Вы находитесь на странице: 1из 9

ISSN 1411 – 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 4, No. 1, 2002, Hlm.

18 - 26 18

POTENSI PUPUK HAYATI DALAM PENINGKATAN


PRODUKTIVITAS KACANG TANAH DAN KEDELAI PADA TANAH
SERI KANDANGLIMUN BENGKULU

POTENTIAL OF BIOFERTILIZERS IN PEANUT (Arachis hypogea L.


Merril) AND SOYBEAN (Glycine max L. Merril) PRODUCTIVITY IN
KANDANGLIMUN BENGKULU SOIL
Rr. Yudhy Harini Bertham
Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

ABSTRACT
The aim of this research was to study the potential of biofertilizers (A. niger, Glomus sp, Gigaspora sp, and
vermicompost) in order to increase growth and yield of peanut and soybean compared to NPK fertilizer in
Kandanglimun of Bengkulu soil. Research was conducted at the Laboratory of Soil Sciences and it’s
greenhouse during December, 2001 to March, 2002. Completety randomized design with three replication
was used with the following treatments NPK fertilizer, vermicompost, Aspergilus niger, Glomus sp.,
Gigaspora sp., A. niger + Glomus sp., A. niger + Gigaspora sp., A. niger + NPK, Glomus sp + NPK,
Gigaspora sp. + NPK, and Glomus sp. + Gigaspora sp. At the end of first experiment, all pots were planted
with soybean in order to study residual effect of that treatments. Research results showed that i) biofertilizers,
in vermicompost or fungal inoculants can replace anorganic (NPK) fertilizer function, ii) A. niger inoculant
should be added with NPK fertilizer to low fertility soils, iii) biofertilizers have greater residual effects
compared to NPK fertilizer for soybean after peanut, iv) Gigaspora sp and Glomus sp have comparable
compatibility for peanut var Panther and soyban UNIB-2002 line.

Keywords : Biofertilizers, vermicompost, peanut and soybean.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan pupuk hayati (A. niger, Glomus sp, Gigaspora sp, dan
vermikompos) dalam meningkatkan produktivitas kacang tanah di tanah seri Kandanglimun Bengkulu
dibandingkan dengan pupuk NPK dan menguji daya susul pupuk hayati terhadap produktivitas tanaman
kedelai di tanah seri Kandanglimun Bengkulu. Penelitian terdiri dari dua percobaan yang dilaksanakan secara
berurutan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dari bulan Desember 2001
s/d Maret 2002 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang diulang 5 kali. Perlakuan yang diuji
ialah pupuk NPK, vermikompos, Aspergilus niger, Glomus sp., Gigaspora sp., Aspergilus niger + Glomus
sp., Aspergilus niger + Gigaspora sp., Aspergilus niger + NPK, Glomus sp + NPK, Gigaspora sp. + NPK,
dan Glomus sp. + Gigaspora sp. Pada akhir percobaan pertama dilakukan penanaman tanaman kedelai untuk
melihat daya susulnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa i) pupuk hayati, baik dalam bentuk vermikompos
maupun inokulan jamur, memiliki potensi yang sama besar dengan pupuk anorganik atau pupuk buatan, ii)
inokulan A. niger hendaknya diberikan bersama-sama dengan pupuk NPK pada tanah-tanah berkesuburan
rendah seperti halnya tanah seri Kandanglimun Bengkulu, iii) sekalipun tidak seragam pengaruhnya, pupuk
hayati secara umum memiliki daya susul yang lebih besar daripada pupuk NPK untuk tanaman kedelai setelah
kacang tanah, iv) Gigaspora sp dan Glomus sp memiliki kompatibilitas yang kurang lebih sama dengan
tanaman kacang tanah varietas Panther dan tanaman kedelai galur UNIB-2002
Kata kunci : Pupuk hayati, vermikompos, kacang tanah, dan kedelai
PENDAHULUAN kacang-kacangan khususnya kedelai dan kacang
Sekitar 20% protein yang dikonsumsi tanah, oleh karena itu permintaan akan kacang
rumah tangga Indonesia berasal dari tanaman tanah terus meningkat, baik untuk konsumsi
Bertham, Y.H JIPI 19

maupun industri pangan (Latief et al., 2000). aman dikonsumsi dan terciptanya lingkungan
Sementara itu produksi kacang tanah dan ke- hidup yang sehat (Sutanto, 2002). Oleh sebab
delai dalam negeri masih belum mampu me- itu perlu dicari teknologi alternatif yang selain
menuhi kebutuhan. Produksi kacang tanah dan dapat mengatasi kendala tanah mineral masam
kedelai di tingkat nasional cenderung menurun namun juga mampu menghasilkan produk yang
pada periode 1996 s/d 1999, yaitu dari 760,1 diterima konsumen dan ramah lingkungan.
ribu ton kacang tanah dan 1680 ribu ton kacang Salah satu teknologi alternatif yang perlu
tanah menjadi 647,8 ribu ton dan 1371,6 ribu dikembangkan adalah teknologi pupuk hayati
ton, yang disebabkan menurunnya luas panen dalam bentuk pupuk organik (kompos, sari
dan produktivitas yang nyaris tidak meningkat limbah, dan sebagainya) dan inokulan jasad re-
(BPS, 2000). Penurunan produksi itu menjadi nik tanah (bakteri pelarut fosfat, bakteri penye-
semakin tajam di Propinsi Bengkulu yaitu dari mat nitrogen, mikoriza dan sebagainya). Peran-
8920 ton kacang tanah dan 12671 ton kedelai an pupuk organik dalam pembenahan sifat-sifat
menjadi 5944 ton dan 4622 ton, produktivitas tanah (Stevenson, 1982) dan peningkatan pro-
kacang tanah memang meningkat dari 0,93 ton duktivitas tanaman (Karama et al., 1990;
ha-1 menjadi 0,96 ton ha -1 akan tetapi produk- Handayanto, 1997), dan peningkatan efisiensi
tivitas kedelai anjlok dari 0,91 ton ha -1 menjadi pemupukan (Nursyamsi et al., 1997) sudah
0,86 ton ha -1 (BPS, 2000). Padahal dengan bu- terbukti. Vermikompos merupakan salah satu
didaya yang tepat produktivitas kacang tanah sumber bahan organik yang sangat bermanfaat
dapat mencapai 4 ton ha -1 (Hidajat et al., 2000) karena kandungan unsur haranya, kapasitas me-
dan kedelai dapat mencapai 2,5 ton ha -1 megang air, dan kapasitas memegang kationnya
(Suprapto, 1997). Oleh sebab itu perluasan areal (70 – 80 me%) yang lebih tinggi jika dibanding-
dan peningkatan produktivitas kacang tanah dan kan dengan kompos konvensional (Edwards dan
kedelai memperoleh prioritas tinggi di Propinsi Neuhauser, 1988), dan mengandung jasad renik
Bengkulu (Deptan, 2001). yang lebih beragam dan lebih banyak sehingga
Upaya peningkatan areal pertanaman meningkatkan kesehatan tanaman (Subler,
kacang tanah dan kedelai di Propinsi Bengkulu Edwards dan Metzger, 1998). Para peneliti me-
menghadapi kendala tanah mineral masam de- laporkan vermikompos mampu meningkatkan
ngan kandungan hara rendah, kapasitas tukar persentase perkecambahan biji pada persemaian
kation rendah, kadar bahan organik rendah, na- tanaman tomat, kubis, dan radish (Edwards dan
mun kadar Al tertukar tinggi, curah hujan ting- Neuhauser, 1988), dan secara kumulatif mem-
gi, dan fisiografi berbukit-bukit. Rendahnya berikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan de-
kandungan bahan organik tanah akan menye- ngan perlakuan pupuk kimia (Reider et al.,
babkan rendahnya kapasitas tukar kation tanah 2000), mampu meningkatkan ketahanan tanam-
yang mengkibatkan kation-kation hara menjadi an terhadap infeksi fusarium (Szczech, 1999),
tidak terikat dan mudah terlindi dari dalam ta- dan memperbaiki rasa dan ketahanan produk
nah apalagi jika daerahnya memiliki curah hu- dalam penyimpanan karena meningkatnya kan-
jan tinggi (Subowo et al., 1990; Nursyamsi et dungan kalsium dan vitamin C (Premuzic et al.,
al., 1997). Untuk meningkatkan produktivitas 1998).
tanah demikian diperlukan masukan dalam ben- Di dalam tanah kerapkali dijumpai jasad
tuk pupuk anorganik yang harus dibarengi de- renik pelarut fosfat yang hidup di rizosfer dan
ngan pupuk organik. mempunyai kemampuan untuk membebaskan
Peningkatan produktivitas tanaman de- asam-asam organik seperti asam formiat, pro-
ngan menggunakan pupuk anorganik atau pu- pionat, laktat ataupun asam fumarat ke dalam
puk buatan saja bukan merupakan langkah yang medium tumbuhnya (Premono et al., 1997).
bijaksana mengingat akhir-akhir ini terjadi pe- Asam-asam ini akan membentuk kelat dengan
ningkatan tekanan konsumen yang menghen- ion-ion Ca2+, Mg2+, Fe3+ dan Al3+ sehingga
daki produk pertanian yang bebas residu pes- mampu meningkatkan konsentrasi fosfor terse-
tisida dan pupuk buatan agar produk tersebut dia dalam tanah sehingga jumlah fosfor yang
Potensi pupuk hayati dalam peningkatan produktivitas kacang tanah dan kedelai JIPI 20

dapat diserap tanamanpun akan bertambah Bengkulu dari bulan Desember 2001 s/d Maret
membebaskan ion fosfat terikat dan dapat di- 2002. Inokulum CMA Glomus sp dan Giga-
serap oleh tanaman (Alexander,1977; Gaur, spora sp yang digunakan merupakan hasil
1981; Premono et al., 1997). seleksi dari lahan-lahan di berbagai lokasi di
Mikoriza merupakan asosiasi jamur de- Bengkulu yang kemudian diperbanyak di kul-
ngan akar tanaman. Hasil penelitian di lapang- tur pot menggunakan zeolit sebagai medianya
an menunjukkan bahwa tanaman kedelai yang dan tanaman sorghum sebagai inangnya, A.
diinokulasi mikoriza memiliki kandungan nitro- niger yang digunakan merupakan hasil seleksi
gen bagian atas tanaman lebih tinggi (Bagyaray jamur-jamur yang paling kuat daya pelarut
et al., 1979), kandungan protein 2% lebih tinggi fosfatnya. Vermikompos diperoleh dari hasil
(Roos, 1977), dan sematan N yang lebih tinggi karya KOMPAK (Kelompok Mahasiswa Per-
(Schenk dan Hinson, 1973) dibanding yang ti- tanian Organik) UNIB. Kandungan utama ver-
dak diinokulasi. Kacang tanah yang diinokulasi mikompos adalah N 1%, P 0,2%, K 21%, Ca
mikoriza memperlihatkan peningkatan pertum- 21,3%, Mg 19,7%, KPK 72,9 me %, dan pH
buhan dan hasilnya (Triwahyuningsih, 2000). 7,1. Tanaman kacang tanah yang digunakan
Tidak seperti kedelai yang lebih tergantung adalah var. Panther yang merupakan varietas
kepada CMA Gigaspora sp (Bertham, 2000) ka- unggul introduksi di Propinsi Bengkulu sedang-
cang tanah lebih menyukai Glomus sp daripada kan tanaman kedelai yang digunakan adalah F8
Gigaspora sp untuk meningkatkan kandungan hasil persilangan varietas Kapas Putih dan Ma-
hara N dan P. labar, untuk seterusnya akan disebut galur
Permasalahannya adalah apakah pupuk UNIB-2002.
hayati mampu berfungsi sebagai pengganti pu- Penelitian dilaksanakan dengan meng-
puk NPK dan apakah masih meninggalkan resi- gunakan Rancangan Acak Lengkap yang di-
du yang berguna untuk tanaman lain di musim ulang lima kali. Perlakuan yang diuji terdiri dari
tanam selanjutnya. Bertitik tolak dari uraian di NPK, vermikompos, A. niger; Glomus sp.,
atas, dilakukan penelitian ini yang bertujuan Gigaspora sp., A. niger + Glomus sp., A.niger +
untuk menguji kemampuan pupuk hayati dalam Gigaspora sp., Glomus sp. + Gigaspora sp.,
meningkatkan produktivitas kacang tanah di A.niger + NPK, Glomus sp. + NPK, k)
tanah mineral masam dibandingkan dengan pu- Gigaspora sp. + NPK. Komposisi pupuk NPK
puk NPK dan menguji kemampuan residu pu- yang digunakan adalah 15-15-15. Contoh tanah
puk hayati terhadap produktivitas tanaman ke- di ambil secara acak dari Desa Kandanglimun
delai di tanah mineral masam Kodia Bengkulu pada kedalaman 0 s/d 30 cm.
Adapun sifat-sifat tanah tersebut disajikan pada
METODE PENELITIAN tabel berikut.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Tabel 1: Sifat-sifat tanah seri Kandanglimun Bengkulu yang digunakan dalam penelitian ini

Sifat tanah yang diamati Hasil analisis Metode


pH (H2 O) 4,50 pH meter
(KCl) 3,60 pH meter
C organik (%) 3,15 Modifikasi Kurmies
N (%) 0,17 Kjeldahl
P (µg P g-1 tanah) 19,65 Bray II
K (me %) 0,49 NH4 OAc pH 7,0
Al3+ (me %) 3,47 Oksalat
KTK (me %) 11,70 NH4 OAc pH 7,0
BV (kg m-3 ) 1015,00 Ring sample
Bertham, Y.H JIPI 21

Tanah kemudian dikeringanginkan sela - Tanah seri Kandanglimun Bengkulu


ma 7 (tujuh) hari, dihaluskan, dan kemudian yang digunakan dalam penelitian ini menurut
diayak sehingga lolos dari mata saring 2 mm. kriteria Pusat Penelitian Tanah (1983) memiliki
Tanah kering angin tersebut kemudian diisikan pH yang masam, kandungan C dan N organik
ke dalam polybag masing-masing sebanyak 10 rendah, P tersedia rendah, kapasitas tukar kation
kg setara kering mutlak. Tanah kemudian di- rendah dengan kadar alumiunium tertukar
sterilkan dengan menggunakan Basamid G tinggi. Rendahnya kadar C organik atau kadar
(C5 H10 N2 S2 ). bahan organik tanah menyebabkan rendahnya
Vermikompos diberikan dengan takaran kapasitas tukar kation sehingga kation-kation
setara dengan 1 ton ha -1 . CMA diberikan se- hara dalam tanah menjadi tidak terikat dan
banyak 2,5 g per polybag dalam bentuk cam- mudah lepas bersama air perkolasi. Dengan kata
puran zeolit, akar dan spora; A. niger diberikan lain tanah seri Kandanglimun merupakan tanah
sebanyak 1 mL per polybag dengan kerapatan berkesuburan rendah dengan kendala utama
105 mL-1 dan pupuk NPK (15-15-15) diberikan kandungan bahan organik tanah dan unsur hara
dengan takaran 200 kg ha -1 . Tanah dalam tersedia. Untuk meningkatkan produktivitas
polybag kemudian diberi air sampai batas ka- tanah demikian pemberian bahan organik dan
pasitas lapang dan keesokan harinya dilakukan pupuk anorganik mutlak diberikan. Karena itu
penanaman 3 biji kacang tanah, setelah umur 14 tidaklah mengherankan jika perlakuan yang
hst (hari setelah tanam) minggu ditinggalkan diuji dalam penelitian ini berpengaruh nyata
satu tanaman sehingga diperoleh populasi yang terhadap jumlah bunga dan berat kering akar
kurang lebih seragam,. Selama masa pertum- kacang tanah dan berpengaruh tidak nyata pada
buhan kondisi tanah dijaga supaya kadar airnya tinggi tanaman, jumlah bunga, jumlah bintil
sekitar kapasitas lapang dengan jalan me- akar, berat kering trubus, jumlah polong total
nyiraminya dengan air. Pada umur 56 hst dila - dan jumlah polong bernas tanaman kacang
kukan pengamatan komponen vegetatif tanaman tanah (Tabel 2).
dan pada umur 82 hst dilakukan pengamatan Tidak nyatanya pengaruh perlakuan pada
komponen generatif tanaman kacang tanah. sebagian besar komponen pertumbuhan dan ha-
Setelah tanaman kacang tanah selesai dipanen sil tanaman kacang tanah menunjukkan bahwa
kemudian polybag segera dibersihkan dari pupuk hayati memiliki potensi yang sama be-
rumput-rumput dan langsung ditanami dengan sarnya dengan pupuk NPK dosis 200 kg ha -1 .
biji kedelai tanpa diberi masukan apa-apa. Pupuk NPK merupakan pupuk yang sangat
Sebelum penanaman tanaman kedelai dilakukan mudah larut sehingga dalam waktu singkat
pengukuran pH tanah. Panen tanaman kedelai mampu menyediakan unsur hara untuk tanaman.
dilaksanakan pada umur 90 hst untuk kemudian Pada tanah yang berkesuburan rendah seperti
diamati komponen generatifnya. halnya tanah seri Kandanglimun Bengkulu pu-
Komponen vegetatif tanaman kacang ta- puk demikian akan sangat tegas pengaruhnya
nah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah terhadap pertumbuhan tanaman. Sekalipun ka-
bunga, berat berangkasan atas dan bawah, dan pasitas tukar kation tanah tersebut rendah na-
jumlah bintil akar sedangkan komponen gene- mun karena penelitian ini merupakan sebuah
ratifnya adalah jumlah polong, dan jumlah po- sistem tertutup maka hara yang dilepaskan pu-
long bernas. Komponen tanaman kedelai yang puk NPK tidak terlindi keluar dari sistem se-
diamati adalah jumlah polong total, jumlah po- hingga tanaman masih mampu memanfaatkan-
long bernas, dan jumlah bintil akar. nya. Dalam hal di lapangan tentu keadaan
tersebut akan sangat jauh berbeda karena hara
HASIL DAN PEMBAHASAN asal pupuk akan hilang bersama air perkolasi.
Pengaruh pupuk NPK dan pupuk hayati Peran vermikompos sebagai bahan yang dapat
terhadap tanaman kacang tanah meningkatkan kapasitas memegang air tanah
dan kapasitas adsorbsi unsur hara (KTK vermi-
Potensi pupuk hayati dalam peningkatan produktivitas kacang tanah dan kedelai JIPI 22

kompos berkisar antara 70-80 meq/100g) akan pemupukan dengan pupuk kimia tanpa disertai
menjadi sangat penting artinya mengingat kon- usaha peningkatan kemampuan tanah meme-
disi tanah-tanah pertanian di Propinsi Bengkulu gang unsur hara akan menyebabkan inefisiensi
umumnya mempunyai kapasitas tukar kation pemupukan.
yang rendah (berkisar antara 4-9 me %). Usaha

Tabel 2. Pengaruh pupuk NPK dan pupuk hayati terhadap komponen pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang tanah

Komponen pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah


Jumlah Berat Berat Jumlah Jumlah
Perlakuan Tinggi Jumlah
Bintil Akar Kering Kering Polong Polong
Tanaman Bunga
Trubus Akar Total Bernas
(cm) (buah) (buah) (g) (g) (buah) (buah)
NPK 37,4 ab 26,2 ab 77,2 b 13,6 ab 0,8 ab 15,2 a 10,0 ab
Vermikompos 42,4 ab 25,8 ab 124,0 ab 12,5 b 0,6 b 13,8 a 7,4 b
A. niger 36,8 ab 20,6 bc 125,2 ab 10,8 b 0,6 b 13,8 a 13,0 ab
Glomus sp. 33,6 b 17,2 c 119,4 b 15,7 ab 0,8 ab 17,0 a 8,8 b
Gigaspora sp. 41,2 ab 19,2 c 87,6 b 11,9 b 0,5 b 16,6 a 12,6 ab
A. niger + Glomus sp. 35,6 ab 22,4 abc 111,0 ab 15,1 ab 0,6 b 13,6 a 9,6 ab
A. niger + Gigaspora sp. 35,8 ab 26,2 ab 130,0 ab 12,6 b 0,5 b 16,4 a 11,8 ab
Glomus sp.+Gigaspora sp. 41,6 ab 26,0 ab 110,2 ab 11,5 b 0,6 b 17,0 a 11,4 ab
A. niger + NPK 44,2 a 27,0 a 147,4 a 22,6 a 1,1 a 18,6 a 13,8 a
Glomus sp. + NPK 42,2 ab 25,0 ab 100,8 ab 10,0 b 0,7 b 14,4 a 7,8 b
Gigaspora sp. + NPK 42,4 ab 25,8 ab 107,8 ab 10,3 b 0,7 b 12,6 a 10,2 ab
Fhitung 1,7 ns 3,7 ** 1,2 ns 1,3 ns 2,2 * 1,1 ns 1,5 ns
** = berbeda sangat nyata, * = berbeda nyata, ns = berbeda tidak nyata.Angka-angka yang diikuti huruf sama pada kolom
yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut DMRT 5%

Tanah yang digunakan dalam penelitian meningkat (Molla et al., 1984). Pengaruh
ini memiliki fosfor tersedia yang rendah karena mikoriza dan jasad pelarut fosfat pada tanah-
tingginya kandungan Al dapat ditukar. Ren- tanah masam dalam meningkatkan ketersediaan
dahnya fosfor tersedia menyebabkan tertekan- dan serapan P tanaman telah dilaporkan oleh
nya pertumbuhan tanaman budidaya. Karena itu Widada dan Kabirun (1997). Fosfor bebas da-
semua tindakan manusia yang mengarah kepada lam tanah tersebut kemudian akan diserap oleh
penekanan aktivitas Al akan dapat membantu tanaman dan digunakan untuk meningkatkan
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Aktivitas metabolisme dan pertumbuhan yang ditunjuk-
biota tanah akan menghasilkan asam-asam kan hasilnya dengan serupanya angka-angka
organik sederhana misalnya asam suksinat, for- parameter-parameter tanaman yang diamati pa-
mat, dan sitrat yang dihasilkan oleh jamur A. da perlakuan pupuk hayati sekalipun tanaman-
niger (Premono et al., 1997) dan mikoriza nya tidak memperoleh pupuk anorganik sama
maupun yang lebih rumit misalnya asam humat sekali. Hal ini sejalan dengan penelitian
dan fulvat dari dekomposisi bahan organik Premono et al. (1997) pada tanaman tebu dan
(Stevenson, 1982). Asam-asam organik tersebut De Moody dan Pesek (1996) pada tanaman
berfungsi melarutkan bentuk-bentuk fosfat yang kedelai. Selain karena mekanisme tersebut di
terikat oleh Al dan Fe maupun P organik se- atas, membaiknya pertumbuhan tanaman ka-
hingga konsentrasi fosfor dalam tanah menjadi cang tanah yang diberi pupuk hayati diduga
Bertham, Y.H JIPI 23

karena pupuk hayati juga memperbaiki sifat- yang berasal dari pupuk buatan maupun pupuk
sifat tanah lainnya, misalnya struktur tanah alam.
menjadi lebih baik sehingga memungkinkan Pengaruh residu pupuk NPK dan pupuk
pertukaran udara dan air yang lebih baik dan hayati terhadap tanaman kedelai
membaiknya status hara selain fosfor (Sanchez Residu perlakuan menampakkan pe-
et al., 1986), dan jamur pelarut fosfat dan miko- ngaruh yang berbeda-beda terhadap pH tanah
riza mampu menghasilkan hormon pertum- dan pertumbuhan tanaman kedelai (Tabel 3).
buhan yang dapat meningkatkan pertumbuhan Pupuk NPK yang diberikan ke dalam tanah
tanaman (Jeffries, 1987). mampu bertahan sampai dua musim tanam, ini
Sekalipun angka-angka pertumbuhan dan mudah dipahami mengingat percobaan dila -
hasil tanaman kacang tanah yang dihasilkan kukan di polybag yang tidak memungkinkan
secara statistik berbeda tidak nyata namun per- terjadinya pelindian hara. Berbeda halnya de-
lakuan A. niger yang diimbuhi dengan pupuk ngan vermikompos yang cenderung mulai
NPK dosis 200 kg ha -1 memberikan pengaruh menghilang pengaruhnya pada musim tanam
terbesar terhadap parameter-parameter tanaman kedua. Diduga vermikompos mengalami de-
yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah komposisi lanjutan sehingga hara-hara yang
bunga, berat kering trubus dan akar, jumlah dikandungnya telah terbebaskan dan dimanfaat-
bintil akar, jumlah polong total, dan jumlah kan oleh kacang tanah dan sisanya baru diman-
polong bernas. Hal ini menunjukkan bahwa se- faatkan oleh kedelai. Namun demikian vermi-
kalipun A. niger berpotensi menyediakan hara kompos mampu menaikkan beberapa satuan pH
namun jumlahnya belum cukup untuk memenu- (H2 O) sehingga melampaui pH (H2 O) tanah
hi kebutuhan tanaman secara keseluruhan. Pada yang diberi pupuk NPK. A. niger dan mikoriza
kondisi lapangan yang peluang terjadinya juga mampu meningkatkan pH (H2 O) tanah
pelindian (leaching) hara jauh lebih besar maka sekalipun tidak setinggi vermikompos dalam
perlakuan pupuk hayati mau tidak mau harus meningkatkan pH (H2 O) tanah. Pengaruh A. ni-
dikombinasikan dengan pupuk anorganik baik ger terhadap peningkatan pH media tumbuh te-
lah dilaporkan oleh Molla et al. (1984).
Tabel 3. Pengaruh residu perlakuan terhadap pH tanah dan komponen pertumbuhan tanaman kedelai.

Jumlah Jumlah
Jumlah
Polong Polong
Perlakuan pH H2 O pH KCl Bintil Akar
Total Bernas
(buah)
(buah) (buah)
NPK 4,9 d 4,1 abc 12,0 bc 10,2 cd 22,6 a
Vermikompos 5,6 a 3,9 bc 9,8 c 7,0 de 11,2 cd
A. niger 5,2 bc 4,5 ab 12,2 bc 8,2 d 5,6 efg
Glomus sp 5,2 bc 4,6 a 15,4 abc 12,8 abc 15,8 bc
Gigaspora sp 5,1 cd 4,5 ab 16,2 ab 10,8 bcd 16,6 b
A. niger + Glomus 5,1 cd 4,0 bc 16,6 ab 14,6 ab 3,2 g
A. niger + Gigaspora 5,2 bc 4,3 abc 19,8 a 15,4 a 2,8 g
Glomus sp+Gigaspora sp 5,3 bc 4,2 abc 12,2 bc 3,8 e 8,8 def
A. niger + NPK 5,2 bc 4,3 abc 15,4 abc 11,0 bcd 19,2 ab
Glomus sp + NPK 5,2 bc 4,1 abc 15,0 abc 12,6 abc 10,2 de
Gigaspora sp + NPK 5,4 ab 4,3 abc 14,8 abc 11,0 bcd 4,4 fg
Fhitung 5,3 ** 2,2 * 2,3 * 6,6 *** 15,2 ***
** = berbeda sangat nyata, * = berbeda nyata, ns = berbeda tidak nyata. Angka-angka yang diikuti huruf sama
pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut DMRT 5%
Potensi pupuk hayati dalam peningkatan produktivitas kacang tanah dan kedelai JIPI 24

Daya susul pupuk hayati, baik sendiri- Gigaspora sp daripada Glomus sp (Bertham,
sendiri maupun ditambah NPK, menghasilkan 2000). Perlu kiranya hal ini diteliti dengan le -
pengaruh yang kurang lebih sama terhadap bih mendalam lagi.
pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian di
Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa pupuk KESIMPULAN
hayati dalam bentuk inokulum mikoriza me-
miliki daya susulan untuk meningkatkan per- Pupuk hayati, baik dalam bentuk vermi-
tumbuhan dan hasil kacang tanah (Husna, kompos maupun inokulan jamur, memiliki
2000). Diduga pupuk NPK tidak akan memiliki potensi yang sama besar dengan pupuk
daya susul sebesar dalam penelitian ini jika anorganik atau pupuk buatan Inokulan A. niger
percobaan dilakukan di lapangan karena adanya hendaknya diberikan bersama-sama dengan
faktor pelindian. Pupuk NPK sekalipun mem- pupuk NPK pada tanah-tanah berkesuburan
berikan hasil bintil akar efektif tertinggi namun rendah seperti halnya tanah seri Kandanglimun
tidak menghasilkan jumlah polong total dan Bengkulu. Sekalipun tidak seragam penga-
jumlah polong bernas tertinggi. Karena itu ruhnya, pupuk hayati secara umum memiliki
secara ekonomis tentu akan lebih murah dan daya susul yang lebih besar daripada pupuk
secara ekologis lebih aman menggunakan pupuk NPK untuk tanaman kedelai setelah kacang
hayati daripada pupuk anorganik atau pupuk tanah. Gigaspora sp dan Glomus sp memiliki
buatan sebagaimana yang dilaporkan oleh Jama kompatibilitas yang kurang lebih sama dengan
et al. (1997). tanaman kacang tanah varietas Panther dan
Pada percobaan yang kedua ini vermi- tanaman kedelai galur UNIB-2002
kompos dengan dosis 1 ton ha -1 berkemampuan
meningkatkan pH (H2 O) tertinggi yang menun- DAFTAR PUSTAKA
jukkan bahwa asam-asam organik yang dihasil-
kan oleh vermikompos bersifat larut dan ada di Alexander, M. 1977. Introduction to Soil
larutan tanah. Sedangkan mikoriza Glomus sp Microbiology. John Wiley and Sons, New
berkemampuan meningkatkan pH (KCl) ter- York. 467p.
tinggi yang menunjukkan bahwa asam-asam Bagyaraj, D.J., A. Manjunath, and R.B. Patil.
organik yang dibebaskan Glomus sp mampu be- 1979. Interaction between a vesicular-
reaksi dengan situs permukaan partikel tanah. arbuscula r mycorrhiza and Rhizobium and
Pupuk hayati A. niger agar menghasilkan daya their effects on soybean in the field. New
susul yang lebih besar harus digabung dengan Phytol. 82: 141-145
pupuk hayati lainnya khususnya Gigaspora sp
karena menghasilkan jumlah polong total dan Bertham, Y.H. 2000. Ketergantungan terhadap
jumlah polong bernas yang tertinggi. Diduga MVA dan serapan hara fosfor tiga galur
gabungan kedua pupuk hayati tersebut mampu baru tanaman kedelai (Glycine max L.)
menyediakan fosfor dalam jumlah yang lebih pada tanah PMK. Pages 84-91 in Y.
tinggi sehingga metabolisme tanaman kedelai Setiadi, Soetrisno Hadi, E. Santoso, M.
menjadi meningkat dan pembentukan po- Turjaman, R.S.B. Irianto, R. Prematuri, D.
longnya maksimal. Mikoriza Gigaspora sp dan Maryanti, and R. Widopratiwi (eds).
Glomus sp menghasilkan pengaruh yang kurang Pemanfaatan Cendawan Mikoriza Sebagai
lebih sama terhadap jumlah polong total, jumlah Agen Bioteknologi Ramah Lingkungan
polong bernas, dan jumlah bintil akar tanaman Dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan
kedelai. Ini menyiratkan adanya kesamaan kom- di Bidang Kehutanan, Perkebunan, dan
patibilitas kedelai terhadap kedua jenis mikoriza Pertanian di Era Milenium Baru. Prosiding
tersebut Pada penelitian sebelumnya diperoleh Seminar Nasional Mikoriza I, Bogor 15-16
informasi bahwa kedelai varietas baru lebih November 1999. Puslitbanghut, Balitbang-
kompatibel dengan lebih kompatibel dengan hutbun, Dephutbun.
Bertham, Y.H JIPI 25

BPS, 2000. Indonesian Statistical YearBook of Jama, B., R.A. Swinkels, and R.J. Buresh. 1997.
2000. Biro Pusat Statistik, Jakarta. Agronomic and economic evaluation of
De Moody, C.J. and J. Pesek. 1966, Nodu- organic and inorganic sources of phos-
lation response of soybeans to added phorus in Western Kenya. Agron. J. 89:
phosphorus, potassium and calcium salts. 597-604
Agron. J. 58:275-280 Jeffries, P. 1987. Use of mycorrhyzae in
Departemen Pertanian, 2001. Program Pem- agriculture. CRC. Crit. Rev. Biotechnol. 5
bangunan Pertanian 2001-2004. Depar- (4): 319-357
temen Pertanian, Jakarta. Karama, A.S., A.R. Marzuki, and I. Manwan.
Edwards, C.A. and E. F. Neuhauser. 1988. 1990. Penggunaan pupuk organik pada
Earthworms in waste and environmental tanaman pangan. Makalah disajikan pada
management. SPB Academic Publishing. Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan
The Hague, The Netherlands. Pupuk V, Cisarua, 12-13 November 1990.
Gaur, A,C. 1981. Phosphomicroorganism and Puslitbangtan, Balitbangtan, Deptan,
variety transformation. Compost Techno- Bogor.
logy Project Field Document Nr.13, FAO, Latief, D., Atmarita, Minarto, A. Basuni, and R.
Bangkok. Tilden. 2000. Konsumsi pangan ting-kat
Handayanto, E., Y. Nuraini, and S. Ismunandar. rumah tangga sebelum dan selama krisis
1997. Interaksi kualitas bahan organik dan ekonomi. Pages 159-179 in A.K. Seta, M.
pengaruhnya terhadap mineralisasi nitro- Atmowidjojo, S.M. Atmojo, A.B. Jahari,
gen dan serapan nitrogen oleh tanaman P.B. Irawan, and T. Sudaryanto. Widya-
jagung. Pages 305-318 in Subagyo, H., S. karya Nasional Pangan dan Gizi VII. LIPI,
Sabiham, R. Shofiyati, A.B. Siswanto, F. Jakarta.
Agus, Irawan, A. Rachman, dan Ropiq Molla, M.A.Z., A.A. Chowdury, A. Islam, and
(eds). Prosiding Kongres Nasional VI S. Hoque. 1984. Microbial mineralization
HITI: Penatagunaan Tanah Sebagai Pe- of organic phosphate in soil. Plant and Soil
rangkat Penataan Ruang Dalam Rangka 78: 393-399.
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, Buku Nursyamsi, D., J. Sri Adiningsih. Sholeh, dan
II. Jakarta 12-15 Desember 1995. HITI, A. Adi. 1997. Penggunaan bahan organik
Bogor. untuk meningkatkan efisiensi pupuk N
Hidajat, J.R., S. Kartaatmadja, and Sri Astuti pada Ultisol Sitiung, Sumbar. Pages 319-
Rais. 2000. Teknologi Produksi Benih Ka- 330 in Subagyo, H., S. Sabiham, R.
cang Tanah. Puslitbangtan, Balibangtang, Shofiyati, A.B. Siswanto, F. Agus, Irawan,
Departemen Pertanian. Bogor. A. Rachman, dan Ropiq (eds). Prosiding
Husna, 2000. Pemanfaatan residu CMA dan Kongres Nasional VI HITI: Penatagunaan
residu tanaman jagung dalam upaya pe- Tanah Sebagai Perangkat Penataan Ruang
ningkatan pertumbuhan dan produksi ka- Dalam Rangka Meningkatkan Kesejah-
cang tanah (Arachis hypogea L.) lokal pada teraan Rakyat, Buku II. Jakarta 12-15 De-
lahan kering. Pages 347-356 in Y. Setiadi, sember 1995. HITI, Bogor.
Soetrisno Hadi, E. Santoso, M. Turjaman, Premono, M.E., I. Anas, G. Soepardi, R.S. Ha-
R.S.B. Irianto, R. Prematuri, D. Maryanti, dioetomo, S. Saono, dan W.H. Sisworo.
and R. Widopratiwi (eds). Pemanfaatan 1997. Pengaruh jasad renik pelarut fosfat
Cendawan Mikoriza Sebagai Agen Biotek- terhadap tanaman tebu di tanah masam.
nologi Ramah Lingkungan Dalam Mening- Pages 451-458 in Subagyo,H.,S.Sabiham,
katkan Produktivitas Lahan di Bidang Ke- R.Shofiyati,A.B.Siswanto,F.Agus,Irawan,
hutanan, Perkebunan, dan Pertanian di Era A.Rachman, dan Ropiq (eds). Prosiding
Milenium Baru. Prosiding Seminar Nasio- Kongres Nasional VI HITI: Penatagu naan
nal Mikoriza I, Bogor 15-16 November Tanah Sebagai Perangkat Penataan Ruang
1999. Puslitbanghut, Dephutbun. Dalam Rangka Meningkatkan Kesejah-
Potensi pupuk hayati dalam peningkatan produktivitas kacang tanah dan kedelai JIPI 26

teraan Rakyat, Buku I. Jakarta 12-15 Suprapto. 1997. Perbaikan sifat-sifat penting
Desember 1995. HITI, Bogor. tanaman kedelai dengan persilangan dialil
Premuzic, Z., M. Bargiela, A. Garcia, A. dan analisis sidik lintas dalam upaya efi-
Rendina, and A. Iorio. 1998. Calsium, siensi seleksi untuk perakitan varietas
iron, pottasium, phosphorus, and vitamin C unggul. Ringkasan Hasil Penelitian Hibah
content of organic and hydrophonic Bersaing Tahun Anggaran 1995/ 1996.
tomatoes. Hortscience 33: 255-257. Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik. Menuju
Pusat Penelitian Tanah, 1983. Terms of Re- Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan.
ference Type AS. P3MT PPT, Bogor. Kanisius, Jogjakarta.
Reider, C.R., W.R. Herdman, L.E. Drink-water, Szczech, M.M. 1999. Suppressiveness of vermi-
and R. Janke. 2000. Yields and nutrient compost against Fusarium wilt of tomato.
budgets under composts, raw dairy ma- Journal of Phytopatology 147:3, 155-161.
nure and mineral fertilizer. Compost Sci.
Triwahyuningsih, 2000. Pengaruh inokulasi
Util. 8 (4): 328-339.
Rhizobium-VA mikoriza dan macam ba-
Ross, J.P. and J.W. Gilliam. 1973. Effect of
han organik terhadap tingkat infeksi mi-
Endogone mycorrhizae on phosphorus
kroba pada kacang tanah di lahan Pasir
uptake by soybeans from inorganic phos-
Pantai. Pages 65-75 in Y. Setiadi, Soetrisno
phates. Soil Sci. Soc. Am. Proc. 37:
Hadi, E. Santoso, M. Turjaman, R.S.B.
237-239
Irianto, R. Prematuri, D. Maryanti, and R.
Sanchez, P.A. and R.H. Miller. 1986. Organic
Widopratiwi (eds). Pemanfaatan Cendawan
matter and soil fertility management in
Mikoriza Sebagai Agen Bioteknologi
acid soils of the tropics. Transact. 13th
Ramah Lingkungan Dalam Meningkatkan
Congr. Int. Soc. of Soil Sci.., Hamburg, 6:
Produktivitas Lahan di Bidang Kehutanan,
609-625
Perkebunan, dan Pertanian di Era Mile -
Schenck, N.C and K. Hinson. 1973. Response
nium Baru. Prosiding Seminar Nasional
of nodulating and non-nodulating soy-
Mikoriza I, Bogor 15-16 November 1999.
beans to a species Endogone mycorrhiza.
Puslitbanghut,Balitbanghutbun, Dephutbun
Agron. J. 65: 849-850
Stevenson, F.J. 1982. Humus Chemistry: Ge- Widada, J. and S. Kabirun. 1997. Peranan mi-
nesis, Composition, Reactions. John Wiley korisa vesikular arbuskular dalam penge-
and Sons. New York. lolaan tanah mineral masam. Pages 589-
Subler, S., C. Edwards, and J. Metzger. 1998. 596 in Prosiding Kongres Nasional VI
Comparing Vermicomposts and Com- HITI: Penatagunaan Tanah Sebagai Pe-
posts. Biocycle. Juli. rangkat Penataan Ruang Dalam Rangka
Subowo, J. Subagja, and M. Sudjadi. 1990. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, Bu-
Pengaruh bahan organik terhadap pen- ku I, Jakarta 12-15 Desember 1995. HITI.
cucian hara tanah Ultisol Rangkasbitung,
Jawa Barat. Pemberitaan Penelitian Tanah
dan Pupuk 9: 26-32

Вам также может понравиться