Вы находитесь на странице: 1из 14

PENYULUHAN GIZI SEIMBANG SARAPAN PAGI PADA AI{AK.

ANAK SEKOLAH
DASAR NEGERI DI PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN

Nur Intania Sofianital, Joosje Jansari2, Iin Fatmawati3

Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas llmu-Ilmu Kesehatan


UPN "Veterun" Jakarta

ABSTRACT
Based on the result of the previous study entitled Descriptive Study of Brealcfast Habit
anwngst elementary school students in PondokLabu, SouthJakarta, in 20ll showedthat not all
children got used to having brealcfast everydoy . TIte average of calorie intake taken from breafust
lr-as less than 25 ?6 of recommended in AKG. The purpose of this community service was to deliver
i$ormation and educate the children then hopefully they could change their ltabit and get used to
luving breaffist everyday with balanced diet. The target of this community service was all of the
sdents of two elementary schools in Pondok Labu which were SDN 04 and SDN 09 Pondok Labu,
buth Jakarta. Fifty students had attended this community service event including education,
Tromotion about balance nutrition for brealcfast, giving leaflets and poster at the schools and giving
lnomation book about healthy brealcfast to the teachers and health teams at both schools. The
ammunity service was held two times between October and November. After the community service
wss held, as the result, the lcnowledge of balanced diet in children of both schools was increasing.

and Nutrition Education

PENDAHULUAN (2003) sekitar 28,5o/o balita menderita KEP,


Saat ini negara kita masih menghadapi 49,30 pendek, sedangkan SKRT (2001)
menunjukkan 47Yo balita mengalami anernia
(KEP), Obesitas, Anemia Gizi Besi (AGB), dan 50%o kekurangan vitamin marginal serta

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), ll,8o GAKY. Kelompok rawan lainnya
dn4 Kuratrg Vitamin A (KVA). adalah hamil, SKRT (2001)

Di samping itu sejalan dengan menunjukkan sekitar 40,loh anemia dan 17,60
berkembangnya pembangunan, penderita menderita KEK.

kelebihan gizi di Indonesia juga meningkat. Berdasarkan data Riskesdas (2007)


Oleh karena itu, kita mengalami beban gizi diperoleh prevalensi untuk gizi buruk
gmda (double burden), di satu sisi masalah dan kurang pada adalah 18,40 ,

kekuraagan gizi masih tinggi, di sisi lain sedangkan kegemukan balita di


masalah kelebihan gizi juga mulai meningkat. lndonesia adalah I2,2oA. Status penduduk

di semua tahap
Masalah gizi dapat terjadi usia sekolah 6-14 tahun yang dinilai

kelklupan, mulai dari janin di dalam berdasarkan IMT yang menurut

kadungan, bayi, balita, anak sekolah, rcmaja, umur dan kelamin secara nasional

dewasa dan lanjut usia. Menurut data Susenas diperoleh prevalensi kurus adalah 13,3%o pada

KARYA ILMIAH DIES NATALIS KE 5I UPN " VETERAN " JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


laki-laki dan 10,90 pada perempuan. merupakan dua faktor penyebab langs
Sedangkan prevalensi berat badan lebih pada kurang gizi. Di samping itu faktor lair
laki-laki 9,5o/o danperempuan 6,4yo. seperti pengetahuan individu dan orang
Dampak kurang gizi juga akan dialami yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi

oleh semua orang dalam tahapan hiegiene perorangan yang buruk,


kehidupannya. Kurang gizi akan menyebabkan pelayanan kesehatan juga ikut berperan da

bayi dan balita terhambat pertumbuhannya masalah gizi. Hal lain yang tak kalah pen
yang pada gilirannya akan berpengaruh pula adalah faktor budaya, ekonomi, pendidikan

terhadap masa remaja, dewasa dan lansia. politik dan gaya hidup yang juga mempur
Tidak hanya itu saja untuk dampak melewatkan peran besar teqadiny a masalah gizi.

sarapan selain merosotnya konsentrasi belajar Untuk menanggulangi masalah giz


dan nantinya mengarah pada menurunannya atas dapat dilakukan dengan berbagai cara, 1

prestasi belajar anak. Melewatkan waktu secara langsung maupun tidak langsung. Se,

sarapan juga berdampak tekanan darah rendah. langsung dapat dilakukan der

Glukosa yang terdapat dalam makanan sarapan meningkatkan intake makanan


sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat pemberantasan infeksi. Pencegahan salah

(kognitif) memori seseorang, meskipun tidak dapat dilakukan dengan berbagai pendeka

mempengaruhi tingkat kecerdasan. Bila terjadi di antaranya : suplementasi, fortifikasi,


keterlambatan masukan zat gizi (asupan gula pendidikan gizi.

ke dalam sel darah) maka dapat menurunkan Sejak tahun 1950an, masyarakat
daya konsentrasi anak sewaktu belajar yang telah mengenal slogan "4 sehat 5 sempur
timbul karena rasa malas, lemas, lesu dan namun dalam perjalanannya slogan ini su

pusing juga mengantuk yang nantinya berujung tidak sesuai dengan kondisi sekarang. Ta

anak terkena anemia. Hasil penelitian 1 990an, pemerintah telah melun sxkan " die

menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan dan guideline" yarrg dikenal dengan "Pedot

status anemia berpengaruh terhadap daya Umum Gizi Seimbang" (PUGS), nal
konsentrasi anak sehingga akan mempengaruhi demikian pedoman ini tidak dikenal r

prestasi belqamya (Jalal.2000). Menurut masyarakat luas. Oleh karena itu, sosiah
penelitian Setyorini prevalensi anemia pada tentang PUGS yang lebih aplikatif p
anak sekolah dasar di kota Depok talrun 2002 dilakukan ke berbagai tingkat masyar
sebesar 80,8% dan anak yang tidak sarapan terutama anak-anak sekolah dasar. A

sebanyak 3I,22Yo. sekolah merupakan sasaran yang sa

Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak strategis dalam memberikan inforn


fhktor dan begitu kompleks, asupan makanan pendidikan dan ditanamkan pola hidup s

yang kurang dan tingginya penyakit infeksi sejak dini karena anak-anak usia sekolah d

KARYA ILMIAH DIES NATALIS KE 51 UPN " VETERAN * JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


laki-laki dan 10,90 pada perempuan. merupakan dua faktor penyebab langsung
Sedangkan prevalensi berat badan lebih pada kurang gizi. Di samping itu faktor lainnya
laki-laki 9,5ok dan perempuan 6,4yo. seperti pengetahuan individu dan orang tua
Dampak kurang gizi juga akan dialami yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan
oleh semua orang dalam tahapan hiegiene perorangan yang buruk, dan

kehidupannya. Kurang gizi akan menyebabkan pelayanan kesehatan juga ikut berperan dalam

bayi dan balita terhambat pertumbuhannya masalah gizi. HaI lain yang tak kalah penting
yang pada gilirannya akan berpengaruh pula adalah faktor budaya, ekonomi, pendidikan dan

terhadap masa remaja, dewasa dan lansia. politik dan gaya hidup yang juga mempunyai
Tidak hanya itu saja untuk dampak melewatkan peran besar terjadinya masalah gizi.

sarapan selain merosotnya konsentrasi belajar Untuk menanggulangi masalah gizi di


dan nantinya mengarah pada menunmannya atas dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik
prestasi belajar anak. Melewatkan waktu secara langsung maupun tidak langsung. Secara

sarapan juga berdampak tekanan darah rendah. langsung dapat dilakukan dengan
Glukosa yang terdapat dalam makanan sarapan meningkatkan intake makanan dan
sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat pemberantasan infeksi. Pencegahan salah gizi
(kognitif) memori seseorang, meskipun tidak dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan,
mempengaruhi tingkat kecerdasan. Bila terjadi di antaranya : suplementasi, fortifikasi, dan
keterlambatan masukan zat gizi (alupan gula pendidikan gizi.
ke dalam sel darah) maka dapat menurunkan Sejak tahun 1950an, masyarakat kita
daya konsentrasi anak sewaktu belajar yang telah mengenal slogan "4 sehat 5 sempuma",
timbul karena rasa malas, lemas, lesu dan namun dalam perjalanannya slogan ini sudah

pusing juga mengantuk yang nantinya berujung tidak sesuai dengan kondisi sekarang. Tahun
anak terkena anemia. Hasil penelitian l990an, pemerintah telah meluncurkan " diet ary

menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan dan guideline" yang dikenal dengan "Pedoman
status anemia berpengaruh terhadap daya Umum Gizi Seimbang" (PUGS), namun
konsentrasi anak sehingga akan mempengaruhi demikian pedoman ini tidak dikenal oleh
prestasi belajarnya (Jalal.2000). Menurut masyarakat luas. Oleh karena ifi, sosialisasi
penelitian Setyorini prevalensi anemia pada tentang PUGS yang lebih aplikatif perlu
anak sekolah dasar di kota Depok tahun 2002 dilakukan ke berbagai tingkat masyarakat
sebesar 80,8% dan anak yang tidak sarapan terutama anak-anak sekolah dasar. Anak
sebanyak 31,22o/o. sekolah merupakan sasaran yang sangat

Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak strategis dalam memberikan informasi,


faktor dan begitu kompleks, asupan makanan pendidikan dan ditanamkan pola hidup sehat
yang kurang dan tingginya penyakit infeksi sejak dini karena anak-anak usia sekolah dasar

KARYA ILMIAI{ DIES NATALIS KE 51 UPN " VETERAN " JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


masih mudah menerima masukan dan . Dari hasil penelitian sebelumnya

perubahan. Hal lain yang menjadi Gambaran kebiasaan sarapan pagi anak-anak
pertimbangan bahwa usia anak sekolah sekolah dasar negeri di Pondok Labu, Jakarta

merupakan masa yang sangat penting karena Selatan tahun 2011 menunjukkan tidak semua

pada usia ini anak-anak mengalami rnasa yang anak terbiasa sarapan pagi dengan rata-rata
disebut akil balik, pertumbuhancepat. Masa ini energi sarapan pagi makanan masih di bawah

akan berjalan baik bila didukung oleh giziyang 25%o porsi sarapan menurut AKG. Untuk itu
baik, terpenuhi dan seimbang. Oleh karenanya sangat diperlukan komunikasi, informasi dan
pendidikan dan informasi gizi seimbang sangat edukasi mengenai Gizi Seimbang khususnya

perlu disampaikan untuk meningkatkan sarapan pagi pada anak-anak sekolah untuk
pengetahuan gizi seimbang dan membekali membekali pengetahuan mereka dalam usia
anak-anak dalam usia pertumbuhan dan pertumbuh an dan perkemban ganrry a.

perkembangan mereka. (Okorodudu and - Hal ini yan1 menjadi landasan tim
Okobiah,2004). untuk melakukan pengabdian masyarakat

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengambil responden anak-anak yang

ini akan menggunakan media leaflet dan poster tidak terbiasa sarapan pagi di SDN berada di
untuk mensosialisasikan Gizi Seimbang daerah Pondok Labu, J akarta Selatan.

khususnya sarapan pagi pada anak-anak


sekolah. Hal ini dikarenakan hasil penelitian TINJAUAN PUSTAKA
sebelumnya yang dilakukan di 4 Sekolah Dasar Anak Sekolah
Negeri pada 300 responden di Pondok Anak usia 7-12 tahun adalah tingkat
Labu,Jakarta Selatan menunjukkan bahwa tidak usia dimana atril< mulai sekolah, masuk dalam

semua anak terbiasa dengan sarapan pagi dunia baru dimana mulai banyak berhubungan

dengan rata-rata energi sarapan pagi yang dengan orang lain diluar keluarganya dan anak

dimakan belum mencukupi 25Yo porsi sarapan berkenalan pula dengan suasana dan
pagi berdasarkan energi menurut umur dan lingkungan baru dalam hidupnya (Moehji,
jenis kelamin dalam AKG untuk orang 2003). Menurut Hardiansyah (1998) anak-anak

lndonesia. Oleh karena itu pentingnya sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian
pendidikan gizi melalui penyuluhan gizi karena berada pada masa pertumbuhan. Oleh

melalui media baik leaflet dan poster untuk karena itu mereka membutuhkan makanan
mensosialisasikan gizi seimbang sarapan pagi yang bergizi setiap hari untuk menunjang
untuk anak sekolah dan ibu yang peranannya pertumbuhan dan aktivitasnya.

sangat besar untuk mengatur kebutuhan makan Kebutuhan energi umur golongan umur

keluarga. 10-12 tahun relatif besar daripada golongan


umur 7-9 tahun, karena pertumbuhan lebih

( VETERAN JAKARTA
KARYA ILMIAI{ DIES NATAIIS KE 51 UPN "

UPN "VETERAN" JAKARTA


cepat terutama penambahan tinggi badan mulai adalah aspek-aspek sosial, ekonomi dan

umur 10-12 tahun. Kebutuhan gizi anak-laki- lingkungan yang sering berada diluar kontrol

laki berbeda dengan anak perempuan. Anak perorangan atat bahkan masyarakat secara

laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas fisik, kolektif. Aspek promosi kesehatan yang

sehingga membutukan energi lebih banyak. mendasar bertujuan melakukan pemberdayaan

Sedangkan anak perempuan biasanya sudah sehingga orang mempunyai kontrol yang lebih

mulai haid sehingga memerlukan protein dan besar terhadap aspek-aspek kehidupan mereka

zatbesi lebih banyak. yang mempengaruhi kesehatan. Definisi WHO

Menurut Angka KecukuPan Gtzi mengenai promosi kesehatan menekankan pada

(AKG.2004) untuk anak usia 7 sampai 9 tahun proses membuat orang mampu meningkatkan

memenuhi kecukupan energi 1800 kkal, kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan
apabila 25Yo pemenuhan energi untuk sarapan mereka (dalam Ewles dan Simnett. 1994)-

maka seharusnya mereka membutuhkan 450 Dalam hal memberikan Promosi gizi
kkal makanan untuk sarapan sedangkan usia pada anak-anak khususnya sekolah dasar pada

lO-12 tahun membutuhkan 2050 kkal energi awalnya perlu diketahui mengenai siapa yang

dan 25o/, dari AKG tersebut untuk sarapan akan menyampaikan informasi mengenai

sekitar 512,5 kkal. sarapan, apa yang perlu diinformasikan atau

Tabel 1. Unsur - unsur zat grzi yang diperlukan pesan apa yafig akan disampaikan, siapa
anak usia sekolah audience yang akan menerima pesan yang pada
Umur Energ P Vitami Vita Tiam Kalsi Zat penelitian rm audince yang akan menerima
(tahun) i (gra nA min in um Besi
(Kkal
')
m) (RE) D
(rr q)
(me) (mg) (mg)
pesan adalah anak-anak sekolah dasar.
LIP l0 r0
Penyesuaian dalam menyampaikan pesan juga
7-9 I 900 37 400 1,0 500
L: l0- l2 2050 50 500 l0 1.0 700 14

t.0 700 t4
P: l0-12 2050 50 500 8
harus diperhatikan, sehingga dapat mengetahui
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi
(2004) efektivitas pesan, terpengaruhi atau tidaknya
audience.
Golongan anak yang disebut sebagai
Pendidikan kesehatan yang bertujuan
golongan anak sekolah ini biasanya
untuk memperkenalkan perilaku hidup sehat
mempunyai banyak perhatian dan aktivitas luar
rumah, sehingga sering melupakan waktu
melalui informasi dan pendidikan kepada

makan, sarapan perlu diperhatikan untuk


individu dengan menggunakan aktivitas
material maupun terstruktur.
mencegah hipoglikemi dan supaya anak lebih
a. Penyebarluasan informasi kesehatan
mudah menerima pelajaran.
Promosi Kesehatan Gizi
melalui media (sosialisasi infotmasi,

pendidikan, hiburan, opini, pemberitaan.


Promosi kesehatan adalah tentang
meningkatkan status kesehatan dari individu
b. Merancang health entertain atau hiburan
yang didalamnya mengandung informasi
dan komunitas. Determinan pokok kesehatan
( VETERAN JAKARTA
KARYA ILMIAH DIES NATALIS KE 51 UPN "

UPN "VETERAN" JAKARTA


kesehatan, yarrg meliputi jenis hiburan Anak usia sekolah dasar pada umumnya
yang dijadikan sebagbi event untuk tidak memiliki informasi yang memadai

mengkomunikasikan tema-tema mengenai berbagai topik kesehatan dan memiliki


kesehatan individu maupun kesehatan kesalahan persepsi yang signif,tkan mengenai
masyarakat. kesehatan. Anak usia sekolah dasar memiliki

c. Komunikasi kesehatan yang interaktif pengetahuan yang lebih tidak akurat mengenai
yakni komunikasi kesehatan yaflg berbagai topik kesehatan dibandingkan dengan

dilakukan melalu media interaktif sehingga anak remajayaflg lebih tua.

terjadinya dialog dan diskusi antara Kebiasaan makan seseorang merupakan

sumber dengan penerirna melalui media kebiasaan makan keluarganya karena individu

MASSA tersebut selama tinggal dalam keluarganya


Saluran Media Cetak mengalami proses belajar seumur hidupnya.
Media Cetakan mempunyai model yang K.ebiasaan makan yang baik dimulai dari

sangat beragam. Khalayak target, tujuan rumah atas bimbingan orangtua,baik ayah atau
materi, pentingnya suatu program, dan durasi ibu maupun anggota keluarga yang lain
pelaksanaanya merupakan faktor yaug (Suhardjo,1989)

menentukan tipe materi yang akan dipilih Kehidupan anak-anak pada kelompok
seorang pendidik kesehatan. Tipe materi cetak usia sekolah sangat dipengaruhi oleh

yang paling sering dipakai adalah pamflet, keberadaan teman sebayanya. Pada saat mereka

flyers, poster, dan buletin Setiap tipe memiliki berada diluar rumah anak-anak akan
suatu maksud dan gabungan materi dapat menentukan sendiri makanan apa yang akan
digunakan untuk menggapai khalayak. mereka beli tanpa mempertimbangkan njlai gizi

Pengetahuan gizi berpengaruh terhadap makanan tersebut sehingga orangtua kurang


pemilihan dan konsumsi makanan seseorang. dapat mengawasi anaknya termasuk

Pengetahuan gizi diperlukan agar seseorang mengawasi pola makan anak mereka. Jumlah
lebih tanggap terhadap ada tidaknya masalah atau besar keluarga dapat mempengaruhi
gizi pada dirinya sehingga dapat mengambil jumlah pangan dan pembagian ragam pangan
tindakan yang tepat. Pengetahuan gizi yang dikonsumsi dalam keluarga. Pemenuhan
sebaiknya diberikan sejak dini sehingga dapat kebutuhan makanan akan lebih mudah jika
memberi kesan yang mendalam dan dapat yang harus diberi makan jumlahnya sedikit.
menuntun anak dalam memilih makanan yang Semakin besar jumlah anggota keluarga maka

tepat dan dapat memahami serta menerapkan semakin banyak pula kebutuhan makanan yang

untuk mengkonsumsi makanan yang sehat harus disiapkan oleh keluarga tersebut
dalam kehidupan sehari-hari (Irawati, 1 998) (Suhardjo.1989)

KARYA ILMIAH DIES NATAI,IS KE 51 UPN " VETERAN " JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan November di setiap sekolah dan dalam

bertujuan untuk memberikan informasi kegiatan ni terdapat 2 sekolah yang akan

sehingga menambah pengetahuan yang dilakukan kegiatan penyuluhan di SDN Pondok


.

nantinya akan merubah sikap dan perilaku labu yaitu SDN 9 dan SDN 04 Pondok labu,

anak-anak sekolah dasar untuk mau terbiasa Jakarta selatan dengan 2 kaLi pemantauan ke

sarapan pagi setiap harinya dengan menu-menu sekolah.

makanan yang sehat j:ugabetgizi seimbang' Dalam Pelaksanaan kegiatan


Khalayak Sasaran penyuluhan ini digunakan beberapa media

Sasaran kegiatan PenYuluhan grzi untuk membantu pengabdi menyampaikan


sarapan pagiini adalah bagi semua anak-anak informasi, pengetahuan mengenai sarapan pagi,

sekolah dasar negeri serta para ibu yang dari beberapa media tersebut antara lain berupa

hasil penelitian sebelumnya tidak terbiasa 1. LeaJlet

sarapan pagi yang berada di daerah Pondok


Labu, lakarta Selatan. Dari hasil penelitian
sebelumnya terdapat 215 dari 300 anak yang
terbiasa sarapan pagi setiap ha1i. Sisanya 85
anak yang tidak terbiasa sarapan setiap hari
yang nantinya akan menjadi khalayak sasaran
dalam kegiatan pengabdian' masyarakat ini
Gambar 1. Penjelasan Manfaat dan
diambil dari 2 Sekolah Dasar di daerah Dampak SaraPan Pagi

Pondok labu yaitu SDN 04 dan SDN 09


Dalam kegiatan ini terdaPat
Pondok Labu, Jakarta Selatan !,."S," pembagian leaflet pada semua peserta yang
mengambil 50 anak dari kedua 'sekolah
mengikuti kegiatan penyuluhan gizi.
tersebut, untuk mengikuti kegiatan penyuluhan
Materi yang terdapat didalam leaflet
gizi sarapan pagi.
berisikan mengenai pengentahuan dan
Metode Kegiatan
informasi mengenai saraPan Pagi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
2. Poster
dilakukan dalam bentuk penyuluhan gizi
seimbang mengenai sarapan pagi dan
pembagian lea/let dan poster ke 2 sekolah

(SDN 04 dan SDN 09 Pondok Labu, Jakatta


Selatan) dan jumlah peserta yang ikut
penyuluhan ini adalah 50 anak-anak sekolah.
Kegiatan PenYuluhan 'gizi ini
dilaksanakan 1 kali pada bulan Oktober sampai

( JAKARTA
KARYA ILMIAH DIES NATAIIS KE 51 UPN " VETERAN

UPN "VETERAN" JAKARTA


penyakit kronik yang dihubungkan dengan
kebiasaan sarapan pagi anak. Bagi orang tua
terutama ibu yarr9 berperan mengatur,
mengolah makanan dalam keluarga diharapkan
.&llaK sgKllt**x
unqati uxrix.T il:tlr
*ti,:4,t1 l:rt:. t':.t: &:t dapaL memberikan wawasan mengenai
pentingnya gizi seimbang sarapan pagi dan
fltt mengaplikasikannya di dalam keluarga'
l,
' b"#
K&qn*itr alr ya;rg rrttilh
dii{kgX*ritt:ri {;i* fiitt&at}, Penyuluhan grzi rmjuga dapat menjadi
roilir,*a*. di*&?*ri {al, h we{al '-t,-
le-
ya4g lxsik &n t?rtBtl,
- [*'J ''
masukan bagi Dinas Pendidikan setempat
F---'
untuk daPat menjadi Pertimbangan
memasukkan pelajaran gizi ke dalam
Gambar 2. Poster
kurikulum pelajaran sekolah, dan l)inas
BeberaPa Poster Yang diberisikan
Kesehatan setempat dapat menjadi masukan
informasi mengenai sarapan, jajanan sehat,
untuk program kesehatan untuk anak-anak usia
perilaku hiduP bersih dan sehat'
sekolah di masa Yang akan datang'
3. Modul SaraPan Pagi
Pelaksanaan Kegiatan
Modul sarapan Pagi ini berisikan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di
pengetahuan yang lebih lengkap mengenai
setiap sekolah dengan langsung memberikan
sarapan pagi, perilaku hidup bersih dan
penyuluhan gizi di ruangan dan pembagtarl
sehat, memilih jajanan yang sehat, dan
leaflet dan pemasangan poster yang sudah
beberapa menu sarapan yalg praktis'
terpasang ditempat yang mudah dilihat oleh
Modul ini akan diberikan pada tim UKS
anak-anak sekolah. Untuk awalnya dilakukan
(Unit Kesehatan Sekolah) dari setiap
pretest terhadap leaflet dan poster yang akan
sekolah yang nantinya diharapkan modul sebagai medialalat
digunakan
ini dapat digunakan oleh pihak sekolah menginformasikan pesan mengenai matfaat
untuk daPat secara rutin melakukan
sarapan, dampak melewatkan sarapan, dan tak
penyuluhan gizi di sekolah.
lupa juga penyuluh menyampaikan beberapa
Keterkaitan jenis sarapanyalg praktis dan sehat yang bisa
Program PenYrluhan gtzi seimbang
dibuat sebagai makanan untuk sarapan setiap
sarapan pagi ini merupakan salah satu bentuk
harinya. Tidak hanya itu saja untuk menunjang
pendidikan gizi yang melibatkan anak-anak
kesehatan anak-anak sekolah terdapat poster
usia sekolah dasar yang tentunya bermanfaat
yang berisikan mengenai piramida gtzi
bagi mereka dalam hal peningkatan status gizi
seimbang, pentingnya cuci tangan sebelum
anak melalui penambahan informasi
makan, kemudian pentingnya memilih jajanan
pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku di sekolah, dan
yang sehat pengganti sarapan
kearah positif dan pencegahan terjadinya
IL{RYA ILMIAH DIES NATALIS KE 51 UPN " VETERAN " JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


-)

juga minum air bersih dan cukup setiap yang berisikan informasi mengenai sarapan
harinya. pagi pada semua peserta penyuluhan, kemudian
pengabdi menjelaskan mengenai isi leaflet

selama kurang lebih 30 menit, kemudian

diadakan sesi tanya jawab dan kuis untuk


mendapatkan hadiah dari panitia kegiatan

penyuluhan, dan sebelum acara berakhir

0 beberapa anak maju ke depan kelas berbagi


cerita mengenai pengalaman sarapan pagi dan
yang tidak sarapan pagi, dan menu sarapan
yang dimasak.
Namun terdapat beberaPa hambatan

Gambar 3. Respondert menceritakan


yang ditemukan oleh pengabdi di lapangan,
pcngalaman sarapan pagi
antara lain:

Materi-materi poster dan leaflet dibuat 1. Pihak sekolah tidak dapat mengeluarkan
berdasarkan yang sekiranya dibutuhkan dan surat untuk mengikutsertakan orangtua
bermanfaat bagi anak-anak, karena didapatkan dalam hal ini ibu untuk dapat mengikuti
data dari penelitian sebelumnya mengenai penyuluhan gizi bersama anak-anak,

gambaran sarapan pagi anak SDN Pondok dikarenakan tidak semua ibu daPat

Labu, Jakarta selatan pada tahun 2011 bahwa: memenuhi undangan karena sebagian

di SDN 03 terdapat 15 orang anak yang tidak besar bekerja, sehingga dalam pengabdian
terbiasa sarapan pagi, kemudian di SDN 04 pada masyarakat ini orang tua tidak dapat

terdapat 2L anak, di SDN 09 terdapat 25 anak diikutkan dalam penyuluhan gizi.


dan SDN 10 terdapat 24 anak, dari keempat 2. Karena kurang nya jumlah kelas/ruangan
sekolah tersebut yang akan didata kembali dan yang dapat dipakai untuk penyuluhan

diambil 2 sekolah untuk dilakukan penyuluhan berlangsung, sehingga waktu penyuluhan


gizi karena mengingat waktu dan biaya. diundur beberapa menit atau telat dari
Kegiatan peny'uluhan gizi dilakukan di jadwal yang sudah ditentukan
SDN 04 dan SDN 09 pada hari senin 5 3. Kondisi sekolah sedang di renovasi

November 201.2, lama penyrluhan gizi sehingga banyaknya pekerja berlalu lalang,

dilakukan selama 90 menit pada 25 anak SDN dan ruangan yang cepat berdebu, sehingga
04 dan 25 anak SDN 09 yang diambil dari menimbulkan gangguan pada saat kegiatan
kelas 4 dan 5, yang dipilih secara acak oleh berlangsung
pihak sekolah. Kegiatan penyuluhan gizi
berlangsung lancar, dengan membagikan leaflet

KARYA ILMTAH DIES NATALIS KE 5I UPN " VETERAN " JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


digunakan sebagai media informasi pada
kegiatan penyuluhan, leaflet yang
digunakan sudah dipretest untuk
mengetahui kata-kata atau kalimat, gambar
di leaflet dapat dimengerti
yang terdapat
ata:u dipahami oleh peserta kegiatan
penyuluhan gizi.
1

2. Poster
Gambar 4. Penjelasan Gizi Seimbang Dalam pengabdian masyarakat ini
jttga ada penempelan poster pada ke 2
Untuk selanjutnya diharapkan kegiatan
sekolah di setiap kelas maupun di tempat-
ini dilakukan secara berkelanjutan oleh Unit
tempat yang mudah dilihat lainnya, seperti
Kesehatan Sekolah (UKS) di dua sekolah
. kantin, perpustakaan.
tempat dilakukan pengabdian pada masyarakat
Poster juga sudah di pretest terlebih
yaitu penyuluhan grzi sarapan pagi, karena
dahulu atau diuji coba kan pada anak
penyuluh memberikan modul yang berisikan
sekolah yang bukan peserta kegiatan,
meagenai sarapan pagi dan menu sarapan pagi
untuk mengetahui apakah gambar, kata-
sehat, PHBS, Gizi seimbang untuk digunakan
di kata ata:u kalimat yang ada diposter
sebagai bahanlmateri penyuluhan sekolah
menarik perhatian, dimengerti atalu
secara berkelanjutan.
dipahami maksud dari Pesan Poster
Media yang digunakan dalam kegiatan
tersebut. Ada beberapa poster yar:^g
penyuluhan gizi sarapan pagi di SDN 04 dan
disebarkan yaitu poster mengenai, penting
SDN 09 Pondok labu, Jakarta Selatan antara
nya sarapan pagi, poster piramida gizi
lain;
seimbang, poster jajanan sehat dan tidak
1. Leaflet
sehat, poster perilaku hidup bersih dan
Dalam kegiatan ini terdapat pembagian
sehat, poster mengenai minum air bersih.
leaflet pada semua peserta yang mengikuti
kegiatan penyuluhan gizi. Leaflet
3. Modul Sarapan pagi
Setelah dilakukan penyuluhan gizi
dibagikan pada peserta pada saat awal
dan evaluasi pada 50 anak-anak SDN di
kegiatan penyuluhan berlangsung. Materi
Pondok Labu, Jakarta Selatan, pengabdi
yang terdapat didalam leaflet antara lain
memberikan modul kesehatan Yang
beberapa menu sarapan pagi sehat untuk
berisikan mengenai manfaat sarapan pagi,
anak sekolah dasar, kemudian dampak
dampak melewatkan sarapan pagi, perilaku
melewatkan sarapan pagi dan manfaat
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan
sarapan pagi, dan pola makan dengan gizi
menu sarapan sehat. Modul ini diberikan
seimbang lainnya. Sebelum leaflet
KARYA ILMIAH DIES NATALIS KE 51 UPN " VETERAN " JAKARTA

UPN "VETERAN" JAKARTA


pada anggota Unit Kesehatan Sekolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
(UKS) setiap sekolah dan untuk di masa bahwa pengetahuan responden sebelum
yang akan datang dapat digunakan untuk dilakukan penyuluhan gizi kategon baik 60%
penyuluhan gizi. dan pengetahuan gizi kategori larang 40oh.

Sedangkan sikap terhadap sarapan pagi


HASIL DAN PEMBAHASAN
kategori baik 52% dan sikap kategori kurang
Hasil dari pengabdian pada masyarakat
48o/o. Dari hasil tersebut terlihat bahwa masih
ini dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan kurangnya pengetahuan gizi mengenai sarapan
setelah dua minggu penyuluhan gizi pagi dan sikap responden terhadap sarapan
berlangsung. Evaluasi ini dilakukan untuk
pagi.
mengetahui apakah kegiatan penyuluhan gizi
Indikator penentuan skor pengetahuan
sarapan pagi yar'g dilakukan berhasil
gizi responden meliputi 10 pertanyaan
menambah pengetahuan, yafrE nantinya dapat
mengenai pengetahuan mengenai gizi sarapan
merubah sikap ataupun perilaku responden
pagi antara lain; (1) manfaat sarapan pagi, (2)
untuk rutin makan pagi dan menambah kualitas
menu sarapan yang baik untuk sarapan pagi,
makanan untuk sarapan pagi. Hasil dari
(3) kondisi tubuh apablla melewatkan sarapan
evaluasi menyatakan bahwa hampir seluruh
pagi, (4) kondisi tubuh bila sarapan rutin (5)
anak yang mengikuti kegiatan penyuluhan gizi
fungsi utama zat gizi, (6) siapa yang
sarapan pagi di SDN 04 dan SDN 09 Pondok
harus/wajib sarapan setiap hari, (7) dampak
Labu Jakarta Selatan dari segi pengetahuan dan
tidak sarapan, (8) pola makan yring sehat untuk
sikap pada umumnya meningkat dan mau rutin
anak, (9) menu sarapan yang sehat
membiasakan diri sarapan pagi. Berikut tabel
mengandung apa saja dan (10) pilihan makanan
distribusi responden menurut pengetahuan dan
sehat untuk sarapan. Dari indikator tersebut
sikap terhadap gizi sa{apan pagi.'" Data ini
apablla responden menjawab dengan skor
diambil dari hasil skor pengetahuan dan sikap
diatas 80 masuk kategori pengetahuan baik,
khalayak sasaran yarg mengikuti penyuluhan
dan apabila skor dibawah 80 masuk kategori
gizi. Berikut data pengetahuan dan sikap
kurang.
responden sebelum dan sesudah dilakukan
kegiatan penyuluhan gizi. Tabel 3. Distribusi Responden Menurut
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Gizi Sarapan
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut
i Sesudah 'en luhan Gizi
tzl
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Gizi (%)
Variabel Kategori Jumlah
iSebelum Pen 1an Gizi.
Variabel Kategori Jumlah (%) Pengetahuan Baik 48 96
Pengetahuan Baik 30 60 Kurans 2 4
Kurang 20 40 Total 50 100
Total 50 100 Sikap Baik 50 100
Sikap Baik 26 52 Kurans 0 0
Kurang 24 48 Total 50 100
Total 50 100

KARYA ILMIAII DIES NATALIS KE 51 UPN ft VETERAN tr JAKARTA 10

UPN "VETERAN" JAKARTA


Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Perilaku seseoraRg terbentuk dimulai dari
peningkatan setelah dilakukan penyuluhan gizi pengetahuan tentang suatu objek selanjutnya

skor pengetahuan gizi rneningkat sebesar 96Yo. menimbulkan respon dalam bentuk sikap
Peningkatan pengetahuan ini dimungkinkan terhadap objek yang diketahuinya.

karena ada bentuk kesadaran siswa setelah Indikator skor sikaP antara lain
mendapatkan infotmasi dari berbagai media meliputi; pernyataan setuju sekali, setuju atau
baik dari lingkungan sekolah, keluarga atau tidak setuju, tidak setuju sekali mengenai (1)
dari masyarakat tempat airak-anak beraktivitas. setiap hari akan sarapan pagi, (2) melewatkan

lv{enurut WHO (1998) dalam "Who waktu sarapan membuat sehat, (3) dengan

information series on school health, Healthy sarapan lebih konsentrasi belajar, (4) sebaiknya

Nutrition: An Essential Element of'a Health- menggantikan sarapan dengan jajanan (5)
Promoting School mengatakan bahwa membawa bekal ke sekolah, (6) sarapan
Pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai, membuat gemuk, (1) sarapan membuat
perilaku dan kondisi yang berkaitan dengan mengantuk, (8) sarapan penting untuk
kesehatan dan grzi, pola makan dan kebiasaan melancarkan aktivitas, (9) kebiasaan tidak

makanan. Misalnya, ada seorang anak tidak sarapan adalah wajar, (10) kebiasaan sarapan

tahu mengenai makanan yafig, bergrzi, merupakan keharusan pelajar. Dari jawaban

dipengaruhi oleh kepercayaan lokal atau pemyataan responden di olah untuk

takhayul yang mencegah orang makan menentukan skor sikap terhadap sarapan pagi,

makanan tertentu dan apakah makanan yang apabila skor di atas 80 maka sikap responden

dimakan mempunyai higienitas yang tinggi. masuk kategori baik, dan apablla dibawah 80

lnformasi ini sangat penting untuk merancang maka skor responden masuk kategori kurang.

strategi promosi kesehatan yang efektif karena Dilihat dari tabel diatas variable sikap
nilai-nilai, keyakinan dan sikap positif atau setelah dilakukan penyuluhan gizi juga
negatif mempengaruhi perilaku dan kondisi meningkat menjadi I00% Ha1 ini sejalan
terkait dengan grzi dankesehatan' dengan teori yang dikemukakan oleh Lund dan
-r,ang
Menurut Muniroh dan Sumarmi (2002), Burk (1969) dalam Suhardjo (1989). Model
salah satu variabel yang secara tidak langsung yang dirancang untuk mempelajari bagaimana
mempengaruhi status grzi adalah tingkat kebiasaan makan terbentuk dalam proses
pengetahuan gizi. Pengetahuan atau informasi perkembangan anak-anak. Dalam model ini

)'ang dimiliki seseorang tentang kebutuhan dikatakan bahwa suatu konsumsi pangan

rubuh akanzat izi menentukan jumlah dan jenis terjadi karena ada motivasi (needs, drives,
makanan yang dikansumsi. Menurut desires) yang ditentukan oleh beragam proses

\otoatmodj o (1997) pengetahuan sangat kognitif yang didalamnya mencakup persepsi,


penting untuk membentuk perilaku seseorang. memori, berpikir, memutuskan unhrk

Ii{R1A ILMIAII DIES NATALIS KE 51 UPN " \'ETERAN " JAKARTA 11

UPN "VETERAN" JAKARTA


bertindak. Dan faktor yang berkaitan langsung DAFTAR PUSTAKA
dengan kognitif tersebut salah satunya adalah Bobrof, et al, 1996. Encouraging Elementayy,
pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap School Children to Eat Breolcfast.

makanan. Jika Pengetahtan gizi yang baik Journal of Nutrition Education Y o1.23

maka nantinya dapat mempengaruhi sikap dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
tindakan seseorang dalam memilih makanan 2001. Pedoman Penyuluhan Gizi pada
yang dikonsumsi. Tingkat pengetahuan akan Anak Sekolah Bagi Petugas Puskesmas.
mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang Direktur Jenderal Bina Kesehatan
karena pengetahuan ini berhubungan dengan Masyarakat Direktorat Bina Gizi
daya nalar, pengalaman dan kejelasan konsep Masyarakat, Jakarta.

mengenai objek tertentu. (Napitu N. 1994). Ewles, Linda & Simnett,Ina .1994. Promosi
Kesehatan. Petunjuk Praktis. Gadjah
SIMPULAN Mada University Press.

Berdasarkan hasil dan pembahasan Green, L.W. 2005, Health Program Planning

kegiatan pengabdian masyarakat penyrluhan an Educational and Ecological

gizi seimbang sarapan pagi pada anak-anak Approach, Mc Graw Hill, New York

sekolah dasar negeri di Pondok Labu, Jakarta Hardiansyah. 1998, Kebiasaan Makan Pagi
Selatan Tahun 2012 dapat diambil kesimpulan dan Jajanan Anak Sekolah Peserta
bahwa kegiatan penyuluhan gizi yar,g Program Makanan Tambahan Anak
dilakukan di SDN 04 dan SDN 09 Pondok labu Sekolah PMTAS di KabuPaten Bogor,

meningkatkan pengetahuan dan sikap anak- GMSK Faperta IPB. Bogor.


anak terhadap gizi sarapan pagi yang Husaini, M.A. 1995, Kebiasaan Makan,
diharapkan akan ada perubahan perilaku untuk Konsumsi Jajanan dan Aspek-asPek

membiasakan diri sarapan pagi setiap hari. Kesehatan Murid SD, Laporan Penelitian

Diharapkan di masa yang akan datang Gizi, Puslitb ang Gizi Bogor.
penyuluhan gizi ini dapat diadakan secara Irawati, dld<,1992 Pengetahuan Gizi Murid SD
berkala oleh guru dan tim UKS di sekolah agar dan SLTP Kotamadya Bogor, Penelitian
semua anak dapat mengetahui dampak dan Gizi dan Makanan, Puslitbang Gizi. Jilid
manfaat sarapan pagi dan pengetahtan gizl 15. Bogor
kesehatan laiwtya yang dapat meningkatkan Jalal, Fasli dan Sumali,2002. Gizi dan Kualitas

status kesehatan anak-anak sekolah. Hidup, Widya Karya Pangan dan Gizi
14, PUSPITEK
Judarwanto , W. 2009, Perilaku Makan Anak
Sekolah,

www. kesulitanmakan.braveho st. qom

KARYA ILMIAH DIES NATALIS KE 51 UPN " YETERAN " JAKARTA t2


UPN "VETERAN" JAKARTA
Muhilal. 1998. Program Makanan Tambahan Siega, Ritz et-al.1998. Trends Breakfast
Anak Sekolah di Negara Lain dan di for Children In The United
Consumption
ry
Indonesia. Buletin Gizi Indonesia XIII State From 1965 to l99l.Amercan
;t.
\tuniroh dan Sumarm i, 2002, Faktor- fakror Journal Clinical Nutrition
yang mempengaruhi Perbedaan Status Soehardj o. 1 989. Soslo Buday a Gizi, Direktorat
a)
Gizi Remaia Putri di Daerah Perkotaan Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat antar
Ja
dan Pedesaan Kabupaten Jombang, Universitas Pangan danGizi IPB Bogor.
rs.
Bagian Gizi FKM LINAIR, Surabaya. Temu Ilmiah Tumbuh Kembang Jiwa Anak
1n
\apiru , N 1994. Perilaku Jajanan dikalangan dan Remaja
zi
Siswa SMA dipinggiran Kota DKI WHO, 1998. WHO Information Series On

Jakarta, Thesis. IPB. Bogor School Health. Healthy Nutrition: An


),tl
Fendidikan Kesehatan. 1992. Pedoman Essential Element o.f a Health-
ah
Pelayanan Kesehatan Dasar. Penerbit Promoting School
ITB. Yogyakarta Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
1g
Saidin S dkk. 1991, Hubungan Makan Pagi (WNPG) VIII. 2004. Angka Kecukupan
al
dengan Konsentrasi Belajar, Penelitian Gizi dan Acuan Label Gizi., Jakarta 17-
Gizi dan Makanan. Puslitbang Gizi. 19 Mei 2004, Ketahanan Pangan dan
'gi Bogor. Gizi di Era Otonomi Daerah dan
'ta
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi Globalisasl. Direktorat Standarisasi
ak
Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I, Produk dan Pangan. Jakarta.
)t,
Dian Rakyat, Jakarta.

Setl-orini, Endang. 2005. Gambaran Perilaku


lfi'
Sarapan dan Hubungannya dengan
ek
Prestasi Belajar Siswa Kelas 3 dan 4 di
an
SD Daar Ei Salam Bogor Tahun 2005

lSkripsil. Program Sarjana Fakultas


;D
Kesehatan Masyarakat Universitas
an
Indonesia. Depok
lid

las
:izi

wk

H
[L{-R.\-A TL\TIAH DIES NATAIIS KE 51 UPN " VETERAN " JAKARTA t3
t2

UPN "VETERAN" JAKARTA

Вам также может понравиться