Вы находитесь на странице: 1из 12

Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018

DETEKSI MANAJEMEN LABA MELALUI PERBEDAAN NILAI ABSOLUT AKRUAL


DISKRESIONER SEPUTAR SEASONED EQUITY OFFERINGS

Djaja Perdana
Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta, Indonesia
Email: djaja_perdana@aaykpn.ac.id

Abstrak: Deteksi Manajemen Laba Melalui Perbedaan Nilai Absolut Akrual


Diskresioner Seputar Seasoned Equity Offerings. Penelitian ini bertujuan mendeteksi
praktik manajemen laba pada perusahaan yang melakukan aksi Seasoned Equity
Offerings. Pendeteksian manajemen laba dilakukan melalui pengujian perbedaan nilai
absolut akrual diskresioner sebelum dan sesudah aksi Seasoned Equity Offerings
(SEO). Penelitian ini melibatkan total 201 data observasi dari 67 sampel perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan Seasoned Equity Offerings
selama periode 2008-2013 dan dipilih melalui metode purposive random sampling
serta menggunakan data Laporan Keuangan periode 2004-2016. Pengujian hipotesis
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan nilai absolut akrual diskresioner dalam informasi laba
perusahaan antara sebelum dengan sesudah melakukan Seasoned Equity Offerings.
Nilai absolut akrual diskresioner sebelum Seasoned Equity Offerings lebih besar
dibandingkan dengan sesudah Seasoned Equity Offerings. Hal ini menunjukkan
terjadinya praktik manajemen laba sebagai dampak asimetri informasi antara
manajemen perusahaan dengan investor.

Kata kunci: Asimetri informasi, Manajemen Laba, Nilai Absolut Akrual Diskresioner,
Seasoned Equity Offerings

Abstract: Detecting Earning Managemeng by Examining the Changes in Absolute


Value of Discretionary Accrual in Relation to Seasoned Equity Offerings. This study
aims to detect earnings management practices in companies that perform Seasoned
Equity Offerings. Earnings management is detected by examining the change of
absolute value of discretionary accrual before and after Seasoned Equity Offerings
(SEO). This study utilises 201 observation data from 67 IDX-listed companies which
conducted Seasoned Equity Offerings during 2008-2013. The samples were selected
by purposive random sampling method and using the data from Financial Report 2004-
2016 period. The test was performed by using Wilcoxon Signed Rank Test. This study
found the absolute value of discretionary accruals before Seasoned Equity Offerings is
greater than after Seasoned Equity Offerings. These earnings management practices
as impact of information asymmetry between management and investors.

Keywords: Information Asymmetry, Absolute Value of Discretionary Accruals,


Earnings Management, Seasoned Equity Offerings

PENDAHULUAN momentum bagi manajemen untuk


Bagi sebagian besar investor, Seasoned mengambil keuntungan dari respon investor.
Equity Offerings (SEO) merupakan aksi Di sisi lain, investor khawatir salah
korporasi yang perlu dicermati sebelum menentukan respon terhadap aksi Seasoned
memberi respon karena aksi Seasoned Equity Equity Offerings (SEO) tersebut, mengingat
Offerings dapat dijadikan sebagai investor tidak memiliki informasi yang cukup

54
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)

memadai mengenai kondisi keuangan Oleh karena itu, penelitian kali ini
perusahaan yang akan melakukan Seasoned berupaya untuk mendeteksi terjadinya
Equity Offerings. praktik manajemen laba oleh perusahan-
Berbagai penelitian terdahulu yang perusahaan yang melakukan aksi Seasoned
mengkaji tentang terjadinya praktik Equity Offerings dengan melibatkan sampel
manajemen laba seputar Seasoned Equtiy yang lebih banyak dari periode pelaporan
Offerings memberikan hasil yang variatif, yang lebih panjang. Penelitian ini akan
sebagian hasil penelitian menyimpulkan mendeteksi praktik manajemen laba di
bahwa terjadi praktik manajemen laba oleh dalam laporan keuangan yang dikeluarkan
perusahaan sebelum Seasoned Equity oleh perusahaan sebelum dan sesudah aksi
Offerings tetapi sebagian penelitian lainnya Seasoned Equity Offerings (SEO) melalui
tidak berhasil membuktikan terjadinya perbedaan nilai absolut akrual diskresioner.
praktik manajemen laba. Diharapkan hasil penelitian ini
Secara konseptual manajemen memberikan informasi yang dapat
perusahaan dapat memanfaatkan asimetri membantu investor dalam mengambil
informasi antara manajemen dengan keputusan investasi terhadap perusahaan
investor untuk melakukan praktik yang berencana akan melakukan aksi
manajemen laba terhadap informasi laba Seasoned Equity Offerings. Di sisi lain hasil
yang dilaporkan sebelum penawaran saham penelitian ini diharapkan dapat memperkuat
tambahan dilakukan. Praktik manajemen hasil-hasil penelitian terdahulu dan teori-
laba tersebut dilakukan dengan cara teori yang terkait. Pertanyaan yang diajukan
menaikkan nilai akrual diskresioner, dalam penelitian ini adalah; apakah terdapat
tujuannya adalah untuk menaikkan harga perbedaan nilai absolut akrual diskresioner di
saham tambahan yang ditawarkan oleh dalam informasi laba yang disampaikan oleh
perusahaan pada saat Seasoned Equity perusahaan di periode pelaporan keuangan
Offerings (Teoh et al., 1998). sebelum dan sesudah melakukan aksi
Kendala dihadapi oleh penelitian Seasoned Equity Offerings (SEO)?
terdahulu di dalam membuktikan praktik Penelitian yang pernah dilakukan oleh
manajemen laba salah satunya adalah Cohen dan Zarowin (2008) mendapatkan
disebabkan oleh keterbatasan data laporan bukti bahwa perusahaan yang melakukan
keuangan perusahaan yang tersedia baik Seasoned Equity Offerings cenderung
sebelum maupun sesudah Seasoned Equity outperform di periode-periode sebelum
Offerings, sehingga sampel yang dapat Seasoned Equity Offerings kemudian
digunakan dalam penelitian seringkali underperform di periode-periode sesudah
berjumlah relatif sedikit dengan rentang Seasoned Equity Offerings apabila
periode pelaporan keuangan yang relatif dibandingkan dengan perusahaan-
pendek. Selain itu, pemanfaatan nilai akrual perusahaan lain di dalam satu kelompok
diskresioner di dalam praktik manajemen industri.
laba cenderung sulit dideteksi oleh investor Seasoned Equity Offerings (SEO) atau
(Teoh et al., 1998). disebut juga dengan seasoned new issues

55
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018

merupakan penawaran saham tambahan kebijakan meratakan, menaikan, atau


yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di menurunkan pelaporan laba. Manajemen
pasar modal, di luar saham yang terlebih dapat memanfaatkan kelonggaran di dalam
dahulu telah ditawarkan pada masyarakat penggunaan metode akuntansi, dan
investor melalui IPO (Initial Public Offerings). membuat kebijakan-kebijakan
Seasoned Equity Offerings dapat (discretionary) yang dapat mempercepat
dilakukan dalam bentuk-bentuk penawaran pengakuan pendapatan atau menunda
seperti; right issues yaitu kegiatan pengakuan biaya, agar laba perusahaan yang
penawaran umum terbatas kepada dilaporkan menjadi lebih kecil atau lebih
pemegang saham lama dalam rangka besar sesuai dengan yang diharapkan.
penerbitan hak memesan saham terlebih Menurut Healy dan Wahlen (1999) ada
dahulu. Saham ditawarkan kepada tiga motivasi yang mendorong terjadinya
pemegang saham lama dengan harga praktik manajemen laba oleh perusahaan,
tertentu. Kedua additional offerings yaitu yaitu (1) motivasi pasar modal (capital
saham ditawarkan kepada setiap investor market motivations), (2). motivasi kontrak
baru atau lama yang ingin membeli. (contracting motivation) dan (3) motivasi
Additional offerings terbagi ke dalam dua peraturan (regulatory motivations).
bentuk yaitu partial listing dan company Sedangkan menurut Scott (2015), faktor-
listing. Partial listing adalah pencatatan faktor yang mendorong manajer melakukan
sebagian (partial) saham perusahaan atau manajemen laba adalah (1) rencana bonus
pemegang saham lama di bursa sehingga (Bonus scheme), (2) kontrak utang jangka
dapat diperdagangkan di pasar sekunder. panjang (debt covenant), (3) motivasi politik
Partial listing ini dapat dilakukan beberapa (political motivation), (3) motivasi
kali. Company listing adalah pencatatan perpajakan (taxation motivation), (4)
semua saham milik perusahan atau pergantian CEO (Chief Executive Officer), (5)
pemegang saham lama di bursa sehingga penawaran saham perdana (Initial Public
dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Offering).
Sama halnya dengan Initial Public Manajemen laba dapat dideteksi dengan
Offerings (IPO), Seasoned Equity Offerings menggunakan beberapa model perhitungan,
(SEO) juga berulang kali menjadi objek salah satunya adalah Modified Jones Model
penelitian terdahulu karena diduga yang mengukur nilai akrual diskresioner yang
mengandung unsur praktik manipulasi laba diproksikan dalam bentuk nilai error term
yang dilakukan oleh perusahaan seputar dari persamaan regresi total akrual. Akrual
Seasoned Equity Offerings (SEO). Praktik diskresioner merupakan kebijakan akuntansi
manipulasi laba ini seringkali disebut dengan yang memberikan keleluasaan pada
istilah manajemen laba. manajemen untuk menentukan jumlah
Menurut Scott (2015), manajemen laba transaksi akrual secara fleksibel. Manajemen
merupakan intervensi manajemen dalam memanipulasi laba yang dilaporkan dengan
proses penyusunan laporan keuangan untuk memanfaatkan transaksi akrual diskresioner.
pihak eksternal, intervensi tersebut berupa Tujuan dari pemanfaatan akrual diskresioner

56
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)

ini oleh manajemen adalah untuk menaikkan akrual diskresioner positif. Tampaknya hal ini
harga saham yang ditawarkan saat Seasoned terjadi karena perusahaan dengan
Equity Offerings (Teoh et al., 1998). pendapatan tinggi atau rendah yang bersifat
Dalam penelitian ini, nilai absolut akrual abnormal memiliki efek positif atau negatif
diskresioner digunakan untuk mengukur terhadap laba yang mencakup komponen
besaran manajemen laba yang diproksikan akrual.
dalam nilai akrual diskresioner dari posisi Grand theory yang digunakan dalam
angka nol tanpa mengindahkan tanda positif penelitian ini adalah Agency theory, seperti
atau negatif yang menyertai. Akrual yang digambarkan dalam Gambar 1. Morris
diskresioner negatif dan akrual diskresioner (1987) menyatakan bahwa fenomena yang
positif diasumsikan memiliki besaran terjadi seputar Seasoned Equity Offerings
(magnitude) yang sama apabila diukur dengan menggunakan agency theory. Teori
jaraknya dari angka nol. Nilai absolut akrual ini mendeskripsikan masalah yang muncul
diskresioner merupakan proksi dan ukuran antara principal dengan agent dalam
balikan (inverse measure) kualitas informasi pemisahan kepemilikan dan kontrol
akuntansi. Semakin tinggi nilai absolut akrual terhadap perusahaan, manajemen
diskresioner berarti semakin rendah kualitas perusahaan berusaha untuk memberikan
informasi akuntansi. Nilai absolut juga dapat kesan positif kepada investor tentang
digunakan untuk mengetahui indeks perusahaan yang dikelolanya. Kesan positif
perbandingan akrual diskresioner sebelum ini diwujudkan dalam bentuk kinerja
dan sesudah Seasoned Equity Offerings. keuangan yang dilaporkannya. Namun kesan
Secara matematis, angka absolut positif ini dalam jangka panjang tidak dapat
merupakan besaran (magnitude) aktual dari dipertahankan oleh manajemen, yang
suatu nilai atau ukuran tanpa mengindahkan tercermin dari penurunan kinerja keuangan
tanda (negatif atau positif) yang dimiliki yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut
angka tersebut. Pada prinsipnya nilai absolut pada periode sesudahnya (Teoh et al., 1998).
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh Praktik ini dapat terjadi karena adanya
jarak suatu angka dari posisi angka nol. Angka asimetri informasi antara investor dengan
akrual diskresioner negatif mempunyai nilai manajemen perusahaan. Information
besaran aktual yang sama dengan angka asymmetry atau asimetri informasi
akrual diskresioner positif, keduanya merupakan informasi privat yang hanya
berkaitan erat dengan kinerja laba yang dimiliki oleh manajemen dan sejumlah
diperoleh perusahaan. investor tertentu saja yang mendapat
Kasznik (1999) membuktikan adanya informasi (Jogiyanto, 1998). Walaupun
korelasi antara kinerja laba perusahaan investor mempunyai informasi yang cukup
dengan akrual diskresioner. Perusahaan memadai mengenai perusahaan yang
dengan pendapatan rendah cenderung melakukan Seasoned Equity Offerings,
menunjukkan akrual diskresioner negatif. asimetri informasi tetap terjadi dalam
Sebaliknya, perusahaan yang memiliki penawaran tersebut (Guo dan Mech, 2000).
pendapatan tinggi cenderung menunjukkan Kondisi inilah yang memotivasi manajemen

57
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian


untuk bersikap oportunistik dengan informasi membuat prospektus penawaran
memanipulasi kinerjanya, baik sebelum dan saham sebelum Seasoned Equity Offerings
pada saat penawaran saham (Rangan, 1998; mudah untuk dimanipulasi. Hubungan antara
Teoh et al., 1998). Manipulasi yang dikenal manajemen laba dengan akrual diskresioner
dengan istilah manajemen laba ini dalam seputar Seasoned Equity Offerings dapat
jangka waktu tertentu akan menunjukkan digambarkan dalam kerangka konseptual
penurunan kinerja (underperformance) penelitian ini di Gambar 1.
setelah penawaran (McLaughlin, Safieddine, Insentif atau sikap opportunistik juga
& Vasuvedan, 1996; Loughran dan Ritter, menjadi faktor esensial yang melandasi
1997; Teoh et al., 1998; Rangan, 1998). terjadinya manajemen laba (Schipper, 1989;
Sama halnya saat IPO, asimetri informasi Healy dan Wahlen, 1998). Rangan (1998)
terjadi juga saat Seasoned Equity Offerings, mendokumentasikan hasil penelitian yang
manajemen mengetahui lebih banyak membuktikan bahwa terjadi akrual abnormal
kondisi perusahaan dibandingkan investor seputar Seasoned Equity Offerings.
(Guo dan Mech, 2000). Kim dan Park (2005) DuCharme, Malatesta, & Sefcik (2004)
menemukan bahwa perusahaan yang akan membuktikan bahwa akrual secara abnormal
melakukan Seasoned Equity Offerings mengalami peningkatan pada perusahaan
membuat keputusan akuntansi yang yang akan melakukan Seasoned Equity
oportunistik untuk menerbitkan saham baru Offerings.
di saat harganya mendatar. Manajemen Rangan (1998) menemukan bukti
memanfaatkan asimetri informasi ini untuk terjadinya abnormal akrual positif saat laba
melakukan manajemen laba terhadap yang dilaporkan meningkat pada sebagian
informasi laba yang dilaporkan sebelum besar perusahaan di seputar Seasoned Equity
penawaran saham dilakukan. Manajemen Offerings. Rangan (1998) menginterpretasi-
laba dilakukan dengan menaikkan nilai akrual kan temuannya dengan menyatakan bahwa
diskresioner (Teoh et al., 1998). Teoh et al. perusahaan mengatur labanya meningkat
(1998) membuktikan bahwa asimetri sebelum Seasoned Equity Offerings sehingga

58
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)

pasar saham mengalami misleading oleh Gumanti (2000) dan Sutanto (2000) menguji
peningkatan laba yang dilaporkan tersebut, manajemen laba pada aksi IPO.
sehingga secara temporer penerbitan saham Oleh karena itu, untuk menguji kembali
tambahan mengalami overvalued dan dugaan terjadinya manajemen laba yang
investor kecewa setelah mengetahui laba dilakukan perusahaan yang melakukan
yang diperoleh perusahaan setelah Seasoned Seasoned Equity Offerings maka penelitian
Equity Offerings mengalami penurunan dan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
akhirnya harga saham jatuh. H1: Terdapat perbedaan nilai absolut
Teoh et al. (1998) menginvestigasi akrual diskresioner yang terkandung
pengaruh Seasoned Equity Offerings dalam informasi laba perusahaan
terhadap laba yang dilaporkan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan
melalui perubahan nilai akrual diskresioner. Seasoned Equity Offerings.
Mereka menemukan bukti bahwa
perusahaan melakukan penyesuaian akrual METODE
diskresioner sehingga nilai laba bersih yang Penelitian ini menggunakan data observasi
dilaporkan lebih tinggi sebelum Seasoned sebanyak 201 dari 67 sampel perusahaan
Equity Offerings dibanding sesudah Seasoned yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
Equity Offerings. Sedangkan Roychowdhury melakukan Seasoned Equity Offerings selama
(2006) menemukan bukti bahwa perusahaan periode tahun 2008-2013 dan menggunakan
menggunakan alat manajemen laba ganda data laporan keuangan periode 2004-2016 (4
dengan tujuan untuk mendapatkan ukuran periode sebelum, 1 periode saat Seasoned
laporan keuangan tertentu dan menghindari Equity Offerings dan 3 periode sesudah
nilai rugi pada laporan tahunan. Seasoned Equity Offerings).
Namun salah satu penelitian di Sampel diambil dengan teknik purposive
Indonesia yang pernah dilakukan Hakim random sampling untuk mendapatkan
(2008) tidak menemukan adanya perbedaan sampel yang sesuai dengan kriteria yaitu; (1).
nilai akrual diskresioner sebelum dan perusahaan yang melakukan Seasoned Equity
sesudah Seasoned Equity Offerings pada Offerings paling cepat 5 tahun setelah IPO.
laporan keuangan perusahaan. Penelitian (2). aksi Seasoned Equity Offerings yang
tersebut menggunakan sampel dari 22 dilakukan oleh perusahaan merupakan aksi
perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Seasoned Equity Offerings yang pertama kali
Offerings selama periode 2000-2003. dilakukan oleh perusahaan tersebut. (3).
Sedangkan hasil penelitian Gumanti (2000), selama rentang 3 tahun sebelum dan 3 tahun
dan Sutanto (2000) yang mencoba setelah Seasoned Equity Offerings,
membuktikan terjadinya manajemen laba perusahaan tidak melakukan aksi korporasi
selama dua tahun sebelum perusahaan yang serupa. (4). tersedianya Laporan
melakukan penawaran saham menunjukkan Keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan
hasil terjadinya penurunan laba yang selama rentang 4 periode sebelum Seasoned
dilaporkan setelah penawaran. Namun Equity Offerings, saat Seasoned Equity

59
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018

Offerings dan 3 periode setelah Seasoned ΔRev : Perubahan jumlah pendapatan


Equity Offerings. ΔRec : Perubahan jumlah piutang
Penelitian ini menggunakan Modified dagang
Jones Model (Dechow, Sloan, dan Sweeney, GPPE : Aset Tetap Kotor
1995) untuk mendapatkan nilai akrual T.Assetit-1 : Total Aset tahun ke t-1
diskresioner yang merupakan proksi praktik εi : Error term
manajemen laba. Perhitungan diawali Sehingga nilai non-discretionary accrual
dengan persamaan (1) berikut ini: (Non-DA) dan discretionary accrual (DA)
T. Accrit = Net Incomeit - OCFit (1) dapat dihitung dengan persamaan (4) dan (5)
Keterangan: berikut ini:
T. Accrit = Total akrual perusahaan i pada
periode ke-t
Net Incomeit = Laba bersih perusahaan i pada
periode ke -t (4)
OCFit = Arus kas operasional
perusahaan i periode ke-t
Selanjutnya hubungan antara variabel
Total Accrual dengan Discretionary Accrual
diformulasikan dalam persamaan (2) berikut
(5)
ini.
T. Accrit = Non DAit + DAit (2)
Keterangan: Hasil perhitungan akrual diskresioner
T. Accrit = Total Akrual perusahaan i pada tersebut kemudian diabsolutkan untuk
periode ke-t membentuk variabel ABSDA (Absolute
Non D.Ait = Nilai Non-Discretionary Accrual Discretionary Accrual) dan selisih nilai
perusahaan i pada periode ke-t (Difference) ABSDA_Sebelum dengan
D.Ait = Nilai Discreationary Accrual ABSDA_Sesudah diuji normalitasnya
perusahaan i pada periode ke-t menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan
Dalam Modified Jones Model persamaan Shapiro-Wilk, sedangkan uji beda
(2) di atas diekstrak ke dalam persamaan (3) menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test.
berikut ini:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penghitungan nilai absolut akrual
diskresioner (ABSDA) sebelum dan sesudah
(3)
SEO yang merupakan nilai absolut residu dari
Keterangan: model regresi linier berganda yang
T.Accr : Total Accrual mendasarkan pada persamaan (5), diperoleh
Α : Nilai Konstanta hasil sebagaimana yang dijabarkan pada
Β : Nilai Koefisien Beta Tabel 1.

60
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)

Tabel 1. Statistik Deskriptif ABSDA Sebelum, Sesudah, dan Selisih

Statistik ABSDA_Sebelum ABSDA_Sesudah Diff_ABSDA


Rata-rata 0.307 0.125 0.182
Median 0.144 0.071 0.064
SD 1.495 0.212 1.517
Minimum 0.000 0.000 -2.510
Maximum 21.170 2.530 21.150
Skewness 13.736 7.840 13.306
Kurtosis 192.474 83.284 184.944

Seperti yang terlihat dalam Tabel 1, data Pada Tabel 3, diketahui bahwa pengujian
ABSDA_Sebelum memiliki angka mean= taraf signifikansi perbedaan nilai absolut
0.3067, median= 0.1435 dengan standar akrual diskresioner (Absolute Discretionary
deviasi= 1.49484, sedangkan data Accrual atau ABSDA) sebelum dan sesudah
ABSDA_Sesudah memiliki angka mean= Seasoned Equity Offerings memperoleh hasil
0.1246, dan median= 0.0706 sedangkan nilai Z= -6.312 dengan asymptotic
standar deviasi= 0.21193. Selanjutnya significance (2-tailed) = 0.000 atau <0.05
penelitian ini menghitung nilai selisih maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
(Difference) ABDA_Sebelum dengan perbedaan nilai absolut diskresioner
ABSDA_Sesudah untuk digunakan sebagai sebelum dengan sesudah Seasoned Equity
tambahan data pengujian normalitas. Offerings, sehingga H1 diterima. Dalam Tabel
Statistik deskriptif nilai selisih (Difference) (5) juga diketahui bahwa sebanyak 139
ABSDA ditunjukkan dalam Tabel 1, (69,15%) data observasi ABSDA_Sesudah
sedangkan hasil uji normalitas nilai ABSDA Seasoned Equity Offerings lebih kecil
ditunjukkan dalam Tabel 2. dibandingkan dengan ABSDA_Sebelum
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas Seasoned Equity Offerings. Sedangkan 62
dapat diketahui bahwa data observasi tidak (30,85%) ABSDA_Sesudah Seasoned Equity
berdistribusi normal maka untuk selanjutnya Offerings lebih besar dibandingkan dengan
penelitian ini menggunakan pendekatan ABSDA_Sebelum Seasoned Equity Offerings.
non-parametrik untuk menguji komparasi Penghitungan indeks nilai absolut akrual
data sebelum dan sesudah dengan diskresioner (ABSDA) sebelum dan sesudah
memanfaatkan Wilcoxon Signed Rank Test. Seasoned Equity Offerings (SEO) dilakukan
Tabel 3
Tabel 2. Uji Normalitas
Kolmogrov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ABSDA_Sebelum .419 201 .000 .103 201 .000
ABSDA_Sesudah .278 201 .000 .428 201 .000
Diff_ABSDA .390 201 .000 .132 201 .000

61
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018

Tabel 3. Wilcoson Signed Ranks Text


N Mean Rank Sum of Ranks
ABSDA_Sesudah- Negative Ranks 139 110.52 15362.00
ABSDA_Sebelum Positive Ranks 62 79.66 4939.00
Ties 0
Total 201
Z -6.312
Asymp. Sig (2-tailed) .000

dengan menggunakan metode agregatif Seasoned Equity Offerings, namun kemudian


sederhana yang terlihat dalam persamaan underperform sesudah Seasoned Equity
(6). Hasil perhitungan indeks tersebut Offerings.
memperoleh hasil sebagai berikut: Hasil penelitian ini mengkonfirmasi riset
sebelumnya yang dilakukan oleh Cohen dan
Zarowin (2008) yang membuktikan bahwa
perusahaan-perusahaan yang melakukan
Seasoned Equity Offerings cenderung
(6)
outperform di periode sebelum Seasoned
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat Equity Offerings namun kemudian
disimpulkan bahwa nilai absolut akrual underperform di periode-periode sesudah
diskresioner (ABSDA) sesudah Seasoned Seasoned Equity Offerings. Kinerja
Equity Offerings lebih rendah dibandingkan perusahaan yang terkesan outperform
sebelum Seasoned Equity Offerings yaitu tersebut merupakan efek dari praktik
sebesar 40,66%. Dengan kata lain, nilai manajemen laba yang dilakukan perusahaan
absolut akrual diskresioner (ABSDA) sebelum melalui pemanfaatan asimetri informasi
Seasoned Equity Offerings lebih tinggi antara manajemen dengan investor. Praktik
59.34% dibandingkan sesudah Seasoned manajemen laba tersebut dilakukan dengan
Equity Offerings. Angka indeks di atas cara menaikkan nilai akrual diskresioner,
mempertajam hasil pendeteksian praktik tujuannya adalah untuk mendapatkan
manajemen laba yang dilakukan melalui respon yang baik dari investor pada saat
peningkatan nilai akrual diskresioner penawaran saham tambahan dilakukan.
sebelum aksi Seasoned Equity Offerings. Perusahaan yang melakukan Seasoned
Besaran selisih nilai akrual diskresioner Equity Offerings membuat keputusan
sebelum Seasoned Equity Offerings yang akuntansi yang oportunistik sebelum
hampir mencapai 60% dibandingkan dengan penawaran dilakukan. Sikap oportunistik ini
sesudah Seasoned Equity Offerings merupakan faktor esensial yang melandasi
menunjukkan upaya besar manajemen untuk terjadinya manajemen laba. Hal ini sesuai
terlihat outperform di mata investor sebelum dengan hasil penelitian Schipper (1989),
menawarkan saham tambahan melalui Healy dan Wahlen (1998).

62
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)

Hasil penelitian ini juga memberikan


bukti empiris bahwa penggunaan angka SIMPULAN
absolut terhadap nilai akrual diskresioner Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
mampu memperkuat kemampuan perangkat terdapat perbedaan nilai absolut akrual
analisis dalam mendeteksi praktik diskresioner di dalam informasi laba yang
manajemen laba. Angka absolut dapat dilaporkan oleh perusahaan sebelum dan
mengukur besaran (magnitude) manajemen sesudah Seasoned Equity Offerings (SEO).
laba yang diproksikan dengan nilai akrual Nilai absolut akrual diskresioner sebelum
diskresioner dari posisi angka nol tanpa Seasoned Equity Offerings lebih tinggi
mengindahkan simbol positif atau negatif dibandingkan dengan nilai absolut akrual
yang menyertai angka tersebut. Akrual diskresioner sesudah Seasoned Equity
diskresioner negatif dan positif diasumsikan Offerings. Hasil ini menunjukkan bahwa
memiliki besaran yang sama apabila diukur terjadi praktik manajemen laba yang
jaraknya dari angka nol. Angka akrual dilakukan oleh perusahaan sebelum
diskresioner negatif mempunyai nilai Seasoned Equity Offerings.
besaran aktual yang sama dengan angka Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini
akrual diskresioner positif, keduanya berupa penguatan teori windows of
berkaitan erat dengan kinerja laba yang opportunity, agency theory dan asimetri
dilaporkan perusahaan. informasi dalam pengkajian praktik
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian manajemen laba perusahaan sebelum dan
Kasznik (1999) yang membuktikan adanya sesudah melakukan aksi Seasoned Equity
korelasi antara kinerja laba perusahaan Offerings. Penguasaan informasi yang tidak
dengan akrual diskresioner. Perusahaan seimbang mengenai kondisi keuangan
dengan pendapatan rendah cenderung perusahaan mendorong manajemen untuk
menunjukkan akrual diskresioner negatif. melakukan praktik manajemen laba dengan
Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tujuan memunculkan kesan positif investor
pendapatan tinggi cenderung menunjukkan terhadap kinerja perusahaan sebelum
akrual diskresioner positif. Pendapatan melakukan penawaran saham tambahan.
perusahaan yang bersifat abnormal memiliki Sedangkan implikasi secara praktis, hasil
efek positif atau negatif terhadap laba penelitian ini dapat diperhitungkan oleh
termasuk terhadap komponen akrual. investor sebelum mengambil keputusan
Penggunaan angka absolut dalam investasi dan merespon aksi penawaran
penelitian ini sekaligus menjadi pembeda saham tambahan yang dilakukan oleh
penelitian ini dibandingkan dengan perusahaan.
penelitian yang pernah dilakukan oleh Hakim Keterbatasan dari penelitian ini adalah
(2008) yang menggunakan angka relatif pengujian yang dilakukan hanya
akrual diskresioner untuk mendeteksi praktik menggunakan satu model saja yaitu Modified
manajemen laba pada perusahaan- Jones Model sehingga komparasi hasil masih
perusahaan di Indonesia yang melakukan dapat dikaji lebih lanjut. Oleh karena itu,
Seasoned Equity Offerings. untuk penelitian selanjutnya dapat

63
Jurnal Economia, Volume 14, Nomor 1, April 2018

melibatkan sejumlah model lain dengan It's Implication for Standard Setting.
tujuan dapat semakin memperkuat hasil Accounting Horizons, 13(4), 365-383.
yang diperoleh. Kemudian pengujian Jogiyanto. (1998) Teori Portofolio and
terhadap variabel absolut akrual diskresioner Analisis Investasi. Yogyakarta: Penerbit
masih perlu dikembangkan dengan BPFE.
melibatkan variabel-variabel lain seperti Kasznik, R. (1999). On the Association
Return Turn Over Ratio dan Working Capital Between Voluntary Disclosure and
Earnings Management. Journal of
Ratio dengan tujuan untuk mengetahui
Accounting Research, 37(1), 57-81.
korelasi di antara variabel-variabel tersebut.
Kim, Y., & Park, M.S. (2005). Pricing of
Seasoned Equity Offers and Earnings
DAFTAR PUSTAKA Management. Journal of Financial and
Cohen, D.A. & Zarowin, P. (2008) Accrual- Quantitative Analysis, 40(2), 435-463.
Based and Real Earnings Management Loughran, T. & Ritter, J.R. (1997). The
Activities Around Seasoned Equity Operating Performance of Firms
Offerings. Diakses dari SSRN: Conducting Seasoned Equity Offerings.
https://ssrn.com/abstract=1081939 atau The Journal of Finance, 52(5), 1823-1850.
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1081939.
McLaughlin, R., Safieddine, A., & Vasudevan,
Dechow, P.M., Sloan, R.G., & Sweeney, A.P. G.K. (1996). The Operating Performance
(1995). Detecting Earnings Management. of Seasoned Equity Issuers: Free Cash
The Accounting Review, 70(2), 193-225. Flow and Post Issue Performance.
DuCharme, L., Malatesta, P.H., & Sefcik, S.E. Financial Management, 25(4), 41-53.
(2004). Earnings Management, Stock Morris, R.D. (1987). Signalling Agency Theory
Issues and Shareholder Lawsuit. Journal and Accounting Policy Choice. Accounting
of Financial Economics, 71(1), 27-49. and Business Research, 18(69), 47-56.
Gumanti, T.A. (2000). Earnings Management Rangan, S. (1998). Earnings Management and
dalam Penawaran Saham Perdana di The Performance of Seasoned Equity
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Offerings. Journal of Financial Economics,
Indonesia, 4(2), 165-183. 50(1), 101-122.
Guo, L., & Mech, T.S. (2000). Conditional Roychowdhury, S. (2006). Earnings
Event Study, Anticipation and Management Through Real Activities
Asymmetric Information: The Case of Manipulation. Journal of Accounting and
Seasoned Equity Issues and Pre-issue Economic, 42(3), 335-370.
Information Releases. Journal of
Schipper, K. (1989). Commentary on Earnings
Empirical Finance, 7(2). Diakses dari
Management. Accounting Horizons, 3(4),
https://doi.org/10.1016/S0927-
91-102.
5398(00)00007-4
Scott, W. (2015) Financial Accounting Theory
Hakim, L. (2008) Analisis Indikasi Earnings
(7th Edition). Canada: Pearson Canada Inc.
Management Terhadap Kinerja pada
Seasoned Equity Offerings. Skripsi. Sutanto, I.I. (2000). Indikasi Manajemen Laba
Universitas Islam Negeri Syarif Menjelang IPO oleh Perusahaan-
Hidayatullah. perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Healy, P., & Wahlen, J.M. (1999). A Review of
The Earnings Management Literature and

64
Deteksi Manajemen Laba …. (Perdana)

Teoh, S.H., Welch, I., & Wong, T.J. (1998). Teoh, S.H., Wong, T.J., & Rao, G.R. (1998). Are
Earnings management and The Accruals During an Initial Public Offering
Underperformance of Seasoned Equity Opportunistic?. Review of Accounting
Offerings. Journal of Financial Economics, Studies, 3(1-2), 175-208.
50(1), 63-99.

65

Вам также может понравиться