Вы находитесь на странице: 1из 6

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri

dalam Menghadapi Menopause

Eka Heni Susanti


Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
Alamat Korespondensi:
Eka Heni Susanti
Email: Susantieka91@yahoo.com

ABSTRACT
In 2002, Indonesia had 15,5 million women over 50 years old and started to get menopause. The prediction of
the number of women who live in the menopause period are 30,3 million in 2020. The purpose of this research
measured the husband support for menopause women and analyzed the level of anxiety when women got the
menopause period. The population was 40–50 year women that has passed skrining process in polindes Tebalo
Manyar Gresik. This research was conducted with a cross sectional design. Research samples were taken from
the population by simple random sampling. Data collected by interview questionnaire about husband support and
anxiety level of pre menopause. The independent variable was husband support while the dependent variable was
the level of anxiety. Those variables were analyzed by Spearman correlation test. The result of this research showed
that most respondents (76,3%) had no anxiety and another respondents (68,4%) had no support from their husband
in the menopause period. The result of statistical significance was p = 0,020 ( p = 0,05), rs = –0,376 meant there
was correlation between husband support and women’s anxiety level in pre menopause period. The conclusion
was if the husband support was low, it would affect to anxiety level. So the husband support is very important in
reducing the anxiety level of his wife in menopause period.

Keyword: husband support, the level of anxiety, menopause.

ABSTRAK

Di Indonesia pada tahun 2000 jumlah wanita yang berusia diatas 50 tahun dan memasuki usia menopause sebanyak
15,5 juta orang, Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah perempuan yang hidup di usia menopause adalah 30,3 juta
jiwa, Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dukungan suami dan mengukur tingkat kecemasan wanita
dalam menghadapi menopause. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun analitik cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah semua wanita usia 40–50 tahun yang telah melewati skrining di wilayah kerja polindes Tebalo
Manyar Gresik. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Beberapa pasangan diwawancara dengan
menggunakan kuesioner, untuk dukungan suami dilakukan pada suami responden dan untuk mengukur tingkat
kecemasan dilakukan kepada responden. Variabel independen adalah dukungan suami dan variabel dependen
adalah tingkat kecemasan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar (76,3%) responden tidak mengalami kecemasan dan sebagian besar suami responden (68,4%) tidak
memberikan dukungan kepada istrinya dalam menghadapi menopause. Hasil statistik dengan angka kemaknaan
α = 0,05 diperoleh hasil p = 0,020 sehingga p< α, dan r = –0,376 berarti terdapat hubungan dukungan suami dengan
tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Dapat disimpulkan bahwa bila dukungan suami sangat
rendah kepada istri dalam menghadapi menopause maka hal itu dapat memicu tingkat kecemasan pada wanita dalam
masa menghadapi menopause, sehingga dukungan suami sangat berperan dalam menurunkan tingkat kecemasan
istri dalam menghadapi menopause.

Kata kunci: dukungan suami, tingkat kecemasan, dan menopause

PENDAHULUAN hilangnya aktivitas ovarium. Menopause juga


Menopause merupakan berhentinya dapat diartikan sebagai akhir proses biologis
menstruasi secara permanen yang disebabkan dari siklus menstruasi karena terjadi penurunan

114
115 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 114–119

produksi hormon estrogen yang diproduksi oleh sebagai wanita, kehilangan gairah dan
ovarium. Fungsi ovarium mulai berhenti dalam menurunnya fungsi seksual, takut tidak bisa
memproduksi hormon estrogen dan progesteron. memuaskan atau melayani suami, takut
(Mulyani, 2013). kehilangan kasih sayang lantaran suami mencari
Data di Badan Pusat Statistik Gresik wanita lain maka dari itu peran suami dibutuhkan
khususnya kecamatan Manyar jumlah penduduk untuk mendampingi istri dalam masa menghadapi
wanita sebanyak 52.979 jiwa dan yang memasuki menopause (Thong, 2011).
usia menopause usia 41–59 sebanyak 13.272 Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
jiwa, sedangkan di Tebalo untuk usia 41–59 tingkat kecemasan istri dalam menghadapi
terdapat 303 jiwa wanita yang telah memasuki menopause, dukungan suami pada istri,
masa menopause. Survei di polindes Tebalo menganalisis hubungan dukungan suami dengan
Manyar Gresik menunjukkan sebanyak tingkat kecemasan istri dalam menghadapi
52 wanita yang memasuki masa menopause yaitu menopause.
usia 40–50 tahun dan 24 orang (46%) mengalami
gangguan menstruasi.
METODE PENELITIAN
Di beberapa tempat di Indonesia masih ada
pandangan dan anggapan yang salah mengenai Penelitian ini merupakan penelitian analitik
menopause, terhentinya haid, atau masa senja. observasional dengan pendekatan cross sectional.
Dengan saat terhentinya haid, sebagian orang Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh
beranggapan bahwa berhenti pula proses ibu premenopause yang mempunyai suami di
kehidupan wanita dan arti istri bagi keluarga, wilayah kerja Polindes Tebalo Manyar Gresik
khususnya bagi suami. Menurut beberapa sebanyak 52 orang yang berumur 40–50 tahun
ahli kesehatan, masa menopause merupakan dan terdapat 41 orang yang telah mengalami
peristiwa yang wajar dan biasa sehingga tidak perubahan premenopause. Sampel diteliti dengan
memerlukan pengobatan. Peristiwa menopause teknik simple random. Besar sampel didapatkan
hanya memerlukan pengertian dari lingkungan, 38 orang. Variabel penelitian ini terdiri dari
keluarga, khususnya suami (Singgih, 2002). variabel independen dukungan suami dan
Proses menuju menopause terdapat variabel dependen yaitu tingkat kecemasan
beberapa tahapan. Pertama pramenopause, istri dalam menghadapi menopause. Instrumen
adalah masa peralihan dari masa reproduksi penelitian ini menggunakan kuesioner atau
ke masa senium. Pada masa ini mulai terjadi angket untuk pengukuran tingkat kecemasan
perubahan mentruasi mulai tidak teratur dan menggunakan skala HRS-A, untuk pengukuran
terkadang terjadi perdarahan yang banyak dan dukungan suami menggunakan skala Guttman.
nyeri. Selanjutnya masa perimenopause yaitu Teknik analisis statistik yang digunakan adalah
masa menjelang menopause. Pada masa ini mulai korelasi Spearman.
terjadi perubahan fisik misalnya, hot flushes (rasa
panas di sekujur tubuh), kering pada vagina dan HASIL
terjadi gejala insomnia (susah tidur), penurunan
libido. Hubungan antara tingkat kecemasan
Setelah masa perimenopause baru masuk dengan usia responden dalam menghadapi
masa menopause di mana seorang wanita sudah menopause.
berhenti tidak menstruasi dan berhenti proses Hasil hubungan antara tingkat kecemasan
reproduksi. Kondisi ini dapat menyebabkan dengan usia responden dapat dilihat pada
kecemasan pada wanita (Lestary, 2010). Menurut tabel 1.
penelitian Fransiska (2012) di Sleman Yogyakarta Tabel 1 menunjukkan lebih dari setengahnya
terjadi kecemasan ringan 19,6%, sedang 78,4% responden yang berusia 46–50 tahun tidak
dan berat 2,0% pada wanita dalam menghadapi mengalami kecemasan sebanyak 16 orang
menopause. (69,6%). Berdasarkan hasil uji Probability exact
Kecemasan yang dialami istri umumnya diperoleh nilai p sebesar 0,324 (p > 0,05) yang
merasa takut kehilangan fungsi dan eksistensi
Susanti, dkk., Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri … 116

Tabel 1. Hubungan antara Tingkat kecemasan Tabel 3. Hubungan antara Tingkat kecemasan
dengan usia istri dalam menghadapi dengan jumlah anak pada istri dalam
menopause. menghadapi menopause.
Tingkat Kecemasan Jumlah Tingkat Kecemasan
Umur
Tidak ada Ringan Sedang anak Tidak ada Ringan Sedang
40–45 thn 13 (86,7%) 1 (6,6%) 1 (6,6%) 1 3 (75%) 1 (25%) 0 (0%)
46–50 thn 16 (69,6%) 6 (26,0%) 1 (4,4%) 2 13 (76,5%) 4 (23,5%) 0 (0%)
Total 29 (76,3%) 7 (18,3%) 2 (5,2%) ≥3 13 (76,5%) 2 (11,7%) 2 (11,7%)

berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan memiliki anak ≥ 3 sebanyak 13 orang (76,5%)
antara usia dengan tingkat kecemasan. tidak mengalami kecemasan.
Hasil analisis dengan menggunakan uji
Hubungan antara pendidikan dengan korelasi spearman didapatkan nilai 0,025 dengan
tingkat kecemasan Istri dalam menghadapi p = 0,882 (p > 0,05), berarti tidak ada hubungan
menopause yang signifikan antara jumlah anak dengan
Hasil hubungan antara tingkat kecemasan tingkat kecemasan.
dengan pendidikan responden dapat dilihat pada
tabel 2. Hubungan antara tingkat pengetahuan
Tabel 2 menunjukkan bahwa lebih dari dengan tingkat kecemasan pada istri dalam
setengahnya responden yang berpendidikan SMA menghadapi menopause
tidak mengalami kecemasan sebanyak 18 orang Hubungan antara tingkat pengetahuan
(75,0%). Berdasarkan hasil uji Probability exact dengan tingkat kecemasan responden dapat
diperoleh nilai p sebesar 0,640 (p > 0,05) yang dilihat pada tabel 4.
berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan Tabel 4. Menunjukkan bahwa lebih dari
antara pendidikan dengan tingkat kecemasan. setengahnya responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik tidak mengalami kecemasan
Hubungan antara tingkat kecemasan dengan sebanyak 18 orang (85,7%). Responden
jumlah anak yang dimiliki responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak
Hubungan antara tingkat kecemasan dengan 10 orang (66,6%) tidak mengalami kecemasan.
jumlah anak responden dapat dilihat pada Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi
tabel 3. Spearman didapatkan nilai 0,102 dengan
Tabel 3. Menunjukkan bahwa lebih dari p = 0,544 (p > 0,05), tidak ada hubungan yang
setengahnya responden yang memiliki anak signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
2 (dua) sebanyak 13 orang (76,5%) tidak tingkat kecemasan.
mengalami kecemasan. Responden yang

Tabel 4. Hubungan antara Tingkat kecemasan


Tabel 2. Hubungan antara Tingkat kecemasan
dengan tingkat pengetahuan pada istri
dengan pendidikan istri dalam
dalam menghadapi menopause.
menghadapi menopause.
Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan Pendidikan
Pendidikan Tidak ada Ringan Sedang
Tidak ada Ringan Sedang
Baik 18 (85,7) 2 (7,1%) 2 (7,1%)
SD 3 (100%) 0 (0%) 0 (0%)
Cukup 10 (66,6) 5 (33,4%) 0 (0%)
SMP 6 (66,6%) 3 (33,4%) 0 (0%)
Kurang 1 (50%) 0 (0%) 0 (0%)
SMA 18 (75%) 4 (16,6%) 2 (8,4%)
Total 28 (73,7) 7 (18,4%) 3 (7,9%)
PT 2 (100%) 0 (0%) 0 (0%)
Total 29 (76,3%) 7 (18,4%) 2 (5,3%)
117 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 114–119

Tabel 5. Tabulasi silang Hubungan antara suatu menstruasi dan hal ini menandai bahwa
dukungan suami dengan tingkat wanita telah berhenti untuk dapat bereproduksi.
kecemasan istri dalam menghadapi Pada masa menopause dibagi menjadi 3 yaitu
menopause. masa pramenopause adalah masa fungsi
reproduksi mulai menurun sampai timbulnya
Dukungan Tingkat Kecemasan
keluhan, pada masa ini kadar estrogen masih
Suami Tidak ada Ringan Sedang
normal bahkan cenderung meningkat. Kemudian
Mendukung 12 (31,5%) 0 (0%) 0 (0%) masuk masa perimenopause adalah masa
Tidak 17 (44,7%) 7 (18,4%) 2 (7,6%) peralihan dan pada masa ini keluhan sudah mulai
mendukung muncul salah satunya haid yang tidak teratur
Total 29 (76,2%) 7 (18,4) 2 (5,3%) sebagai tanda bahwa hormon estrogen di dalam
tubuh telah menurun, selanjutnya adalah masa
pascamenopause pada masa ini ovarium atau
Hubungan antara Dukungan Suami dengan
semua organ reproduksi sudah tidak berfungsi
Tingkat Kecemasan Istri dalam menghadapi
lagi kadar hormon estrogen di dalam tubuh sudah
menopause
sangat rendah dan biasanya ditandai dengan
Data ini menggambarkan pengaruh berhentinya menstruasi (Kasdu, 2002, dan
dukungan suami dengan tingkat kecemasan istri Mulyani, 2013). Tingginya kecemasan pada usia
dalam menghadapi menopause. 46–50 tahun karena usia tersebut adalah masa
Hasil penelitian tabel 5 menunjukkan bahwa usia memasuki perimenopause yaitu mulainya
responden yang mendapat dukungan suami menurun hormon estrogen sehingga mulai terjadi
terdapat 12 orang (31,5%) tidak mengalami perubahan seperti menstruasi yang tidak teratur,
kecemasan. sedangkan 17 orang (44,7%) yang merasa panas di sekujur tubuh pada malam hari
tidak mendapat dukungan tidak mengalami (Hot flush) (Prawiroharjo, 2003). Perubahan
kecemasan. Hasil uji Spearman didapatkan nilai yang terjadi maka akan mempengaruhi tingkat
r = –0,376 dan p = 0,020 (p < 0,05), berarti kecemasan pada seseorang.
terdapat hubungan antara dukungan suami dengan Kecemasan juga dapat dipengaruhi oleh
tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi pendidikan seseorang, pendidikan merupakan
menopause, dan semakin tinggi dukungan suami suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian
maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah
dialami responden. dan berlangsung seumur hidup, makin tinggi
pendidikan seseorang maka makin mudah
seseorang menerima informasi. Menurut
PEMBAHASAN
Notoatmodjo (2012), tingkat pendidikan dapat
Hawari (2013) menyatakan bahwa mempengaruhi tingkat pengetahuan individu dan
kecemasan merupakan suatu pengalaman dapat mudah menerima informasi terutama dalam
yang timbul karena ancaman yang tidak jelas hal kesehatan. Pendidikan formal yang ditempuh
penyebabnya, baik yang berasal dari luar maupun seseorang tidak selalu memberi informasi yang
dari individu. Tingkat kecemasan pada istri dalam lengkap tentang pengetahuan yang dibutuhkan,
menghadapi menopause diukur dengan skala seseorang mendapat informasi tidak hanya dari
Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A), pendidikan formal tetapi juga dapat dari informasi
yang membedakan kecemasan menjadi, tidak luar. Wanita dalam menghadapi menopause yang
ada kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan berpendidikan tinggi atau rendah juga memiliki
sedang, kecemasan berat, dan kecemasan berat peluang yang sama untuk terjadi kecemasan,
sekali. Tingkat kecemasan pada istri dalam karena kecemasan yang terjadi bukan hanya
menghadapi menopause di wilayah kerja Polindes karena tingkat pendidikan seseorang tetapi juga
Tebalo Manyar Gresik adalah 7 responden dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, hubungan
(18,4%) mengalami kecemasan ringan, dan interpersonal, maupun keluarga.
2 responden (5,3%) mengalami kecemasan Anak dapat berpengaruh pada kecemasan
sedang. Menopause merupakan masa berhentinya pada masa premenopause, berkurangnya anggota
Susanti, dkk., Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri … 118

keluarga dapat menjadi penyebab kecemasan maupun suami. Hal tersebut bertentangan dengan
karena ditinggal anak menjalankan pendidikan penelitian Muhti (2011) yang mengatakan bahwa
atau ditinggal pergi yang sudah berkeluarga terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
(Lestary, 2010). Faktor keluarga yang lain dengan tingkat kecemasan wanita dalam
juga dapat menciptakan kondisi kecemasan, menghadapi menopause, ketidaksamaan hasil
hubungan baik di dalam keluarga ataupun penelitian bisa juga disebabkan oleh karakteristik
masalah dapat mempengaruhi kecemasan responden yang berbeda atau tempat tinggal dan
karena keluarga adalah orang terdekat dalam lingkungan responden yang berbeda. Faktor yang
kehidupan sehari-hari. Wanita pada masa paling mempengaruhi adalah faktor dukungan
menopause banyak mengalami proses perubahan suami, Dukungan dapat diartikan sebagai satu
di dalam tubuh seperti tubuh dan anggota tubuh di antara fungsi pertalian atau ikatan sosial segi
lain menjadi keriput dan tidak bugar lagi. fungsional mencakup dukungan emosional,
Perubahan pada tubuh akan menyebabkan mendorong adanya ungkapan perasaan, memberi
meningkatnya kecemasan pada wanita karena nasihat atau informasi, memberi bantuan material.
merasa takut ditinggal suami dan merasa sudah Dukungan terdiri dari informasi atau nasihat
tidak berguna tidak dapat melayani suami, verbal dan non verbal, keakraban yang didapat
sehingga dibutuhkan perhatian dari suami agar karena kehadirannya dapat memberi manfaat
kondisi kecemasan tidak semakin tinggi. emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima
Tidak adanya hubungan antara jumlah (Kurniawati, 2007).
anak dengan tingkat kecemasan menunjukkan Dukungan suami merupakan salah satu
bahwa wanita dalam menghadapi menopause faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan
semua mempunyai frekuensi yang sama untuk wanita dalam menghadapi menopause, kecemasan
terjadi kecemasan tinggi saat menghadapi muncul akibat perubahan perasaan tetapi juga
menopause, kecemasan yang terjadi tidak terdapat perubahan fungsi tubuh di antaranya
hanya disebabkan karena umur tetapi dapat juga gangguan menstruasi, konsistensi kulit menurun,
disebabkan oleh faktor dukungan suami secara perasaan panas di sekujur tubuh pada malam
langsung kepada wanita dalam menghadapi hari dan mulai terjadi perubahan penurunan
menopause. Selain pendidikan dan jumlah libido (Wirakusumah, 2004). Menurut Lestary
anak terdapat faktor pengetahuan juga yang (2010) salah satu kebutuhan manusia selain
dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dalam sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan
menghadapi menopause. Seseorang yang telah psikologis yaitu rasa dicintai dan disayangi.
memahami perubahan masa premenopause akan Maka dibutuhkan dukungan suami berupa rasa
menggunakan materi yang telah dipelajarai kasih sayang dan rasa diperhatikan sehingga
pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya) dalam perasaan buruk yang dirasakan akan sedikit-
pemecahan masalah kesehatan yang dialaminya. sedikit menghilang, dan dengan dukungan yang
Sebaliknya jika wanita premenopause memiliki baik akan dapat menurunkan kecemasan yang
pengetahuan rendah maka akan mempengaruhi dialami wanita
kecemasan pada dirinya dikarenakan wanita yang Hasil analisis menunjukkan ada hubungan
mengalami perubahan pada masa premenopause antara dukungan suami pada wanita dalam
akan bertanya-tanya tentang perubahan terhadap menghadapi menopause dengan tingkat
dirinya sehingga kecemasan akan dapat kecemasan wanita dalam menghadapi
meningkat. menopause. Hasil menunjukkan bahwa dukungan
Tidak terdapat hubungan yang signifikan suami merupakan faktor yang sangat berpengaruh
antara tingkat pengetahuan dengan tingkat terhadap tingkat kecemasan pada wanita dalam
kecemasan, berarti wanita yang memiliki menghadapi menopause. Suami sangat berperan
pengetahuan yang tinggi memiliki peluang dalam menjaga kondisi kecemasan istri pada
yang sama untuk mengalami kecemasan dalam saat menghadapi menopause karena hubungan
menghadapi menopause, karena kecemasan keduanya akan berdampak pada kondisi
tidak hanya disebabkan oleh pengetahuan tetapi psikologis (Kasdu, 2002). Suami adalah orang
juga dapat disebabkan oleh dukungan keluarga terdekat istri atau wanita, pada masa menopause
119 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 114–119

dibutuhkan rasa penerimaan suami terhadap istri Hawari, D. 2013. Manajemen Stres Cemas
dengan perubahan yang telah terjadi, seperti dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
sering memberi dukungan berupa pujian, kasih Universitas Indonesia
sayang, dan memberi nasihat, sehingga rasa Kasdu, D. 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia
cemas akan takut kehilangan suami. Menopause. Jakarta. Puspa Swara
Kurniawati, N. 2007. Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba
SIMPULAN DAN SARAN
Medika
Simpulan Lestary, D. 2010. Seluk Beluk Menopause.
Sebagian besar responden tidak mengalami Jogjakarta: Garailmu
kecemasan dalam menghadapi menopause Muhti, diyah F. 2011. Hubungan tingkat
dan sebagian besar suami tidak memberikan pengetahuan wanita premenopause tentang
dukungan pada istri dalam menghadapi menopause dengan tingkat kecemasan ibu
menopause. Terdapat hubungan antara dukungan dalam menghadapi menopause di kejagoan
suami dengan tingkat kecemasan pada wanita kabupaten kebumen. Tugas Akhir. STIKES
dalam menghadapi menopause di polindes Tebalo Muhammadiyah Gombong.
Manyar Gresik. Mulyani, NS. 2013. Menopause Akhir Siklus
Menstruasi pada Wanita Diusia Pertengahan.
Saran Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan
Bagi instansi hendaknya meningkatkan mutu
perilaku kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta
pelayanan dan memberikan penyuluhan kepada
Prawirohardjo, S. 2003. Menopause dan
masyarakat tentang pentingnya mengetahui
Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
perubahan wanita menjelang menopause dan bagi
Sarwono Prawirohardjo
masyarakat diharapkan selalu mengikuti semua
Singgih, Y. 2002. Asas-asas Psikologi Keluarga
kegiatan tentang kesehatan di desa sehingga
Idaman. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
dapat meningkatkan pengetahuan tentang
Thong, D. 2011. Memanusiakan Manusia
kesehatan dan dengan pengetahuan yang baik
Menata Jiwa Membangun Bangsa. Jakarta:
dapat meningkatkan taraf kehidupan keluarga.
Gramedia Pustaka Utama
Wirakusumah, emma. 2004. Agar tetap sehat,
DAFTAR PUSTAKA cantik, dan bahagia dimasa menopause
Fransiska, A. 2012. Hubungan Kesiapan Wanita dengan terapi estrogen alami. Jakarta:
Dalam Kesiapan Wanita Menghadapi Gramedia Pustaka Utama.
menopause di Sleman Yogyakarta. Jurnal
ilmiah. Vol. 2 No. 3

Вам также может понравиться