Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Djuanda, Jl Tol Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.
2Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
ABSTRACT
The purpose of this study is to know the Family Hope Program (PKH) in South Bogor
District Bogor City. The theory used in this research policy evaluation of William N. Dunn
which states that to measure the success of a program evaluation can be measured through
six variables namely: effectiveness, efficiency, adequacy, equity, responsiveness, and
accuracy.
The method used is descriptive analysis and using qualitative approach. While the
data analysis technique used is Interactive model developed by Miles and Huberman, which
includes data reduction, data display, and conlusion drawing/verification. Data collection
techniques used were interviews, direct observation and documentation. The informants
that the researchers took were 2 kinds of informants: (1) PKH assistant who was taken by 2
persons, namely the active companion and the less active companion, and (2) PKH
participant who was taken 3 people: the participants who had long been as PKH participants,
just become PKH participants and participants who complete the PKH component.
The result of this research can be concluded that the process of PKH implementation
has been running well in accordance with the purpose of launching PKH in the hope of
solving the classical problems faced by RTSM such as malnutrition, high maternal and infant
mortality and low participation of school age children. The target achieved in the
implementation of hope family program (PKH) in the district of South Bogor is in the form
of the incapability of the community is not able especially RTSM (Very Poor Household) in
meeting the needs of life related to education, health of pregnant women and todlers.
ABSTRAK
46 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor
Maya Dehani, 2017. Evaluasi Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Bogor Selatan
Kota Bogor. Jurnal Governansi.
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 47
berhubungan dengan proses verifikasi, mendeskripsikan hal apa yang saat ini
dikarenakan data yang perlukan lamban, maka berlaku, didalamnya terdapat upaya
pencairan dana pun jadi terhambat dan ikut mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan
telat. Yang ketiga kurangnya koordinasi antar menginterpretasikan kondisi yang sekarang
instansi pendukung. ini terjadi atau ada. Sugiyono (2012 : 1).
Dari penjelasan dan permasalahan Informan
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan Pada penelitian ini penulis
penelitian menggunakan teori Evaluasi menggunakan dua jenis informan. Yang
menurut William N. Dunn yang memiliki 6 pertama yaitu pendamping PKH yang
kriteria dengan judul “Evaluasi Program diambil 2 orang dari 14 pendamping PKH
Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Bogor yaitu pendamping yang aktif dan
Selatan Kota Bogor”. pendamping yang kurang aktif. Informan
yang kedua yaitu peserta PKH, penulis
MATERI DAN METODE mengambil 3 orang peserta PKH yaitu
Teori yang Relevan peserta yang sudah lama menjadi peserta
Menurut William N. Dunn dalam PKH, peserta yang baru mengikuti PKH dan
bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan peserta yang komponen PKH nya lengkap.
Publik, Evaluasi menjadi hal yang penting Teknik Pengumpulan Data
untuk dilakukan karena tidak semua program Penulis menggunakan beberapa
kebijakan publik dapat meraih hasil yang teknik pengumpulan data sebagai berikut :
diinginkan. Perlu dilakukan evaluasi untuk 1. Wawancara
mengetahui hasil dari suatu program 2. Observasi langsung
kebijakan. Adanya kebijakan publik yang tidak 3. Dokumentasi
bisa menghasilkan pengaruh yang positif bagi Teknik Analisis Data
masyarakat menyebabkan perlunya evaluasi Dalam prosesnya, penelitian ini
guna mencapai tujuan atau maksud yang telah menggunakan model interaktif yang
ditetapkan. Dengan demikian, evaluasi dikembangkan oleh Miles dan Huberman.
kebijakan ditujukan untuk melihat sebab- (Sugiyono, 2012: 1).yang meliputi data
sebab dari kegagalan suatu kebijakan yang Reduction, data Display dan conclusion
dilaksanakan atau untuk mengetahui apakah drawing / verification.
kebijakan publik yang telah dilaksanakan 1. Data Reduction (reduksi data)
tersebut sudah bisa meraih hasil yang Mereduksi data berarti merangkum,
diinginkan. Ada pun kriteria yang memilih hal-hal pokok, menfokuskan
dikembangkan oleh William N. Dunn pada hal-hal penting, dicari tema dan
mencakup Evaluasi, yaitu : polanya dan membuang yang tidak perlu,
1. Dimensi Efektifitas membuat kategorisasi yang dipandu oleh
2. Dimensi Efisiensi tujuan penelitian yang akan dicapai
3. Dimensi Kecukupan 2. Data display (penyajian data)
4. Dimensi Pemerataan Untuk penyajian data dalam
5. Dimensi Responsivitas peneliatian kualitatif digunakan teks
6. Dimensi Ketepatan yang bersifat naratif.
Pendekatan dan Metode Penelitian 3. Conclusion drawing / verification
Pada penelitian ini penulis Kesimpulan awal yang dikemukakan
menggunakan pendekatan kualitatif, atau masih bersifat sementara, dan akan
sering disebut juga penelitian naturalistik berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi kuat yang mendukung pada tahap
alamiah. Sedangkan metode yang penulis pengumpulan berikutnya. Dan
gunakan dalam penelitian ini adalah metode kesimpulan akan kredibel bila didukung
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 49
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten dan penerima manfaat. Penulis akan
(Sugiyono, 2012: 1). menguraikan hasil temuan lapangan, berikut
merupakan mekanisme Program Keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN Harapan (PKH) dari proses awal hingga
Analisis Pelaksanaan Program Keluarga akhir di Kecamatan Bogor Selatan. Yaitu :
Harapan (PKH) Kecamatan Bogor Selatan. 1. Seleksi dan penetapan lokasi PKH
Secara umum, berdasarkan pedoman 2. Pertemuan awal dan validasi calon
umum PKH tahun 2010 tujuan utama dari PKH peserta PKH
adalah untuk mengurangi kemiskinan dan 3. Pencairan pertama
meningkatkan kualitas sumber daya manusia 4. Pembentukkan kelompok peserta
terutama pada kelompok masyarakat miskin PKH
dan sekaligus sebagai upaya mempercepat 5. Verifikasi komitmen peserta PKH
pencapain target SDGs. Sedangkan secara 6. Penangguhan dan pembatalan
khusus tujuan PKH antara lain : peserta PKH
1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi 7. Pemuktahiran data
RTSM 8. Proses Pengaduan
2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-
anak RTSM Bagan mekanisme / alur pelaksanaan
3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi Program Keluarga Harapan (PKH)
ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah
6 tahun dari RTSM
4. Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan,
khususnya bagi RTSM
Untuk mencapai tujuan di atas, adanya
peran serta dari berbagai pihak dapat menjadi
penunjang keberhasilan dari PKH. Berbagai
instansi baik instansi pemerintah maupun
lembaga di pusat maupun di daerah harus
bekerjasama dalam pelaksanaan PKH sehingga
diharapkan dapat menunjang keberhasilan
dalam pelaksanaannya. Masing-masing
instansi atau lembaga mempunyai tugas pokok
dan fungsi yang berbeda. Para pihak yang
terkait dalam menunjang keberhasilan PKH,
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, baik pelayanan kesehatan,
pelayanan pendidikan, pendamping maupun
petugas lainnya. Dengan adanya keterlibatan
berbagai pihak, satu sama lain saling terkait
dan saling mempengaruhi, maka perlu adanya Sumber : Buku Pedoman PKH, 2015
bimbingan teknis agar masing-masing pihak
mengetahui tugas dan tanggung jawabnya
secara efektif.
Dari hasil observasi, penulis menemukan Analisis Evaluasi Program Keluarga
beberapa hal terkait pelaksanaan Program Harapan (PKH) di Kecamatan Bogor
Keluarga Harapan (PKH) terhadap Rumah Selatan
tangga sangat miskin (RTSM) dikecamatan Pelaksanaan Program Keluarga
Bogor Selatan, baik dari pelaksana program Harapan di Kecamatan Bogor Selatan sudah
50 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor
memasuki tahun kesembilan terhitung dari penyaluran dana dan penilaian nya
tahun 2008. Dalam upaya pelaksanaannya, terhadap kinerja pendamping PKH.
peneliti menemukan hasil evaluasi dari Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan program ini di tahun 2014, 2015 indikator yang pertama yaitu biaya
dan tahun 2016. Terlihat dari beberapa bantuan yang berkenaan dengan nominal
harapan RTSM serta keberhasilan pelaksanaan besaran dana PKH, para informan
Program Keluarga Harapan Kecamatan Bogor mengkategorikan Baik. Karena nominal
Selatan. dana yang mereka dapatkan sudah tepat.
Pada pembahasan Evaluasi ini peneliti Di indikator kedua yaitu waktu yang
melakukan wawancara kepada peserta PKH berkenaan dengan lamanya proses
dan pendamping PKH untuk mengetahui penyaluran dana, para informan
seberapa jauh hasil Evaluasi Program Keluarga menyatakan kategori untuk indikator ini
Harapan (PKH) di Kecamatan Bogor Selatan. adalah Buruk karena terdapat masalah
Pertanyaan wawancara peneliti ambil dari yang membuat peserta PKH mengeluh
perdimensi dari teori William N. Dunn, yaitu terlambatnya pencairan bantuan
terdapat enam kriteria penilaian Evaluasi dan PKH. Dan di indikator yang terakhir
tersebut. Yaitu : yaitu tenaga, yang berkenaan dengan
1. Dimensi Efektifitas kepuasan peserta terhadap kinerja para
Dimensi Efektifitas memiliki pendamping PKH, para informan
pertanyaan pokok berupa apakah hasil menyatakan sangat puas terhadap
yang diinginkan tercapai. Dalam konteks kinerja pendamping PKH, karena mereka
ini berupaya untuk menggambarkan dan merasakan bahwa pendamping nya
merinci mengenai unit pelayanan yang selalu memberi motivasi dan
menanyakan bermanfaat atau tidaknya mengingatkan peraturan PKH.
program PKH dan kepuasan peserta PKH 3. Dimensi Kecukupan
terhadap nominal bantuan dana PKH. Dimensi Kecukupan memiliki
Hasil penelitian menunjukkan dimensi pertanyaan pokok berupa seberapa jauh
Efektifitas ini pada indikator yang pertama hasil yang telah tercapai dapat
dari tiga informan yang diwawancara memecahkan masalah, indikator dimensi
merasa sangat bermanfaat dengan adanya Kecukupan ada dua yaitu indikator
program keluarga harapan ini, karena PKH pemenuhan kebutuhan peserta PKH dan
ini sangat membantu mereka. Sedangkan indikator kecukupan nominal bantuan
indikator yang kedua yang menanyakan dana terhadap kebutuhan peserta PKH..
kepuasan terhadap nominal bantuan Hasil penelitian menunjukkan pada
program, 1 informan dari 3 menjawab indikator yang pertama yang berkenaan
cukup puas, sedangkan 2 informannya lagi dengan pemenuhan kebutuhan peserta
menyatakan kurang puas terhadap PKH, para informan dapat dikategorikan
nominal bantuan dana yang mereka terima, menyatakan Sedang untuk indikator ini.
karena biaya untuk pendidikan mereka Karena dua informan merasa
masih harus mengeluarkan tiap bulannya. kebutuhannya belum terpenuhi. Dan
2. Dimensi Efisiensi hanya tersisa satu informan yang merasa
Dimensi Efisiensi memiliki pertanyaan kebutuhannya telah terpenuhi oleh
pokok berupa seberapa banyak usaha bantuan program PKH. Begitu pula
diperlukan untuk mencapai hasil yang dengan indikator yang kedua, dua
diinginkan. Kriteria efisiensi terikat dengan informan sama hal nya merasa nominal
tiga indikator yaitu biaya bantuan, waktu dana yang didapatkannya belum
dan tenaga. Informan disini menjawab mencukupi kebutuhannya dan hanya
mengenai nominal dana yang mereka satu informan yang merasa nominal dana
dapatkan, lamanya waktu proses yang didapatkannya sudah mencukupi
Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018 51
mendapatkan dana yang sesuai dengan dimensi lainnya di nyatakan kategori sedang
data yang ada dipendamping, atau belum puas.
sedangkan di indikator waktu mereka Implikasi Teoritis
mengeluhkan karena masalah sering Model evaluasi Program dalam
terlambatnya turun dana pencairan penelitian ini menggunakan teori William N.
untuk peserta PKH, akibatnya para Dunn, maka dari itu hasil dari penelitian ini
peserta banyak mengeluh dalam berpijak pada teori William N. Dunn yang
indikator ini. mempunyai beberapa dimensi yang
3. Dalam dimensi kecukupan, yaitu untuk digunakan di penelitian ini. Diantaranya
pemenuhan kebutuhan dan nominal dimensi Efektifitas, Efisiensi, Kecukupan,
bantuan dana peserta PKH pada dua Pemerataan, Responsivitas, Ketepatan.
indikator tersebut berpendapat cukup Enam dimensi tersebut sudah tepat
memuaskan. Karena beberapa dari digunakan dalam penelitian evaluasi
peserta PKH yang berhasil program keluarga harapan di Kecamatan
diwawancara mengemukakan bahwa Bogor Selatan Kota Bogor. Hal ini dapat
bayaran dibidang pendidikan masih ada terlihat dari beberapa indikator yang
RTSM yang merasa bantuan belum mendukung pelaksanaan kegiatan evaluasi
tercukupi. ini tanpa adanya permasalahan.
4. Dalam dimensi pemerataan, Dimensi indikator Evaluasi ini
masyarakat cukup memberikan dikembangkan berdasarkan tujuan program,
kontribusi yang cukup memuaskan. kemudian disusun pertanyaan-pertanyaan
Dari dana yang mereka dapat mereka untuk mengumpulkan berbagai informasi
menyatakan bahwa dana bantuan yang diperoleh dari sumber-sumber tertentu
sudah merata karena telah sesuai untuk memahami semua komponen
dengan data yang ada di pendamping program melalui berbagai sudut pandang
PKH. yang berbeda.
5. Dalam dimensi responsivitas yaitu Implikasi Praktis
pengetahuan RTSM terhadap program Adapun Implikasi bagi pelaksana Program
PKH di Kecamatan Bogor Selatan ini antara lain :
telah menunjukkan bahwa peserta PKH 1. Koordinasi diantara lembaga
sudah cukup puas dengan pelaksanaan pemerintah yang terkait dengan
Program Keluarga Harapan ini karena program keluarga harapan (PKH)
pelaksanaan PKH dari awal hingga harus lebih ditingkatkan lagi.
akhir peserta PKH dapat mengetahui Koordinasi antara program keluarga
dan merasa puas juga. harapan dengan lembaga-lembaga
6. Dalam dimensi ketepatan, masyarakat pemerintah yaitu lembaga-lembaga
yang menerima PKH merasakan bahwa pendidikan dan lembaga-lembaga
program ini telah tepat sasaran, karena kesehatan harus lebih ditingkatkan
yang ditujukan adalah yang kurang lagi. Hal ini perlu dilakukan karena
mampu dan terbukti yang koordinasi dengan lembaga-lembaga
mendapatkannya pun memang pemerintah tersebut mempunyai
masyarakat yang kurang mampu. peranan yang penting di dalam
Dari enam kriteria diatas dapat pelaksanaan program keluarga
disimpulkan bahwa Evaluasi program harapan itu sendiri.
Keluarga Harapan Kecamatan Bogor Selatan di 2. Keterlibatan pihak-pihak eksternal,
dalam penelitian ini dikategorikan telah seperti dari lembaga kepolisian,
berhasil, hal ini terlihat dari enam dimensi untuk melakukan pengawasan
penilaian Evaluasi, dimana 4 dimensi sudah di terhadap proses pelaksanaan
kategori baik, yaitu sudah puas. Sedangkan 2 pendistribusian nominal besaran
56 Dehani et al. Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor
Sumber Buku :
1. Nugroho Riant, 2003. Kebijakan Publik
(Formulasi, Implementasi, dan
Evaluasi). Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
2. William N. Dunn, 2013. Pengantar
Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Sumber Jurnal :
1. Jurnal Skripsi, Evaluasi Program
Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2013
Di Kelurahan Hintoro Kecamatan
Patrang Kabupaten Jember oleh
Susnaini, Universitas Jember, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan
Ilmu Administrasi Negara, Tahun 2014.