Вы находитесь на странице: 1из 7

Vol. 63, No. 3, September-Desember 2014 | Hal.

88-94 | ISSN 0024-9548

Pengambilan gutta percha point menggunakan


bahan pelarut minyak jeruk yang dikombinasi
dengan instrumen manual
(Gutta percha point removal using orange oil as a solvent combined
with hand instruments)

Dian Puspita Sari


Bagian Konservasi Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Jakarta

Korespondensi (correspondence): Dian Puspita Sari, Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
Jl. Bintaro Permai Raya 3. Jakarta 12330, Indonesia. E-mail: dianpus@yahoo.com

ABSTRACT
Background: Endodontic retreatment using conventional method can be done with several technique such as heating technique,
mechanical technique with endodontic instruments and combination solvents with endodontic instruments technique. Removing
gutta-percha and sealer with endodontic instruments are more effective and faster when combine with chloroform but it is known
as a toxic and carcinogenic material. Therefore another solvent such as orange oil is used as an alternative since this material does
not give any harmfull effect, and also used as essence and fragrance, and has expectorant effect. Purpose: The objective of this
case report is to find out how to use orange oil as an alternative solvent beside chloroform. Case: This case reports endodontic
retreatment with orange oil as an alternative solvent to substitute chloroform which is combine with endodontic instruments.
Case management: This paper is a case report of endodontic retreatment with orange oil as an alternative solvent to substitute
chloroform which is combined with endodontic instruments. Conclusion: Orange oil combined with endodontic hand instruments
can be used to clean root canal in endodontic treatment.

Key words: Endodontic retreatment, solvent, endodontic instruments.

PENDAHULUAN tertinggal atau berkembang sedangkan perawatan


ulang bedah apeks bertujuan untuk menutup rapat
Keberhasilan perawatan saluran akar mencapai
saluran akar pada regio apeksnya untuk mencegah
86-98%. Meskipun demikian, kegagalan pada
reinfeksi dari apeks. Perawatan ulang konvensional
perawatan saluran akar masih terjadi sehingga masih
biasanya dipertimbangkan sebagai pilihan pertama
diperlukan perawatan ulang untuk menanggulangi
dan bedah apeks merupakan pilihan terakhir sejauh
kegagalan tersebut. Penanggulangan kegagalan
akses dari koronal dapat dilakukan. Apabila tidak
perawatan saluran akar dapat dilakukan dengan
dapat dilakukan akses koronal maka akses dilakukan
dua cara yaitu perawatan ulang konvensional atau
dari arah apeks melalui bedah endodontik.2
non bedah, dan perawatan ulang secara bedah.1
Metode perawatan ulang saluran akar
Perawatan ulang saluran akar konvensional
konvensional dapat dilakukan dengan beberapa
dilakukan melalui akses mahkota dengan tujuan
teknik antara lain dengan pemanasan, teknik mekanik
membuang iritan pada saluran akar yang sebagian
dengan instrumen endodontik dan teknik kombinasi
besar terdiri dari mikroorganisme yang masih
Sari: Pengambilan gu a percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk
Jurnal PDGI 63 (3) Hal. 88-94 © 2014 89

bahan pelarut dengan instrumen. Perawatan ulang Minyak Jeruk dapat diperoleh dari kulit luar
saluran akar biasanya menggunakan bahan pelarut jeruk manis sebagai agen pelarut sealer. Minyak
kloroform. Namun karena diketahui toksik dan ini diperoleh dengan merendam kulit jeruk dalam
berpotensi kariogenik maka dipakai bahan pelarut heksan dan didestilasi dengan tekanan rendah
lain sebagai alternatif. Pada laporan kasus ini dalam pemanasan ganda. Minyak jeruk tidak
akan membahas mengenai pengambilan gutaperca memberikan efek berbahaya, kelarutan rendah
menggunakan bahan pelarut minyak jeruk yang dalam air, larut dalam alkohol, digunakan dalam
dikombinasi dengan instrument manual.3 farmasi untuk wewangian dan perasa, dan juga
Pada perawatan saluran akar dengan bahan berefek ekspektoran. Dalam hal kemampuan
pengisi gutaperca yang terkondensasi tidak baik melunakkan gutaperca, minyak jeruk memiliki
pada saluran akar besar dapat dikeluarkan dengan kemampuan yang sama dengan Xylol.11 Untuk
mudah. Gutaperca yang terkondensasi baik, melunakkan gutaperca Xylol merupakan bahan
pengangkatan akan lebih sulit dan dibutuhkan terkuat diikuti dengan minyak jeruk, minyak kayu
teknik khusus untuk melunakkan gutaperca terlebih putih, halothene dan kloroform.12
dahulu baik dengan pemanasan atau dengan bahan Pada perawatan ulang saluran akar diperlukan
pelarut. Adapun teknik yang digunakan untuk instrumen untuk mengangkat gutaperca dan siler
mengangkat gutaperca adalah dengan bahan pelarut, dari dalam saluran akar. Jenis-jenis instrumen yang
teknik pemanasan, teknik dengan menggunakan dapat digunakan antara lain adalah headstroom hand
instrumen yang dikombinasi dengan bahan files, gates glidden dan rotary file. Hedstroom file
pelarut.4-6 adalah instrumen manual yang sering digunakan
Pengangkatan gutapercadan sealer secara mekanis untuk mengangkat gutaperca dan siler dari saluran
dengan instrumen lebih efektif dan lebih cepat bila akar. Mula-mula saluran akar yang sudah terisi
dikombinasi dengan bahan pelarut. Selama ini diperiksa dengan reamer atau K-file. Hedstrom file
kloroform yang digunakan sebagai bahan pelarut yang sesuai dengan reamer atau K-file dimasukkan
memiliki efek toksik, maka penggunaannya tidak diantara gutaperca, diputar searah jarum jam dan
boleh berlebihan. Setetes kecil diletakkan di saluran bukan pada dinding dentinnya. Tekanan kearah
akar sudah cukup karena akan melunakkan hanya apeks harus dihindari agar gutaperca tidak terdorong
bagian ujung mahkota gutaperca yang akhirnya ke periapeks. Jika ada tahanan, file ditarik dan
akan diangkat dengan instrument.3,7 biasanya gutaperca dapat diangkat secara utuh. Jika
Kloroform merupakan bahan pelarut yang hedstrom tertahan dan sulit untuk diangkat maka
paling populer digunakan karena kloroform dapat needle holder dapat digunakan untuk menjepit
melarutkan bahan pengisi dengan cepat, tidak mahal file kemudian dengan hati-hati file ditarik kearah
dan mudah diperoleh. Kloroform mendapatkan mahkota.13
kritikan sebagai bahan yang mempunyai potensi Gates glidden dapat digunakan di korona pada
karsinogenik oleh US.Food and Drug Administration bagian saluran akar yang lurus dengan ukuran
dan Japanese Ministry of Health and Welfare.8 Selain yang sesuai dan memiliki ujung bilah pemotong
itu kloroform adalah bahan pelarut yang mudah yang aman sehingga mengurangi risiko terjadinya
menguap sehingga prosedur yang dilakukan tidak perforasi. Penggunaan dilakukan dengan hati-
bersih karena masih ada sisa gutaperca pada dinding hati, karena bila terlalu cepat dapat masuk ke
saluran akar dan kamar pulpa.7 dalam saluran akar dan menyebabkan kerusakan
Minyak jeruk merupakan suatu bahan digunakan pada dinding saluran akar. Kecepatan low speed
untuk penambah rasa terhadap produk minuman, yang sesuai adalah 1000-1500 rpm. Kombinasi
kosmetika dan sanitari. Komposisi minyak jeruk gates glidden dengan hedstrom file lebih efektif bila
terdiri dari Limonen (94%), Mirsen (2%), Ilinalol dibandingkan dengan hanya menggunakan Profile
(0,5%), Oktanol (0,5%), decanal (0,4%), Sitronelal atau Hedstrom saja.14
(0,1%) Neral (0,1%), Geranial (0,1%), Valensen Rotary file merupakan instrumen putar yang
(0,05%), Sinnsial (0,01%), dan Sinesial (0,01%). Harga terbuat dari bahan Ni-Ti yang mempunyai kecepatan
ekstrak minyak jeruk relatif mahal namun proses 300-500 rpm. Di pasaran dikenal dengan merk
ekstraksi minyak jeruk dapat dikerjakan dengan dagang ProTaper finishing file, Flexmaster, K3, Micro
metode sederhana dan menggunakan peralatan Mega Hero 642, R-Endo, Race file dan Profile instrument
yang tidak mahal.9,10 penggunaan file putar akan memudahkan kerja
Sari: Pengambilan gu a percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk
90 Jurnal PDGI 63 (3) Hal. 88-94 © 2014

operator dan mempersingkat waktu kerja. Profile dari permukaan lingual yang disertai adanya
diikuti dengan Hedstrom file dapat mempersingkat diskolorisasi. Kedua gigi tersebut tidak peka
waktu dalam pengambilan gutaperca dibandingkan terhadap tes vitalitas, namun peka terhadap perkusi.
dengan hanya menggunakan Profile atau Hedstrom Pada pemeriksaan radiografik (Gambar 1) gigi
saja. 13Rotary file mempunyai kelemahan yaitu terlihat sudah dilakukan perawatan endodontik.
instrumen ini mudah fraktur. Hal ini dibuktikan oleh Pada gigi 31 tampak obturasi yang tidak mencapai
penelitian yaitu terdapat 5 instrumen fraktur pada apeks, ligamen periodonsium melebar, lamina dura
ProTaper dan 3 instrumen fraktur pada Flexmaster.15 terputus, dan adanya radiolusen berbatas tidak
Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan jelas dengan diameter 3 mm di periapeks. Dari
taper dengan ukuran lebih kecil dari saluran akar pemeriksaan tersebut didapatkan diagnosis gigi 31
untuk mencegah terjadinya pengambilan dinding abses apikalis kronis yang disebabkan kegagalan
saluran akar yang berlebihan atau frakturnya perawatan endodontik akibat obturasi saluran akar
instrumen.9 yang tidak adekuat.

KASUS TATALAKSANA KASUS


Pasien wanita, usia 60 tahun datang ke Rumah Kunjungan pertama dilakukan pembuangan
Sakit Gigi dan Mulut dengan keluhan pada gigi tumpatan amalgam dan perbaikan akses
depan kiri bawah terasa tidak enak bila dipakai (Gambar 2). Dinding kamar pulpa diambil dengan
menggigit sejak sekitar 3 minggu yang lalu. Gigi bur fisur berujung bulat untuk meratakan dan
tersebut sebelumnya pernah dirawat saluran akar menghaluskan seluruh dinding kamar pulpa sampai
di Puskesmas sekitar 5 tahun yang lalu. Pada terbentuk outline kavitas yang sesuai. Saluran
pemeriksaan klinis (Gambar 1) gigi 31 didapatkan akar diperbesar dengan Gates Glidden Drill (GGD)
adanya restorasi amalgam di bagian tengah sampai sepanjang 2/3 saluran akar untuk reservoir

Gambar 1. Foto klinis dan radiografik gigi 31 sebelum perawatan.

Gambar 2. Foto klinis pembukaan akses gigi 31. Gambar 3. Foto radiografik gigi 31 setelah pengambilan gutaperca
perawatan sebelumnya dan pencapaian panjang kerja
ideal.
Sari: Pengambilan gu a percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk
Jurnal PDGI 63 (3) Hal. 88-94 © 2014 91

Gambar 6. Foto klinis gigi 31 sebelum dan setelah bleaching intra


korona.

Gambar 4. Foto klinis setelah preparasi saluran akar dan


radiografik kon gutaperca utama gigi 31.

Gambar 7. Foto klinis sebelum dan setelah restorasi korona pasca


perawatan endodon k dengan komposit pada kavitas
akses gigi 31.

Gambar 5. Foto klinis dan radiografik gigi 31 setelah obturasi


saluran akar.

bahan pelarut. Minyak jeruk diteteskan 1-2 tetes


didalam kavitas dan didiamkan selama 1 menit.
Pengambilan gutaperca menggunakan Hedstrom
file dengan gerakan sirkumferensial. Kemudian
saluran akar diirigasi dengan Natrium hipoklorit
2,5%. Kemudian dilakukan pengukuran panjang
gigi dan didapat panjang kerja 20 mm dengan Gambar 8. Foto radiografik gigi 31 setelah perawatan.
file awal #15 (Gambar 3). Kemudian dilakukan
pembentukan glide path dengan K-file (DENTSPLY)
sampai #20 yang dilanjutkan dengan preparasi saluran akar menggunakan gutaperca non iso F3
saluran akar dengan ProTaper Hand Use sampai F3 dan siler resin (AH26, DENTSPLY) dengan teknik
(DENTSPLY). kompaksi vertikal (Gambar 5).
Selama prosedur cleaning dan shaping digunakan Karena gigi mengalami diskolorasi (Gambar
irigasi NaOCl 2,5%, EDTA 17% (MD-Cleanser, 6) maka sebelum prosedur restorasi dilakukan
META BIOMED), dan klorheksidin 2% (Odontohex, bleaching intra korona terlebih dahulu dengan gel
ADM) dan dilakukan pengambilan foto rontgen Opalescence Endo (Ultradent) yang mengandung
master cone menggunakan guttap non iso F2 hidrogen peroksida 35% ke dalam kamar pulpa
(Gambar 4). Setelah itu, kunjungan pertama diakhiri dan ditumpat sementara. Pada kunjungan ketiga
dengan pemberian medikamen kalsium hidroksida sudah didapatkan warna gigi yang sama dengan
(Calcipex II, Nishika) ke dalam saluran akar dan gigi sebelahnya, dan bahan bleaching dibersihkan
ditumpat sementara. dari dalam kamar pulpa kemudian dilakukan
Pada kunjungan kedua dilakukan obturasi penumpatan sementara. Pada kunjungan keempat
Sari: Pengambilan gu a percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk
92 Jurnal PDGI 63 (3) Hal. 88-94 © 2014

dilakukan restorasi gigi dengan menggunakan resin gutaperca dan agar jarum endodontik dapat masuk
komposit (Gambar 7) dan pengambilan foto rontgen lurus sampai ke apeks tanpa hambatan. Perbaikan
setelah perawatan (Gambar 8) akses juga ditujukan untuk mempermudah irigasi
dengan saluran akar berbentuk corong.9
Untuk pengambilan bahan pengisi, saluran akar
PEMBAHASAN diperbesar dengan GGD sampai sepanjang 2/3
Penutupan saluran akar secara tiga dimensi saluran akar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
memegang peranan penting dalam mencegah gutaperca dapat dikeluarkan dari saluran akar
kebocoran antara saluran akar dan jaringan dan sebagai reservoir bahan pelarut. Pengambilan
periapeks, sehingga mikroorganisme dan toksin gutaperca dilakukan dengan meneteskan 1-2
bakteri tidak dapat mencapai jaringan periapeks.17,18 tetes minyak jeruk di dalam reservoir selama
Kegagalan perawatan endodontik pada gigi 31 1 menit dan didiamkan selama 1 menit untuk
disebabkan karena obturasi saluran akar yang tidak melunakkan gutaperca sehingga dapat dengan
adekuat (Gambar 1). Jika sisa dari bakteri yang mudah dikeluarkan dengan instrument hedstroom
mungkin tertinggal di dalam saluran akar tidak file no 20 dengan gerakan circumferensial. Lalu
tertutup oleh obturasi yang adekuat atau terdapat saluran akar diirigasi dengan NaOCl 2.5%.9
kebocoran yang memungkinkan mikroorganisme Setelah pengambilan seluruh material obturasi
baru dapat memasuki saluran akar yang sudah saluran akar perawatan endodontik sebelumnya,
dibersihkan dan diobturasi, maka mikroorganisme dilanjutkan dengan melakukan negosiasi untuk
tersebut atau toksinnya dapat mencapai jaringan mencapai panjang kerja ideal. Setelah berhasil
periapeks. Sebagai reaksi pertahanan tubuh, banyak mencapai panjang kerja ideal, dilakukan prosedur
sel imun innate dan adaptif yang melepaskan berbagai endodontik rutin sebagai penyelesaian dari
mediator inflamasi, dan Mediator inflamasi tersebut penatalaksanaan perawatan ulang endodontik.
akan mengubah fisiologi dari jaringan periapeks. Sebelum dilakukan preparasi saluran akar,
Secara klinis, perubahan yang dapat dilihat dari dilakukan glide path dengan K-file sampai #20.
pemeriksaan radiografik adalah pelebaran ruang Glide path dilakukan sebagai penjajakan untuk
ligamen periodonsium atau pembentukan lesi mengkonfirmasi jalur dari saluran akar dan
osteolitik apeks oleh karena resorpsi tulang.14 untuk menyediakan jalan masuk yang halus bagi
Perawatan ulang endodontik non bedah pada instrumen preparasi saluran akar untuk mencapai
kasus ini dilakukan karena penyebab dari kegagalan panjang kerja.19
sudah dapat diidentifikasi yaitu karena obturasi Preparasi saluran akar dilakukan dengan
saluran akar yang tidak adekuat. Perbedaan menggunakan ProTaper Hand use sampai
perawatan endodontik primer dengan perawatan F3. Instrumen NiTi dipilih karena baik untuk
endodontik ulang yaitu kesulitan dalam mencapai menghasilkan taper yang lebih besar sehingga
bagian sepertiga apeks gigi. Pada perawatan ulang memudahkan dalam prosedur obturasi saluran
endodontik diperlukan pembukaan akses dan akar. ProTaper menggunakan teknik crown-down.
pengambilan seluruh material obturasi saluran Teknik crown-down digunakan untuk mempreparasi
akar yang ada, penanganan obstruksi saluran akar, bagian korona saluran akar terlebih dahulu yang
dan hambatan untuk mencapai panjang kerja harus kemudian diikuti dengan preparasi bagian apeks.
dapat diatasi. Apabila seluruh tahapan tersebut Dengan melakukan flaring pada dua pertiga
dapat dilakukan dengan baik, maka prosedur korona saluran akar terlebih dahulu, instrumen
cleaning dan shaping dapat dilakukan dengan baik untuk bagian apeks dapat dengan leluasa masuk
pula, sehingga dapat dilakukan obturasi dengan sepanjang kerja.19Selain itu, prosedur cleaning dan
adekuat.9 shaping yang dilakukan dengan teknik crown-down
Perbaikan akses ditujukan untuk mempermudah dapat memperkecil risiko terjadinya ekstrusi iritan
pengambilan bahan pengisi. Akses dibuat terbuka ke jaringan periradikuler.
lebar dan terlihat gutapercanya. Dinding kamar Bahan irigasi yang digunakan adalah NaOCl
pulpa diambil dengan bur fisur berujung bulat 2,5%, EDTA 17%, dan klorheksidin 2%. NaOCl 2,5%
untuk meratakan dan menghaluskan seluruh digunakan sebagai bahan irigasi karena memiliki
dinding kamar pulpa sampai terbentuk regangan efek antimikroba dan telah digunakan secara luas.
kavitas yang sesuai agar memudahkan pengambilan Konsentrasi NaOCl yang dapat digunakan sebagai
Sari: Pengambilan gu a percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk
Jurnal PDGI 63 (3) Hal. 88-94 © 2014 93

bahan irigasi bervariasi antara 0,5-5,25%. Akan tetapi dan lebih cepat bila dikombinasi dengan bahan
NaOCl tidak dapat membuang smear layer. Smear pelarut. Minyak jeruk dapat digunakan sebagai
layer dapat menjadi tempat bakteri dan mencegah alternatif bahan pelarut pengganti kloroform pada
penetrasi bahan irigasi dan medikamen sehingga perawatan ulang saluran akar.
melindungi bakteri dari aksi antimikroba. Selain
itu, smear layer dapat menurunkan kemampuan
siler masuk ke dalam tubulus dentin saat obturasi DAFTAR PUSTAKA
saluran akar. Bahan irigasi yang mampu membuang 1. Friedman S.Treatment outcome in endodontic. The
smear layer adalah EDTA. Akan tetapi penggunaan Toronto Study, Phase I: Initial treatment. J Endod 2003;
NaOCl atau EDTA sebagai bahan irigasi tunggal 29(12): 787-93.
kurang efektif dalam membuang debris organik dan 2. Friedman S. Orthograd retreatment. In: Walton RE,
Torabinejad M, editors. Principles and practice of
anorganik. NaOCl efektif dalam membuang debris
endodontics.3rd ed. Philadelphia: WB Sauders Co; 2009;
organik sedangkan EDTA efektif dalam membuang p. 346-56.
debris anorganik, sehingga digunakan kombinasi 3. Johann JE, Martos J, Silveira LF, Pino FA. Use of organic
keduanya.20 solvent in endodontics: A Review: Clin Pesq Odontol2006;
E. faecalis banyak ditemukan pada kasus 2(5-6): 393-9.
perawatan ulang endodontik. Oleh karena itu, pada 4. Himel VT, McSpadden JT, Goods HE. Instruments,
materials and devices. In: Cohen S, Burns RC, editors.
kasus ini juga digunakan bahan irigasi klorheksidin
Pathway of the pulp. 9th ed. St. Louis: Mosby; 2006.p.
2%. Klorheksidin sudah banyak digunakan sebagai 265-71.
agen desinfeksi karena aktivitas antimikrobanya 5. Wiene FS. Canal fi lling with semisolid material. In:
yang sangat baik. Klorheksidin 2% efektif dalam Wiene FS, editor. Endodontic therapy. 5th ed. St. Louis:
mengurangi atau mengeliminasi sepenuhnya Mosby Year Book; 1996. p. 423-77.
E. faecalis dari saluran akar dan tubulus dentin. 6. Maggiore F. Microsealsystem and modified technique.
Dent Clin Am2004;48: 217-64.
Penggunaan klorheksidin 2% yang dikombinasikan
7. Carlos E, Maraisa G, Roberta A, Hilton JC, Rodrigo SC.
dengan NaOCl merupakan metode yang sangat Effectiveness of rotary and hand files in gutta-percha
efektif untuk mengeliminasi E. faecalis dari sistem and sealer removal using chloroform or chlorhexidine
saluran akar. 21 gel. Braz Dent J2006;17:5-9.
Medikamen yang digunakan adalah kalsium 8. Minyak Jeruk. Diunduh: http://opensource.jawatengah.
hidroksida. Bahan ini merupakan substansi basa go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=8
5&Itemid=43. Diakses tanggal 20 Maret 2008.
kuat (pH 12,5), yang mempunyai keistimewaan
9. Magalhaes BS, Johan JE, Lund RG, Martos J, Del Pino
menjadi ion kalsium (Ca2+) dan hidroksil (OH-). FAB. Dissolving efficacy of some organic solvent on
Ion kalsium akan memberikan efek terapeutik gutta-percha.Braz Dent J2007;21:303-7.
jaringan sekitar berupa stimulasi seluler, produksi 10. Kurniati T. Pengaruh lama kontak minyak kayu putih
sel, dan mineralisasi. Sedangkan ion hidroksil dan minyak jeruk terhadap kelunakan gutaperca. Tesis.
akan memberikan lingkungan basa sehingga Jakarta: FKG UI; 2008.h. 1-5.
11. Pecora JD, Spano JC, Barbin EL. In vitro study on
diharapkan bakteri tidak dapat hidup, serta mampu
the softening of gutta-percha cones in endodontic
menghancurkan membran sitoplasma, menekan retreatment. Braz Dent J 1993; 4: 43-7.
aktivitas enzimatik, dan mengganggu metabolisme 12. Oyama KON, Sequera EL, Marcelo DS. In vitro study
bakteri.22 of effect of solvent on root canal retreatment. Braz Dent
Siler yang digunakan adalah siler berbasis resin J2003;13: 208-11.
karena bersifat adesif sehingga bisa didapatkan seal 13. Gutmann JL. Dumsha TC, Lovdahl PE. Problem solving
challenges in the revision of previous root canal
yang baik.12 Pada penelitan menunjukkan bahwa
procedures. In: Problem solving in endodontics. 4th ed.
siler berbasis resin mempunyai efek antibakteri yang St. Louis, Mosby; 2006. p. 239-58.
baik terhadap E. faecalis pada percobaan dengan 14. Barathi G. An in vitro analysis of gutta percha removal
difusi agar dan uji kontaklangsung. Siler berbasis using three different technique. Endodontology2002; 12:
resin efektif dalam membunuh E. faecalis di dalam 41-5.
tubulus dentin.10 Untuk restorasi akhir, pada gigi 15. Lee SW, Tan ST, Aziz ZA. Is profile alone sufficient to
remove gutta percha during endodontic re treatment.
gigi 31 dilakukan restorasi komposit pada kavitas
Annal Dent Univ Malay2005; 12: 1-8.
akses. 16. Schirrmeister JF, Wrbs KT, Meyer KM, Altenburger MJ,
Berdasarkan pembahasan di atas dapat Hellwig E. Effectiveness of a hand file and three nickel
disimpulkan bahwa pengangkatan gutaperca dan titanium rotary instruments for removing gutta percha
siler secara mekanis dengan instrumen lebih efektif in curve root canals during retreatment. Oral Surg Oral
Sari: Pengambilan gu a percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk
94 Jurnal PDGI 63 (3) Hal. 88-94 © 2014

med Oral Pathol Oral Radiol Endod2006; 101:542-7. Elsevier; 2011. p. 283-348.
17. Pereira AC, Nishiyama CK, Pi nto LdC. Single- 20. Kandaswamy D, Venkateshbabu N. Root canal irrigants.
cone obt uration tech nique: a literat ure review. Journal of Conservative Dentistry 2010;13(4):256-64.
RSBO2012;9(4):442-7. 21. St uart CH, Schwartz SA, Beeson TJ, Owatz CB.
18. Shahrami F, Zarei M, Ahmadzadeh S, Ehsani M, Enterococcus faecalis: its role in root canal treatment
Jafarzadeh H. Sealing ability of a new thermoplasticized failure and current concepts in retreatment. Journal of
obturation technique: a fluid filtration evaluation. Indian Endodontic2006;32(2):93-8.
Journal of Dental Education2010;3(2):99-103. 22. Lin J. Intracanal medicaments revisited. New Zealand
19. Peters OA, Peters CI. Cleaning and shaping of the root Endodontic Journal2006;34:4-15.
canal system. In: Hargreaves KM, Cohen S, Berman LH,
editors. Pathways of the pulp. 10thed. St. Louis: Mosby

Вам также может понравиться