Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Jl. Indragiri No.3 Bengkulu, email:
man2aditya@yahoo.com
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Jl. Indragiri No.3 Bengkulu
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Jl. Indragiri No.3 Bengkulu, email:
dahrizal26@ymail.com
Abstrack : The purpose of this study is known the picture of user satisfaction (user institution) for
the quality of Poltekkes Kemenkes Bengkulu graduates. This is the kind exploratory and descritive
research that are qualitative and quantitative. Unit analysis of research data is user institution
where Poltekkes kemenkes Bengkulu graduates working. While the subject of study is the leadher-
ship of the institution / head room in which graduate work and their partner work at the institute.
Subjects in this study set by purposive sampling technique followed by a snow ball sampling tech-
nique. Data was collected through structured interviews and filling out the questionnaire guide-
lines. Interviews were conducted to the leadership of institutions and co-workers. Data from Pol-
tekkes Kemenkes Bengkulu graduates conducted using a questionnaire. The analysis showed that
more than half (63.6%), users opinion said that the quality of graduates were good, the majority
(72.7%) chairman and co-workers are satisfied with the performance of Poltekkes Kemenkes
Bengkulu graduates, and 23.4% of graduates find a job < 3 months after graduation and 23.4% of
graduates find job after waiting 3-6 months. Poltekkes Kemenkes Bengkulu should prepare the
studends to have a competitive advantage began the process of selection and education to produce
qualifiedgraduates.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kepuasaan user (institusi pengguna)
terhadap mutu lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Jenis Penilitian ini adalah penelitian
eksploratoris dan deskriptif yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Unit analisis data penelitian
adalah institusi pengguna dimana lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu bekerja. Sedangkan sub-
jek penelitian adalah pimpinan institusi/kepala ruangan tempat lulusan bekerja, lulusan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu, dan rekan kerja lulusan pada institusi tersebut. Subjek dalam penelitian ini
ditetapkan dengan tehnik purposif sampling yang dilanjutkan dengan tehnik snow ball sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan pedoman terstruktur dan pengisian kue-
sioner. Wawancara dilakukan kepada pimpinan institusi dan rekan kerja. Pengumpulan data pada
lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis
secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari separuh (63,6%) us-
er berpendapat mutu lulusan adalah baik, sebagian besar (72,7%) pimpinan dan rekan kerja puas
dengan kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, dan 23,4% lulusan dengan lama masa
tunggu mendapat pekerja setelah lulus adalah < 3 bulan serta 23,4% lulusan mendapat pekerjaan
setelah menunggu 3-6 bulan. Disaran bagi Poltekkes Kemenkes Bengkulu hendaknya memper-
siapkan mahasiswa agar memiliki keunggulan bersaing (competitive adventage) mulai saat proses
seleksi dan pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu.
Dewasa ini globalisasi telah menjangkau didikan dari seluruh penjuru dunia. Hanya
berbagai aspek kehidupan, sehingga per- organisasi pendidikan yang mampu meng-
saingan pun semakin tajam. Dunia pendidi- hasilkan lulusan yang berkualitas yang da-
kan sebagai salah satu bagiannya juga me- pat bersaing dalam pasar global, khususnya
ngalami hal yang sama. Organisasi pen- dalam dunia kerja (Khoiri, 2009).
didikan yang dulu bersaing hanya pada Sampai saat ini masih banyak terjadi
tingkat lokal, regional atau nasional kini kesenjangan kualifikasi lulusan perguruan
harus pula bersaing dengan organisasi pen- tinggi dengan kebutuhan dunia kerja atau
13
14 Jurnal Media Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2012, hlm 01-100
institusi pengguna, terutama dalam hal ke- Sebagaimana diketahui saat ini adalah
mampuan solusi masalah berdasarkan kon- era persaingan mutu atau kualitas dari sua-
sep ilmiah dan keterampilan kelompok tu produk. Produk yang bermutu akan di-
(teamwork) dimana perguruan tinggi masih minati oleh konsumen, sebaliknya apabila
banyak yang mementingkan teori asal lulus produk itu tidak bermutu maka akan di-
ujian serta hanya menekankan keterampi- tinggalkan oleh konsumen. Begitupun juga
lan individual (Gaspersz, 2008). perguruan tinggi di era globalisasi harus
Agar suatu oraganisasi pendidikan da- berbasis pada mutu, bagaimana perguruan
pat memiliki keunggulan dalam skala tinggi dalam kegiatan jasa pendidikan
global, maka organisasi pendidikan terse- maupun pengembangan sumber daya ma-
but harus mampu melakukan pengelolaan nusia yang memiliki keunggulan-keunggu-
secara baik dalam rangka menghasilkan lu- lan. Para mahasiswa yang sedang menuntut
lusan yang berkualitas tinggi dengan biaya ilmu di perguruan tinggi sesungguhnya
wajar dan bersaing. Dengan kata lain, da- mengharapkan hasil ganda yaitu ilmu pe-
lam persaingan global yang modern, kunci ngetahuan, gelar, keterampilan, pengala-
untuk meningkatkan daya saing adalah ku- man, keyakinan dan perilaku luhur yang
alitas. mampu bersaing dipasar global. Semuanya
Kondisi seperti tersebut di atas perlu itu diperlukan sebagai persiapan memasuki
diantisipasi lebih dini oleh organisasi pen- dunia kerja dan atau persiapan membuka
didikan, khususnya perguruan tinggi baik lapangan kerja dengan mengharapkan ke-
yang dimiliki pemerintah maupun swasta. hidupan yang lebih baik dan kesejahteraan
Masyarakat akan kritis memilih perguruan lahir serta batin.
tinggi yang diinginkan, dengan pertimba- Kenyataan yang ada pada dewasa ini
ngan utama yang biasa digunakannya ada- menunjukkan mutu lulusan perguruan ting-
lah setelah lulus akan mudah mendapatkan gi itu tidak selalu dapat diterima dan mam-
pekerjaan yang layak. Hal semacam ini pu untuk bekerja sebagaimana yang diha-
menjadi acuan suatu perguruan tinggi un- rapkan dunia kerja. Maraknya perguruan
tuk lebih meningkatkan mutu pengelolaan- tinggi berpotensi merosotnya mutu lulusan,
nya agar tujuan perguruan tinggi yang te- mengingat standarisasi mutu lulusan tidak
lah dicanangkan dapat tercapai (Khoiri, menjadi tujuan; tetapi hanya dilihat dari as-
2009). pek kuantitas; yakni bagaimana mendapat-
Peningkatan kemampuan untuk me- kan jumlah mahasiswa sebanyak-banyak-
ngelola dan mengembangkan perguruan nya. Begitupun dengan diberlakukannya o-
tinggi sudah sangat dirasakan perlu, terma- tonomi kampus; dimana perguruan tinggi
suk untuk menggunakan prinsip-prinsip negeri (PTN) dan swasta (PTS) memiliki
manajemen modern yang berorientasi pada kesamaan di dalam pengelolaan, sehingga
mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pe- ada kecenderungan untuk mencari dana
ngelola Perguruan Tinggi, sistem manaje- yang memadai; namun terkadang menga-
men mutu pada hakekatnya berinti pada baikan aspek mutu itu sendiri (Asmawi,
perbaikan terus menerus untuk memper- 2005).
kuat dan mengembangkan mutu lulusan se- Mutu adalah totalitas dari karakteris-
hingga dapat diserap oleh kalangan instansi tik suatu produk yang menunjang kemam-
dan pasar tenaga kerja. Krisis ekonomi dan puannya untuk memuaskan kebutuhan
moneter serta pasar bebas telah menuntut yang dispesifikan atau ditetapkan. Mutu
untuk lebih cermat dalam menentukan wa- sering kali diartikan sebagai kepuasan pe-
wasan kedepan yang didasarkan atas per- langgan (Gaspersz, 2008) Berdasarkan pe-
timbangan potensi, kendala, peluang dan ngertian tentang mutu tersebut, tampak
ancaman yang menuntut untuk lebih efektif bahwa mutu selalu berfokus kepada pe-
dan efisien dalam bertindak (Asmawi, langgan (customer focused quality). Den-
2005). gan demikian produk-produk didesain, di-
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 15
produksi, serta pelayanan diberikan untuk dosen dengan kualifikasi S2 sampai den-
memenuhi keinginan pelanggan. Karena gan tahun 2010 berjumlah 43 orang. Dosen
mutu mengacu kepada segala sesuatu yang yang sedang mengikuti tubel S2 sebanyak
menentukan kepuasan pelanggan, suatu 20 orang dan tubel S3 sebanyak 2 orang.
produk yang dihasilkan atau pelayanan Sampai dengan tahun 2010 Poltekkes
yang diberikan baru dapat dikatakan ber- Kemenkes Bengkulu belum pernah melak-
mutu apabila sesuai dengan keinginan pe- sanakan kegiatan evaluasi terhadap penye-
langgan, dapat dimanfaatkan dengan baik, rapan lulusan dan kepuasan user (institusi
serta diproduksi atau dihasilkan dengan ca- pengguna). Data penyerapan lulusan dan
ra yang benar (Gaspersz, 2003). Demikian evaluasi mutu lulusan selalu disajikan ber-
halnya dengan perguruan tinggi, dikatakan dasarkan dugaan dan proyeksi semata se-
lulusan perguruan tinggi tersebut bermutu hingga tidak memberikan data yang valid.
jika dapat memberikan kepuasan kepada Belum diketahui apakah lulusan Poltekkes
institusi pengguna yaitu tempat mereka be- Kemenkes Bengkulu bermutu baik dan da-
kerja, rekan kerja dan kepada masyarakat. pat memberikan kepuasan pada pema-
Lulusan perguruan tinggi dapat memberi- kai/user.
kan kepuasan kepada institusi pengguna Tujuan penelitian ini adalah untuk
jika kinerja yang mereka tunjukkan sesuai mengetahui gambaran kepuasaan user (in-
atau melebihi harapan tempat mereka be- stitusi pengguna) terhadap mutu lulusan
kerja. Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Pengukuran terhadap kepuasan insti-
tusi pengguna dan rekan kerja lulusan per- BAHAN DAN CARA KERJA
guruan hendaknya dilakukan sebagai ba-
han evaluasi terhadap mutu pendidikan Penelitian ini dilakukan dengan dua ta-
tinggi yang sudah sedikit terabaikan karena hap yaitu penelitian eksploratoris dan ju-ga
mencari dana dan lebih mengejar keuntu- penelitian deskriptif yang bersifat kuali-
ngan semata. Hasil studi terhadap kepua- tatif dan kuantitatif, dengan 2 tahapan ini
san institusi pengguna juga dapat member- diharapkan diperoleh informasi yang saling
kan informasi tentang kesesuaian kuriku- menunjang satu sama lain. Adapun riset
lum yang dipakai dengan pasar kerja, kom- deskriptif dalam penelitian ini dengan de-
petensi lulusan, posisi lulusan pada jendela sain cross-sectional study, dimana pengu-
pelanggan, dan memberikan gambaran fak- kuran dilakukan dalam satu waktu tertentu.
tor-faktor yang diduga berhubungan de- Unit analisis data penelitian adalah in-
ngan kepuasan user terhadap lulusan per- stitusi pengguna dimana lulusan Poltekkes
guruan tinggi. bekerja. Sedangkan subjek penelitian ada-
Poltekkes Kemenkes Bengkulu salah lah pimpinan institusi/kepala ruangan tem-
satu institusi pendidikan kesehatan yang pat lulusan bekerja, lulusan Poltekkes, dan
berada di bawah BPPSDM Kes. Kemenkes rekan kerja lulusan pada institusi tersebut.
RI mempunyai visi menghasilkan tenaga Subjek dalam penelitian ini ditetapkan de-
Kesehatan Profesional yang dapat mewu- ngan tehnik purposif sampling dengan kri-
judkan masyarakat mandiri dalam menca- teria subjek penelitian berada di Propinsi
pai hidup sehat dan dapat bersaing di pasar Bengkulu dan sekitar Propinsi Bengkulu.
global. Poltekkes Kemenkes Bengkulu te- Pengambilan subjek penelitian selanjutnya
lah menyelenggarakan pendidikan sejak dengan menggunakan tehnik snow ball
tahun 2001 dengan 2 (dua) jurusan (Kepe- sampling, yakni pengumpulan data melalui
rawatan, dan Kebidanan) dan tahun 2004 wawancara mendalam dari satu responden
menyelenggarakan Jurusan Gizi. Jumlah ke responden lainnya dan seterusnya sam-
lulusan sampai dengan tahun 2010 seba- pai peneliti tidak menemukan informasi
nyak 2.570 orang, dengan prediksi penye- baru lagi, jenuh, atau informasi “tidak be-
rapan dipasar kerja sekitar 75%. Jumlah kualitas” lagi.
16 Jurnal Media Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2012, hlm 01-100
Berdasarkan tabel di atas dapat dike- Bengkulu yang bermanfaat bagi kemajuan
tahui bahwa hampir separuh (46,8%) res- karier.
ponden menyatakan bahwa ilmu yang di- Hasil wawancara dengan alumni me-
peroleh di Poltekkes Kemenkes Bengkulu nunjukkan keterampilan yang membantu
relevan dengan peningkatan karier, dan le- pengembangan karier:
bih dari separuh (57,1%) responden me- “Keterampilan yang sangat mem-
nyatakan bahwa ada keterampilan lain bantu saya dalam bekerja di tempat kerja
yang diperoleh di Poltekkes Kemenkes adalah keterampilan mengoperasikan kom-
puter, dulunya sebelum kuliah menghidup-
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 17
kan komputer saja saya belum bisa”. (Ny. pembuatan dokumentasinya sangat ribet
M, Tn. Y, Ny. T). dan memakan waktu”. (Ny. A, Tn. T)
Di samping itu keterampilan lain yang “Menurut Saya mata kuliah yang
membantu pengembangan karier alumni bermanfaat dalam bekerja adalah mata ku-
Poltekkes Kemenkes Bengkulu : liah komputer”. (Ny. R, Tn. B).
“Kalau saya sih keterampilan yang Hasil wawancara dengan alumni ten-
sangat membatu dalam bekerja adalah ke- tang mata kuliah yang tidak relevan de-
terampilan presentasi di muka umum, dulu ngan pekerjaan :
saya sangat takut kalau disuruh maju ke- “Mata kuliah matematika tidak rele-
depan menyajikan makalah atau berbicara van dengan pekerjaan saya. Kalau meng-
di depan orang banyak”. (Ny. Y, Ny. L, Ny. hitung atau membuat laporan keuangan
N) saya biasanya pakai komputer atau kalku-
Hasil wawancara dengan alumni ten- lator. Sebaikanya mata kuliah tersebut gak
tang mata kuliah yang bermanfaat dalam usah dimasukkan dalam mata kuliah di
pekerjaan : Poltekkes, gak relevan”. (Ny. R, Ny. F, Ny.
“Sebagai bidan, bagi saya mata ku- A).
liah asuhan kebidanan sangat bermanfaat Hasil wawancara dengan alumni ten-
bagi saya dalam menjalankan pekerjaan di tang mata kuliah yang perlu ditambah pada
tempat kerja dan menolong persalinan”. kurikulum :
(Ny. M, Ny. N). “Mata kuliah yang perlu ditambah-
“Kalau saya sih mata kuliah asuhan kan di jurusan kebidanan adalah praktek
keperawatan sangat bermanfaat bagi saya lapangan, kebidanan dan patologi, dan
dalam bekerja karena kita selalu dituntut metode pembelajaran”. (Ny. E, Ny. T, Ny.
berpikir kritis dan rasional dalam setiap Y)
tindakan keperawatan walaupun dalam
Tabel 2. Distribusi User/Pimpinan Berdasarkan Pendapat Tentang Penguasaan Kompetensi Lulusan Poltekkes Ke-
menkes Bengkulu Tahun 2011
dalah baik, sebagian besar (86,7%) berpen- pu menerapkan dengan baik keahlian da-
dapat bahwa penguasan kompetensi orga- lam pekerjaan, etos kerja baik, motivasi
nisasi adalah baik, sebagian besar (86,7%) kerja tinggi, jujur dan disiplin dalam be-
user berpendapat bahwa penguasan kom- kerja, kami sangat senang bekerjasama de-
petensi keberanian adalah baik, hampir se- ngan lulusan Poltekkes Kemenkes Bengku-
luruh (93,3%) berpendapat bahwa pengua- lu”. (Rekan kerja dari Dinkes RL, Pukes-
saan kompetensi hasil adalah baik, seba- mas Sumber Urip dan RSJKO)
gian besar (80%) berpendapat bahwa pe- Hasil wawancara dengan rekan kerja
nguasaan kompetensi strategi adalah baik, tentang kemampuan yang kurang dikuasai
dan sebagian besar (80%) user/pimpinan oleh alumni Poltekkes Kemenkes Bengku-
berpendapat bahwa penguasan kompetensi lu adalah, sebagai berikut :
operasional adalah baik. “…yang kurang dikuasai oleh Alum-
Hasil wawancara dengan rekan kerja ni dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu me-
tentang kemampuan yang dikuasai dengan nurut saya adalah penguasan bahasa asing
baik oleh alumni Poltekkes Kemenkes yang sangat kurang, mohon pihak Poltek-
Bengkulu adalah, sebagai berikut : kes dapat meningkatkan kemampuan ma-
“Kemampuan yang dikuasi dengan hasiswa pada saat pendidikan”. (Rekan
baik oleh alumni Poltekkes Kemenkes kerja dari Puskesmas Dinkes RL, Puskes-
Bengkulu adalah : mereka sangat percaya mas Sumber Urip, dan Puskesmas Ujan
diri, cepat beradaptasi dengan lingkungan Mas)
kerja, produktivitas kerja yang baik, mam-
Tabel 3. Distribusi User/Pimpinan Berdasarkan Pendapat Tentang Penguasaan Kompetensi Khusus Lulusan Pol-
tekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa se- paruh (60%) berpendapat bahwa lulusan
bagian besar (73,3%) user/pimpinan ber- Poltekkes Kemenkes Bengkulu cukup me-
pendapat bahwa lulusan Poltekkes Kemen- nguasai metodologi penelitian, sebagian
kes Bengkulu cukup menguasai pengeta- besar (86,7%) berpendapat bahwa lulusan
huan umum, hampir separuh (40%) ber- Poltekkes Kemenkes Bengkulu cukup me-
pendapat bahwa lulusan Poltekkes Kemen- nguasai kerjasama tim, lebih dari separuh
kes Bengkulu kurang menguasai bahasa (66,7%) berpendapat bahwa lulusan Pol-
Inggris, separuh (53,4%) berpendapat bah- tekkes Kemenkes Bengkulu cukup me-
wa lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu nguasai keterampilan komunikasi lisan, se-
cukup menguasai komputer, lebih dari se- paruh (53,4%) berpendapat bahwa lulusan
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 19
Poltekkes Kemenkes Bengkulu cukup me- lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu cu-
nguasai keterampilan komunikasi tertulis, kup menguasai manajemen keuangan.
lebih dari separuh (60%) berpendapat bah- Hasil penelitian diatas yang menun-
wa lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu jukkan bahwa lulusan kurang menguasai
cukup menguasai proses pemberdayaan bahasa Inggris juga didukung oleh hasil
masyarakat, sebagian besar (80%) berpen- wawancara terhadap rekan kerja, sebagai
dapat bahwa lulusan Poltekkes Kemenkes berikut :
Bengkulu cukup menguasai manajemen or- “Umumnya yang perlu ditingkatkan
ganisasi, lebih dari separuh (66,7%) ber- dari lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
pendapat bahwa lulusan Poltekkes Kemen- adalah kemampuan dalam bahasa asing,
kes Bengkulu cukup menguasai kompeten- lebih kreatif dan mempunyai inovasi, serta
si kepemimpinan, dan sebagian besar lebih care terhadap pasien”. (Tn. E, Ny. R)
(73,3%) user/pimpinan berpendapat bahwa
Tabel 4. Distribusi User/Pimpinan Berdasarkan Pendapat Tentang Kompetensi Yang Dibutuhkan Terhadap Lulu-
san Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa ngat dibutuhkan dari lulusan Poltekkes Ke-
hampir separuh (46,6%) user/pimpinan menkes Bengkulu, lebih dari separuh
berpendapat kompetensi pengetahuan u- (60%) berpendapat kompetensi keterampi-
mum dibutuhkan dari lulusan Poltekkes lan komunikasi tertulis dibutuhkan dari lu-
Kemenkes Bengkulu, hampir separuh lusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, ham-
(40%) berpendapat kompetensi bahasa Ing- pir separuh (46,7%) berpendapat kompe-
gris dibutuhkan dari lulusan Poltekkes Ke- tensi proses pemberdayaan masyarakat sa-
menkes Bengkulu, separuh (53,3%) ber- ngat dibutuhkan dari lulusan Poltekkes Ke-
pendapat kompetensi komputer dibutuhkan menkes Bengkulu, lebih dari separuh
dari lulusan Poltekkes Kemenkes Bengku- (60%) berpendapat kompetensi manajemen
lu, lebih dari separuh (60%) berpendapat dan organisasi dibutuhkan dari lulusan Pol-
kompetensi metodologi penelitian dibutuh- tekkes Kemenkes Bengkulu, hampir sepa-
kan dari lulusan Poltekkes Kemenkes ruh (46,7%) berpendapat kompetensi kepe-
Bengkulu, separuh (53,3%) berpendapat mimpinan dibutuhkan dari lulusan Poltek-
kompetensi kerjasama tim dibutuhkan dari kes Kemenkes Bengkulu, dan hampir sepa-
lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, ruh (40%) user/pimpinan berpendapat bah-
hampir separuh (46,7%) berpendapat kom- wa kompetensi penguasaan manajemen ke-
petensi keterampilan komunikasi lisan sa-
20 Jurnal Media Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2012, hlm 01-100
uangan dibutuhkan dari lulusan Poltekkes Hasil wawancara dengan alumni ten-
Kemenkes Bengkulu. tang kompetensi yang sangat diperlukan a-
Hasil penelitian di atas yang menun- dalah sebagai berikut :
jukkan bahwa kompetensi yang sangat di- “Kompetensi yang sangat dibutuh-kan
butuhkan pimpinan institusi tempat lulusan oleh alumni Poltekkes Kemenkes Bengkulu
bekerja melalui kuesioner salah satunya a- khususnya bagi kami adalah pe-ngetahuan
dalah kerjasama tim dan keterampilan ko- umum, komputer dan kepemim-pinan”.
munikasi lisan, juga diungkapkan oleh (Ny. R, Ny. W)
pimpinan pada saat wawancara, sebagi be-
rikut : Gambaran Mutu Lulusan Lulusan Poltekkes
“Hal-hal yang perlu dibekali pada lu- Kemenkes Bengkulu
lusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu a-
dalah keterampilan, komunikasi, kerjasa- Gambaran pendapat pimpinan dan re-
ma, penguasaan ilmu, motivasi dan kreati- kan kerja terhadap mutu lulusan Poltek-kes
vitas”. (Ny. EE dan Tn. B) Kemenkes Bengkulu dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat tentang Mutu Lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun
2011
Berdasarkan tabel di atas dapat dike- tersebut baik, dimana pendapat sebagian
tahui bahwa lebih dari separuh (63,6%) pimpinan tersebut, sebagai berikut :
responden berpendapat mutu lulusan Pol- “Jika dibandingkan dengan aulmni
tekkes Kemenkes Bengkulu adalah baik. non Poltekkes, alumni dari Poltekkes Ke-
Hasil wawancara dengan pimpinan menkes Bengkulu cukup membanggakan,
tentang mutu Lulusan Poltekkes Kemenkes lebih terampil dan lebih baik ”. (Pimpinan
Bengkulu menunjukkan lebih dari separuh Puskesmas Ujan Mas, Puskemas Bangun
berpendapat bahwa mutu/kinerja lulusan Jaya, dan Puskesmas Sukamerindu).
Tabel 6. Distribusi Rekan Kerja Berdasarkan Pendapat tentang Mutu Secara Keseluruhan Lulusan Poltekkes Ke-
menkes Bengkulu Tahun 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat dike- dimana pendapat sebagian rekan kerja ter-
tahui bahwa separuh (51,1%) rekan kerja sebut, sebagai berikut :
berpendapat mutu secara keseluruhan lulu- “SDM lulusan Poltekkes Kemenkes
san Poltekkes Kemenkes Bengkulu adalah Bengkulu mampu bersaing dengan lulusan
baik. Demikian juga dengan hasil wawan- non Poltekkes. Lumayan memuaskan kiner-
cara dengan 45 orang rekan kerja tentang ja lulusan poltekkes dibanding dengan lu-
mutu/kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes lusan lain”. (Tn. A, Ny. Y, Ny. YR)
Bengkulu, lebih dari separuh berpendapat
bahwa mutu/kinerja lulusan tersebut baik,
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 21
Kepuasaan User (Institusi Pengguna) Ter- Gambaran kepuasan user terhadap lu-
hadap Lulusan Poltekkes Kemenkes Beng- lusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu da-
kulu pat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun
2011
Frekuensi Prosentase
No. Kepuasan
(f) (%)
1. Tidak Puas 3 27,3
2. Puas 8 72,7
Jumlah 11 100
Kepentingan (Y)
0 1 2 3 4 5 6 7 8
3,97 Kinerja (X)
Gambar 1. Jendela Pelanggan (Customer Window) Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2011
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kwadran A A B C C C B C D B
Nomor 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kwadran A A B B D B C A A B
Nomor 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kwadran C D B B A A B C C A
Nomor 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kwadran C C D B B B C C C B
Tabel diatas menunjukkan bahwa ter- faktor (nomor : 9, 15, 22, 33, ) yang berada
dapat 9 faktor (nomor : 1, 2, 11, 12, 18, di kuadran D.
19, 25, 26, dan 30) yang berada di kuadran
A, 14 faktor (nomor : 3, 7, 10, 13, 14, 16, Gambaran Masa Tunggu Lulusan Untuk
20, 23, 24, 27, 34, 35, 36, dan 40) yang be- Mendapatkan Pekerjaan
rada di kuadran B, 13 faktor (nomor : 4, 5,
6, 8, 17, 21, 28, 29, 31, 32, 37, 38, dan 39) Mahasiswa yang mengikuti pendidi-
yang berada di kuadran C, dan terdapat 4 kan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu se-
belumnya ada yang telah bekerja. Pada pe-
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 23
nelitian ini, terdapat beberapa orang maha- menkes Bengkulu dalam mendapatkan pe-
siswa yang telah bekerja sebagai PNS se- kerjaan setelah menyelesaikan pendidikan
belum melanjutkan pendidikan. Gambaran adalah sebagai berikut.
lama masa tunggu lulusan Poltekkes Ke-
Tabel 9. Distribusi Lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Berdasarkan Masa Tunggu Untuk Mendapatkan Pekerja
Tahun 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa se- mendapatkan pekerjaan < 3 bulan dan
bagian kecil (37,7%) responden sudah be- (23,4%) responden mendapatkan pekerjaan
kerja sebelum mengikuti pendidikan di 3-6 bulan setelah lulus dari Poltekkes Ke-
Poltekkes Kemenkes Bengkulu, (23,4%) menkes Bengkulu.
Tabel 10. Distribusi Lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Berdasarkan Tempat Kerja Tahun 2011
18, 19, 25, 26, dan 30) diduga berhubun- Hasil penelitian tersebut mengindika-
gan dengan ketidapuasan user terhadap sikan bahwa kurikulum di Jurusan Poltek-
lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. kes Kemenkes Bengkulu sangat terkait de-
Adapun faktor-faktor tersebut adalah seba- ngan pekerjaan yang mereka tekuni saat
gai berikut : ini. Adapun lulusan Poltekkes Kemenkes
1. Memberikan pelayanan dengan tepat se- Bengkulu berasal dari jurusan Keperawa-
suai dengan yang dijanjikan (1) tan, Kebidanan, dan Gizi yang bekerja di
2. Mengembangkan hubungan saling per- berbagai instansi kesehatan di berbagai
caya dengan pelanggan, rekan kerja dan tempat di Propinsi Bengkulu dan propinsi
atasan (2) sekitarnya. Beberapa lulusan dari jurusan
3. Menjaga peralatan kerja dalam keadaan kebidanan dan keperawatan bekerja di pe-
bersih dan tertata rapi (11) layanan kesehatan nasional seperti di Ja-
4. Menjalankan jadwal pelayanan tepat karta dan Bandung bahkan ada beberapa o-
waktu (12) rang lulusan yang bekerja di luar negeri.
5. Cepat tanggap menyelesaikan keluhan Menurut Asmawi (2005) kurikulum
pelanggan/rekan kerja (18) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
6. Memberikan pelayanan dengan penge- mengenai isi maupun bahan kajian dan pe-
tahuan yang baik (19) lajaran serta cara penyampaian dan peni-
7. Bersikap luwes dan supel (25) laiannya yang digunakan sebagai pedoman
8. Mampu beradaptasi dan mengembang- penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
kan diri dengan cepat (26) di perguruan tinggi. Kurikulum dibagi da-
9. Disiplin terhadap waktu dan pekerjaan lam kurikulum inti dan kurikulum lokal
(30 (institusional). Kurikulum inti adalah ba-
gian dari kurikulum pendidikan tinggi yang
PEMBAHASAN berlaku secara nasional untuk setiap pro-
gram studi, yang memuat tujuan pendidi-
Pada pembahasan akan diuraikan kan, isi pengetahuan, dan kemampuan mi-
tentang makna hasil penelitian serta mem- nimal yang harus dicapai peserta didik, da-
bandingkanya dengan teori, mendiskusikan lam penyelesaian suatu program studi. Di-
hasil penelitian yang telah diuraikan pada sisi lain kurikulum lokal (institusional) a-
bab hasil, dan menjelaskan keterbatasan dalah bagian dari kurikulum pendidikan
penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian tinggi yang berkenaan dengan keadaan dan
yang diajukan dalam penelitian ini, maka kebutuhan lingkungan serta ciri khas per-
pembahasan hasil penelitian diarahkan pa- guruan tinggi yang bersangkutan.
da enam tujuan khusus. Untuk mengembangkan kurikulum
pendidikan tinggi, perguruan tinggi yang
Kesesuaian Kurikulum Dan Pemanfaatan Kom- bersangkutan mengacu pada standar nasio-
petensi Lulusan Terhadap Kebutuhan User (In- nal pendidikan untuk setiap program studi.
stitusi Pengguna)
Kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan tinggi dikembangkan oleh per-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
guruan tinggi yang bersangkutan dengan
hampir separuh (46,8%) lulusan menyata-
mengacu pada standar nasional pendidikan
kan bahwa ilmu yang diperoleh di Pol-
untuk setiap program studi. (Pasal 38 ayat
tekkes Kemenkes Bengkulu relevan de-
3 dan 4 UU RI Nomor 20 Tahun 2003).
ngan peningkatan karier, dan lebih dari se-
Mengenai pengembangan kurikulum ini,
paruh (57,1%) lulusan menyatakan bahwa
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
ada keterampilan lain yang diperoleh di
dalam kerangka Negara kesatuan Republik
Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang ber-
Indonesia dengan memperhatikan: pening-
manfaat bagi kemajuan karier.
katan iman dan takwa, peningkatan akhlak
mulia, peningkatan potensi, kecerdasan
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 25
dan minat peserta didik, keragaman potensi merupakan kompetensi individual terdiri
daerah dan lingkungan, tuntutan pemba- dari kompetensi berorientasi pada tindakan
ngunan daerah dan nasional, tuntutan dunia dan mengarah pada hasil. Hasil ini menun-
kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, jukkan bahwa lulusan Poltekkes Kemenkes
teknologi dan seni, agama, dinamika per- Bengkulu lebih menguasai keterampi-
kembangan global, dan persatuan nasional lan/skill praktek dan menunjukkan hasil
dan nilai-nilai kebangsaan (Asmawi, 2005) pekerjaan dengan baik.
Kurikulum yang dipakai di Jurusan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Poltekkes Kemenkes Bengkulu terdiri dari hampir separuh (40%) user/pimpinan ber-
kurikulum inti dan muatan lokal (mulok). pendapat bahwa lulusan Poltekkes Kemen-
Kurikulum inti berasal dari Pusat Pendidi- kes Bengkulu kurang menguasai bahasa
kan Tenaga Kesehatan Kemenkes RI. Se- Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa Pol-
dangkan kurikulum muatan lokal disesuai- tekkes Kemenkes Bengkulu harus lebih
kan dengan kondisi daerah setempat dan meningkatkan kompetensi atau kemampu-
mengutamakan pada permintaan pasar ker- an Bahasa Inggris mahasiswa melalui kebi-
ja tempat tujuan lulusan ditempatkan atau jakan penambahan jumlah SKS muatan lo-
permintaan institusi yang menjalin kerjasa- kal Bahasa Inggris dan kursus Bahasa Ing-
ma dengan jurusan di Poltekkes Kemenkes gris di luar jam kuliah pada setiap jurusan,
Bengkulu. Sebagai contoh, Prodi Kepera- agar lulusan mampu berkomunikasi dalam
watan Bengkulu Jurusan Keperawatan me- bahasa tersebut dengan baik. Hal tersebut
masukkan mulok gawat dan siaga bencana mengantisipasi visi Prodi Keperawatan
serta bahasa Inggris ke dalam kurikulum Bengkulu Jurusan Keperawatan yang akan
institusinya. Hal ini dilakukan dengan per- mengirimkan lulusannya ke pasar kerja
timbangan bahwa kondisi daerah Bengkulu global maupun pasar kerja nasional pada
yang rawan bencana gempa dan Tsunami. rumah sakit Internasional.
Mulok bahasa Inggris di diberikan karena Hasil penelitian didukung oleh pen-
lulusan diharapkan dapat bekerja di rumah dapat Mitrani (1995, dalam Kurniawan,
sakit-rumah sakit Internasional yang bera- 2011) bahwa kompetensi adalah sebagai
da di dalam maupun luar negeri (Arab Sau- suatu sifat dasar seseorang yang dengan
di, Qatar, Jepang, dan Amerika). sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan
Kemajuan karier lulusan sangat ter- suatu pekerjaan secara efektif atau sangat
gantung kepada muatan kurikulum yang berhasil (and underlying charactheristic:
sesuai dengan kondisi tempat kerja, dima- of an individual which is casually related
na lulusan sudah disiapkan untuk mengha- to effective or superior performance in
dapi kondisi tempat kerja. Contoh konkrit, job). Ketidaksamaan dalam kompetensi-
lulusan mahasiswa Jurusan Kebidanan ha- kompetensi inilah yang membedakan sese-
rus dibekali dengan kemampuan komuni- orang pelaku unggul dari perilaku yang
kasi, kerjasama dalam tim, pengorganisa- berprestasi rata-rata. Untuk mencapai ki-
sian dan pemberdayaan masyarakat, dan nerja sekedar cukup atau rata-rata, diperlu-
kepemimpinan agar dapat bekerja di desa kan kompetensi batas (threshold competen-
dimana umumnya lulusan bekerja sebagai cies) atau kompetensi essensial.
bidan PTT. Hasil penelitian menunjukkan Kompetensi batas atau kompetensi is-
bahwa 31,2% lulusan menyatakan kete- timewa untuk suatu pekerjaan tertentu me-
rampilan atau muatan tambahan yang rupakan pola atau pedoman dalam pe-
membantu pengembangan karier adalah milihan karyawan (personel selection), Pe-
keterampilan mengoperasikan komputer. rencanaan pengalihan tugas (succestion
Hasil penelitian menunjukkan bahwa planing), peniliaian kinerja (performance
hampir seluruh (93,3%) user/pimpinan ber- appraisal), dan pengembangan.
pendapat bahwa penguasaan kompetensi Menurut Djafar (2011), kompetensi
hasil adalah baik. Kompetensi hasil yang adalah spesifikasi dari pengetahuan dan ke-
26 Jurnal Media Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2012, hlm 01-100
hingga menghasilkan lulusan yang bermu- Hasil penelitian sejalan dengan pen-
tu. Keunggulan tersebut dipersiapkan ber- dapat Kotler (2002) bahwa kepuasan pe-
dasarkan harapan dan keinginan pelang- langgan/user adalah tingkat perasaan sese-
gan. Perbaikan akan terus dilakukan berda- orang pemakai setelah membandingkan ki-
sarkan infomasi dari pelanggan (Continous nerja (atau hasil) yang dirasakan dengan
Quality Improvement) agar dapat terus harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah
menjadi pimpinan pasar dalam menghasil- fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
kan lulusan tenaga kesehatan yang bermutu dirasakan dengan harapan. Kualitas terma-
di Propinsi Bengkulu. suk semua elemen yang diperlukan untuk
Hal tersebut sesuai dengan pendapat memuaskan tujuan pelanggan, baik internal
Supranto (2001) bahwa mutu merupakan maupun ekternal, juga termasuk tiap-tiap
sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik item dalam produk kualitas, kualitas laya-
bagi penyedia jasa atau pelayanan. Aplika- nan, performance, availibility, durability,
si mutu sebagai suatu sifat dari penampilan aesthetic, reability, maintainability, logis-
produk atau kinerja merupakan bagian u- tic, supprtability, customer service, train-
tama strategi perusahaan dalam rangka me- ing, delivery, billing, shipping, repairing,
raih keunggulan yang berkesinambungan, marketing, warranty, dan life cycle cost.
baik sebagai pemimpin pasar ataupun seba- Demikian juga menurut Tjiptono
gai strategi untuk terus tumbuh. Keunggu- (2000), kepuasan dimulai dari kebutuhan
lan suatu produk jasa atau pelayanan ada- dan keinginan pelanggan sesuai dengan ha-
lah tergantung dari keunikan jasa tersebut, rapan terhadap produk, sedangkan dari pi-
apakah sudah sesuai dengan harapan dan hak produsen dimulai dari tujuan memberi-
keinginan pelanggan. kan kepuasan terhadap pelanggan dengan
membuat produk sesuai keinginan pelang-
Kepuasaan User (Institusi Pengguna) Ter- gan. Begitu juga definisi singkat tentang
hadap Lulusan Poltekkes Kemenkes Beng- kualitas yang dinyatakan oleh Juran (1993,
kulu. dalam Gaspersz, 2003) bahwa kualitas ada-
lah kepuasan pelanggan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Menurut Zeithaml, Parasuraman &
sebagian besar (72,7%) pimpinan dan re- Berry (1990 dalam Supranto, 2001) terda-
kan kerja puas dengan kinerja lulusan Pol- pat lima dimensi atau karakteristik mutu
tekkes Kemenkes Bengkulu. Hal ini seja- pelayanan yang dapat memberikan kepua-
lan dengan hasil penelitian tentang mutu san kepada pelanggan, yaitu sebagai beri-
lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu di kut: reliability (keandalan), responsiveness
atas bahwa lebih dari separuh (63,6%) user (ketanggapan), confidence (keyakinan),
menyatakan mutu lulusan Poltekkes Ke- empathy (empati), dan tangible (berwujud).
menkes Bengkulu adalah baik, dan separuh Dengan demikian Poltekkes Kemen-
(51,1%) rekan kerja berpendapat mutu se- kes Bengkulu harus memperhatikan, mem-
cara keseluruhan lulusan adalah baik. Mutu perbaiki dan meningkatkan dimensi mutu
merupakan kepuasan pelanggan, sehingga lulusan yang dihasilkannya agar dapat
apabila sebuah produk/pelayanan dikata- memberikan kepuasan kepada pelang-
kan bermutu maka produk/pelayanan terse- gan/user.
but akan memuaskan pelanggannya. Hal
ini terjadi setelah pelanggan/pengguna lu- Posisi Lulusan Poltekkes Kemenkes Beng-
lusan dalam hal ini pimpinan dan rekan kulu Pada Jendela Pelanggan (Customer
kerja membandingan kinerja dengan hara- Window)
pannya terhadap lulusan, dimana terdapat
kesesuaian antara kinerja yang dirasakan Berdasarkan hasil penelitian tentang
dengan harapan mereka. korelasi data kualitatif untuk mengetahui
seberapa dekat hubungan antara faktor-fak-
28 Jurnal Media Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2012, hlm 01-100
yang berbeda ini harus dikembangkan 3. Menjaga peralatan kerja dalam keadaan
adanya pemahaman yang mendalam se- bersih dan tertata rapi
hingga tidak saling mengklaim benarnya 4. Menjalankan jadwal pelayanan tepat
sendiri, minimal dapat ditarik benang me- waktu
rahnya. Pedidikan sebagai suatu proses, 5. Cepat tanggap menyelesaikan keluhan
pertama mengenal adanya raw-input dan pelanggan/rekan kerja
instrumental input. Raw input merupakan 6. Memberikan pelayanan dengan penge-
peserta didik sedangkan instrumental input tahuan yang baik
terdiri dari : gedung, perpustakaan, pedo- 7. Bersikap luwes dan supel
man akademik, dosen, kurikulum, metode 8. Mampu beradaptasi dan mengembang-
dan lain-lain. Kedua raw input dan instru- kan diri dengan cepat
mental input masuk dalam proses, yang ini 9. Disiplin terhadap waktu dan pekerjaan.
akan memakan waktu beberapa semester. Jika dilihat dari lima dimensi mutu pe-
Ketiga, output (hasil didik) yang sesuai de- layanan sebagai rujukan penyusunan in-
ngan kriteria institusi dan siap untuk ma- strumen penelitian, kesembilan faktor di
suk kedalam persaingan sumber daya ma- atas dapat digolongan ke dalam dimensi
nusia. Dosen merupakan instrumen yang tersebut, dengan rincian sebagai berikut:
sangat menentukan keberhasilan proses faktor no. 1, 2, 4, 8 dan 9, termasuk ke da-
pendidikan, karena dari dosenlah perpinda- lam dimensi reliability (keandalan); faktor
han ilmu dilakukan kepada peserta didik. No. 5, termasuk ke dalam dimensi respon-
Perguruan tinggi yang memiliki tena- siveness (ketanggapan), faktor no. 6, ter-
ga-tenaga dosen yang berkualitas akan ba- masuk ke dalam dimensi confidence (keya-
nyak diminati oleh masyarakat. Karena itu kinan), faktor no. 3 dan 7 termasuk ke da-
program untuk meningkatkan kualitas para lam dimensi tangible (berwujud).
dosen adalah merupakan kewajiban yang Sehubungan dengan hal tersebut di-
tidak ditawar-tawar lagi pada saat ini dan sarankan kepada peneliti selanjutnya untuk
dimasa mendatang. Perguruan tinggi yang meneliti hubungan dimensi reliability, res-
tidak mau mengikuti arusnya perkemba- ponsiveness, confidence, dan tangible de-
ngan perubahan sekarang dan dimasa da- ngan kepuasan user/institusi pengguna lu-
tang akan ditinggalkan oleh masyarakat lusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
dan lambat atau cepat akan mengalami ke-
munduran, yang akhirnya akan mengalami KESIMPULAN
keruntuhan.
Dari hasil dan pembahasan dalam pe-
Faktor-Faktor yang diduga Berhubungan nelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan
dengan Ketidakpuasan User Terhadap Lu- sebagai berikut :
lusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu 1. Ilmu yang diperoleh lulusan di Poltek-
kes Kemenkes Bengkulu relevan de-
Berdasarkan hasil analisis dengan ngan peningkatan karier, dan ada kete-
menggunakan jendela pelanggan diduga rampilan lain yang diperoleh berman-
terdapat sembilan faktor berhubungan de- faat bagi kemajuan karier.
ngan ketidapuasan user terhadap lulusan 2. Keterampilan atau muatan tambahan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Adapun yang membantu pengembangan karier
faktor-faktor tersebut adalah sebagai beri- adalah keterampilan mengoperasikan
kut : komputer.
1. Memberikan pelayanan dengan tepat se- 3. Lulusan Poltekkes Kemenkes Bengku-
suai dengan yang dijanjikan lu kurang menguasai bahasa Inggris.
2. Mengembangkan hubungan saling per- 4. Kompetensi keterampilan komunikasi
caya dengan pelanggan, rekan kerja dan lisan dan pemberdayaan masyarakat
atasan sangat dibutuhkan user/pelanggan dari
Hermansyah, Kepuasan User (Institusi Pengguna) Terhadap Mutu Lulusan 31
tas Diknakes. Jakarta : BPPSDM Kes Ke- Pohan, I. S. (2003). Jaminan mutu pelayanan
menkes RI kesehatan : Dasar-dasar pengertian, Bekasi :
Gaspersz, V. (2008). Total Quality Management, Kesaint Blanc.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Riduwan. (2005). Metode & teknik menyusun tesis,
Hamidi, (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta
Malang : Penerbitan UMM Robbins S (2006) Perilaku Organisasi, (Alih
Iman, N., (2006). Lulusan Jaman Sekarang. Diakses bahasa, Benyamin Molan) Edisi Ke-10,
dari http://WordPress.com/ tanggal 3 Klaten: PT. Indeks Gramedia.
September 2011 Ryllatt, Alastair, et.al, (1995). Creating Training
Khoiri, M. (2009). Upaya Peningkatan Mutu Lulu- Miracles, AIM Australia
san Perguruan Tinggi Untuk Memenuhi Ke- Sabarguna, B.S. (2005). Analisis pemasaran rumah
butuhan SDM Industri dengan Pendekatan sakit, Yogyakarta : KONSORSIUM Rumah
TQME. Sakit Islam Jateng-DIY.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran, Jakarta : Setyowati, (2009). Pengembangan SDM Berbasis
Prehallindo. Kompetensi : Solusi Untuk Meningkatkan
Kurniawan, R., (2011). Pengembangan Kompetensi Kinerja Organisasi.
Sumber Daya Manusia Dan Bantuan Modal Spencer, M.Lyle and Spencer, M.Signe, (1993).
Usaha Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Competence at Work : Models for Superrior
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Monel Performance, John Wily & Son,Inc, New
Di Kabupaten Jepara, Skripsi-Fakultas Eko- York, USA,
nomi Universitas Negeri Semarang. Supranto. (2001). Pengukuran tingkat kepuasan
Mitrani,A,Daziel, M. And Fitt, D. (1995). pelanggan : Untuk menaikkan pangsa pasar,
Competency Based Human Resource Jakarta : Rineka Cipta.
Management: Value-Driven Strategies for Wijono, D. (2000). Manajemen mutu pelayanan
Recruitment, Development and Reward, kesehatan : Teori, strategi, dan aplikasi,
Kogan Page Limited : London,. Vol. 1, Surabaya : Airlangga University
Press.