Вы находитесь на странице: 1из 15

PENGARUH PEMBERIAN REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Mata Pelajaran Biologi Semester Genap
SMA Negeri 14 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

(Artikel)

Oleh

DIAN DIANA PUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013
REMEDIAL GIVING EFFECT TO THE RESULTS OF STUDENT
LEARNING MATERIALS ON BIODIVERSITY

(Eksperimental Study on X Grade Students of Senior High School 14


Bandar Lampung Subject Biology Even Semester on 2012/2013
Academic year)

Dian Diana Putra 1, Arwin Achmad 2, Rini Rita T. Marpaung 3


Email: dian_draco@yahoo.com HP: 085768197371

ABSTRACT

Based on interviews with biology teacher in class X SMA Negeri 14 Bandar


Lampung, note that follow-up the teacher to students who scored below just by giving
repeated without remedial teaching. This study aimed to determine the effect of the
remedial learning toward student outcomes in Biodiversity matter. The design was
one-group pretest-posttest. The sample were X3, X4, and X5 class based on the
students who did not complete, that is at least, medium and most. This research data
in the form of qualitative data was description of the diagnostic analysis and
quantitative data obtained from the average value of daily tests and remedial
replications. The results showed an increase in the average value of remedial
students as replications higher than the average value of daily tests before remedial
teaching for example on remedial class increased from 46 to 74 after remedial
replications. So it can be conclude that the provision of remedial effect on improving
student learning outcomes.

1
Student of Biology Education Lampung University
2
Teacher’s staff of Biology Education Lampung University
3
Teacher’s staff of Biology Education Lampung University
PENGARUH PEMBERIAN REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Mata Pelajaran Biologi Semester Genap
SMA Negeri 14 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

Dian Diana Putra1, Arwin Achmad2, Rini Rita T. Marpaung3


Email: dian_draco@yahoo.com HP: 085768197371

ABSTRAK

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di kelas X SMA Negeri 14


Bandar Lampung, diketahui bahwa tindak lanjut yang diberikan hanya dengan
memberikan remedial tanpa pengajaran remedial. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian remedial terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Keanekaragaman Hayati. Desain penelitian ini one group pretest-postest.
Sampel adalah kelas X3, X4, dan X5 berdasarkan jumlah siswa yang tidak tuntas.
Data penelitian ini berupa data kualitatif deskripsi analisis diagnostik kesulitan
belajar siswa dan data kuantitatif dari rata-rata nilai ulangan harian dan ulangan
remedial. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata-rata
siswa saat ulangan remedial pada ketiga kelas eksperimen, sebagai contoh pada
remedial 1 dari nilai ulangan harian sebesar 46 menjadi 74 setelah ulangan
remedial. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian remedial berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Kata kunci: hasil belajar siswa, keanekaragaman hayati, pembelajaran remedial.

1
Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Lampung
2
Dosen Pendidikan Biologi Universitas Lampung
3
Dosen Pendidikan Biologi Universitas Lampung
PENDAHULUAN pelaksanaan penilaian dan umpan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan balik. Namun demikian, kenyataan
(KTSP) yang diberlakukan berdasarkan menunjukkan bahwa setelah kegiatan
Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 belajar mengajar berakhir masih saja
dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 ada siswa yang tidak menguasai materi
menerapkan sistem pembelajaran pelajaran dengan baik sebagaimana
berbasis kompetensi, sistem belajar tercermin dalam nilai atau hasil belajar
tuntas, dan sistem pembelajaran yang lebih rendah dari kebanyakan siswa
memperhatikan perbedaan individual sekelasnya. Mereka memerlukan
siswa. Sistem dimaksud ditandai pendekantan-pendekatan khusus untuk
dengan dirumuskannya secara jelas dapat mencapai hasil-hasil belajar
Standar Kompetensi (SK) dan yang diharapkan (Majid, 2007: 225).
Kompetensi Dasar (KD) yang harus
Remedial tidak lain adalah termasuk
dikuasai siswa. Penguasaan SK dan KD
kegiatan pengajaran yang tepat
setiap siswa diukur menggunakan
diterapkan, hanya ketika kesulitan
sistem penilaian acuan kriteria. Jika
dasar para siswa telah diketahui.
seorang siswa mencapai standar
Kegiatan remedial merupakan
tertentu maka siswa dinyatakan telah
tindakan korektif yang diberikan
mencapai ketuntasan (Sudrajat, 2008:
kepada siswa setelah evaluasi
1).
diagnostik dilakukan. Remedial pada
Tujuan utama dari kegiatan belajar- umumnya mencakup pemahaman
mengajar di dalam kelas adalah agar kebutuhan individual siswa, ditambah
siswa dapat menguasai bahan-bahan dengan metode pengajaran yang tepat
belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang diterapkan oleh guru agar
yang telah ditetapkan. Untuk itu guru membantu siswa dalam mencapai
melakukan berbagai upaya mulai dari tujuan pembelajaran yang telah
penyusunan rencana pelajaran, ditetapkan (Sukardi, 2008: 227).
penggunaan strategi belajar mengajar Pemberian remedial juga didukung
yang relevan, sampai dengan oleh hasil penelitian dari Chrisnayanti
(2002: 85) ternyata belajar tuntas guru yang bersangkutan diketahui pula
memberikan pengaruh yang berarti bahwa mata pelajaran biologi terutama
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini materi pokok Keanekaragaman Hayati
dibuktikan dari hasil penelitian yang pada tahun 2011/2012 tindak lanjut
menunjukkan bahwa hasil rata-rata yang diberikan guru pada siswa yang
belajar siswa sesudah remedial lebih mendapat nilai di bawah KKM hanya
tinggi dari pada hasil rata-rata hasil dengan memberikan ulang remedial
belajar siswa sebelum remedial. tanpa adanya proses pengajaran
Pembuktian ini menunjukkan bahwa remedial. Padahal seharusnya bagi
belajar tuntas merupakan salah satu siswa yang mendapatkan nilai di
cara membantu siswa yang belum bawah KKM diberikan pengajaran
mencapai seluruh tujuan pembelajaran remedial, baru kemudian diberikan
khusus untuk materi pokok. Dengan ulangan remedial. Pengajaran remedial
demikian belajar tuntas dapat yaitu suatu bentuk pengajaran yang
menolong siswa yang mengalami bersifat menyembuhkan atau
kesulitan dalam mencapai tujuan membetulkan kesulitan belajar siswa
pembelajaran khusus. sehingga hasil belajar siswa menjadi
baik.
Hasil wawancara dengan guru Biologi
kelas X di SMA Negeri 14 Bandar Berdasarkan uraian di atas dipandang
Lampung, diketahui data hasil ulangan perlu dilakukan penelitian untuk
harian pada materi pokok mengetahui pengaruh pemberian
Keanekaragaman Hayati pada tahun remedial terhadap hasil belajar siswa
ajaran 2011/2012 nilai rata-rata kelas pada materi pokok Keanekaragaman
sebesar 69,83 sedangkan Kriteria Hayati di SMA Negeri 14 Bandar
Ketuntasan Minimal (KKM) yang Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
telah ditetapkan sekolah yakni sebesar
≥70. Dari data tersebut diketahui METODE PENELITIAN
sebanyak 17,21% siswa tidak tuntas Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
pada materi pokok tersebut. Dan dari Februari 2013 semester genap tahun
pelajaran 2012/2013, di SMA Negeri
14 Bandar Lampung. Sampel tersebut yang diberikan terhadap kelompok
adalah siswa-siswi kelas X3, X4, dan kontrol.
X5 yang belum memperoleh
Sehingga struktur desainnya adalah
ketuntasan belajar atau mendapat nilai
sebagai berikut:
di bawah KKM yang ditetapkan
sebesar ≥70. Pengambilan sampel
O1 X O2
dilakukan berdasarkan jumlah siswa
yang tidak tuntas, yaitu yang paling
Keterangan :
sedikit, sedang dan paling banyak.
O 1 = Ulangan harian (nilai sebelum
Diharapkan dengan pengambilan
pengajaran remedial)
sampel seperti ini dapat mewakili X = Perlakuan berupa penerapan
pengajaran remedial.
seluruh populasi, yaitu seluruh siswa
O 2 = Ulangan remedial (nilai setelah
kelas X yang tidak tuntas pada pengajaran remedial)
.
pembelajaran untuk meteri pokok
Gambar 1. Desain penelitian one
Kenaekaragaman Hayati. group pretest-posttest
(modifikasi Hidayat, 2011:
Desain penelitian yang digunakan 36).

dalam penelitian ini adalah desain


penelitian One Group Pretest-Posttest Data pada penelitian ini adalah: Data

Design. Pada desain ini peneliti kualitatif dan data kuantitatif. Data

melakukan pengukuran awal pada kualitatif yaitu berupa data angket

suatu obyek yang diteliti, kemudian analisis diagnostik kesulitan belajar

peneliti memberikan perlakuan siswa dan data data kuantitatif yaitu

tertentu. Setelah itu pengukuran nilai ulangan harian dan ulangan

dilakukan lagi untuk yang kedua remedial. Analisis data kuantitatif

kalinya. Pada penelitian ini hanya berupa uji normalitas data dan

menggunakan kelompok eksperimen pengujian hipotesis dengan

saja dan tidak menggunakan kelompok menggunakan uji t satu pihak (uji-

kontrol. Hal ini dilakukan karena beda).

sangat sulit menentukan perlakuan


HASIL PENELITIAN Kemudian diketahui pada umumnya
siswa memiliki buku biologi sendiri
Hasil dari penelitian ini berupa data
dan juga siswa merasa sarana dan
kuantitatif yaitu hasil belajar siswa
prasarana pembelajaran di sekolah
yang diperoleh dari hasil ulangan
sudah lengkap sehingga siswa tidak
harian dan ulangan remedial. Data
memiliki masalah dalam belajar
kualitatif diperoleh dari analisis angket
biologi. Masalah yang mereka hadapi
diagnostik kesulitan belajar siswa
yaitu pada umumnya kondisi keluarga
yang disajikan sebagai berikut:
dan kurangnya fasilitas belajar yang

19.05
mereka miliki di rumah serta keadaan
Saya menyukai pelajaran… 80.95
Saya tidak menyukai… 80.95 lingkungan sekitarnya sering
19.05
Saya rasa sarana dan… 61.91 mengganggu mereka dalam belajar.
38.09
Saya tidak memiliki buku… 23.81
76.19 Keadaan tingkat intelegensi mereka
Kondisi keluarga dan… 42.86 tidak ada masalah karena semua siswa
57.14
28.57
Keadaan lingkungan… 71.43 kelas X3 selalu memperoleh nilai
Saya selalu belajar… 47.62
52.38 biologi di atas KKM ketika di SMP.
Ketika SMP saya selalu… 0 100 Kemudian merekapun tidak ada
Saya menyukai guru… 19.05
80.95
masalah dengan guru dan metode yang
Saya kurang menyukai… 66.67
33.33
diterapkan. Begipun dengan waktu
0 20 40 60 80 100 120
belajar mereka pada umumnya selalu
Tidak Setuju Setuju
Persentase (%) menyempatkan diri untuk belajar di
Gambar 2. Hasil Angket Analisis rumah.
Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa di
Kelas X3
Untuk kelas X4 peneliti juga
Berdasarkan gambar 1, diketahui melakukan analisis diagnostik
bahwa ada sebagian besar siswa di kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
kelas X3 menyukai pelajaran biologi Berikut adalah data hasil analisis
dan meteri tentang keanekaragaman diagnostik kesulitan belajar siswa pada
hayati, sehingga tidak ada masalah kelas X4:
dalam minat dan motivasi siswa.
Saya menyukai pelajaran 0 Saya menyukai pelajaran 31.82
biologi 100 biologi 68.18
Saya tidak menyukai materi 81.75 Saya tidak menyukai 63.64
biologi tentang… 18.75 materi biologi tentang… 36.36
Saya rasa sarana dan 50 Saya rasa sarana dan 27.27
prasarana pembelajaran di… 50 prasarana pembelajaran… 72.73
Saya tidak memiliki buku 93.75
6.25 Saya tidak memiliki buku 72.73
biologi sehingga saya… biologi sehingga saya… 27.27
Kondisi keluarga dan 87.5
kurangnya fasilitas belajar… 12.5 Kondisi keluarga dan 81.82
kurangnya fasilitas… 18.18
Keadaan lingkungan sekitar 37.5
sering mengganggu saya… 62.5 Keadaan lingkungan 68.18
sekitar sering… 31.82
Saya selalu belajar biologi di 75
rumah 25 Saya selalu belajar biologi 68.82
Ketika SMP saya selalu 18.75 di rumah 31.82
mendapat nilai ulangan… 81.25 Ketika SMP saya selalu 27.27
Saya menyukai guru yang 6.25 mendapat nilai ulangan… 72.73
mengajar biologi 93.75
Saya menyukai guru yang 13.64
Saya kurang menyukai 56.25 mengajar biologi 86.36
metode yang diterapkan… 43.75
Saya kurang menyukai 50
metode yang diterapkan… 50
0 20 40 60 80 100 120
Persentase (%) 0 20 40 60 80 100
Tidak Setuju Setuju
Persentase (%)
Tidak Setuju Setuju

Gambar 3. Hasil Angket Analisis


Gambar 4. Hasil Angket Analisis
Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa di
Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa di
Kelas X4
Kelas X5

Masalah yang dihadapai siswa di kelas


Gambar 3 menunjukkan siswa di kelas
X4 pada gambar 2 pada umumnya
X5 pada umumnya memiliki masalah
adalah keadaan lingkungan sekitar
tentang kelengkapan sarana dan
sering mengganggu mereka dalam
prasarana di sekolah dimana siswa
belajar dan pada umumnya juga
merasa sarana dan prasarana
mereka tidak suka untuk belajar di
pembelajaran di sekolah kurang
rumah.
lengkap sehingga membuat mereka

Begitupun dengan kelas X5, peneliti kurang maksimal saat belajar. Dan

juga melakukan analisis diagnostik masalah lain yang ada di kelas X5


pada umumnya adalah mereka tidak
kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
Berikut adalah data hasil diagnostik suka belajar di rumah. Tentunya ini
adalah masalah-masalah yang harus
kesulitan belajar siswa di kelas X5:
dicarikan solusinya terlebih dahulu
sehingga bisa diberikan tindakan yang
tepat bagi mereka guna menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi.

Tabel 1. Hasil uji normalitas dan analisis uji perbedaan rata-rata satu pihak (uji t)
ulangan harian dan ulangan remedial pada ketiga kelas eksperimen

Data
Kelas Uji
Remedial ± Sd Uji t satu pihak Keterangan
Eksperimen Normalitas
1
L hitung (0.195) < t hitung (5.563) >
UH 1 46 ± 11.75
L tabel (0.258) t tabel (2.110) atau Berbeda
Kelas X3
L hitung (0.255) < P (0.000 < 0.05) signifikan
UR 1 74 ± 10.75
L tabel (0.258)
L hitung (0.231) < t hitung (4.802) >
UH 1 52 ± 8.37
L tabel (0.337) t tabel (2.306) atau Berbeda
Kelas X4
L hitung (0.241) < P (0.0005 < 0.05) signifikan
UR 1 80 ± 10
L tabel (0.337)
L hitung t hitung (4.384) >
UH 1 51.25±8.34 (0.228) < L tabel t tabel (2.160) atau Berbeda
Kelas X5 (0.285) P (0.0005 < 0.05) signifikan
L hitung
UR 1 73.75±11.88 (0.249) < L tabel Ket: =
(0.285)
Rata-rata; Sd = Standar deviasi UH = Ulangan harian; UR = Ulangan remedial

90
80
70
Kelas
60
Eksperimen
50 X3 (S)
40 Kelas
Eksperimen
30 X4 (S)
20 Kelas
Eksperimen
10
X5 (S)
0
Ulangan Ulangan
Harian Remedial

Ket: S= Berbeda Signifikan; TS= Berbeda Tidak Signifikan.

Gambar 5. Rata-rata nilai ulangan harian dan ulangan remedial pada remedial 1
Pada tabel 1 diketahui bahwa nilai pada ketiga kelas eksperimen untuk
ulangan harian dan ulangan remedial remedial 1 remedial dimana hasil
berdistribusi normal dan hasil analisis belajar siswa lebih tinggi pada ulangan
uji perbedaan rata-rata satu pihak (uji remedial dari pada ulangan harian (Ho
t) ulangan harian dan ulangan remedial diterima).
menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan secara signifikan antara
hasil ulangan harian dengan ulangan

Tabel 2. Hasil uji normalitas dan analisis uji perbedaan rata-rata satu pihak (uji t)
ulangan harian dan ulangan remedial pada ketiga kelas eksperimen

Data
Kelas
Remedial ± Sd Uji Normalitas Uji t satu Keterangan
Eksperimen
2 pihak
UH 2 51.11 ± 10.54
L hitung (0.245) < t hitung (6.510) >
L tabel (0,271) t tabel (2.131) atau Berbeda
Kelas X3
L hitung (0.257) < P (0.000 < 0.05) signifikan
UR 2 82.22± 9.72
L tabel (0.271)

UH 2 52.50 ± 7.07
L hitung (0.263) < t hitung (4.660) >
L tabel (0.285) t tabel (2.160) atau Berbeda
Kelas X4
L hitung (0.250) < P (0.000 < 0.05 dan signifikan
UR 2 80 ± 15.12
L tabel (0.285) 0.0005<0.05)

Kelas X5 UH 2 51.82±7.50
L hitung (0.232) < t hitung (6.642) >
L tabel (0.249) t tabel (2.093) atau Berbeda
L hitung (0.195) < P (0.000 < 0.05) signifikan
UR 2 79.09±11.36
L tabel (0.249)
Ket: = Rata-rata; Sd = Standar deviasi UH = Ulangan harian; UR = Ulangan remedial

90
80
70
Kelas
60
Eksperimen X3
50 (S)
40 Kelas
Eksperimen X4
30 (S)
20 Kelas
Eksperimen X5
10 (S)
0
Ulangan Ulangan
Harian Remedial
Ket: S= Berbeda Signifikan; TS= Berbeda Tidak Signifikan

Gambar
Pada tabel6. 2Rata-rata nilai ulangan
juga diketahui bahwa harian
nilai dan ulangan
terdapatremedial padasecara
perbedaan remedial 2
signifikan
ulangan harian dan ulangan remedial antara hasil ulangan harian dengan
berdistribusi normal dan hasil analisis ulangan remedial dimana hasil belajar
uji perbedaan rata-rata satu pihak (uji siswa lebih tinggi pada ulangan
t) ulangan harian dan ulangan remedial remedial dari pada ulangan harian (Ho
pada ketiga kelas eksperimen untuk diterima).
remedial 2 menunjukkan bahwa

Tabel 3. Hasil uji normalitas dan analisis uji perbedaan rata-rata satu pihak (uji t)
Data
Kelas ulangan harian dan ulangan remedial pada ketiga Uji kelas
t satu eksperimen
Keterangan
Remedial ± Sd Uji Normalitas
Eksperimen pihak
3
L hitung (0.281) < t hitung (5.943) >
UH 3 51.25 ± 11.26
L tabel (0.285)) t tabel (2.160) atau Berbeda
Kelas X3
L hitung (0.222) < P (0.000 < 0.05) signifikan
UR 3 83.75 ± 10.61
L tabel (0.285)
L hitung (0.254) < t hitung (5.199) >
UH 3 51.66 ± 7.53
L tabel (0.319) t tabel (2.262) atau Berbeda
Kelas X4
L hitung (0.195) < P (0.000 < 0.05 dan signifikan
UR 3 85± 13.78
L tabel (0.319) 0.0005<0.05)
L hitung (0.229) < t hitung (6.765) >
UH 3 50±10.54
L tabel (0.258) t tabel (2.120) atau Berbeda
Kelas X5
L hitung (0.240) < P (0.000 < 0.05) signifikan
UR 3 81±9.94
L tabel (.0.258)

Ket: = Rata-rata; Sd = Standar deviasi UH = Ulangan harian; UR = Ulangan remedial

90
80
70 Kelas
60 Eksperimen
50 X3 (S)
40 Kelas
30 Eksperimen
20 X4 (S)
10 Kelas
0 Eksperimen
X5 (S)
Ulangan Ulangan
Harian Remedial

Ket: S= Berbeda Signifikan; TS= Berbeda Tidak Signifikan.

Gambar 7. Rata-rata nilai ulangan harian dan ulangan remedial 3


Pada tabel 3 juga diketahui bahwa nilai sesudah remedial lebih tinggi dari pada
ulangan harian dan ulangan remedial hasil rata-rata hasil belajar siswa
berdistribusi normal dan hasil analisis sebelum remedial. Pembuktian ini
uji perbedaan rata-rata satu pihak (uji menunjukkan bahwa belajar tuntas
t) ulangan harian dan ulangan remedial merupakan salah satu cara membantu
pada ketiga kelas eksperimen untuk siswa yang belum mencapai seluruh
remedial 3 menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran khusus untuk
terdapat perbedaan secara signifikan materi pokok.
antara hasil ulangan harian dengan
ulangan remedial dimana hasil belajar Dengan demikian belajar tuntas dapat
siswa lebih tinggi pada ulangan menolong siswa yang mengalami
remedial dari pada ulangan harian (Ho kesulitan dalam mencapai tujuan
diterima). pembelajaran khusus.

PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisis diagnostik


Berdasarkan hasil penelitian dan kesulitan belajar siswa dengan
analisis data dengan uji t, pemberian menggunakan angket yang telah
remedial berpengaruh signifikan dalam dibagikan pada umumnya kesulitan
meningkatkan hasil belajar siswa pada belajar mereka terletak pada kasus
materi pokok Keanekaragaman Hayati. yang ringan dimana peneliti tidak
Hasil belajar oleh siswa pada kelas menemukan ada siswa yang
eksperimen mengalami peningkatan bermasalah dengan hambatan mental
setelah dilakukan pembelajaran emosional dan motivasi. Sebagian
remedial. Hal ini didukung oleh hasil besar mereka mempunyai motivasi
penelitian dari Chrisnawati (2002: 85) yang tinggi dalam pelajaran biologi.
ternyata belajar tuntas memberikan Kesulitan belajar yang dihadapi siswa
pengaruh yang berarti terhadap hasil untuk kelas X3 (Gambar 2) pada
belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari umumnya kondisi keluarga dan
hasil penelitian yang menunjukkan kurangnya fasilitas belajar yang
bahwa hasil rata-rata belajar siswa mereka miliki di rumah serta keadaan
lingkungan sekitarnya sering Dari hasil pemberian remedial nilai
mengganggu mereka dalam belajar. rata-rata siswa setelah ulangan
Sedangkan masalah yang dihadapai remedial melebihi dari nilai KKM
siswa di kelas X4 (Gambar 3) pada sebesar 70. Begitupun dengan
umumnya adalah keadaan lingkungan ketuntasan klasikal juga telah tercapai,
sekitar sering mengganggu mereka yaitu 85% siswa mencapai nilai KKM
dalam belajar dan pada umumnya juga sebesar 70. Melihat ketuntasan belajar
mereka tidak suka untuk belajar di siswa telah tercapai maka siswa dapat
rumah dan kelas X5 (Gambar 4) pada melanjutkan pada materi selanjutnya.
umumnya memiliki masalah tentang
Pengajaran perbaikan (remedial)
kelengkapan sarana dan prasarana di
merupakan pelengkap dari proses
sekolah dimana siswa merasa sarana
pengajaran secara keseluruhan. Oleh
dan prasarana pembelajaran di sekolah
karena itu pengajaran remedial ini
kurang lengkap sehingga membuat
perlu dikuasai setidak-tidaknya dikenal
mereka kurang maksimal saat belajar.
oleh guru bidang studi dan petugas
Dan masalah lain yang ada di kelas X5
bimbingan yang menyuluh (Ahmadi
pada umumnya adalah mereka tidak
dan Widodo, 2006: 150). Surya
suka belajar di rumah. Pemberian
(dalam Suharwanto, 2006: 23)
layanan khusus bimbingan atas
mengatakan bahwa secara khusus
masalah yang dihadapi siswa
pengajaran remedial bertujuan agar
dilakukan oleh guru BP yang ada di
siswa yang mengalami kesulitan
sekolah. Layanan khusus peneliti
belajar dapat mencapai hasil belajar
lakukan pada siswa yang tidak suka
yang diharapkan setelah melalui
belajar di rumahnya dengan cara
pengajaran remedial. Ahmadi (2006:
menasehatinya. Diharapkan dengan
154) juga menyatakan bahwa secara
demikian mereka menjadi memiliki
khusus pengajaran perbaikan bertujuan
motivasi untuk dapat belajar biologi di
agar siswa yang mengalami kesulitan
rumahnya.
belajar dapat mencapai hasil belajar
yang diharapkan sekolah melalui bahwa pelaksanaan pengajaran
proses perbaikan. remedial berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
Akan tetapi saat ini kebanyakan dari
guru tidak biasa melaksanakan SIMPULAN DAN SARAN
pengajaran remedial bagi siswa- Berdasarkan hasil analisis data dan
siswanya yang memperoleh nilai di pembahasan, maka dapat disimpulkan
bawah KKM. Mereka hanya bahwa pemberian remedial
melakukan ulangan remedial saja berpengaruh signifikan dalam
sehingga hasilnya tidak jauh berbeda meningkatkan hasil belajar siswa pada
dengan yang di peroleh pada ulangan materi pokok Keanekaragaman Hayati.
harian padahal kedudukan pengajaran
Dan berdasarkan hasil penelitian serta
remedial dalam proses belajar
simpulan mengenai pemberian
mengajar merupakan salah satu tindak
pengajaran remedial, maka penulis
lanjut dari kegiatan evaluasi yang
menyarankan sebagai berikut:
merupakan umpan balik bagi kegiatan
1. Bagi pihak sekolah hendaknya
belajar mengajar. Pengajaran remedial
agar senantiasa memberikan
dilakukan mengingatkan kenyataan
perhatian lebih mendalam
bahwa setiap siswa dalam proses
terhadap siswa yang remedial
belajar mengajar mempunyai hasil
dengan melakukan komunikasi
yang berbeda-beda. Dalam pedagogik
secara intensif dengan orang tua
perbedaan individual ini harus
siswa untuk memotivasi putra-
diterima. Oleh karena itu peneliti
putrinya agar giat dalam belajar.
berusaha untuk menerapkan
2. Bagi guru hendaknya memahami
pengajaran remedial ini bagi siswa
akan pentingnya melaksanakan
yang memperoleh nilai di bawah KKM
pengajaran remedial untuk
untuk melihat pengaruhnya terhadap
siswa-siswanya yang
peningkatan hasil belajar yang telah
memperoleh nilai hasil belajar di
dicapai siswa. Hasilnya seperti yang
bawah KKM. Guru yang
telah diuraikan di atas, menunjukkan
menghadapi masalah ketuntasan Akses (8 November 2012):
20.03 WIB.
belajar yang rendah pada siswa-
siswanya, hendaknya Hidayat, Y. R. 2011. Pengaruh
memberikan pengajaran Pengajaran Remedial Terhadap
Peningkatan Ketuntasan Belajar
remedial terlebih dahulu sebelum Siswa (skripsi).
memberikan ulangan remedial. http://repository.upi.edu/skripsiv
iew.php?no_skrip. UPI.
3. Bagi peneliti selanjutnya Bandung. Akses (30 Januari
diharapkan sebelum memulai 2013): 12.07 WIB.

pengajaran remedial sebaiknya Majid, A. 2007. Perencanaan


terlebih dahulu mengecek Pembelajaran. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.
perlengkapan tugas yang telah
diberikan kepada siswa agar saat Sudrajat, A. 2008. Pembelajaran
Remedial.
pelaksaan pembelajaran remedial http://akhmadsudrajat.wordpress.
berjalan dengan lancar karena com/2008/08/13/ pembelajaran-
remedial-dalam-ktsp/ (8
jika pengecekkan hanya November 2012): 21.45 WIB.
dilakukan pada saat
Suharwanto. 2006. Efektifitas
pembelajaran berlangsung Pembelajaran Remedial dalam
kemungkinan akan menghambat Mengatasi Kesulitan Belajar
Peserta Diklat SMK pada Mata
pembelajaran jika ditemukan Diklat Pengetahuan Dasar
adanya siswa yang tidak Teknik Mesin. (Skripsi): UPI
(tidak diterbitkan). Bandung.
membawa tugas yang telah
diberikan. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan.
PT Bumi Aksara. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. H. dan Supriyono, W.
2006. Psikologi Belajar.
Rineka Cipta. Jakarta.

Chrisnayanti, W. 2002. Pengaruh


Program Remedial terhadap
Ketuntasan Belajar Siswa.
http://www.bpkpenabur.or.id.

Вам также может понравиться