Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Intensive Care Unit is a health care unit for patients with a reversible, emergency or intermediate
health problem. Because of the separate between patient and family, they need psychosocial supports. Family
may experience fear and hopeless while they standing beside the patients. The objective of the research was to
identify the relationship between the level of formal education and the level of anxiety of the family when they
facing health care on intensive care unit of Pare Public Hospital.
The research design was cross sectional. Population of the study was all patient’s family who
accompanied the patient on ICU RSUD Pare, sampling was choose by researcher according to the judgment of
the researcher with sample size 30 respondents. Variable of the study was formal educational level as
independent variable; and the level of family anxiety as dependent variable. Research instrument was Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS).
Result of the study showed that according to Gamma test, the correlation of both variable was -0,70 by
significance level (p) 0,005 less than 0,05, mean that there was significant correlation between both variable.
According to the result of study, it’s suggested for health care institution/health care personals to
perform health education by clear and true information for the patient and his family.
Latar Belakang 2005). Apabila salah satu anggota keluarga yang sakit
Masuknya pasien ke dalam ruang perawatan kritis maka ikatan emosional anggota keluarga yang lain akan
atau memerlukan perawatan di ICU membutuhkan timbul yang menginpretasikan dalam bentuk saling
komunikasi yang bermakna, adalah hal penting dalam merasakan (Hudak & Gallo, 1997).
proses yang digunakan untuk kebutuhan psikososial
pasien dan keluarga. Sentuhan adalah hal yang ingin Menurut studi pendahuluan yang dilakukan dari 10
dilakukan terus-menerus oleh keluarga, akan tetapi responden keluarga pasien di ruang ICU RSUD US
keluarga merasa tak berdaya dan penuh ketakutan Pare sebanyak 30 % (3 orang) mengalami kecemasan
berada di sisi tempat tidur pasien yang dirawat di ringan 60 % (6 orang) mengalami kecemasan sedang
ICU, selang, balutan, kabel dan mesin yang dipasang dan 10% (1 orang) mengalami kecemasan berat. Dari
perawat. Keluarga melihat alat yang melekat pada hasil ini tampaknya kecemasan sedang mendominasi,
orang yang dicintainya terbatas untuk meraih dan ini artinya keluarga belum sepenuhnya mengarahkan
menyentuhnya (Hudak & Gallo, 1997). Situasi segala sesuatu tentang keadaan anggota keluarganya
tersebut menimbulkan respon keadaan yang tidak pada tim yang ada. Harusnya mereka lebih tenang
menyenangkan (Suliswati, dkk, 2001). karena ruang ICU merupakan ruang khusus untuk
perawatan secara intensif dan kontinyu.
Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga
dan status kesehatan anggotanya, karena keluarga Dengan adanya tingkat pendidikan dapat
merupakan dua orang atau lebih yang disatukan oleh mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam
ikatan-ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri menerima informasi sehingga tingkat pendidikan dapat
mereka sebagai bagian dari keluarga (Tanto, dkk, mempengaruhi kecemasan, menurut I.B Mantra
0
Desain Penelitian 17-20 21-30 31-40 >40
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian analitik korelasi yang bertujuan
untuk menentukan berapa besar variasi pada satu Dari gambar diatas didapatkan sebagian besar
fungsi berkaitan dengan fungsi berdasarkan koefisien responden berumur 21-30 tahun yaitu 13 orang
korelasi dengan cross sectional dimana penelitian (43,33%) dan usia responden yang paling sedikit
yang menekankan pada waktu pengukuran atau adalah berumur antara 17 – 20 tahun yaitu 2 orang
observasi data variabel independen dan dependen (6,67%).
hanya satu kali pada satu saat.
8 6
6 4
4 3
4
2
2
0 0
w anita laki-laki Suami/Istri Anak Saudara Orang tua
Dari diatas menunjukkan bahwa dari 30 Dari gambar diatas menunjukkan bahwa dari
responden yang diteliti kebanyakan responden 30 responden, sebagian besar hubungan
wanita yaitu 17 responden (56,7%) dan responden keluarga dengan pasien adalah anak yaitu
pria 13 responden (43,3%). sejumlah 13 responden (63,33%) dan 3 orang
(10%) adalah responden orang tua dari pasien
c. Status Perkawinan
tersebut.
25 Data Khusus
20
a. Tingkat Pendidikan
20
5
15
10
7
15
5 3
10
0
Kaw in Janda/Duda Belum Dasar Menengah Tinggi
Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa dari 30
responden memiliki status perkawinan kawin responden yang diteliti didapatkan 15 orang
dengan jumlah 20 orang (66,7%) dan 3 orang (50,0%) merupakan pendidikan dasar dan
adalah janda / duda (10%). Hubungan dengan responden yang memiliki pendidikan tingi hanya
pasien 5 orang (16,7%).
15
Pembahasan
Usaha sadar dan rencana untuk mengembangkan secara
aktif potensi dirinya untuk memiliki kemampuan
10 9
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta
keterampilan, spriritual keagamaan adalah fungsi
5 pendidikan (www.depdiknas.co.id). Dari hasil yang
0
1 didapatkan separuh responden yang diteliti (15 orang/
0 50%) adalah keluarga yang memiliki pendidikan dasar
Tidak ada Ringan Sedang Berat dan 5 responden (16.7%) adalah pendidikan tinggi. Hal
ini patut kita cermati lagi dari teori diatas, pada orang
yang memiliki pendidikan tinggi mereka mempunyai
Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa dari 30
sosialisasi dengan orang lain cukup tinggi, sehingga
responden yang diteliti didapatkan bahwa
rasa empati pada orang lain juga tinggi, tetapi diterpa
sebagian besar responden yang mengalami
oleh banyak kesibukan sehingga mempengaruhi waktu
kecemasan sedang yaitu 20 orang (66,7%) dan
yang kurang untuk keluarga, maka kompensasi yang
tidak ada responden yang mengalami tidak
diberikan adalah fasilitas yang lebih. Pantaslah ketika
cemas.
keluarga mereka berada diruang ICU mereka sulit
ditemukan, hal ini dikarenakan mereka tahu dan merasa
c. Tabulasi silang hubungan antara tingkat
lebih aman alat-alat yang canggih melekat pada pasien
pendidikan dengan kecemasan keluarga pasien
membuat keluarga tetap pada rutinitas yang mereka
dalam menghapi perawatan ICU.
kerjakan dan mereka percaya semua kebutuhan pasien
akan terpenuhi dengan baik tanpa bantuan keluarga.
Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat
pendidikan dengan kecemasan keluarga dapat
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah
digambarkan pada tabel berikut:
sebagian besar mengalami kecemasan sedang 20 orang
(66,7%) menurut David A.Tomb (2004) pada
Pendidikan Dasar Menenga
Tinggi kecemasan sedang seseorang akan meningkatkan atau
(SD&SM h
(PT) memusatkan yang penting dan mengesampingkan yang
Kecemasan P) (SLTA)
lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang
Tidak Ada 0 0 0
sedikit, tetapi dapat melakukan sesuatu yang lebih
(0%) (0%) (0%)
terarah. Dari pengamatan peneliti banyak responden
Ringan 2 3 4 memliki responden wajah yang mengerut, gelisah dan
(6,67%) (10,00%) (13,33%) banyak gejala fisiologis yang tampak. Ini disebabkan
Sedang 12 7 1 oleh peran sosial yang diperankan pasien hilang, seperti
(40,00%) (23,33%) (3,33%) orang yang disiplin, motivator, pemberi pengaruh,
Berat 1 0 0 humoris, tepat waktu, hangat, dan lain sebagainya,
(3,33%) (0%) (0%) semuanya ini peran penting dalam keluarga. Jika peran-
peran tersebut tidak terpenuhi kejadian duka dalam
Berdasarkan data tabulasi silang tidak ada yang keluarga dapat terjadi dan ini akan meningkatkan
mengalami tidak cemas, dan dapat diketahui pula kecemasan. Dan pada hasil penelitian ini tidak ada
bahwa pendidikan dasar memiliki kecemasan responden yang mengalami tidak cemas, ini mungkin
sedang yaitu 12 orang (80%). karena adanya budaya timur yang melekat dari para
Dari uji statistik uji statistik gamma diatas dengan responden. Budaya timur mengajarkan untuk empati
analisis komputer diperoleh hasil bahwa antara dan simpati pada orang lain.
tingkat pendidikan dan tingkat kecemasan adalah