Вы находитесь на странице: 1из 22

FORMULATION AND

PRODUCTION OF
LARGE VOLUME
PARENTERAL
Use to replenish body
fluids or electrolytes
or to provide nutrition
or vitamins,
Packaged in Containers
containing more than
100 ml, or 100 ml to 1 L
or more

Large
volume
parenteral

these solutions must not contain bacteriostatic agents or other pharmaceutical


additives, BECAUSE OF THE LARGE VOLUMES
THERAPY OF LARGE VOLUME
PARENTERAL

Maintenance therapy Replacement therapy


• For the patient entering or recovering • Patients who have suffered a heavy
from surgery loss of fluid and electrolytes.
• For the patient who is unconscious • For Patients with, AIDS, burns, or
• Unable to take fluids, electrolytes, trauma are candidates for
and nutrition orally replacement therapy and for
severe diarrhea or vomiting,
greater than usual amounts of
these materials may be initially
• maintenance therapy provided
after this therapy
• WATER REQUIREMENT= Because
water administered intravenously as
such may cause osmotic hemolysis
of red blood cells, parenteral
Replacement administration of water is generally
therapy as a solution with dextrose or
electrolytes with sufficient tonicity
(sodium chloride equivalency).
• ELECTROLYTE REQUIREMENT=Saline,
ringer’s solution,
• Patient who unable to takel fluids for only a few days,
simple solutions providing adequate amounts of
water, dextrose, and small amounts of sodium and
potassium
• Patients are unable to take oral nutrition or fluids for
slightly longer periods, say 3 to 6 days, solutions of
higher caloric content may be used

Maintenance • If oral feeding must be deferred for periods of weeks


or longer, TPN or TNAs must be implemented to

therapy provide all of the essential nutrients to minimize tissue


breakdown and to maintain normalcy within the body.
• Total nutrient admixtures (TNA, three-in-one) include
all substrates necessary for nutritional support—
carbohydrates, protein, fat, electrolytes, trace
elements—mixed in a single plastic IV bag for
convenient administration. These admixtures are very
useful for chemotherapy, gastrointestinal patients, and
anorexic patients.
a) act as the vehicle for
infusion of drugs that are
compatible in the
solution,

b) provide solutions to
correct acid-base balance
in the body,

Besides providing the


water, electrolytes, and
c) act as plasma
simple carbohydrates
expanders,
needed by the body,
LVPs also

d) promote diuresis when


the body is retaining
fluids,

d) act as dialyzing agents


in patientswith impaired
kidney function
PSYCHO-CHEMISTRY OF LARGE VOLUME
PARENTERAL

Solubility
•obat-obatan yang digunakan untuk
membuat sediaan parenteral volume
besar HARUS larut dalam Aqua pro injeksi
•Kelarutan menjadi hal yang harus
diperhatikan pada sediaan parenteral
volume besar contohnya dapat
terbentuknya kristal pada beberapa zat
(contoh : manitol 13 g dalam 100 ml air
pd suhu <14 C maka cenderung
mengendap dan membentuk kristal) .
pH
• pH darah normal adalah 7,35-7,45 sehingga
sediaan parenteral volume besar harus
isohidris karena bila mempunyai pH di luar
batas tersebut akan menyebabkan masalah
pada tubuh
• Untuk sediaan infus tidak boleh pakai dapar.
• Untuk membuat pH sediaan seperti yang
diinginkan maka dilakukan adjust pH dimana
tergantung stabilitas zat aktif contoh
pengadjust pH yang digunakan dalam LVP:
NaOH dan HCl
PACKAGING
• Wadah Plastik untuk Sediaan Parenteral Volume
Besar adalah jenis Poliolefin yang merupakan
wadah plastik untuk sediaan parenteral volume
besar karena sifatnya yang menguntungkan.
Poliolefin
( -CH2 – CH – CH2 – CH - )n
 
CH3 CH3

• Ada 3 jenis poliolefin yang dipakai, yaitu :


Polipropilen, Polietilen dan Kopolimer antara
propilen dan etilen
• Mempunyai titik leleh yang relatif tinggi yaitu 165C
hingga dapat disterilkan pada 116C di otoklaf
tanpa rusak.
• Tahan terhadap asam kuat atau basa kuat pada
temperatur kamar.
• Dapat dipakai untuk sediaan gas (aerosol) karena
kristal polimernya membuat plastik tahan terhadap
tekanan.
Stability
•LVP merupakan sediaan yang tidak
menggunakan pengawet
•Sediaan infus umumnya dilakukan
sterilisasi akhir menggunakan autoklaf
•Osmolaritas LVP ~ 307,7 (isotonis)
dengan 0.9% NaCl dan 277,46 ( isotonis )
dengan dextrosa 5%
WHY LVP MUST BE ISOTONIS??
Assuming normal serum osmolality to be 285 mOsmol/kg, as serum osmolality
increases due to water deficit, the following signs and symptoms usuully are
found to accumulate progressively at approximately these values: 294 to 295-
thirst (if the patient is alert and communicative); 299 to 313 dry mucous
membranes; 314 to 329-weakness, doughy skin; aboye 330 disorientation,
postural hypotension, severe weakness, fainting, CNS changes, stupor, and
coma. As serum osmolality decreases due to water excess the following may
occur: 275 to 261-headache; 262 to 251-drowsiness, weakness; 250 to 233-
disorientation, cramps; below 233-seizures, stupor, and coma.
/
= × 1000 ×
HITUNG OSMOLARITAS DARI SEDIAAN
Injeksi Ringer Laktat (Fornas 1978, hal 206)

Komposisi : Tiap 500 mL mengandung


Acidum Laktikum 1,2 mL
Natrii Hidrosikum 575 mg
Natrii Chloridum 3g
Kalii Chloridum 200 mg
Calcii Chloridum 135 mg
rmula Ringer Laktat (Diktat Kuliah Teknologi Farmasi Cedían Steril, hal 179)
Komponen BM Konsentrasi (g/L) Jumlah Ion Mosmol/L
NaCl 58,5 6 2 205
KCl 74,6 0,3 2 8
CaCl2 111 0,2 3 5
Na Laktat 112 3,1 2 55
Total 273
(isotonis)
MILLIEQUIVALENTS

An equivalent weight is the atomic


weight in grams of a material divided
by its valence or charge

Normally, plasma contains about 155


milliequivalents of cations
and anions in solution
EXAMPLE:
How many milliequivalents of calcium are in 10 mL of 10% calcium chloride
(CaCl2.H2O) solution?
1. The formula weight for calcium chloride dihydrate is 147.
2. The equivalent weight is 147/2 73.5, since calcium is divalent.
3. Therefore, 1 milliequivalent of calcium chloride weighs 73.5 mg.
4. (10 mL) (10%) 1 g, or 1,000 mg, of calcium chloride dihydrate.
5. (1,000 mg)/(73.5 mg) 13.6 mEq of calcium chloride dihydrate, which also is
13.6 mEq of calcium
What about ?
RULES OF LARGE VOLUME PARENTERAL
Berdasarkan SK Menkes No.663/Ph/62/b tanggal 25 Juni 1962
“Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata
untuk dipergunakan secara parenteral, baik dengan cara suntikan
maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek
rangkaian asli dari jaringan digolongkan kedalam obat keras.

Disertai dengan kalimat:


Harus Dengan Resep Dokter
ATURAN NOMOR REGISTRASI
Contoh: DXL 0723405610 A1
Keterangan :
D/G = obat dengan nama dagang / generik
X =(ganti dengan N/P/K/T/B) = golongan obat..... (narkotik/psikotropik/keras/bebas terbatas/bebas)
L = produksi dalam negeri (lokal)
07 = tahun pendaftaran obat jadi (07=2007)
234 = nomor urut pabrik di Indonesia (<200)
056 = nomor urut obat jadi yang disetujui oleh pabrik gunakan saja angka 001-999)
10 = nomor urut sediaan (tablet) *
A = kekuatan obat jadi (A = yang pertama di setujui,B = yang kedua, C = yang ketiga)
1 = kemasan utama untuk nama, kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi (2 = kemasan yang kedua, 3 = kemasan
yang ketiga)

Catatan : )* 01 (kapsul), 38 (sirup kering), 36 (tetes / drop), 81 (disperse tablet), 09 (kaplet film), 10 (tablet), 43
(injeksi), 02 (kapsul lunak), 49 (infus), 37 (sirup), 17(tablet salut selaput), 33 (suspensi), 53 (suppositoria),
15(tablet salut enteric), 44(injeksi suspensi kering), 37(larutan), 34(elixir), 38(suspensi kering), 29(krim dan
krim steril), 32(emulsi), 46(OTM),47(OTH), 48(OTT), 30(salep), 31(salep mata)
ATURAN NOMOR BATCH

contoh 08070605
Keterangan :
0807 = bulan dan tahun produksi (Agustus 2007)
06 = kode bentuk sediaan*
*Aturan penomoran bentuk sediaan:
01 = sediaan padat oral (tablet, kaplet, kapsul, serbuk)
02 = sediaan padat non oral (suppositoria, opvula)
03 = sediaan cair oral (sirup, suspensi, emulsi, eliksir)
04 = sediaan cair parenteral (injeksi, infuse)
05 = sediaan topical (krim, krim steril, salep, pasta, gel)
06 = sediaan tetes (tetes mata, hidung, telinga)
05 = nomor urut pembuatan
GENERAL PRODUCTION FOR LVP (LAB SCALE)
1. a. Zat aktif dan eksipien ditimbang berlebih dan digerus kemudian ditimbang sesuai kebutuhan menggunakan kaca arloji, di grey area (tulis
tepatnya zat aktif dan eksipien yang ditimbang berapa banyak).
b. Zat aktif dan eksipien lalu dibawa ke dalam ruang pencampuran kemudian zat aktif dan masing-masing eksipien dilarutkan dlm aqua p.i
bebas pirogen dlm gelas kimia yang berbeda (tulis zat aktif dan eksipien masing-masing dilarutkan oleh berapa volume aqua p.i bebas
pirogen). Kaca arloji dibilas 2 kali dengan aqua p.i bebas pirogen.
c. Setelah zat aktif dan semua eksipien tercampur homogen, larutan tersebut kemudian dituang ke dalam erlemenyer yang telah ditara,
tambahkan aqua p.i bebas pirogen hingga mendekati volume akhir ± 90% dari volume yang akan dibuat.
d. Dilakukan evaluasi IPC. Cek pH, jika target pH belum tercapai maka dilakukan adjust pH dengan NaOH atau HCl (tulis molaritasnya klo
bisa).
e. Kemudian tambahkan sisa aqua p.i bebas pirogen sampai batas yang ditara.
f. Gerus karbon aktif, timbang sebanyak 0,1% b/v (tulis tepatnya berapa banyak karbon aktif sesuai perhitungan di atas), masukkan ke
dalam larutan berisi zat aktif dan eksipien, erlemenyer ditutupi kaca arloji dan disisipi batang pengaduk.
g. Panaskan larutan pada suhu 60-70 OC selama 15 menit (waktu dihitung setelah dicapai suhu 60-70 OC) sambil sesekali diaduk.
h. Siapkan 2 erlenmeyer baru, corong statif dan ring serta kertas saring rangkap dua yang telah terlipat dan telah dibasahi air bebas pirogen
(air bebas pirogen telah dibuat sebelumnya). Saring larutan hangat-hangat dan hasil penyaringan ditampung di erlenmeyer 1.
i. Saring dengan membran filter 0,22 µm ke dalam erlenmeyer 2
j. Lakukan IPC, cek kejernihan bulk dari atas, bawah, samping kanan dan kiri.
k. Kemudian isikan larutan infus ke dalam flakon yang sudah ditara (……mL).
l. Flakon ditutup dengan karet flakon steril yang sudah dikeringkan, aluminium foil, kemudian diikat dengan simpul champagne.
m. Sterilisasi akhir dalam otoklaf pada suhu 121OC selama 15 menit.
n. Sediaan diberi etiket dan dikemas dalam dus dan disertakan brosur informasi obat.
o. Lakukan evaluasi sediaan akhir

Catatan :
 Pencampuran eksipien dilakukan di awal, dengan cara melarutkan dahulu eksipien masing-masing
baru ditambahkan ke dalam larutan zat aktif dalam erlenmeyer.
TOTAL VOLUME YANG HARUS DITAMBAHKAN
DALAM LVP
Untuk mencegah berkurangnya kadar zat aktif akibat proses pembuatan/selama
penyimpanan, penimbangan zat aktif dilebihkan sesuai dengan persyaratan yang ada di
monografi zat aktif. Contoh : persyaratan kadar zat X adalah 98-102%, maka
penimbangan zat aktif dilebihkan 2%.

Eksipien tidak perlu dilebihkan, yang dilebihkan hanya zat aktif nya saja. Jumlah eksipien
yang berubah karena penambahan jumlah zat aktif adalah jumlah zat pengisotonis. Di
mana jumlah zat pengisotonis menjadi berkurang akibat penambahan jumlah zat aktif.
Jumlah eksipien yang lain tetap.

Untuk mencegah kehilangan selama proses, total volume sediaan yang dibuat tetap
dilebihkan 10%..

Вам также может понравиться