Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Publisher:
AGROPROSS Agropross, National Conference Proceedings of Agriculture
National Conference Website. https://jpp.polije.ac.id/conference/index.php/agropross/2018
Proceedings of Agriculture DOI: 10.25047/agropross.2018.93
ABSTRACT Keyword:
Robusta coffee is one of the most produced types of coffee in Jember Regency. Robusta coffee has
color, aroma, taste, thickness, and body. Brewing coffee, especially Robusta coffee, not many mix Robusta coffee,
honey in steeping. Honey is a natural sweet liquid derived from plant nectar produced by honey Plus honey,
bees. When coffee is mixed with honey it produces a distinctive color, aroma, thickness and taste
so that it can prevent and eliminate stress. Mixing coffee and honey is done when brewing so that The level of
the taste and aroma of the combination of coffee and honey is not lost. The purpose of this research consumer
activity is to determine the effect of adding honey to the level of consumer preference Conducted at preference
Café Pondok Kopi 57.58, Karangrejo, Sumbersari, Jember. This study used a Randomized Non-
Fatorial Group Design and Organoleptic Test with 5% BNT further testing with 3 treatments and
5 Parameters. The results showed that honey addition had an effect on the level of consumer
preferences with a composition of 18 grams of coffee + 27 grams of honey + 180ml of water that
was most preferred by consumers and the level of thickness with a composition of 18 grams + 36
grams of honey + 180ml of water.
Kopi robusta; Kopi robusta merupakan salah satu jenis kopi yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Jember.
Kopi robusta memiliki warna, aroma, rasa, kekentalan, dan body. Penyeduhan kopi, khususnya
Plus madu;
kopi robusta belum banyak yang mencampurkan madu dalam seduhannya. Madu adalah cairan
Tingkat manis alami berasal dari nektar tumbuhan yang diproduksi oleh lebah madu. Apabila kopi dicampur
kesukaan dengan madu menghasilkan warna, aroma, kekentalan, dan rasa yang khas sehingga dapat
konsumen; mencegah dan menghilangkan stress. Pencampuran kopi dan madu dilakukan ketika penyeduhan
agar rasa dan aroma dari kombinasi kopi dan madu tidak hilang. Tujuan kegiatan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan madu terhadap tingkat kesukaan konsumen.
Dilaksanakan di Café Pondok Kopi 57.58 , Karangrejo, Sumbersari, Jember. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Fatorial dan Uji Organoleptik dengan uji lanjut
BNT 5% dengan 3 perlakuan dan 5 Parameter. Hasil penelitian menunjukkan Penambahan madu
berpengaruh terhadap tingkat kesukaan konsumen dengan komposisi 18 gram kopi+27 gram
madu+180ml air yang paling banyak disukai oleh konsumen dan tingkat kekentalan dengan
komposisi 18 gram+27 gram madu+180ml air.
parameter pengamatan berupa Warna, dan jika berbedanyata dilakukan uji Lanjut
Aroma, Rasa, Kekentalan, dan Body BNT 5% pada tabel 2. seperti di bawah ini
diperoleh data yang disajikan pada tabel 1. :
Tabel 1. Rangkuman Analisa Sidik Ragam Uji Organoleptik Penambahan Madu Pada Kopi
Robusta di Kecamatan Panti Jember
F Hitung F Tabel
SK F F
db Warna Aroma Rasa Kekentalan Body
0.05 0.01
Blok 89 2.24 ** 1.28 ns 1.88 ** 2.2 ** 2.00 ** 1.34 1.52
Perlakuan 2 2.50 ns 0.21 ns 5.60 ** 3.6 ** 1.19 ns 3.05 4.73
Galat 178
Total 269
KK 18.4 27.53 28.1 24 25.5
Keterangan : ns = non signifikan
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata
Tabel 2. Rata – rata Parameter Uji Organoleptik Penambahan Madu Pada Kopi Robusta
Warna Aroma Rasa Kekentalan Body
Perlakuan
rerata notasi rerata notasi rerata notasi rerata notasi rerata notasi
M1 3.13 - 3 - 3.01 a 2.83 a 3.03 -
M2 3.3 - 3.06 - 3.38 b 3.06 b 2.94 -
M3 3.31 - 3.08 - 3.43 b 3.1 b 3.12 -
BNT 5% 0,21 0,12
Keterangan:
Angka yang dikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN berdasarkan panelis itu sendiri. Hal ini juga
Pada penelitian ini menggunakan sesuai dari penelitian dari Taregan, dkk,
kopi robusta yang berasal dari Desa Panti, 2015. bahwa presentase tingkat kesukaan
Kabupaten Jember dan menggunakan warna seduhan kopi bisa dinilai dari para
Madu Extraga botol dengan lebel madu panelis dan indera penglihatan merupakan
super bee pollen adapun penelitian ini sensor paling awal untuk mengtahui
dilaksanakan di Café Pondok Kopi 57.58 kualitas kopi seduhan secara kualintatif
Jalan Tidar Kaliurang Jember untuk berdasarkan warna dan tekstur.
mengambil data panelis.
b. Aroma
a. Warna Pada tabel sidik ragam tabel 3.1
Pada tabel sidik ragam tabel 3.1 aroma kopi pada perlakuan penambahan
warna kopi pada perlakuan tidak madu perlakuan M1, M2 dan M3 tidak
berpengaruh nyata, dengan demikian berbeda nyata (ns) hal ini sama dengan
penambahan madu perlakuan M1, M2 dan parameter warna. . Dikarenakan pengaruh
M3 tidak berbeda nyata (ns). Kopi dengan aroma kopi dipengaruhi oleh temperatur
penambahan madu tidak meningkatkan kopi sendiri ketika kopi dalam keadaan
kesukaan panelis terhadap warna kopi panas maka aroma yang didapat akan lebih
dikarenakan tingakat kesukaan panelis ringan berbeda ketika kopi mulai