Вы находитесь на странице: 1из 12

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321

Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295


pp. 845 - 856

PERILAKU LATERAL SIKLIK PORTAL BETON


BERTULANG BERISI DINDING BATA MERAH

Mutia Intan Sari1, Abdullah2, Mochammad Afifuddin 3


1)
Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: mutiaintansari10@gmail.com
2,3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email : afifuddin64@gmail.com3

Abstract: Generally, brick masonry is used as infill wall material for houses and buildings.
The Infill wall is installed once the structure is constructed, and assumed as the dead load for
the structure. In fact, infill wall may contribute significant stiffness to the structure. As a
consequent, the structure may develop such higher base shear forces due to the large stiffness
of the structure. The purpose of this research is to evaluate the behavior of the reinforced
concrete frame specimen with red brick infill wall and the specimen without using any infill
wall. The size of the frame specimen is 2350 x 3300 mm, which consists of reinforced concrete
bare frame specimen and reinforced concrete frame specimen with brick masonry infill wall.
Cyclic loading tests were conducted on the specimens on the top beam of frame by in-plane
direction. The displacement loading protocol are performed laterally and determined by the
measured maximum of LVDT from the beam-column connection. Based on the experimental
result, the increase capacity and the obtained energy dissipation of the infill wall frame
specimen is up to 11.65 and 3.54 higher respectively, compared to the bare frame specimen.
The decrease of the stiffness and the ductility level of the infill wall specimen is lesser in
comparison with the bare frame specimen. The typical failure mechanism of the infill wall
specimens is diagonal cracking.
Keywords : Lateral behavior, cyclic load, brick masonry infill wall

Abstrak: Material bahan bangunan pengisi dinding untuk pembangunan rumah tinggal dan
gedung umumnya menggunakan bata merah. Dinding pengisi dipasang apabila struktur utama
selesai dikerjakan dan dianggap sebagai beban mati. Namun pada kenyataannya struktur
bangunan yang memiliki dinding mempunyai kekakuan struktur yang besar. Ditinjau dari
aspek kegempaan, struktur bangunan dengan kekakuan yang besar maka semakin besar pula
beban gempa yang bekerja. Tujuan dari penelitian ini menganalisis perilaku portal beton
bertulang dengan dinding bata merah yang dibandingkan dengan portal beton bertulang tanpa
dinding. Pengujian yang dilakukan adalah portal beton bertulang dengan ukuran 2350 × 3300
mm berjumlah 2 sampel yaitu: portal tanpa dinding dan portal berdinding bata merah dengan
plasteran. Pengujian portal dilakukan dengan beban lateral siklik dengan arah pembebanan
sejajar bidang balok (in plane) pada balok bagian atas portal. Mekanisme pembebanan dilaku-
kan dengan kontrol beban yang ditentukan oleh perpindahan maksimum yang terukur dari
LVDT dari join kolom-balok. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan kapasi-
tas dan energi disipasi sebesar 11,65 kali dan 3,54 kali dari portal tanpa dinding. Penurunan
kekakuan dan daktilitas yang terjadi lebih kecil dari portal tanpa dinding. Pola kehancuran
yang terjadi pada portal berisi dinding bata merah yaitu jenis diagonal cracking

Kata kunci : perilaku lateral, beban siklik, dinding bata merah

Material bahan bangunan pengisi dinding partisi pemisah bagian dalam atau penutup
untuk pembangunan rumah tinggal dan luar bangunan pada struktur portal beton
gedung umumnya menggunakan bata merah bertulang. Dinding pengisi dipasang apabila
dan batako. Dinding ini berfungsi sebagai struktur utama selesai dikerjakan dan dianggap
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 845
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

sebagai beban mati. Menurut Maidiawati dan Dinding pasangan


Tanjung tahun 2016 menyatakan bahwa Dinding pasangan adalah sekumpulan
struktur bangunan dengan dinding bata merah unit batu bangunan yang biasanya direkatkan
mempunyai kekakuan struktur yang besar. dengan mortar. Di Indonesia elemen utama
Ditinjau dari aspek kegempaan, struktur untuk dinding pasangan umumnya terbuat dari
bangunan dengan kekakuan yang besar maka bata merah yang masih diproduksi secara
semakin besar pula beban gempa yang bekerja. tradisional. Hal ini menyebabkan dimensi dan
Tujuan dari penelitian ini menganalisis kekuatan dari bata merah bervariasi. Menurut
perilaku portal beton bertulang dengan dinding Whitlock (1999) kuat tekan pasangan dinding
pengisi bata merah. Hasil penelitian ini bata merah berkisar antara 6,9 s/d 27,6 MPa.
dibandingkan dengan perilaku yang terjadi
pada portal beton bertulang tanpa dinding. Perilaku Portal dengan Dinding Pengisi
akibat Beban Lateral
KAJIAN PUSTAKA
Tanjung dan Maidiawati (2016) telah
Portal Beton Bertulang
melakukan pengujian laboratorium struktur
Portal merupakan suatu sistem struktur
portal tunggal beton bertulang yang diisi
yang terdiri dari balok dan kolom dengan titik
dinding bata merah serta dibebani beban
hubung kaku antara elemen vertikal dan
lateral. Struktur portal diperkecil dengan skala
horizontal yang berfungsi untuk menahan
1:4 tanpa dinding digunakan sebagai acuan.
beban. Schodek (1999) menyebutkan
Dua tipe bata merah dilakukan dalam
kekakuan titik hubung memberikan banyak
pengujian, yaitu bata merah dengan skala
kestabilan terhadap gaya lateral. Beban yang diperkecil 1:4 dan bata merah dengan skala
bekerja secara lateral semisal gaya angin dan diperkecil 1:2, untuk masing-masing benda uji.
gempa dapat menyebabkan struktur runtuh Salah satu dari masing-masing benda uji
secara lateral jika titik hubungnya tidak cukup tersebut diplester pada kedua sisinya. Hasil
kaku. Kekurangkakuan antara kolom dan pengujian menunjukan bahwa dinding bata
balok dapat diperbaiki oleh dinding pengisi. merah mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ketahanan lateral struktur beton
Dinding
bertulang. Peningkatan ketahanan lateral juga
Dinding merupakan bagian bangunan
diperoleh dengan penggunaan ukuran bata
yang keberadaanya vertikal dan memanjang
merah yang lebih besar dan penggunaan
serta berfungsi untuk membatasi suatu ruang
plesteran pada kedua sisi dinding.
terhadap ruang yang lain dan juga berfungsi
sebagai pemikul beban (Julistiono, 2003). Parameter Kinerja Dinding Pengisi
Anonim (2002) menyebutkan dinding terdiri pada Beton Bertulang
dari dua macam, yaitu dinding pasangan (non Pengujian struktur terhadap beban lateral
struktural) dan dinding struktur. siklik menghasilkan suatu kurva histeritik

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


846 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

perilaku struktur terhadap beban siklik Perhitungan kekakuan secant diperlihatkan


diperlihatkan pada Gambar 1. Beban siklik pada Gambar 2.
merupakan suatu beban yang terjadi secara Penurunan kekakuan dapat dihitung
berulang. Beban siklik yang diterima oleh dengan Persamaan 1 berikut ini:
*+
suatu konstruksi bisa menjadi salah satu 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 =
*,
penyebab terjadinya keruntuhan dikarenakan
Dimana
terjadinya kegagalan fatigue, dimana beton
𝐾. = kekakuan awal;
pecah pada saat menerima beban berulang. 𝐾/ = kekakuaan siklus ke-i yang dihitung
dengan Persamaan 2 berikut ini:
Dari kurva Gambar 1 dapat diketahui
0+1 20+3
𝐾/ =
parameter kinerja struktur akibat beban lateral 4+1 24+3

siklik diantaranya: kapaistas kekuatan puncak,


penurunan kekauan, energi disipasi dan
daktilitas.

Gambar 2. Kekakuan dan Penurunan Kekakuan


Gambar 1. Tipikal Kurva Histeritik Perilaku Sumber : Wijaya (2009)
Struktur Terhadap Beban Siklik
Sumber : Wijaya (2009) Energi disipasi
Energi total yang diberikan kepada
Kapasitas kekuatan puncak struktur pada suatu pembebanan disebut energi
Kapasitas kekuatan puncak struktur input. Sebagian energi input yang diberikan
diambil dari titik tertinggi dari envelope kurva pada struktur diserap (didisipasi) oleh struktur
histeritik pada pembebanan tekan dan tarik. melalui mekanisme kerusakan berupa
keretakan struktur dan kelelehan tulangan.
Penurunan kekakuan
Pada kurva histeritik, energi input
Kekakuan benda uji pada suatu siklus
diidentifikasi sebagai luas daerah yang dibatasi
pembebanan didefinisikan sebagai kemiringan
kurva tertutup histeresis beban dan
garis yang menghubungkan titik puncak tarik
perpindahan. Definisi energi input dan energi
dan titik puncak tekan pada siklus tersebut atau
disipasi diperlihatkan pada Gambar 3.
lebih dikenal dengan kekakuan secant.
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 847
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

kesamaan kapasitas penyerapan energi (equal


energy absorbtion) seperti pada Gambar 4.

Gambar 3. Definisi Energi Input dan Energi


Disipasi Struktur
Sumber : Wijaya (2009)
Gambar 4. Penentuan Perpindahan Leleh dan
Energi disipasi dapat dihitung dengan Ultimit
Sumber : Wijaya (2009)
Persamaan 3 berikut ini:
Daktilitas dapat dihitung dengan
𝐸6 = 𝐸7 + 𝐸9
Persamaan 4 berikut ini:
4;
Dimana 𝜇=
4<
𝐸6 = energi input total;
𝐸7 = energi elastis;
Dimana:
𝐸9 = energi disipasi. 𝑑> = perpindahan ultimit;
𝑑? = perpindahan leleh.
Daktilitas Struktur
Daktilitas struktur merupakan sebagai Pola retak dan kehancuran pada
kemampuan struktur untuk mengalami dinding pengisi
deformasi tanpa mengalami kehilangan Kekuatan lateral dinding pengisi sangat
kekakuan yang signifikan. Secara umum tergantung pada pola keruntuhan yang terjadi.
daktilitas dinyatakan sebagai perbandingan Ada dua jenis kegagalan pada dinding bata
antara perpindahan ultimit dan perpindahan merah yang berkaitan dengan arah gaya yang
leleh. Berdasarkan FEMA 450 (2003) dan bekerja yaitu out-plane failure yang
Tomazevic (1999) yang dikutip oleh Wira diakibatkan oleh gaya yang bekerja tegak lurus
(2009), perpindahan ultimit ditentukan dari pada bidang dinding dan in-plane failure yang
perpindahan saat kekuatan puncak telah turun diakibatkan oleh gaya yang bekerja sejajar
sebesar 20% atau dengan kata lain struktur pada bidang dinding.
masih memiliki kekuatan 80% dari kekuatan Paulay dan Priestley (1992) menggolong-
maksimum. Perpindahan leleh ditentukan kan pola keruntuhan portal dengan dinding
dengan metode perpindahan berdasarkan pengisi ke dalam lima kategori dan
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
848 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

diperlihatkan pada Gambar 5. Diantaranya Perencanaan Portal Beton Bertulang


corner crushing (CC), sliding shear (SH), Portal beton bertulang yang diuji
diagonal compression (DC), diagonal berukuran 2350 × 3300 mm berjumlah 2
cracking (DCR) dan frame failure (FF). sampel yaitu: portal beton bertulang tanpa
dinding dan portal beton bertulang berdinding
bata merah dengan plasteran. Detail untuk
masing-masing portal bertulang diperlihatkan
pada Tabel 1.

Prosedur Pengujian dan Pola


Pembebanan
Pengujian portal dilakukan dengan beban
lateral siklik seperti pada Gambar 6.
Pengujian lateral siklik dilakukan dengan
memberikan beban quasi-static dengan arah
pembebanan sejajar bidang balok (in plane)
Gambar 5. Pola Keruntuhan Portal dengan pada balok bagian atas portal. Mekanisme
Dinding Pengisi
Sumber : Paulay dan Priestley (1992) pembebanan dilakukan dengan kontrol beban

METODOLOGI PENELITIAN yang ditentukan oleh perpindahan maksimum

Pekerjaan Persiapan yang terukur dari LVDT dari join kolom-balok.

Dalam pekerjaan persiapan ini yang Pembebanan lateral diberikan dalam siklus.

dilakukan adalah mempersiapkan material Siklus pembebanan diberikan pada beban 0,50

yang digunakan dalam pembuatan portal beton tf; 1,00 tf; 1,50 tf dan kelipatanya kemudian

bertulang seperti pasir, kerikil, semen, air, baja ditekan sampai dengan benda uji hancur.

tulangan dan bata merah. Pengujian pada Pembacaan pembebanan dilakukan

agregat berupa pemeriksaan sifat fisis meliputi sampai dengan benda uji hancur (tercapainya

pemeriksaan berat jenis, absorbsi, berat beban ultimit). Pola retak diamati pada setiap

volume dan susunan butiran agregat. siklus beban dengan membuat gambar pola

Kemudian kontrol mutu yang dilakukan pen- retak yang terjadi pada portal menggunakan

gujian kuat tekan beton, pengujian kuat, pen- spidol/alat gambar lainnya.

gujian kuat tekan bata merah, pengujian kuat


Analisis Data
tekan mortar dan pengujian kuat tarik tulangan
Analisis data yang ditampilkan yaitu gra-
portal. Penelitian ini dilakukan di Laborato-
fik hubungan beban dan perpindahan akibat
rium Konstruksi dan Bahan Bangunan Fakul-
beban lateral siklik, kapasitas kekuatan
tas Teknik Universitas Syiah Kuala. maksimum, penurunan kekakuan secant,
energi disipasi dan daktilitas pada portal beton
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 849
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

bertulang berisi dinding bata merah. berisi dinding bata merah dan portal tanpa
dinding. Gambar 7 diperlihatkan perpindahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
lateral maksimum yang terjadi pada portal
Beban dan Perpindahan Lateral pada
berisi dinding bata merah sebesar 27,70 mm.
Portal
Perpindahan lateral maksimum yang terjadi
Berikut grafik beban dan perpindahan pada portal tanpa dinding sebesar 230,20 mm
lateral akibat beban lateral siklik pada portal

Tabel 1. Ukuran Benda Uji Portal Beton Bertulang


Material
Benda Ukuran Variabel
Elemen Tul. Tul. Tul.
Uji (mm) Beton yang Diuji
Utama Sengkang Angkur
Balok 150×150 f’c = 20 MPa
4Ø12 mm Perilaku
Uk. maks. Ø8 – 150
Kolom 150×150 - PBB tanpa
PTD1 agregat= 25,4 mm
Sloof 200×150 fy = 235 MPa dinding
Dinding - -
Balok 150×150 f’c = 20 MPa Ø8 – jarak Perilaku
4Ø12 mm
Kolom 150×150 setiap 10 PBB berisi
Uk.maks. agre- Ø8 – 150
PDB2 lapis batu dinding bata
Sloof 200×150 gat= 25,4 mm fy = 235 MPa
bata merah
Dinding 200×100×50 Pasangan bata merah

Gambar 6. Set Up Alat dan Portal

Gambar 7. Grafik Hubungan Beban dan Perpindahan pada Portal Dinding Bata Merah
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
850 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Gambar 8. Grafik Hubungan Beban dan Perpindahan pada Portal Tanpa Dinding

Kapasitas Kekuatan Maksimum pada perpindahan awal. Penurunan kekakuan terjadi


Portal pada perpindahan 4,07 mm sebesar 0,29
Kapasitas kekuatan maksimum diperoleh sedangkan pada perpindahan 15 mm terjadi
dari titik tertinggi dari envelope grafik penurunan kekakuan sebesar 0,14.
hubungan beban dan perpindahan. Kapasitas Pada portal tanpa dinding penurunan
kekuatan maksimum yang terjadi pada portal kekakuan terjadi secara bertahap setiap
berisi dinding bata merah yaitu 19,00 tf. siklusnya. Penurunan kekakuan awal terjadi
Kapasitas kekuatan maksimum yang terjadi pada perpindahan 6,97 mm sampai dengan
pada portal tanpa dinding sebesar 1,63 tf. perpindahan 45,30 mm sebesar 0,40.

Penurunan Kekakuan secant pada Energi Disipasi pada Portal


Portal Perhitungan energi disipasi dilakukan
Perhitungan penurunan kekakuan secant sesuai dengan sub bab energi disipasi. Grafik
dilakukan sesuai dengan sub bab penurunan hubungan energi dengan beban dorong (push)
kekakuan. yang terjadi pada portal berisi dinding bata
Pada portal berisi dinding bata merah merah dan portal tanpa dinding diperlihatkan
tidak terjadinya penurunan kekakuan pada pada Gambar 9 dan Gambar 10.

Gambar 9. Grafik Hubungan Energi dan Beban Dorong pada Portal Berisi Dinding Bata Merah
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 851
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Gambar 10. Grafik Hubungan Energi dan Beban Dorong pada Portal Tanpa Dinding

Berdasarkan Gambar 9 dan Gambar 10 energi disipasi dan energi input sama yaitu
dapat disimpulkan nilai energi disipasi yang sebesar 1,76 kali.
terjadi pada pembebanan dorong semakin
Daktilitas pada Portal
besar pada setiap siklus pembebanannya.
Daktilitas struktur didapat dari envelope
Secara keseluruhan nilai hubungan energi
grafik beban dan perpindahan lateral.
disipasi dengan beban dorong pada portal
Perhitungan daktilitas struktur dilakukan
berisi dinding bata merah mengalami kenaikan
sesuai dengan sub bab daktilitas. Grafik
setiap siklus pembebanan sama yaitu 1,17 kali
hubungan beban dan perpindahan
dari energi inputnya. Pada portal tanpa dinding
diperlihatkan pada Gambar 11. dan Gambar
kenaikan setiap siklus pembebanannya antara
12.

Gambar 11. Grafik Envelope Beban dan Perpindahan pada Portal Berisi Dinding Bata Merah

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


852 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Gambar 12. Grafik Envelope Beban dan Perpindahan pada Portal Tanpa Dinding

Berdasarkan Gambar 11. didapat nilai dengan kolom sebesar 220,00 mm setinggi
perpindahan leleh (dy) sebesar 14,00 mm dan 1470 mm dari atas sloof. Pola retak yang
perpindahan ultimit (du) sebesar 27,30 mm. terjadi diperlihatkan pada Gambar 13. Model
Nilai daktilitas yang terjadi pada portal berisi kehancuran yang terjadi pada portal berisi
dinding bata merah sebesar 1,95. dinding bata merah yaitu jenis diagonal
Gambar 12. didapat nilai perpindahan cracking.
leleh (dy) sebesar 43,08 mm dan perpindahan Pada portal tanpa dinding keretakan awal
ultimit (du) sebesar 233,67 mm. Nilai daktilitas pada elemen portal akibat beban lateral yang
yang terjadi pada portal tanpa dindig sebesar diberikan terjadi pada beban 1,00 tf dengan
5,42. ukuran retak 0,10 mm. Retak awal ini terjadi
pada kolom bagian bawah dengan pola
Pola Retak pada Portal Merah
keretakan horizontal dan berlanjut sampai 1/3
Keretakan awal pada portal berisi dinding
tinggi kolom. Pada pembebanan 1,30 tf mulai
bata merah akibat beban lateral yang diberikan
terjadi retak geser pada bagian join bagian
terjadi pada beban 8,00 tf. Keretakan ini terjadi
atas dan bawah portal. Ukuran retak yang
pada sudut dinding bagian kanan bawah
terjadi 0,15 mm sampai 0,80 mm. Pada beban
dengan arah retak memotong unit bata pada
1,6 tf (beban maksimum) terjadi retak sebesar
jarak 800 mm dari sloof. Retak pada sudut ini
0,90 mm pada bagian sloof. Kehancuran portal
terjadi sampai dengan beban 16,00 tf.
PTD1 terjadi dengan kehancuran pada
Kemudian terjadi retak secara diagonal pada
hubungan kolom-balok dan kolom-sloof serta
beban 17,50 tf disudut kiri atas dinding sampai
kehancuran pada bagian sloof. Pola retak yang
dengan dinding bagian bawah. Pada bagian
terjadi diperlihatkan pada Gambar 14.
kiri bawah dinding, elemen dinding terpisah

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


- 853
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Gambar 13. Pola Retak pada Portal Berisi Dinding Bata Merah

Gambar 14. Pola Retak pada Portal Tanpa Dinding

Pembahasan kekakuan yang terjadi pada portal tanpa


Perilaku histeretik pada portal dinding lebih besar daripada portal dengan
Gambar 15. memperlihatkan grafik dinding bata merah. Hal ini disebabkan karena
envelope beban dan perpindahan lateral antara variasi dinding pengisi serta kekuatan dari
portal dinding bata merah dan portal tanpa bahan material dinding.
dinding. Berdasarkan Gambar 17 memperlihatkan
Berdasarkan Gambar 15 dan Tabel 2. energi disipasi terbesar akibat beban dorong
diperlihatkan perpindahan terbesar terjadi pada terjadi pada portal dinding bata merah.
portal tanpa dinding akan tetapi kapasitas Perbedaan yang terjadi sebesar 3,54 kali dari
maksimum terbesar terjadi pada portal berisi portal tanpa dinding. Keberadaan dinding
dinding bata. Perbedaan kapasitas antara portal pengisi dapat meningkatkan energi disipasi
dinding bata merah dan portal tanpa dinding sehingga memberi kekakuan pada portal.
sebesar 11,65 kali. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa keberadaan dinding pengisi sangat Daktilitas pada portal

berpengaruh. Berdasarkan Tabel 3. diperlihatkan


bahwa nilai daktilitas yang terjadi pada portal
Penurunan kekakuan berisi dinding bata merah lebih kecil daripada
Gambar 16 memperlihatkan penurunan portal tanpa dinding. Perbedaan nilai daktilitas
kekakuan yang terjadi pada portal akibat antara dinding bata merah dan portal tanpa
perpindahan lateral siklik. Penurunan dinding sebesar 2,78 kali.
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
854 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Gambar 15. Grafik Envelope Beban dan Perpindahan pada Portal


Tabel 2. Rekapitulasi Perilaku Histeretik pada Portal
Kapasitas Beban Maksimum (tf) Disp Maks
Benda Uji
Dorong Tarik Kapasitas Beban Lateral Δmaks (mm)
Portal tanpa dinding 1,63 1,31 1,63 203,40
Portal dinding bata merah 19,00 15,60 19,00 27,70

Gambar 16. Grafik Perbandingan Penurunan Kekakuan Secant Portal

Gambar 17. Grafik Perbandingan Energi dan Beban Dorong pada Portal
Tabel 3. Perbandingan Daktilitas pada Portal
Disp Maks Disp Ultimit Disp Yield Daktilitas
Benda Uji
Δmaks (mm) Δu (mm) Δy (mm) Δu /Δy
Portal tanpa dinding 203,40 233,67 43,08 5,42
Portal dinding bata merah 27,70 27,30 14,00 1,95

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


- 855
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

KESIMPULAN DAN SARAN sarkan siklus menurut persen drift ratio.


Kesimpulan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Anonim. (2002). Standar Nasional
dilakukan maka dapat diambil beberapa
Indonesia 03-3430-1994. Tata Cara
kesimpulan sebagai berikut :
Teknik Perencanaan Dinding
1. Keberadaan dinding pengisi berpengaruh
Struktur Pasangan Balok Beton
nyata terhadap peningkatan kapasitas dan
Berongga untuk Bangunan Rumah
kekakuan pada portal. Peningkatan
dan Gedung. Departemen
kapasitas yang terjadi mencapai 11,65 kali
Permukiman dan Prasarana Wilayah,
dari portal tanpa dinding.
Jakarta.
2. Penurunan kekakuan yang terjadi pada
Julistiono, H., (2003). Menggambar
portal dinding bata merah lebih kecil
Struktur Bangunan, Grasindo,
daripada portal tanpa dinding.
Jakarta.
3. Keberadaan dinding dapat meningkatkan
Paulay, T and M. J. N. Priestley (1992).
energi disipasi sehingga memberi
Seismic Design of Reinforced
kekakuan pada portal. Nilai energi disipasi
Concrete and Masonry Buildings,
meningkat pada portal dinding bata merah
Jhon Willey and Sons, Inc, USA.
sebesar 3,54 kali dibandingkan dengan
Schodek, D. L., (1999). Struktur, Erlangga,
portal tanpa dinding.
Jakarta.
4. Nilai daktilitas pada portal tanpa dinding
Tanjung J., and Maidiawati. (2016). Studi
lebih besar daripada portal dengan dinding
Eksperimental tentang Pengaruh
bata merah. Perbedaan nilai daktilitasnya
Dinding Bata Merah Terhadap
mencapai 2,78 kali.
Ketahanan Lateral Struktur Beton
5. Pola kehancuran yang terjadi pada portal
Bertulang. Jurnal Teknik Sipil ITB,
berisi dinding bata merah yaitu jenis
Vol 23 No. 2, 99-106.
diagonal cracking.
Wijaya I.I.D. (2009). Kajian
Saran Eksperimental Kinerja Dinding Bata
Berikut saran yang dapat diberikan Terkekang Portal Beton Bertulang.
berdasarkan hasil penelitian, yaitu : Magister Rekayasa Struktur Institut
1. Mengubah dimensi portal untuk melihat Teknologi Bandung, Bandung.
perilaku pada portal beton bertulang berisi
dinding.
2. Mekanisme pembebanan dilakukan
dengan displacecment control yang diten-
tukan oleh perpindahan maksimum berda-
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
856 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

Вам также может понравиться