 ,193 15 ,136 ,902 15 ,103
Intervensi
Hasil analisis data univariat Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa nilai signifikan tekanan darah
sistolik sebelum dilakukan intervensi pada kelompok pemberian jus belimbing manis (1) adalah
0,222, pada kelompok kontrol adalah 0,344. Nilai signifikan tekanan darah sistolik sesudah
dilakukan intervensi pada kelompok pemberian jus belimbing manis (1) adalah 0,404, pada
kelompok kontrol adalah 0,34. Nilai signifikan tekanan darah diastolik sebelum dilakukan intervensi
pada kelompok pemberian jus belimbing manis (1) adalah 0,062 pada kelompok kontrol adalah
0,399. Nilai signifikan tekanan darah diastolik sesudah dilakukan intervensi pada kelompok
pemberian jus belimbing manis (1) adalah 0,160, pada kelompok kontrol adalah 0,103.
Paired Differences
Tabel 5.5
Hasil Uji Paired t-test Pada Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi
Pada Penderita Hipertensi Di Panti Werdha Bina Bhakti Serpong Tahun 2018-2019 (n = 15)
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Dev. Mean Lower Upper T Df tailed)
Tekanan Darah
Diastolik Sebelum
dan Sesudah 6,466 2,924 0,755 4,847 8,086 8,564 14 ,000
Dilakukan
Intervensi
Rata-rata perubahan tekanan darah diastolik signifikan antara tekanan darah diastolik pada
dari responden sebelum dan sesudah dilakukan penderita hipertensi di Panti Werdha Bina Bhakti
intervensi adalah 6,466 dengan standar deviasi Serpong sebelum dan sesudah dilakukan
sebesar 2,924. Hasil uji t-tes menunjukkan nilai intervensi (lihat tabel 5.5).
signifikan (2 tailed) adalah 0,000 atau p < 0,05,
maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang
Tabel 5.6
Hasil Uji Paired t-test Pada Tekanan Darah Sistolik Awal dan Akhir Kelompok Kontrol Pada
Penderita Hipertensi Di Panti Werdha
Bina Bhakti Serpong Tahun 2018-2019 (n = 15)
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Dev. Mean Lower Upper T df tailed)
Tekanan Darah Sistolik
Kelompok Kontrol
0,667 2,582 0,667 -0,209 0,763 -1.000 14 0,334
Awal dan Akhir
Rata-rata perubahan tekanan darah sistolik disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang
awal dan akhir dari responden kelompok kontrol signifikan antara tekanan darah diastolik pada
adalah 0,667 dengan standar deviasi sebesar kelompok kontrol penderita hipertensi di Panti
2,582. Hasil uji t-tes menunjukkan nilai signifikan Werdha Bina Bhakti Serpong sebelum dan
(2 tailed) adalah 0,334 atau p > 0,05, maka dapat sesudah dilakukan intervensi (lihat tabel 5.6).
Tabel 5.7
Hasil Uji Paired t-test Pada Tekanan Darah Diastolik Awal dan Akhir Kelompok Kontrol Pada
Penderita Hipertensi Di Panti Werdha Bina Bhakti Serpong Tahun 2018-2019
(n = 15)
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Dev. Mean Lower Upper t Df tailed)
Tekanan Darah
Diastolik Kelompok
Kontrol Awal dan -0,600 0,232 0,600 -0,188 0,686 1,000 14 0,334
Akhir
Rata-rata perubahan tekanan darah diastolik disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang
awal dan akhir dari responden kelompok kontrol signifikan antara tekanan darah diastolik pada
adalah -0,600 dengan standar deviasi sebesar kelompok kontrol penderita hipertensi di Panti
0,232. Hasil uji t-tes menunjukkan nilai signifikan Werdha Bina Bhakti Serpong sebelum dan
(2 tailed) adalah 0,334 atau p > 0,05 maka dapat sesudah dilakukan intervensi (lihat tabel 5.7).
Tabel 5.8
Hasil Uji Independent T-tes Pada Tekanan Darah Sistolik Sebelum Dilakukan Intervensi pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol Pada Penderita Hipertensi Di Panti Werdha Bina
Bhakti Serpong Tahun 2018-2019 (n = 30)
Tabel 5.9
Hasil Uji Independent T-tes Pada Tekanan Darah Sistolik Sesudah Dilakukan Intervensi pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol Pada Penderita Hipertensi Di Panti Werdha Bina
Bhakti Serpong Tahun 2018-2019 (n = 30)
Hasil uji independent t-tes menunjukkan penderita hipertensi di Panti Werdha Bina Bhakti
nilai signifikan (2 tailed) adalah 0,502 atau p < Serpong sesudah dilakukan intervensi (lihat tabel
0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan 5.9).
yang signifikan antara tekanan darah sistolik pada
Tabel 5.10
Hasil Uji Independent T-tes Pada Tekanan Darah Diastolik Sebelum Dilakukan Intervensi pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol Pada Penderita Hipertensi Di Panti Werdha Bina
Bhakti Serpong Tahun 2018-2019 (n = 30)
Tabel 5.11
Hasil Uji Independent T-tes Pada Tekanan Darah Diastolik Sesudah Dilakukan Intervensi pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol Pada Penderita Hipertensi Di Panti Werdha Bina
Bhakti Serpong Tahun 2018-2019 (n = 30)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan 3. Nilai Rerata tekanan darah sistolik dan
pembahasan yang telah dilakukan di Panti diastolik sesudah diberikan jus belimbing
Werdha Bina Bhakti Serpong Tahun 2018- manis adalah sistolik sebesar 152,86
2019 maka dapat disimpulkan bahwa: mmHg dan diastolik 85,86 mmHg.
1. Karakteristik umum responden berusia 76 4. Nilai Rerata tekanan darah sistolik dan
tahun – 90 tahun (70,0%) berjenis diastolik awal kelompok kontrol adalah
kelamin perempuan (53,3 %) dan yang 5. sistolik sebesar 154,93 mmHg dan
memiliki indeks massa tubuh normal diastolik 91,53 mmHg.
(63,3%). Sementara itu seluruh 6. Nilai Rerata tekanan darah sistolik dan
responden yang mengkonsumsi makanan diastolik akhir kelompok kontrol adalah
berlemak (100%) yang mengkonsumsi sistolik sebesar 155,00 mmHg dan
garam berlebih (100%) dan diastolik 92,86 mmHg.
mengkonsumsi buah dan sayur yang 7. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
mengandung serat (100%). Pada antara tekanan darah sistolik pada
penelitian ini responden yang terpilih penderita hipertensi di Panti Werdha Bina
memang tidak mengkonsumsi obat Bhakti Serpong sebelum dilakukan
hipertensi (100%). Responden yang tidak intervensi dengan nilai signifikan sebesar
rutin berolahraga (66,7%) responden 0,052.
yang kurang istirahat (66,7%) dan tidak 8. Terdapat perbedaan yang signifikan
mengalami stres (66,7%). antara tekanan darah sistolik pada
2. Nilai Rerata tekanan darah sistolik dan penderita hipertensi di Panti Werdha Bina
diastolik sebelum diberikan jus belimbing Bhakti Serpong sesudah dilakukan
manis adalah sistolik sebesar 161,53 intervensi dengan nilai signifikan 0,502.
mmHg dan diastolik 92,00 mmHg.
9. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan 10. Terdapat perbedaan yang signifikan
antara tekanan darah diastolik pada antara tekanan darah diastolik pada
penderita hipertensi di Panti Werdha Bina penderita hipertensi di Panti Werdha Bina
Bhakti Serpong sebelum dilakukan Bhakti Serpong sesudah dilakukan
intervensi dengan nilai signifikan 0,965. intervensi dengan nilai signifikan sebesar
0,000.
DAFTAR PUSTAKA Dasgupta P, Chakraborty P, Bala NN,(2013).
Afrianti, (2010). Perbedaan Efektifitas Jus Jus Belimbing Manis (Averrhoa
Pisang Ambon dan Jus Belimbing Carambola Linn) Sebagai
Manis Terhadap Penurunan Tekanan Hepatoprotektor Pada Tikus Putih
Darah Pada Penderita Hipertensi Primer (Rattus novergicus strain wistar) Yang
di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Di Indukasi AntiTuberkulosis
Kembaran Tahun 2015 Rifampisin dan Isoniazid. Malang:
Anggara, FHD dan Prayitno, N (2013). Fakultas Kedokteran Universitas
Hubungan Karakteristik (Umur, jenis Muhammadiyah Malang.
kelamin, tingkat Pendidikan) dan Desty, (2013). Jus Belimbing Manis
Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah (Averrhoa Carambola Linn) Sebagai
Pada Lansia di Kelurahan Makamhaji Hepatoprotektor Pada Tikus Putih
Kecamatan Kartasura Kabupaten (Rattus novergicus strain wistar) Yang
Sukaharjo Tahun 2014 Di Indukasi AntiTuberkulosis
Anggraini, dkk, (2009). Hubungan Rifampisin dan Isoniazid. Malang:
Karakteristik (Umur, jenis kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas
tingkat Pendidikan) dan Aktivitas Fisik Muhammadiyah Malang.
dengan Tekanan Darah Pada Lansia di Dharma, K (2011). Metodologi Penelitian
Kelurahan Makamhaji Kecamatan Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Kartasura Kabupaten Sukaharjo Tahun Media.
2014 Dhianningtyas,dkk(2006). Pengaruh
Azzren, Virgita, Pasya dan Kairun, Nisa, Pemberian Jus Averrhoa carambola
Berawi (2016). Pengaruh Jus Belimbing terhadap Penurunan Tekanan Darah
Manis Averrhoa carambola Linn pada Lansia Penderita Hipertensi
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Djunaedi, Edi, Yulianti S, dan Rinata MG
Dengan Hipertensi Di Desa Lemah (2013). Pengaruh Pemberian Jus Pepaya
Putih Kec.Brati Keb. Grobogan. Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Bahren, Dr. Raehanul, dkk (2014). Edisi XI, Pada Penderita Hipertensi di RT/RW
Tahun I – Majalah Kesehatan Muslim : 02/05 Kelurahan Pondok Kacang Timur.
Cegah Stroke Sejak Dini. Jakarta : Dwipayanti (2010). Pengaruh Juice
Pustaka Muslim Belimbing Manis Averrhoa Carambola
Beverst, D. (2008). Bimbingan Dokter Pada Linn Terhadap Tekanan Darah Pada
Tekanan Darah. Jakarta : Dian Rakyat Lansia Dengan Hipertensi Di Desa
Chaturvedi, (2009). Pengaruh Jus Belimbing Lemah Putih Kec.Brati Keb. Grobogan.
Manis Averrhoa carambola Linn Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Kebidanan Vol.9 No.2 (2018).
Dengan Hipertensi Di Desa Lemah Efendi, F, Makhfudi (2009) Keperawatan
Putih Kec.Brati Keb. Grobogan. Jurnal Kesehatan Komunitas Teori Dan
Ilmu Keperwatan dan Kebidanan Vol.9 Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta:
No.2 Tahun 2018. Salemba Medika.
Dalimartha, Dkk (2008). Hubungan Fachlevy dkk (2016). Pengaruh Pemberian
Karakteristik (Umur, jenis kelamin, Jus Tomat (Lycopersicum Commune)
tingkat Pendidikan) dan Aktivitas Fisik Terhadap Penurunan Tekanan Darah
dengan Tekanan Darah Pada Lansia di Sistolk Dan Diastolik Penderita
Kelurahan Makamhaji Kecamatan Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah
Kartasura Kabupaten Sukaharjo Tahun Kerja Puskesmas Kalisusu Kabupaten
2014 Buton Utara Tahun 2016.
Fahdah, Septyana Zenada (2014). Studi Kecamatan Patikraja Banyumas Tahun
Komparasi Pengaruh Pemberian Jus 2016
Buah Apel Dan Jus Buah Melon Kemenkes RI (2017). Profil Kesehatan
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Indonesia di akses pada tanggal
Penderita Hipertensi Di Panti Wredha 22/11/2018.
Budi Dharma Yogyakarta. Skripsi, --------------- (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Stikes ‘Aisyiyah. Di akses pada tanggal Diperoleh tanggal 7/10/2018
15/10/2018. ------------- (2010). Profil Kesehatan
Fatimah (2010). Merawat Manusia Lanjut Indonesia. Jakarta : Depkes RI.
Usia. Jakarta: Trans Info Media. Diperoleh tanggal 25/04/2019
Gunawan, Decky. Dkk (2007). Pengaruh --------------- (2015). Profil Kesehatan
Pemberian Jus Pepaya Terhadap Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Penurunan Tekanan Darah Pada Kharisma, dkk. (2012). Pengaruh Pemberian
Penderita Hipertensi di RT/RW 02/05 Jus Pepaya Terhadap Penurunan
Kelurahan Pondok Kacang Timur. Tekanan Darah Pada Penderita
Hidayat, A. Aziz Alimul (2008). Metode Hipertensi di RT/RW 02/05 Kelurahan
Penelitian Keperawatan dan Teknik Pondok Kacang Timur
Analisa Data. Jakarta : Salemba Kowalski, Robert (2010). Terapi Hipertensi:
Medika. Program 8 Minggu Menurunkan
Ikawati, Z, dkk (2008). Kajian Keamanan Tekanan Darah Tinggi. Alih Bahasa:
Pemakaian Obat Antihipertensi di Reni Ekawati. Bandung: Qanita Mizan
Poliklinik Usia Lanjut RS DR. Sardjito. Pustaka.
Yogyakarta. Jurnal Farmasi Indonesia Kuntoro, K (2007). Pengaruh Pemberian Jus
Vol. 4 No. 1 : 30-41. Buah Belimbing dan Mentimun
Indrawati, Nur (2006). Pengaruh Pemberian Jus Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Buah Belimbing Terhadap Perubahan Sistolik dan Diastolik Penderita
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Hipertensi. Jurnal Kesehatan Vol 9 No
Panti Jompo Tahun 2017 1 April tahun 2018
INFODATIN (2014). Hipertensi. Jakarta: Kusnul, (2012). Pengaruh Pemberian Jus
Pusat Data dan Informasi Kementrian Buah Belimbing Terhadap Perubahan
Kesehatan RI. Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di
Jannah,M,dkk (2013). Pengaruh Pemberian Panti Jompo Tahun 2017
Jus Averrhoa carambola terhadap Lewa, FA., Pramantara, PDI., dan Baning,
Penurunan Tekanan Darah pada Lansia RBTh. (2010). Hubungan Karakteristik
Penderita Hipertensi. (Umur, jenis kelamin, tingkat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Pendidikan) dan Aktivitas Fisik dengan
1,2 Nomor 6, Tahun 2018 (ISSN: 2302- Tekanan Darah Pada Lansia di
2531), Hal 583. Kelurahan Makamhaji Kecamatan
Jurnal Kesehatan Volume 9 Nomor 1, Tahun Kartasura Kabupaten Sukaharjo Tahun
2018 (ISSN: 2548-5695), Hal 51 2014
Jurnal Kesehatan Volume 9, Nomor 1, April Lingga, Lanny (2012). Bebas Hipertensi
2018 (ISSN: 2548-5695),Hal 51. Tanpa Obat. Jakarta : PT. Agro Media
http://ejurnal.poltekkes- Pustaka
tjk.ac.id/index.php/JK Lumbantobing, S.M (2008). Pengaruh
Kartikasari, (2012). Perbedaan Efektifitas Jus Pemberian Jus Pepaya Terhadap
Mentimun Dan Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di RT/RW 02/05
Penderita Hipertensi di Desa Sokawera Kelurahan Pondok Kacang Timur.
Martha, Karnia (2012). Faktor-Faktor Yang Keperawatan Panduan Skripsi, Tesis
Berhubungan Dengan Kejadian Dan Instrumen Penelitian Keperawatan
Hipertensi Stadium 1 Dan Stadium 2 Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Pada Lansia Di Desa Borimatangkasa Pondang,dkk (2015). Analisis Faktor-faktor
Dusun Bontosunggu Kec.Bajeng Barat. Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Melaksanakan Diet Pada Penderita
Negeri Makassar. Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Martuti (2009). Perbedaan Efektifitas Jus Wolaang Kecamatan Langowan Timur.
Mentimun Dan Jus Tomat Terhadap E-journal Keperawatan (e-Kp), 3, 2
Penurunan Tekanan Darah Pada Pratama, Rizky Agung (2014). Pengaruh
Penderita Hipertensi di Desa Sokawera Pemberian Jus Mentimun Terhadap
Kecamatan Patikraja Banyumas Tahun Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi
2016 Akut di Wilayah Kerja Puskesmas
Maryam, R. Siti, Dkk (2008). Mengenal Usia Ciledug, Tangerang Tahun 2014.
Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan IMC
Salemba Medika. Bintaro.
Mulyadi, Tedi (2015). 12 Jenis Makanan yang Putra, Nusa (2012). Metode Penelitian
Mengandung Kalium. Kualitatif Pendidikan. Jakarta : PT Raja
http://budisma.net/2015/03/12-jenis- Grafindo Persada.
makanan-yang-mengandung- Putri, Tri Oktariani (2014). Bahaya Kurang
kalium.html. Diakses tanggal Istirahat. https://www.apki.or.id/bahaya-
20/Oktober/2018 pukul 15.30 kurang-istirahat/. Diakses tanggal
Muniroh , Lailatul (2009). Pengaruh 25/04/2019
Pemberian Jus Buah Belimbing dan Raharjo, Priyo (2010). Pengaruh Pemberian
Mentimun Terhadap Penurunan Jus Tomat Terhadap Perubahan Tekanan
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Darah Sistolik dan Diastolik Pada
Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan penderita Hipertensi Di Desa Wonorejo
Vol 9 No 1 April tahun 2018 Kecamatan Lawang Malang Tahun
Muttaqin, Arif (2009). Asuhan Keperawatan 2007. Jurnal Keperawatan, ISSN:
Klien Dengan Gangguan 2086-3071
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Rudi, Haryono dan Sulis, Setianingsih (2013).
Nisa, Intan (2013). Pengaruh Pemberian Sari Musuh-Musuh Anda Setelah Usia 40
Buah Belimbing Manis (Averrhoa Tahun. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Carambola) Terhadap Penurunan Rudianto (2013). Pengaruh Pemberian Jus
Tekanan Darah Tinggi Di Desa Pepaya Terhadap Penurunan Tekanan
Botoputih Kecamatan Tikung Darah Pada Penderita Hipertensi di
Kabupaten Lamongan. RT/RW 02/05 Kelurahan Pondok
Nistiandani (2010). Pengaruh Pemberian Jus Kacang Timur.
Averrhoa carambola terhadap Saleh, P. A., Amir, M. Y., & Palutturi, S.
Penurunan Tekanan Darah pada Lansia (2014). Faktor-Faktor Yang
Penderita Hipertensi. Berhubungan Dengan Kejadian
Notoadmodjo, S ( 2010). Metedologi Hipertensi Stadium 1 Dan Stadium 2
Penelitian Kesehatan. Edisi Rev Jakarta: Pada Lansia Di Desa Borimatangkasa
Rineka Cipta. Dusun Bontosunggu Kec.Bajeng Barat.
Nursalam (2008). Konsep Dan Penerapan Fakultas Kedokteran, Universitas Islam
Metodologi Penelitian Ilmu Negeri Makassar