Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract
Pendahuluan
Sains merupakan ilmu tentang fenomena dan perilaku alam sepanjang dapat diamati oleh
manusia. Sains tumbuh dan berkembang berdasarkan eksperimen-eksperimen. Sebagai ilmu yang
tumbuh secara eksperimental, maka sains mengandung pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural. Pengetahuan deklaratif dipelajari siswa sebagai teori-teori, dan pengetahuan prosedural
dipelajari melalui praktikum (Dahar, 1989).
Lebih dari satu abad para pendidik berpandangan bahwa kegiatan praktikum merupakan
bagian yang penting dalam pembelajaran Sains, yang memberi kesempatan seseorang memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan berbuat dan berpikir, bekerja dalam kelompok serta
Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti adalah, “Bagaimanakah pembelajaran pemisahan campuran dengan
metode praktikum”? Dari rumusan masalah tersebut kemudian dirinci ke dalam sub masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pemisahan campuran dengan metode praktikum?
2. Alat apa saja yang didapatkan dari lingkungan sekitar dan bagaimanakah alat tersebut dirangkai
untuk pelaksanaan praktikum pemisahan campuran?
3. Zat-zat apa saja dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan praktikum
pemisahan campuran?
4. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran pemisahan campuran dengan metode
praktikum?
2. Pemanfaatan Barang Bekas dari Lingkungan Sekitar serta Rangkaian Alatnya untuk
Pelaksanaan Praktikum Pemisahan Campuran.
Pembelajaran pemisahan campuran ini merupakan praktikum berbasis lokal material.
Keterbatasan sarana dan prasarana di laboratorium bukanlah menjadi alasan untuk tidak melakukan
kegiatan praktikum. Banyak bahan-bahan di lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan praktikum. Berikut ini adalah contoh dari rangkaian alat untuk praktikum
pemisahan campuran yang dibuat dari barang-barang bekas:
a. Percobaan penyaringan
Alat yang diperlukan: Gambar rangkaian alat:
- Corong plastik
- Kawat
- Gelas plastik bekas
b. Percobaan rekristalisasi
Alat yang diperlukan:
- Rangkaian alat penyaringan - Wadah balsem bekas
- Botol obat bekas - Potensiometer bekas
- Tutup kaleng bekas - Sumbu
- Paku besar
Gambar rangkaian alat:
c. Percobaan distilasi
Alat yang diperlukan:
- Papan kayu - Wadah balsem bekas
- Botol obat bekas - Potensiometer bekas
- Tutup kaleng bekas - Sumbu
- Paku besar - Sedotan bengkok
- Gelas plastik bekas
d. Percobaan sublimasi
Alat yang diperlukan:
- Botol selai bekas - Wadah balsem bekas
- Bohlam bekas - Potensiometer bekas
- Tutup kaleng bekas - Sumbu
- Paku besar
Gambar rangkaian alat:
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya :
1. Pada pembelajaran pemisahan campuran dengan metode praktikum didapatkan empat sub-materi
yang dapat dipraktikumkan, yaitu: penyaringan; rekristalisasi; destilasi; dan sublimasi. Keempat
percobaan penyaringan; rekristalisasi; destilasi; dan sublimasi; masing-masing dilengkapi
dengan LKS.
2. Praktikum pada pembelajaran pemisahan campuran ini merupakan praktikum berbasis lokal
material. Rangkaian alat untuk percobaan-percobaan pemisahan campuran dibuat dari barang-
barang bekas yang diambil dari lingkungan sekitar.
3. Banyak zat yang dijumpai sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan untuk
keperluan zat-zat pada percobaan pemisahan campuran.
4. Aktifitas siswa dari awal hingga akhir pembelajaran sangat bagus. Siswa sangat antusias dan
tidak pernah terlihat bosan.
Daftar Pustaka
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mata
Pelajaran IPA untuk SMP/MTs.
Deboer, G E.. (1991). A History of Ideas in Science Education, Implication for Practice. New York
: Teacher College Press.
Hodson, D.. (1996). Philosophic of Secondary School Science Teachers, Curriculum Experience,
and Children’s Understanding of Science. Interchange. 24, 41-52.
Hofstein, Avi and Vincent N. Lunetta (1982). The Role of the Laboratory in Science Teaching :
Neglected Aspects of Research. Review, Educational Research,
Nakhleh, Mary B. (1994). Chemical Education Research in the Laboratory Environment: How can
research uncover, What student are learning. Journal of Chemical Education, 17, (3), 201 -
205.
Odubunmi, Olagunju and T. A. Balogun (1991). The Effect of Laboratory and Lecture Teaching
Methods on Cognitive Achievement in Integrated Science. Editor Ronald G. Good. Journal
of Research in Science Teaching, 28,(3), 213 - 224.
UNESCO (1973). New Unesco Source Book for Science Teaching. Paris: The Unesco Press.
White, R. T., (1996), The Link between the Laboratory and Learning, International J. Science
Education, 18(7), 761-774.
C. Cara Kerja
1. Susunlah gelas plastik, corong plastik, kertas saring, dan statif kawat seperti gambar berikut
ini:
Air kapur
..... .....
E. Pertanyaan
1. Bagaimana keadaan air setelah disaring melalui alat penyaring yang kalian buat?
.................................................................................................................................
2. Apa fungsi kertas saring?
.................................................................................................................................
3. Mengapa setelah dilewatkan pada kertas saring air menjadi jernih?
.................................................................................................................................
F. Kesimpulan
Campuran air kapur dapat dipisahkan dengan teknik............................, karena memiliki
perbedaan....................................................
I. Cara Kerja
1. Saring campuran garam kotor dengan menggunakan kertas saring, tampung hasil saringan
seperti pada gambar berikut:
2. Amati zat yang tersaring pada kertas saring, amati pula hasil saringannya!
3. Panaskan hasil saringan pada botol obat seperti pada gambar berikut:
4. Hentikan pemanasan setelah air menguap seluruhnya, amati garam yang terkumpul pada
dasar botol! Catat hasil pengamatan kalian ke dalam tabel!
Air garam
..... ..... .....
kotor
K. Pertanyaan
1. Ketika air garam kotor disaring, adakah yang tersaring oleh kertas saring? Apakah itu?
.................................................................................................................................
2. Bagaimana keadaan air garam hasil saringan?
.................................................................................................................................
3. Hasil saringan yang kalian tampung apakah masih mengandung garam? Mengapa?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. Setelah hasil saringan dipanaskan hingga air menguap seluruhnya, bagaimana rupa garam
yang dihasilkan?
.................................................................................................................................
L. Kesimpulan
Campuran air garam kotor dapat dipisahkan dengan teknik............................, karena garam dan
pengotornya memiliki perbedaan......................................................
O. Cara Kerja
1. Rangkaikan alat-alat seperti gambar berikut:
R. Kesimpulan
Campuran air dan aseton dapat dipisahkan melalui cara.....................
Karena air dan aseton memiliki..........................yang berbeda. Titik didih air
lebih...............daripada aseton.
U. Cara Kerja
1. Masukan dua sendok kamper kotor ke dalam botol bekas obat.
2. Tutup botol bekas obat dengan bohlam bekas berisi air dan sumbat lubang pada mulut botol
dengan kapas. Panaskan dengan pembakar spirtus seperti pada gambar berikut:
X. Kesimpulan
Kamper kotor merupakan..........................., yang dapat dipisahkan dengan
teknik...........................karena memiliki perbedaan.......................................................