Вы находитесь на странице: 1из 7

Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561

Studi Tentang Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam Kaitannya


dengan Efisiensi Biaya Produksi pada UKM di Cibaduyut
1
Arlinda Widiastuti, 2Rini Lestari, 3Yuni Rosdiana
1,2,3
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
e-mail: 1arlindawidiastuti@gmail.com, 2unirini_unisba@yahoo.com,
3
yuni_sjavar@yahoo.com,

Abstract: The purpose of research is to determine the application of Total Quaity Management CV.
Mandatory Shoe and Leather , how developments include the cost of production efficiency CV Shall
Shoes and Leathe, and how the application of Total Quality Management to improve production
efficiency cost in CV. Shoes and Leather mandatory. The research method used by writer is descriptive
and case studies. Data collection techniques used writer is with the documentatio, interviews and
questionnaires. From the research application of Total Quality Management in CV.Shall Shoes and
Leather in general can be said to be good. It is seen from the vision, mission and commitment of the
company to create customer satisfaction, by making use of customer information to enhance sustainable
products and processes pebaikan so that products produced in accordance with the wishes of customers,
employees also collaborate in problem solving, in the improvement of the quality of repairs carried out to
the fullest design, standards and procedures. The level of production cost efficiency at CV . Shall Shoes
and Leather for implementing total quality management in the year 2011 - 2014 continues to change the
increase and decrease . With 10 ( ten ) principles of total quality management companies can increase
profits by improving efficiency of production costs. By applying the principle - the principle of total
quality management well , then the company can achieve the main objectives expected. The company's
main goal is to get as much profit as possible by increasing the efficiency of production costs without
reducing the quality of existing products

Kywords: Total Quality Management and efficiency of the production cost.

Abstrak.: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Total Quaity Management pada
CV. Shall Shoes and Leather, bagaimana perkembangan efisiensi biaya produksi pada CV Shall Shoes
and Leather, dan bagaimana penerapan Total Quality Management untuk meningkatkan Efisiensi Biaya
Produksi pada CV. Shall Shoes and Leather.Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode
deskriptif dan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan dokumentasi,
wawancara dan quisioner. Dari hasil penelitian penerapan Total Quality Management pada CV.Shall
Shoes and Leather secara umum dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat dari visi, misi dan komitmen
perusahaan untuk menciptakan kepuasan pelanggan, dengan memanfaatkan informasi dari pelanggan
untuk menyempurnakan produk dan proses pebaikan berkelanjutan sehingga produk yang dihasilkan
sesuai dengan keinginan pelanggan, karyawan juga berkerjasama dalam pemecahan masalah, dalam
perbaikan kualitas secara maksimal dilakukan perbaikan desain, standart dan prosedur kerja. Tingkat
efisiensi biaya produksi pada CV. Shall Shoes and Leather selama menerapkan total quality management
pada tahun 2011 - 2014 terus mengalami perubahan adanya kenaikan dan penurunan. Dengan 10
(sepuluh) prinsip total quality management perusahaan dapat meningkatkan laba dengan meningkatkan
efisiensi biaya produksi. Dengan menerapkan prinsip – prinsip total quality management dengan baik,
maka perusahaan dapat mencapai tujuan utama yang diharapkan. Tujuan utama perusahaan adalah
mendapatkan laba semaksimal mungkin dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi tanpa mengurangi
kualitas yang ada pada produk.

Kata Kunci: Total Quality Management dan efisiensi biaya produksi.

90
Studi Tentang Penerapan Total Quality Management (TQM )…| 91

A. Pendahuluan
Globalisasi menjadi salah satu hal yang mendasari setiap negara untuk merubah
arah kebijakan ekonominya. Perubahan yang diharapkan tentu saja perubahan yang
akan mengurangi segala distorsi perekonomian dan disisi lain meningkatkan efisiensi.
Kedua sisi tersebut bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia, sebagai
dasar motivasinya adalah kondisi perekonomian dunia yang dapat dinilai belum sampai
pada tingkat yang optimum (Endrawati, 2008).
Hal ini lah yang mendasari pemikiran akan perlunya suatu system manajemen
mutu terpadu seperti Total Quality Management (TQM) agar dapat menghasilkan
produk dan jasa yang berkualitas tinggi. Kualitas produk atau jasa yang dihasilkan harus
di imbangi dengan pengeluaran biaya yang seminimal mungkin dan pelayanan yang
seefisien mungkin (Lempoy, 2013).
Kenyatan tersebutlah yang juga menjadi tantangan bagi perusahan kecil
menengah yang hanya bersaing dalam kancah domestik dalam suatu wilayah negara,
atau bahkan hanya mencakup wilayah kota. Pada umumnya, perusahan- perusahan besar
dan mancanegara memilki hampir semua keungulan dibandingkan dengan usaha kecil
menengah mulai dari keungulan modal, biaya, efisiensi, jaringan, dan lain-lain. Maka
tidak dapat dipungkiri bahwa perusahan- perusahan tersebut mampu berproduksi secara
sangat baik sehinga menghasilkan produk yang berkualitas. Kurangnya penetapan
standardisasi atau kejelasan sistem kualitas yang digunakan pada usaha kecil menengah
seringkali menjadi hambatan bagi usaha kecil menengah tersebut dalam menjaga sistem
manajemen kualitasnya (Ulfah, 2013).
Secara lebih spesifik masalah dasar yang dihadapi UKM Cibaduyut menurut
hasil wawancara dengan Jouhari (Staf UPT Persepatuan Cibaduyut) pada tanggal 9
Maret 2012 adalah : Pertama, produk-produk yang dihasilkan oleh Sentra UKM Sepatu
Cibaduyut masih biasa-biasa saja, masih standar, masih hanya mengandalkan satu
macam hasil produk yang mereka anggap bagus dan unggul sehingga terkesan monoton
tidak ada pilihan produk lain. Kedua, pasar yang mereka miliki masih sangat sempit,
hanya toko yang berada disekitar Cibaduyut saja para pengusaha memasarkan
produknya, tidak ada upaya untuk memperluas pasar kedaerah lain maupun pasar luar
yang lebih luas, sehingga sulit untuk memperoleh pangsa pasar dan memperluas pasar
Sentral UKM Sepatu Cibaduyut itu sendiri. Ketiga, kurangnya penerapan Total Quality
Management (TQM) pada sistem produksinya, karena tidak adanya pendekatan
organisasi yang berpusat pada kualitas serta kurang efektif dan efisien dalam sistem
produksi, misalnya dengan menghemat waktu dan biaya, dapat mengurangi produk
cacat, mengabaikan masalah-masalah biaya yang pada akhirnya akan menentukan harga
jual dan daya saing produk di pasaran (Jouhari, 2013).
Penerapan atau implementasi Total Quality Management pada perusahaan atau
industri kecil dapat dilaksanakan apabila TQM sebagai paradigma baru, dilandasi
adanya komitmen jangka panjang dan perubahan total atas paradigma
manajemen tradisional yang masih banyak diterapkan di perusahaan/industri
kecil . Perlunya perubahan total dikarenakan cara menjalankan bisnis dengan TQM
berbeda sekali dengan cara tradisional (Dirgo, 2010).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan Total Quality Management
(TQM) pada UKM di Cibaduyut? (2) Bagaimana perkembangan efisiensi biaya
produksi pada UKM di Cibaduyut? (3) Bagaimana penerapan Total Quality

Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015


92 | Arlinda Widiastuti, et al.

Management (TQM) dalam kaitannya dengan efisiensi biaya produksi pada UKM di
Cibaduyut?
Berdasarakan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) mengetahui penerapan Total Quality
Management pada UKM di Cibaduyut (2) perkembangan efisiensi biaya produksi pada
UKM di Cibaduyut (3) penerapan Total Quality Management (TQM) dalam kaitannya
dengan efisiensi biaya produksi pada UKM di Cibaduyut

B. Landasan Teori
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Total Quality Management (TQM)
Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efisiensi Biaya Produksi.
Total Quality Management (TQM) Sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan usaha
yang mencoba unuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptono, 2003:4).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahawa TQM merupakan suatu
pendekatan dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas, produktivitas dan kinerja
lain dalam perusahaan secara terus-menerus guna menghasilkan nilai bagi pelanggan
dan pencapaian tujuan perusahaan. Nasution (2010:43) menyebutkan manfaat total
quality management dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Dapat memperbaiki
posisi persaingan dan meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan. Adapun
keunggulan perusahaan yang menerapkan total quality management adalah:
1. Total Quality Management mengembangkan konsep kualitas dengan pendekatan
totalitas. Kualitas bila dipandang dari sudut pandang konsumen diartikan sebagai
kesesuaian.
2. Adanya perubahan dan perbaikan secara terus-menerus dengan menerapkan Total
Quality Management perusahaan dituntut untuk selalu belajar dan berubah
memperbaiki atau meningkatkan kemampuannya.Adanya upaya pencegahan artinya
sejak dari perancangan produk, proses hingga menjadi produk akhir menghasilkan
produk yang baik tanpa ada produk yang cacat (zero defect) sehingga perusahaan
mampu mengurangi biaya (cost reduction), menghindari pemborosan dan
menghasilkan produk secara efektif dan efisien dan pada akhirnya dapat
meningkatkan profit bagi perusahaan.
Adapun karakteristik Total Quality Management menurut Nasution (2010:22) antara
lain: (1) Fokus pada pelanggan. (2) Obsesi terhadap kualitas. (3) Pendekatan
ilmiah. (4) Komitmen jangka panjang. (5) Kerjasama tim (teamwork). (6) Perbaikan
sistem berkesinambungan. (7) Pendidikan dan pelatihan. (8) Kebebasan yang terkendali.
(9) Kesatuan tujuan. (10) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Menurut Hansen dan Mowen (2005:50): “Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa”. Sedangkan menurut Sukirno
(1999:8) mengatakan bahwa: “Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bhan
mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut”. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap dijual. Sugian (2006:76) menyatakan: “Efisiensi biaya
produksi adalah hubungan perbandingan antara anggaran biaya produksi (input) dengan
realisasi biaya produksi (output)”. Untuk menilai efisiensi biaya produksi, secara
langsung akan meliputi tiga komponen biaya produksi, yaitu efisiensi biaya bahan baku,

Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)


Studi Tentang Penerapan Total Quality Management (TQM )…| 93

efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi biaya overead pabrik. Untuk
mengetahui efisiensi atau tidaknya produksi dilakukan dengan caramenghitung selisih
antara anggaran dan realisasinya. ini mengacu pada penelitian Andini (2008) selisih
antara anggaran dan realisasinya di pilih karena ini karena selisih antara anggaran dan
realisasinya mampu menilai tingkat efisiensi biaya produksi perusahaan.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian, maka penerapan total quality management pada
CV. Shall Shoes and Leather termasuk dalam kategori baik. Ini dapat dilihat dari adanya
visi, misi dan komitmen perusahaan untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Dalam
menjaga hubungan dengan pelanggan CV. Shall Shoes and Leather juga menyediakan
layanan konsumen untuk meliat tanggapan masyarakat mengenai produk yang
dihasilkan CV. Shall Shoes and Leather. Dalam menciptakan kepuasan pelanggan ini,
CV. Shall Shoes and Leather memanfaatkan informasi dari pelanggan untuk
menyempurnakan produk dan proses perbaikan berkelanjutan, sehingga produk yang di
hasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam proses perbaikan dan
penyempurnaan tersebut komunikasi antara karyawan dengan perusahaan telah berjalan
dengan baik karna karyawan di CV. Shall Shoes and Leather diberi kebebasan dalam
mengemukakan pendapat serta ikut dalam pemecahan masalah dalam perusahaan.
Walaupun demikian masih ada kelemahan yang dapat dikemukakan yaitu bagian
yang terkait di CV. Shall Shoes and Leather kurang memberikan pendidkan dan
pelatihan kepada karyawan sehingga kemampuan karyawan dalam menciptakan produk
baru yang inovatif kurang maksimal. Selain itu masukan dan saran dari karyawan masih
harus disampaikan kepada kepala bagian masing masing, karna tidak ada sarana bagi
kariawan untuk menyampaikan saran dan masukan untuk perusahaan padahal karyawan
ingin menyampaikan saran dan masukan mereka langsung kepada pihak manajemen.
Dalam meningkatkan kualitas produk, CV. Shall Shoes and Leather juga masih kurang
dalam melakukan perencanaan prubahan proses produksi, perencanaan hanya
mengubah bagian input saja atau bahan baku saja tanpa mengubah proses produksinya.
Berikut perkembangan efisiesni biaya produksi degan membandingkan antara
anggaran produksi dengan biaya produksi CV. Shall Shoes and Leather pada tahun
2011 sampai dengan 2014.

Tabel Efisiensi Biaya Produksi CV. Shall Shoes and Leather


Tahun 2011 - 2014
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Anggaran Realisasi Selisih Efisiensi


Produksi Biaya Biaya
Produksi Produksi
2011 285.000.600 210.700.600 74.300.000 0,2607
2012 533.000.000 352.140.000 180.860.000 0,3393
2013 754.015.000 493.014.690 261.000.310 0,3461
2014 460.008.900 327.145.900 132.863.000 0,2888
Total 1,2349
Sumber : Laporan keuangan CV. Shall Shoes and Leather

Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015


94 | Arlinda Widiastuti, et al.

Dapat dilihat perkembangan efisiensi biaya produksi pada CV. Shall Shoes and
Leather mengealami turun dan naik. Pada tahun 2011 dengan anggaran biaya produksi
Rp. 825.000.600,- dan realisasi biaya produksi yang lebih kecil Rp. 210.700,600,-
mempunyai tingkat efisiensi biaya produksi sebesar 0,2607 atau 26,07% pada tahun
2012 terjadi kenaikan tingkat efisiensi biaya produksi dengan anggaran biaya produksi
Rp. 533.000.000,- dan realisasi biaya produksi yang lebih kecil Rp. 352.140.000,-
mempunyai tingkat efisiensi biaya sebesar 0,3393 atau 33,93%. Pada tahun 2013 juga
terjadi kenaikan tingkat efisiensi biaya produksi dengan anggaran biaya produksi Rp.
754.015.000,- dan realisasi biaya produksi yang lebih kecil Rp. 493.014.690,-
mempunyai tingkat efisiensi biaya produksi sebesar 0,3461atau 34,61%. Pada tahun
2014 terjadi penurunan tingkat efisiensi biaya produksi dengan anggaran biaya produksi
Rp. 460.008.900,- dan realisasi biaya produksi yang lebih kecil Rp. 327.145.900,-
mempunyai tingkat efisiensi biaya produksi sebesar 0,2888 atau 28,88%. Untuk tahun
2014 dikarenakan adanya penurunan permintaan pasar akan sepatu lokal karena
menurunnya minat masyarakat disusul dengan banyaknya produk impor dari cina yang
menawarkan harga yang lebih rendah serta perekonomian indonesia yang tidak stabil
akibat adanya pemilihan presisden RI pada tahun 2014.
Berdasarkan hasil analisis penerapan total quality management dan efisiesni
biaya produksi perusahaan, maka dilakukan perbandingan dari hasil kedua analisis
variabel tersebut untuk mengetahui kaitanya antara penerapan total quality management
dan efisiesni biaya produksi. Dalam penerapannya, prinsip – prinsip total quality
management itu sendiri memiliki keterkaitan dalam upaya meningkatkan efisiesni biaya
produksi perusahaan CV.Shall Shoes and Leather. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Andini (2008), Renata (2013) dan Mayasari (2011)

D. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini,
mengenai studi tentang total quality management dalam kaitannya dengan efisiensi
biaya produksi maka pada bagian akhir penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penerapan Total Quality Management pada CV. Shall Shes and Leather baik.
2. Tingkat efisiensi biaya produksi pada CV. Shall Shoes and Leather selama
menerapkan total quality management pada tahun 2011 - 2014 terus mengalami
perubahan adanya kenaikan dan penurunan.
3. Dengan 10 (sepuluh) prinsip total quality management perusahaan dapat
meningkatkan laba dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi. Dengan
menerapkan prinsip – prinsip total quality management dengan baik, maka
perusahaan dapat mencapai tujuan utama yang diharapkan. Tujuan utama
perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dengan meningkatkan
efisiensi biaya produksi tanpa mengurangi kualitas yang ada pada produk.

Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang
berkepentingan yaitu:
1. Pihak Perusahaan

Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)


Studi Tentang Penerapan Total Quality Management (TQM )…| 95

Setelah mengamati dan menganalisis hasil penelitian, penulis melihat ada beberapa
hal yang dapat dijadikan masukan yaitu:
a. Perusahaan perlu memperhatikan secara selektif terhadap biaya-biaya yang
muncul dalam proses produksi, sehingga dapat membedakan biaya mana yang
dapat di hindari atau di efisiensikan dan tidak berpengaruh terhadap kualitas
produk.
b. Perusahaan lebih memaksimalkan kinerja karyawan dengan senantiasa
melakukan pengawasan dan memberikan sangsi bagi karyawan yang tidak
menjalankan job deskripsi dengan baik.
c. Mengembangkan potensi karyawan dengan selalu memberikan pendidikan dan
pelatihan rutin pada karyawan.
d. Perusahaan sebaiknya memberikan quisioer bagi karyawan untuk penilaian
kinerja perusahaan secara rutin minimal setahun sekali
Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan meneliti lebih dalam mengenai
permasalahan ini, penulis menyarakan beberapa hal sebagai berikut:
Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sama, maka untuk memperoleh
hasil penelitian yang lebih baik diharapkan, jumlah pernyataan dan pertanyaan yang
diajukan lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian dapat memberikan informasi yang
lebih baik. Selain itu, dalam melakukana penelitian selanjutnya diharapkan peneliti
mampu mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan luas dari perusahaan yang
akan diteliti sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.

Daftar Pustaka
Andini, Fadjika. 2008. Analisis Perbandingan Efesiensi Biaya Produksi Sebelum dan
Sesudah Penerapan Total Quality Manajement (Study kasus pada PT.
INDOWIRA PUTRA). Skripsi,
Endrawati, Sukartini dan Reno Fitri Meuthia. 2008. Pengaruh Penerapan Manajemen
Mutu Terpadu Terhadap Efisiensi Biaya Produksi (Study Kasus pada PT Semen
Padang). Jurnal Akuntasi dan Manajemen. Vol 3 no 2: 57-69. (online),
www.google scholar.com. diunduh tanggal 24 Maret 2015
Dirgo. 2010. Implementasi / Penerapan Total Quality Management (TQM) pada
Perusahaan / Industri Kecil. Research, Bandung: Blog Dirgo, (Online),
http://dirgoz.blogspot.com/2010/02/implementasi-penerapan-total-
quality.html. Diunduh tanggal 5 April 2015
Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh.
Salemba Empat. Jakarta.
Lempoy, Juditshira. 2013. Penerapan Total Quality Managemet Terhadap Efisiensi
Biaya dan Efektifitas Pelayanan pada PT.PLN(Persero) Wilayah Suluttenggo.
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen Bisnis dan Akuntansi. Vol 1 no 3. (online),
www.google scholar.com. diunduh tanggal 24 Maret 2015
Mayasari, Evi. 2011. Hubungan Penerapan Total Quality Management dengan
Efisiensi Biaya Produksi pada PT.ARTERIA DAYA MULYA CIREBON. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran.

Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015


96 | Arlinda Widiastuti, et al.

Nasution. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.


Renata, Y.A & Meliana. 2013. Pengaruh Total Quality Management (TQM) pada
Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Pengembangan Produk dan Efisiensi
Biaya Produksi: (Studi Kasus pada PT Bintang Alam Semesta). Universitas
Kristen Maranata. Jurnal Akuntansi Vol. 4 no.1
Supriyono, R.A, 1997, Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok Produksi, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogayakarta.
Sugian, Syahu. 2006. Kamus Manajemen (Mutu). PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Tjiptono Fany & Anastasia Dian. 2003. Total Quality Management. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Ulfah, Fatimah. 2013. Analilis Pengaruh Implementasi Manajemen Kualitas
Terhadar Kinerja Organisasi pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota
Salatiga. Research: http://core.ac.uk/download/pdf/11737283.pdf. Diunduh
tanggal 5 April 2015.
Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali
Press: Jakarta.

Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

Вам также может понравиться