Вы находитесь на странице: 1из 11

ARTIKEL

ADMINISTRASI PUBLIK DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI


Abstract

The factors of ecology are still problem in public administration implementation,


at the least, there are 5 (five) ecological factors: economic,social structure, communication
net work,pattern of ideololgy/symbol, and political system.It’s thought to have been caused
by fifth factors not done optimally yet. The aim of the research for understanding that
ecologically,the fifth factors influence in public administration.At the least, understanding
that public administration is not only one stand, but influenced by ecological factors where
public administration in a place, and also in local autonomy implementation policy,
regency/municipality, ecologically to explore resources, either human resources or nature
resources relate with administrative ecolology. The methodology use are qualitative, the
first to library study, and study of factual comparative complately, with central issue in the
beaucracy, especially in Indonesia. The study of ecological administrationhas been done
along ago, and the top at 1960 decade with established Comparative Administration Group
(CAG) by Fred Riggs as a leader. The conclusion of the writer that study of administrative
ecology have been relevantly until now and important to reasearch continously.

Key words: Public Administration, Administrative Ecological Factors, Resources.

Engkus A. Pendahuluan
Email: ekustyana16@gmail.com Farazmand (1996)
mengemukakan bahwa administrasi
Dosen FISIP UIN Sunan Gunung Djati publik sudah setua peradaban
Bandung manusia dan merupakan komponen
integral tradisi administrasi.
Perjalanan sejarah peradaban manusia
secara tegas menunjukan pentingnya
administrasi publik dan birokrasi
dalam memberikan kontribusinya
terhadap pertumbuhan dan
pembangunan peradaban manusia
serta pencapaian yang diperoleh
manusia di seluruh penjuru dunia.
Arkeolog Schmandt-Besseret (1983)
menguraikan dan menganalisis
budaya token sebagai sarana
penghitungan, pemrosesan data dan
pemeliharaan pencatatan pada
peradaban Mesopotamia, 8000 SM,
yang memulainya peradaban manusia
dan sejarah administrasi. Permulaan
2400 SM terdapat berhektar-hektar
perkebunan palma yang menopang
perekonomian daerah Mesopotamia
Utara (Pruessner, 1920). Lind (1939)

91
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

mengemukakan bahwa New Deal aspek mana yang perlu ditetapkan


Administration Program yang bagi suatu sistem administrasi
dikemukakan oleh Roosevelt Tahun Negara, Hal ini sering menjadi
1934 di Amerika adalah analog masalah karena sering terjadi
dengan program reformasi kegagalan dalam menentukan aspek
administrasi yang dikembangkan oleh yang relevan itu sehingga
Solon di Athena Kuno 6000 SM. kesimpulan-kesimpulan yang ditarik
Meski memiliki sejarah yang tentang administrasi Negara salah,
membanggakan, perkembangan pesat dan oleh karenanya pemecahan
administrasi publik secara luas masalahnya pun tidak mengenai
muncul pada tahun 1950-an dan sasaran.
mencapai puncaknya sekitar tahun Penelitian ini, dengan
1960-an pasca Perang Dunia II dengan sejumlah keterbatasan, mencoba
bentuknya Comparative Administration mengupas administrasi publik
Group di bawah kepemimpinan Fred berdasarkan sudut pandang ekologi.
Riggs. Sekelompok ilmuwan politik Tujuan utama studi ini adalah
dan adminitrasi publik mulai bagaimana mengkaji aspek-aspek
menyadari bahwa memindahkan ekologi administrasi yang memiliki
begitu saja (to adopt) sistem dan manfaat bagi kasus yang lebih
lembaga politik dan administrasi spesifik yaitu pelaksanaan otonomi
publik dari suatu lingkungan daerah. Studi ini bersifat perspektif
masyarakat, bangsa, atau Negara (normatif), bukan deskriptif (empiris),
yang lain tidaklah tepat. Administrasi karena didasarkan pada kajian
publik bergerak dalam dua literature. Barangkali, inilah
lingkungan yang berbeda, negara asal keterbatasan yang paling
dan Negara baru dimana administrasi fundamental yang disadari benar oleh
publik dipraktekan. Hasilnya adalah penulis dapat mengundang bahaya
tidak seperti yang diharapkan. ketidaktepatan dalam penetapan
Perbedaan-perbedaan lingkungan aspek yang penting.
memberikan pengaruh yang
signifikan bagi keberhasilan B. Tinjauan Pustaka
penerapan administrasi negara. 1. Model Keseimbangan
Berdasakan pendekatan budaya, Untuk dapat memahami
misalnya, Boakye-Sarpong (1998) administrasi publik dengan tepat,
menyatakan bahwa efektivitas dan terlebih dahulu perlu dipahami
efisiensi sistem administrasi terletak faktor-faktor yang membentuknya
pada nilai-nilai sosial yang dan lingkungan dimana administrasi
diinternalisasikan dan dipraktekan publik berfungsi. Salah satu panduan
oleh masyarakat. Lantas, hal ini yang paling sering menjadi acuan
memunculkan cabang baru dalam perumusan faktor-faktor
Administrasi Publik yaitu Ekologi lingkungan dan ekologi administrasi
Administrasi Publik. publik dikemukakan oleh Riggs yang
Meski dipahami benar dikenal dengan model keseimbangan
mengenai perbedaan lingkungan (equilibrium model). Model ini
antar negara atau masyarakat, memusatkan perhatian pada lima
menurut Pamudji (1993:11), yang aspek kehidupan yaitu ekonomi,
menjadi persoalan adalah karena sosial, simbolik, komunikasi dan
lingkungan mempunyai beberapa politik.
macam aspek maka perlu ditetapkan

92
semula, dan akhirnya terjadi
keseimbangan lagi. Model
Dasar-Dasar keseimbangan tersebut dapat juga
Ekonomi dipakai menciptakan sub-sub model,
seperti submodel feudalistik atau
submodel demokrasi.

Struktur 2. Teori Prismatik


Sosial Sistem Namun demikian, sulit untuk
Politik
menemukan bentuk masyarakat yang
Sistem sesuai dengan model tersebut.
Administrasi Negara-negara berkembang lebih
Negara
banyak berada dalam kondisi transisi
yaitu pergeseran dari masyarakat
tradisional ke masyarakat modern.
Menyadari hal tersebut, Riggs
Pola-pola
mengembangkan model masyarakat
Jaringan Ideologi/
Komunikas Simbol prismatik. Masyarakat prismatik
i merupakan suatu masyarakat yang
memiliki ciri-ciri tradisional atau
Gambar: Model Keseimbangan agrarian namun juga memiliki ciri-ciri
masyarakat modern atau industri.
Model tersebut menjelaskan Menurut Chapman (1966), setelah
pengaruh timbal balik antara mengkaji berbagai negara, Riggs
lingkungan dengan sistem melihat bahwa pada beberapa
administrasi Negara. Faktor-faktor masyarakat sebuah struktur tertentu
ekologis pada model tersebut terdiri melaksanakan beberapa fungsi, Riggs
atas: dasar-dasar ekonomi, struktur menganalogkan suatu masyarakat
sosial, jaringan komunikasi, pola-pola yang sepenuhnya hipotesis dengan
ideologi/simbol, dan sistem politik. struktur tunggal yang melaksanakan
Faktor-faktor ekologis ini seluruh fungsi yang dibutuhkan, yang
mempengaruhi secara timbal balik disebutnya “fused model”. Ada juga
suatu sistem administrasi Negara, situasi dimana setiap fungsi
baik di negara-negara agrarian dispesialisasikan secara berbeda, yang
maupun industri. Faktor-faktor disebutnya dengan “refracted model”.
ekologis tersebut, pada gilirannya Titik tengah antara kedua sisi
dapat juga dilihat sebagai subsistem tersebut, dikatakan sebagai “prismatic
yang secara fungsional saling model”.
berhubungan dan memiliki Teori prismatik ini disusun
kemampuan mengatur sendiri yanmg oleh Riggs dalam upayanya
cenderung memulihkan menggambarkan masalah
keseimbangan jika terdapat tekanan- administratif di negara-negara
tekanan yang berasal dari luar sistem. berkembang. Ilmu ekonomi memiliki
Selain itu, suatu perubahan dalam ukuran pendapatan per kapita atau
setiap subsistemnya, misalnya tinggal landas dari teori. Tahap-tahap
ekonomi, merupakan tantangan bagi Pembangunan Ekonomi dari W. W.
setiap subsistem yang lain yang Rostow. Maka, Riggs
cenderung menghasilkan tanggapan mengembangkan ide mengenai
yang mengembalikannya pada respon variabel-variabel kunci dalam

93
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

administrasi negara dan c. Tumpang tindih.


pembangunan. Tumpang tindih, menunjuk pada
Dalam masyarakat prismatik, sejauh mana perilaku
beberapa pemimpin mengadakan administratif secara aktual
pembaharuan; mereka menganggap ditentukan oleh kriteria non
dirinya sebagai promotor-promotor administratif, seperti politik,
dan inisiator-inisiator modernisasi, ekonomi, sozial, agama atau
Riggs menyatakan bahwa faktor-faktor lainnya.
karakteristik yang paling jelas pada Riggs memberikan tiga model
masyarakat prismatik adalah dari struktur prismatik yang
heterogeneity (heterogenitas), formalism berkenaan dengan aspek-aspek
(formalism), dan overlapping kehidupan yaitu the bazaar-canteen,
(tumpang tindih). clect, dan sala model. Pada diffracted
a. Heterogenitas. Heterogenitas society, harga ditentukan oleh factor
menunjuk pada keberadaan secara pasar (penawaran dan permintaan),
simultan, berdampingan, beragam sedangkan pada fused, harga
sistem, praktek dan sudut ditentukan oleh faktor lain
pandang. Salah satu ciri (disebutnya sebagai arena) yang
masyarakat prismatic nadalah menetukan keseimbangan kekuasaan,
heterogenitasnya yang tinggi. prestise dan solidaritas. Pada
Heterogenitas merupakan suatu masyarakat prismatik, harga transaksi
campuran sifat-sifat masyarakat ditentukan secara bargain. Pada
tradisional (fused) dan masyarakat canteen, terdapat diskriminasi harga
modern (refracted). Sering untuk kelompok tertentu, yang
dijumpai kota-kota modern memiliki pengaruh politik. Model
dengan golongan terpelajar, canteen-bazaar dapat diterapkan pada
perkantoran dan administrasi uang,tenaga,waktu dan faktor
modern, berada ditengah daerah produksi lain, Istilah sala berasal dari
pedesaan dengan penduduknya bahasa spanyol. Sala merupakan
yang diperintah oleh kepala suku, campuran dari kualitas diffracted dan
dengan pemahaman mereka fused. Sala tidak mengabaikan
dibidang politik, administrasi dan rasionalitas administratif, namun
sosial masih bercorak tradisional mengakui keberadaan pertimbangan
(Pamudji, 1993:58) non administratif. Sala harus
b. Formalisme, menafsirkan dan mengadaptasi
Formalisme menunjuk pada hukum berdasarkan pertimbangan
sejauh mana perbedaan muncul administratif.
perspektif dan deskriptif, antara Clect merupakan istilah yang
kekuasaan formal dan efektif, pengertiannya mencakup cliques, clubs
antara kesan yanf dimunculkan dan sects. Clect dapat didefinisikan
oleh konstitusi, hokum dan sebagai suatu organisasi yang
regulasi, bagan organisasi dan memiliki fungsi-fungsi yang secara
statistik, dengan praktek actual relatif bercampur baur bersifat semi
serta fakta pemerintah dan tradisional, tetapi diorganisir dalam
masyarakat. Semakin tinggi asosiasi modern. Suatu unit organisasi
perbedaan antara kekuasaan mungkin dikuasai oleh suatu clect
formal dengan efektif, semakin tertentu yang anggota-anggotanya
tinggi formalism. memiliki solidaritas kuat dan kompak
dalam menghadapi clect lain.

94
Kekuasaan seakan-akan dimonopoli jauh dari norma-norma yang
oleh clect tertentu sehingga pihak luar tersurat atau tersirat, Mitos, kode
tidak dapat berkuasa. dan formula-formula modern
Berdasarkan kerangka sudah ditetapkan sedemikian
masyarakat prismatik ini dapat rupa dalam administrasi, namun
dikembangkan berbagai submodel dalam prakteknya tindakan-
sistem administrasi, politik, ekonomi, tindakan tetap mengikuti norma-
dan sosial budaya. Submodel norma tradisional. Pamudji
administrasi pada masyarakat (1993:63) mencontohkan misalnya
prismatik disebut dengan istilah Sala. pegawai pemerintah adalah
Model administrasi negara yang pejabat negara (formula modern),
disebut dengan Sala menggejala di tetapi dalam prakteknya rakyat
negara-negara sedang berkembang merupakan objek.
dengan menunjukan ciri-ciri
heterogenitas dan tumpang tindih, 3. Ekologi Administrasi Publik
a. Fungsi-fungsi administrasi yang Lingkungan (lingkungan
semula dilaksanakan atas dasar hidup) merupakan keadaan sekitar
hubungan kekeluargaan, tetap yang melingkupi atau mengelilingi
dilanjutkan, sementara itu disusun suatu organisma hidup atau suatu
suatu jabatan kantor yang baru kehidupan.Riggs (1990) menyatakan
guna menggantikan organisasi bahwa lingkungan “sesuatu” adalah
atas dasar kekeluargaan tadi dan berbeda dengan lingkungan yang
disiapkan seperangkat norma- lainnya.Karenanya, tanpa
norma untuk dipatuhi, walaupun mengidentifikasi sesuatu yang
norma-norma tersebut dalam dilingkup (environed), maka
prakteknya diabaikan. Dalam lingkungan tidak dapat didefinisikan
masyarakat tradisional, keluarga atau ditetapkan secara tegas.
merupakan landasan bagi Keterkaitan antara lingkungan dan
pemerintahan dan administrasi environed diungkapkan dalam konsep
negara. Jabatan-jabatan dalam ekologi.
administrasi negara diisi oleh Ekologi menurut Riggs (1980)
orang-orang atas dasar norma- menggambarkan interaksi antara
norma yang bersifat universalitik, organisme hidup dengan
tetapi nyatanya diisi oleh orang- lingkungannya. Ekologi yang bermula
orang yang punya hubungan dibidang biologi, berkembang guna
dekat atau keluarga. menyelidiki ekologi manusia (human
b. Tumpang tindih antara keluarga ecology) dimana ternyata manusiapun
dan kantor terjadi dimana mempunyai hubungan pengaruh
pengaruh keluarga mengatasi timbal balik dengan lingkungannya;
pelaksanaan fungsi dinas/kantor ahli sosiologi mengemukakan ekologi
sehingga peraturan dilaksanakan sosial untuk menggambarkan
seenaknya. Hal ini berlaku juga kebiasaan manusia. Khususnya di
dalam hal pelaksanaan kontrak- perkotaan; Dalam interrelasinya
kontrak, pembelian pembekalan, antara pengambilan keputusan
pajak, lisensi, pemberian izin otoritatif dan lingkungannya,
ekspor dan impor, dan munculah ekologi administrasi.
sebagainya. Ekologi administrasi muncul
c. Formalisme jelas menggejala, sebagai respon adanya perbedaan
dimana pelaksanaan peraturan sistem-sistem administrasi negara di

95
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

berbagai tempat, bahkan komunitas Kota, sedang Otonomi Daerah


masyarakat. Kajian-kajian yang Propinsi merupakan otonomi
dimotori oleh Comparative yang terbatas.
Administration Group menunjukan d. Pelaksanaan Otonomi Daerah
bahwa konsep-konsep administrasi harus sesuai dengan konstitusi
negara bukan bersifat universal, negara sehingga tetap terjamin
Sebagai contoh, Tummala (2000) hubungan yang serasi antara
mengemukakan bahwa administrasi pusat dan Daerah serta antar-
negara di Prancis dan Amerika, yang Daerah.
keduanya merupakan negara maju, e. Pelaksanaan Otonomi Daerah
memiliki perbedaan. Tentunya, harus lebih meningkatkan
pemahaman mengenai ekologi kemandirian Daerah Otonom, dan
administrasi publik menjadi penting. karenanya dalam Daerah
Kabupaten dan Kota tidak ada
4. Otonomi Daerah lagi Wilayah Administrasi.
Otonomi Daerah didefinisikan Demikian pula di kawasan-
sebagai kebebasan untuk memelihara kawasan khusus yang dibina oleh
dan memajukan kepentingan khusus Pemerintah atau pihak lain,
sedaerah, dengan keuangan sendiri, seperti badan otorita, kawasan
menetukan hukum sendiri dan pelabuhan, kawasan perumahan,
berpemerintahan sendiri kawasan perkotaan baru, kawasan
(Abdurrachman, 1987:11). Secara pariwisata, dan semacamnya
legal, otonomi daerah diartikan berlaku ketentuan peraturan
sebagai kewenangan Daerah Otonom Daerah Otonom.
untuk mengatur dan mengurus f. Pelaksanaan Otonom Daerah
kepentingan masyarakat setempat harus lebih meningkatkan
menurut prakarsa sendiri peranan dan fungsi badan
berdasarkan aspirasi masyarakat legislatif Daerah, baik sebagai
sesuai dengan peratuaran perundang- fungsi legislasi, fungsi pengawas
undangan (Undang-Undang Nomor maupun fungsi anggaran atas
22 Tahun 1999 tentang Pemerintah penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dan terbaru telah terbit Daerah.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun g. Pelaksanaan asas dekonsentrasi
2015 tentang Pemerintahan Daerah). diletakkan pada Daerah Propinsi
Mengenai pemberian otonomi daerah, dalam kedudukannya sebagai
beberapa prinsip yang digunakannya Wilayah Administrasi untuk
adalah sebagai berikut: melaksanakan kewenangan
a. Penyelenggaraan Otonomi Daerah pemerintahan tertentu yang
dilaksanakan dengan dilimpahkan kepada Gubernur
memperhatikan aspek demokrasi, sebagai wakil Pemerintah.
keadilan, pemerataan, serta h. Pelaksanaan asas tugas
potensi dan keanekaragaman pembantuan dimungkinkan, tidak
Daerah. hanya dari Pemerintah kepada
b. Pelaksanaan Otonomi Daerah Daerah, tetapi juga dari
didasarkan pada otonomi luas, Pemerintah dan Daerah kepada
nyata, dan bertanggung jawab. Desa yang disertai dengan
c. Pelaksanaan Otonomi Daerah pembiayaan, sarana dan
yang luas dan utuh diletakan pada prasarana, serta sumber daya
Daerah Kabupaten dan Daerah manusia dengan kewajiban

96
melaporkan pelaksanaan dan sementara kebijakan administrasi
mempertanggung jawabkan negara lebih diarahkan pada upaya-
kepada yang menugaskannya. upaya penghindaran konflik
Berdasarkan prinsip kepentingan.
pemberian otonomi menurut undang- Laporan mengenai reformasi
undang, bahwa tujuan pemberian administrasi di negara-negara
otonomi adalah begitu baik. berkembang yang dilakukan oleh
Desentralisasi dalam negara Division for Public Administration
melibatkan suatu transfer otoritas dari Departement of Economic and Social
individu atau agen dalam pemerintah Affairs (1997) mengindikasikan
pusat kepada individu atau agen lain mengenai pentingnya pembangunan
yang “lebih dekat” kepada publik sumber daya manusia dan
untuk menyelenggarakan beberapa penggunaan teknologi informasi
pelayanan publik. Namun apakah dalam rangka menopang tata kelola
persoalannya sesederhana demikian? administrasi negara yang baik. Basis
Dalam arti, apakah pemberian studi memang membatasi pada
otonomi kepada daerah, melalui masalah penganggaran negara /
penyerahan sejumlah urusan publik, daerah dan pelayanan publik
serta merta menjadikan pemerintah (struktur sosial) serta sistem informasi
menjadi lebih memahami keinginan pemerintah (komunikasi).
dan kebutuhan publik. Tentunya, Studi Sing (2005) di India dan
dalam kaitannya dengan ekologi Boakye-Sarpong (1998) di negara-
administrasi publik, pemberian negara Afrika memberikan tambahan
otonomi dalam berbagai bentuk tidak wawasan mengenai kuatnya pengaru
bersifat universalistik. Sebagaimana budaya dengan berbagai
halnya perbedaan antara negara, subbudayanya (struktur sosial)
antar daerah pun memiliki perbedaan terhadap administrasi negara dan
karakteristik. Barangkali, disinilah sebaliknya.
letak pentingnya pemahaman atas Bagaimana di Indonesia?
ekologi administrasi publik dalam Pandangan klasik dikemukakan oleh
rangka optimalisasi otonomi daerah. Pamudji (1995:05), mengindikasikan
interdependensi administrasi negara
C. Pembahasan dengan faktor-faktor ekologis yang
Negara-negara memiliki beraspek alamiah dan yang beraspek
perbedaan dalam hal faktor-faktor alamiah dan beraspek
lingkungan. Studi Boakye-Sarpong kemasyarakatan. Aspek alamiah
(1996) di negara-negara Afrika berkaitan dengan lokasi geografis.
mengindikasikan interdepensi yang Keadaan dan kekayaan alam, keadaan
sangat kuat antara faktor dan kemampuan penduduk. Aspek
pembangunan politik, ekonomi, serta kemasyarakatan meliputi
struktur sosial dengan sistem menekankan aspek-aspek
administrasi negara.Pembangunan kemasyarakatan meliputi ideologi,
ekonomi dan politik kerap politik ekonomi, sosial budaya dan
menciptakan konflik secara sosial, militer/pertahanan keamanan. Meski
regional dan kelompok etnik. pandangan ini dikedepankan pada
Dampaknya adalah keterlambatan masa pra-reformasi, nampaknya pada
dalam pengembangan birokrasi, baik masa sekarang juga masih sangat
fungsi dan terutama personal. relevan, meski memiliki penekanan
Perencanaan karir yang tidak jelas, berbeda. Meskipun argumentasi

97
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

ekonomi menjadi landasan, namun RAPBD tahun 2001 dari Kabupaten


prakteknya struktur sosial dan sistem Rembang, tercatat angka-angka
politik menjadi dominan. Hal ini juga sebagai berikut:
menjadi penting dalam kaitannya Jumlah
No Jenis
dengan otonomi daerah yang telah (Rupiah)
dicanangkan sejak tahun 2001. Tanpa 1 Belanja Pegawai 79,00 M
mengabaikan faktor-faktor lain, 2 Belanja Barang 8,00 M
berikut ini sedikit diilustrasikan Belanja
mengenai anggaran pemerintah 3 1,05 M
Pemeliharaan
daerah (administrasi publik) dalam 4 Perjalanan Dinas 0,24 M
interdependensinya dengan 5 Lain-lain 2,20 M
pemberdayaan masyarakat (struktur Jumlah Belanja
sosial). 6 90,49 M
Pegawai dan rutin
Sistem politik di Indonesia, Belanja
pasca reformasi, secara legal telah 7 32,84 M
Pembangunan
mengalami perubahan drastis, dari
sistem yang otoritarian menuju sistem Data lainnya:
demokrasi.Di atas kertas, mengaca a. Jumlah Pegawai: 7,743 orang
pada keberhasilan negara-negara b. Jumlah Penduduk: 556.132 jiwa.
barat, sistem ini terbukti memberikan c. Penyelenggaraan pemerintahan per
hasil terbaik bagi pembangunan, pegawai/tahun = Rp. 11.687.000
sekurang-kurangnya pembangunan d. Pemberdayaan masyarakat adalah
ekonomi. Sistem ini juga, sekaligus, Rp. 59.054,00 per orang tahun
memberikan penguatan yang besar
(bahkan sangat besar) bagi eksistensi Berdasarkan perhitungan di
daerah khususnya pada tingkatan atas, ternyata biaya penyelenggaraan
administratif yang paling rendah. Di pemerintahan menjadi sangat besar
Indonesia, bahwa kabupaten/kota sehingga pemberdayaan masyarakat
menjadi pemain terpenting dalam menjadi tidak sangat berarti, rasio
sistem administrasi. Hal ini 198:1. Hal ini berarti struktur
ditegaskan oleh undang-undang Pemerintahan Daerah masih sangat
tentang Pemerintahan Daerah. gemuk sehingga menyerap energy
daerah yang luar biasa besarnya.
Dampaknya adalah munculnya
sejumlah persoalan. Sebagai contoh, Lantas, fakta tersebut menunjukan
menurut Kaho (2002), salah satu bahwa pemberian otonomi serta
ukuran dalam mengukur pelaksanaannya tidak seperti yang
keberhasilan suatu Pemerintahan diharapkan. Belum lagi jika otonomi
Daerah adalah dalam upaya harus berhadapan dengan masalah
meningkatkan kemampuan rakyatnya perizinan investasi maupun
melalui pelbagai macam program keterkaitan dengan lingkungan
pelayanan dan pemberdayaan global. Menurut hemat penulis, secara
masyarakat.Karena sumber kekuatan politis kondisi tersebut sulit dikatakan
Pemerintah adalah rakyatnya, maka salah, mengingat secara regular
bila rakyatnya lemah/tidak berdaya, pemerintah atau pemimpin daerah
maka Pemerintah pun menjadi rapuh. (administrasi negara) dapat bertahan
Kaho (2002) memberikan contoh sejauh dapat melakukan tawar
nyata mengenai pembiayaan urusan menawar dengan dewan perwakilan
rakyat daerah. Cukup jelas, bahwa
daerah di Kabupaten Rembang tahun
2001. Dalam rincian kebutuhan pemberian otonomi daerah di sini

98
lebih menekankan pada aspek politis lembaga perwakilan rakyat dapat
mengenai hubungan Pusat-Daerah, menjatuhkan pemimpin tersebut
bukan dilandaskan pada kemampuan nyata-nyata gagal dalam
daerah. Berkaitan dengan kuatnya mensejahterakan rakyatnya?
aspek politik tersebutdalam 3. Tumpang tindih.
penyelenggaraan otonomi daerah, Bagian terakhir adalah tumpang
Weisman (1993) menyatakan bahwa tindih dalam perilaku
“Decisions concering goals in the public administratif. Contoh sederhana
sector are largely a political process adalah pengangkatan pegawai
involving various branches of pemerintah. Apakah
government, public interest groups, pengangkatan dan promosi
political parties, and constituents.” pegawai pemerintah lebih
Barangkali ada baiknya untuk didasarkan pada kriteria
menengok kerangka ekologi administratif atau non-
administrasi publik yang adminstratif?
dikembangkan oleh Riggs, yakni teori Jika jawaban tersebut berbeda
keseimbangan umum dan teori dari satu daerah ke daerah yang lain
prismatik. Titik berangkat dapat memiliki perbedaan yang signifikan,
berupa pertanyaan strategis tentunya tidak bisa diterapkan suatu
berdasarkan kerangka prismatik, sistem administrasi yang universal.
dimanakah letak masyarakat yang Model keseimbangan Riggs mengajak
akan dianalisis pada saat ini? administrator dan pengambil
Pertanyaan-pertanyaan hipotesis- keputusan untuk memfokuskan pada
praktis sederhana berikut mengajak lima area yang saling ketergantungan
kita menggunakan model analogi satu sama lain. Kaho (2002)
prismatik untuk memahami dimana menyatakan bahwa kejatuhan orde
letak suatu masyarakat. baru (politik dengan segenap
a. Heterogenitas. simbolnya) karena sumber kekuatan
Apakah pada masyarakat terdapat Pemerintah adalah rakyatnya, maka
kebersamaan antara sifat-sifat bila rakyatnya lemah/tidak berdaya,
tradisional dengan masyarakat maka Pemerintah pun menjadi rapuh.
modern? Secara faktual, apakah Runtuhnya orde baru adalah karena
keputusan-keputusan publik lebih rakyatnya lemah, sehingga begitu
didasarkan pada rasionalitas terjadi gejolak maka porak
(modern), mempertimbangkan porandalah Pemerintah. Model
para “sesepuh” (tradisional), atau keseimbangan Riggs menjelaskan
keduanya? hubungan interdependensi tersebut.
b. Formalisme. Kegagalan administrasi, sebagai hasil
Semakin tinggi perbedaan antara proses politik, melahirkan
kekuasaan formal dengan efektif, keseimbangan baru. Kegagalan
semakin tinggi formalism. ekonomi (menurun) diimbangi oleh
Pertanyaan mendasar adalah: perubahan sistem sosial (menurunnya
mana yang lebih kuat, pembagian kelas dan memunculkan
hukum/konstitusi/regulasi/pere kelas menengah yang lebih kuat),
ncanaan tertulis atau fakta nyata? diimbangi oleh penguatan jaringan
Misalkan jika pemimpin daerah komunikasi melalui peran-peran
menargetkan IPM tertentu yang media, perubahan pola-pola idiologi
harus dicapai, namun, sama (penurunan terhadap kesetiaan
sekali tidak tercapai,apakah ideologi seperti dihapusnya

99
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

Penataran P-4) serta perubahan sistem 2. Peningkatan keterampilaan dan


politik yang semakin liberal. Semua kemampuan para administrator.
ini mempengaruhi dan dipengaruhi Studi Perserikatan Bangsa-Bangsa
oleh sistem administrasi negara. mengindikasikan bahwa sektor ini
merupakan yang paling lemah.
D. Kesimpulan 3. Perancangan ulang secara lokal
Berdasarkan uraian di atas, sistem sumber daya manusia dan
terdapat dua kesimpulan yang dapat sumber daya alam. Meskipun
dikemukakan. Pertama berdasarkan pemerintah telah mengeluarkan
teori prismatik Riggs, secara umum kebijakan melalui Undang-
dapat dinyatakan bahwa Indonesia Undang Nomor 5 Tahun 2014
dengan segenap wilayahnya pada tentang Aparatur Sipil Negara
berbagai tingkatan administraratif (ASN) dalam implementasinya
tergolong pada masyarakat prismatik. belum berjalan efektif.
Kentalnya heterogenitas, formalisasi
maupun tumpang tindih E. Daftar Pustaka
mengindikasikan hal tersebut. Abdurrachman, 1987. Beberapa
Kedua, berdasarkan model Pemikiran tentang Otonomi
keseimbangan Riggs, barangkali yang Daerah. Jakarta: Media Sarana
paling perlu mendapat perhatian Press.
dalam penyelenggaraan administrasi Lind, L. R. Economic Man in Ancient
negara adalah masalah sistem politik, Athens. The Classical
khususnya perilaku politik pengambil Journal,Vol. 35, No. 1, pp. 27-38
keputusan. Tidak dapat dipungkiri Boayke-Sarpong, Kwame. 1996.
kalau kekuasaan politik begitu erat Bureaucracy and Development
hubungannya dengan penguasaan in the emerging Nation: An
sumber daya ekonomi. Tak heran jika Ecological Approach. Research
clect begitu kuat. Review,Vol. 14 No. 1, pp. 1-15
Pada dasarnya tidak ada Chapman, Richard A. 1996. Prismatic
perskripsi khusus karena masyarakat Theory in Public
dan pemimpin nampaknya cukup Administration: Past, Present,
tahu dan faham kondisi yang ada. and Future. Public
Administrasi negara dapat Administration Quarterly, Fall,
memberikan pengaruh signifikan pp. 343-363.
terhadap kebijakan politik, ekonomi Pamudji. 1993. Ekilogi Administrasi
bahkan lainnya melalui penguatan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
internal para administrator. Mengutip Pruessner, A. H. 1920. Date Culture in
hasil studi PBB, beberapa hal dapat Ancient Babylonia. The
dikemukakan sebagai preskripsi bagi American Journal of Semitic
penguatan administratur publik: Language and literatures, Vol.36,
1. Penguasaan dan pendayagunaan No. 3, pp. 213-232.
teknologi informasi (sistem Riggs, Fred W. 1980. Public
informasi pemerintah) secara lokal Administration Review, March-
yang memberikan akses terhadap April, pp. 107-115.
masyarakat untuk memahami Schmandt-Besserat, Danise. 1981.
kebijakan-kebijakan publik di Decipherment of the Earliest
tingkat daerah. Tentunya, Tablets. Science, New Series,
diperlukan sosialisasi pada Vol. 211, No. 4479, pp. 283-285.
masyarakat.

100
Singh, Amita. 2005. Indian
Administratif Theory: Context
and Epistemology.
Administrative Theory & Praxis
Vol. 27, No. 1, pp.51-80.
Tummala, Krishna K. Tummala. 2000.
An Essay on Comparative
Administration. Public
Administration Riview , Vol. 60,
No. 1.
Division for public Economics and
Public Administration
Departement of Economic and
Social Affairs Persatuan
Bangsa-Bangsa (1997).
Rethinking Public
Administration: an Overview.
Weisman, Martin. 1993. The Ecology
of Strategic management in
Small Local Government.
Public Administration
Quarterly, Summer, pp. 145-
159.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintah
Daerah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Pemerintahan
Daerah.

101

Вам также может понравиться