Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract
The objectives of this research were to: (1) know out the effect of production variable factors;
raw materials (m³), labor, and production tools of wood processing. (2) to calculate the production
income, and (3) to state the feasibility level of PT. Tatehe Nusa Jaya in relation to Timber Product
Business Industry License in Palu City. This research was carried out for five months, from
February to June 2014. The population was the duration of sawn timber processing activities at PT.
Tatehe Nusa Jaya (36 months). The sample was taken monthly. Then sawn timber processing
revenue was affected by the fixed costs, variable costs and revenues. Cobb-Douglass analysis
production function was used to answer the problem statement of this research. This research uses
qualitative descriptive design. The results of production function showed that coefficient
determination was 0.828. It means that the model was effective to be applied since the ability to
explain the Y factor in the changes of Xi variables (X1, X2, and X3) was 82.8% or high. Meanwhile,
the remaining 17.2% was caused by external factors which was not observed in this research. The
operating timber product business industry revenues of PT. Tatehe Nusa Jaya was profitable. The
company's revenue was Rp. 31.772.648.018,-. Variable production factors influence the increase in
operating revenues IUIPHHK PT. Tatehe Nusa Jaya. This high revenues was taken from the small
ratio of total production cost in comparison to the total income. Thus economically good to run
because the value of the level of feasibility is Rp. 13.74 and because the value of the RC ratio> 1. It
means that the feasibility of company was 1: 13,74.
Keywords: sawn timber, production, income, IUIPHHK.
Selama kurun waktu 30 tahun lebih sekitar 63,48 juta m3/ th. Produksi kayu bulat
kegiatan pengusahan hutan telah memberikan dari tahun 1997 s.d 2003 sesuai data
kontribusi yang penting dalam mendukung Kementrian Kehutanan (2005) rata-rata
penerimaan negara. Namun demikian pada sebesar 17,16 juta m3/ th, terjadi penurunan
kenyataannya juga telah menimbulkan produksi pada empat tahun terakhir yaitu dari
dampak negatif berupa kerusakaan hutan tahun 2000 s.d 2003.
alam. Penurunan kualitas hutan dan potensi PT. Tatehe Nusa Jaya merupakan salah
hutan produksi ditunjukan dengan adanya satu industri kayu terpadu (integrated
hutan produksi dalam kondisi rusak, industry) yang saat ini memiliki industri
mencapai sekitar 16,5 jt Ha, serta kemampuan sekunder untuk mengolah bahan baku berupa
untuk memproduksi kayu yang semakin kayu gergajian (KG) menjadi produk-produk
menurun, dimana priode 1996 – 2000, olahan lanjutan, antara lain Moulding solid
produksi kayu bulat rata-rata sekitar 23,26 profile, Finger Joint solid/ stik, Finger Joint
juta m3/ th (Supomo, 2001). Disisi lain dan laminating blok.
pertumbuhan industri pengolahan kayu Bahan baku berupa kayu gergajian
memerlukan pasokan bahan baku mencapai (KG) yang digunakan oleh PT. Tatehe Nusa
72
73 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 3 Nomor 2, April 2015 hlm 72-80 ISSN: 2302-2027
Jaya bersumber dari industri primer milik Teknik pengumpulan data diawali
sendiri dan pembelian bebas. Produk hasil dengan pengumpulan data primer yang
olahan kayu lanjutan tersebut menjadi andalan diperoleh melalui pengamatan langsung,
dan umumnya di ekspor ke Cina, Korea, wawancara dan pengambilan gambar
Jepang dan Prancis. dilapangan/perusahaan. Sedangkan data
Penelitian ini fokus pada “Analisis sekunder adalah data pendukung yang
Produksi dan Pendapatan pada Izin Usaha diperoleh dari instansi terkait (Kehutanan :
Industri Primer Hasil Hutan Kayu BP2HP, Dinas Kehutanan Kab/Kota dan
(IUIPHHK) di Kota Palu Studi Kasus pada Dinas Kehutanan Provinsi) berupa laporan,
PT. Tatehe Nusa Jaya”. peraturan, kebijakan terkait pengelolaan kayu
Permasalahan pokok di dalam olahan dan literatur.
penelitian ini yakni: Uji normalitas data dilakukan untuk
1. Berapakah besar pengaruh dari variabel mengetahui pemenuhan persyaratan teknik
faktor produksi yaitu bahan baku (m³), analisis data yang dilakukan. Selanjutnya
tenaga kerja dan peralatan terhadap untuk menguji hipotesis digunakan dua teknis
produksi kayu olahan pada IUIPHHK di analisis data yaitu : (1) Analisis Faktor
Kota Palu (PT. Tatehe Nusa Jaya). Produksi Cobb-Douglas, (2) Analisis
2. Berapakah besar pendapatan IUIPHHK di Pendapatan. Analisis fungsi produksi Cobb-
Kota Palu (PT. Tatehe Nusa Jaya)? Douglas merupakan suatu teknik untuk
3. Berapakah tingkat kelayakan usaha mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
IUIPHHK di Kota Palu (PT. Tatehe Nusa terhadap produksi kayu olahan atau dengan
Jaya)? kata lain merupakan alat analisis yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk : menjelaskan hubungan faktor-faktor produksi
1. Mengetahui pengaruh variabel faktor (X) dengan produksi (Y).
produksi yaitu bahan baku (m³), tenaga Persamaan fungsi produksi Cobb-
kerja dan peralatan terhadap produksi Douglas dapat ditulis sebagai berikut :
kayu olahan pada IUIPHHK di Kota Palu Y = bo. ∑Xi. eµ , atau
(PT. Tatehe Nusa Jaya). Y = bo.X1b1,X2b2,X3 b3…………….Xnbn . eµ
2. Mengetahui pendapatan IUIPHHK Di Penaksiran dilakukan dengan
Kota Palu (PT. Tatehe Nusa Jaya). mentransformasikan persamaan tersebut
3. Mengetahui tingkat kelayakan usaha dalam bentuk regresi linear berganda
IUIPHHK Di Kota Palu (PT. Tatehe (multiple regression) dengan menggunakan
Nusa Jaya logaritma natural (1n) sehingga persamaannya
dapat ditulis sebagai berikut:
METODE
ln Y = ln b0 + b1 ln X1 + b2 ln X2 + b3 ln X3
Jenis penelitian yang dilakukan adalah + b4 ln X4 + b5 ln X5 + µ
penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk dimana :
melukiskan secara sistematis dan akurat fakta Y = Produksi KO (M³/tahun)
atau karakteristik populasi. Penelitian X1 = Bahan Baku (M³)
dilaksanakan di perusahan IUIPHHK yaitu X2 = Tenaga Kerja (HOK)
PT. Tatehe Nusa Jaya yang merupakan X3 = Peralatan (unit)
industri pengolahan kayu olahan di Kota Palu. b0 = Intercept (konstanta)
Penelitian dilakukan selama 5 (lima) bulan, b1…b6 = Koefisien Regresi dari X1…….. X5
sejak bulan Februari 2014 sampai dengan µ = Term of error (kesalahan
bulan Juni 2014. pengganggu)
Haryono,dkk, Analisis Produksi dan Pendapatan Pada Izin Usaha Industri Primer …………...........………………74
Proses Produksi
Realisasi Produksi
Realisasi produksi selama periode Februari 2010 s.d Januari 2011 dapat dilihat pada Tabel. 2.
1,403 pada tingkat signifikansi 0,170 pada Fungsi produksi adalah suatu fungsi
taraf koreksi Alpha (α) 5% dengan tingkat yang umumnya digunakan untuk mengetahui
kepercayaan 95% atau tidak signifikan, 2) hubungan fisik antara output yang dihasilkan
tenaga kerja (X2) sebesar 9,336 pada tingkat dan faktor-faktor produksi yang digunakan.
signifikansi 0,000 pada taraf koreksi Alpha Selain itu, melalui fungsi produksi kita dapat
(α) 5% dengan tingkat kepercayaan 95% mengetahui besarnya pengaruh proporsional
signifikan. 3) peralatan (X3) sebesar -,353 dari setiap perubahan faktor produksi (Xi)
pada tingkat signifikansi 0,726 pada taraf terhadap produksi (Y).Ada tidaknya proporsi
koreksi Alpha (α) 5% dengan tingkat pengaruh tersebut sangat ditentukan oleh
kepercayaan 95% atau tidak signifikan probability value dari koefisien masing-
masing faktor produksi yang digunakan
Analisis Fungsi Produksi Cobb Douglas dalam suatu usaha. Dalam penelitian ini
b c digunakan faktor produksi berupa bahan baku
Q= A * L * K (m³), tenaga kerja (HOK) dan peralatan (unit)
Q = 0,23 * 4,7 1,3 * 2,5 -0,03 sebagaimana terlihat pada lampiran 1, 2, dan
Ln(Q)= -1.455 + 1.28Ln(Ln L) - 0.34 (Ln K) 3. Untuk mempermudah pembahasan, model
linier berganda fungsi produksi Cobb-
Y X1 X2
Douglass, disederhanakan dan disajikan
Ln A= -1,46
seperti pada Tabel 5 berikut ini :
A= e-146
A= 0,233
Tabel 5 menunjukkan hasil analisis sebesar 0,828 tersebut dengan tanda positif
regresi Fungsi Produksi Cobb-Douglass usaha dan mendekati angka satu, dapat diartikan
pengolahan kayu gergajian bahwa, nilai bahwa antara variabel tak bebas (Y)
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,828 yang mempunyai hubungan searah dengan seluruh
berarti model yang digunakan ini sangat baik, variabel bebas (Xi), yakni apabila variabel Xi
karena kemampuan menjelaskan respon Y ditambah secara proporsional akan
akibat perubahan variabel–variabel Xi (X1, meningkatkan hasil produksi pengolahan
X2, dan X3,) sangat tinggi yakni sebesar kayu gergajian (Y). Dengan demikian secara
82,8%, sedangkan sisanya 17,2% disebabkan statistika/ekonometrika model tersebut sangat
oleh faktor luar dari model yang tidak baik atau dapat dikatakan the best linier
diamati. Selain itu, nilai koefisien (R2) unbiased (BLU).
79 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 3 Nomor 2, April 2015 hlm 72-80 ISSN: 2302-2027
working, moulding, Finger Joint dst) Jhoni Way. 2008. Analisis Pendapatan Usaha
untuk mendapatkan produk-produk kayu Kayu Olahan Lokal Masyarakat di
olahan yang lebih bervariasi dengan Kabupaten Jayawijaya. Tesis. Sekolah
demikian efisiensi dapat ditingkatkan. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
3. Pemanfaatan bahan baku secara (IPB). Bogor;
maksimal diperlukan diversifikasi bahan Joko, Sri. 2004. Manajemen Produksi dan
baku serta perubahan mesin rotary, Operasi Suatu Pengantar. Edisi
sehingga efisien, hemat energi dan ramah Revisi. UMM;
lingkungan dan juga diarahkan untuk Munawir, S. 2004. Analisis laporan
dapat memanfaatkan kayu bulat non Keuangan. Liberty Yogyakarta,
hutan alam (hutan tanaman industri, Yogyakarta;
hutan tanaman rakyat dan tebangan Rangkuti, F. 2003. Bussines Plan. Teknik
perkebunan) sebagai bahan baku andalan. Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. PT. SUN, Jakarta;
UCAPAN TERIMA KASIH Seran P. 2011. Strategi Pengembangan Hutan
Rakyat untuk Menunjang Pasokan
Penghargaan dan ucapan terima kasih kami Bahan Baku Industri Kayu di
sampaikan kepada: (a). Prof. Dr. Ir. Syukur Kabupaten Donggala. Tesis. Sekolah
Umar, DESS. (b) Dr. Erniwati, S. Hut, M.P. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
yang telah memberikan saran dan koreksi (IPB). Bogor;
guna penyempurnaan dalam penyusunan Soekartawi, 1994. Teori Ekonomi Produksi
artikel ini. dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi
Cobb-Douglas. PT. Raja Grafindo
DAFTAR RUJUKAN Persada. Jakarta;
Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi.
[BP2HP] Balai Pemantauan Pemanfaatan PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta;
Hutan Produsi XIV Palu. 2011. Laporan Sugiarto, Herlambang, T., Brastoro, Sudjana,
Tahunan. Palu; R., Kelana, S. 2005. Ekonomi Mikro.
[BP2HP] Balai Pemantauan Pemanfaatan Sebuah Kajian Komprehensif. PT.
Hutan Produsi XIV Palu. 2012. Laporan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta;
Tahunan. Palu; Tohir, K. 1991. Seuntai Pengetahuan
[Dephut] 2010. Rencana Strategis 2004 – Tentang Usahatani Indnesia. Bina
2009 Direktorat Bina Kehutanan Aksara, Jakarta.
Kementrian Kehutanan. Jakarta;
Griffin, R. 2006. Business. New Jersey :
Pearson Education;