Вы находитесь на странице: 1из 12

Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 45

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN


BOGOR SELATAN KOTA BOGOR

EVALUATION OF KELUARGA HARAPAN PROGRAM (PKH) IN SOUTH


BOGOR DISTRICT OF BOGOR CITY

Maya Dehani1, Denny Hernawan2, Irma Purnamasari3.

1Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Djuanda, Jl Tol Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.
2Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Djuanda, Jl Tol Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.


3Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Djuanda, Jl Tol Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.


aKorespondensi: Maya Dehani. HP: 089503208054; E-mail: maya.dehani@unida.ac.id

(Diterima Oleh Dewan Redaksi: 01-02-2018)


(Dipublikasikan Oleh Dewan Redaksi: 01-04-2018)

ABSTRACT

The purpose of this study is to know the Family Hope Program (PKH) in South Bogor
District Bogor City. The theory used in this research policy evaluation of William N. Dunn
which states that to measure the success of a program evaluation can be measured through
six variables namely: effectiveness, efficiency, adequacy, equity, responsiveness, and
accuracy.
The method used is descriptive analysis and using qualitative approach. While the
data analysis technique used is Interactive model developed by Miles and Huberman, which
includes data reduction, data display, and conlusion drawing/verification. Data collection
techniques used were interviews, direct observation and documentation. The informants
that the researchers took were 2 kinds of informants: (1) PKH assistant who was taken by 2
persons, namely the active companion and the less active companion, and (2) PKH
participant who was taken 3 people: the participants who had long been as PKH participants,
just become PKH participants and participants who complete the PKH component.
The result of this research can be concluded that the process of PKH implementation
has been running well in accordance with the purpose of launching PKH in the hope of
solving the classical problems faced by RTSM such as malnutrition, high maternal and infant
mortality and low participation of school age children. The target achieved in the
implementation of hope family program (PKH) in the district of South Bogor is in the form
of the incapability of the community is not able especially RTSM (Very Poor Household) in
meeting the needs of life related to education, health of pregnant women and todlers.

Keywords: Evaluation, Program, Poverty.

ABSTRAK
46 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Program Keluarga Harapan (PKH) di


Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan Evaluasi kebijakan William N. Dunn yang menyatakan bahwa untuk
mengukur keberhasilan suatu evaluasi program dapat di ukur melalui enam variabel yaitu:
efektifitas, efesiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, ketepatan.
Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan
Kualitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan model
Interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yang meliputi data reduction,
datadisplay, dan conlusiondrawing/verification. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. Informan yang peneliti ambil yaitu
2 macam informan, yang pertama pendamping PKH yang diambil 2 orang yaitu pendamping
yang aktif dan pendamping yang kurang aktif, dan informan yang kedua yaitu peserta PKH
yang diambil 3 orang, yaitu peserta yang sudah lama menjadi peserta PKH, peserta yang baru
jadi peserta PKH dan peserta yang lengkap komponen PKH nya.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan PKH sudah
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan diluncurkan PKH yaitu dengan harapan mampu
memecahkan masalah klasik yang dihadapi RTSM seperti masalah gizi buruk, tingginya
kematian ibu dan bayi serta rendahnya partisipasi anak usia sekolah. Target yang dicapai
dalam pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) di kecamatan Bogor Selatan ini berupa
terbantunya masyarakat tidak mampu khusunya RTSM dalam memenuhi kebutuhan hidup
berkaitan dengan pendidikan, kesehatan ibu hamil dan balita.

Kata Kunci: Evaluasi, Program, Kemiskinan.

Maya Dehani, 2017. Evaluasi Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Bogor Selatan
Kota Bogor. Jurnal Governansi.
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 47

PENDAHULUAN kemiskinan yang dilakukan pemerintah bisa


dikatakan sudah mencapai keberhasilan.
Dalam sebuah Negara tentunya perlu Salah satu program yang
adanya sebuah pembangunan, yang dimana dilaksanakan oleh pemerintahan yaitu
merupakan sesuatu usaha yang di pelopori Program Keluarga Harapan (PKH), melalui
oleh negara dengan tujuan agar mewujudkan PKH pemerintah berharap dapat membantu
kesejahteraan bagi warga negaranya. Di masyarakat miskin untuk memenuhi
Negara Indonesia sendiri melakukan kebutuhannya melalui pemberian dana
pembangunan nasional yang bertujuan untuk bantuan untuk menyekolahkan anak mereka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendapatkan fasilitas kesehatan yang
dan masyarakat Indonesia. Perlu diketahui layak. PKH berupa bantuan tunai yang
bahwasahnya pelaksanaan pembangunan dikhususkan pada pendidikan dan
nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab kesehatan. PKH merupakan salah satu upaya
pemerintah saja, melainkan setiap warga pemerintah dalam proses pelembagaan
masyarakat Indonesia memiliki kewajiban perlindungan sosial dan kesejahteraan bagi
untuk ikut serta dan berperan aktif dalam Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).
pembangunan nasional tersebut. Selain dari hal tersebut, PKH pun
Kemiskinan merupakan salah satu mampu membawa perubahan untuk
masalah dari terhambatnya pelaksanaan masyarakat miskin menjadi mampu
pembangunan nasional. Masalah kemiskinan perekonomiannya. Terlihat dari data jumlah
menjadi sentral yang harus segera peserta PKH di kota Bogor yang menurun
ditanggulangi dalam upaya mewujudkan setiap tahunnya dari tahun 2008 sampai
tujuan nasional sebagaimana yang tercantum tahun 2015. Dari data jumlah peserta PKH
dalam Undang-undang 1945. Bicara mengenai kota Bogor peneliti mengambil salah satu
kemiskinan, di negara Indonesia sendiri kecamatan di kota Bogor yang dinilai sebagai
kemiskinan merupakan masalah sosial yang kecamatan yang memiliki banyak jumlah
senantiasa relevan yang harus dikaji secara peserta PKH nya dibanding dengan
terus menerus. Selama ini telah banyak kecamatan lain, yaitu Kecamatan Bogor
program-program pemerintah yang dilakukan Selatan yang peserta PKH nya sebanyak
untuk penanggulangan kemiskinan, namun 2.533 keluarga ditahun 2016.
tidak dapat dipungkiri upaya tersebut sering Di Kecamatan Bogor Selatan, PKH
kali masih belum menghasilkan sesuatu telah dilaksanakan ditahun 2008, dengan
penyelesaian seperti yang diharapkan. jumlah peserta sebanyak 2.533 keluarga
Melihat hal tersebut, pemerintah pun dalam 16 kelurahan dan pendamping PKH
tidak tinggal diam, upaya-upaya sebanyak 14 orang, dimana para
penanggulangan kemiskinan terus pemerintah pendamping ini setiap orangnya mengurusi
lakukan agar dapat meningkatkan peserta PKH sekitar 300 keluarga. Selain dari
kesejahteraan masyarakat. Dengan hal tersebut, namun dalam pelaksanaan
perkembangan seperti itu terbuktilah negara program Keluarga Harapan di kecamatan
Indonesia dapat menurunkan jumlah Bogor Selatan terdapat beberapa masalah
penduduk miskin dari tahun ke tahun, terlihat yang dapat menghambat tercapainya tujuan
dari data BPS jumlah penduduk miskin ditahun dari program Keluarga Harapan (PKH) itu
2007 berturut-turut menurun sampai tahun sendiri. Yang pertama yaitu proses verifikasi
2015. Sama hal nya di kota yang penulis yang belum sepenuhnya dilaksanakan, yang
jadikan lokasi penelitian yaitu kota Bogor yang terjadi dilapangan yaitu pihak sekolah atau
mengalami penurunan angka kemiskinan pihak puskesmas / posyandu merasa
setiap tahunnya yang sangat signifikan. Hal ini keberatan untuk melakukan verifikasi
memperlihatkan bahwa upaya pengentasan secara kontinyu. Yang kedua yaitu pencairan
dana yang tidak tepat kepada RTSM, hal ini
48 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

berhubungan dengan proses verifikasi, mendeskripsikan hal apa yang saat ini
dikarenakan data yang perlukan lamban, maka berlaku, didalamnya terdapat upaya
pencairan dana pun jadi terhambat dan ikut mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan
telat. Yang ketiga kurangnya koordinasi antar menginterpretasikan kondisi yang sekarang
instansi pendukung. ini terjadi atau ada. Sugiyono (2012 : 1).
Dari penjelasan dan permasalahan Informan
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan Pada penelitian ini penulis
penelitian menggunakan teori Evaluasi menggunakan dua jenis informan. Yang
menurut William N. Dunn yang memiliki 6 pertama yaitu pendamping PKH yang
kriteria dengan judul “Evaluasi Program diambil 2 orang dari 14 pendamping PKH
Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Bogor yaitu pendamping yang aktif dan
Selatan Kota Bogor”. pendamping yang kurang aktif. Informan
yang kedua yaitu peserta PKH, penulis
MATERI DAN METODE mengambil 3 orang peserta PKH yaitu
Teori yang Relevan peserta yang sudah lama menjadi peserta
Menurut William N. Dunn dalam PKH, peserta yang baru mengikuti PKH dan
bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan peserta yang komponen PKH nya lengkap.
Publik, Evaluasi menjadi hal yang penting Teknik Pengumpulan Data
untuk dilakukan karena tidak semua program Penulis menggunakan beberapa
kebijakan publik dapat meraih hasil yang teknik pengumpulan data sebagai berikut :
diinginkan. Perlu dilakukan evaluasi untuk 1. Wawancara
mengetahui hasil dari suatu program 2. Observasi langsung
kebijakan. Adanya kebijakan publik yang tidak 3. Dokumentasi
bisa menghasilkan pengaruh yang positif bagi Teknik Analisis Data
masyarakat menyebabkan perlunya evaluasi Dalam prosesnya, penelitian ini
guna mencapai tujuan atau maksud yang telah menggunakan model interaktif yang
ditetapkan. Dengan demikian, evaluasi dikembangkan oleh Miles dan Huberman.
kebijakan ditujukan untuk melihat sebab- (Sugiyono, 2012: 1).yang meliputi data
sebab dari kegagalan suatu kebijakan yang Reduction, data Display dan conclusion
dilaksanakan atau untuk mengetahui apakah drawing / verification.
kebijakan publik yang telah dilaksanakan 1. Data Reduction (reduksi data)
tersebut sudah bisa meraih hasil yang Mereduksi data berarti merangkum,
diinginkan. Ada pun kriteria yang memilih hal-hal pokok, menfokuskan
dikembangkan oleh William N. Dunn pada hal-hal penting, dicari tema dan
mencakup Evaluasi, yaitu : polanya dan membuang yang tidak perlu,
1. Dimensi Efektifitas membuat kategorisasi yang dipandu oleh
2. Dimensi Efisiensi tujuan penelitian yang akan dicapai
3. Dimensi Kecukupan 2. Data display (penyajian data)
4. Dimensi Pemerataan Untuk penyajian data dalam
5. Dimensi Responsivitas peneliatian kualitatif digunakan teks
6. Dimensi Ketepatan yang bersifat naratif.
Pendekatan dan Metode Penelitian 3. Conclusion drawing / verification
Pada penelitian ini penulis Kesimpulan awal yang dikemukakan
menggunakan pendekatan kualitatif, atau masih bersifat sementara, dan akan
sering disebut juga penelitian naturalistik berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi kuat yang mendukung pada tahap
alamiah. Sedangkan metode yang penulis pengumpulan berikutnya. Dan
gunakan dalam penelitian ini adalah metode kesimpulan akan kredibel bila didukung
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 49

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten dan penerima manfaat. Penulis akan
(Sugiyono, 2012: 1). menguraikan hasil temuan lapangan, berikut
merupakan mekanisme Program Keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN Harapan (PKH) dari proses awal hingga
Analisis Pelaksanaan Program Keluarga akhir di Kecamatan Bogor Selatan. Yaitu :
Harapan (PKH) Kecamatan Bogor Selatan. 1. Seleksi dan penetapan lokasi PKH
Secara umum, berdasarkan pedoman 2. Pertemuan awal dan validasi calon
umum PKH tahun 2010 tujuan utama dari PKH peserta PKH
adalah untuk mengurangi kemiskinan dan 3. Pencairan pertama
meningkatkan kualitas sumber daya manusia 4. Pembentukkan kelompok peserta
terutama pada kelompok masyarakat miskin PKH
dan sekaligus sebagai upaya mempercepat 5. Verifikasi komitmen peserta PKH
pencapain target SDGs. Sedangkan secara 6. Penangguhan dan pembatalan
khusus tujuan PKH antara lain : peserta PKH
1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi 7. Pemuktahiran data
RTSM 8. Proses Pengaduan
2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-
anak RTSM Bagan mekanisme / alur pelaksanaan
3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi Program Keluarga Harapan (PKH)
ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah
6 tahun dari RTSM
4. Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan,
khususnya bagi RTSM
Untuk mencapai tujuan di atas, adanya
peran serta dari berbagai pihak dapat menjadi
penunjang keberhasilan dari PKH. Berbagai
instansi baik instansi pemerintah maupun
lembaga di pusat maupun di daerah harus
bekerjasama dalam pelaksanaan PKH sehingga
diharapkan dapat menunjang keberhasilan
dalam pelaksanaannya. Masing-masing
instansi atau lembaga mempunyai tugas pokok
dan fungsi yang berbeda. Para pihak yang
terkait dalam menunjang keberhasilan PKH,
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, baik pelayanan kesehatan,
pelayanan pendidikan, pendamping maupun
petugas lainnya. Dengan adanya keterlibatan
berbagai pihak, satu sama lain saling terkait
dan saling mempengaruhi, maka perlu adanya Sumber : Buku Pedoman PKH, 2015
bimbingan teknis agar masing-masing pihak
mengetahui tugas dan tanggung jawabnya
secara efektif.
Dari hasil observasi, penulis menemukan Analisis Evaluasi Program Keluarga
beberapa hal terkait pelaksanaan Program Harapan (PKH) di Kecamatan Bogor
Keluarga Harapan (PKH) terhadap Rumah Selatan
tangga sangat miskin (RTSM) dikecamatan Pelaksanaan Program Keluarga
Bogor Selatan, baik dari pelaksana program Harapan di Kecamatan Bogor Selatan sudah
50 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

memasuki tahun kesembilan terhitung dari penyaluran dana dan penilaian nya
tahun 2008. Dalam upaya pelaksanaannya, terhadap kinerja pendamping PKH.
peneliti menemukan hasil evaluasi dari Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan program ini di tahun 2014, 2015 indikator yang pertama yaitu biaya
dan tahun 2016. Terlihat dari beberapa bantuan yang berkenaan dengan nominal
harapan RTSM serta keberhasilan pelaksanaan besaran dana PKH, para informan
Program Keluarga Harapan Kecamatan Bogor mengkategorikan Baik. Karena nominal
Selatan. dana yang mereka dapatkan sudah tepat.
Pada pembahasan Evaluasi ini peneliti Di indikator kedua yaitu waktu yang
melakukan wawancara kepada peserta PKH berkenaan dengan lamanya proses
dan pendamping PKH untuk mengetahui penyaluran dana, para informan
seberapa jauh hasil Evaluasi Program Keluarga menyatakan kategori untuk indikator ini
Harapan (PKH) di Kecamatan Bogor Selatan. adalah Buruk karena terdapat masalah
Pertanyaan wawancara peneliti ambil dari yang membuat peserta PKH mengeluh
perdimensi dari teori William N. Dunn, yaitu terlambatnya pencairan bantuan
terdapat enam kriteria penilaian Evaluasi dan PKH. Dan di indikator yang terakhir
tersebut. Yaitu : yaitu tenaga, yang berkenaan dengan
1. Dimensi Efektifitas kepuasan peserta terhadap kinerja para
Dimensi Efektifitas memiliki pendamping PKH, para informan
pertanyaan pokok berupa apakah hasil menyatakan sangat puas terhadap
yang diinginkan tercapai. Dalam konteks kinerja pendamping PKH, karena mereka
ini berupaya untuk menggambarkan dan merasakan bahwa pendamping nya
merinci mengenai unit pelayanan yang selalu memberi motivasi dan
menanyakan bermanfaat atau tidaknya mengingatkan peraturan PKH.
program PKH dan kepuasan peserta PKH 3. Dimensi Kecukupan
terhadap nominal bantuan dana PKH. Dimensi Kecukupan memiliki
Hasil penelitian menunjukkan dimensi pertanyaan pokok berupa seberapa jauh
Efektifitas ini pada indikator yang pertama hasil yang telah tercapai dapat
dari tiga informan yang diwawancara memecahkan masalah, indikator dimensi
merasa sangat bermanfaat dengan adanya Kecukupan ada dua yaitu indikator
program keluarga harapan ini, karena PKH pemenuhan kebutuhan peserta PKH dan
ini sangat membantu mereka. Sedangkan indikator kecukupan nominal bantuan
indikator yang kedua yang menanyakan dana terhadap kebutuhan peserta PKH..
kepuasan terhadap nominal bantuan Hasil penelitian menunjukkan pada
program, 1 informan dari 3 menjawab indikator yang pertama yang berkenaan
cukup puas, sedangkan 2 informannya lagi dengan pemenuhan kebutuhan peserta
menyatakan kurang puas terhadap PKH, para informan dapat dikategorikan
nominal bantuan dana yang mereka terima, menyatakan Sedang untuk indikator ini.
karena biaya untuk pendidikan mereka Karena dua informan merasa
masih harus mengeluarkan tiap bulannya. kebutuhannya belum terpenuhi. Dan
2. Dimensi Efisiensi hanya tersisa satu informan yang merasa
Dimensi Efisiensi memiliki pertanyaan kebutuhannya telah terpenuhi oleh
pokok berupa seberapa banyak usaha bantuan program PKH. Begitu pula
diperlukan untuk mencapai hasil yang dengan indikator yang kedua, dua
diinginkan. Kriteria efisiensi terikat dengan informan sama hal nya merasa nominal
tiga indikator yaitu biaya bantuan, waktu dana yang didapatkannya belum
dan tenaga. Informan disini menjawab mencukupi kebutuhannya dan hanya
mengenai nominal dana yang mereka satu informan yang merasa nominal dana
dapatkan, lamanya waktu proses yang didapatkannya sudah mencukupi
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 51

kebutuhannya. Maka dari itu indikator Hasil penelitian pada dimensi


kedua di dimensi kecukupan ini responsivitas di indikator pertama yaitu
dikategorikan Sedang. yang berkenaan dengan pengetahuan
peserta PKH terhadap 10 tahap proses
4. Dimensi Pemerataan pelaksanaan PKH. 3 informan sebagai
Dimensi Pemerataan memiliki narasumber dalam penelitian ini
pertanyaan pokok berupa apakah manfaat menunjukkan kategori Baik untuk
didistribusikan merata kepada kelompok indikator yang pertama ini, karena
masyarakat. maka dalam kriteria ini terbukti dari mereka mengamati proses
terdapat dua indikator, di indikator yang pelaksanaan PKH dari awal hingga akhir,
pertama tentang kesesuaian dan ketepatan hingga mereka mengetahui banyak
dana bantuan PKH dan di indikator kedua tentang pelaksanaan programnya.
yaitu pemerataan pelaksana PKH dalam Berbeda dengan indikator yang kedua
memilih peserta PKH. mengenai kepuasan peserta PKH
Hasil penelitian menunjukkan di terhadap 10 proses pelaksanaan PKH
indikator pertama yaitu kesesuaian dan memperoleh hasil dengan kategori
ketepatan dana bantuan PKH, para sedang, karena dari tiap informan
informan mengkategorikan Baik, karena mengeluhkan masalah-masalah yang
selama ini nominal dana yang mereka terjadi ketika proses pelaksanaan PKH
dapatkan sudah sesuai dengan data yang dilaksanakan. Diantaranya yaitu
ada di pendamping PKH. Artinya nominal mempermasalahkan pencairan dana
dana tersebut tidak kurang ataupun lebih. yang telat turunnya, masalah kumpulan
di indikator yang kedua yaitu pemerataan yang terkadang mendadak
pelaksana PKH dalam memilih peserta kumpulannya, dan juga masalah
PKH. Pada indikator tersebut para verifikasi yang beberapa kali terlambat
informan mengkategorikan Baik. dalam hal yang akhirnya membuat terhambatnya
ini informan merasa pemilihan peserta ini pencairan dana.
sudah merata walaupun belum semua 6. Dimensi Ketepatan
RTSM mendapat PKH karena RTSM Dimensi Ketepatan memiliki
tersebut tidak memiliki salah satu pertanyaan pokok berupa apakah hasil
komponen PKH. yang dicapai bermanfaat. maka indikator
5. Dimensi Responsivitas pada dimensi ini yang pertama
Dimensi Responsivitas memiliki menanyakan tentang apakah kriteria
pertanyaan pokok berupa apakah hasil Program Keluarga Harapan (PKH) sudah
kebijakan memuat preferensi / nilai tepat sasaran terhadap RTSM yang
kelompok dan dapat memuaskan mereka. menjadi peserta PKH, dan indikator yang
Maka indikator dalam dimensi ini yang kedua menanyakan apakah proses
pertama tentang pengetahuan peserta PKH pelaksanaan Program Keluarga Harapan
dalam pelaksanaan PKH selama menjadi (PKH) sudah sesuai dengan harapan para
peserta dari mulai pemilihan peserta, peserta.
sosialisasi, proses validasi, penerimaan Hasil penelitian Dalam dimensi
peserta, pelaksanaan penyaluran dana, ketepatan ini di indikator yang pertama
proses verifikasi, proses pemuktahiran, berkategori Baik, karena PKH ini telah
pelaksanaan pengaduan, monitoring tepat dengan sasaran pesertanya yaitu
sampai pelaksanaan evaluasi. Dan memang warga yang kurang mampu
indikator yang kedua yaitu tentang yaitu RTSM. Sedangkan indikator yang
kepuasan mereka terhadap 10 tahap kedua yang menanyakan ketepatan
pelaksanaan program keluarga harapan. program dengan harapan peserta, yaitu
kurang puas. Dan di kategorikan Sedang,
52 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

karena beberapa peserta memiliki harapan pelaksanaan


yang tidak sesuai dengan pelaksanaan PKH PKH
di Kecamatan Bogor Selatan. Kepuasan Sedang
peserta PKH
Rekapitulasi penilaian Evaluasi PKH di terhadap 10
proses
Kecamatan Bogor Selatan
pelaksanaan
No Dimensi Indikator Kategori
PKH.
1 Efektifitas Manfaat Baik
6 Ketepatan Ketepatan Baik
program
RTSM
Kepuasan Sedang
dengan
terhadap
kriteria PKH
nominal
Kesesuaian Sedang
bantuan
pelaksanaan
program
PKH dengan
2 Efisiensi Nominal Baik
harapan
besaran
peserta PKH
dana PKH
Sumber : Hasil Penelitian , 2017
Lamanya Buruk
proses Dari hasi wawancara semua diatas,
penyaluran dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
dana PKH para ibu peserta PKH mempunyai
Kepuasan Baik semangat untuk menyekolahkan anaknya
peserta PKH atau memeriksakan balita dan
terhadap kandungannya. Dibentuknya PKH cukup
kinerja efisien untuk para peserta dalam
pendamping mewujudkan kualitas pendidikan dan
PKH kesehatan. Adanya kesadaran untuk
3 Kecukupan Pemenuhan Sedang meningkatkan akses di bidang pendidikan
kebutuhan
dan kesehatan merupakan suatu pencapaian
peserta PKH
yang baik dalam PKH.
Kecukupan Sedang
nominal Dalam hasil penelitian pada evaluasi
bantuan PKH di Kecamatan Bogor Selatan diukur
dana berdasarkan kriteria evaluasi, didapatkan
terhadap hasil yang cukup memuaskan. Yang paling
kebutuhan penting dalam melaksanakan evaluasi harus
peserta PKH didasarkan pada indikator hasil dan dampak
4 Pemerataan Kesesuaian Baik yang diberikan oleh program. Berdasarkan
dan hasil penelitian, program ini telah mampu
ketepatan membantu mengurangi kebutuhan hidup
dana RTSM. Terbukti bahwa dari data BPS jumlah
bantuan
angka kemiskinan di kota Bogor telah
PKH
menurun setiap tahunnya, salah satunya
Pemerataan Baik
pelaksana berkat Program Keluarga Harapan ini. Tidak
PKH dalam hanya itu PKH tersebut dapat sekiranya
memilih membantu mengurangi penurunan
peserta penerima program yang pada awalnya 3.270
5 Responsivitas Pengetahuan Baik peserta dan pada tahun 2017 ini berkurang
peserta PKH menjadi 2.802 peserta saat ini. Secara tidak
terhadap 10 langsung hal ini membuktikan pelaksanaan
proses PKH di Kecamatan Bogor Selatan
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 53

memberikan hasil yang baik dengan perkomponen yang


berkurangnya peserta PKH sebanyak 468 ada di PKH baik itu
peserta walaupun hasil tersebut masih belum bidang pendidikan
signifikan mengurangi angka kemiskinan yang ataupun kesehatan.
ada. Dengan ini dapat dikatakan bahwa Sejauh ini di
Kecamatan Bogor
program PKH ini juga memberikan kontribusi
Selatan jarang ada
dalam memberikan bantuan pemenuhan peserta yang
kebutuhan hidup terutama dalam hal melanggarnya.
kesehatan dan pendidikan anak. Oleh karena 3. Pertemuan Pertemuan
itu, diharapkan dengan adanya program yang dilakukan dilakukan setiap
masih berjalan sampai saat ini, nantinya rumah setiap bulan bulan dan saat ada
tangga miskin yang menjadi sasaran utama keadaan mendesak
dapat berkurang. dilakukan
Adapun hasil penelitian tentang pertemuan lanjutan,
Evaluasi Program Keluarga Harapan di jadi terkadang di
Kecamatan Bogor Selatan tahun 2014 -2016, setiap kelurahan ada
yang berkumpulnya
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
satu bulan dua kali,
Analisis data standar pencapaian dan hasil atau bahkan ada
pencapaian PKH Di Kecamatan Bogor yang tiga kali.
Selatan Tahun 2014-2016 Dimensi Efisiensi
Dimensi Efektifitas 1. Biaya yang Nominal dana yang
1. Pencairan Pencairan dana PKH didapatkan peserta PKH terima
dana PKH dilakukan tiga bulan peserta PKH sudah sesuai dengan
dilakukan sekali di kantor pos telah sesuai data yang ada di
setiap tiga Kecamatan Bogor dengan data pendamping PKH
bulan sekali di Selatan, akan tetapi yang ada di dan itu pun telah
kantor Pos sejak pencairan pendamping sesuai dengan pihak
(Bank BNI) ditahap 2 tahun 2016 PKH penyaluran dana
penyaluran dana (pihak Bank)
tidak lagi melalui 2. Lamanya Peserta PKH paling
kantor pos, proses lama menunggu
melainkan dengan penyaluran sekitar tiga bulan
penyaluran Bank dana terhadap lamanya untuk tahap
BNI. Sistem peserta PKH pencairan, akan
pencairan nya tetap tetapi pernah
sama jatuh dibulan beberapa kali
maret, juni, pencairan dana PKH
September, dan dianggap telah
desember. Yang melampaui batas
membedakan hanya karena telat nya
mekanisme turun pencairan
pencairannya saja dana terhadap KPM.
yang berpindah ke 3. Tenaga Pengurus PKH
Bank. /Kinerja (pendamping) telah
2. Kewajiban Dalam hal ini peserta pengurus PKH membuat peserta
peserta yang diwajibkan untuk dalam PKH merasa
harus dipatuhi melakukan melaksanakan terbantu dengan
sebagai syarat komitmen terhadap tugas PKH adanya pendamping
untuk tidak program, disetiap kelurahan,
mendapatkan ketentuanya sudah karena para
sanksi ditentukan pendamping sering
54 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

memberikan kepuasan bagi peserta bagi peserta PKH di


motivasi terhadap PKH Kecamatan Bogor
KPM untuk tidak Selatan, terlihat
keluar dari dimulai dari
ketentuan PKH pelaksanaan
Dimensi Kecukupan Program Keluarga
Tujuan diadakannya Program Keluarga Harapan sampai
PKH yaitu untuk Harapan (PKH) telah akhir pun peserta
mengentaskan mampu PKH mulai
kemiskinan, apakah memecahkan mengetahui dan
PKH mampu masalah di merasa puas juga
memecahkan masalah Kecamatan Bogor terhadap proses
kemiskinan. Selatan baik itu dari pelaksanaan
segi pendidikan program PKH ini
maupun kesehatan, Dimensi Ketepatan
karena telah terbukti Apakah tujuan atau Pelaksanaan
dengan adanya data nilai program ini program ini sudah
jumlah angka sudah sesuai dengan tepat guna di
kemiskinan di kota fakta PKH di lapangan Kecamatan Bogor
Bogor semakin Selatan, karena
menurun setiap tujuannya pun untuk
tahunnya. yang tidak mampu.
Dimensi Pemerataan Dan terbukti di
Apakah program ini Dalam hal ini di Kecamatan Bogor
sudah merata kepada Kecamatan Bogor Selatan tepat sasaran
rumah tangga sangat Selatan sudah untuk pemilihan
miskin yang merata dalam peserta PKH. Akan
memenuhi pencairan nominal, tetapi di sisi lain
persyaratan PKH karena sudah sesuai kesesuaian
dengan data yang pelaksana PKH
dikirim ke pusat. belum tepat karena
Dilain hal Kecamatan harapan yang
Bogor Selatan ini dimiliki peserta PKH
belum semua RTSM masih menjadi
mendapatkan dana kekurangan bagi
bantuan PKH pelaksana program
dikarenakan RTSM PKH.
sendiri tidak ada
komponen untuk KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
menjadi peserta 1. Dalam dimensi efektivitas, telah
PKH. Sesuai dengan terlihat bahwasanya masyarakat
apa yang dikatakan yang menerima bantuan PKH sangat
pendamping PKH
merasa bermanfaat untuk
bahwa PKH ini
memang benar- kelangsungan hidup nya, karena
benar untuk RTSM masalah khusus yang masyarakat
yang memiliki alami yaitu masalah perekonomian
komponen PKH sekiranya dapat terbantu oleh
tersebut. program Keluarga Harapan ini.
Dimensi Responsivitas 2. Dalam dimensi efisiensi, mengenai
Apakah PKH ini dapat Pelaksanaan biaya bantuan waktu dan tenaga,
memberikan program ini sudah peserta menilai bahwa di indikator
cukup memuaskan biaya bantuan mereka telah
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 55

mendapatkan dana yang sesuai dengan dimensi lainnya di nyatakan kategori sedang
data yang ada dipendamping, atau belum puas.
sedangkan di indikator waktu mereka Implikasi Teoritis
mengeluhkan karena masalah sering Model evaluasi Program dalam
terlambatnya turun dana pencairan penelitian ini menggunakan teori William N.
untuk peserta PKH, akibatnya para Dunn, maka dari itu hasil dari penelitian ini
peserta banyak mengeluh dalam berpijak pada teori William N. Dunn yang
indikator ini. mempunyai beberapa dimensi yang
3. Dalam dimensi kecukupan, yaitu untuk digunakan di penelitian ini. Diantaranya
pemenuhan kebutuhan dan nominal dimensi Efektifitas, Efisiensi, Kecukupan,
bantuan dana peserta PKH pada dua Pemerataan, Responsivitas, Ketepatan.
indikator tersebut berpendapat cukup Enam dimensi tersebut sudah tepat
memuaskan. Karena beberapa dari digunakan dalam penelitian evaluasi
peserta PKH yang berhasil program keluarga harapan di Kecamatan
diwawancara mengemukakan bahwa Bogor Selatan Kota Bogor. Hal ini dapat
bayaran dibidang pendidikan masih ada terlihat dari beberapa indikator yang
RTSM yang merasa bantuan belum mendukung pelaksanaan kegiatan evaluasi
tercukupi. ini tanpa adanya permasalahan.
4. Dalam dimensi pemerataan, Dimensi indikator Evaluasi ini
masyarakat cukup memberikan dikembangkan berdasarkan tujuan program,
kontribusi yang cukup memuaskan. kemudian disusun pertanyaan-pertanyaan
Dari dana yang mereka dapat mereka untuk mengumpulkan berbagai informasi
menyatakan bahwa dana bantuan yang diperoleh dari sumber-sumber tertentu
sudah merata karena telah sesuai untuk memahami semua komponen
dengan data yang ada di pendamping program melalui berbagai sudut pandang
PKH. yang berbeda.
5. Dalam dimensi responsivitas yaitu Implikasi Praktis
pengetahuan RTSM terhadap program Adapun Implikasi bagi pelaksana Program
PKH di Kecamatan Bogor Selatan ini antara lain :
telah menunjukkan bahwa peserta PKH 1. Koordinasi diantara lembaga
sudah cukup puas dengan pelaksanaan pemerintah yang terkait dengan
Program Keluarga Harapan ini karena program keluarga harapan (PKH)
pelaksanaan PKH dari awal hingga harus lebih ditingkatkan lagi.
akhir peserta PKH dapat mengetahui Koordinasi antara program keluarga
dan merasa puas juga. harapan dengan lembaga-lembaga
6. Dalam dimensi ketepatan, masyarakat pemerintah yaitu lembaga-lembaga
yang menerima PKH merasakan bahwa pendidikan dan lembaga-lembaga
program ini telah tepat sasaran, karena kesehatan harus lebih ditingkatkan
yang ditujukan adalah yang kurang lagi. Hal ini perlu dilakukan karena
mampu dan terbukti yang koordinasi dengan lembaga-lembaga
mendapatkannya pun memang pemerintah tersebut mempunyai
masyarakat yang kurang mampu. peranan yang penting di dalam
Dari enam kriteria diatas dapat pelaksanaan program keluarga
disimpulkan bahwa Evaluasi program harapan itu sendiri.
Keluarga Harapan Kecamatan Bogor Selatan di 2. Keterlibatan pihak-pihak eksternal,
dalam penelitian ini dikategorikan telah seperti dari lembaga kepolisian,
berhasil, hal ini terlihat dari enam dimensi untuk melakukan pengawasan
penilaian Evaluasi, dimana 4 dimensi sudah di terhadap proses pelaksanaan
kategori baik, yaitu sudah puas. Sedangkan 2 pendistribusian nominal besaran
56 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

dana bantuan didalam program 2. Jurnal Skripsi, Evaluasi Pelaksanaan


keluarga harapan (PKH), agar Program Keluarga Harapan (PKH) Di
pemungutan-pemungutan yang terjadi Kelurahan Saruni Kecamatan
terhadap peserta PKH tidak terjadi lagi, Majasari Kabupaten Pandeglang oleh
dan nominal besaran dana bantuan Edwin Satria Permana, Universitas
program keluarga harapan (PKH) dapat Sultan Ageng Tirtayasa Serang,
diterima seluruhnya oleh peserta PKH. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
3. Adanya perbaikan di dalam proses Jurusan Ilmu Administrasi Negara,
penilaian terhadap pelaksanaan Tahun 2012.
Program Keluarga Harapan (PKH) tetap
mengacu terhadap tujuan-tujuan yang Sumber Internet :
telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan  Rainday Affairs, 2015
program Keluarga Harapan (PKH) http://www.landasanteori.com/201
tersebut dapat memecahkan 5/10/pengertian-kebijakan-publik-
permasalahan yang dialami oleh dan.html
peserta Program Keluarga Harapan  Aris Kurniawan, 2014
(PKH). http://www.universitasgunadarma.c
om/kemiskinan-dan-solusinya.htm,
DAFTAR PUSTAKA  Artikel PKH, 2008
Badan Pusat Statistik Kota Bogor : http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-
1. Bogor dalam Angka 2016 jawab/klaster-i/program-keluarga-
2. Kecamatan Bogor Selatan dalam Angka harapan-pkh
3. Statistik Daerah Kecamatan Bogor
Selatan

Dinas Sosial Kota Bogor :


1. Buku Pedoman Program Keluarga
Harapan (PKH) 2015
2. Laporan Evaluasi Program Keluarga
Harapan Tahun 2014 - 2016

Sumber Buku :
1. Nugroho Riant, 2003. Kebijakan Publik
(Formulasi, Implementasi, dan
Evaluasi). Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
2. William N. Dunn, 2013. Pengantar
Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press

Sumber Jurnal :
1. Jurnal Skripsi, Evaluasi Program
Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2013
Di Kelurahan Hintoro Kecamatan
Patrang Kabupaten Jember oleh
Susnaini, Universitas Jember, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan
Ilmu Administrasi Negara, Tahun 2014.

Вам также может понравиться