Вы находитесь на странице: 1из 4

KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Ni Putu Wulan Purnama, S.Kep., Ns., M.Kep

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

KELOMPOK 1

TIURMA DIAN PRAMESTI PUTRI 9103015004

CORMUTIA JESICA RADJAWANE 9103015005

DESY WAHYUNING 9103015067

YOLLA FABIOLA 9103015050

PASCALIS ARIEF 9103015035

ANNA ANICETA 9103015023

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

FAKULTAS KEPERAWATAN SEMESTER 3


I. Overview of Cultural Belief System and Practices Related to Childbearing

Ikhtisar Sistem Kepercayaan Budaya dan Praktek Terkait melahirkan

Childbearing is a time of transition and social celebration of central


importance in any society, signaling a realignment of existing cultural roles and
responsibilities, psychologic and biologic state, and social relationship. The
different ways in which a particural society views this transitional period and
manages childbirth are dependent on the cultural’s consensus about health,
medical care, reproduction, and the role and status of women (Dickason,
Silverman, & Schult, 1994). Subur adalah masa transisi dan perayaan sosial
penting sentral dalam setiap masyarakat, menandakan penataan kembali peran
yang ada budaya dan tanggung jawab, keadaan psikologis dan biologis, dan
hubungan sosial. Cara yang berbeda di mana masyarakat particural memandang
masa transisi ini dan berhasil melahirkan tergantung pada konsensus budaya
tentang kesehatan, perawatan medis, reproduksi, dan peran dan status
perempuan (Dickason, Silverman, & Schult, 1994).

……………………………………………………………………………..

II. Fertility Control and Culture Kesuburan Control dan Budaya

There is not much information in the professional literature about specific


cultural beliefs and practice related to the control of fertility. A woman’s fertility
varies depending on several factors, including the likelihood of sterility as well as
the probability of conceiving and of intrauterine mortality. In addition, the
duration of a postpartum period, during which a woman is unlikely to ovulate or
conceive , also influences fertility. These variables are further modified by
cultural and social variables, including marriage and residence patterns, diet,
religion, the availability of abortion, the incidence of venereal disease, and the
regulation of birth intervals by cultural or artificial means. The focus in this
section will be on those societal factors that influence reproductive rights and
population control. These societal factors are highly influence by our cultural
values, norms, and traditions. Tidak ada banyak informasi dalam literatur
profesional tentang keyakinan budaya tertentu dan praktik yang berhubungan
dengan kontrol kesuburan. kesuburan seorang wanita bervariasi tergantung pada
beberapa faktor, termasuk kemungkinan kemandulan serta kemungkinan hamil
dan kematian intrauterin. Selain itu, durasi periode postpartum, di mana seorang
wanita tidak mungkin berovulasi atau hamil, juga mempengaruhi kesuburan.
Variabel-variabel ini lebih lanjut dimodifikasi oleh variabel budaya dan sosial,
termasuk pernikahan dan tinggal pola, diet, agama, ketersediaan aborsi, insiden
penyakit kelamin, dan pengaturan interval kelahiran dengan cara budaya atau
buatan. Fokus pada bagian ini akan berada di faktor-faktor sosial yang
mempengaruhi hak-hak reproduksi dan pengendalian populasi. Faktor-faktor
sosial sangat dipengaruhi oleh kami nilai-nilai budaya, norma, dan tradisi.

……………………………………………………………………………

III. Pragnancy and Culture Kehamilan dan Budaya

All cultures recognize pregnancy as a special transition period, and many have
particural customs and beliefs that dictate activity and behavior during pregnancy.
Semua budaya mengakui kehamilan sebagai masa transisi khusus, dan banyak
memiliki adat istiadat dan kepercayaan yang menentukan aktivitas dan perilaku
selama kehamilan tertentu.

 Bioligic Variations Variasi Biologi


 Cultura; Variations Influencing Preganancy Outcomes
Budaya; Variasi Mempengaruhi Hasil Kehamilan
 Alternative Lifestyle Choices
 Maternal Role Attainment Alterations
 Nontraditional Support Systems
 Cultural Beliefs Related to Activity During Pregnancy
 Food Taboos and Cravings
Pilihan Gaya Hidup Alternatif
Ibu Peran Pencapaian Perubahan
Sistem Dukungan Non Tradisional
Keyakinan Budaya Terkait Kegiatan Selama Kehamilan
Makanan Tabu dan Mengidam
 Cultural Issues Impacting Prenatal Care
 Cultural Interpretation of Obstetric Testing
 Cultural Prepation for Childbearing

Вам также может понравиться