Вы находитесь на странице: 1из 9

“KOSALA” JIK. Vol. 3 No.

1 Maret 2015

HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI


USIA 1 – 12 BULAN DI DESA PUNDUNGSARI BULU SUKOHARJO

Oleh :
Rahayu Setyaningsih1,Kristiani Eka Prasetyo Wati2,Asri Utami3

Abstract

Introduction: Infant massage is a touch therapy oldest known to the public.


Infant massage is one of the communication between mother and child is
communication through touch. Infant massage has been known to man for a
long time and reduced down - generations. Age 1-12 months is a period of rapid
growth that is traversed by the child, including motoric development. Infant
massage can provide a stimulus to promote weight and to increase motoric
development.
The purpose: Of this study was to correlate of infant massage and motoric
development in infants aged 1-12 months in District Pundungsari Bulu
Sukoharjo.
The subjects: Were mother with infants aged 1-12 months, in the District
Pundungsari. Sampling is done with total sampling technique. They are 33
sample in this research.
Methods: This study was a non-experimental studies, correlation approach.
Data obtained by the method of questionare, which is mother has filled the
questionare about baby massage in infants aged 1-12 months and motoric
development. The data have been collected and analyzed by chi square with p
= 0.05. The research found that respondents do baby massage with continue
and not continue and motoric development found delayed, normal and advance.
After the test results obtained chi square p 0.000 to p <0.05, which means Ha
accepted and Ho rejected.
The conclusion: Of this study is infant massage correlate with motoric
development in infants aged 1-12 months in District Pundungsari Bulu
Sukoharjo.

Keywords: Infant massage, motoric development

PENDAHULUAN (Heat dan Bainbridge, 2006) Pijat


Telah diketahui sejak lama bahwa bayi mempunyai manfaat
pijat untuk orang dewasa dapat diantaranya untuk meningkatkan
memberikan manfaat yang sangat berat badan dan pertumbuhan bayi,
besar, di negara barat baru-baru ini meningkatkan pola tidur bayi,
orang yang menyadari bahwa anak- meningkatkan konsentrasi bayi,
anak juga mendapat manfaat yang meningkatkan daya tahan tubuh dan
sama. Di negara Afrika, Asia, dapat digunakan untuk membina
Amerika Selatan dan Tengah para ikatan kasih sayang antara orang tua
wanita telah memijat bayinya sejak dan anak. (Suririnah, 2009)
beberapa abad. Praktek pijat ini Penelitian yang dilakukan oleh Prof.
telah diketahui dengan baik di Barat T. Field dan Scafidi sebagaimana
dan Inggris saat ini, dan bahkan yang dikutip oleh Zainiyah dan
telah ditawarkan oleh klinik-klinik Susanti (2014) menunjukkan bahwa
kesehatan di bawah pengawasan pada 20 bayi prematur (berat badan
Pelayanan Kesehatan Nasional. 1.280 dan 1.176 gram) yang dipijat

50
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

3x15 menit selama 10 hari, ibu tidak bisa menjawab pertanyaan


mengalami kenaikan berat badan yang diajukan oleh peneliti. Ibu
per hari 20%-47% lebih banyak dari hanya memijat bayinya karena
yang tidak dipijat dan perkembangan tradisi turun-temurun sehingga
motorik maju dengan sangat pesat mereka melakukan sekedarnya saja
begitupun juga pada bayi yang persiapan yang cukup. Hal ini
cukup bulan. menunjukkan banyak ibu yang
belum tahu manfaat dari pijat bayi.
Pijat bayi tampaknya dapat menjadi Berdasarkan latar belakang penulis
solusi untuk mengatasi masalah tertarik untuk melakukan penelitian
orang tua yang kurang tahu. Dengan tentang hubungan pijat bayi
memijat bayi-bayi mereka, rasa terhadap perkembangan motorik
percaya diri mereka bertambah. bayi usia 1-12 bulan di Desa
Mereka bisa belajar untuk Pundungsari, Bulu, Sukoharjo.
memperhatikan dan memahami
reaksi bayi-bayi pada saat diberikan METODE PENELITIAN
sentuhan yaitu dengan melakukan Penelitian ini merupakan penelitian
pemijatan, mengetahui analitik, dengan desain penelitian
perkembangan motorik, dan naluri korelasi dan pendekatan cross
alaminya, apa yang disukai dan tidak sectional untuk mengetahui
disukainya, sehingga membuat para hubungan pijat bayi dengan
orang tua lebih mudah mengerti dan perkembangan motorik bayi usia 1 –
terkadang menjadi sabar disaat 12 bulan. Populasi dalam penelitian
mereka tidak sanggup ini adalah seluruh ibu yang
menenangkannya. Saat para orang mempunyai bayi berumur 1 - 12
tua memperhatikan dan mengenali bulan di Desa Pundungsari Bulu
reaksi anak-anaknya dan Sukoharjo sejumlah 33 bayi. Dalam
memberikan responnya, para bayi penelitian ini peneliti menggunakan
memberikan responnya kepada para teknik sampling jenuh.
orang tua yang melakukan pemijatan
pada bayi mereka. (Heat dan HASIL PENELITIAN
Bainbridge, 2006) Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan mulai bulan November
Berdasarkan penelitian Halimah, 2014 sampai bulan Februari 2015
Suharto, dan Fajriah (2012), didapatkan hasil karakteristik
pemberian terapi (pijat) bisa responden berdasarkan usia ibu
memberikan efek positif secara terbanyak adalah usia 25-30 tahun
motorik, antara lain kemampuan sejumlah 22 (66,7 %), berdasarkan
mengontrol koordinasi jari tangan, usia bayi terbanyak adalah usia 7-9
lengan, badan dan tungkai. bulan sejumlah 10 bayi (30,30 %)
Kenyataannya masih ada beberapa dan jenis kelamin bayi terbanyak
ibu yang menatap sebelah mata adalah laki-laki sejumlah 17 bayi
tentang manfaat pijat bayi. (51,52 %). Sedangkan hasil
Berdasarkan hasil wawancara dari penelitian mengenai hubungan pijat
33 orang ibu yang mempunyai balita, bayi dengan perkembangan motorik
didapatkan data bahwa ibu belum bayi usia 1 – 12 bulan di Desa
tahu tentang manfaat pijat bayi dan Pundungsari Bulu Sukoharjo, yaitu
sampai dimana tingkat sebagai berikut :
perkembangan balita yang dimiliki,
terutama motorik halus dan motorik
kasar apakah sesuai dengan
usianya atau mengalami
keterlambatan, dibuktikan dengan

51
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pijat Dari tabel di atas diperoleh


Bayi informasi bahwa perkembangan
motorik bayi pada kategori normal
Pijat Bayi f % berjumlah 14 (42,42 %), terlambat
Teratur 9 27,27 berjumlah 14 (42,42 %) dan
Tidak teratur 24 72,73 advance berjumlah 5 (15,16 %).
Total 33 100
Tabel 4 Tabulasi Silang
Dari tabel di atas dapat dicermati Hubungan Pijat Bayi Dengan
bahwa persentase pada pijat bayi Perkembangan Motorik
dengan kategori teratur berjumlah 8
responden (24,25 %), pijat bayi Perkembangan
Motorik
dengan kategori tidak teratur
Pijat Adv Total
berjumlah 25 responden (75,75 %). Terla Nor p
Bayi anc
mbat mal
e
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Orang f f f f %
Yang Melakukan Pijat Bayi Teratur 2 2 5 9 100
Pijat Bayi f % Tidak 0,00
Dilakukan 12 12 0 24 100
teratur
Oleh Total 14 14 5 33 100
Dukun Bayi 2 6,06
Orangtua 4 12,12
Dari tabel di atas dapat diperoleh
Petugas 27 81,82
kesehatan
data pijat bayi yang paling banyak
Total 33 100 adalah kategori tidak teratur,
sedangkan perkembangan motorik
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terbanyak pada responden adalah
persentase pijat bayi paling banyak kategori normal dan terlambat.
dilakukan oleh petugas kesehatan Dari hasil uji Chi-Square program
yaitu sejumlah 27 responden (81,82 SPSS versi 18.0 dengan α = 5%
%), kemudian pijat bayi yang (0.05) diperoleh p sebesar 0,000
dilakukan oleh orang tua berjumlah 4 sehingga nilai p < 0.05, yang
responden (12,12 %) dan pijat bayi berarti Ha diterima dan Ho ditolak,
yang dilakukan oleh dukun bayi ada sehingga ada hubungan pijat bayi
2 responden (6,06 %). Hasil analisa dengan perkembangan motorik di
univariat dari data yang Desa Pundungsari Bulu Sukoharjo
dikelompokkan, didapatkan modus
responden yang melakukan pijat
PEMBAHASAN
bayi terbanyak adalah melakukan
pemijatan secara tidak teratur, dan 1. Pijat Bayi
orang yang melakukan pemijatan Dari hasil tabel 1 dapat dicermati
paling banyak adalah dilakukan oleh bahwa persentase pijat bayi yang
paling tinggi adalah tidak teratur
petugas kesehatan.
dengan jumlah 24 responden
(72,73%), dan yang melakukan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi
pijat bayi secara teratur berjumlah
Perkembangan Motorik
9 responden (27,27%). Hal ini
Perkembangan
F % menunjukkan bahwa semua
Motorik
Terlambat 14 42,42 responden melakukan pijat bayi
Normal 14 42,42 meskipun ada yang teratur dan
Advance 5 15,16 tidak teratur.
Total 33 100
Pijat bayi adalah terapi sentuh
tertua yang telah dipraktekkan

52
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

sejak puluhan tahun yang tidak mampu membangun


dipercaya dapat mempengaruhi keteraturan untuk memijat
perkembangan bayi. Sentuhan- bayinya, seperti yang terlihat
sentuhan yang dilakukan saat dalam hasil penelitian ini, dari 33
pemijatan membuat bayi merasa bayi, yang dipijat secara teratur
nyaman, merangsang peredaran berjumlah 9 bayi sedangkan 24
darah dan menambah energi. bayi lainnya dipijat tetapi secara
(Roesli, 2001) Meskipun banyak tidak teratur, ibu hanya
ibu yang melakukan pijat bayi melakukan pemijatan pada
secara tidak teratur, tetapi dapat bayinya karena tradisi turun
dilihat bahwa ibu berusaha untuk temurun yang diwariskan oleh
tetap melakukan pemijatan keluarganya dulu. Kemudian juga
kepada bayinya, karena ada karena sekarang ini ditawarkan
banyak manfaat yang diperoleh pijat bayi modern yang dilakukan
ketika bayinya dipijat. Manfaat oleh petugas kesehatan,
yang diperoleh tidak hanya bagi sehingga ibu lebih memilih
bayi tetapi juga bagi ibu sendiri melakukan pemijatan ditempat
sebagaimana yang dikemukakan pelayanan kesehatan yang telah
oleh Yusrianto (2010), bahwa tersedia. Seperti pada hasil
manfaat pijat bayi adalah : penelitian diatas sebagian besar
a. Memperkuat hubungan batin ibu sejumlah 27 orang (81,82 %)
antara ibu dan anak memilih memijatkan bayinya
b. Mengurangi rasa stres dan kepada petugas kesehatan.
menimbulkan rasa santai Karena ibu memijatkan bayinya di
c. Merupakan sarana untuk tempat pelayanan kesehatan
berkomunikasi dengan bayi yang tentunya harus
d. Memperbanyak produksi ASI mengeluarkan biaya, maka faktor
untuk ibu yang menyusui ini juga bisa menjadi alasan
mengapa ibu tidak teratur dalam
Sedangkan manfaat pijat bayi memijat bayinya. Pemijatan yang
bagi bayi seperti yang dilakukan secara teratur mampu
dikemukakan oleh Suririnah meningkatkan pertumbuhan dan
(2009), diantaranya adalah perkembangan anak. Penelitian
meningkatkan berat badan dan yang dilakukan oleh Schanberg
pertumbuhan bayi, meningkatkan pada tahun 1989 menunjukkan
pola tidur bayi, meningkatkan bahwa sentuhan, taktil atau
konsentrasi, meningkatkan daya pijatan mempengaruhi produksi
tahan tubuh dan membina ikatan enzym ODC (ornithin
kasih sayang antara orangtua decarboxylase) yaitu enzym yang
dengan anak. Pijat bayi yang menjadi petunjuk peka bagi
dilakukan secara teratur dan pertumbuhan sel dan
mengambil waktu terbaik untuk perkembangan jaringan,
melakukan pemijatan sangatlah pengeluaran hormon
penting, seperti yang pertumbuhan dan perkembangan.
disampaikan oleh Suririnah (Roesli, 2007) Ada banyak faktor
(2009) pemijatan dapat dilakukan yang mempengaruhi mengapa
pada pagi hari, pada saat orang ibu tidak mampu membangun
tua dan anak siap memulai hari keteraturan dalam melakukan
baru dan pada malam hari pemijatan, salah satunya adalah
sebelum tidur, dimana waktu ini karena ibu tidak memahami
sangat baik untuk membantu bayi manfaat dari pijat bayi tersebut
tidur lebih nyenyak. Pada karena kurangnya paparan
kenyataannya banyak ibu yang informasi tentang manfaat pijat

53
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

bayi sebagaimana yang melewati tugas perkembangan


dikemukakan oleh Yusrianto, sesuai dengan usianya,
(2010). Sedangkan faktor lain sedangkan 14 bayi yang lain
yang membuat ibu tidak teratur menunjukkan hasil
memijat bayinya adalah kondisi perkembangan motoriknya
bayi sendiri yang tidak terlambat, yang berarti bayi-bayi
memungkinkan untuk dilakukan tersebut banyak yang tidak
pemijatan yaitu bayi baru mampu melewati tugas
mendapatkan imunisasi, bayi perkembangan sesuai usianya,
menderita infeksi kulit, bayi dalam dan perkembangan motorik
keadaan sakit atau demam, bayi dengan hasil advance ditunjukkan
sedang tidur, bayi dalam keadaan oleh 5 bayi (15,16 %). Bayi-bayi
lapar atau baru saja selesai dengan perkembangan motorik
makan dan faktor ruangan yang advance ini mereka selain
sangat dingin sebagaimana yang mampu melakukan tugas
dipaparkan oleh Suririnah, (2009). perkembangan sesuai dengan
usianya tetapi juga mampu
2. Perkembangan Motorik melewati tugas perkembangan
Dari hasil tabel 3 dapat dicermati pada periode usia berikutnya,
bahwa persentase perkembangan sehingga bayi-bayi ini
motorik pada kategori normal perkembangan motoriknya
sebanyak 14 (42,42 %), terlambat selangkah lebih maju jika
sejumlah 14 (42,42 %) dan dibandingkan dengan bayi-bayi
advance sebanyak 5 (15,16 %). seusia mereka. Periode penting
Perkembangan motorik dalam tumbuh kembang anak
merupakan perkembangan adalah masa balita, karena pada
kontrol pergerakan badan melalui masa ini pertumbuhan dasar akan
koordinasi aktivasi saraf pusat, mempengaruhi dan menentukan
saraf tepi dan otot. Kontrol perkembangan anak selanjutnya.
pergerakan ini muncul dari Seorang anak dapat
perkembangan refleks-refleks mengembangkan berbagai
yang dimulai sejak lahir. kecerdasan pada masa tumbuh
Perkembangan motorik terbagi kembangnya karena faktor
atas perkembangan motorik kasar keturunan dan berbagai
dan perkembangan motorik halus, rangsangan dari dan oleh
dimana ada ciri-ciri penting dari lingkungannya secara terus-
perkembangan ini seperti yang menerus. Diperlukan tiga
disampaikan oleh Sears, et al., kebutuhan pokok untuk
(2007) dimana perkembangan mengembangkan kecerdasan
motorik kasar adalah cara bayi anak, yaitu kebutuhan fisik, emosi
menggunakan otot yang lebih dan stimulasi dini. Ketiga
besar pada tubuhnya, seperti otot kebutuhan pokok tersebut harus
punggung, kaki dan tangan serta diberikan secara bersamaan.
leher. Sedangkan perkembangan Salah satu caranya adalah
motorik halus adalah dengan sering mengajak anak
keterampilan jari dan tangan yang berbicara dan bermain. Mengajak
digunakan bayi untuk memainkan anak bercakap-cakap,
mainan. Dari hasil penelitian di membacakan cerita berulang-
atas didapatkan hasil ulang dan mengajari bernyanyi
perkembangan motorik normal sangat efektif untuk merangsang
sejumlah 14 bayi (42,42 %) kecerdasan bahasa, dan juga
dimana hal ini menunjukkan merangsang perasaan, pikiran,
bahwa 14 bayi tersebut mampu motorik kasar dan motorik halus

54
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

pada leher, tubuh, kaki, tangan kecepatan penghantaran


dan jari-jarinya. (Adriana, 2013). rangsangan melalui sel saraf.
Mielinisasi terjadi pada umur 32
Selain faktor di atas, faktor lain minggu sampai dengan 2 tahun,
yang mempengaruhi dimana hal ini akan meningkatkan
perkembangan motorik adalah perkembangan respon postural
adanya kelainan tonus otot atau dan postur berdiri, berjalan dan
penyakit neuromuskuler. Anak kontrol motorik halus. Hasil
dengan serebral palsy dapat penelitian pada bayi di Desa
mengalami keterbatasan Pundungsari Bulu Sukoharjo
perkembangan motorik sebagai dapat dijabarkan bahwa 9 bayi
akibat spastisitas, athetosis, yang dipijat secara teratur,
ataksia atau hipotonia, kelainan perkembangan motorik dengan
sumsum tulang belakang seperti kategori normal didapatkan pada
spina bifida juga dapat 2 bayi, 2 bayi dengan
menyebabkan perkembangan perkembangan motorik terlambat
motorik mengalami dan 5 bayi dengan
keterlambatan. Faktor lingkungan perkembangan motorik advance.
serta kepribadian anak juga dapat Sedangkan 24 bayi yang lain
mempengaruhi keterlambatan dipijat tetapi tidak secara teratur
dalam perkembangan motorik. menunjukkan hasil
Anak yang tidak mempunyai perkembangan motorik 12 bayi
kesempatan belajar seperti sering kategori normal, 12 bayi kategori
digendong atau diletakkan di terlambat dan tidak ada bayi
baby walker dapat mengalami dengan perkembangan motorik
keterlambatan dalam kemampuan advance.
motorik.
Dari hasil penelitian di atas
3. Hubungan Pijat Bayi Dengan menunjukkan bahwa bayi yang
Perkembangan Motorik dipijat secara teratur dan bayi
Dari hasil penelitian Hubungan yang dipijat secara tidak teratur
Pijat Bayi dengan Perkembangan mempunyai probabilitas yang
Motorik diperoleh hasil uji dengan sama untuk mengalami
Chi-Square program SPSS versi perkembangan motorik dengan
18.0 dengan α = 5% (0.05) kategori normal, terlambat atau
diperoleh p sebesar 0,000 advance. Tetapi dapat dicermati
sehingga nilai p < 0.05, yang bahwa bayi yang dipijat secara
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, teratur menunjukkan
sehingga dapat ditarik kesimpulan perkembangan motorik dengan
bahwa ada hubungan antara pijat kategori advance sebanyak 5
bayi dengan perkembangan (55,56 %) dari 9 bayi, sedangkan
motorik pada bayi usia 1-12 bulan bayi yang dipijat secara tidak
di Desa Pundungsari Bulu teratur menunjukkan bahwa
Sukoharjo. Perkembangan perkembangan motorik pada
motorik mencerminkan mielinisasi kategori advance 0 (0 %) dari 24
pada traktus kortikospinal, traktus bayi. Perkembangan motorik
piramidal dan traktus advance ditemukan pada bayi
kortikobulbar. Traktus piramidal yang dilakukan pemijatan secara
berawal dari kortek motorik dan teratur, hal ini sesuai dengan teori
premotorik yang selanjutnya turun Piaget yang dikutip oleh
ke bagian lateral medula spinalis. Sulistyawati (2014) bahwa
(Soetjiningsih dan Ranuh, 2014) perkembangan kognitif anak usia
Mielin sangat penting untuk 0-2 tahun adalah sensori motor,

55
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

dimana tahap perkembangan kehangatan. Pada saat pijat bayi


pancaindra sangat berpengaruh dilakukan ibu juga bisa
dalam diri anak. Keinginan memberikan stimulasi yang lain
terbesarnya adalah keinginan seperti: mengajak berbicara,
untuk menyentuh dan memegang bercerita, bernyanyi, menirukan
karena didorong oleh keinginan suara bayi dan lain sebagainya.
untuk mengetahui reaksi dari Semakin teratur ibu meluangkan
perbuatannya. Dengan waktu untuk memijat bayinya,
melakukan pijat bayi ibu bisa semakin sering stimulasi akan
menstimulasi semua pancaindra diberikan. Stimulasi harus
yang dibutuhkan untuk dilakukan secara teratur dan
perkembangan sensori motor. diulang-ulang. Stimulasi yang
Pada saat memijat bayi ibu fokus diberikan selain pijat bayi adalah
memandang bayinya, terjadi dengan bermain, seperti yang
kontak mata untuk menyatakan dipaparkan oleh Adriana, (2013)
kehangatan kasih sayang dimana bahwa melalui kegiatan bermain
hal ini adalah stimulasi untuk semua aspek perkembangan
indera penglihatan. Stimulasi anak ditumbuhkan sehingga
untuk indra pendengaran menjadi lebih sehat sekaligus
dilakukan ibu dengan mengajak cerdas. Dengan mengajak anak
bayi berbicara, bernyanyi, dan bermain terbukti mampu
bercerita. Sedangkan indra meningkatkan perkembangan
perabaan di stimulai pada saat mental, merangsang daya pikir,
ibu memberikan sentuhan- melatih keseimbangan fisik dan
sentuhan, pijatan lembut dan psikisnya. Saat melakukan
belaian yang mampu merangsang permainan kemampuan motorik
taktil. Ketika ibu dengan teratur halus anak akan terlatih dengan
melakukan pemijatan maka bayi memungut mainan, meraba,
akan dengan mudah mengenali memegang dengan kelima
ibu dengan cara mengenali bau jarinya, sedangkan kemampuan
badan ibu (odor), hal ini untuk motorik kasar didapat saat anak
menstimulasi indra menggerakkan, melempar,
penciumannya. Pada saat bayi mengangkat, dan menendang
mengenali bau badan ibunya, mainannya.
bayi merasa nyaman dan tenang
berada dekat dengan ibunya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan
Jadi jelaslah bahwa pijat bayi oleh Ahda, Erlyani, dan
adalah salah satu stimulasi yang Rahmayanti (2013) dengan judul
bisa dilakukan pada bayi untuk “Peranan Stimulasi Orangtua
merangsang berbagai Terhadap Perkembangan Motorik
perkembangan yang harus dilalui Kasar Anak Usia 2-3 Tahun di
oleh bayi diantaranya adalah Puskesmas Sungai Besar
perkembangan motorik. Stimulasi Banjarbaru”. Dari uji statistik
yang diberikan pada bayi harus dengan menggunakan analisa
proporsional baik dalam kualitas regresi linier sederhana
maupun kuantitas dan sesuai menunjukkan R square 0,171
dengan tingkat maturitas saraf yang menunjukkan bahwa
bayi. (Soetjiningsih dan Ranuh, stimulasi orangtua memiliki
2014) Pijat bayi yang dilakukan peranan terhadap perkembangan
secara teratur memberikan motorik kasar anak usia 2-3 tahun
lingkungan emosional yang positif sebesar 17,1 % dengan
seperti cinta, kasih sayang dan signifikansi 0,023 (p < 0,05). Hal

56
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

ini dapat diartikan bahwa terdapat faktor-faktor lain yang


peranan yang signifikan antara mempengaruhi perkembangan
stimulasi orangtua terhadap motorik pada bayi.
perkembangan motorik kasar
anak usia 2-3 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil yang sama juga ditunjukkan
oleh penelitian yang dilakukan Adriana, Dian. Tumbuh Kembang
Zainiyah dan Susanti (2014) dan Terapi Bermain Pada
dengan judul “Hubungan Pijat Anak. Jakarta: Salemba
Bayi dengan Perkembangan Medika, 2013.
Motorik Kasar pada Bayi Usia 6-
12 Bulan di BPS Sri Retno Heath, Alan dan Nicki Bainbridge.
Wilayah Kerja Puskesmas Baby Massage. Jakarta: Dian
Bangkalan”. Hasil penelitian Rakyat, 2006.
berdasarkan uji chi square
didapatkan hasil dengan taraf Hidayat, Aziz Alimul. Metode
signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hal Penelitian Keperawatan Teknik
ini menunjukkan ada hubungan Analisa Data. Jakarta:
pemijatan bayi dengan Salemba Medika, 2008.
perkembangan kemampuan
motorik kasar pada bayi usia 6 - Riwidikdo, Handoko. Statistik untuk
12 bulan. Penelitian Kesehatan dengan
Aplikasi Program R dan SPSS.
KESIMPULAN Yogyakarta: Pustak Rihama,
Berdasarkan pembahasan di atas 2009.
maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada hubungan pijat bayi Roesli, Utami. Pedoman Pijat Bayi.
dengan perkembangan motorik di Jakarta: Trubus Agriwidya,
Desa Pundungsari Bulu Sukoharjo. 2007.
Hal ini sesuai dengan hasil yang
didapatkan yaitu p = 0,000, sehingga Sears, William dan Martha Sears.
p < 0,05 yang berarti Ha diterima The Baby Book. Jakarta:
dan Ho ditolak. Serambi Ilmu Semesta, 2007.

SARAN Soetjiningsih dan IG. N. Gde Ranuh.


Berdasarkan hasil penelitian dan Tumbuh Kembang Anak. Edisi
kesimpulan di atas maka diharapkan II. Jakarta: EGC, 2014.
agar para ibu – ibu yang
mempunyai balita untuk membangun Sujarweni, Wiratna. Metodologi
keteraturan dalam melakukan Penelitian Keperawatan.
pemijatan pada bayinya terutama Yogyakarta: Gava Media,
pada bayi baru lahir sampai dengan 2014.
usia 2 tahun, mengingat pentingnya
proses mielinisasi pada usia ini. Sulistyawati, Ari. Deteksi Tumbuh
Selain itu pemerintah meningkatkan Kembang Anak. Jakarta:
sosialisasi tentang pentingnya pijat Salemba Medika, 2014.
bayi secara teratur melalui
Puskesmas sebagai tingkat Suririnah. Buku Pintar Merawat Bayi
pelayanan kesehatan pertama di 0-12 Bulan. Jakarta: Gramedia
masyarakat. Serta hasil penelitian ini Pustaka Utama, 2009.
dapat digunakan sebagai dasar
untuk penelitian selanjutnya tentang

57
“KOSALA” JIK. Vol. 3 No. 1 Maret 2015

Suyanto. Metodologi dan Aplikasi


Penelitian Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika,
2011.

Yusrianto. 100 Tanya Jawab


Kesehatan Harian untuk Balita.
Jogjakarta: Power Books,
2010.

Zainiyah, Zakkiyatus dan Eny


Susanti. Hubungan Pijat Bayi
dengan Perkembangan
Motorik Kasar Pada Bayi Usia
6-12 Bulan di PBS Sri Retno
Wilayah Kerja Puskesmas
Bangkalan. Jurnal Ilmu
Kebidanan dan Kandungan
Ngudia Husada Madura. 4.
Madura, 2014.

Ahda, Humaira, Neka Erlyani dan


Dewi Rahmayanti. Peranan
Stimulasi orangtua Terhadap
Perkembangan Motorik Kasar
Anak Usia 2-3 Tahun di
Puskesmas Sungai Besar
Banjarbaru. 2013.

1
Dosen AKPER Panti Kosala
Surakarta
2
Mahasiswa AKPER Panti
Kosala Surakarta
3
Mahasiswa AKPER Panti
Kosala Surakarta

58

Вам также может понравиться