Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Oleh:
IMAM GUNADI
NIM: 1113046000018
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
ABSTRACT
Imam Gunadi, 1113046000018, Analysis of The Tendency of Corporate Strategy
Through Strategic Position and Action Evaluation Matrix Approach (BMT Mekar
Da'wah Serpong). Bachelor Degree (S1) in Sharia Economics Study Program
(Concentration of Sharia Banking) Faculty of Economics and Business Syarif
Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, 1439 H / 2018 M.
This study aims to determine the financial strength, competitive advantage,
environmental stability, and industry strength in BMT Mekar Da'wah Serpong and
to update and choose the right strategy as the response to internal and external
environments that are unstable and constantly changing. This study uses
descriptive qualitative method, which is a research method that describes the
existing problems so as to obtain an overview of the object under study and the
problem can be solved correctly. In writing this research, researcher conduct field
research to obtain primary data by conducting interview and direct research on
party that considered competent. In addition, the researcher also conduct library
research to obtain secondary data, namely to obtain scientific and accurate data
sourced from books, documents, and other references related to the subject matter,
then further analyzed to find out the right phenomena. This study concludes that
the results of the Strategic Position and Action Evaluation Matrix (SPACE) show
the coordinate points of the vector lines are +4 on the X axis and -0.9 on the Y
axis. This shows that the right strategy to be applied to BMT Mekar Da'wah is a
Competitive Strategy. Competitive Strategies include Backward Integration,
Forward Integration, and Horizontal Integration; market penetration, market
development, and product development.
Keywords: Strategy Management, Strategic Position and Action Evaluation
Matrix, Cooperation, BMT, BMT Mekar Da'wah.
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala nikmat,
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah ke zaman yang penuh dengan
dan bantuan serta semangat dan doa dari orang-orang di sekeliling penulis selama
1. Orang tua penulis, Ibunda Suwarti dan Ayahanda Sarman yang selalu
memberikan doa dan dukungan baik materi maupun imateri serta motivasi
yang tiada henti, sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat
selama perkuliahan.
iv
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat
selama perkuliahan.
4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah dan Ibu Ir. Rn. Tini Anggraini, S.T, M.Si. selaku Sekretaris Program
Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Tim
Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
penyelesaian skripsi.
7. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
8. Para staf akademik dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
pengerjaan skripsi.
v
10. Irfan Ahmad Riva‟i selaku manajer BMT Mekar Da‟wah yang telah bersedia
11. Risma Septiana selaku ketua bagian operasional BMT Mekar Da‟wah yang
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan
13. Keluarga besar Center for Islamic Economics Studies sebagai tempat
berdialektika.
14. Keluarga besar Queen Pro Nusantara Foundation yang telah memberikan
15. Keluarga besar Nusantara Kalingga Murthi Research Foundation yang telah
16. Keluarga besar Universal Interstudy Forum of Youth atas masukan dan
17. Sahabat empat serangkai, Zakaria Achmadi Zein, Rosita Tohir, dan Jazmi
Ghazzan. Terima kasih telah menjadi bagian dalam pencarian jati diri dan
vi
18. Adik penulis Didi Prawira Yuda dan Muhammad Fauzan yang telah
19. Nabila yang telah memberikan motivasi dan doa selama berjalannya
pengerjaan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk
Imam Gunadi
vii
DAFTAR ISI
ABSTRACK ........................................................................................................ ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
viii
F. Konflik Kerja ......................................................................................... 55
G. Pelatihan Sumber Daya Manusia ............................................................ 60
H. Keragaman Budaya Perusahaan .............................................................. 60
I. Ilmu Politik ............................................................................................ 62
J. Laporan dan Rasio Keuangan ................................................................. 64
K. Inflasi ..................................................................................................... 69
L. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
1.2 Tabel Realisasi dan Target BMT Mekar Da‟wah Serpong 2016 ..................... 7
xi
DAFTAR GAMBAR
4.1 Gambar Garis Arah Vektor Kurva Matriks SPACE BMT Mekar Da‟wah ..... 97
xii
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah strategi dirumuskan untuk suatu tujuan yang ingin dicapai, upaya
untuk mengkomunikansikan apa saja yang akan dikerjakan, serta kepada siapa hal
tersebut dikomunikasikan, dan juga perlu dipahami mengapa hasil kinerja tersebut
perlu dinilai. Suatu strategi terdiri dari suatu kumpulan pilihan yang terintegrasi,
dan perlu disadari bahwa pilihan tersebut belum tentu dapat menjangkau atau
memenuhi pilihan yang dianggap penting dari suatu hal yang dihadapi oleh
orang strategis harus berupaya untuk dapat meyakinkan bahwa orang yang
tepatlah yang dapat mengetahui apa maksud dan tujuan dari organisasinya, serta
mempengaruhi lingkungannya. 1
bagaimana ia menang atau menjadi unggul dalam lingkungannya. Oleh karena itu,
setiap orang pada dasarnya adalah orang yang strategis, di mana ia harus
tujuan atau harapannya. Seorang yang merupakan orang strategis, akan selalu
1
Ibid, h. 3.
2
apa yang akan dilakukan untuk pencapaian tujuan dan harapannya. Penetapan apa
dengan “strategi”.
Banyak rumusan tentang apa itu strategi, salah satunya adalah yang terkait
dengan penetapan keputusan yang harus diambil dalam menghadapi para pesaing
perlu ada kegiatan yang diarahkan, terutama dalam memperkirakan perilaku satu
tujuan dan sasaran suatu organisasi yang mendasar dan bersifat untuk jangka
panjang. 2
apabila para pesaing tidak menggunakan strategi yang sama. Keunggulan bersaing
tersebut hanya dapat dipertahankan bila para pesaing yang ada sekarang dan para
pesaing yang baru tidak meniru atau menggantikannya. Membangun strategi harus
2
Sofjan Assauri, Strategic Management; Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2016), h. 1-2.
3
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang
kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan
kaum fakir miskin. BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang terdiri atas
dua kegiatan sekaligus yaitu Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Kegiatan Baitul
Maal dalam BMT adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana
yang bersifat nirbala (sosial). Sumber dana diperoleh dari zakat, infaq, dan
Dana tersebut lalu disalurkan kepada mustahik, yang berhak, atau untuk
3
Widodo, Hertanto, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999), h.81.
4
Suwata, Sumber Daya Manusia di BMT, (www.kompasiana.com), 26 Juni 2015, Diakses
pada 10 Maret 2017.
4
yang mendukung tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang mana
jarang dijangkau, baik oleh bank maupun BPRS 5. Namun, berdasarkan data Bank
memperlihatkan tren yang meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2010, besaran
kredit UMKM yang disalurkan sebanyak Rp 394,3 triliun dan meningkat sebesar
21,71 persen menjadi Rp 479,89 triliun pada tahun 2011. Nilai kredit terus
Hal tersebut sejalan dengan data yang dirilis oleh Kementrian Koperasi
dan UKM mencatat kontribusi sektor UMKM meningkat dari 57,84% menjadi
60,34% dalam lima tahun terakhir. Tidak hanya itu, sektor UMKM juga telah
membantu penyerapan tenaga kerja di dalam negeri. Tenaga kerja pada sektor
UMKM tumbuh dari 96,99% menjadi 97,22% dalam periode lima tahun terakhir. 7
Pada tabel pertumbuhan koperasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS)
5
M. Nur Rianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung:Pustaka Setia, 2012), h.
341.
6
Desi Purnamasari, “Baru 20 Persen Kredit Bank yang Mengalir ke UMKM”. Artikel
diakses 1 Oktober 2018 dari Tirto.id.
7
Dinda Audriene Mutmainah, “Kontribusi UMKM Terhadap PDB Tembus Lebih Dari
60 Persen”, diakses pada 19 Februari 2018 dari cnnindonesia.com.
5
penurunan, yaitu pada tahun 2013-2014 4,84%, 2014-2015 2,84%, dan 2015-
meningkat. Saat ini jumlah UMKM di Indonesia ada 57.895.721 unit. 8 Hal ini
tentu menjadi ancaman bagi industri keuangan mikro yang harusnya UMKM
menjadi pasar untuk koperasi dan BMT atau lembaga keuangan mikro lainnya.
dari industri keuangan yang baru booming, yaitu fintech. Tahun 2018 ini,
perkembangan fintek diprediksi semakin pesat. Nilai transaksi fintek tahun ini
akan mencapai 22,784 miliar dolar Amerika Sirikat (AS) atau sekitar Rp 307,58
triliun (kurs Rp 13.500/dolar AS), tumbuh 22% dibandingkan realisasi tahun lalu. 9
Selain itu risiko kredit bermasalah (NPL) dari fintech lending menurun
dari angka 0,99 persen pada bulan desember ke angka 0,53 persen pada april
2018. Jumlah peminjam hingga april 2018 sebanyak 1.467.782 meningkat 468,79
8
Badan Pusat Statistik, Tabel Pertumbuhan Koperasi Dari Tahun 2013-2016,
(www.bps.go.id), Diakses pada 07 Maret 2017.
9
Dimitri Mahayana, “Laju Fintech untuk Koperasi di Indonesia”. diakses 01 Oktober
2018 dari cnbcindonesia.com.
10
Putri Syifa Nurfadhilah, “OJK Umumkan 64 Fintech Terdaftar Resmi per-Juni 2018”.
Diakses pada tanggal 01 Oktober 2018 dari kompas.com.
6
ancaman dari industri perbankan dan fintech, ancaman juga datang dari birokrasi
Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan
direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015. Tujuan MEA 2015 adalah
menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadi
arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal
yang lebih bebas. Keterlibatan semua pihak diseluruh anggota negara ASEAN
kompetitif bagi kegiatan investasi dan perdagangan bebas yang pada gilirannya
menjadi semakin tinggi, BMT atau Koperasi tentunya harus siap dengan hal ini.
Jika lembaga keuangan mikro seperti koperasi atau BMT tidak dapat beradaptasi
11
Wawancara dengan Nurisma Septiani selaku Kabag Operasional BMT Mekar Da‟wah
Serpong.
12
Wawancara dengan Bapak Irfan selaku Manajer BMT Mekar Da‟wah Serpong
13
Kementrian Perdagangan RI. Peluang dan Tantangan Indonesia. (Warta Ekonomi.
2015), h. 3.
7
Dalam era globalisasi dan kondisi ekonomi yang dinamis BMT atau
Perlindungan Konsumen tentang literasi dan inklusi keuangan tahun 2016 yang
lebih menguntungkan dan berhasil dari pada yang tidak. 15 Pada saat ini BMT
secara utuh, sehingga target-target yang ditentukan selalu tidak tepat sasaran.
Berikut adalah kinerja BMT Mekar Da‟wah beserta target yang telah ditentukan.
Tabel 1.2 Realisasi dan Target Koperasi BMT Mekar Da’wah Serpong 2016
14
Departemen Inklusi dan Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, Survei Nasional
dan Literasi Keuangan 2016.
15
Fred David. Manajemen Strategis, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 24.
8
tentunya akan terstimulasi dalam mencari strategi utama yang tepat untuk
perusahaan. Dengan melihat faktor-faktor yang ada di luar perusahaan dan yang
serta dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi, maka hal ini akan membuahkan
ada strategi utama yang akan memayungi perusahaan. Metode perumusan strategi
conservative, defensive dan competitive. Maka dari itu peneliti mengambil judul
B. Identifikasi Masalah
2. Data yang dirilis oleh Kementrian Koperasi dan UKM dalam “Blue Print
tahun dengan rata-rata 15,3% setiap tahunnya, dimana pada tahun 2010 Rp
394,30 Triliun dan pada tahun 2016 sudah mencapai Rp 900,39 Triliun.
3. Nilai transaksi fintech pada tahun 2018 mencapai 307,58 triliun; meningkat
22% dari tahun 2017, dengan NPL menurun dari 0,99% pada desember 2017
pada dua tahun berikutnya menurun 2,82% pada tahun 2014-2015 dan
keuangan.
terhadap BMT hanya 4,2 persen, berbanding jauh dengan perbankan yang
C. Pembatasan Masalah
kondisi eksternal dan internal guna terhindar dari disrupsi industri keuangan.
11
D. Rumusan Masalah
Serpong?
Mekar Da‟wah?
E. Tujuan Penelitian
yang bersifat umum maupun tujuan yang bersifat khusus. Adapun tujuan yang
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Instansi
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
dimana data yang digunakan adalah data primer, untuk mengetahui posisi
yang digunakan bukan hanya data primer, melainkan data sekunder adalah
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
strategis eksternal. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk
kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan dengan
Dalam penelitan ini, jenis data yang dikumpulkan adalah data primer
a. Observasi
b. Dokumentasi
c. Wawancara
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D,
Cet. X, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 329.
17
Danang Sunyoto, Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta:
Caps Center Foracademi Publishing Service, 2013), h. 59.
15
d. Library Research
(Matriks SPACE).
H. Penelitian Terdahulu
I. Kerangka Teori
yang dibuat. Apabila strategi yang diambil tepat, hal tersebut dapat
maka perlu adanya pengelolaan yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan
sebagai perusahaan yang kuat dalam bersaing semakin sulit untuk ditempuh.
Sehingga para manajer mungkin akan berfikir keras untuk menetapkan strategi
utama perusahaan. Hal ini disebabkan meningkatnya inovasi dari para pesaing
sehingga keputusan strategi tidak akan berumur lama dan harus menentukan
strategi baru.
ekonomi, budaya, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan faktor lainnya. Dari berbagai
faktor tersebut, dan ketatnya persaingan, maka dari itu perusahaan dipaksa untuk
dibutuhkan alat analisis yang tepat juga agar dapat beradaptasi dengan keadaan di
Position and Action Evaluation). Matriks ini merupakan kerangka empat kuadran
yang menunjukan apakah strategi yang harus digunakan cenderung berada pada
J. Sistematika Penulisan
yang sistematis dalam skripsi ini, maka penulis menyajikan ke dalam lima bab
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, yang menjelaskan tentang pokok
sistematika penulisan.
Pada bab ini berisikan landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. terdiri dari teori-teori untuk menemukan strategi yang tepat untuk BMT
Mekar Da‟wah.
Bab ini menyajikan gambaran umum perusahaan dan rancangan penelitian yang
Di dalam bab ini hasil penelitian dari berbagai sumber dan data pustaka akan
penulis bahas dan tuliskan di dalam bab ini sesuai dengan data yang sudah
19
BAB V : PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis
pembelajaran, penelitian dan pekerjaan lainnya. Jika dilihat dari etimologi, kata
analisis diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu “analusis” yang artinya
Anne Gregory berpendapat bahwa analisis adalah langkah atau tahapan pertama
B. Manajemen Strategi
1. Pengertian Strategi
atau ilmu kepanglimaan. Strategi dalam pengertian kemiliteran ini berarti cara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata strategi yaitu
“ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu di perang dan damai; Ilmu dan seni memimpin bala
18
Pengertianparaahli.com, diakses pada 30 September 2018.
19
Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 1.
21
menguntungkan”. 20
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu
tertentu. Tidak ada suatu strategi, tanpa adanya tujuan yang harus dicapai. 22
Action Evaluation--SPACE)
and Action Evaluation) dicetuskan pertama kali oleh H. Rowe, R. Mason, dan
20
http://www.KamusBahasaIndonesia.org, diakses pada tanggal 25 februari 2017.
21
Husein Umar, Strategic Management In Action, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 31.
22
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI, Ilmu & Aplikasi Pendidikan Bagian.2,
(Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 167.
22
industri (IS).
yang telah diberikan pada variabel dari setiap dimensi dan kemudian
e. Petakan nilai rata-rata untuk FS, IS, AC, dan ES pada sumbu yang sesuai
f. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu X (AC, IS) dan petakan hasilnya
pada sumbu X.
g. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu Y (FS, ES) dan petakan hasilnya
pada sumbu Y.
i. Gambarkan arah vektor dari kordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang
atau strategi kombinasi semuanya itu masuk akal untuk dipilih, bergantung
produk, dan diversifikasi terkait. Arah vektor bisa jadi terletak di kiri bawah
diversifikasi terkait. Terakhir, arah vektor bisa terletak di kanan bawah atau
pengembangan produk.
3. Strategi-strategi Integrasi
a. Integrasi ke Depan
dana yang disalurkan, baik dalam bentuk tabarru atau tijari. Berikut
kedepan, yaitu:23
berikut:
a) Pembiayaan Murabahah
23
Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013), h. 97.
26
keuntungan (marjin).
jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama
b) Pembiayaan Salam
penjual. Sekilah transaksi ini seperti jual beli ijon, namun dalam
keuntungan (marjin).
c) Pembiayaan Istishna’
pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tetapi
jasa.
Pada akhir masa sewa, BMT dapat saja menjual barang yang
a) Pembiayaan Musyarakah
berwujud.
fleksibel.
29
b) Pembiayaan Mudharabah
4) Akad Pelengkap
akad-akad tabarru’.
b) Rahn (Gadai)
31
riil pasar;
kreditur.
c) Qardh
d) Wakalah (Perwakilan)
b. Integrasi ke Belakang
Bila merujuk pada lembaga BMT, tentu saja yang akan menjadi
1) Simpanan Pokok
2) Simpanan Wajib
33
3) Simpanan Sukarela
di LKMS.
1) Wadhiah
sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lainnya, baik individu
24
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2003). h. 57.
34
a) Wadhi’ah Al-Amanah
disyaratkan sebelumnya.25
senantiasa kompetitif.
2) Mudharabah
25
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2005), h. 22.
36
a) Mudharabah Mutlaqah
mudharabah muqayyadah.
26
Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000.
38
c. Integrasi Horizontal
4. Strategi-strategi Intensif
a. Penetrasi Pasar
pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui
b. Pengembangan Pasar
c. Pengembangan Produk
5. Strategi Diversifikasi
Terdapat dua jenis umum strategi diversifikasi yaitu terkait dan tidak
terkait. Bisnis dikatakan terkait ketika rantai nilai bisnis memiliki kesesuaian
strategis lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif; bisnis dikatakan tidak
terkait jika rantai nilai bisnis sangat tidak mirip sehingga tidak ada hubungan
6. Strategi Defensif
a. Penciutan
untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. Hal tersebut bisa juga
beban.
b. Divestasi
guna akuisisi atau investasi strategis yang lebih jauh. Divestasi dapat
terlalu banyak modal, atau yang tidak begitu sesuai dengan aktifitas
perusahaan yang lain. Divestasi juga telah menjadi strategi yang popular
bagi perusahaan untuk berfokus pada bisnis inti mereka dan tidak terlalu
terdiversifikasi.
c. Likuidasi
Nama Baitul Maal berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata bait
artinya “rumah”, dan al-maal yang berarti “harta”. Baitul Maal berarti rumah
41
lembaga yang mempunyai tugas khusus menangani segala harta umat baik
munculnya nama Baitul Maal pada masa itu adalah terkait dengan urusan
negara berkenaan dengan pengelolaan harta baik berupa uang maupun barang
Baitul Maal seperti ini, yaitu mengelola harta umat oleh negara dengan
secukupnya; hak amil sebanyak banyaknya 12,5% (persen) atau 1/8 bagian
terus berlangsung sampai dengan masa ke-khalifahan Ali bin Abi Thalib (35-
40 H/656-661 M).
Maal berubah, yaitu pada masa pemerintahan Bani Umayyah, Baitul Maal
Abbasiyah dan Umayyah, Baitul Maal telah menjadi lembaga penting bagi
Indonesia menjadi menyempit. Baitul Maal tidak lagi menjalankan tugas luas
menyalurkan zakat, infaq, shadaqah atau sebagai lembaga amil saja, dengan
nama BAZIS, didorong oleh pertemuan sebelas tokoh ulama nasional yang
edaran kepada para pejabat dan instansi terkait untuk menyebarluaskan dan
DKI Jakarta.
2. Perkembangan BMT
hukum koperasi tampaknya sebagai pilihan yang dianggap paling tepat untuk
Tahun 1988 menyusul muncul Koperasi Ridho Gusti, dan pada tahun
1992 muncul lembaga yang menggabung nama Baitul Maal dan Tamwil,
dengan BMT Insan Kamil. Mulai pada masa inilah secara sadar umat lebih
familiar dan mengenal BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang
komersial.
dalam satu manajemen yang sering kali membuat tidak fokusnya manajemen
BMT dengan dua bidang. Oleh karena itu BMT mulai konsentrasi pada
memenuhi kebutuhan, tidak saja karena sistemnya yang syar’i, namun juga
karena fungsi manfaat sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kemudian
BMT yang banyak dimotori oleh aktivis, jamaah masjid, dan organisasi
Indonesia masih beragam, baik dari sisi produk, akad, maupun sistem
terutama dari segi SDM dan modal dasar. Oleh karena itu umat banyak
Gerakan nasional BMT tahun 1995 (yang dimotori oleh PINBUK) tampaknya
mempunyai peran yang cukup penting dalam hal ini. Pada masa inilah BMT
para civitas BMT untuk memperkuat BMT dan mengatisipasi risk prediction
(perkiraan risiko), yang dapat terjadi sebagai lembaga keuangan umat dengan
mendirikan bisnis unit yang diharapkan dapat berperan tidak saja dalam
D. Disiplin Kerja
27
Abdul Ghafar Ismail, BMT;Praktik dan Kasus, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 3-6.
46
terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak
sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya.
aturan tungku panas (hot stove rule), tindakan disiplin progresif, dan tindakan
disiplin positif berorientasi kemasa yang akan datang dalam bekerja sama
48
Aturan tungku panas atau hot stove rules merupakan prinsip-prinsip yang
impersonal nature.
berkembang mulai dari hukuman yang ringan hingga yang sangat keras.
seorang pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh
beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang umumnya berlaku
1) Teguran lisan;
2) Teguran tertulis;
2) Penurunan gaji;
1) Penurunan jabatan;
3) Pemberhentian;
4) Pemecatan.
1. Penempatan
posisi kerja tertentu, hal ini terjadi khusus pada karyawan baru. Kepada
luar perusahaan. Kedua, penugasan di tempat yang baru bagi karyawan lama
28
Veithzal Rivai dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia; Dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 147.
52
Dalam alur ini, terdapat tiga jenis penting dari penempatan, yaitu
promosi, transfer, dan demosi. Setiap keputusan harus diiringi oleh orientasi
diantaranya:
a. Promosi
dari posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat
terjadi dalam penempatan. Terdapat tiga hal yang mendasari keputusan bagi
a. Evektifitas
b. Tuntutan Hukum
alasan apapun termasuk tanpa alasan. Selama ini pula, pemerintah dan
rekrutmen, seleksi, orientasi, dan pelatihan tidak hilang. Uang juga dapat
dapar dikurangi.
F. Konflik Kerja29
Konflik dalam perusahaan terjadi dalam berbagai bentuk dan corak, yang
sering berpotensi terjadinya gesekan, sakit hati dan lain-lain. Sebagai individu
karyawan yang karena tugas selalu berhubungan satu sama lain. Meskipin
29
Veithzal Rivai dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia; Dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 717.
55
membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan dan atau karena
persepsi. Pengertian ini mencakup rentang yang luas dari konflik yang
diidentifikasi, yaitu:
antara kelompok yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi prestasi
2) Ketergantungan berurutan
tugasnya.
pasien.
maka dengan mudah bisa dipahami mengapa konflik itu terjadi. Dalam
kondisi seperti itu maka ada kelompok yang menang dan ada kelompok
posisinya;
tujuannya;
kelompok lainnya;
yaitu:
diplomatis;
b. Kompromi
diantaranya:
pendapat;
penyelesaian konflik.
integratif, yaitu:
mengatasi sendiri konflik yang sedang timbul, maka manajer bisa menggunakan
tenaga eksternal sebagai penengah atau mediator. Hal ini karena manajemen tidak
globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu, kegiatan pelatihan tidak
dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki era persaingan yang
semakin berat, ketat, tajam pada abad milenuim. Berkaitan dengan hal tersebut
a. Pengertian Pelatihan
yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih
karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama. Pelatihan secara singkat
didefisinikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan
belakang budaya dan adat yang beragam. Berdasarkan tipologi yang ada dalam
masyarakat Indonesia yang mempunyai semboyan Bhineka Tungggal Ika itu dapat
30
Veithzal Rivai dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia; Dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 163.
61
kebudayaan.31
juga memiliki budaya pada dirinya sendiri, yang dapat mempengaruhi cara
dengan budaya yang berbeda-beda, hal itu tentu dapat mempengaruhi cara bekerja
cara bekerja dari satu organisasi tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Halord
Andrew Patrick dan Vincent Raj Kumar bahwa keragaman budaya tidak hanya
menentukan efek dari keragaman dalam sebuah organisasi, tetapi juga tingkat
dan budaya. 32 Sedangkan menurut Choi Sungjoo dan Hal G. Rainey, perbedaan
I. Ilmu Politik
macam adalah kegiatan suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut
31
Wilodati, Unity and National Harmony dalam Bhineka Tunggal Ika, Jurnal Sekretariat
Negara RI, (2010), h. 150.
32
Harold Andrew Patrick & Vincent Raj Kumar, Managing Workplace Diversity, Sage
Journals, (2012), h. 3.
33
Choi SungJoo & Rainey, Managing Diversity in U.S. Federal Agencies: Effect of
Diversity and Diversity Management on Employee Perceptions of Organization Performance,
Wiley Online Libraly Journal, (2010), h. 109.
62
pembagian atau alokasi dari sumber-sumber dan sumber daya yang ada.
konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. cara-cara yang dipakainya
kita jumpai disebabkan karena setiap sarjana meneropong hanya satu aspek
atau unsur dari politik saja. Unsur itu diperlakukannya sebagai konsep pokok,
a. Pengambilan Keputusan
34
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 8.
63
b. Negara
ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan negara, dan
melakukan tugas-tugasnya.37
c. Kekuasaan
35
Joyce Mitchell, Political Analysis and Public Policy; an Introduction to Political
Science, (Chicago: Rand Mc. Nally, 1969), h. 4.
36
Roger F. Saltau, An Introduction to Politics, (London: Longmans, 1961), h. 4.
37
J. Barent, Ilmu Politika; Suatu Perkenalan Lapangan, terjemahan L.M. Sitorus,
(Jakarta: PT. Pembangunan, 1965), h. 23.
38
Deliar Noer, Pengantar ke Pemikiran Politik, (Medan: Dwipa, 1965), h. 56.
64
tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini
dan pemilik perusahaan. Di samping itu, banyak pihak yang memerlukan dan
merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai
a. Merencanakan;
b. Mencari;
dana dari berbagi sumber dan membuat keputusan tentang sumber dana yang
39
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 66.
65
tujuan ini dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang
yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam
neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan
keuangan dibuat per-periode, misalnya tiga bulan atau enam bulan untuk
dilakukan satu tahun sekali. Disamping itu, dengan adanya laporan keuangan,
keuangan tersebut.
informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada
suatu periode;
laporan keuangan perusahaan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi
juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat
b. Menyeluruh.
dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dan masa sekarang. Misalkan
laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan
a. Rasio Profitabilitas
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dan dari penjualan dan pendapatan
investasi.
tahun sekarang;
69
sendiri;
K. Inflasi40
1. Pengertian Inflasi
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push
inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi
(administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam
Dalam konteks makro ekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang
40
(www.bi.go.id), Diakses pada 07 Desember 2017.
70
lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin dari
saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan
permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya keagamaan
halnya pada saat penentuan UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau
inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke
waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang
dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilaksanakan oleh
harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar
berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.
level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam
atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.
3. Pengelompokan Inflasi
c. Kelompok Perumahan;
d. Kelompok Sandang;
e. Kelompok Kesehatan;
1) Interaksi permintaan-penawaran;
pangan internasional.
L. Kerangka Pemikiran
Kekuatan Stabilitas
Posisi Finansial Posisi Lingkungan
Strategis Strategis
Internal Keunggulan Eksternal Keunggulan
Kompetitif Industri
Agresif
Kompetitif
Hasil
Strategi
Konservatif
Defensif
mengenai alur penelitian yang lebih sistematis, lebih dinamis, dan terstruktur
BAB III
GAMBARAN UMUM BMT MEKAR DA’WAH 41
dengan berbentuk lembaga keuangan mikro atau Baitul Maal wa Tamwil (BMT).
Sebelum nama BMT Mekar Da‟wah ada, BMT menggunakan nama Taruna
Qur‟an yang mulai beroperasi awal november 2003 dengan nama BMT Mekar
Da‟wah, yang manajemennya diatur oleh BMT Taruna Qur‟an yang berada di
Yogyakarta.
Qur‟an Yogyakarta sebagai induk, sehingga akhirnya diambil alih oleh komunitas
peduli syariah yang ada di Jakarta. Pembenahan manajemen itu dilakukan oleh
mengalami pasang surut, akhirnya pada tahun 2008 BMT Mekar Da‟wah dapat
membentuk tim kinerja yang solid. Pemulihan yang makin solid terlihat pada
tahun 2009, kinerja BMT baik dari sisi Baitul Tamwil tertata rapi dan dari sisi
41
Profile Company BMT Mekar Da‟wah
76
Fungsi BMT dengan pemberdayaan ekonomi umat dari sosial dan bisnis,
BMT, baik dari lembaga keuangan, pendidikan, pemerintah, dan lembaga lainnya.
Keikutsertaan dan kebersamaan lembaga lain didalam kegiatan dan program yang
diadakan BMT Mekar Da‟wah, sesuai motto BMT yaitu “Jujur Bermitra
Profesional Bekerja”.
1. Visi
syariah.
2. Misi
3. Tujuan
syariah.
kemaslahatan umat.
1. Filosofi
2. Prinsip
78
prinsip syariah.
Da‟wah.
3. Fungsi
1. Target
pemberdayaan.
nasional.
a. Motto:
b. Jargon:
1. Prinsip Kerja
c. Selalu berusaha berlaku jujur dan seimbang atau adil dalam menentukan
suatu keputusan.
81
2. Etika Kerja
pihak.
f. Selalu menjaga nilai-nilai ibadah di dalam tiap bekerja dan sesuai Syariat
Islam.
empati.
1. Teknologi
accountable.
82
2. Jaringan Kerja
komunitas Serpong dan komunitas yang lebih besar yakni Kota Tangerang
fungsinya secara baik, demi kemaslahatan umat yang sesuai dengan Syariat
Islam.
untuk tagihan seperti; listrik, telepon, dan bahkan dapat melayani pembelian
pulsa dan transfer antar bank, semua dilakukan secara otomatis atau online.
83
I. Program-program Kerja
sebagai suatu jaringan kerja yang lebih besar. Hal tersebut sesuai dengan
fungsi BMT Mekar Da‟wah dalam perannya sebagai salah satu bagian
masyarakat yang tidak terlepas dari semua kegiatan yang dilaksanakan BMT
dari sumber daya insani maupun usaha yang akan menjadi kekuatan yang
sangat dahsyat apabila dikelola dengan baik dan benar dengan muamalah
yang lebih besar bagi lingkungan, baik dari sisi manfaat maupun peranan
BMT sendiri.
84
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Kekuatan Finansial
Dengan kata lain seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk
Rp 3.700.594.858,87
Rasio Lancar =
Rp 3.312.809.482,97
Jadi, rasio lancar BMT Mekar Da‟wah pada tahun 2017 adalah 1,2
kali. Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,2 kali utang lancar.
85
Dengan kata lain seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang atau
Total Utang
Debt Ratio =
Total Aset
Rp 3.591.795.694,72
Debt Ratio =
Rp 4.294.739.954,86
b. Keunggulan Kompetitif
42
Wawancara dengan Ketua Bagian Operasional BMT Mekar Da‟wah.
43
Hasil kuisioner terbuka dan tertutup dengan Manajer BMT Mekar Da‟wah sebagai
responden.
87
(3) Pemberhentian;
(4) Pemecatan.
diantaranya:
memberikan pendapat;
penyelesaian konflik.
a. Stabilitas Lingkungan
1) Kondisi Politik
45
Wawancara dengan Ketua Bagian Operasional BMT Mekar Da‟wah.
89
pengembangan.46
(Pilkada).47
46
Anto Kurniawan, Dirut LPDB; Korupsi Jadi Penghambat Utama Daya Saing
Koperasi, (ekbis.sindonews.com), Diakses pada 15 Desember 2017.
47
Harwanto Bimo Pratomo, 5 Plus Minus Ekonomi Indonesia di Tahun Politik 2018,
(www.merdeka.com), Diakses pada 18 Januari 2018.
90
2) Investasi Bodong
bunga yang diberikan tanpa berfikir panjang terlebih dahulu. Saat ini
3) Kondisi Ekonomi
naik sebesar 0,24 persen dibanding upah buruh tani Juli 2018,
pada Agustus 2018 naik 0,14 persen dibanding upah Juli 2018,
50
Badan Pusat Statistik, Upah Harian Buruh Tani dan Buruh Bangunan,
(www.bps.gp.id), Diakses pada 05 September 2018.
51
Ibid.
52
Depertemen Komunikasi BI, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2017, (www.bi.go.id),
Diakses pada 18 Januari 2018.
92
4) Culture Management
suku jawa. 53
b. Kekuatan Industri
cukup lama, yaitu dari tahun 2003, sehingga saat ini BMT Mekar
dihindari. 54
a) Funding
b) Financing
tim medis.
56
Laporan Rapat Anggota Tahunan 2016.
94
lainnya.
a) Pelatihan Teller;
dalam Matriks SPACE, yaitu skala 1 (paling buruk) dan 6 (paling baik) untuk
57
Wawancara dengan Ketua Bagian Operasional BMT Mekar Da‟wah.
95
perusahaan karena pihak internal yang mengetahui seberapa baik dan buruk
Di bawah ini adalah hasil bobot atau nilai yang diperoleh BMT Mekar
Da‟wah yang nantinya akan diolah kembali untuk menentukan arah garis vektor
pada kurva Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation). Berikut
Pernyataan Bobot
Rasio Lancar BMT Mekar Da‟wah 2017 3
Debt Ratio BMT Mekar Da‟wah 2017 2
Potensial Profit BMT Mekar Da‟wah 2016-2017 3
Jumlah 8
Rata-rata 2,7
Pernyataan Bobot
Kualifikasi Pendidikan dan Penempatan SDM -3
Metode Penyelesaian Konflik Kerja -1
Disiplin Kerja -1,7
Teknologi Operasional Kerja -1
Jumlah -6,7
Rata-rata -1,7
58
Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
96
Pernyataan Bobot
Kondisi Ekonomi -3,25
Kondisi Politik -4
Investasi Bodong -6
Culture Management -1
Jumlah -14,25
Rata-rata -3,6
Pernyataan Bobot
Halangan Masuk Pasar 6
Produk BMT Mekar Da‟wah 5
Program Sosial BMT Mekar Da‟wah 5,7
Pelatihan SDM BMT Mekar Da‟wah 6
Jumlah 22,7
Rata-rata 5,7
masing variabel posisi strategis di atas, maka selanjutnya adalah mengolah hasil
maka dapat diketahui pada sumbu X berada pada titik kordinat 4.0 sedangkan
pada sumbu Y berada pada titik kordinat -0.9. Maka, arah garis vektornya adalah:
Gambar 4.1 Garis Arah Koordinat Vektor Kurva Matriks SPACE Strategi
BMT Mekar Da’wah
FS
CA IS
(+4, -0,9)
Strategi Kompetitif
ES
Action Evaluation) maka Strategi Utama yang cocok dan tepat untuk
mempunyai kendali yang lebih besar atas mitra funding), Integrasi ke Depan
(memperoleh atau mempunyai kendali yang lebih besar atas mitra lending), dan
atas pesaing); penetrasi pasar (mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk
produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya upaya strategi
atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru), dan pengembangan produk
(mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk dan jasa saat ini
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
finansial pada BMT Mekar Da‟wah dapat ditunjukan melalui beberapa rasio
keuangan dan potensial profitnya. Dari hasil pembahasan adapun rasio lancar pada
BMT Mekar Da‟wah tahun 2017 adalah 1,2 kali, artinya jumlah aktiva lancar
sebanyak 1,2 kali utang lancar. Pada hasil pembobotan rasio lancar mendapat
perusahaan dibiayai dengan utang (bobot 2). Sedangkan potensial profit BMT
Mekar Da‟wah 2016-2017 adalah 0,78% (dengan bobot 3). Adapun rata-rata dari
teknologi yang sudah mapan sehingga pada posisi strategis keunggulan kompetitif
BMT Mekar Da‟wah mendapatkan bobot atau peringkat yang baik. Pembobotan
dengan bobot -3, metode penyelesaian konflik kerja dengan bobot -1, disiplin
kerja dengan bobot -1,7, dan teknologi operasional kerja dengan bobot -1. Rata-
dipengaruhi sentimen negatif kondisi politik pada poin korupsi dana bergulir
seperti yang disampaikan oleh Direktur LPDB Braman Setyo. Manajer BMT
bergulir di daerah atau kota tertentu, berakibat pada sulitnya penyaluran dana
dana tersebut. Selain itu, maraknya investasi bodong sangat mempengaruhi posisi
kondisi politik dengan bobot -4, investasi bodong dengan bobot -6, dan culture
management dengan bobot -1. Rata-rata bobot pada stabilitas lingkungan adalah -
3,6.
menunjukan angka bobot atau peringkat yang baik, hal tersebut didominasi oleh
seluruh butir-butir pada kekuatan industri, baik dari barrier to entry, produk
halangan masuk pasar mendapat bobot 6, pada variabel produk BMT Mekar
Da‟wah mendapat bobot 5, pada program sosial BMT Mekar Da‟wah mendapat
101
bobot 5,7, dan pelatihan sumber daya manusia mendapat bobot 6. Rata-rata bobot
menunjukan titik koordinat arah vektor berada pada +4 pada sumbu X dan -0,9
pada sumbu Y. Hal tersebut mununjukan bahwa strategi yang tepat untuk
kendali yang lebih besar atas mitra funding), Integrasi ke Depan (memperoleh
atau mempunyai kendali yang lebih besar atas mitra lending), dan Integrasi
pesaing); penetrasi pasar (mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk
atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya upaya strategi
atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru), dan pengembangan produk
(mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk dan jasa saat ini
B. Saran
Berdasarkan data dan informasi yang telah didapat oleh penulis, maka
1. Pada saat ini era digital berkembang sangat pesat, pengguna internet termasuk
media sosial telah mencapai 143 juta pada tahun 2017. Untuk dapat
atau media sosial adalah hal yang sangat tepat di era digital ini. Dengan
102
badan hukum koperasi membuat BMT Mekat Da‟wah dapat bergerak lebih
atau BMT yang sangat masif memanfaatkan era digital ini, sebelum mereka
khususnya BMT.
nama baik koperasi serta melakukan pengawasan yang ketat pada pengelolaan
dana bergulir agar tidak menghalangi koperasi atau BMT lainnya untuk
mengembangkan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ghafar, Abdul, BMT Praktik dan Kasus. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Wilodati, Unity and National Harmony dalam Bhineka Tunggal Ika. Jurnal
Sekretariat Negara RI, 150, 2010.
Wilodati. (2010). Unity and National Humanity dalam Bhineka Tunggal Ika.
Jurnal Sekretariat Negara RI, 150.
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta:
Gramedia Widia Sarana, 2005.
Da'wah).