Вы находитесь на странице: 1из 8

EVALUASI IN VITRO TERHADAP KEMAMPUAN ISOLAT

Lactobacillus plantarum 1 DALAM MENGASIMILASI KOLESTEROL


DAN MENDEKONJUGASI GARAM EMPEDU

IN VITRO EVALUATION OF CHOLESTEROL ASSIMILATION AND


BILE SALT DECONJUGATION by Lactobacillus plantarum 1

Andre Pranata1, Yusmarini2, Netti Herawati2


Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Riau, 28293, Indonesia
andrepranata91@ymail.com

ABSTRACT

Several studies have shown that lactid acid bacteria can reduce
cholesterol. The aim of the study was to evaluate the ability of Lactobacillus
plantarum 1 that isolated from spontaneous fermented soymilk in reducing
cholesterol by assimilation and by bile salt conjugation. Experimental method
used to test the ability of Lactobacillus plantarum 1 R.1.3.2, Lactobacillus
plantarum 1 R.11.1.2, Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 and Streptococcus
thermophilus FNCC 0040 to assimilate cholesterol and to deconjugate bile salt.
Cholesterol assimilation activity was determined by measuring the difference
between remaining cholesterol in control medium and medium that inoculated by
LAB. Bile salt deconjugation ability of LAB was determined by measuring free
cholic acid released. The result showed that Lactobacillus plantarum R.11.1.2 and
R.1.3.2 can assimilate cholesterol 0,56 µg/ml dan 0,48 µg/ml and can deconjugate
sodium taurocholic 0,55 µmol/ml and 0,58 µmol/ml. Lactobacillus acidophilus
FNCC 0051 and Streptococcus thermophilus FNCC 0040 can assimilate
cholesterol 0,38 µg/ml dan 0,49 µg/ml and can deconjugate sodium taurocholic
0,58 µmol/ml and 0,55 µmol/ml.

Keywords: Spontaneous fermented soymilk, lactic acid bacteria, cholesterol


assimilation, Bile salt deconjugation.

PENDAHULUAN Penyakit kardiovaskular erat


Keanekaragaman produk pangan kaitannya dengan kelebihan
yang banyak mengandung bahan kolesterol di dalam tubuh atau lebih
pengawet, pewarna, pemanis dan dikenal dengan hiperkolesterolemia.
penyedap rasa memicu timbulnya Tingginya kadar kolesterol di dalam
berbagai macam penyakit berbahaya. darah yang melebihi batas normal
Salah satu penyakit berbahaya yang merupakan faktor penyebab utama
ditakuti manusia adalah penyakit terjadinya penyempitan pembuluh
kardiovaskular yang merupakan darah sehingga memicu timbulnya
salah satu penyakit yang dapat berbagai macam penyakit berbahaya
menyebabkan kematian. seperti stroke dan jantung koroner.
Salah satu upaya yang dapat

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
dilakukan untuk mencegah penyakit kimia yang digunakan untuk analisis
tersebut adalah dengan adalah MRS Broth, oxgall, kolesterol
mengkonsumsi makanan yang murni, natrium tioglikolat, reagen
bersifat dapat menurunkan kadar σftalaldehida, reagen furfuraldehid,
kolesterol atau bersifat etil asetat, 2-propanol, asam asetat
hipokolesterolemik. glasial, akuades, n-heksana, gas
Beberapa hasil penelitian nitrogen, etanol, KOH, NaOH,
menunjukkan bahwa bakteri asam H2SO4 pekat, NaCl dan HCl.
laktat dapat menurunkan kolesterol Peralatan gelas yang digunakan
baik secara langsung yaitu dengan pada penelitian adalah tabung reaksi,
mengasimilasi kolesterol dan secara erlenmeyer, cawan petri, pipet kaca,
tidak langsung yaitu dengan gelas ukur serta gelas piala. Peralatan
mendekonjugasi garam empedu. lainnya yang digunakan untuk
Hasil penelitian menyatakan analisis adalah timbangan analitik,
bahwa terdapat beberapa contoh spektrofotometer, sentrifuse,
bakteri asam laktat yang dapat termometer, pH meter, waterbath
menurunkan kolesterol yaitu shaker dan automatic mixer.
Lactobacillus plantarum (Brushan, Peralatan lain yang digunakan
2005), Lactobacillus sp. Mar 8 adalah laminar-flow, hot plate,
(Yulinery dkk., 2006), Lactobacillus autoclave, inkubator, mikro pipet
plantarum FNCC 250 dan tabung gas nitrogen, refrigerator,
Lactobacillus sp. FNCC 401 jarum ose, batang pengaduk,
(Ngatirah, 2000). penjepit, alumunium foil, spatula, tip,
Yusmarini dkk. (2009) telah lampu bunsen, rak tabung reaksi,
mengisolasi BAL proteolitik dari spatula, tissu, kertas label dan alat-
susu kedelai terfermentasi spontan alat tulis.
yaitu Lactobacillus plantarum 1
R.1.3.2 dan Lactobacillus plantarum Metode penelitian
1 R.11.1.2. Hasil penelitian Metode yang digunakan pada
selanjutnya yang dilakukan oleh penelitian ini adalah metode
Yusmarini dkk. (2010) menunjukkan eksperimen dengan cara menguji
bahwa Lactobacillus plantarum 1 kemampuan isolat Lactobacillus
R.1.3.2 dan Lactobacillus plantarum plantarum 1 R.1.3.2, Lactobacillus
1 R.11.1.2 mampu menghasilkan plantarum 1 R.11.1.2, Lactobacillus
produk fermentasi susu kedelai yang acidophilus FNCC 0051 dan
bersifat hipokolesterolemik. Streptococcus thermophilus FNCC
0040 untuk mengasimilasi kolesterol
Bahan dan alat dan mendekonjugasi garam empedu.
Isolat bakteri asam laktat yang Data yang diperoleh ditabulasi dan
digunakan pada penelitian ini adalah dianalisis secara statistik.
Lactobacillus plantarum 1 R.1.3.2 Pelaksanaan Penelitian
dan Lactobacillus plantarum 1 Sterilisasi Peralatan
R.11.1.2 (Koleksi pribadi Dr. Peralatan yang digunakan
Yusmarini, S.Pt., M.P.). Sebagai terlebih dahulu dicuci dengan sabun
pembanding digunakan isolat BAL sampai bersih, kemudian dikeringkan
Lactobacillus acidophilus FNCC dalam alat pengering dan
0051 dan Streptococcus dihindarkan dari kotoran atau debu.
thermophilus FNCC 0040. Bahan Setelah dikeringkan semua peralatan

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
gelas (tabung reaksi, cawan petri, 0,0506 g natrium tioglikolat dan
erlenmeyer, pipet tetes kaca, gelas 0,0755 g oxgall, kemudian
ukur dan gelas piala) serta tip ditambahkan kolesterol steril (0,0025
disterilisasi menggunakan autoclave g/ml dalam 2-propanol) sehingga
pada suhu 121°C selama 15 menit. konsentrasi akhir kolesterol dalam
Alat-alat yang akan disterilkan MRS broth 95 µl/ml. Sebanyak 10
dibungkus dengan kertas koran. ml campuran tersebut diinokulasi
Jarum ose disterilisasi dengan cara dengan 0,1 ml kultur BAL dan
pemijaran di atas lampu bunsen dinkubasi pada suhu 37˚C selama 24
sampai pijar. jam. Setelah diinkubasi sel
dipisahkan dari larutan dengan
Pembuatan media MRS Broth sentrifugasi selama 10 menit pada
untuk Perbanyakan Bakteri kecepatan 4000 rpm.
MRS Broth ditimbang sebanyak Sebanyak 1 ml supernatan
2,61 g lalu dilarutkan dengan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
akuades hingga volume menjadi 50 (dibuat duplo untuk masing-masing
ml dan diaduk hingga rata. Larutan sampel). Selanjutnya ke dalam
didistribusikan ke dalam sepuluh tabung reaksi tersebut ditambahkan 3
tabung reaksi masing-masing ml etanol 95% lalu diaduk dengan
sebanyak 5 ml, ditutup dengan kapas vortex dan ditambahkan 2 ml KOH
padat dan dilapisi alumunium foil. 50% lalu diaduk dengan vortex
Kemudian larutan disterilkan dengan kembali. Kemudian tabung reaksi
menggunakan autoclave pada suhu dipanaskan dengan waterbath shaker
121°C selama 15 menit. Medium ini pada suhu 60˚C selama 10 menit lalu
siap digunakan untuk perbanyakan dibiarkan hingga mencapai suhu
bakteri. kamar, setelah itu ditambahkan 5 ml
n-heksana. Setelah penambahan n-
Perbanyakan Bakteri heksana, tabung berisi larutan diaduk
Isolat Lactobacillus plantarum 1 dengan vortex lalu ditambahkan 3 ml
R.1.3.2, Lactobacillus plantarum 1 akuades dan diaduk dengan vortex
R.11.1.2, Lactobacillus acidophilus kembali. Larutan dibiarkan selama
FNCC 0051 dan Streptococcus 15 menit pada suhu kamar hingga
thermophilus FNCC 0040. masing- terjadi pemisahan.
masing diinokulasikan sebanyak 1 Sebanyak 2,5 ml lapisan heksana
ose ke dalam tabung reaksi yang yang terpisah dipindahkan ke dalam
berisi medium MRS Broth 5 ml. tabung reaksi lain kemudian
Kemudian diinkubasikan pada suhu dikeringkan dengan gas nitrogen.
37°C selama 24 jam dalam inkubator Setelah dikeringkan, ke dalam
sehingga diperoleh kultur aktif yang masing-masing tabung reaksi
ditandai dengan berubahnya warna ditambahkan 4 ml reagen
menjadi keruh. σftalaldehida. Tabung dibiarkan pada
suhu kamar selama 10 menit
Uji Asimilasi Kolesterol kemudian ditambahkan 2 ml asam
Uji asimilasi kolesterol mengacu sulfat pekat secara perlahan dengan
pada Nuraida dkk. (2011). Kolesterol cara meneteskannya pada dinding
dilarutkan dengan 2-propanol tabung reaksi. Selanjutnya isi tabung
(0,0025 g/ml 2-propanol). Medium segera diaduk dengan vortex dan
MRS Broth yang mengandung dibiarkan kembali pada suhu kamar

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
selama 10 menit. Larutan tersebut 65˚C selama 13 menit dan
dibaca absorbansinya menggunakan didinginkan pada suhu kamar lalu
spektrofotometer pada panjang ditambahkan 5 ml asetat glasial dan
gelombang 550 nm. Konsentrasi dicampur rata. Selanjutnya diukur
kolesterol ditentukan berdasarkan absorbansi larutan pada panjang
kurva standar kolesterol. gelombang 660 nm menggunakan
spetrofotometer. Konsentrasi asam
Uji Dekonjugasi Natrium kolat bebas ditentukan menggunakan
Taurokolat kurva standar asam kolat.
Natrium taurokolat digunakan
sebagai asam empedu terkonjugasi. Analisis Data
Pengujian dekonjugasi natrium Data yang diperoleh dianalisis
taurokolat mengacu pada Nuraida secara statistik dengan menggunakan
dkk. (2011). Pengujian dilakukan ANOVA (Analysis of Variance). Jika
dengan menggunakan medium MRS F hitung lebih besar atau sama
Broth yang disuplementasikan dengan F tabel maka analisis akan
dengan 0,2% natrium tioglikolat dan dilanjutkan dengan uji lanjut
0,2% natrium taurokolat. Medium Duncan’s New Multiple Range Test
tersebut diinokulasikan dengan (DNMRT) pada taraf 5%. Model
kultur BAL sebanyak 1% lalu matematis yang digunakan dalam
diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 penelitian ini adalah:
jam. Yij     i   ij
Sebanyak 20 ml kultur diatur pH Keterangan :
nya pada 7,0 dengan NaOH 1 N. Yij= Nilai pengamatan
Kemudian ditambahkan akuades μ = Nilai tengah umum
hingga volumenya menjadi 25 ml τi = Pengaruh perlakuan ke-i
dan disentrifugasi pada kecepatan εij= Pengaruh galat perlakuan ke-i
4000 rpm selama 10 menit untuk dan ulangan ke-j
memisahkan sel. Sebanyak 15 ml
supernatan yang dihasilkan HASIL DAN PEMBAHASAN
ditetapkan pH nya menjadi 1 dengan Asimilasi Kolesterol
ditambahkan HCl 10 N dan ditambah Kemampuan mengasimilasi
akuades hingga volumenya menjadi kolesterol merupakan salah satu
24 ml. Kemudian 3 ml sampel dan 9 karakteristik BAL yang dapat
ml etil asetat 99,5% ditempatkan digunakan untuk melakukan seleksi
pada tabung yang berpenutup kaca, terhadap kultur yang akan
lalu campuran dicampur rata dan dikembangkan sebagai probiotik
dibiarkan sampai terjadi pemisahan penurun kolesterol (Nuraida, dkk.
fase. Sebanyak 3 ml lapisan etil 2011). Tujuan pengamatan ini adalah
asetat dari tiap tabung dipindahkan untuk mengetahui besarnya jumlah
ke tabung lain dan dievaporasi kolesterol yang diasimilasi oleh
sampai kering pada suhu 60˚C masing-masing isolat dihitung
dengan aliran gas nitrogen. berdasarkan selisih jumlah kolesterol
Setelah penambahan 1 ml NaOH pada medium kontrol (medium yang
0,1 N ditambahkan 6 ml H2SO4 16 tidak diinokulasikan kultur bakteri)
Ndan 1 ml furfuraldehid 1% dan dengan jumlah kolesterol pada
dicampur rata. Tabung reaksi medium yang diinokulasikan dengan
kemudian dipanaskan pada suhu kultur BAL. Berdasarkan hasil sidik

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
ragam diketahui bahwa masing-
masing isolat mampu mengasimilasi
kolesterol. Kemampuan BAL
mengasimilasi kolesterol secara
statistik berbeda tidak nyata. Rata-
rata hasil asimilasi kolesterol
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah kolesterol yang diasimilasi oleh BAL


Isolat Rata-rata(µg/ml)
Lactobacillus plantarum 1 R.11.1.2 0,56
Lactobacillus plantarum 1 R.1.3.2 0,48
Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 0,38
Streptococcus thermophillus FNCC 0040 0,43

Data pada Tabel 1 menunjukkan 2000). Lactococcus lactis mampu


bahwa jumlah kolesterol yang mengasimilasi kolesterol sebesar
diasimilasi oleh setiap isolat berbeda- 21,7-68,1 µg/ml (Kimoto dkk.,
beda yaitu pada kisaran 0,38-0,56 2002). L. casei dan L. acidophilus
µg/ml, namun secara statistik mengasimilasi kolesterol sebesar
dianggap sama. yaitu Lactobacillus 12,03-32,25 µg/ml (Liong dan Shah,
plantarum R.11.1.2 mampu 2005).
mengasimilasi kolesterol sebesar Hartati dkk. (2003) melaporkan
0,56 µg/ml, Lactobacillus plantarum bahwa L. plantarum Mut 7 FNCC
R.1.3.2 mampu mengasimilasi 250 yang isolasi dari gatot
kolesterol sebesar 0,48 µg/ml, mengasimilasi kolesterol sebesar
Streptococcus thermophillus FNCC 40,57 µg/ml. Kemampuan
0040 mampu mengasimilasi mengasimilasi kolesterol oleh setiap
kolesterol sebesar 0,38 µg/ml dan bakteri yang diuji pada penelitian ini
Lactobacillus acidophilus FNCC berbeda karena strain yang
0051 mampu mengasimilasi digunakan berbeda, sehingga sifat
kolesterol sebesar 0,43 µg/ml. dan kemampuan bakteri dalam
Aktivitas asimilasi pada masing- mengasimilasi kolesterol juga
masing isolat yang diuji masih berbeda-beda. Kimoto dkk. (2007)
tergolong rendah jika dibandingkan menyatakan bahwa perbedaan dalam
dengan aktivitas asimilasi pada asimilasi kolesterol dipengaruhi oleh
bakteri yang telah diuji oleh sifat kimia dan struktural dari
beberapa peneliti sebelumnya seperti peptidoglikan dinding sel masing-
Lactobacillus dari makanan masing strain yang mengandung
fermentasi mampi mengasimilasi asam amino yang mampu mengikat
kolesterol sebesar 11,1-37,9 µg/ml kolesterol.
(Kusumawati, 2002). BAL yang Faktor lain yang menyebabkan
diisolasi dari dadih, growol, sosis, perbedaan kemampuan bakteri dalam
bayi, gatot, asinan sawi dan yoghurt mengasimilasi kolesterol adalah
mampu mengasimilasi kolesterol kelarutan kolesterol di dalam media
sebesar 19,96-42,68 µg/ml (Ngatirah, MRS Broth kurang sempurna.

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
Kusumawati (2002), menyatakan yang mampu menghidrolisis garam
bahwa perbedaan kemampuan empedu terkonjugasi menjadi garam
mengasimilasi kolesterol mungkin empedu terdekonjugasi. Kemampuan
juga disebabkan oleh perbedaan mendekonjugasi garam empedu
sumber kolesterol yang digunakan berhubungan erat dengan aktivitas
dalam pengujian. Kolesterol murni enzim Bile Salt Hidrolase (BSH).
tidak dapat larut dengan baik pada Nuraida dkk (2011) menyatakan
medium MRS Broth yang merupakan bahwa dekonjugasi garam empedu
medium berbasis air, karena oleh enzim bile salt hidrolase (BSH)
kelarutan kolesterol dalam air sangat yang dihasilkan BAL berhubungan
rendah. Sehingga berpengaruh dengan penurunan kolesterol dalam
terhadap jumlah kolesterol yang darah. Garam empedu terdekonjugasi
dapat diasimilasi oleh bakteri. lebih sulit untuk diserap kembali di
Penelitian ini menggunakan dalam saluran usus dibandingkan
kolesterol murni yang sulit larut dengan garam empedu dalam bentuk
dalam MRS Broth. terkonjugasi, sehingga garam
Noh dkk. (1997) menyatakan empedu terdekonjugasi lebih cepat
bahwa dalam proses asimilasi, dikeluarkan melalui feses. Akibatnya
kolesterol telah mengubah dinding tubuh harus mensintesis lebih banyak
sel atau membran sel Lactobacilli asam empedu dari kolesterol untuk
sehingga lebih tahan terhadap menggantikan asam empedu yang
gangguan sonikasi. Kimoto dkk hilang, sehingga kolesterol yang
(2002), menyatakan bahwa terdapat tersedia untuk diserap berkurang
perbedaan pola distribusi asam lemak (Usman dan Hosono, 1999).
pada sel yang tumbuh pada media Hasil uji dekonjugasi natrium
yang mengandung kolesterol dan taurokolat pada penelitian ini
yang tidak mengandung kolesterol. menunjukkan bahwa isolat BAL
Kolesterol bergabung ke dalam memiliki kemampuan
membran sel dan mengubah mendekonjugasi natrium taurokolat
komposisi asam lemak dalam sel. dengan membebaskan asam kolat
Nuraida dkk. (2011) menyatakan dan taurin. Berdasarkan hasil sidik
bahwa isolat yang memiliki ragam diketahui bahwa masing-
ketahanan tinggi terhadap garam masing isolat mampu
empedu belum tentu memiliki mendekonjugasi garam empedu.
kemampuan tinggi dalam Rata-rata hasil dekonjugasi natrium
mengasimilasi kolesterol. Usman dan taurokolat oleh BAL disajikan pada
Hosono (1999) menyatakan bahwa Tabel 2.
tidak ada hubungan yang signifikan
antara ketahanan terhadap garam
empedu pada Lactobacillus gasseri
dengan kemampuannya dalam
mengikat kolesterol.

Dekonjugasi Natrium Taurokolat


Surono (2004) menyatakan
bahwa beberapa strain bakteri dalam
saluran pencernaan memiliki enzim

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
Tabel 2. Rata-rata hasil dekonjugasi natrium taurokolat oleh BAL
Isolat Rata-rata (µmol/ml)
Lactobacillus plantarum 1 R.11.1.2 0,55
Lactobacillus plantarum 1 R.1.3.2 0,58
Lactobacillus acidophilus 0,58
Streptococcus thermophillus 0,55

Berdasarkan hasil perhitungan garam empedu terkonjugasi terhadap


pada Tabel 2, kemampuan isolat bakteri.
dalam mendekonjugasi tergolong
lemah, hal ini ditunjukkan dengan Kesimpulan
sedikitnya jumlah asam kolat yang Lactobacillus plantarum
dibebaskan oleh BAL. Kemampuan R.11.1.2 dan R.1.3.2 mampu
kemampuan mendekonjugasi mengasimilasi kolesterol sebesar
masing-masing isolat berbeda tidak 0,56 µg/ml dan 0,48 µg/ml dan
nyata yaitu Lactobacillus plantarum mampu mendekonjugasi natrium
1 R.11.1.2 mampu mendekonjugasi taurokolat sebesar 0,55 µmol/ml dan
garam empedu sebesar 0,55 0,58 µmol/ml. Lactobacillus
µmol/ml, Lactobacillus plantarum 1 acidophilus FNCC 0051 dan
R.1.3.2 mampu mendekonjugasi Streptococcus thermophilus FNCC
garam empedu sebesar 0,58 0040 mampu mengasimilasi
µmol/ml, Lactobacillus acidophilus kolesterol sebesar 0,38 µg/ml dan
mampu mendekonjugasi garam 0,49 µg/ml dan mampu
empedu sebesar 0,58 µmol/ml, mendekonjugasi natrium taurokolat
Streptococcus thermophilus mampu sebesar 0,58 µmol/ml dan 0,55
mendekonjugasi garam empedu µmol/ml.
sebesar 0,55 µmol/ml.
Usman dan Hosono (1999) Saran
menyatakan bahwa sebanyak 28 Perlu dilakukan penelitian
isolat L.gasseri mampu lanjutan untuk mengaplikasikan
mendekonjugasi natrium taurokolat isolat dalam pembuatan produk
dan membebaskan asam kolat pada pangan fungsional yang bersifat
kisaran 1,24-1,94 µmol/ml. Pato dkk. probiotik.
(2005), menyatakan bahwa terdapat
6 isolat BAL yang diisolasi dari DAFTAR PUSTAKA
dadih mampu mendekonjugasi asam Brushan, J. 2005. Their role in
taurokolat dengan membebaskan prevention of dental caries.
asam kolat dan aktivitas dekonjugasi Journal Oral Health Comm
berkisar antara 0,21 µmol/ml sampai Dent, volume 4(3): 78-82.
dengan 0,45 µmol/ml. De Smet, I., L.V. Hoorde, M.V.
Smet dkk. (1995) menyatakan Woestryne, H. Christaens dan
bahwa kemampuan dekonjugasi W. Verstraete. 1995.
natrium taurokolat menjadi faktor Significance of bile salt
bahwa isolat dapat memiliki hydrolytic activities of
ketahanan terhadap garam empedu. lactobacilli. J. App Bacteriol,
Proses dekonjugasi dapat volume 79: 292-301.
menurunkan tingkat toksisitas dari
Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
Kimoto, N.H., S. Ohmono dan T. untuk mengasimilasi
Okamoto. 2002. Cholesterol kolesterol dan
removal from media by mendekonjugasi garam
Lactococci. J. Dairy Sci, empedu. Jurnal Teknologi
volume 85: 3182-3188. dan Industri Pangan, volume
Kimoto, N.H., Mizumachi., K. 17 (1): 46-51
Nomura., M. Kobayashi., M. Pato, U., M. Ali., dan A.K.
Fujita dan Y. Okamoto. 2007. Parlindungan. 2005.
Lactococcus sp. as potential Taurocholate deconjugation
probiotic lactic acid and cholesterol binding by
bacteria. Japan Agricultural indigenous dadih lactic acid
Research Quarterly, volume bacteria. Jurnal Hayati,
41: 181-189. volume 12 (3): 103-107.
Kusumawati, N. 2002. Seleksi Surono, I.S. 2004. Probiotik Susu
Bakteri asam laktat Fermentasi dan Kesehatan.
indigenus sebagai genus Tri Cipta Karya. Jakarta.
probiotik dengan Usman dan A. Husono. 1999. Bile
kemampuan tolerance, taurocholate
mempertahankan dekonjugation and binding
keseimbangan mikroflora of cholesterol by
feses dan memproduksi Lactobacillus gasserii
kolesterol serum darah strains. J. Dairy Sci, volume
tikus. Tesis. Program Pasca 82: 243-248.
Sarjana, Institut Pertanian Yulinery, T., E. Yulianto dan N.
Bogor. Hidayat. 2006. Uji fisiologis
probiotik Lactobacillus Sp.
Liong, M.T. dan N.P. Shah. 2005.
Mar 8 yang telah
Acid and bile tolerance and
dienkapsulasi dengan
cholesterol removal ability
menggunakan spray dryer
of Lactobacilli strains. J.
untuk menurunkan
Dairy Sci, volume 88: 55-66.
kolesterol. Biodiversitas,
Ngatirah. 2000. Seleksi bakteri volume 7 (2): 118-122.
asam laktat sebagai agensia Yusmarini., R. Indrati., T. Utami dan
probiotik yang berpotensi Y. Marsono. 2009. Isolasi
menurunkan kolesterol. dan identifikasi bakteri
Tesis Program Pasca asam laktat proteolitik dari
Sarjana.UGM.Yogyakarta. susu kedelai yang
Noh, D.O., S.H. Kim dan S.E. terfermentasi spontan.
Gilliland. 1997. Jurnal Natur Indonesia,
Incorporation of cholesterol volume 12 (1): 28-33.
intro celular membrane of Yusmarini., R. Indriati., T. Utami.,
Lactobacillus acidophilus dan Y. Marsono. 2010.
ATCC 43121. J. Dairy Sci, Kemampuan susu kedelai
volume 80:3107-3113. yang difermentasi oleh
Nuraida, L., S. Winarti., Hana dan E. Lactobacillus plantarum 1
Prangdimurti. 2011. Evaluasi dalam mengikat asam
in vitro terhadap empedu. Majalah Farmasi
kemampuan bakteri asam Indonesia, volume 21 (3):
laktat asal air susu ibu 205-211.

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016

Вам также может понравиться