Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OBLIGASI
(4) Ada nilai nominal. Nilai nomiinal obligasi disebut juga nilai pari, par
value, stated value, face value atau nilai kopur.
• Jenis Obligasi Berdasarkan penerbitnya:
1) Obligasi Pemerintah Pusat (government bond)
51
1) freely callable bond: obligasi yang dapat ditarik kembali oleh
penerbitnya setiap waktu sebelum masa jatuh tempo. Freely callable
bond memberikan keuntungan penerbitnya jika tingkat bunga
obligasi dari tingkat bunga pinjaman.
2) Noncallable Bond : obligasi yang setelah diterbitkan dan dijual tidak
dapat dibeli atau ditarik kembali oleh penerbitnya sampai dengan
jatuh tempo. Kecuali dibeli melalui mekanisme pasar.
3) defferred callable bond, memiliki grace period, penerbit tidak boleh
menarik obligasinya sampai dengan jangka waktu tertentu, setelah itu baru
obligasi dapat dibeli oleh penerbitnya.
52
2 High grade AA Aa
.
3 Upper Medium A A
.
4 Lower Medium BBB Baa
.
5 Marginally Speculative BB Ba
.
6
.
Highly Speculative B B,Caa
7 Default D Ca,C
.
Interpretasi:
1. Obligasi dengan peringkat AAA (Aaa) = highest grade bond, dinilai
memiliki kualitas investasi tertinggi. Beban risiko sangat kecil,
pembayaran bunga dilindungi margin yang sangat stabil dan pokok
hutang bebas dari risiko tidak terbayar.
53
6. Obligasi dengan peringkat B (Caa) sebenarnya kurang memiliki karakter
yang diperlukan untuk investasi (non investment grade). Karena ada
elemen-elemen yang membahayakan terhadap pem bayaran bunga dan
pokok pinjaman sehingga ada kemungkinan default.
3. Liquidity ratio, yaitu current ratio (current assetl current liability) dan quick
54
ratio I acid test ratio (current asset-inventories I current liability).
4. Profitability ratio, sebagai ukuran tingkat pengembalian (rate of return)
dari aset maupun ekuitas. Rasia prafitabilitas dapat dijadi kan
indikasi kesehatan suatu perusahaan karena rasia ini meng ukur
kemampuan perusahaan memperaleh keuntungan da:1 melakukan
efisiensi. Rasia prafitabilitas yang terpenting adalah return on asset
(ROA) dan return on equity (ROE).
5. Cash flow - to debt ratio, yaitu perbandingan antara total aliran kas
dengan seluruh hutang.
Ratio Fixed- Cash Flow to Return on Long- Term
Coverage Total Debt Capital (%) to Capital
AAA Ratio
6.34 0.49 24.2 (%)
11.7
AA 4.48 0.32 18.4 19.1
A 2.93 0.17 13.5 29.4
BBB 1.82 0.04 9.7 39.6
BB 1.33 0.01 9.1 51.1
B 0.78 (0.02) 6.3 61.8
dibayarkan jika pembayarannya setiap : a). tahun, b). semester, c). triwulan.
Jawab:
55
a). Coupon Yield = 18% x Rp. 10.000.000 = Rp. 1.800.000
b). Coupon Yield setiap semester = Rp. 1.800.000 : 2 = Rp. 900.000
c). Coupon Yield triwulan = Rp. 1.800.000 ; 4 = Rp. 450.000
Contoh:
Obligasi PT Pratama tersebut diperdagangkan dengan harga rata-rata
tertimbang (weight average price) Rp. 8,5 juta. Berapakah hasil tahun
berjalannya (current yield) sesuai soal diatas jika pembayaran kupon
dilakukan setiap tahun?
Jawab :
Rumus pendekatan:
YTM = {kupon + (nilai nominal - harga obligasi)/N}/
56
{(nilai nominal + harga obligasi):2} x 00% :
N = periode jatuh tempo
Contoh:
Berapakah YTM obligasi PT Pratama jika jatuh tempo 5 tahun?
Jawab :
YTM =[kupon + (nilai nominal - harga obligasi):N] / [(nilai nominal + harga
obligasi):2].
YTM = { Rp. 1.800.000 + (Rp. 10.000.000 - Rp. 8.500.000) : 5} : {( Rp.
10.000.000 + Rp. 8.500.000)}: 2} x 100%
YTM = 7, 135%
4. Hasil hingga ditarik kembali (Yield to Call, YTC)
Hampir sama dengan yield to maturity, yield to call merupakan hasil obligasi
baik dari kupon maupun capital gain/loss. Tetapi yield to call adalah hasil
obligasi callable yang sebelum jatuh tempo, obli gasi tersebut sudah ditarik
kembali oleh penerbitnya. Jadi yield to call sebenarnya tingkat bunga/diskon
yang akan membuat present value aliran kas masuk selama obligasi tersebut dimiliki
hingga ditarik kembali sarna dengan harganya at au total pembayaran.
57
5. Spot interest rate
Spot interest rate yaitu yield to maturity yang berlaku untuk obligasi nirkupon (zero
coupon bond). Karena obligasi nirkupon tidak memberikan pembayaran kupon
maka perhitungan spot interest r a t emenggunakan pendekatan harga sebagai
berikut:
harga obligasi nirkupon = nilai nominal: (1 + YTM )n
Contoh:
Sebuah obligasi nirkupon dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 yang jatuh tempo
5 tahun dijual seharga Rp. 425.000. Tentukan yield to ma turity obligasi nirkupon
tersebut!
Jawab :
n
Harga obligasi nirkupon = nilai nominal : (1 + YTM )
5
Rp. 425.000 = Rp. 1.000.000 : (1 + YTM)
(1+ YTM) 5 = 2,352941
YTM= 18,66%
Ct = kupon tahunan
Pf = future selling price
P = harga pasar obligasi
58
hp = holding period
Contoh:
Seorang investor menjual obligasi PT Pratama pada tahun ketujuh seharga Rp.
6,5 juta. Obligasi bernilai nominal Rp. 8 juta tersebut dibeli seharga Rp 5 juta
dengan tingkat kupon 16%. Tentukan horizon yieldnya!
Jawab :
59
P = nominal: {(l-r 1)(l+E[r 2])(I+E[r 3)(I+E[r 4])+(l+E[rn] dimana r 1 = tingkat
bunga saat ini, E[r 2]), E[r 3], E[r4] adalah perkiraan tingkat bunga pada tahun
kedua, ketiga, keempat, sedangkan E[r t ] = perkiraan tingkat bunga pada
tahun t dan t= waktu jatuh tempo
Contoh:
Sebuah obligasi nirkupon (zero coupon bond) dengan nilai nominal Rp.lO juta
dan jatuh tempo 3 tahun . Tingkat suku bunga tetap 16%, berapakah harga
obligasi nirkupon tersebut? Jika obligasi nirkupon dengan nominal sarna
jatuh tempo 5 tahun dan tingkat bunga pada tahun keempat-kelima 15,5%,
berapakah harganya?
Jawab :
kasus pertama adalah obligasi nirkupon dengan nilai nominal Rp. 10 juta dan
jatuh tempo 3 tahun, tingkat suku bunga tetap 16%. Harganya = Rp.
3
10.000.000 : (1 + 16%) = Rp. 6.406.576
Kasus kedua adalah. obligasi nirkupon dengan nilai nominal Rp. 10 juta dan
jatuh tempo 5 ta hun, tingkat suku bunga tahun ke 1-3 = 16% dan tahun ke 4-5
= 15,5% maka harganya = Rp. 10.000.000 : (1 + 16% ) x (1 + 16%) x (1+
16%) x (1+ 15,5% ) x ( 1 + 15,5% ) = Rp. 4.802.441.
60
penurunan harga obligasi nengalami apresiasi.
Harga yang Dikutip (Quoted Bond Price) dan Bunga Bertumbuh
(Accrued Interest)
Seringkali media masa invest asi menyajikan daftar harga obligasi yang
ditransaksikan selama periode tertentu. Harga obligasi yang dikutip pada media
investasi itu merupakan harga kuotasi {quoted price). Harga kuotasi (quoted
price) belum tentu mencerminkan harga yang sebenarnya (actual price) yang
harus dibayar in vestor. Harga kuotasi (quoted price) bisa sama dengan harga
yang sebenarnya (actual price) jika obligasi berada tepat sesuai tanggal
pembayaran kupon. Tetapi harga kuotasi (quoted price) tidak sarna dengan
harga yang sebenarnya (actual price) apabila transaksi ob ligasi tidak sesuai
tanggal pembayaran kupon. Karena harga yang dikutip belum termasuk bunga
terhitung (accrued interest) yang menjadi hak pemilik obligasi lama. Misalnya
sebuah media menyajikan harga sebuah obligasi = 95, berarti harga obligasi
tersebut 95% dari nilai nominalnya atau obligasi tersebut ditransaksikan dengan
diskon.
Hal yang sama jika harga kuotasi sebuah obligasi 105 berarti harga obligasi
tersebut 105% dari nilai nominalnya. Karena harga obligasi melebihi 100%
maka obligasi tersebut ditransaksikan dengan premium. Yang sering kita baca
dalam media masa bahwa harga kuo tasi (quoted price) disajikan dalam bentuk
WAP (weighted average price) yaitu harga rata-rata tertimbang terakhir. Jika
sebuah obligasi dibeli diantara tanggal pembayaran kupon, maka pembeli harus
membayar kepada penjual bunga terhitung (accrued interest) sesuai dengan
ketentuan tingkat bu nga dan periode pembayaran kupon (catatan : untuk
perhitungan semiannual = 182 hari dan annual = 364 hari).
Sebagai ilustrasi kita akan menghitung harga aktual obligasi dengan nilai
nominal Rp. 1.000.000, WAP=95, tingkat k upon 17%, semiannual. Obligasi
tersebut terjual setelah melewati 40 hari dari tanggal pembayaran kupon.
Berapakah actual price yang menjadi hak penjual? Karena semiannual berarti
besarnya kupon = 17%:2 x Rp. 1.000.000 = Rp. 85.000. Maka besarnya accrued
interest pada obligasi terse but adalah Rp. 85.000x(40/182hari)=Rp. 18.681,32.
Harga kuo tasi sesuai WAP adalah 95 berarti harga obligasi ini adalah 95% x
61
Rp. 1.000.000 = Rp. 950.000 (diskon). Dan harga sesungguhny8. yang harus
dibayarkan oleh pembeli kepada penjual adalah. Rp. 950.000 + Rp. 18.681,32
= Rp. 968.681,32.
Dengan perhitungan yang sam a, obligasi dengan nominal Rp. 1.000.000 terse
but, tingkat kupon 17% annual, terjual 40 hari setelah pembayaran kupon
maka accrued interest = 17% x Rp. 1.000.000 x (40/364 hari) = Rp. 18.681,32
62