Вы находитесь на странице: 1из 11

Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35

ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

Hubungan antara Spiritualitas dan Adversity Quotient pada Mahasiswa


Perguruan Tinggi Negeri X dan Y di Surabaya
Nandia Prasetyawati
Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya

Stefani Virlia*1
Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya

Abstract. This study aims to determine the relationship between spirituality and adversity quotient in
state university students (PTN) X and Y in Surabaya using quantitative research methods with
correlational design. The hypothesis in this study is that there is a positive correlation between
spirituality and its dimensions (belief in God, search for meaning, mindfulness, feeling of security) and
adversity quotient on students of PTN X and Y in Surabaya. Data were obtained by adapting the
spirituality questionnaire and adversity quotient scales. The subjects included 205 students. The results
showed there was a positive correlation between spirituality and its dimensions (belief in God, search
for meaning, mindfulness, feeling of security) with adversity quotient on students of PTN X and Y in
Surabaya (r = 0.401; r = 0.332; r = 0.268 ; r = 0.230; r = 397 with p = 0.000). This shows the higher
the spirituality and dimensions of the students, the higher the adversity quotient it has, and vice
versa.
Keywords: adversity quotient, college students, state university, spirituality

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara spiritualitas dan
adversity quotient pada mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) X dan Y di Surabaya
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat korelasi positif antara spiritualitas serta dimensi-dimensinya
(belief in God, search for meaning, mindfulness, feeling of security) dan adversity quotient pada
mahasiswa PTN X dan Y di Surabaya. Data diperoleh dengan mengadaptasi skala the
spirituality questionnaire dan adversity quotient. Subjek penelitian adalah 205 mahasiswa. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif antara spiritualitas serta dimensi-
dimensinya (belief in God, search for meaning, mindfulness, feeling of security) dengan
adversity quotient pada mahasiswa PTN X dan Y di Surabaya (r = 0.401; r = 0.332; r = 0.268; r
= 0.230; r = 397 dengan p = 0.000). Hal ini menunjukkan semakin tinggi spiritualitas dan
dimensi- dimensinya yang diperoleh mahasiswa, maka semakin tinggi pula adversity
quotient yang dimilikinya, begitupun sebaliknya.
Kata kunci: adversity quotient, mahasiswa, perguruan tinggi negeri

1
Korespondensi: Stefani Virlia. Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya, UC Town, Citraland,
Surabaya, 60219. Email: stefani.virlia@ciputra.ac.id.
Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

Perjuangan untuk menjadi mahasiswa PTN di Surabaya, ditemukan bahwa


perguruan tinggi negeri (PTN) tidaklah kesulitan yang mereka alami bervariasi
mudah, berbagai tantangan harus dilewati seperti kompetisi untuk menjadi unggul,
bahkan sebelum resmi menjadi bertahan dengan jurusan yang tidak sesuai
mahasiswa. Setiap tahunnya, calon ekpektasi, menyelesaikan tugas dengan
mahasiswa harus bersaing dengan ratusan jadwal pengumpulan yang berdekatan, dan
ribu peserta lain untuk dapat lolos ke PTN menyelesaikan tugas akhir/skripsi. Hal ini
yang diinginkan. Pada tahun 2017, membuat mahasiswa PTN diharapkan
terdapat 797,023 calon mahasiswa yang memiliki daya tahan yang tinggi.
mendaftar SBMPTN, dengan daya
Namun kondisi yang terjadi saat ini
tampung sebesar 128,085, yang berarti
menunjukkan bahwa tidak semua
hanya 16.07 % saja peluang peserta dapat
mahasiswa PTN tahan dengan kesulitan
lolos SBMPTN (Ibtisam, 2017).
yang mereka alami, beberapa dari mereka
Jumlah peluang yang terbatas dan tingkat memilih untuk bunuh diri ketika
persaingan yang tinggi membuat tidak mengalami tekanan dengan beban kuliah
semua peserta beruntung untuk dapat lolos (Hamdi, 2016), membunuh teman
ke PTN, ada pula beberapa peserta yang kuliahnya sendiri (Hariyadi, 2017) sampai
tidak menyerah dan kembali mencoba terlibat tawuran antar mahasiswa
SBMPTN di tahun berikutnya. Sesuai (Soeprayitno, 2015). Hal tersebut
dengan ketentuan dari Peraturan Menteri menunjukkan bahwa masih ada
Ristekdikti No. 126 Tahun 2016 pasal mahasiswa yang menyelesaikan
11b, bahwa syarat untuk mengikuti masalahnya dengan coping yang tidak
SBMPTN adalah lulusan pendidikan efektif, bahkan bisa berujung pada
menengah tiga tahun terakhir, yang berarti kematian.
peserta diberi tiga kali kesempatan untuk
Sebaliknya terdapat pula mahasiswa-
dapat mengikuti SBMPTN.
mahasiswa PTN dengan daya tahan yang
Setelah masuk ke PTN, mahasiswa akan baik, dan mampu menyelesaikan
dihadapkan dengan tantangan yang lebih masalahnya seperti berhasil menjadi
sulit lagi, dikarenakan mereka adalah wisudawan terbaik setelah sebelumnya
mahasiswa pilihan yang telah berhasil judul skripsinya sempat ditolak sebanyak
mengalahkan ratusan ribu pesaingnya, empat kali (Wurinanda, 2016), berhasil
sehingga kompetisi yang dijalani selama membuat skripsinya menjadi karya terbaik
masa perkuliahan akan lebih ketat. (“Anak pemulung raih”, 2016), bahkan
Selain itu, jumlah mahasiswa yang begitu sukses membangun bisnis saat kuliah
banyak dalam satu kampus juga menuntut (“Punya usaha beromzet”, 2017).
mahasiswa untuk bersaing secara ketat
Ketahanan tersebut berkaitan dengan
jika ingin berprestasi dan dikenal oleh
konsep yang disebut adversity quotient
dosen (“Universitas negeri vs”, 2015).
(AQ). AQ adalah kemampuan untuk
Andrian (2017) juga menyatakan bahwa
bertahan ketika menghadapi kesulitan dan
persaingan di PTN lebih tinggi
mampu untuk mencari jalan keluaratau
dibandingkan di Perguruan Tinggi Swasta
solusi sebagai alternatif penyelesaian.
(PTS), karena sejak awal mereka sudah
Dengan kata lain, AQ dapat disebut
dihadapkan pada situasi kompetitif saat
sebagai kecerdasan dalam menghadapi
masuk ke PTN, dimana persaingan
tantangan (Stoltz, 2000). Stoltz (2000)
tersebut tidak dirasakan oleh mahasiswa
membagi AQ menjadi empat dimensi,
PTS karena seleksi untuk masuk ke PTS
yaitu control (kendali individu ketika
cenderung lebih mudah dibandingkan
menghadapi masalah), origin & ownership
seleksi untuk masuk ke PTN. Berdasarkan
(pengakuan individu terhadap akibat dari
wawancara kepada sejumlah mahasiswa
masalah yang terjadi dan penyebab

27 Prasetyawati & Virlia


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

munculnya masalah tersebut), reach kenyataannya, mahasiswa masih kesulitan


(sejauh mana masalah yang terjadi untuk mengerti makna hidup dan
berpengaruh kepada aspek kehidupan lain spiritualitasnya, akibat konflik yang
individu), dan endurance (daya tahan terjadi pada mahasiswa yang sedang
individu ketika menghadapi masalah). mengalami krisis psikososial menuju
kedewasaan yang matang ini (Hurlock,
Fenomena mahasiswa yang bunuh diri,
2002), dan menyebabkan mahasiswa
membunuh temannya atau melakukan
akhirnya menyelesaikan kesulitannya
tawuran, menunjukkan bahwa masih ada
tersebut dengan cara coping yang negatif
mahasiswa yang menggunakan coping
seperti pada fenomena yang dijelaskan
negatif sebagai cara untuk menyelesaikan
sebelumnya. Namun di sisi lain, ada pula
masalahnya, dimana sebenarnya coping
mahasiswa yang mampu untuk memahami
tersebut tidak efektif untuk dilakukan
makna hidup dan spiritualitasnya, serta
karena justru akan membawa dampak
menyalurkannya pada kegiatan yang
negatif bagi diri sendiri maupun orang
positif, salah satu wadahnya adalah
lain. Cahyani & Akmal (2017)
komunitas.
menjelaskan bahwa ada cara coping yang
positif dan lebih efektif untuk Berdasarkan fenomena dan penjelasan
menyelesaikan masalah, yaitu dengan tersebut terlihat bahwa tingkat spiritualitas
mendekatkan diri kepada Tuhan. dapat mempengaruhi bagaimana individu
tersebut berperilaku dalam kehidupan
Kedekatan diri dengan Tuhan dapat
sehari-harinya. Mahasiswa yang tingkat
dikaitkan dengan konsep spiritualitas.
spiritualitasnya tinggi, akan cenderung
Spiritualitas menurut Canda & Furman
merasa memiliki keterampilan sosial yang
(2010), adalah proses mencari makna dan
baik dan dapat dikontribusikan pada
tujuan yang dapat mensejahterakan
perilaku prososial (Jacobi, 2004), serta
hubungannya baik dengan diri sendiri
memahami makna hidupnya, dan
maupun orang lain. Dimensi spiritualitas
menyalurkannya pada hal positif yang
menurut Hardt; Schultz; Xander; Becker;
bermanfaat bagi sesama. Sedangkan
& Dragan (2012) terbagi menjadi empat
Taylor, Lilis dan Le Mone (2005),
yaitu belief in God (percaya pada Tuhan
menunjukkan bahwa mahasiswa yang
sebagai salah satu cara meminimalisir
kurang aktif mengikuti kegiatan spiritual
kecemasan yang muncul), search for
dapat menurunkan tingkat spiritualitasnya
meaning (memaknai setiap peristiwa
yang menyebabkan mahasiswa menjadi
kehidupan yang terjadi), mindfulness (rasa
malas untuk bergaul, menjauh dari
sadar seutuhnya terhadap pengalaman
lingkungannya, dan tidak optimis.
yang terjadi)dan feeling of security (rasa
Spiritualitas rendah juga menyebabkan
aman dan bebas dari rasa takut dan
mahasiswa akan cenderung melakukan
cemas).
perilaku antisosial (Jacobi, 2004). Hal
Selain itu, konsep spiritualitas juga dapat tersebut menyebabkan terdapat mahasiswa
diartikan sebagai proses pencarian makna yang melampiaskan kebingungan akan
hidup. Perkembangan kognitif mahasiswa makna hidupnya dengan cara yang
yang sudah mulai matang, yaitu memasuki negatif, seperti bunuh diri, membunuh
tahap operasional formal Piaget, dimana temannya dan tawuran, akibat
mahasiswa sudah mampu untuk spiritualitasnya yang rendah. Hal ini yang
mempertimbangkan banyak pandangan mendorong peneliti untuk mengkaji lebih
dan merefleksikan proses berpikirnya lanjut mengenai keterkaitan spiritualitas
(Papalia & Olds, 2007), seharusnya dan adversity quotient pada mahasiswa.
membuat mahasiswa mampu untuk
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
memahami makna kehidupan dan
ini adalah ada hubungan positif antara
spiritualitasnya. Tetapi dalam

Hubungan antara Spiritualitas dan Adversity Quotient… 28


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

spiritualitas serta dimensi- dimensinya dan (Notoatmodjo, 2010).


adversity quotient pada mahasiswa
perguruan tinggi negeri X dan Y di HASIL DAN DISKUSI
Surabaya.
Uji hipotesis yang digunakan dalam
METODE penelitian ini adalah uji statistik non
parametrik, dikarenakan distribusi data
Penelitian ini menggunakan metode
tidak normal. Salah satu cara uji
penelitian kuantitatif dengan desain
statistik non parametrik yang digunakan
korelasional. Variabel bebas dalam
adalah uji korelasi Spearman dengan
penelitian ini adalah spiritualitas sedangkan
metode bivariat karena hipotesis yang
variabel terikat adalah adversity quotient.
akan diuji terdiri dari dua variabel. Dalam
Metode pengumpulan data yang digunakan
melihat hasilnya, jika nilai signifikansi
pada penelitian ini adalah metode survei
dibawah 0.05 (p ≤ 0.05) menunjukkan
dengan skala spiritualitas dan adversity
bahwa terdapat korelasi antar variabel
quotient berbentuk likert. Skala likert
yang diuji, sedangkan jika nilai
tersusun atas pernyataan-pernyataan dan
signifikansi diatas 0.05 (p ≥ 0.05)
terdiri atas lima opsi jawaban, yaitu sangat
menunjukkan bahwa tidak terdapat
tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-
korelasi antar variabel yang diuji.
ragu (R), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Pada hasil uji hipotesis pertama
Skala spiritualitas yang digunakan adalah menunjukkan bahwa adanya hubungan
adaptasi dari skala The Spirituality positif antara spiritualitas dan adversity
Questionnaire (TSQ) oleh Hardt et al quotient pada mahasiswa perguruan tinggi
(2012) yang terdiri dari 20 butir negeri X dan Y di Surabaya (r=0.401,
pernyataan. Berdasarkan uji validitas dan p=0.000). Semakin tinggi spiritualitas
reliabilitas diperoleh hasil validitas maka semakin tinggi adversity quotient,
dengan rentang nilai antara 0.345 sampai sebaliknya semakin rendah spiritualitas
0.688 dan reliabilitas yang dibagi maka semakin rendah adversity quotient.
menjadi empat dimensi yaitu belief in
Spiritualitas sendiri berbicara tentang
God (α=0.730), search for meaning
seberapa mampu seseorang untuk mencari
(α=0.694), mindfulness (α=0.696) dan
makna hidupnya yang dikaitkan dengan
feeling of security (α=0.778). Skala
nilai-nilai transendental. Canda & Furman
adversity quotient (AQ) yang digunakan
(2010) mengatakan bahwa spiritualitas
adalah adaptasi dari skala
adalah proses pencarian makna dan tujuan
adversity quotient oleh Firmansyah;
yang dapat menyejahterakan hubungan
Djatmika & Hermawan (2016), dimana
diri sendiri maupun orang lain. Menurut
skala tersebut terdiri atas 16 butir
Schultz (1991), spiritualitas merupakan
pernyataan. Skala adversity quotient
salah satu tahap untuk mencapai puncak
memiliki validitas dengan rentang nilai
tertinggi hirarki kebutuhan Maslow yaitu
antara 0.358 sampai 0.622 dan reliabilitas
aktualisasi diri. Ketika individu sedang
dengan nilai alpha cronbach sebesar
berusaha untuk mencapai aktualisasi diri,
0.828. Karakteristik subjek dalam
akan ada pengalaman- pengalaman
penelitian ini adalah mahasiswa aktif
spiritual pula yang menyertainya, hal ini
yang berkuliah diperguruan tinggi negeri
berkaitan dengan keberadaan manusia
Surabaya dengan total subjek sebanyak
sebagai makhluk spiritual (Schultz, 1991).
205 orang. Teknik pengambilan sampel
Kebutuhan manusia untuk mencapai
pada penelitian ini adalah accidental
aktualisasi diri memunculkan kekuatan
sampling, dimana pengambilan sampel
untuk dapat menghadapi kegelisahan,
dilakukan secara aksidental kepada
rintangan, dan penderitaan yang terjadi
subjek yang berada di lokasi penelitian

29 Prasetyawati & Virlia


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

(Canda & Furman, 2010). dilakukan untuk meminimalisir hal


tersebut adalah berdoa. Menurut Roidah
Konsep spiritualitas dan adversity quotient
(2011), berdoa dapat membantu individu
ini dapat dilihat juga pada mahasiswa.
untuk menghilangkan rasa putus asa
Mahasiswa dikatakan memiliki
terhadap masalah yang terjadi, serta dapat
spiritualitas yang tinggi jika mahasiswa
meningkatkan motivasi dan sikap positif
tersebut mampu mengembangkan diri dan
untuk menyelesaikan rintangan dan
memaksimalkan setiap potensi yang
menerima kegagalan. Berdoa sebagai
dimiliki dalam berbagai kegiatan
salah satu kegiatan spiritualitas memulai
perkuliahan yang dijalaninya, baik yang
aktivitas dilakukan karena individu
bersifat akademik maupun non akademik.
percaya bahwa setelah berdoa Tuhan akan
Hal ini disebabkan karena spiritualitas
menolong setiap individu untuk melewati
memunculkan kekuatan yang dapat
masa-masa sulit yang terjadi pada hari itu
menjadi daya positif untuk pengembangan
(Dale & Daniel, 2011).
diri individu (Novitasari, 2017). Ketika
mahasiswa merasa telah memaksimalkan Hal ini berlaku juga untuk mahasiswa,
setiap potensi yang dimiliki, maka hal dimana akan selalu ada situasi sulit yang
tersebut akan meningkatkan adversity dihadapi mahasiswa dalam kehidupan
quotient dan membuat mahasiswa lebih perkuliahannya, seperti tugas yang
siap dalam menghadapi tantangan yang bertumpuk, deadline pengumpulan tugas
muncul, baik dalam dunia perkuliahan yang begitu cepat, menghadapi ujian
maupun setelah lulus nanti. Hal ini semester dan sidang skripsi, serta berbagai
disebabkan karena adversity quotient yang kesulitan lainnya. Salah satu cara
dimiliki oleh individu akan meningkatkan mahasiswa untuk menghadapi kesulitan
motivasi serta daya tahan untuk tekun dan tersebut adalah mendekatkan diri dengan
ulet dalam setiap hal yang sedang Tuhan atau berdoa. Berdasarkan hasil
dikerjakan dan mendorong individu wawancara kepada lima mahasiswa PTN,
tersebut untuk terus mengembangkan diri dapat disimpulkan bahwa berdoa sebagai
(Stoltz, 2000). salah satu aspek dalam dimensi belief in
God mampu memberikan semangat dan
Pada hasil uji hipotesis kedua
motivasi baru kepada individu untuk
menunjukkan adanya hubungan positif
melewati permasalahannya karena percaya
antara spiritualitas dimensi belief in God
bahwa Tuhan akan membantu
dan adversity quotient pada mahasiswa
menghadapi masa-masa sulit tersebut. Hal
perguruan tinggi negeri X dan Y di
ini secara tidak langsung membuat
Surabaya (r=0.332, p=0.000). Semakin
adversity quotient individu tersebut
tinggi spiritualitas dimensi belief in God
meningkat, karena individu merasa lebih
maka semakin tinggi adversity quotient,
percaya diri dan yakin bahwa
sebaliknya semakin rendah spiritualitas
permasalahan yang dialaminya akan
dimensi belief in God maka semakin
segera terselesaikan.
rendah adversity quotient.
Pada hasil uji hipotesis ketiga
Spiritualitas dimensi belief in God
menunjukkan adanya hubungan positif
menjelaskan tentang rasa percaya individu
antara spiritualitas dimensi search for
kepada Tuhan, dimana rasa percaya
meaning dan adversity quotient pada
tersebut dijadikan sebagai salah satu cara
mahasiswa perguruan tinggi negeri X dan
untuk meminimalisir kecemasan yang
Y di Surabaya (r=0.268, p=0.000).
muncul akibat masalah yang terjadi.
Semakin tinggi spiritualitas dimensi
Permasalahan yang dialami oleh individu
search for meaning maka semakin tinggi
seringkali memunculkan ketidakpastian
adversity quotient, sebaliknya semakin
dan kecemasan akan jalan keluar yang
rendah spiritualitas dimensi search for
diharapkan, dan salah satu cara yang dapat

Hubungan antara Spiritualitas dan Adversity Quotient… 30


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

meaning maka semakin rendah adversity dilewati untuk dapat merasakan


quotient. pemaknaan yang mendalam dari setiap
peristiwa yang dialami. Tahap-tahap yang
Spiritualitas dimensi search for meaning
dilewati individu sebenarnya juga
membahas tentang usaha individu untuk
meningkatkan adversity quotient, karena
dapat memahami, menanggapi dan
individu dilatih untuk dapat menerima
mencari makna yang dapat diambil dari
dengan ikhlas penderitaan yang telah
setiap peristiwa yang terjadi dalam
terjadi dan memandang permasalahan
kehidupannya, baik peristiwa positif
bukan sebagai sesuatu yang negatif
maupun negatif Newman; Nezlek &
melainkan positif. Hal tersebut sesuai
Thrash (2017). Menurut Frankl dalam
dengan konsep adversity quotient yaitu
(Newman; Nezlek & Thrash, 2017) search
memandang permasalahan bukan sebagai
for meaning adalah motivasi dasar
sesuatu beban melainkan sebagai
manusia, yang artinya individu akan
tantangan yang menarik untuk
terus berusaha mencari makna hidupnya.
diselesaikan.
Makna hidup bersifat sangat personal dan
berbeda-beda tiap individu, sehingga hal Pada hasil uji hipotesis keempat
ini tidak dapat digeneralisir, suatu menunjukkan adanya hubungan positif
peristiwa dapat menjadi sangat bermakna antara spiritualitas dimensi mindfulness
bagi satu orang namun belum tentu bagi dan adversity quotient pada mahasiswa
orang lain. Kondisi ini juga menyebabkan perguruan tinggi negeri X dan Y di
pemaknaan individu terhadap berbagai Surabaya (r=0.230, p=0.000). Semakin
peristiwa menjadi unik dan bervariasi, tinggi spiritualitas dimensi mindfulness
karena setiap peristiwa akan memunculkan maka semakin tinggi adversity quotient,
makna yang berbeda bagi individu. sebaliknya semakin rendah spiritualitas
Menurut Bastaman (1996), terdapat dimensi mindfulness maka semakin
beberapa tahap untuk mencapai rendah adversity quotient.
keberhasilan menemukan makna hidup,
Spiritualitas dimensi mindfulness
yaitu tahap derita, penerimaan diri,
membahas tentang bagaimana individu
penemuan makna hidup, realisasi makna
secara sadar memahami setiap hal dan
dan kehidupan bermakna.
peristiwa yang terjadi di dalam
Ketika menjalani kehidupan perkuliahan, kehidupannya, baik dalam segi pikiran,
mahasiswa akan dihadapkan dengan perasaan, maupun kognitif. Menurut
berbagai situasi, baik situasi Wood (2013), konsep mindfulness
menyenangkan maupun situasi tidak menekankan pada kesadaran individu
menyenangkan. Namun bagi mahasiswa terhadap peristiwa yang terjadi saat ini,
yang mampu mencari makna dari setiap bukan pada pikiran tentang kejadian di
peristiwa yang dialaminya, baik peristiwa masa lalu atau rencana di masa depan,
positif maupun negatif, akan tetap merasa sehingga individu dapat benar-benar hadir
enjoy dengan dunia perkuliahannya, dalam situasi saat itu. Hal tersebut
karena mahasiswa merasa bahwa setiap membantu individu untuk dapat
peristiwa yang terjadi adalah pengalaman memandang aktivitas yang dikerjakannya
yang berharga untuk pengembangan secara lebih jernih, sehingga memudahkan
dirinya. Berdasarkan hasil wawancara individu untuk menerima sudut pandang
kepada tiga mahasiswa PTN, dapat baru dalam melihat masalah atau solusi
disimpulkan bahwa sepanjang usia yang sedang dikerjakan (Kabat-Zinn,
individu akan terus mencari makna 1990). Fielding (2009) menyatakan bahwa
hidupnya baik dalam peristiwa mindfulness memampukan individu untuk
menyenangkan maupun menyulitkan. melewati masalah atau sesuatu yang sulit
Diperlukan tahap-tahap yang harus tanpa harus menghindarinya, sehingga

31 Prasetyawati & Virlia


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

individu dengan perkembangan untuk memprediksikan kebahagiaan


mindfulness yang baik akan mampu untuk seseorang terutama pada perasaan aman
melihat lebih hubungan antara emosional, secara emosional. Selain itu, perasaan
kognitif, dan aktivitasnya sehingga akan aman dapat menimbulkan ikatan
membuat individu secara sadar interpersonal yang menyenangkan. Dalam
sepenuhnya memahami penyebab dari teori Maslow, individu yang telah
perilaku dan pengalamannya yang terjadi memiliki feeling of security dapat
selama ini. diartikan telah memenuhi hirarki kedua
kebutuhan dasar Maslow, yaitu kebutuhan
Pada mahasiswa, mindfulness dapat
akan rasa aman. Salah satu faktor yang
membantu mahasiswa tersebut untuk
dapat membuat individu merasa aman
memahami kondisi dirinya sehingga dapat
adalah tidak adanya ancaman bahaya atau
mengantisipasi ketika sedang menghadapi
perang seperti pada negara yang sedang
masalah (Hayes & Feldman, 2004).
mengalami konflik (Iskandar, 2016).
Menurut Hidayat & Fourianalistyawati
(2017), mindfulness juga dapat Feeling of security juga penting untuk
menurunkan tingkat stres akademis pada dimiliki mahasiswa, karena seperti yang
mahasiswa, selain itu mahasiswa yang telah dijelaskan bahwa feeling of security
memiliki mindfulness akan membuat termasuk dalam salah satu hirarki
mahasiswa tersebut dapat memilih coping kebutuhandasar Maslow yaitu kebutuhan
stress yang positif, yaitu memilih strategi akan rasa aman. Jika mahasiswa tidak
approach coping stress daripada avoidant memiliki feeling of security, maka
coping stress (Brown; Ryan & Weinstein, mahasiswa tersebut seperti kehilangan
2008). Menurut Hayes & Feldman (2004) salah satu kebutuhan dasarnya, dan akan
mindfulness juga dapat meminimalisir sulit untuk menuju ke hirarki kebutuhan
simtom depresi. Ketika stres akademis selanjutnya yaitu aktualisasi diri yang
mahasiswa sudah menurun dan mahasiswa termasuk dalam metakebutuhan
sudah memilih coping stres yang positif, (metaneeds) yaitu kebutuhan untuk
maka mindfulness tersebut akan membuat bertumbuh (Hall & Lindzey, 2010). Selain
mahasiswa dapat menyelesaikan itu feeling of security yang dimiliki
masalahnya dengan cara yang tepat mahasiswa, akan membantu mahasiswa
sehingga akan menurunkan simtom tersebut untuk dapat menjalani kehidupan
depresi pada mahasiswa. perkuliahannya secara lebih optimal.
Sesuai dengan pernyataan yang
Pada hasil uji hipotesis kelima
disampaikan oleh Ormrod (2008) bahwa
menunjukkan bahwa adanya hubungan
rasa aman dan nyaman secara fisik
positif antara spiritualitas dimensi feeling
maupun psikologis yang dimiliki
of security dan adversity quotient pada
mahasiswa akan membantu mahasiswa
mahasiswa perguruan tinggi negeri X dan
tersebut untuk dapat berprestasi secara
Y di Surabaya (r=0.397, p=0.000).
optimal dibandingkan dengan mahasiswa
Semakin tinggi spiritualitas dimensi
yang tidak merasa aman dan nyaman
feeling of security maka semakin tinggi
dengan lingkungan perkuliahannya.
adversity quotient, sebaliknya semakin
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
rendah spiritualitas dimensi feeling of
disimpulkan bahwa individu yang
security maka semakin rendah adversity
memiliki feeling of security tinggi akan
quotient.
merasa aman serta terbebas dari rasa takut
Spiritualitas dimensi feeling of security dan cemas, sehingga kondisi tersebut akan
membahas tentang kebebasan yang meningkatkan adversity quotient dalam
dimiliki individu dari perasaan takut dan dirinya. Ketika menghadapi masalah,
cemas. Menurut Demir (2008), feeling of individu akan bersikap optimis dan tidak
security dapat menjadi karakteristik kuat

Hubungan antara Spiritualitas dan Adversity Quotient… 32


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

mudah menyerah karena merasa bahwa teman serta dosen yang ada di jurusannya
situasi di sekitarnya baik-baik saja dan saja. Hal tersebut dilakukan agar
tidak ada yang perlu dikhawatirkan. spiritualitas mahasiswa dapat meningkat
sehingga adversity quotient mahasiswa
SIMPULAN akan meningkat pula, diharapkan ketika
adversity quotient mahasiswa meningkat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah akan membuat mahasiswa lebih mampu
dilakukan, maka diperoleh kesimpulan untuk menyelesaikan permasalahannya
yaitu terdapat hubungan positif dan dengan cara yang tepat.
signifikan antara spiritualitas serta
dimensi-dimensinya (belief in God, search Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
for meaning, mindfulness, feeling of dapat lebih mengeksplorasi variabel-
security) dan adversity quotient pada variabel terkait dengan spiritualitas dan
mahasiswa perguruan tinggi negeri X dan adversity quotient, seperti
Y di Surabaya. mengombinasikan variabel spiritualitas
dan adversity quotient dengan variabel-
Bagi mahasiswa disarankan untuk variabel lain seperti motivasi berprestasi,
meningkatkan spiritualitasnya salah regulasi diri, subjective well being,
satunya dengan cara berdoa ketika kecerdasan emosional, happiness dsb
menjalani aktivitas, melakukan refleksi untuk memperkaya hasil penelitian.
dan mencari hal positif dari segala
aktivitas yang telah terjadi, memusatkan REFERENSI
perhatian sepenuhnya ketika menjalankan
suatu aktivitas serta mau untuk menerima Anak pemulung raih skripsi terbaik di
sudut pandang baru dari orang lain, dan Unnes. (2016, Juli 27). Retrieved from
bersosialisasi terhadap civitas yang ada di viva.co.id:http://www.viva.co.id/berita/nas
lingkungan perkuliahan. Hal tersebut ional/801788-anak-pemulung-raih-skripsi-
dilakukan agar adversity quotient terbaik-di- unnes pada 15 Agustus 2017.
mahasiswa akan meningkat pula, sehingga Andrian, A. (2017, Februari 22).
mahasiswa akan lebih mampu untuk Kesamaan dan perbedaan PTN dan PTS.
menyelesaikan permasalahannya dengan Retrievedfrom ebooks.gramedia.com:
cara yang tepat. https://ebooks.gramedia.com/berita/kesam
Bagi Universitas disarankan untuk lebih aan-dan-perbedaan-ptn-dan-pts/pada 22
memerhatikan dan memfasilitasi Januari 2018.
kebutuhan spiritualitas mahasiswa terkait Apriyono, A., & Taman, A. (2013).
dengan kepercayaan kepada Tuhan seperti Analisis overreaction pada saham
rutin mengadakan ibadah atau berdoa perusahaan manufaktur di bursa efek
bersama sebelum memulai aktivitas Indonesia (BEI) periode 2005-2009.
perkuliahan, pemaknaan dan kesadaran Jurnal Nominal, 2(2), 76-96.
mahasiswa terhadap suatu peristiwa Bastaman, H. D. (1996). Meraih hidup
seperti rutin mengadakan refleksi setiap bermakna: Kisah pribadi dengan
akhir semester agar mahasiswa dapat pengalaman tragis. Jakarta: Paramadina.
memahami apa saja yang sudah dilewati,
serta rasa aman dan nyaman ketika Brown, K. W., Ryan, R. M., & Weinstein,
mengikuti perkuliahan seperti rutin N. (2008). A multi method examination
mengadakan gathering antar jurusan dan of the effects of mindfulness on stress
fakultas setiap setahun sekali atau attribution coping, and emotional well
mengadakan beberapa mata kuliah pilihan being. Journal of Research in Personality
lintas jurusan agar mahasiswa dapat 43, 374-385.
bersosialisasi dan tidak hanya mengenal

33 Prasetyawati & Virlia


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

Cahyani, Y. E., & Akmal, S. Z. (2017). bunuh diri. Retrieved from


Peranan spiritualitas terhadap resiliensi m.tempo.co:
pada mahasiswa yang sedang https://m.tempo.co/read/news/2016/06/01/
mengerjakan skripsi. Jurnal 064775888/kata-teman-seangkatan-billy-
Psikoislamedia, 2(1), 33-41. mahasiswa-ui-yang-bunuh-diri-pada 09
Agustus 2017.
Canda, E.R., & Furman, L.D. (2010).
Spiritual diversity in social work Hardt, J., Schultz, S., Xander, C., Becker,
practice: The heart of helping. New G., & Dragan, M. (2012). The spirituality
York: Oxford University Press. questionnaire: core dimensions of
spirituality. Journal of Psychology, 3(1),
Dale & Daniel, J.H. (2011)
116-122.
Spirituality/religion as a healing pathway
for survivors of sexual violence. In book : Hariyadi, D. (2017, April 17). Tak jawab
Surviving sexual violence a guide to pertanyaan, mahasiswa langsung bunuh
recovery and empowerment (edited by temannya. Retrieved from
Thema Bryant-Davis). Maryland: nasional.tempo.co:https://nasional.tempo.c
Rowman & LittlefieldPublishers. o/read/866735/tak- jawab-pertanyaan-
mahasiswa-langsung- bunuh-temannya
Demir, M. (2008). Sweetheart, you really
pada 30 Januari 2018.
make me happy: Romantic relationship
quality and personality as predictors of
Hayes, A.M., & Feldman, G. (2004).
happiness among emerging adults. Journal
Clarifying the construct of mindfulness in
of Happiness Studies, 9(2), 257-277.
the context of emotion regulation and the
Fangauf, S. V. (2014). Spirituality and process of change in therapy. Clinical
resilience: New insights into their relation Psychology :Science and Practise, 11(3),
with life satisfaction and depression. 255-262.
Maastricht Student Journal of Psychology Hidayat, O., & Fourianalistyawati, E.
and Neuroscience, 135-150. (2017). Peranan mindfulness terhadap
Fielding, L. E. (2009). A clinician's’ guide stres akademis pada mahasiswa tahun
to integrating mindfulness intoevidence pertama. Jurnal Psikogenesis, 5(1), 52-57.
based practice: A common elements Hurlock, E. B. (2002). Psikologi
approach. San Fransisco: Proquest. perkembangan suatu pendekatan
Firmansyah, A. H., Djatmika, E. T., & sepanjang rentang kehidupan (edisi
Hermawan, A. (2016). The effect of kelima). Jakarta: Erlangga.
adversity quotient and entrepreneurial self- Ibtisam, F. (2017, Mei 13). "Bocoran"
efficacy on entrepreneurial intention SBMPTN 2017: Jumlah peserta, daya
through entrepreneurial attitude. IOSR tampung, serta jurusan paling diminati.
Journal of Business and Management, Retrieved from youthmanual.com:
18(5), 45-55. https://www.youthmanual.com/post/dunia-
Ghazali, I. (2011). Aplikasi analisis sekolah/persiapan-kuliah/bocoran sbmptn-
multivariate dengan program IBM SPSS 2017-jumlah-peserta-daya tampung-serta-
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas jurusan-paling-diminati- pada 19 Januari
Diponegoro. 2018.

Hall, C. S., & Lindzey, G. (2010). Teori- Iskandar. (2016). Implementasi teori
teori holistik (organismik-fenomenologis). hirarki kebutuhan Abraham Maslow
Yogyakarta: Kanisius terhadap peningkatan kinerja pustakawan.
Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan
Hamdi, I. (2016, Juni 01). Kata teman Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 4(1), 24-
seangkatan Billy, mahasiswa UI yang 34.

Hubungan antara Spiritualitas dan Adversity Quotient… 34


Psychopreneur Journal, 2019, 3(1): 26-35
ISSN 2598-649X cetak / ISSN 2598-6503 online

Jacobi, L. J. (2004). Psychological http://www.dikti.go.id/punya- usaha-


protective factors and social skills: an beromzet-1-miliar-mahasiswa- unnes-
examination of spirituality and prosocial bagikan-seribu-gelas-susu-saat- wisuda/
behavior. National Communication pada 15 Agustus 2017.
Association. English: University of Putri, D. E., & Amalia, D. N. (2014).
Minnesota. Religiosity and adversity quotient of
Kabat-Zinn, J. (1990). Full catasthrope muslims in poor community. IPEDR,
living: Using the wisdom of your body and 73(4), 14-18.
mind to face stress, pain and illness. New Roidah. (2011). Keajaiban doa rahasia
York: Bantam Dell. dahsyatnya berdo’a kepada Allah Swt.
Newman, D. B., Nezlek, J. B., & Thrash, Jakarta: Penerbit Erlangga.
T.M. (2017). The dynamics of searching Schultz, D. (1991). Psikologi
for meaning and presence of meaning in
pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius
daily life. Journal of Personality, 1-11.
Soeprayitno. (2015, Mei 09). ITS selidiki
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi tawuran mahasiswa. Retrieved
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka from daerah.sindonews.com:
Cipta. https://daerah.sindonews.com/read/999250
Novitasari, Y. (2017). Kompetensi /151/its-selidiki-tawuran-mahasiswa-
spiritualitas mahasiswa. JOMSIGN: 1431147338 pada 15 Agustus 2017.
Journal of Multicultural Studies in Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient
Guidance and Counseling, 1(1), 45-70. mengubah hambatan menjadi peluang.
Oktaviani, M. A., & Notobroto, H. B. Jakarta: Grasindo.
(2014). Perbandingan tingkat konsistensi Taylor, C., Lillis, C., dan LeMone, P.
normalitas distribusi metode kolmogorov-
(2005). Fundamentals of nursing: The art
smirnov, lilliefors, shapiro-wilk, dan and science of nursing care (fifth edition).
skewness-kurtosis. Jurnal Biometrika dan Philadelphia: Lippincott.
Kependudukan, 3(2), 127–135.
Universitas negeri vs universitas swasta,
Ormrod, J. E. (2008). Psikologi mana yang terbaik?. (2015). Retrieved
pendidikan: Membantu siswa tumbuh dan
from vistaeducation.com:
berkembang. Jakarta: Erlangga. http://www.vistaeducation.com/news/v/vip
Papalia, E. D., & Olds, W.S. (2007). /universitas-negeri-vs-universitas-swasta-
Human development (tenth edition). New mana-yang-terbaik pada 22 Januari 2018.
York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Wood, J. T. (2013). Komunikasi
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan interpersonal: Interaksi keseharian edisi
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No 6. Jakarta: Salemba Humanika.
126. (2016). Peraturan menteri ristekdikti Wurinanda, I. (2016, April 15). Skripsi
tentang penerimaan mahasiswa baru ditolak berkali-kali, mahasiswa ini jadi
program sarjana pada perguruan tinggi lulusan terbaik. Retrieved from
negeri. Retrieved from: news.okezone.com:https://news.okezone.c
http://admisi.ipb.ac.id/download/2017/Per om/read/2016/04/14/65/1363073/skripsi-
aturan_Menteri_No_126_Tahun_2016.pdf ditolak-berkali-kali-mahasiswa-ini-jadi-
pada 19 Januari 2018. lulusan-terbaik pada 15 Agustus 2017.
Punya usaha beromzet 1 miliar,
mahasiswa UNNES bagikan seribu gelas
susu saat wisuda. (2017, Maret 07).
Retrieved from dikti.go.id:

35 Prasetyawati & Virlia

Вам также может понравиться