Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstracts: Vector control of dengue usually doing by using insecticides, whether by govern-
ment or insecticides used in household. Using to much insecticides for long time can caused
resistence of mosquito. This research aim to know resistance status of Aedes aegypti from
endemic rural in district Cimahi to cypermethrin (synthetic pyretroid). Resistance status
knowing by susceptibility methods (WHO standard) with using impregnated paper that con-
taining cypermethrin 0.2% and 0.4%. Aedes aegypti spread by it for 15, 30, 45 and 60
minutes. Number of mortality count by percentage death mosquito in each time and each
concentration of cypermethrin. Data interpreted by WHO standard, which percentage of
death mosquito <80% is resistance, between 80-98% is tolerance and 99-100% is suscepti-
ble. Aedes aegypti from endemic rural in district Cimahi showed resistance of cypermethrin
0.2% and 0.4%. This result showed that all mosquito still alive after 15 minutes spreading
by cypermethrin 0.2%, and only 6.7% mosquito death in cypermethrin 0.4%. After 30
minutes, death mosquito counted 46.7% in cypermethrin 0.2% and 73.3% in 0.4%. 46.7%
mosquito was death in 45 and 60 minutes spreading by cypermethrin 0.2% and 73.3% in
0.4%. The result showed resistance ratio (RR50) of mosquito is 4.6. Aedes aegypti from en-
demic rural in district Cimahi showed a resistance to cypermethrin 0.2% and 0.4%.
18
Aspirator Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 : 18-24
19
Status Resistensi ......(Firda Yanuar, et al.)
Penelitian ini berupa penelitian ob- matian 99-100% adalah rentan.12 Pen-
servasional. Penelitian akan dilaksanakan gujian harus diulangi jika ada kematian
di dengan mengambil contoh nyamuk pada kelompok kontrol lebih dari 20%.
yang berasal dari kelurahan endemis Kematian nyamuk uji dikoreksi dengan
DBD di wilayah Kota Cimahi, pelaksa- formula Abbot (WHO). Nilai Rasio re-
naan uji bioassay dilakukan di laboratori- sistensi diperoleh dari hasil perhitungan
um entomologi Loka Litbang P2B2 prosentase angka kematian nyamuk uji
Ciamis. dengan perlakuan dan dibandingan
dengan nyamuk yang masih rentan
Populasi penelitian ini adalah Ae. (kontrol).
aegypti dewasa hasil pembiakan pra-
dewasa yang di peroleh dari lapangan Penelitian ini dilakukan setelah
yang mewarisi sifat resisitensi induknya. terlebih dahulu mendapatkan ethical
Sampel penelitian ini adalah anggota clearence dari Badan Litbang Kesehatan
populasi yang diambil secara acak RI.
sebanyak 15 ekor nyamuk Ae. aegypti
dewasa tiap satuan pengamatan.11
HASIL
Nyamuk untuk bahan uji dalam
Data penelitian diperoleh dengan
penelitian ini berasal dari larva yang di
menghitung angka kematian nyamuk uji
peroleh dari kelurahan endemis DBD di
maupun control setelah dipaparkan
Kota Cimahi. Pengambilan sampel larva
cypermethrin 0,2% dan 0,4% selama ku-
dilakukan dengan cara random sampling
run waktu 15, 30, 45 dan 60 menit. Dari
di 20 rumah. Selanjutnya larva yang
20 ekor nyamuk yang diuji, dihitung be-
terkumpul dibawa ke insektarium Loka
rapa persentase nyamuk yang knockdown
Litbang P2B2 untuk dikembangbiakan
pada saat holding maupun saat pemapa-
sampai keturunan ke 3 (F3).
ran insektisida. Hasil lengkapnya dapat
Nyamuk yang digunakan adalah dilihat dari Tabel 1.
hasil kolonisasi dari lokasi penelitian
Data yang disajikan memperlihat-
dengan kondisi perut kenyang darah
kan bahwa untuk nyamuk control yang
dengan alasan kondisinya sehat, kemudi-
berasal dari insektarium mati seluruhnya
an disiapkan 4-5 tabung uji standar WHO
(100%) untuk konsentrasi cypermethrin
dan pada tabung dengan tanda merah di
0,2% maupun 0,4% yang menunjukan
masukan kertas berinsektisida
bahwa nyamuk tersebut masih bersifat
(cypermethrin 0,2% dan 0,4%) secara
rentan. Untuk nyamuk uji yang berasal
melingkar. Nyamuk betina sebanyak 15
dari kelurahan endemis menunjukan hal
ekor dengan kondisi kenyang darah se-
yang berbeda. Seluruh nyamuk uji justru
lanjutanya dimasukkan ke dalam tabung
sudah menunjukan gejala resistensi ter-
uji tanda merah dan dipapar dengan
hadap cypermethrin baik itu pada kon-
insektisida selama 15, 30, 45 dan 60
sentrasi 0,2% maupun 0,4% pada waktu
menit. Sedangkan nyamuk betina se-
15 menit.
bagai kontrol sebanyak 15 ekor di-
masukan ke dalam tabung yang diberi Pada waktu 30 menit, nyamuk con-
tanda hijau dan dilengkapi kertas tanpa trol yang berasal dari insektarium mati
insektisida (pelarut). Setelah nyamuk seluruhnya untuk konsentrasi cyperme-
dipapar dengan insektisida kemudian thrin 0,2% maupun 0,4%. Pada cyper-
dipindahkan ke dalam tabung holding methrin 0,2%, nyamuk yang berasal dari
dilengkapi handuk basah. Kriteria: ke- kelurahan endemis menunjukan angka
matian <80% adalah resisten/kebal, ke- kematian sebesar 46,7%. Pada pemapa-
matian 80-98% adalah toleran dan ke- ran dengan cypermethrin dengan konsen-
20
Aspirator Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 :18-24
Tabel 1. Prosentase kematian nyamuk uji terhadap cypermethrin 0,2% dan 0,4%
21
Status Resistensi ......(Firda Yanuar, et al.)
22
Aspirator Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 :18-24
23
Status Resistensi ......(Firda Yanuar, et al.)
kit Demam Dengue dan Demam 665. WHO, Geneva 82p. 1980.
Berdarah Dengue. Jakarta. Depkes
RI. 2003.
24