Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Engkus A. Pendahuluan
Email: ekustyana16@gmail.com Farazmand (1996)
mengemukakan bahwa administrasi
Dosen FISIP UIN Sunan Gunung Djati publik sudah setua peradaban
Bandung manusia dan merupakan komponen
integral tradisi administrasi.
Perjalanan sejarah peradaban manusia
secara tegas menunjukan pentingnya
administrasi publik dan birokrasi
dalam memberikan kontribusinya
terhadap pertumbuhan dan
pembangunan peradaban manusia
serta pencapaian yang diperoleh
manusia di seluruh penjuru dunia.
Arkeolog Schmandt-Besseret (1983)
menguraikan dan menganalisis
budaya token sebagai sarana
penghitungan, pemrosesan data dan
pemeliharaan pencatatan pada
peradaban Mesopotamia, 8000 SM,
yang memulainya peradaban manusia
dan sejarah administrasi. Permulaan
2400 SM terdapat berhektar-hektar
perkebunan palma yang menopang
perekonomian daerah Mesopotamia
Utara (Pruessner, 1920). Lind (1939)
91
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017
92
semula, dan akhirnya terjadi
keseimbangan lagi. Model
Dasar-Dasar keseimbangan tersebut dapat juga
Ekonomi dipakai menciptakan sub-sub model,
seperti submodel feudalistik atau
submodel demokrasi.
93
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017
94
Kekuasaan seakan-akan dimonopoli jauh dari norma-norma yang
oleh clect tertentu sehingga pihak luar tersurat atau tersirat, Mitos, kode
tidak dapat berkuasa. dan formula-formula modern
Berdasarkan kerangka sudah ditetapkan sedemikian
masyarakat prismatik ini dapat rupa dalam administrasi, namun
dikembangkan berbagai submodel dalam prakteknya tindakan-
sistem administrasi, politik, ekonomi, tindakan tetap mengikuti norma-
dan sosial budaya. Submodel norma tradisional. Pamudji
administrasi pada masyarakat (1993:63) mencontohkan misalnya
prismatik disebut dengan istilah Sala. pegawai pemerintah adalah
Model administrasi negara yang pejabat negara (formula modern),
disebut dengan Sala menggejala di tetapi dalam prakteknya rakyat
negara-negara sedang berkembang merupakan objek.
dengan menunjukan ciri-ciri
heterogenitas dan tumpang tindih, 3. Ekologi Administrasi Publik
a. Fungsi-fungsi administrasi yang Lingkungan (lingkungan
semula dilaksanakan atas dasar hidup) merupakan keadaan sekitar
hubungan kekeluargaan, tetap yang melingkupi atau mengelilingi
dilanjutkan, sementara itu disusun suatu organisma hidup atau suatu
suatu jabatan kantor yang baru kehidupan.Riggs (1990) menyatakan
guna menggantikan organisasi bahwa lingkungan “sesuatu” adalah
atas dasar kekeluargaan tadi dan berbeda dengan lingkungan yang
disiapkan seperangkat norma- lainnya.Karenanya, tanpa
norma untuk dipatuhi, walaupun mengidentifikasi sesuatu yang
norma-norma tersebut dalam dilingkup (environed), maka
prakteknya diabaikan. Dalam lingkungan tidak dapat didefinisikan
masyarakat tradisional, keluarga atau ditetapkan secara tegas.
merupakan landasan bagi Keterkaitan antara lingkungan dan
pemerintahan dan administrasi environed diungkapkan dalam konsep
negara. Jabatan-jabatan dalam ekologi.
administrasi negara diisi oleh Ekologi menurut Riggs (1980)
orang-orang atas dasar norma- menggambarkan interaksi antara
norma yang bersifat universalitik, organisme hidup dengan
tetapi nyatanya diisi oleh orang- lingkungannya. Ekologi yang bermula
orang yang punya hubungan dibidang biologi, berkembang guna
dekat atau keluarga. menyelidiki ekologi manusia (human
b. Tumpang tindih antara keluarga ecology) dimana ternyata manusiapun
dan kantor terjadi dimana mempunyai hubungan pengaruh
pengaruh keluarga mengatasi timbal balik dengan lingkungannya;
pelaksanaan fungsi dinas/kantor ahli sosiologi mengemukakan ekologi
sehingga peraturan dilaksanakan sosial untuk menggambarkan
seenaknya. Hal ini berlaku juga kebiasaan manusia. Khususnya di
dalam hal pelaksanaan kontrak- perkotaan; Dalam interrelasinya
kontrak, pembelian pembekalan, antara pengambilan keputusan
pajak, lisensi, pemberian izin otoritatif dan lingkungannya,
ekspor dan impor, dan munculah ekologi administrasi.
sebagainya. Ekologi administrasi muncul
c. Formalisme jelas menggejala, sebagai respon adanya perbedaan
dimana pelaksanaan peraturan sistem-sistem administrasi negara di
95
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017
96
melaporkan pelaksanaan dan sementara kebijakan administrasi
mempertanggung jawabkan negara lebih diarahkan pada upaya-
kepada yang menugaskannya. upaya penghindaran konflik
Berdasarkan prinsip kepentingan.
pemberian otonomi menurut undang- Laporan mengenai reformasi
undang, bahwa tujuan pemberian administrasi di negara-negara
otonomi adalah begitu baik. berkembang yang dilakukan oleh
Desentralisasi dalam negara Division for Public Administration
melibatkan suatu transfer otoritas dari Departement of Economic and Social
individu atau agen dalam pemerintah Affairs (1997) mengindikasikan
pusat kepada individu atau agen lain mengenai pentingnya pembangunan
yang “lebih dekat” kepada publik sumber daya manusia dan
untuk menyelenggarakan beberapa penggunaan teknologi informasi
pelayanan publik. Namun apakah dalam rangka menopang tata kelola
persoalannya sesederhana demikian? administrasi negara yang baik. Basis
Dalam arti, apakah pemberian studi memang membatasi pada
otonomi kepada daerah, melalui masalah penganggaran negara /
penyerahan sejumlah urusan publik, daerah dan pelayanan publik
serta merta menjadikan pemerintah (struktur sosial) serta sistem informasi
menjadi lebih memahami keinginan pemerintah (komunikasi).
dan kebutuhan publik. Tentunya, Studi Sing (2005) di India dan
dalam kaitannya dengan ekologi Boakye-Sarpong (1998) di negara-
administrasi publik, pemberian negara Afrika memberikan tambahan
otonomi dalam berbagai bentuk tidak wawasan mengenai kuatnya pengaru
bersifat universalistik. Sebagaimana budaya dengan berbagai
halnya perbedaan antara negara, subbudayanya (struktur sosial)
antar daerah pun memiliki perbedaan terhadap administrasi negara dan
karakteristik. Barangkali, disinilah sebaliknya.
letak pentingnya pemahaman atas Bagaimana di Indonesia?
ekologi administrasi publik dalam Pandangan klasik dikemukakan oleh
rangka optimalisasi otonomi daerah. Pamudji (1995:05), mengindikasikan
interdependensi administrasi negara
C. Pembahasan dengan faktor-faktor ekologis yang
Negara-negara memiliki beraspek alamiah dan yang beraspek
perbedaan dalam hal faktor-faktor alamiah dan beraspek
lingkungan. Studi Boakye-Sarpong kemasyarakatan. Aspek alamiah
(1996) di negara-negara Afrika berkaitan dengan lokasi geografis.
mengindikasikan interdepensi yang Keadaan dan kekayaan alam, keadaan
sangat kuat antara faktor dan kemampuan penduduk. Aspek
pembangunan politik, ekonomi, serta kemasyarakatan meliputi
struktur sosial dengan sistem menekankan aspek-aspek
administrasi negara.Pembangunan kemasyarakatan meliputi ideologi,
ekonomi dan politik kerap politik ekonomi, sosial budaya dan
menciptakan konflik secara sosial, militer/pertahanan keamanan. Meski
regional dan kelompok etnik. pandangan ini dikedepankan pada
Dampaknya adalah keterlambatan masa pra-reformasi, nampaknya pada
dalam pengembangan birokrasi, baik masa sekarang juga masih sangat
fungsi dan terutama personal. relevan, meski memiliki penekanan
Perencanaan karir yang tidak jelas, berbeda. Meskipun argumentasi
97
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017
98
lebih menekankan pada aspek politis lembaga perwakilan rakyat dapat
mengenai hubungan Pusat-Daerah, menjatuhkan pemimpin tersebut
bukan dilandaskan pada kemampuan nyata-nyata gagal dalam
daerah. Berkaitan dengan kuatnya mensejahterakan rakyatnya?
aspek politik tersebutdalam 3. Tumpang tindih.
penyelenggaraan otonomi daerah, Bagian terakhir adalah tumpang
Weisman (1993) menyatakan bahwa tindih dalam perilaku
“Decisions concering goals in the public administratif. Contoh sederhana
sector are largely a political process adalah pengangkatan pegawai
involving various branches of pemerintah. Apakah
government, public interest groups, pengangkatan dan promosi
political parties, and constituents.” pegawai pemerintah lebih
Barangkali ada baiknya untuk didasarkan pada kriteria
menengok kerangka ekologi administratif atau non-
administrasi publik yang adminstratif?
dikembangkan oleh Riggs, yakni teori Jika jawaban tersebut berbeda
keseimbangan umum dan teori dari satu daerah ke daerah yang lain
prismatik. Titik berangkat dapat memiliki perbedaan yang signifikan,
berupa pertanyaan strategis tentunya tidak bisa diterapkan suatu
berdasarkan kerangka prismatik, sistem administrasi yang universal.
dimanakah letak masyarakat yang Model keseimbangan Riggs mengajak
akan dianalisis pada saat ini? administrator dan pengambil
Pertanyaan-pertanyaan hipotesis- keputusan untuk memfokuskan pada
praktis sederhana berikut mengajak lima area yang saling ketergantungan
kita menggunakan model analogi satu sama lain. Kaho (2002)
prismatik untuk memahami dimana menyatakan bahwa kejatuhan orde
letak suatu masyarakat. baru (politik dengan segenap
a. Heterogenitas. simbolnya) karena sumber kekuatan
Apakah pada masyarakat terdapat Pemerintah adalah rakyatnya, maka
kebersamaan antara sifat-sifat bila rakyatnya lemah/tidak berdaya,
tradisional dengan masyarakat maka Pemerintah pun menjadi rapuh.
modern? Secara faktual, apakah Runtuhnya orde baru adalah karena
keputusan-keputusan publik lebih rakyatnya lemah, sehingga begitu
didasarkan pada rasionalitas terjadi gejolak maka porak
(modern), mempertimbangkan porandalah Pemerintah. Model
para “sesepuh” (tradisional), atau keseimbangan Riggs menjelaskan
keduanya? hubungan interdependensi tersebut.
b. Formalisme. Kegagalan administrasi, sebagai hasil
Semakin tinggi perbedaan antara proses politik, melahirkan
kekuasaan formal dengan efektif, keseimbangan baru. Kegagalan
semakin tinggi formalism. ekonomi (menurun) diimbangi oleh
Pertanyaan mendasar adalah: perubahan sistem sosial (menurunnya
mana yang lebih kuat, pembagian kelas dan memunculkan
hukum/konstitusi/regulasi/pere kelas menengah yang lebih kuat),
ncanaan tertulis atau fakta nyata? diimbangi oleh penguatan jaringan
Misalkan jika pemimpin daerah komunikasi melalui peran-peran
menargetkan IPM tertentu yang media, perubahan pola-pola idiologi
harus dicapai, namun, sama (penurunan terhadap kesetiaan
sekali tidak tercapai,apakah ideologi seperti dihapusnya
99
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017
100
Singh, Amita. 2005. Indian
Administratif Theory: Context
and Epistemology.
Administrative Theory & Praxis
Vol. 27, No. 1, pp.51-80.
Tummala, Krishna K. Tummala. 2000.
An Essay on Comparative
Administration. Public
Administration Riview , Vol. 60,
No. 1.
Division for public Economics and
Public Administration
Departement of Economic and
Social Affairs Persatuan
Bangsa-Bangsa (1997).
Rethinking Public
Administration: an Overview.
Weisman, Martin. 1993. The Ecology
of Strategic management in
Small Local Government.
Public Administration
Quarterly, Summer, pp. 145-
159.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintah
Daerah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Pemerintahan
Daerah.
101