Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract
This study aims to: (1) determine and analyze the participation of the community in terms of
aspects of planning, implementation, and oversight in the transmigration program in UPT.
Umpanga village, West of Bungku district, Morowali regency; and (2) determine the factors that
support and obstacles in the public participation in transmigration program in UPT. Umpanga
village, West of Bungku district, Morowali regency. The population of this study is all the
community migrants who live in UPT. Umpanga village, West of Bungku district of Morowali
regency as many as 125 families. These families consist of 70 families of TPS (Transmigration of
Indigenous Peoples) and 55 families of TPA (Transmigration of Original People). As the relatively
large number of population in this research, the researchers set a sample of 56 households using
simple random sampling technique. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis with
frequency tables and triangulation. The results of this study indicate that community participation
in terms of aspects of planning, implementation, and control have properly managed in the
transmigration program in Unit of Transmigration Settlement (UPT) Village Umpanga District of
Bungku West Morowali and factors that support community participation in the transmigration
program in UPT. Umpanga village, including the motivation of citizens to involve in the
transmigration program and the new jobs vacacies after the program has been implemented in the
village. Meanwhile, the factors that impact the public to participate in the resettlement program in
UPT. Umpanga village, include the understanding of community regards to the transmigration
program and the limited opportunities to participate because people are focused on to earn more
money in order to fulfill their basic needs.
Keywords: analysis, participation, community programs, transmigration.
Salah satu provinsi di wilayah Kawasan tantangan baru berupa penerapan asas
Timur Indonesia (KTI) yang ditetapkan desentralisasi dan otonomi, sehingga
pemerintah pusat sebagai salah satu wilayah mengharuskan dilakukan perubahan baik pada
percepatan pembangunan melalui program tataran kebijakan maupun implementasi.
transmigrasi adalah Provinsi Sulawesi Rencana Pengembangan Masyarakat
Tengah. Keadaan perkembangan masyarakat Transmigrasi di UPT. Desa Umpanga
pada beberapa wilayah transmigrasi di merupakan salah satu program dengan
Provinsi Sulawesi Tengah bahwa selama pendekatan partisipatif dan spesifik lokasi.
kurun waktu tahun 2010 s/d 2014 jumlah Sistem ini sarat dengan muatan lokal,
transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tengah partisipatif yang dapat menunjang kelancaran
sebanyak 2.830 KK atau 11.182 jiwa yang program transmigrasi dan solusi yang bijak
tersebar pada beberapa wilayah kabupaten. atas kesulitan akan keterbatasan lahan,
Penyelenggaraan transmigrasi yang namun sistem yang demikian juga
berciri sentralistik, kini dihadapkan pada menyimpan potensi konflik yang besar.
1
2 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 10, Oktober 2015 hlm 1-12 ISSN: 2302-2019
Perbedaan latar belakang ekonomi, sosial- transmigran. Masalah yang berkaitan dengan
budaya dari transmigran dapat menjadi faktor pengawasan adalah terjadinya perubahan
pemicu konflik yang dapat menghambat terhadap luas lahan yang di land clearing
pembangunan transmigrasi dimasa yang akan sebagai akibat dari lamanya masa transisi dari
datang. perencanaan ke pelaksanaan program
Partisipasi masyarakat transmigran di sehingga fungsi pengawasan menjadi lemah
UPT. Desa Umpanga dalam merencanakan ditandai dengan adanya penjualan lahan yang
program sesuai dengan observasi peneliti sebelumnya telah ditetapkan sebagai lahan
terlihat pada keterlibatan masyarakat dalam transmigran.
mengikuti rapat atau pertemuan yang Fenomena-fenomena tersebut di atas
membahas tentang perencanaan program dan apabila tidak diperhatikan dikhawatirkan
partisipasi masyarakat dalam pengajuan saran dapat memberikan dampak pada partisipasi
dan masukan. Dalam pelaksanaan program, masyarakat didalam mendukung kesuksesan
keterlibatan masyarakat transmigran sesuai pelaksanaan program transmigrasi di UPT.
dengan observasi peneliti terlihat pada Desa Umpanga, karena persepsi warga
keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan masyarakat terhadap program tertentu
hasil keputusan rapat, partisipasi masyarakat merupakan landasan atau dasar utama bagi
dalam bentuk dana/uang, partisipasi timbulnya kesediaan untuk ikut terlibat dan
masyarakat dalam bentuk materi dan berperan aktif dalam setiap kegiatan program
partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga. tersebut.
Sedangkan dalam pengawasan program sesuai Mengacu pada latar belakang penelitian
dengan hasil observasi peneliti, terlihat pada di atas, maka penulis merumuskan masalah
keterlibatan masyarakat transmigran dalam dalam penelitian ini sebagai berikut:
turut mengawasi pembangunan transmigrasi 1. Bagaimanakah partisipasi masyarakat
di segala bidang. ditinjau dari aspek perencanaan,
Sesuai dengan observasi peneliti pelaksanaan, dan pengawasan dalam
ditemukan pula adanya masalah pada program transmigrasi di Unit Permukiman
partisipasi masyarakat dalam perencanaan, Transmigrasi (UPT) Desa Umpanga
pelaksanaan dan pengawasan program Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
transmigrasi di Unit Permukiman Morowali ?
Transmigrasi (UPT) Desa Umpanga 2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung
Kecamatan Bungku Barat. Masalah yang dan menghambat partisipasi masyarakat
berkaitan dengan perencanaan adalah dalam program transmigrasi di Unit
terjadinya pergeseran lahan dari rencana yang Permukiman Transmigrasi (UPT) Desa
telah ditetapkan sebelumnya melalui hasil Umpanga Kecamatan Bungku Barat
survey lahan yang melibatkan masyarakat Kabupaten Morowali ?
dan tokoh adat sehingga kualitas lahan yang
diperuntukkan untuk transmigran tidak sesuai METODE
dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan Berdasarkan bentuk permasalahannya,
adalah masyarakat yang menyerahkan penelitian ini digolongkan jenis penelitian
lahannya secara cuma-cuma untuk lahan deskriptif kualitatif.
usaha bagi transmigran dengan luas masing- Populasi dalam konteks penelitian ini
masing bidang 9.000 M2 atau 0,9 Ha dengan adalah seluruh masyarakat transmigran yang
luas keseluruhan dari lokasi atau tanah yang berdomisili di UPT. Desa Umpanga.
diserahkan tersebut adalah 315.000 M2 atau Mengingat jumlah populasi sasaran relatif
31,5 Ha tidak dilibatkan sebagai warga besar, maka peneliti menetapkan sebagian
Salhudin,dkk. 66 Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Program Transmigrasi di Unit Pemukiman ………………3
dari masyarakat transmigran yang berdomisili c. Cukup Baik (CB), bila memiliki skor =
di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) 158 – 206
Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat d. Tidak Baik (TB), bila memiliki skor = 109
Kabupaten Morowali sebagai sampel – 157
penelitian dengan jumlah 56 KK. e. Sangat Tidak Baik (STB), bila memiliki
Keseluruhan sampel penelitian di atas, skor = 60 – 108
ditentukan dengan menggunakan teknik Kemudian untuk memecahkan masalah
Simple Random Sampling. Simple Random kedua penelitian yaitu faktor-faktor yang
Sampling menurut Sugiyono (2008:121) mendukung dan menghambat partisipasi
adalah teknik penentuan sampel dimana masyarakat dalam program transmigrasi di
anggota populasi penelitian mendapatkan UPT. Desa Umpanga, digunakan analisis
kesempatan atau peluang yang sama untuk deskriptif melalui pedoman wawancara
dapat terpilih sebagai sampel penelitian. mendalam (depth interview) yang ditujukan
Teknik analisis data yang digunakan kepada informan kunci (key informan).
adalah menggunakan metode gabungan (mix
methods) antara penelitian kualitatif dan HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian kuantiatif.
Metode yang digunakan adalah analisis Partisipasi masyarakat dalam program
deskriptif kualitatif dengan menggunakan transmigrasi di UPT. Desa Umpanga
Tabel Frekuensi serta triangulasi. Untuk Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
memudahkan dalam pemberian interpretasi Morowali
terhadap nilai skor yang diperoleh atas Tahap Perencanaan
masing-masing indikator, maka ditentukan Hasil distribusi tanggapan dari 56 orang
suatu nilai yang diharapkan atas masing- responden penelitian terhadap partisipasi
masing item tanggapan sebagai berikut masyarakat dalam program transmigrasi di
(Sugiyono, 2005:119): UPT. Desa Umpanga dilihat dari tahap
a. Sangat Baik (SB), bila memiliki skor = 256 perencanaan dengan indikator pengukuran
– 304 usulan dibuat oleh masyarakat Desa Umpanga
b. Baik (B), bila memiliki skor = 207 – 255 melalui pemerintah desa, dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap
Usulan Dibuat oleh Masyarakat Desa Umpanga Melalui Pemerintah Desa
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 256 – 304 5 33 165 58,9
2. Baik 207 – 255 4 5 20 8,9
3. Cukup Baik 158 – 206 3 6 18 10,7
4. Tidak Baik 109 – 157 2 9 18 16,1
5. Sangat Tidak Baik 60 – 108 1 3 3 5,4
Jumlah total 56 224 100,0
Persentase skor (224:304) = 73,68
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2015.
Tabel 1 di atas, memperlihatkan secara pada daerah 207- 255 dengan kategori Baik
deskriptif kriterium ideal yang ditetapkan dan nilai persentase skor 73,68% terletak pada
yaitu 256-304, sementara skor dari tanggapan daerah 61%-80% juga berada dalam kategori
responden berjumlah 224, maka dapat Baik.
diketahui jumlah nilai yang diperoleh dari Hal ini didukung dengan hasil
hasil tanggapan responden yaitu 224 terletak wawancara peneliti dengan Bapak Ir. Sukono
4 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 10, Oktober 2015 hlm 1-12 ISSN: 2302-2019
Tabel 7 di atas, memperlihatkan secara dari hasil tanggapan responden yaitu 217
deskriptif kriterium ideal yang telah terletak pada daerah 207- 255 dengan kategori
ditetapkan yaitu 256-304, sementara skor dari Baik dan nilai persentase skor 71,38% terletak
tanggapan responden berjumlah 217, maka pada daerah 61%-80% juga berada dalam
dapat diketahui jumlah nilai yang diperoleh kategori Baik.
8 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 10, Oktober 2015 hlm 1-12 ISSN: 2302-2019
rumah, ditanggapi oleh 56 orang responden frekuensi dengan hasil tanggapan seperti
penelitian dalam sebuah tabel distribusi terlihat pada Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap
Mengawasi Pelaksanaan Fisik Mengenai Kualitas Ramuan Rumah
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 256 – 304 5 27 135 48,2
2. Baik 207 – 255 4 10 40 17,9
3. Cukup Baik 158 – 206 3 3 9 5,4
4. Tidak Baik 109 – 157 2 11 22 19,6
5. Sangat Tidak Baik 60 – 108 1 5 5 8,9
Jumlah total 56 211 100,0
Persentase skor (211:304) = 69,41
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2015.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Melibatkan Masyarakat dalam
Penyerahan Pekerjaan oleh Pelaksana Fisik Kepada Pihak Yang Terkait
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 256 – 304 5 26 130 46,4
2. Baik 207 – 255 4 14 56 25,0
3. Cukup Baik 158 – 206 3 5 15 8,9
4. Tidak Baik 109 – 157 2 6 12 10,7
5. Sangat Tidak Baik 60 – 108 1 5 5 8,9
Jumlah total 56 218 100,0
Persentase skor (218:304) = 71,71
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2015.
Tabel 10 di atas, memperlihatkan secara dari hasil tanggapan responden yaitu 218
deskriptif kriterium ideal yang telah terletak pada daerah 207- 255 dengan kategori
ditetapkan yaitu 256-304, sementara skor dari Baik dan nilai persentase skor 71,71% terletak
tanggapan responden berjumlah 218, maka pada daerah 61%-80% juga berada dalam
dapat diketahui jumlah nilai yang diperoleh kategori Baik.
10 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 10, Oktober 2015 hlm 1-12 ISSN: 2302-2019