Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Djaja Perdana
Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta, Indonesia
Email: djaja_perdana@aaykpn.ac.id
Kata kunci: Asimetri informasi, Manajemen Laba, Nilai Absolut Akrual Diskresioner,
Seasoned Equity Offerings
54
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)
memadai mengenai kondisi keuangan Oleh karena itu, penelitian kali ini
perusahaan yang akan melakukan Seasoned berupaya untuk mendeteksi terjadinya
Equity Offerings. praktik manajemen laba oleh perusahan-
Berbagai penelitian terdahulu yang perusahaan yang melakukan aksi Seasoned
mengkaji tentang terjadinya praktik Equity Offerings dengan melibatkan sampel
manajemen laba seputar Seasoned Equtiy yang lebih banyak dari periode pelaporan
Offerings memberikan hasil yang variatif, yang lebih panjang. Penelitian ini akan
sebagian hasil penelitian menyimpulkan mendeteksi praktik manajemen laba di
bahwa terjadi praktik manajemen laba oleh dalam laporan keuangan yang dikeluarkan
perusahaan sebelum Seasoned Equity oleh perusahaan sebelum dan sesudah aksi
Offerings tetapi sebagian penelitian lainnya Seasoned Equity Offerings (SEO) melalui
tidak berhasil membuktikan terjadinya perbedaan nilai absolut akrual diskresioner.
praktik manajemen laba. Diharapkan hasil penelitian ini
Secara konseptual manajemen memberikan informasi yang dapat
perusahaan dapat memanfaatkan asimetri membantu investor dalam mengambil
informasi antara manajemen dengan keputusan investasi terhadap perusahaan
investor untuk melakukan praktik yang berencana akan melakukan aksi
manajemen laba terhadap informasi laba Seasoned Equity Offerings. Di sisi lain hasil
yang dilaporkan sebelum penawaran saham penelitian ini diharapkan dapat memperkuat
tambahan dilakukan. Praktik manajemen hasil-hasil penelitian terdahulu dan teori-
laba tersebut dilakukan dengan cara teori yang terkait. Pertanyaan yang diajukan
menaikkan nilai akrual diskresioner, dalam penelitian ini adalah; apakah terdapat
tujuannya adalah untuk menaikkan harga perbedaan nilai absolut akrual diskresioner di
saham tambahan yang ditawarkan oleh dalam informasi laba yang disampaikan oleh
perusahaan pada saat Seasoned Equity perusahaan di periode pelaporan keuangan
Offerings (Teoh et al., 1998). sebelum dan sesudah melakukan aksi
Kendala dihadapi oleh penelitian Seasoned Equity Offerings (SEO)?
terdahulu di dalam membuktikan praktik Penelitian yang pernah dilakukan oleh
manajemen laba salah satunya adalah Cohen dan Zarowin (2008) mendapatkan
disebabkan oleh keterbatasan data laporan bukti bahwa perusahaan yang melakukan
keuangan perusahaan yang tersedia baik Seasoned Equity Offerings cenderung
sebelum maupun sesudah Seasoned Equity outperform di periode-periode sebelum
Offerings, sehingga sampel yang dapat Seasoned Equity Offerings kemudian
digunakan dalam penelitian seringkali underperform di periode-periode sesudah
berjumlah relatif sedikit dengan rentang Seasoned Equity Offerings apabila
periode pelaporan keuangan yang relatif dibandingkan dengan perusahaan-
pendek. Selain itu, pemanfaatan nilai akrual perusahaan lain di dalam satu kelompok
diskresioner di dalam praktik manajemen industri.
laba cenderung sulit dideteksi oleh investor Seasoned Equity Offerings (SEO) atau
(Teoh et al., 1998). disebut juga dengan seasoned new issues
55
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018
56
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)
ini oleh manajemen adalah untuk menaikkan akrual diskresioner positif. Tampaknya hal ini
harga saham yang ditawarkan saat Seasoned terjadi karena perusahaan dengan
Equity Offerings (Teoh et al., 1998). pendapatan tinggi atau rendah yang bersifat
Dalam penelitian ini, nilai absolut akrual abnormal memiliki efek positif atau negatif
diskresioner digunakan untuk mengukur terhadap laba yang mencakup komponen
besaran manajemen laba yang diproksikan akrual.
dalam nilai akrual diskresioner dari posisi Grand theory yang digunakan dalam
angka nol tanpa mengindahkan tanda positif penelitian ini adalah Agency theory, seperti
atau negatif yang menyertai. Akrual yang digambarkan dalam Gambar 1. Morris
diskresioner negatif dan akrual diskresioner (1987) menyatakan bahwa fenomena yang
positif diasumsikan memiliki besaran terjadi seputar Seasoned Equity Offerings
(magnitude) yang sama apabila diukur dengan menggunakan agency theory. Teori
jaraknya dari angka nol. Nilai absolut akrual ini mendeskripsikan masalah yang muncul
diskresioner merupakan proksi dan ukuran antara principal dengan agent dalam
balikan (inverse measure) kualitas informasi pemisahan kepemilikan dan kontrol
akuntansi. Semakin tinggi nilai absolut akrual terhadap perusahaan, manajemen
diskresioner berarti semakin rendah kualitas perusahaan berusaha untuk memberikan
informasi akuntansi. Nilai absolut juga dapat kesan positif kepada investor tentang
digunakan untuk mengetahui indeks perusahaan yang dikelolanya. Kesan positif
perbandingan akrual diskresioner sebelum ini diwujudkan dalam bentuk kinerja
dan sesudah Seasoned Equity Offerings. keuangan yang dilaporkannya. Namun kesan
Secara matematis, angka absolut positif ini dalam jangka panjang tidak dapat
merupakan besaran (magnitude) aktual dari dipertahankan oleh manajemen, yang
suatu nilai atau ukuran tanpa mengindahkan tercermin dari penurunan kinerja keuangan
tanda (negatif atau positif) yang dimiliki yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut
angka tersebut. Pada prinsipnya nilai absolut pada periode sesudahnya (Teoh et al., 1998).
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh Praktik ini dapat terjadi karena adanya
jarak suatu angka dari posisi angka nol. Angka asimetri informasi antara investor dengan
akrual diskresioner negatif mempunyai nilai manajemen perusahaan. Information
besaran aktual yang sama dengan angka asymmetry atau asimetri informasi
akrual diskresioner positif, keduanya merupakan informasi privat yang hanya
berkaitan erat dengan kinerja laba yang dimiliki oleh manajemen dan sejumlah
diperoleh perusahaan. investor tertentu saja yang mendapat
Kasznik (1999) membuktikan adanya informasi (Jogiyanto, 1998). Walaupun
korelasi antara kinerja laba perusahaan investor mempunyai informasi yang cukup
dengan akrual diskresioner. Perusahaan memadai mengenai perusahaan yang
dengan pendapatan rendah cenderung melakukan Seasoned Equity Offerings,
menunjukkan akrual diskresioner negatif. asimetri informasi tetap terjadi dalam
Sebaliknya, perusahaan yang memiliki penawaran tersebut (Guo dan Mech, 2000).
pendapatan tinggi cenderung menunjukkan Kondisi inilah yang memotivasi manajemen
57
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018
58
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)
pasar saham mengalami misleading oleh Gumanti (2000) dan Sutanto (2000) menguji
peningkatan laba yang dilaporkan tersebut, manajemen laba pada aksi IPO.
sehingga secara temporer penerbitan saham Oleh karena itu, untuk menguji kembali
tambahan mengalami overvalued dan dugaan terjadinya manajemen laba yang
investor kecewa setelah mengetahui laba dilakukan perusahaan yang melakukan
yang diperoleh perusahaan setelah Seasoned Seasoned Equity Offerings maka penelitian
Equity Offerings mengalami penurunan dan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
akhirnya harga saham jatuh. H1: Terdapat perbedaan nilai absolut
Teoh et al. (1998) menginvestigasi akrual diskresioner yang terkandung
pengaruh Seasoned Equity Offerings dalam informasi laba perusahaan
terhadap laba yang dilaporkan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan
melalui perubahan nilai akrual diskresioner. Seasoned Equity Offerings.
Mereka menemukan bukti bahwa
perusahaan melakukan penyesuaian akrual METODE
diskresioner sehingga nilai laba bersih yang Penelitian ini menggunakan data observasi
dilaporkan lebih tinggi sebelum Seasoned sebanyak 201 dari 67 sampel perusahaan
Equity Offerings dibanding sesudah Seasoned yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
Equity Offerings. Sedangkan Roychowdhury melakukan Seasoned Equity Offerings selama
(2006) menemukan bukti bahwa perusahaan periode tahun 2008-2013 dan menggunakan
menggunakan alat manajemen laba ganda data laporan keuangan periode 2004-2016 (4
dengan tujuan untuk mendapatkan ukuran periode sebelum, 1 periode saat Seasoned
laporan keuangan tertentu dan menghindari Equity Offerings dan 3 periode sesudah
nilai rugi pada laporan tahunan. Seasoned Equity Offerings).
Namun salah satu penelitian di Sampel diambil dengan teknik purposive
Indonesia yang pernah dilakukan Hakim random sampling untuk mendapatkan
(2008) tidak menemukan adanya perbedaan sampel yang sesuai dengan kriteria yaitu; (1).
nilai akrual diskresioner sebelum dan perusahaan yang melakukan Seasoned Equity
sesudah Seasoned Equity Offerings pada Offerings paling cepat 5 tahun setelah IPO.
laporan keuangan perusahaan. Penelitian (2). aksi Seasoned Equity Offerings yang
tersebut menggunakan sampel dari 22 dilakukan oleh perusahaan merupakan aksi
perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Seasoned Equity Offerings yang pertama kali
Offerings selama periode 2000-2003. dilakukan oleh perusahaan tersebut. (3).
Sedangkan hasil penelitian Gumanti (2000), selama rentang 3 tahun sebelum dan 3 tahun
dan Sutanto (2000) yang mencoba setelah Seasoned Equity Offerings,
membuktikan terjadinya manajemen laba perusahaan tidak melakukan aksi korporasi
selama dua tahun sebelum perusahaan yang serupa. (4). tersedianya Laporan
melakukan penawaran saham menunjukkan Keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan
hasil terjadinya penurunan laba yang selama rentang 4 periode sebelum Seasoned
dilaporkan setelah penawaran. Namun Equity Offerings, saat Seasoned Equity
59
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018
60
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)
Seperti yang terlihat dalam Tabel 1, data Pada Tabel 3, diketahui bahwa pengujian
ABSDA_Sebelum memiliki angka mean= taraf signifikansi perbedaan nilai absolut
0.3067, median= 0.1435 dengan standar akrual diskresioner (Absolute Discretionary
deviasi= 1.49484, sedangkan data Accrual atau ABSDA) sebelum dan sesudah
ABSDA_Sesudah memiliki angka mean= Seasoned Equity Offerings memperoleh hasil
0.1246, dan median= 0.0706 sedangkan nilai Z= -6.312 dengan asymptotic
standar deviasi= 0.21193. Selanjutnya significance (2-tailed) = 0.000 atau <0.05
penelitian ini menghitung nilai selisih maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
(Difference) ABDA_Sebelum dengan perbedaan nilai absolut diskresioner
ABSDA_Sesudah untuk digunakan sebagai sebelum dengan sesudah Seasoned Equity
tambahan data pengujian normalitas. Offerings, sehingga H1 diterima. Dalam Tabel
Statistik deskriptif nilai selisih (Difference) (5) juga diketahui bahwa sebanyak 139
ABSDA ditunjukkan dalam Tabel 1, (69,15%) data observasi ABSDA_Sesudah
sedangkan hasil uji normalitas nilai ABSDA Seasoned Equity Offerings lebih kecil
ditunjukkan dalam Tabel 2. dibandingkan dengan ABSDA_Sebelum
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas Seasoned Equity Offerings. Sedangkan 62
dapat diketahui bahwa data observasi tidak (30,85%) ABSDA_Sesudah Seasoned Equity
berdistribusi normal maka untuk selanjutnya Offerings lebih besar dibandingkan dengan
penelitian ini menggunakan pendekatan ABSDA_Sebelum Seasoned Equity Offerings.
non-parametrik untuk menguji komparasi Penghitungan indeks nilai absolut akrual
data sebelum dan sesudah dengan diskresioner (ABSDA) sebelum dan sesudah
memanfaatkan Wilcoxon Signed Rank Test. Seasoned Equity Offerings (SEO) dilakukan
Tabel 3
Tabel 2. Uji Normalitas
Kolmogrov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ABSDA_Sebelum .419 201 .000 .103 201 .000
ABSDA_Sesudah .278 201 .000 .428 201 .000
Diff_ABSDA .390 201 .000 .132 201 .000
61
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018
62
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)
63
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018
melibatkan sejumlah model lain dengan It's Implication for Standard Setting.
tujuan dapat semakin memperkuat hasil Accounting Horizons, 13(4), 365-383.
yang diperoleh. Kemudian pengujian Jogiyanto. (1998) Teori Portofolio and
terhadap variabel absolut akrual diskresioner Analisis Investasi. Yogyakarta: Penerbit
masih perlu dikembangkan dengan BPFE.
melibatkan variabel-variabel lain seperti Kasznik, R. (1999). On the Association
Return Turn Over Ratio dan Working Capital Between Voluntary Disclosure and
Earnings Management. Journal of
Ratio dengan tujuan untuk mengetahui
Accounting Research, 37(1), 57-81.
korelasi di antara variabel-variabel tersebut.
Kim, Y., & Park, M.S. (2005). Pricing of
Seasoned Equity Offers and Earnings
DAFTAR PUSTAKA Management. Journal of Financial and
Cohen, D.A. & Zarowin, P. (2008) Accrual- Quantitative Analysis, 40(2), 435-463.
Based and Real Earnings Management Loughran, T. & Ritter, J.R. (1997). The
Activities Around Seasoned Equity Operating Performance of Firms
Offerings. Diakses dari SSRN: Conducting Seasoned Equity Offerings.
https://ssrn.com/abstract=1081939 atau The Journal of Finance, 52(5), 1823-1850.
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1081939.
McLaughlin, R., Safieddine, A., & Vasudevan,
Dechow, P.M., Sloan, R.G., & Sweeney, A.P. G.K. (1996). The Operating Performance
(1995). Detecting Earnings Management. of Seasoned Equity Issuers: Free Cash
The Accounting Review, 70(2), 193-225. Flow and Post Issue Performance.
DuCharme, L., Malatesta, P.H., & Sefcik, S.E. Financial Management, 25(4), 41-53.
(2004). Earnings Management, Stock Morris, R.D. (1987). Signalling Agency Theory
Issues and Shareholder Lawsuit. Journal and Accounting Policy Choice. Accounting
of Financial Economics, 71(1), 27-49. and Business Research, 18(69), 47-56.
Gumanti, T.A. (2000). Earnings Management Rangan, S. (1998). Earnings Management and
dalam Penawaran Saham Perdana di The Performance of Seasoned Equity
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Offerings. Journal of Financial Economics,
Indonesia, 4(2), 165-183. 50(1), 101-122.
Guo, L., & Mech, T.S. (2000). Conditional Roychowdhury, S. (2006). Earnings
Event Study, Anticipation and Management Through Real Activities
Asymmetric Information: The Case of Manipulation. Journal of Accounting and
Seasoned Equity Issues and Pre-issue Economic, 42(3), 335-370.
Information Releases. Journal of
Schipper, K. (1989). Commentary on Earnings
Empirical Finance, 7(2). Diakses dari
Management. Accounting Horizons, 3(4),
https://doi.org/10.1016/S0927-
91-102.
5398(00)00007-4
Scott, W. (2015) Financial Accounting Theory
Hakim, L. (2008) Analisis Indikasi Earnings
(7th Edition). Canada: Pearson Canada Inc.
Management Terhadap Kinerja pada
Seasoned Equity Offerings. Skripsi. Sutanto, I.I. (2000). Indikasi Manajemen Laba
Universitas Islam Negeri Syarif Menjelang IPO oleh Perusahaan-
Hidayatullah. perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Healy, P., & Wahlen, J.M. (1999). A Review of
The Earnings Management Literature and
64
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)
Teoh, S.H., Welch, I., & Wong, T.J. (1998). Teoh, S.H., Wong, T.J., & Rao, G.R. (1998). Are
Earnings management and The Accruals During an Initial Public Offering
Underperformance of Seasoned Equity Opportunistic?. Review of Accounting
Offerings. Journal of Financial Economics, Studies, 3(1-2), 175-208.
50(1), 63-99.
65