Вы находитесь на странице: 1из 9

research

Ekuivalensi Farmakokinetik
Dua Sediaan Kapsul
Pregabalin 150 mg
Raymond R. Tjandrawinata1, Effi Setiawati2, Ratih Sofia Ika Putri2,
Vincent Angga Gunawan2, Fenny Ong1, Liana W Susanto1, Dwi
Nofiarny1
1
Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Cikarang, West Java, Indonesia; 2PT Equilab
International Bioavailability and Bioequivalence Laboratory, Jakarta, Indonesia

ABSTRACT

PURPOSE
This study was conducted to assess the pharmacokinetic equivalence of pregabalin 150 mg capsules
manufactured by PT Dexa Medica against the reference product manufactured by Pfizer Manufac-
turing Deutschland GmbH, Germany.

METHODS
This was a randomized, open-label, two-period, two-sequence, and crossover study under fasting
condition with a 1-week washout period. Plasma concentrations of pregabalin from 20 subjects
were measured by a validated liquid chromatography with tandem mass spectrometry detection
(LC-MS/MS) method. Pharmacokinetic parameters evaluated in this study were area under plasma
concentration-time curve from time zero to the last observed quantifiable concentration (AUC0-t),
AUC from time zero to infinity (AUC0-∞), maximum plasma concentration (Cmax), time to maximum
plasma concentration (tmax), and terminal half-life (t1/2). The 90% confidence intervals (CIs) for geo-
metric mean ratios (GMRs) of test /reference formulations were calculated for AUC and Cmax pa-
rameters; while the differences of tmax and of t1/2 were analyzed between-group using Wilcoxon
matched-pairs test and Student’s paired t-test, respectively.

RESULTS
The mean (SD) AUC0-t, AUC0-∞, Cmax, and t1/2 of pregabalin from test formulation were 27845.86
(4508.27) ng.h/mL, 28311.70 (4790.55) ng.h/mL, 3999.71 (801.52) ng/mL, and 5.66 (1.20) h, respectively;
while the mean (SD) AUC0-t, AUC0-∞, Cmax, and t1/2 of pregabalin from reference formulation were
27398.12 (4266.28) ng.h/mL, 27904.24 (4507.31) ng.h/mL, 3849.50 (814.50) ng/mL, and 5.87 (1.25) h, re-
spectively. The median (range) tmax of pregabalin from test formulation and reference formulation
were 1.00 (0.67–2.00) h and 1.00 (0.67–3.00) h, respectively. The 90% CIs for GMRs of test /reference
formulations of pregabalin were 101.54% (98.75%–104.41%) for AUC0-t, 101.35% (98.66%–104.11%) for
AUC0-∞, and 104.19 (98.75%–109.93%) for Cmax.

CONCLUSION
The study demonstrated that the two formulations of pregabalin capsule studied were bioequiva-
lent.

Keywords: antiepileptic, anticonvulsant, bioavailability, bioequivalence, pregabalin

Vol. 28, No.1, Edition July 2015 MEDICINUS 15


RESEARCH

ABSTRAK

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menilai ekuivalensi farmakokinetik sediaan pregabalin kapsul 150 mg
produksi PT Dexa Medica dengan produk pembanding produksi Pfizer Manufacturing Deutschland
GmbH, Germany.

Metode
Penelitian ini merupakan uji dengan desain terbuka, acak, dan menyilang, dalam kondisi puasa,
dan terdiri dari 2 periode berturutan dengan interval (washout) 1 minggu. Kadar pregabalin dalam
plasma dari 20 subjek ditentukan menggunakan metode kromatografi cair yang di-tandem dengan
detektor spektroskopi masa (LC-MS/MS) yang tervalidasi. Parameter farmakokinetik yang dievalu-
asi dalam uji ini adalah: area-di-bawah-kurva konsentrasi plasma vs waktu pada waktu ke-0 sampai
waktu terakhir dengan konsentrasi pregabalin yang masih dapat diamati secara kuantatif (AUC0-t),
AUC pada waktu ke-0 sampai waktu tak terhingga (AUC0-∞), kadar puncak dalam plasma (Cmax),
waktu untuk mencapai kadar puncak (tmax), dan waktu paruh (t1/2). Rasio rerata geometric (GMR)
dari formulasi uji/ pembanding dengan tingkat kepercayaan 90% (CIs) parameter AUC dan Cmax,
dihitung; sedangkan perbedaan tmax dan t1/2, masing-masing dianalisis antar-group menggunakan
uji Wilcoxon matched-pairs, dan uji t- berpasangan.

Hasil Penelitian
Nilai rerata (standar deviasi [SD]) AUC0–t, AUC0–∞, Cmax, dan t1/2 pregabalin dari formulasi Uji ber-
turut-turut adalah 27,845.86 (4,508.27) ng∙h/mL, 28,311.70 (4,790.55) ng∙h/mL, 3,999.71 (801.52) ng/mL,
dan 5.66 (1.20) jam; sedangkan nilai rerata (SD) AUC0–t, AUC0–∞, Cmax, dan t1/2 pregabalin dari for-
mulasi Pembanding berturut-turut adalah 27,398.12 (4,266.28) ng∙h/mL, 27,904.24 (4,507.31) ng∙h/mL,
3,849.50 (814.50) ng/mL, dan 5.87 (1.25) jam. Nilai median (rentang) tmax pregabalin dari formulasi
Uji dan Pembanding, masing-masing adalah 1.00 (0.67–2.00) jam dan 1.00 (0.67–3.00) jam. Nilai GMR
(90%CI) dari formulasi Uji/Pembanding pregabalin adalah 101.54% (98.75%–104.41%) untuk AUC0–t,
101.35% (98.66%–104.11%) untuk AUC0–∞, dan 104.19% (98.75%–109.93%) untuk Cmax.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa dua formulasi kapsul pregabalin (uji dan pembanding) bioekui-
valen.

Kata kunci: antiepilepsi, bioavaibilitas, bioekuivalen, produk generik

PENDAHULUAN

Pregabalin memiliki sinonim (S)-3-(aminometil)-


5-asam metileksanoat dengan rumus molekul
C8H17NO2 dan berat molekul 159.23 Da. Prega-
balin sangat larut dan cepat terlarut dalam air,
larutan asam atau basa encer, dan sangat per-
meabel.1 Struktur kimia dari pregabalin adalah
sebagai berikut:

16 MEDICINUS Vol. 28, No.1, Edition July 2015


RESEARCH

Pregabalin digunakan dalam kombinasi dengan cara signifikan, tetapi dosisnya perlu disesuai-
antikonvulsan lain untuk pengobatan kejang kan dengan kreatinin klirens. Secara farma-
parsial. Pregabalin juga diindikasikan untuk kokinetik, pregabalin tidak banyak berinteraksi
nyeri neuropati, termasuk postherpetic neural- dengan obat lain karena tidak dimetabolisme di
gia, juga untuk ansietas dan fibromyalgia. Pre- hati oleh isoenzim sitokrom P-450.1,3,4
gabalin efektif pada rentang dosis 150–600 mg/
hari, yang diberikan dalam 2–3 dosis terbagi. Berdasarkan penilaian World Health Organiza-
tion (WHO), delapan dari seribu orang di dunia
Efek analgesik dan antikolvusan pregabalin ter- mengalami epilepsi.7 Prevalensi tersebut bah-
jadi melalui ikatan molekul obat tersebut den- kan lebih tinggi lagi pada negara berkembang.
gan subunit α2-δ dari voltage-gated calcium Lebih dari separuh pasien epilepsi di dunia
channel sistem saraf pusat (SSP) dengan afinitas diperkirakan berada di Asia.8-10 Keadaan terse-
kuat. Pregabalin menghambat sekresi neuro- but menimbulkan kebutuhan yang tinggi akan
transmiter yang bergantung kalsium dengan obat-obat antiepilepsi, seperti pregabalin. Ke-
mengatur fungsi channel kalsium. Hal ini secara tersediaan obat yang terjangkau oleh pasien di
struktural berhubungan dengan penghambat- lapangan merupakan salah satu masalah yang
an neurotransmitter SSP asam γ-aminobutirat paling umum dalam penanganan penyakit.11
(GABA), walaupun pregabalin tidak berikatan se- Oleh karena itu, produk generik sangatlah dibu-
cara langsung dengan reseptor GABAA, GABAB, tuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
atau benzodiazepine, serta tidak meningkatkan Produk generik tidak hanya diperlukan untuk
respon GABAA , dan tidak mengubah konsen- memenuhi ketersediaan obat di pasar dan me-
trasi GABA dalam otak atau mempengaruhi up- nawarkan harga yang lebih kompetitif, produk
take atau degradasi GABA.2-4 generik juga harus menunjukkan ekuivalensi
terapetik dengan produk pembanding (inova-
Pregabalin memiliki farmakokinetik yang linear tor).
pada rentang dosis harian yang dianjurkan. Va-
riasi farmakokinetik antar subjek yang rendah, Ekuivalensi terapetik berarti bahwa manfaat
dengan koefiesien variasi (CV) dibawah 15%.5 dan efek samping antar kedua produk atau for-
Pregabalin sangat cepat diabsorbsi setelah mulasi yang dibandingkan tersebut, sebanding
pemberian oral dan mencapai konsentrasi plas- (tidak berbeda), dan ini berarti kedua produk
ma maksimal (Cmax) dalam waktu sekitar 1,5 tersebut dapat saling menggantikan.12,13
jam, dengan bioavaibilitas oral lebih dari 90%
dan tidak bergantung dosis. Untuk memastikan ekuivalensi terapetik, uji
ekuivalensi farmakokinetik dapat dilakukan.
Pemberian bersama makanan akan mengurangi Sesuai dengan Pedoman uji bioekuivalensi
dan menunda absorpsi pregabalin, menyebab- BPOM RI (2004), dua produk obat disebut bi-
kan sekitar 25% sampai 30% penurunan pada oekuivalen jika keduanya mempunyai ekuiva-
Cmax dan peningkatan tmax sekitar 3 jam, teta- lensi farmaseutik atau merupakan alternative
pi tidak signifikan secara klinis. Oleh karena itu, farmaseutik dan pada pemberian dengan dosis
pregabalin tetap dapat diberikan bersama de- molar yagn sama akan menghasilkan bioavaila-
ngan atau tanpa makanan. Pregabalin tidak teri- bilitas yagn sebanding sehingga efeknya akan
kat pada protein plasma, dan uji pre-klinik me- sama, dalam hal efikasi maupu keamanan.14 Tu-
nunjukkan bahwa molekul obat tersebut dapat juan dari uji ini adalah untuk mengetahui apa-
melewati sawar darah otak maupun plasenta.6 kah formulasi Pregabalin kapsul 150 mg yang
Lebih dari 90% dosis yang diberikan diekskresi diproduksi PT Dexa Medica, Palembang, Indo-
melalui urin dalam bentuk utuh, dengan waktu nesia bioekuivalen dengan formulasi Pregabalin
paruh (t1/2) 4.8–6.3 jam pada subjek dengan produk pembanding (produksi Pfizer Manufac-
fungsi ginjal normal. Ras dan jenis kelamin tidak turing Deutschland GmbH, Jerman).
mempengaruhi farmakokinetik pregabalin se-

Vol. 28, No.1, Edition July 2015 MEDICINUS 17


RESEARCH

METODE PENELITIAN Obat Penelitian

Subjek dan Desain Penelitian Formulasi Uji, Leptica® (PT Dexa Medica), dan
formulasi pembanding, Lyrica® (Pfizer Inc.), pada
Sebelum penelitian dimulai, protokol, lembar penelitian ini mengandung pregabalin 150 mg.
informasi dan formulir informed consent telah Dalam uji dengan desain menyilang, setiap sub-
disetujui oleh Komite Etik Penelitian Kedok- jek diberikan formulasi uji dan pembanding se-
teran, Universitas Indonesia. Informed consent cara acak berdasarkan kode randomisasi yang
tertulis telah diperoleh dari masing-masing telah disiapkan sebelumnya menggunakan
subjek penelitian sebelum skrining. Pelak- alokasi blok permutasi dan Tabel Nomor Acak
sanaan penelitian memenuhi kaidah Deklarasi Dixon dan Massey.18 Dengan desain terbuka,
Helsinki,15 Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB)/Good baik subjek maupun peneliti mengetahui apa-
Clinical Practice (GCP),16 dan Good Laboratory kah subjek diberikan obat formulasi uji atau
Practice.17 pembanding.

Penelitian ini merupakan uji dengan desain ter- Fase Pengobatan dan Pengambilan darah
buka (open-label), acak, dan menyilang, dalam
kondisi puasa, dan terdiri dari 2 periode bertu- Subjek diminta untuk berpuasa sekitar 10 jam
rutan dengan interval (washout) 1 minggu, dan sebelum pemberian obat. Sejumlah 10 ml darah
melibatkan 24 subjek. Kriteria inklusi penelitian diambil dari setiap subjek 1 jam sebelum pem-
adalah: pria atau wanita sehat yang berusia berian obat. Setelah itu, subjek diberikan obat,
antara 18–55 tahun; rentang Body Mass Index dalam kondisi duduk. Obat uji atau pemband-
(BMI) 18–25 kg/m2; tanda vital normal; bukan ing diberikan dengan 200 ml air dan ditelan
perokok atau merokok hanya kurang dari 10 tanpa dikunyah. Kemudian, 5 ml darah diambil
batang sehari. Kriteria eksklusi: wanita hamil setelah 20 dan 40 menit, dan setelah 1, 1.5, 2,
atau menyusui; diketahui memiliki kontrain- 2.5, 3, 4, 6, 9, 12, 24, dan 36 jam pemberian obat.
dikasi atau hipersensitif terhadap pregabalin; Sampel darah diambil dari vena lengan bawah,
memiliki gangguan hati atau ginjal; hasil positif menggunakan jarum 22 G dan tabung vakum
untuk antigen hepatitis B/ hepatitis B surface yang mengandung sitrat atau syringe sekali
antigen (HBsAg), virus anti-hepatitis C/anti-hep- pakai. Sampel dikumpulkan dalam tabung poli-
atitis C virus (HCV), dan/atau anti–human immu- propilen yang mengandung sitrat, sebelum sen-
nodeficiency virus (anti-HIV); abnormalitas elek- trifugasi pada 1538 RCF selama 15 menit untuk
trokardiografi (EKG)/electrocardiography (ECG); memisahkan plasma. Semua sampel plasma
penyakit kronis lainnya; penyakit gastrointesti- dipindahkan pada tabung bersih dan kemudian
nal; riwayat anafilaksis; riwayat penyalahgunaan disimpan dalam suhu −20°C±5°C hingga dilaku-
obat dan alkohol dalam waktu 12 bulan sebe- kan pengujian.
lum skrining; riwayat perdarahan, koagulasi,
atau kelainan darah yang signifikan secara klinis Selama waktu sampling, makan siang dan
lainnya; kelainan neurologi; konsumsi obat atau malam untuk subjek berturut-turut disedia-
suplemen makanan, atau obat herbal dalam 14 kan pada 4 jam dan 10 jam setelah pemberian
hari sejak hari pertama obat uji diberikan; dan obat. Makanan atau minuman mengandung
berpartisipasi dalam penelitian klinis lainnya xantin, dan jus buah tidak diperbolehkan un-
dalam 90 hari terakhir. tuk diminum dalam 24 jam sebelum dan selama
waktu sampling. Makanan dan aktivitas fisik se-
Pemeriksaan skrining dilakukan dalam waktu 14 lama waktu sampling juga diseragamkan. Sete-
hari sebelum hari pertama pemberian obat. Tes lah 1 minggu periode washout, prosedur yang
kehamilan, untuk subjek wanita, dilakukan saat sama diulangi untuk formulasi alternate, yaitu
skrining dan sebelum penerimaan obat pada : jika pada periode pertama, subjek mendapat
setiap periode.

18 MEDICINUS Vol. 28, No.1, Edition July 2015


RESEARCH

produk Uji, maka pada periode kedua, subjek tersebut akan mendapat produk pembanding; dan
sebaliknya.

Analisa Kuantitatif Kadar Obat Dalam Darah

Masing-masing sampel plasma disiapkan dalam tube yang sesuai, dan ditambahkan larutan gaba-
pentin sebagai standar internal sebelum proses ekstraksi pengendapan protein.19,20 Ekstraksi dilaku-
kan menggunakan asam trikloroasetat hingga dihasilkan supernatant, yang kemudian dianalisis
menggunakan kromatografi cair kinerja-ultra yang ditandem dengan detektor spektrometri massa
(UPLC-MS/MS) (Acquity® UPLC H-Class system with Xevo® TQD Detector; Waters Corp, Milford, MA,
USA).

Kolom kromatografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acquity UPLC® C18 (1.7 μm, 2.1×50
mm; Waters Corp). Fase gerak yang digunakan adalah asam format 0.1% dalam air dan asam format
0.1% dalam methanol, dengan komposisi yang diatur dalam kondisi gradien, dan laju alir pada 0.3
mL/min. Sejumlah 2 µL sampel disuntikkan ke dalam sistem kromatografi. Sebelum digunakan untuk
pemeriksaan kadar pregabalin dalam darah, sistem UPLC-MS/MS tersebut telah divalidasi dengan
sensitivitas, spesifisitas, linieritas, akurasi dan presisi within and between days yang memadai. Data
validasi ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Data validasi metode analisis yang digunakan untuk penetapan pregabalin dalam plasma
manusia menggunakan UPLC-MS/MS dengan gabapentin sebagai internal standar

Vol. 28, No.1, Edition July 2015 MEDICINUS 19


RESEARCH

Analisis Farmakokinetik antara 19–45 tahun dengan BMI 18.56–24.91 kg/


m2. Sampel darah dianalisa untuk penetapan
Berdasarkan analisis data kadar pregabalin konsentrasi pregabalin dan parameter farma-
dalam plasma terhadap waktu dihasilkan be- kokinetik setelah pemberian dosis tunggal oral
berapa nilai parameter farmakokinetik. Nilai formula uji atau pembanding.
C­max dan tmax didapatkan secara langsung
dari data pengukuran kadar. Area dibawah Data farmakokinetik dan 90% CI GMR formu-
kurva konsentrasi plasma vs waktu pada waktu lasi uji/formulasi pembanding pregabalin di-
ke-0 sampai waktu terakhir dimana konsentrasi tunjukkan pada Tabel 2. Profil konsentrasai
dapat diamati secara kuantatif (AUC0-t) dihi- pregabalin vs waktu, dari 20 subjek setelah
tung menggunakan metode trapezoidal. Area pemberian dosis tunggal oral formula uji atau
di bawah kurva antara konsentrasi plasma vs pembanding dapat dilihat pada Gambar 2. Data
waktu pada waktu ke-0 sampai tak terhingga tersebut menunjukkan bahwa kedua formula
(AUC0-∞) dan t1/2 dihitung berdasarkan rumus memiliki bioavailabilitas yang sebanding.
pada pedoman Food and Drug Administration
(US FDA) untuk industri (FDA Guidance for In- Dari 24 subjek yang diikutsertakan dalam pe-
dustri. Bioavailability and Bioequivalence Stud- nelitian, sebanyak 13 subjek yang menerima
ies for Orally Administered Drug).12 formulasi uji dan 15 subjek yang menerima for-
mulasi pembanding mengalami kejadian tidak
Analisis statistik untuk parameter farmakokine- diinginkan (adverse events); diantaranya yang
tik pregabalin dilakukan menggunakan analysis paling sering terjadi adalah kepala terasa ringan
of variance (ANOVA) (Excel® 2010; Microsoft Corp, (16 kejadian), pusing (12), mual (7), muntah (4),
Redmond, WA, USA), terhadap data hasil trans- dan mengantuk (2). Keempat subjek dengan
formasi logaritma. Tingkat kepercayaan (CIs) kejadian muntah pada periode pertama–tiga
90% dihitung setelah dilakukan transformasi- diantaranya menerima formulasi pembanding
balik dari hasil perhitungan data logaritma.21 dan satu subjek menerima formulasi uji–men-
gundurkan diri dari penelitian. Pada penelitian
Perbedaan tmax antar kelompok dianalisis ini dilaporkan tidak terdapat kejadian tidak di-
menggunakan uji non-parametrik Wilcoxon inginkan yang serius (serious adverse event), dan
pasangan-serasi (matched-pairs) terhadap data pada akhir penelitian semua kejadian telah ter-
non-transformasi, sedangkan perbedaan t1/2 di- atasi dengan baik.
analisa menggunakan uji t-berpasangan. Power
statistik penelitian ini adalah 80% pada α-0.05 DISKUSI
(2-sided). Kriteria penerimaan bioekuivalensi
adalah 90% CIs GMR (rasio rerata geometrik for- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mulasi uji/formulasi pembanding) AUC maupun mengevaluasi apakah kapsul pregabalin 150
Cmax sebesar 0.80–1.25. mg formulasi uji bioekuivalen dengan formu-
lasi pembanding. Oleh karena jumlah pregaba-
HASIL PENELITIAN lin yang diabsorpsi ke dalam sirkulasi sistemik
mencukupi untuk pengukuran konsentrasi obat
Sebanyak 24 subjek diikutsertakan dalam pe- dalam darah secara langsung dan absorpsi siste-
nelitian. Di antaranya, 4 subjek mengundurkan mik relevan dengan kerja obat, uji bioekuivalen-
diri (withdrawn) selama periode pertama akibat si lebih disukai dibandingkan uji klinik berpem-
muntah, sehingga terdapat 20 subjek yang da- banding dengan endpoint klinis/farmakologis.21
pat dilakukan analisis farmakokinetik. Semua Hasil penelitian dimaksudkan terutama untuk
subjek yang mengikuti penelitian adalah orang memenuhi persyaratan registrasi produk obat
Indonesia sehat yang memiliki tanda vital dan generik. Bioekuivalensi berarti menunjukkan
parameter laboratorium dengan nilai normal. bahwa obat generik ekuivalen secara terape-
Subjek terdiri dari 15 pria dan 5 wanita, berusia tik dengan obat pembanding, sehingga tidak

20 MEDICINUS Vol. 28, No.1, Edition July 2015


RESEARCH

Vol. 28, No.1, Edition July 2015 MEDICINUS 21


RESEARCH

diperlukan penelitian klinis berpembanding Tabel Diletti et al.27 Variasi intrasubjek (Koefisein
lainnya untuk membuktikan keamanan dan efi- Variasi, CV) untuk parameter AUC0-t adalah
kasi. Dengan demikian, pemilihan produk pem- 5.09%. Berdasarkan CV tersebut, sample size
banding dalam suatu uji bioekuivalensi menjadi sebesar 20 subjek memberikan power statistik
penting. Produk pembanding sebaiknya telah yang memadai bagi kesimpulan hasil penelitian.
melalui uji preklinis dan klinis yang membuk-
tikan keamanan dan efikasi-nya.22,23 Oleh ka- Dalam penelitian ini, obat uji diberikan sebagai
rena hasil dari uji bioekuivalensi suatu produk sediaan dosis tunggal seperti yang dianjurkan
generik tidak dapat digeneralisasi untuk obat dalam pedoman uji bioavaibilitas dan bioekui-
generik lain yang mengandung zat aktif yang valensi12 karena lebih sensitif (dibandingkan do-
sama, maka studi ini tetap diperlukan meskipun sis berulang) dalam hal menilai pelepasan kan-
telah terdapat beberapa publikasi uji bioekuiva- dungan obat menuju sirkulasi sistemik. Untuk
lensi terhadap formulasi kapsul pregabalin lain- pengujian dosis tunggal, perhitungan total pa-
nya.20,24 paran formulasi uji akan mencakup AUC0–t dan
AUC0–∞; sedangkan puncak paparan akan ter-
Tujuan yang lebih luas dari suatu uji bioekui- diri dari Cmax, yang diperoleh secara langsung
valensi yang terpercaya adalah untuk menye- dari data pengukuran konsentrasi obat dalam
diakan produk generik yang tidak hanya me- sirkulasi sistemik. Hasil penelitian ini menunjuk-
nawarkan harga lebih kompetitif, tetapi juga kan bahwa 90% CIs GMR dari AUC0–t , AUC0–∞,
menunjukkan kesamaan kualitas dengan for- dan Cmax pregabalin termasuk dalam rentang
mulasi pembanding, terutama dalam hal kea- penerimaan bioekuivalensi (80.00%–1 25.00%).
manan dan efikasi. Penyediaan produk generik
sangat mendukung aplikasi dari konsep farma- Selain AUC dan Cmax, dalam penelitian ini juga
koekonomi. Menurut Arenas-Guzman et al,25 dilaporkan nilai tmax dan t1/2 pregabalin. Me-
farmakoekonomi merupakan cabang dari ilmu dian (rentang) dari tmax untuk formulasi uji
ekonomi yang berkaitan dengan penggunaan dan pembanding pregabalin, masing-masing,
paling efisien dan ekonomis dari zat farmasi un- adalah 1.00 (0.67–2.00) jam dan 1.00 (0.67–3.00)
tuk menghasilkan nilai maksimal pada pasien, jam. Kedua nilai tersebut tidaklah signifikan se-
asuransi kesehatan, dan masyarakat umum. cara statistik. Sementara itu, rerata (SD) dari t1/2
Saat ini, praktisi kesehatan dianjurkan untuk untuk formulasi uji dan pembanding pregaba-
membuat kebijakan dan keputusan klinis juga lin, masing-masing, adalah 5.66 (1.20) jam dan
berdasarkan pertimbangan aspek ekonomi dan 5.87 (1.25) jam. Nilai tersebut sedikit lebih ren-
bukan hanya berdasarkan pertimbangan aspek dah dibandingkan dengan nilai yang terdapat
klinis (clinical outcomes). Salah satu penilaian pada literatur; tetapi keduanya tersebut tidak
mendasar adalah taksiran biaya pengobatan berbeda signifikan, yang berarti menunjukkan
langsung, diantaranya harga obat.26 Keberadaan similaritas antara formulasi uji dan pembanding
produk generik dapat memberikan manfaat far- dalam hal eliminasi obat dari tubuh.
makoekonomi berdasarkan perspektif pasien
dan penyedia layanan kesehatan karena mem- KESIMPULAN
berikan mereka suatu alternatif produk ketika
mereka perlu memilih pengobatan paling ra- Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul-
sional. kan bahwa kapsul pregabalin 150 mg produksi
PT Dexa Medica bioekuivalen dengan produk
Uji bioekuivalensi ini dilakukan pada subjek se- pembanding produksi Pfizer Manufacturing
hat dengan tujuan untuk meminimalkan variasi Deutschland GmbH, Germany.
farmakokinetik, yang dapat timbul jika dilaku-
kan pada pasien dengan penyakit atau pengo-
batan lainnya (concomitant illness and medica- ACKNOWLEDGMENTS & DISCLOSURES
tion). Jumlah subjek ditetapkan berdasarkan

22 MEDICINUS Vol. 28, No.1, Edition July 2015


RESEARCH

Terimakasih dan penghargaan yang mendalam kami ucapkan kepada subjek yang telah berpartisi-
pasi dalam penelitian ini. Kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dr. Danang Agung Yu-
naido dalam hal penanganan subjek penelitian, dan kepada Indah Abdilah, Apt., dalam menyiapkan
naskah.

Naskah ini merupakan penulisan ulang dalam Bahasa Indonesia dari naskah kami untuk penelitian
yang sama, yang sebelumnya telah dipublikasi dalam journal Clinical Pharmacology: Advances and
Applications. 2015:7 69–75.

daftar pustaka
1. Sweetman SC, editor. Martindale: The Complete Drug Reference. tion of Pharmaceuticals for Human Use; 1996. Available from:
36th ed. London: Pharmaceutical Press (PhP); 2009. http://www.ich.org/fileadmin/Public_Web_Site/ICH_Products/
2. American Society of Health-System Pharmacists, McEvoy GK, Guidelines/Efficacy/E6/E6_R1_Guideline.pdf. Accessed Septem-
Snow EK, eds. AHFS Drug Information 2013. Bethesda, Maryland: ber 12, 2014.
Board of the American Society of Health-System Pharmacists; 17. Chemicals Group and Management Committee, Environment
2013. Directorate. OECD Series on Principles of Good Laboratory Prac-
3. Finnerup NB, Jensen TS. Clinical use of pregabalin in the man- tice and Compliance Monitoring, Number 1 – OECD Principles on
agement of central neuropathic pain. Neuropsychiatr Dis Treat. Good Laboratory Practice. Paris: Organisation for Economic Co-
2007;3(6): 885–891. operation and Development; 1998. Available from: http://www.
4. Blommel ML, Blommel AL. Pregabalin: an antiepileptic agent use- oecd.org/officialdocuments/publicdisplaydocumentpdf/?cote
ful for neuropathic pain. Am J Health Syst Pharm. 2007;64(14): =env/mc/chem(98)17&doclanguage=en. Accessed September
1475–1482. 12, 2014.
5. Bockbrader HN, Burger P, Knapp L, Corrigan BW. Population phar- 18. Dixon WJ, Massey FJ. Introduction to Statistical Analysis. 3rd ed.
macokinetics of pregabalin in healthy subjects and patients with New York, NY: McGraw-Hill; 1969.
chronic pain or partial seizures. Epilepsia. 2011;52(2):248–257. 19. Mandal U, Sarkar AK, Gowda KV, et al. Determination of pre-
6. Ben-Menachem E. Pregabalin pharmacology and its relevance to gabalin in human plasma using LC-MS/MS. Chromatographia.
clinical practice. Epilepsia. 2004;45(6):13–18. 2008;67(3–4): 237–243.
7. who.int [homepage on the Internet]. Epilepsy. Fact sheet number 20. Quiñones L, Sasso J, Tamayo E, et al. A comparative bioavailability
999. World Health Organization; 2015 [cited September 12, 2014]. study of two formulations of pregabalin in healthy Chilean volun-
Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/ teers. Ther Adv Chronic Dis. 2010;1(4):141–148.
fs999/en/. Accessed March 11, 2015. 21. Kesselheim AS, Misono AS, Lee JL, et al. Clinical equivalence of
8. Commission on Tropical Diseases of the International League generic and brand-name drugs used in cardiovascular disease: a
against Epilepsy. Relationship between epilepsy and tropical dis- systematic review and meta-analysis. JAMA. 2008;300(21):2514–
eases. Epilepsia. 1994;35(1):89–93. 2526.
9. Burneo JG, Tellez-Zenteno J, Wiebe S. Understanding the burden 22. Thiessen JJ. Chapter 8: Bioavailability and bioequivalence. In: du
of epilepsy in Latin America: a systematic review of its prevalence Souich P, Orme M, Erill S, editors. The IUPHAR Compendium of
and incidence. Epilepsy Res. 2005;66(1–3):63–74. Basic Principles for Pharmacological Research in Humans. Kan-
10. Preux PM, Druet-Cabanac M. Epidemiology and aetiology of epi- sas City, KS: International Union of Pharmacology (IUPHAR );
lepsy in sub-Saharan Africa. Lancet Neurol. 2005;4(1):21–31. 2004:55–66. Available from: http://www.iuphar.org/pdf/hum_55.
11. Mac TL, Tran DS, Quet F, Odermatt P, Preux PM, Tan CT. Epidemi- pdf. Accessed September 12, 2014.
ology, aetiology, and clinical management of epilepsy in Asia: a 23. Jang KH, Seo JH, Yim SV, Lee KT. Rapid and simple method for
systematic review. Lancet Neurol. 2007;6(6):533–543. the determination of pregabalin in human plasma using liquid
12. Center for Drug Evaluation and Research. Guidance for Industry: chromatography-tandem mass spectrometry (LC-MS/MS): ap-
Bioavailability and Bioequivalence Studies for Orally Administered plication to a bioequivalence study of Daewoong pregabalin
Drug Products – General Considerations. Washington, DC: Food capsule to Lyrica® capsule (pregabalin 150 mg). J Pharm Invest.
and Drug Administration, US Department of Health and Human 2011;41(4):255–262.
Services; 2003. Available from: http://www.fda.gov/downloads/ 24. Center for Veterinary Medicine. Guidance for industry: Bioequiva-
Drugs/Guidances/ucm070124.pdf. Accessed September 12, 2014. lence Guidance. Washington, DC: Food and Drug Administration,
13. Committee for Medicinal Products for Human Use. Guideline on US Department of Health and Human Services; 2006. Available
the Investigation of Bioequivalence. London: European Medi- from:
cines Agency; 2010. Available from: http://www.ema.europa.eu/ 25. http://www.fda.gov/downloads/AnimalVeterinary/Guid-
docs/en_GB/document_library/Scientific_guideline/2010/01/ anceComplianceEnforcement/GuidanceforIndustr y/
WC500070039.pdf. Accessed September 12, 2014. ucm052363.pdf. Accessed September 12, 2014.
14. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM 26. Arenas-Guzman R, Tosti A, Hay R, Haneke E; National Institute
RI). Pedoman uji bioekuivalensi [Guideline for bioequiva- for Clinical Excellence. Pharmacoeconomics – an aid to better
lence studies]. Jakarta: BPOM RI; 2004. Bahasa. Available from: decision-making. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2005;19 Suppl
http://jdih.pom.go.id/produk/PERATURANKEPALABPOM/PER 1: S34–S39.
KBPOM_NO.HK.00.05.3.1818 TH 2005_Tentang PEDOMANUJI BI- 27. Trask LS. Pharmacoeconomics: principles, methods, and applica-
OEKIV_2005.pdf. Accessed March 30, 2015. tions. In: DiPiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey
15. wma.net [homepage on the Internet]. World Medical Association M, editors. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 8th
Declaration of Helsinki. Ethical principles for medical research in- ed. New York: McGraw-Hill Global Education Holdings. Available
volving human subjects. World Medical Association; 2013 [cited from: http://accesspharmacy.mhmedical.com/content.aspx?boo
September 12, 2014]. Available from: http://www.wma.net/ kid=462&sectionid=41100767. Accessed February 26, 2015.
en/30publications/10policies/b3/. Accessed March 11, 2015. 28. Diletti E, Hauschke D, Steinijans VW. Sample size determination
16. ICH Expert Working Group. Guideline for Good Clinical Practice – for bioequivalence assessment by means of confidence intervals.
ICH Harmonised Tripartite Guideline. Geneva: International Con- Int J Clin Pharmacol Ther Toxicol. 1991;29(1):1–8.
ference on Harmonisation of Technical Requirements for Registra-

Vol. 28, No.1, Edition July 2015 MEDICINUS 23

Вам также может понравиться