Вы находитесь на странице: 1из 12

1

STUDY ON MORPHOMETRIC AND MERISTIC OF Trichogaster trichopterus


IN THE FLOOD AREAS OF THE TAPUNG RIVER AND FAPERIKA DAM

By:
Eva Susanna1), Windarti2,) and Ridwan Manda Putra3)
Abstract

A study aims to understand the morphological and meristical


characteristics, relative growth and condition factor of Trichogaster trichopterus
has been conducted on Juni to Agustus 2013. Twenty five fishes (56-84 mm TL
and 3,63-6,52 gr) from the Tapung River and 29 fishes (55-102 mm TL and 2,00-
15,18 gr) from the FAPERIKA Dam were collected and measured. There were 13
meristical and 25 morphological characteristics have been studied. Meristical
characteristics of the fins of the Tapung’s fish were as follows: D. VI-VII, P.9-14,
A.IX-XII. 30-36, C.16-22 and those of the dam fish were as follow D.V-VII, P. 9-
12, A. IX-XII. 30-36, C.16-21. The number of scales in the frontal area of the
dorsal fin was 22-27, in the lateral line was 32-41, above the lateral line was 11-
14, below the lateral line was 13-16, around the body was 42-62 and around the
base of the tail was 24. There were 5 types of relative growth patterns of the
morfological characteristic measured from the Tapung’s fish and that of the
FAPERIKA Dam was 1 types. Length-weight relationship of Trichogaster
trichopterus from both sampling sites were isometric.

Key words: Trichogaster trichopterus, flood areas, Tapung River, morphological


characteristic, meristical characteristic
1
Student of the Faculty of Fishery and Marine Science, Riau University
2
Lacturers of the Faculty of Fishery and Marine Science, Riau University

Pendahuluan ikan. Ikan sepat rawa ini merupakan


Sepat rawa ( T. trichopterus) penghuni rawa-rawa dataran rendah
adalah jenis ikan air tawar yang yang berair sedikit asam dan ikan ini
termasuk ke dalam famili biasanya senang berada dekat
Anabantidae. Ikan sepat rawa dikenal permukaan hingga setengah
sebagai ikan air tawar yang dapat kedalaman air.
dikonsumsi dan bernilai ekonomi Ikan sepat rawa ini
yang tinggi. Selain dijual dalam merupakan salah satu ikan yang
keadaan segar di pasar, ikan sepat banyak dikenal oleh masyarakat
rawa biasanya diawetkan dalam Riau. Tetapi informasi tentang aspek
bentuk ikan asin, bekasam dan lain- biologi seperti ciri-ciri morfometrik
lain, sehingga dapat dikirimkan ke dan meristik ikan sepat rawa ini
tempat-tempat lain. Di Sumatera, masih terbatas. Selama ini juga
tepatnya di Provinsi Riau yang belum ada penelitian yang membahas
merupakan kawasan dataran rendah tentang perbedaan morfologi ikan
yang memiliki banyak rawa-rawa sepat rawa yang hidup di area yang
dan lahan gambut terdapat berbagai berbeda, seperti di rawa banjiran
jenis organisme akuatik termasuk Sungai Tapung dan waduk Faperika.
2

berpedoman pada buku Saanin Jumlah total ikan yang


(1984). Setelah dilakukan tertangkap pada penelitian ini adalah
pengukuran morfometrik maka 54 ekor. Penelitian ini dilaksanakan
dilakukan perhitungan meristik ikan selama 3 bulan dengan interval
bujuk. Perhitungan meristik waktu penangkapan ikan dua minggu
dilakukan berdasarkan buku Kottelat sekali. Jumlah ikan yang tertangkap
et al (1993). di rawa banjiran Sungai Tapung 25
ekor dengan kisaran panjang total
Metode Penelitian (PT) 56 – 84 mm dan ikan yang
Metode yang digunakan tertangkap di Waduk Faperika 29
dalam penelitian ini adalah metode ekor dengan kisaran panjang total
survei, dimana rawa banjiran Sungai (PT) 55 – 102 mm.
Tapung dan waduk Faperika Ciri morfologi ikan sepat
dijadikan lokasi survei. Dalam hal ini rawa adalah mulut dapat
ikan sepat rawa dijadikan sebagai disembulkan (protactile), ukuran
objek penelitian. Untuk mendapatkan mulut sempit dan posisi mulut berada
data morfometrik dan meristik, maka tepat di ujung hidung (terminal).
data yang dikumpulkan berupa data Kepala ikan jantan terlihat agak pipih
primer yang di dapat dari sedangkan kepala ikan betina agak
pengukuran terhadap ikan sampel di lebih cembung. Bentuk tubuh pipih
laboratorium. (compressed) dan bilateral simetris.
Pengukuran ini mengacu Ikan sepat rawa ini memiliki sirip
pada data pengukuran morfometrik yang sempurna yaitu mempunyai
di Tabel 3, mengacu pada data sirip punggung, sirip dada, sirip perut
pengukuran morfometrik yang yang bermodifikasi seperti cambuk,
mengikuti petunjuk Bandyopadhyay sirip anal, dan sirip ekor yang
(1997) dalam (Chan, 2001). Panjang berlekuk tunggal. Ikan sepat rawa
total, panjang standar, tinggi badan, bewarna perak buram kebiruan atau
tinggi sirip punggung dan tinggi sirip kehijuan, dengan pola garis-garis
ekor mengikut petunjuk Waston dan dorsoventral di sepanjang tubuh serta
Balon (1984) untuk tinggi kepala, bercak hitam masing-masing sebuah
tinggi batang ekor, lebar badan, pada tengah sisi tubuh dan pada
panjang sirip ekor dan tinggi sirip pangkal ekor. Ikan jantan memiliki
ekor mengikuti petunjuk Wood dan warna agak kemerahan di bagian
Bain (1995) dalam (Chan, 2001) belakang tutup insang sampai ke
untuk tinggi batang ekor, diameter sirip analnya, sedangkan pada ikan
mata dan panjang batang ekor betina warna tubuh tidak seindah
mengikuti petunjuk Gatz (1979) warna tubuh ikan jantan.
dalam (Chan,2001). Untuk panjang Karakter morfometrik yang
kepala, jarak mulut ke pangkal sirip diukur pada penelitian ini ada 25
punggung, panjang dasar sirip dada karakter. Hasil pengukuran berbagai
dan panjang dasar sirip anus. karakter ini dibandingkan dengan
Sedangkan data morfometrik lain panjang total (panjang total sebagai
diambil berpedoman pada buku acuan/referensi) sehingga didapatkan
Saanin (1984). nilai proporsi organ tubuh tersebut
terhadap panjang standar. Hasil
Hasil dan Pembahasan pengukuran morfometrik ikan dari
rawa banjiran Sungai Tapung dan
3

Waduk Faperika lalu di bandingkan karakter ikan sepat rawa yang diukur
dengan Panjang Total. Ukuran dapat dilihat pada Tabel 5:
minimum dan maksimum dari
Tabel 5. Ukuran Minimum dan Maksimum karakter morfometrik Ikan
Trichogaster trichopterus
Ukuran (mm)
Waduk
No. Karakter morfometrik Simbol Tapung
Faperika UR
Min Maks Min Maks
1. Panjang total PT 56 84 55 102
2. Panjang standar PS 41 64 43 80
3. Panjang kepala PK 14 20 12 20
4. Tinggi kepala TK 14 20 14 22
5. Tinggi badan TB 16 22 18 30
6. Tinggi batang ekor TBE 6 10 6 14
7. Lebar badan LB 18 26 20 40
8. Jarak mulut ke pangkal JMkp 30 35 25 43
sirip punggung SD
9. Jarak mulut kemata JMkM 4 6 4 6
10. Jarak mulut ke pangkal JMkp 30 36 15 24
sirip dada SP
11. Jarak mulut ke pangkal JMkp 16 24 19 30
sirip perut SV
12. Jarak sirip punggung ke JSDkp 15 22 16 24
pangkal sirip ekor SC
13. Diameter mata DM 4 5 4 6
14. Jarak mulut ke tutup JMk 6 9 6 14
insang TI
15. Jarak sirip perut JSVkp 2 3 4 7
kepangkal sirip anus SA
16. Jarak sirip anus JSAkp 2 3 3 6
kepangkal sirip ekor SC
17. Panjang dasar sirip PDSD 14 20 15 27
punggung
18. Tinggi sirip punggung TSD 10 14 11 14
19. Panjang dasar sirip dada PDSP 12 18 12 23
20. Tinggi sirip dada TSP 8 5 3 6
21. Panjang dasar sirip anus PDSA 34 45 33 63
22. Tinggi sirip anus TSA 10 15 6 11
23. Panjang dasar sirip perut PDSV 42 65 41 83
24. Panjang dasar sirip ekor PDSC 16 20 13 24
25. Tinggi sirip perut TSC 8 20 8 20
Setiap karakter morfometrik Kelompok 1. Pola pertumbuhan
ikan dihitung proporsinya terhadap pada ikan sepat rawa jantan dan
PT. Pola sebaran data proporsi betina sama, isometrik seiring
morfometrik seiring dengan pertambahan panjang total (PT).
pertambahan panjang total (PT) ikan Misalnya: PS
sepat rawa dari rawa banjiran terdiri Kelompok 4. Pola pertumbuhan
dari 5 kelompok yaitu: pada ikan sepat rawa jantan dan
betina sama, alometrik negatif
4

seiring pertambahan panjang total betina tidak sama, betina alometrik


(PT). negatif dan jantan isometrik seiring
Misalnya: JMkpSD. pertambahan panjang total (PT),
Kelompok 5. Pola pertumbuhan Misalnya: TSD
pada ikan sepat rawa jantan dan
Kelompok 2. Pola pertumbuhan sirip punggung terhadap panjang
pada ikan sepat rawa jantan dan total ikan sepat rawa dari rawa
betina tidak sama, betina isometrik banjiran Sungai Tapung
dan jantan alometrik negatif seiring 100%
pertambahan panjang total (PT), 80% PDSC/PTbt

PDSC/PT
60% PDSC/PTjt
Misalnya: PDSA
Kelompok 3. Pola pertumbuhan 40%
20%
pada ikan sepat rawa jantan dan
0%
betina tidak sama, betina alometrik
0 50 100
positif dan jantan isometrik seiring PT (mm)
pertambahan panjang total (PT),
Gambar 5C. Hubungan karakter
Misalnya: TSC.
morfometrik lebar badan terhadap
Pada Waduk Faperika hanya
panjang total ikan sepat rawa dari
ada 1 kelompok pola sebaran data
rawa banjiran Sungai Tapung.
proporsi morfometrik yaitu: Pola 100%
pertumbuhan pada ikan sepat rawa 80%
PDSA/PT

jantan dan betina sama, isometrik 60%


seiring pertambahan panjang total 40%
PDSA/PTbt
(PT). 20%
PDSA/PTjt
Misalnya: PS, dan PK 0%
100% 0 50 100
80% PT (mm)
Gambar 5D. Hubungan karakter
PS/PT

60%
40% morfometrik panjang dasar sirip
20% PS/PTbt pectoral/dada terhadap panjang total
0% ikan sepat rawa dari rawa banjiran
0 50 100 Sungai Tapung
PT (mm) 100%
Gambar 5A. Hubungan karakter 80%
TSC/PT

morfometrik panjang standar 60% TSC/PTbt


terhadap panjang total ikan sepat 40% TSC/PTjt
20%
rawa dari rawa banjiran Sungai 0%
Tapung. 0 50 100
100%
PT (mm)
80%
JMkpSD/PT

60%
Gambar 5E. Hubungan karakter
40% morfometrik tinggi sirip ekor
JMkpSD/PTbt terhadap panjang total ikan sepat
20% JMkpSD/PTjt
0% rawa dari rawa banjiran Sungai
0 50 100 Tapung
PT (mm)
Gambar 5B. Hubungan karakter
morfometrik jarak mulut ke pangkal
5

100% total ikan sepat rawa dari rawa


80% LB/PTbt banjiran Sungai Tapung
LB/PTjt
LB/PT
60% 100%
40% 80%

DM/PT
20% 60% DM/PTbt
0% 40% DM/PTjt
0 50 100 20%
PT (mm) 0%
Gambar 5F. Hubungan karakter 0 50 100
morfometrik lebar badan terhadap PT (mm)
panjang total ikan sepat rawa dari Gambar 5J. Hubungan karakter
rawa banjiran Sungai Tapung morfometrik diameter mata terhadap
100% panjang total ikan sepat rawa dari
JMkmM/PT

80% JMkM/PTbt
rawa banjiran Sungai Tapung
60% JMkM/PTjt
100%
40% 80%

JMkTI/PT
20% 60% JMkTI/PTbt
0% 40% JMkTI/PTjt
0 50 100 20%
PT (mm) 0%
Gambar 5G. Hubungan karakter 0 50 100
morfometrik jarak mulut ke mata PT (mm)
terhadap panjang total ikan sepat Gambar 5K. Hubungan karakter
rawa dari rawa banjiran Sungai morfometrik jarak mata ke tutup
Tapung insang terhadap panjang total ikan
100% sepat rawa dari rawa banjiran Sungai
JMkpSV/PT

80% Tapung
60% 100%
40%
JSVkpSA/PT

80%
20% JMkpSV/PTbt
60%
0% 40%
0 50 100 20% JSVkpSA/PTbt
PT (mm) 0%
Gambar 5H. Hubungan karakter 0 50 100
morfometrik jarak mulut ke pangkal PT (mm)
sirip perut terhadap panjang total Gambar 5L. Hubungan karakter
ikan sepat rawa dari rawa banjiran morfometrik jarak sirip perut ke
Sungai Tapung pangkal sirip anus terhadap panjang
100% total ikan sepat rawa dari rawa
JSDkpSC/PT

80% banjiran Sungai Tapung


60% JSDkpSC/PTbt 100%
JSAkpSC/PT

40% 80%
20% 60%
0% 40%
20% JSAkpSC/PTbt
0 50 100 0%
PT (mm) 0 50 100
Gambar 5I. Hubungan karakter PT (mm)
morfometrik jarak mulut ke pangkal Gambar 5M. Hubungan karakter
sirip punggung terhadap panjang morfometrik jarak sirip anus ke
pangkal sirip ekor terhadap panjang
6

total ikan sepat rawa dari rawa perut terhadap panjang total ikan
banjiran Sungai Tapung sepat rawa dari rawa banjiran Sungai
100% Tapung
80% 100%
PDSD/PT

60%

JMkpSD/PT
80%
40% 60%
PDSD/PTbt
20% 40%
0% JMkpSD/PTbt
20%
JMkpSD/PTjt
0 100 0%
PT (mm)
0 50 100
Gambar 5N. Hubungan karakter PT (mm)
morfometrik panjang dasar sirip Gambar 5S. Hubungan karakter
punggung terhadap panjang total morfometrik jarak mulut ke pangkal
ikan sepat rawa dari rawa banjiran sirip punggung terhadap panjang
Sungai Tapung total ikan sepat rawa dari rawa
100% banjiran Sungai Tapung
80%
PDSP/PT

100%
60%
JMkpSP/PT
80%
40% PDSP/PTbt 60%
20% PDSP/PTjt
0% 40%
20% JMkpSP/PTbt
0 50 100 JMkpSP/PTjt
PT (mm) 0%
0 50 100
Gambar 5O. Hubungan karakter PT (mm)
morfometrik panjang dasar sirip dada Gambar 5T. Hubungan karakter
terhadap panjang total ikan sepat morfometrik jarak mulut ke pangkal
rawa dari rawa banjiran Sungai sirip dada terhadap panjang total
Tapung ikan sepat rawa dari rawa banjiran
100% Sungai Tapung.
80% 100%
TSP/PT

60% 80%
PDSC/PT

40% TSP/PTbt 60%


20% 40% PDSC/PTbt
TSP/PTjt PDSC/PTjt
0% 20%
0 50 100 0%
PT (mm) 0 50 100
PT (mm)
Gambar 5P. Hubungan karakter
Gambar 5U. Hubungan karakter
morfometrik tinggi sirip dada
morfometrik lebar badan terhadap
terhadap panjang total ikan sepat
panjang total ikan sepat rawa dari
rawa dari rawa banjiran Sungai
rawa banjiran Sungai Tapung.
Tapung 100%
100% 80%
80%
PDSV/PT

TSD/PT

60% 60%
40% PDSV/PTbt 40% TSD/PTbt
20% PDSV/PTjt 20% TSD/PTjt
0% 0%
0 50 100 0 50 100
PT (mm) PT (mm)
Gambar 5Q. Hubungan karakter Gambar 5V. Hubungan karakter
morfometrik panjang dasar sirip morfometrik jarak sirip ventral/perut
7

kepangkal sirip anal/anus terhadap 100%


panjang total ikan sepat rawa dari 80%
rawa banjiran Sungai Tapung.

TK/PT
60%
100% 40%
80% TK/PTbt
20%
PDSA/PT

60% 0%
40% PDSA/PTbt 0 100 200
20% PDSA/PTjt PT (mm)
0%
Gambar 6B. Hubungan karakter
0 50 100
PT (mm)
morfometrik panjang kepala terhadap
panjang total ikan sepat rawa dari
Gambar 5W. Hubungan karakter
Waduk Faperika UR.
morfometrik panjang dasar sirip
100%
pectoral/dada terhadap panjang total
80%
ikan sepat rawa dari rawa banjiran

PK/PT
60%
Sungai Tapung PK/PTbt
100% 40%
80% 20% PK/PTjt
TSC/PT

60% 0%
40% 0 50 100 150
PT (mm)
20%
0% TSC/PTb Gambar 6C. Hubungan karakter
0 50 100 t morfometrik panjang kepala terhadap
PT (mm) panjang total ikan sepat rawa dari
Gambar 5X. Hubungan karakter Waduk Faperika.
morfometrik tinggi sirip ekor 100%
terhadap panjang total ikan sepat 80%
rawa dari rawa banjiran Sungai
TK/PT

60%
Tapung 40%
Pada ikan sepat rawa yang TK/P…
20%
tertangkap dari Waduk Faperika UR 0%
terdapat 1 kelompok pola sebaran 0 100 200
data morfometrik terhadap panjang PT (mm)
total yaitu: Gambar 6D. Hubungan karakter
100% morfometrik tinggi kepala terhadap
80% panjang total ikan sepat rawa dari
PS/PT

60% Waduk Faperika.


40% PS/PTbt 100%
20% PS/PTjt 80%
0%
TB/PT

60%
0 50 100 150 TB/PTbt
40%
PT (mm) TB/PTjt
20%
Gambar 6A. Hubungan karakter
0%
morfometrik panjang standar
0 50 100 150
terhadap panjang total ikan sepat PT (mm)
rawa dari Waduk Faperika UR Gambar 6E. Hubungan karakter
morfometrik tinggi badan terhadap
8

panjang total ikan sepat rawa dari Gambar 6I. Hubungan karakter
Waduk Faperika morfometrik jarak mulut kepangkal
100% sirip pectoral/dada terhadap panjang
80% total ikan sepat rawa dari Waduk
60% Faperika.
TBE/PT

40% TBE/PTbt 100%

JMkpSV/PT
20% TBE/PTjt 80%
JMkpSV/PTbt
0% 60% JMkpSV/PTjt
0 50 100 150 40%
PT (mm) 20%
0%
Gambar 6F. Hubungan karakter 0 100 200
morfometrik tinggi batang ekor PT (mm)
terhadap panjang total ikan sepat Gambar 6J. Hubungan karakter
rawa dari Waduk Faperika. morfometrik jarak mulut kepangkal
100%
sirip ventral/perut terhadap panjang
80%
total ikan sepat rawa dari Waduk
LB/PT

60%
40% LB/PTjt Faperika
100%
20% LB/PTbt
JSDkpSC/PT

80%
0% JSDkpSC/PTbt
60%
0 50 100 150 JSDkpSC/PTjt
40%
PT (mm) 20%
Gambar 6G. Hubungan karakter 0%
morfometrik lebar badan terhadap 0 100 200
panjang total ikan sepat rawa dari PT (mm)
Waduk Faperika. Gambar 6K. Hubungan karakter
100% morfometrik jarak sirip punggung ke
80% pangkal sirip ekor terhadap panjang
JMkM/PT

60% total ikan sepat rawa dari Waduk


40% JMkM/PTbt Faperika
20% JMkM/PTjt 100%
0% 80%
0 100 200
DM/PT

60%
PT (mm) DM/PTbt
40%
DM/PTjt
Gambar 6H. Hubungan karakter 20%
morfometrik jarak mulut ke mata 0%
terhadap panjang total ikan sepat 0 100 200
rawa dari Waduk Faperika. PT (mm)
100%
Gambar 6L. Hubungan karakter
80%
JMkpSP/PT

morfometrik diameter mata terhadap


60% JMkpSP/PTbt panjang total ikan sepat rawa dari
40% JMkpSP/PTjt Waduk Faperika
20%
0%
0 200
PT (mm)
9

100% 100%
80% 80%
60% 60% JSAkpSC/PTbt
JMkTI/PT

JSAkpSC/PT
40% JMkTI/PTbt 40% JSAkpSC/PTjt
20% JMkTI/PTjt 20%
0% 0%
0 50 100 150 0 100 200
PT (mm) PT (mm)
Gambar 6M. Hubungan karakter Gambar 6O. Hubungan karakter
morfometrik jarak mata ke tutup morfometrik jarak sirip anus ke
insang terhadap panjang total ikan pangkal sirip aekor terhadap panjang
sepat rawa dari Waduk Faperika total ikan sepat rawa dari Waduk
100% Faperika
JSVkpSA/PT

80%
JSVkpSA/PTbt
60% Berdasarkan hasil penelitian
JSVkpSA/PTjt
40%
20%
jumlah meristik yang didapatkan dari
0% 54 ekor ikan 25 ekor dari rawa
0 100 200 banjiran sekitar Sungai Tapung dan
PT (mm) 29 ekor dari Waduk Faperika
Gambar 6N. Hubungan karakter menunjukkan bahwa ikan
morfometrik jarak sirip perut ke Trichogaster trichopterus memiliki
pangkal sirip anus terhadap panjang sirip jari-jari lemah dan jari-jari
total ikan sepat rawa dari Waduk keras.
Faperika Karakter meristiik ikan sepat
rawa di rawa banjiran dan waduk
dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai
berikut:
10

Tabel 9. Hasil perhitungan data meristik ikan Trichogaster trichopterus


dari rawa banjiran Sungai Tapung dan Waduk Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

Rawa banjiran Waduk


No Karakter meristik Jumlah Rumus Jumlah Rumus Keterangan
karakter karakter
meristik meristik
1. Jumlah sisik
 Di pipi 6-7 6-7 6-7 6-7
 Di depan sirip 22-27 22-27 22-27 22-27 Jumlah sisik dari
punggung kedua area sama.
 Di linea 32-41 32-41 32-41 32-41
lateralis
 Di atas linea 13-16 13-16 14-16 14-16
lateralis
 Di bawah linea 11-14 11-14 11-13 11-13 Jumlah sisik dari
lateralis kedua area berbeda.
 Keliling badan 42-62 42-62 48-62 48-62
 Keliling batang 18-28 18-28 16-28 16-28
ekor
2. Jari-jari sirip ekor Jumlah jari-jari
Lemah C.16-21 C.16- C.16-22 C.16- lemah
21 22 ikan sepat rawa di
rawa
banjiran dan
waduk berbeda.
3. Jari-jari sirip dada Jumlah jari-jari
Lemah P.9-12 P.9-12 P.9-14 P.9-14 lemah
ikan sepat rawa di
rawa banjiran dan
waduk berbeda.
4. Jari-jari sirip Jumlah jari jari
punggung 8-10 8-10 8-10 8-10, lemah pada ikan
Lemah D.V-VII D.V- D.VI-VII D.VI- sepat rawa sama
Keras VII VII dan jumlah jari-jari
keras berbeda.
5. Jari-jari sirip anal Jumlah jari-jari
Lemah 30-36 30-36 30-36 30-36 lemah dan keras
Keras A.IX-XII A.IX- A.IX-XII A.IX- pada ikan sepat
XII XII rawa dari kedua
area sama.

Kesimpulan bawah linea lateralis 11-14, keliling


badan 42-62, dan keliling batang
Jumlah meristik pada sirip ekor 16-28 sisik.
ikan Trichogaster trichopterus D.
V- VII. 8-10, P. 9-14, A.X-XIV. 30- Pola proporsi sebaran data
36, C. 16-22. Sedangkan jumlah karakter morfometrik ikan sepat
sisik di depan sirip punggung 22-27, rawa dari rawa banjiran Sungai
sisik di pipi 6-7, di linea lateralis 32- Tapung terdapat 5 kelompok
41, di atas linea lateralis 13-16, di sedangkan di waduk terdapat 1
11

kelompok pola proporsi setiap Institute And State Univ.


karakter morfometrik. Blackburg, V. A.
Hubungan panjang dan berat ikan
sepat rawa di kedua tempat Kottelat, M. A., Whitten, S. N.,
penelitian adalah isometrik dan sisik Kartikasari dan S.
ikan sepat rawa adalah sisik ctenoid. Wirjoatmoko. 1993.
Morfologi ikan sepat rawa Freshwater Fishes Of
jantan dan betina berbeda. Pada ikan Western Indonesia and
jantan sirip punggung panjang dan Sulawesi. Periplus Edition.
lancip, tubuh ramping, warna tubuh Jakarta. 239 hal
yang lebih menarik dibandingkan.
Pada ikan betina sirip punggung Saanin, H. 1984. Taksonomi dan
lebih pendek dan melengkung, Kunci Identifikasi I dan II.
tubuhnya lebih lebar dan tidak Penerbit Bina Cipta. Bogor.
terdapat warna merah di sekitar 508 hal
leher dan perutnya. Ikan sepat rawa
yang hidup di rawa banjiran dan Watson, D. J. dan E. K. Balon.
waduk memiliki karakter 1984. Ecomorphologycal
morfometrik dan meristik yang Analysis Of Fish
sangat mirip. Meskipun ada sedikit Taxocenes In Rainforest
perbedaan, namun secara umum Streams Of Nortern
ikan sepat rawa sangat mirip Borneo. Fepartement Of
sehingga disimpulkan bahwa ikan Zoologi. Universitas Of
dari kedua lokasi penelitian Guelph Ontario. Canada. J.
termasuk spesies yang sama. F

Daftar Pustaka
Effendie, M. I., 1997. Biologi
Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusatama,
Yogyakarta. 163 halaman.

___________. 2002. Biologi


Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusatama,
Yogjakarta

Chan, M. D. 2001. Fish


Ecomorphology :
Predicting Habitat
Preference Of Stream
Fishes From Their Body
Shape, PhD Dissertation,
Virginia Polytechnic
12

Вам также может понравиться