Вы находитесь на странице: 1из 20

Jurnal Historica

ISSN No. 2252-4673


Volume 1 (2018), Issue 1

The Development of Stop-Motion Animation Video On The Original of Indonesian


Ancestors Distribution Using ASSURE Model

Sugeng Hariadi1, Nurul Umamah2, Sumardi3


1
History Education Program, The University of Jember.sugengls311995@gmail.com,
2
History Education Program, The University of Jember. nurul70@unej.ac.id,
3
History Education Program, The University of Jember. Sumardi@unej.ac.id

Abstract
The Research background of this problem is about the development of science and
technology in education that is not used maximal yet by the educator. The educator still
uses a learning media on students’ worksheet and textbook, so the students are not too
interested with the learning activity and it caused not an effective learning. The research
objective of this study is to know the validity result and increase the effectiveness learning
of Indonesia History on using a video stop motion animation. The research method is
about the development research with the ASSURE model by analyze learner characteristic,
state performance, select methods, media & materials, utilize materials, requires learner
participation, and evaluate. The result of this study indicated (a) the validity results are the
expert of material content got 80% score on the subject, the language validity got 88%
score, and the validity of media and design experts’ development got 83,63% score; (b) the
video stop motion animation developed as learning material that can increase of
effectiveness on Indonesia History learning, based on data that it got 82,62%.Therefore,
this video stop motion animation has a high effectiveness than the using of students’
worksheet and textbook for tenth grade in Senior High School. The educator expected to
create a learning situation that is more innovative and variation with the appropriate
learning material, media, and the learning method.

Keywords: Development, Media Video, Stop-Motion Animation Video


Sugeng Hariadi, Nurul Umamah, Sumardi

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
pembelajaran (Nugroho, 2016:2). Pendidik dituntut agar mampu memanfaatkan hasil-
hasil teknologi dalam proses pembelajaran agar mencapai hasil yang maksimal.
Pendidik harus mampu menggunakan alat yang sudah disediakan, para pendidik juga
dituntut mampu untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam membuat dan
mengembangkan media pembelajaran dan juga Bahan ajar.
Belajar sejarah pada hakikatnya adalah mempelajari peristiwa-peristiwa pada masa
lampau (Umamah, 2014:268). Langkah terbaik mempelajari sejarah adalah dengan
menghadirkan peristiwa sejarah kehadapan peserta didik, sehingga peserta didik
dapat mengambil makna dan manfaat setelah mempelajarinya, namun hal ini sangat
tidak mungkin dilakukan karena peristiwa sejarah bersifat sekali terjadi dan tidak
terulang lagi.
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky, 2013:3). Media pembelajaran
berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam pembelajaran, akan tetapi
media pembelajaran juga dapat disimpulkan sebagai sarana atau alat bantu
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran agar
pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang di
inginkan.
Analisis awal kondisi di sekolah masih banyak kegiatan pembelajaran yang
belum menggunakan media pembelajaran yang variatif pendidik masih menggunakan
media pembelajaraan LKS dan buku Paket, sehingga peserta didik masih kurang
tertarik dengan kegiatan pembelajaran. Hasil observasi di sekolah SMAN 1 Jember,
SMAN 2 Jember, dan SMAN 4 Jember menyatakan bahwa pendidik masih sering
menggunakan media LKS dan buku Paket dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2016), menyatakan bahwa
penggunaan video animasi stop-motion dapat meningkatkan efektivitas dan layak
digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik dalam mata pelajaran sejarah.
Purwanti (2016), menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan video animasi stop-
motion berdampak positif dan menarik minat peserta didik. Sujatmoko (2015) dalam
penelitiannya menyatakan pembelajaran dengan video animasi stop-motion yang
dikembangkan memenuhi standar penilaian media pembelajaran menurut BSNP dan
layak serta efektif digunakan sebagai media pembelajaran, sedangkan Syamdhany
(2016) terkait video animasi stop-motion menyatakan media pembelajaran sejarah
berbasis video animasi stop-motion yang telah dikembangkan layak digunakan
sebagai media pembelajaran di sekolah.
Pendidik mata pelajaran sejarah dapat memanfaatkan video animasi stop-
motion sebagai sarana dalam memperjelas, mengkonstruksi, menghubungkan dan
apresiasi yang memungkinkan pendidik melaksanakan proses pembelajaran yang
lebih konkret, efektif, menarik, inspiratif, dan bermakna. Permasalahan yang terjadi
dikarenakan kurang pemanfaatan media juga dialami oleh peserta didik di beberapa
sekolah seperti pada peserta didik di SMA Negeri 1 jember kelas X, SMA Negeri 2
jember kelas X dan juga di SMA Negeri 4 jember kelas X, pada sekolah-sekolah
tersebut lebih sering menggunakan media Modul dan LKS.
Hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 jember
kelas X, SMA Negeri 2 jember kelas X dan juga di SMA Negeri 4 jember kelas X,
menunjukkan bahwa peserta didik menginginkan media pembelajaran sejarah yang
digunakan lebih menarik lagi dan lebih kreatif, sehingga peserta didik lebih tertarik
dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sejarah. Hasil observasi dan
penyebaran angket peserta didik dari tiga sekolah tersebut menginginkan adanya
penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, hal tersebut dibuktikan
dengan jumlah 38, 52% peserta didik memilih adanya penggunakan media visual
dalam pembelajaran sejarah. Angket gaya belajar yang telah diberikan pada peserta
didik di tiga sekolah yaitu SMA Negeri 1 jember kelas X, SMA Negeri 2 jember
kelas X dan juga di SMA Negeri 4 jember kelas X, menunjukkan bahwa 38, 52%
peserta didik lebih suka dengan pembelajaran Visual, sedangkan pada pembelajaran
audio menunjukan angka 29, 45% dan pada pembelajaran kinestik 32, 01%. Hasil
angket daya tarik peserta didik dari tiga sekolah tersebut menunjukkan bahwa 86,73%
peserta didik menginginkan media video digunakan untuk pembelajaran sejarah pada
materi Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia. Hasil angket
pendidik dan hasil wawancara pun menunjukan bahwa ada pendidik yang
menginginkan adanya bahan ajar berupa video pada materi asal usul persebaran
nenek moyang bangsa Indonesia.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bermaksud
mengembangkan penemuan-penemuan penelitian sebelumnya, baik untuk keperluan
ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya (Bungin, 2013:28). Model
pengembangan yang digunakan adalah pengembangan model ASSURE. . Model ini
dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Model pengembangan ASSURE terdiri atas 6
tahap utama yaitu: (1) Analyze Learner Characteristic (Analisis Karakteristik
Peserta Didik), (2) State Performance Objective (Menetapkan Tujuan Pembelajaran
dan Kompetensi), (3) Select Methods, Media, And Materials (Memilih Metode,
Media dan Materi Pembelajaran), (4) Utilize Materials (Pemanfaatan Bahan Dan
Media Pembelajaran), (5) Requires Learner Participation (Melibatkan Peserta Didik
dalam Proses Belajar), dan (6) Evaluate And Revise (Evaluasi dan Revisi). Berikut
akan dipaparkan tentang tahapan penelitian pengembangan video animasi stop-
motion sebagai berikut:

1) Analisis Karakteristik Peserta didik (Analyze Learner Characteristic)


Karakteristik yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis karakteristik
siswa, yaitu (1) general characteristics (karakteristik umum), (2) spesific entry
competencies (kompetensi atau kemampuan awal), dan (3) learning style (gaya
belajar). Cara yang yang harus dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
karakteristik peserta didik pengembang mengunakan instrumen observasi,
wawancara dan angket.
a) Karakteristik umum
Karakteristik umum ini anatara lain : umur, kelas, latar belakang pendidikan,
taraf sosial ekonomi, minat, serta sikap peserta didik. Hasil analisis karakteristik
umum berdasarkan wawancara kepada pendidik menunjukan bahwa mayoritas
peserta didik kelas X SMAN 1 Jember, X SMAN 2 Jember dan X SMAN 4 Jember
berusia 16-17 tahun, pada usia ini peserta didik telah mampu untuk berfikir secara
logis kaitannya dalam mengimajinasikan suatu hal.

b) Kompetensi dasar spesifik


Hasil analisis menunjukan bahwa secara umum peserta didik kelas X SMAN 1
Jember , X SMAN 2 Jember, dan X SMAN 4 Jember sudah memiliki bekal
pengetahuan dalam mengoperasikan teknologi dan pengetahuan akademik berupa
materi “Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia” dari jenjang SMP,
namun dalam segi akademik materi tersebut masih sering kurang dipahami oleh
peserta didik.
c) Gaya belajar
Analisis gaya belajar peserta didik melalui pemberian angket pada peserta didik
kelas X SMAN 1 Jember , X SMAN 2 Jember, dan X SMAN 4 Jember menunjukan
gaya belajar visual sebanyak 38,52%, audio sebanyak 29,45% dan kinestik sebanyak
32,01%.

2) Menetapkan Tujuan Pembelajaran dan Kompetensi (State Performance


Objective)
Perumusan tujuan pembelajaran mata pelajaran Sejarah Indonesia dilakukan
berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia. Tahapan ini
bertujuan untuk merumuskan kompetensi dasar yang akan digunakan, indikator
pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran dengan video animasi stop-motion.
Kompetensi Dasar 3.3 dipilih sebagai materi yang akan dikembangkan menjadi
video animasi stop-motion. Pada tahap awal dilakukan pemilihan standar kompetensi,
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 yang akan menjadi acuan dan pedoman
pengembangan video animasi stop-motion tersebut. Perumusan tujuan pembelajaran
dan kompetensi dilakukan dengan mengunakan rumusan ABCD (Audience, Behavior,
Condition dan Degree.

3) Memilih Metode, Media dan Materi Pembelajaran (Select Methods, Media


And Materials)
Tahap ini peneliti harus memilih strategi pembelajaran, teknologi, dan media
yang sesuai, kemudian, memutuskan materi untuk menerapkan pilihan-pilihan
tersebut, adapun beberapa proses yang dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
a. Memilih Metode
Metode pembelajaran merupakan prosedur untuk membantu peserta didik
dalam mencapai kompetensi yang dirumuskan sebelumnya. Metode yang akan
digunakan dalam skenario pembelajaran dengan media video animasi stop-motion
adalah model pembelajaran STAD.
Langkah kedua adalah select media (memilih media), media yang dipilih
untuk mengembangan video animasi stop-motion adalah Adobe Premier, Adobe
after Effects, dan Adobe Audition. dan perangkat komputer untuk penggunaan
video animasi stop-motion. Melalui pemanfaatan software seperti Adobe Premier,
Adobe after Effects, dan Adobe Audition.
Langkah ketiga adalah select materials (memilih materi). Materi yang
dikembangkan berdasarkan pada KI dan KD Kurikulum 2013 kelas X SMA
semester gasal, yaitu KD 3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul
nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu). Materi
yang dipilih adalah pokok bahasan Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Bangsa
Indonesia.

4) Pemanfaatan Bahan dan Media Pembelajaran (Utilize Materials)


Expert Appraisal adalah suatu teknik untuk memvalidasi/ menilai layak atau
tidaknya suatu rancangan produk yang dilakukan oleh validator atau tenaga ahli pada
bidangnya. Penilaian ahli akan dilakukan validasi bidang studi yang akan menilai
media edmodo, desain edmodo, dan materi yang ada dalam media edmodo. Validator
materi edmodo adalah Drs. Sumarno. M.Pd beliau ahli sejarah di Program Studi
Pendidikan Sejarah Universitas Jember. Validator media dan desain edmodo adalah
Bapak M. Arief, S. Kom, M.Kom. beliau adalah ahli media dan desain di Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Jember. Validator bahasa pada media edmodo adalah
Bapak Siswanto, S.Pd, M.A, beliau ahli Bahasa di Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Saran-saran yang diberikan oleh validator kegiatan ini
kemudian digunakan untuk merevisi materi, bahasa, media dan desain produk untuk
mendapatkan produk yang lebih baik dari sebelumnya dan layak untuk diuji cobakan.

5) Melibatkan Peserta Didik dalam Proses Belajar (Requires Learner


Participation)
Requires Learner Participation merupakan suatu proses dalam
mengembangkan peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan cara memberikan peluang kepada peserta didik untuk terlibat
secara langsung dalam proses pembelajaran. Tahap ini disesuaikan dengan metode
pembelajaran yang telah dipilih pada prosedur sebelumnya.

6) Evaluasi dan Revisi (Evaluate And Revise)


Evaluasi dan revisi merupakan prosedur terakhir dalam desain pengembangan
ASSURE. Tujuan evaluasi adalah melihat seberapa jauh video animasi stop-motion
yang digunakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap evaluasi ini
dapat diperoleh melalui hasil penilaian serta tanggapan pendidik dan peserta didik
mengenai proses pembelajaran yang telah digunakan perlu dimodifikasi atau perlu
diperbaiki (revisi).

HASIL PENELITIAN
1) Penyajian dan Analisis Data Analisis Karakteristik Peserta Didik
Pada tahap ini berupa sajian dan analisis data wawancara dan angket pada
tahap analisis karakteristik peserta didik. Berikut ini adalah pemaparan hasil
analisis data wawancara dan angket:
a) Wawancara
Hasil dari wawancara menunjukkan peserta didik kelas X SMAN 1 Jember,
X SMAN 2 Jember dan X SMAN 4 Jember rata-rata berumur 16-17 tahun, latar
belakang pendidikan dari SMP/MTS Negeri di Kabupaten Jember, latar belang
sosial ekonomi menengah ke atas.
Analisis awal kondisi di sekolah masih banyak kegiatan pembelajaran yang
belum menggunakan media pembelajaran yang variatif pendidik masih
menggunakan media pembelajaraan LKS, modul, dan buku Paket, sehingga
peserta didik masih kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran, meskipun
begitu juga sudah ada sekolah yang menggunakan E-modul dan modul cetak
Secara umum peserta didik akan kurang tertarik pada media tersebut.
b) Angket
Penyebaran instrumen angket yang diberikan kepada peserta didik meliputi
angket karakteristik umum, gaya belajar dan kemampuan awal. Penyebaran angket
dilakukan pengembang di kelas X SMAN 1 Jember, X SMAN 2 Jember ,dan X
SMAN 4 Jember. Angket yang diberikan kepada peserta didik merupakan angket
karakteristik peserta didik yang terdiri dari gaya belajar dan kemampuan awal.
c) Analisis Data Angket
Berdasarkan penyebaran angket kepada 98 peserta didik kelas X SMAN 1
Jember, X SMAN 2 Jember, dan X SMAN 4 Jember, maka dapat dianalisis bahwa
peserta didik mayoritas memiliki gaya belajar visual. Dapat dipresentasikan gaya
belajar visual peserta didik adalah 38,52 %. Sedangkan gaya belajar audio peserta
didik adalah 29,45%. Sedangkan gaya belajar kinestetik peserta didik adalah 32,01
%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, gaya belajar peserta didik yang menempati
posisi dominan adalah gaya belajar visual.

2) Penyajian dan Analisis Data Serta Revisi Produk Pengembangan


Tahap ini berisi sajian dan analisis data hasil penilaian dari pakar ahli dan uji
coba produk. Pakar ahli tersebut diantaranya ahli isi bidang studi, bahasa dan media
dan desain pengembangan. Sedangkan uji coba produk terdiri dari uji pengguna, uji
coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

a) Validasi Ahli
Validasi ahli yang dilakukan selama proses pengembangan video animasi
stop-motion, validasi tersebut meliputi validasi ahli isi bidang studi, bahasa dan
media dan desain pengembangan. Validator melakukan penilaian untuk menilai
tingkat kelayakan video animasi stop-motion yang dikembangkan.

b) Validasi Ahli Isi Bidang Studi


Validasi ahli isi bidang studi yang dilakukan pada video animasi stop-motion
adalah Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia. Ahli isi bidang
studi yang menilai video animasi stop-motion ini adalah Drs. Sumarno, M.Pd.
Beliau merupakan pakar sejarah dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Jember.
Produk di validasi oleh ahli Isi Bidang Studi sebanyak satu kali dengan skor
80% Pada tabel kelayakan menunjukkan nilai 75% - 84% memiliki kualitas baik
dengan keterangan tidak perlu direvisi, sehingga hasil skor yang telah diperoleh
menunjukkan bahwa tidak perlu adanya revisi.
48
Nilai validasi ahli isi materi pembelajaran yaitu: 𝑃 = 60 × 100%= 80%

Tabel 4.2 Tabel Kelayakan

Nilai Kualitas Keterangan

85 % - 100 % Sangat Baik Tidak perlu


direvisi
75 % - 84 % Baik Tidak perlu
direvisi
65 % - 74 % Cukup Baik Direvisi
55 % - 64 % Kurang Baik Direvisi
0 - 54 % Sangat Kurang Baik Direvisi

Sumber: Arikunto, 2008:216

Berdasarkan analisis data dari penilaian ahli bidang isi studi diketahui
bahwa produk yang dikembangkan mendapatkan skor 80 %, jika dikonsultasikan
dalam tabel kelayan maka produk yang dikembangkan berkategori baik dan tidak
perlu revisi.

c) Validasi Ahli Bahasa


Produk video animasi stop-motion yang dikembangkan juga dilakukan
penilaian dari segi bahasa. Ahli bahasa yang menilai video animasi stop-motion
adalah Siswanto, S.Pd., M.A Beliau merupakan ahli Bahasa Indonesia Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember.

Produk di validasi oleh ahli bahasa sebanyak satu kali dengan skor 88%.
Pada tabel kelayakan menunjukkan nilai 85% - 100% memiliki kualitas sangat
baik dengan keterangan tidak perlu direvisi, sehingga hasil skor yang telah
diperoleh menunjukkan bahwa tidak perlu adanya revisi. Berikut ini penyajian data
hasil uji ahli bahasa..
Nilai validasi ahli Bahasa yaitu: 44
𝑃= × 100% = 88%
50

Tabel 4.5 Tabel kelayakan


Nilai Kualitas Keterangan

85 % - 100 % Sangat Baik Tidak perlu


direvisi
75 % - 84 % Baik Tidak perlu
direvisi
65 % - 74 % Cukup Baik Direvisi
55 % - 64 % Kurang Baik Direvisi
0 - 54 % Sangat Kurang Baik Direvisi

Sumber: Arikunto, 2008:216

Berdasarkan analisis data dari penilaian ahli bahsa diketahui bahawa produk
yang sikembangkan mendapat skor 88 %, jika dikonsultasikan dalam tabel
kelayakan maka produk yang dikembangkan berkategori sangat baik dan tidak
perlu revisi.

d) Validasi Ahli Media dan Desain Pengembangan


Produk video animasi stop-motion yang dikembangkan juga dilakukan
penilaian dalam segi media dan desain pengembangan. Hal ini bersangkutan
dengan desain pengembangan video animasi stop-motion yang dikembangkan
melalui softwere Adobe Premier CS6. Ahli media dan desain pengembangan yang
menilai video animasi stop-motion adalah Ruli Putri Puji Nirmala, S.Pd. M.Ed.
Beliau merupakan ahli pengembangan dan ahli Teknologi Informasi dan
Komunikasi Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Jember.
Produk yang dikembangkan dinilai oleh ahli media dan desain
pengembangan. Produk di validasi oleh ahli media dan desain pengembangan
mendapatkan skor 83,63% jika dilihat dari kriteria penilaian maka mendapatkan
kriteria baik dan tidak perlu direvisi. Berikut ini penyajian data hasil validasi ahli
media dan desain pengembangan.

Nilai validasi ahli isi materi pembelajaran yaitu: 46


𝑃= × 100% = 83,63%%
55

Berdasarkan hasil analisis data dari penialain ahli media dan desain
pengembangan diketahui bahawa produk yang dikembangkan mendapatkan skor
83,63%, jika dikonsultasikan dalam table kelayakan berkategori baik dan tidak
perlu revisi.

3) Uji Coba Produk


Uji coba produk dilakukan pada pengguna video animasi stop-motion yang
dikembangkan. Uji coba produk meliputi uji pengguna, uji coba kelompok kecil
dan uji coba kelompok besar. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui tingkat
efektivitas video animasi stop-motion yang dikembangkan.
a) Uji Pengguna
Uji pengguna terdiri dari uji pengguna yaitu pendidik mata pelajaran sejarah
sebagai pengguna video animasi stop-motion dalam proses pembelajaran. Uji
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar adalah peserta didik yang
mengunakan video animasi stop-motion untuk memenuhi kompetensi yang harus
dicapai.
Uji pengguna melibatkan pendidik mata pelajaran Sejarah Indonesia, Ibu
Alfianita Imansari S.Pd selaku pendidik SMAN 1 Jember. Sedangkan uji
kelompok kecil melibatkan 10 peserta didik kelas X SMAN 1 Jember, sebagai
responden. Uji kelompok kecil dilakukan untuk mengetahui tanggapan peserta
didik terhadap video animasi stop-motion yang dikembangkan dan mengetahui
tingkat efektivitas video animasi stop-motion yang dikembangkan. Adapun nilai
uji pengguna adalah sebagai berikut:
71
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈𝑗𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎 = × 100% = 79%
Nilai uji pengguna yaitu: 90

Tabel 4.14 Tabel kelayakan

Nilai Kualitas Keterangan

85 % - 100 % Sangat Baik Tidak perlu


direvisi
75 % - 84 % Baik Tidak perlu
direvisi
65 % - 74 % Cukup Baik Direvisi
55 % - 64 % Kurang Baik Direvisi
0 - 54 % Sangat Kurang Baik Direvisi

Sumber: Arikunto, 2008:216


Berdasarkan hasil penilaian melalui rumus diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada uji pengguna mendapatkan 79%. Jika di konsultasikan
dalam tabel kelayakan, maka produk yang dikembangkan termasuk dalam
kualifikasi baik dan tidak perlu untuk direvisi.

b) Penyajian Data Uji kelompok kecil


Penyajian data ini berisi pemaparan hasil uji coba produk menggunakan
instrumen pretest dan postes untuk mengetahui tingkat efektivitas video animasi
stop-motion yang dikembangkan. Peserta didik yang dipilih sebagai responden
adalah 10 peserta didik kelas X SMAN 1 Jember. Uji coba kelompok kecil
dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas video animasi stop-motion yang
dikembangkan dalam pembelajaran.
Hasil Analisis data efektivitas pada uji coba kelompok kecil menunjukkan
data sebagai berikut ini:
Gambar 4.1 Analisis data kelompok kecil

Gambar 4.2 Analisis data kelompok kecil

Gambar 4.3 Analisis data kelompok kecil

Analisis data efektivitas diperoleh dari nilai pretes keseluruhan peserta didik
dijumlah dan hasilnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang mengikuti pos- tes.
Hal ini dilakukan juga pada hasil belajar post-test. Untuk itu digunakan rumus
berikut ini.

𝑥 𝑥
𝑥 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠 = = 𝑥 𝑃𝑜𝑠 𝑇𝑒𝑠 = =
𝑁 𝑁

345 774
𝑥 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠 = = 38.00 𝑥 𝑃𝑜𝑠 𝑇𝑒𝑠 = = 77.40
10 10
Hasil dari nilai rata-rata pre test dan post test peserta didik mengunakan
video animasi stop-motion yang telah dikembangkan akan digunakan untuk
mengukur keefektivan pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan
rumus efektivitas relatif. Berikut ini rumus efektivitas relatif yang digunakan.

𝑀𝑋2 − 𝑀𝑋1 77,40 − 38,00


𝐸𝑅 = × 100% = 𝐸𝑅 = × 100% = 68,28%
𝑀𝑋2 + 𝑀𝑋1 77,40 + 38,00
2 2

Tabel 4.22 Kriteria Uji Efektivitas Relatif

Nilai Kualifikasi
91%-100% Sangat Tinggi
71%-90% Tinggi
41%-70% Sedang
21%-40% Rendah
0%-20% Sangan Rendah
Sumber: Masyud dalam putri, 2016:53.
Berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil sebesar
68,28%, jika dikonsultasikan dengan kriteria uji efektivitas maka video animasi
stop-motion yang dikembangkan memiliki tingkat efektivitas sedang bagi peserta
didik, sehingga perlu dilakukan perbaikan.

c) Uji Coba Kelompok Besar


Setelah melakukan uji coba kelompok besar pada 33 peserta didik kelas X
SMAN 1 Jember, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data hasil
belajar pretest dan post test peserta didik. Berdasarkan data yang diperoleh
mengenai hasil belajar pretest dan post test peserta didik akan dianalisis
menggunakan rumus efektivitas relatif.
Gambar 4.4 Analisis Data Kelompok Besar

Gambar 4.5 Analisis data kelompok Besar

Gambar 4.6 Analisis data kelompok Besar

𝑥 𝑥
𝑥 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠 = = 𝑥 𝑃𝑜𝑠 𝑇𝑒𝑠 = =
𝑁 𝑁

1147 2762
𝑥 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠 = = 34,76 𝑥 𝑃𝑜𝑠 𝑇𝑒𝑠 = = 83,70
33 30
Hasil dari nilai rata-rata pre test dan post test peserta didik mengunakan
video animasi stop-motion yang telah dikembangkan akan digunakan untuk
mengukur keefektivan pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan
rumus efektivitas relatif. Berikut ini rumus efektivitas relatif yang digunakan.

𝑀𝑋2 − 𝑀𝑋1 83,70 − 34,76


𝐸𝑅 = × 100% = 𝐸𝑅 = × 100% = 82,62%
𝑀𝑋2 + 𝑀𝑋1 83,70 + 34,76
2 2
Tabel 4.23 Kriteria Uji Efektivitas Relatif

Nilai Kualifikasi
91%-100% Sangat Tinggi
71%-90% Tinggi
41%-70% Sedang
21%-40% Rendah
0%-20% Sangan Rendah

Sumber: Masyud dalam putri, 2016:53

Berdasarkan data yang diperoleh sebesar 82,62%, jika dikonsultasikan


dengan kriteria uji efektivitas maka video animasi stop-motion yang
dikembangkan memiliki tingkat efektivitas tinggi bagi peserta didik.
KESIMPULAN DAN SARAN
1) Kesimpulan
Berdasarkan hasil rekapitulasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
a) Video animasi stop-motion yang dikembangkan mampu memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran;
b) Video animasi stop-motion yang dikembangkan merupakan bahan ajar yang
mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran Sejarah Indonesia;
c) Video animasi stop-motion yang dikembangkan mampu menjadi salah satu
referensi dan penunjang dalam pembelajaran Sejarah Indonesia.

2) Saran
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, saran pemanfaatan video
animasi stop-motion adalah sebagai berikut:
a) peserta didik diharapkan mampu secara mandiri menggunakan Video
animasi stop-motion dalam proses pembelajaran tanpa bantuan pendidik
sebagai fasilitator; dan
b) pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih inovatif
dengan berbagai bahan ajar, media pembelajaran dan metode pembelajaran
yang lebih bervariasi.

UCAPAN TERIMA KASIH


Sugeng Hariadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Nurul Umamah selaku Pembimbing I dan kepada Bapak Sumardi selaku dosen
pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan saran dalam menyelesaikan
penulisan skripsi dan jurnal ini. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada bapak dan
ibuku tercinta yang senantiasa memberikan do’a, semangat, dan dukungan. Sugeng
hariadi juga mengucapkan terimakasih kepda semua orang yang berperan serta
membantu dalam penelitian ini, serta teman-teman yang memberikan dukungan
selama ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Bungin, B. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta :PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Nugroho, et al. 2016. Media Pembelajaran Gambar dengan Animasi Stop Motion
pada mata Pelajaran Sejarah kelas X. skripsi, Lampung, FKIP Unila
Purwanti, N. 2016. Video Animasi Stop Motion Sebagai Media Pembelajaran Pada
Kampanye Pengenalan Tertib Berlalu Lintas Bagi Remaja Pengendara Sepeda
Motor. Jurnal Widyakala Vol 3 Maret 2016 ISSN : 2337-7313 print 1
Putra, E. 2013. Teknologi Media Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan
Multimedia Animasi Interaktif. Padang. Jurnal TEKNOIF.Vol.1, No.2
Sanaky, H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara.
Smaldino, et al. 2014. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta:
Kencana Prenamedia Group
Sugiono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
RdanD. Bandung: Alfabeta CV
Sujatmoko, I. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Animasi
Stop-Motion Menggunakan Aplikasi Windows Movie Maker Bagi Siswa
Sekolah menengah atas. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta
Syamdhany, N. 2016. Video Animasi 3D Dengan Teknik Stop-Motion Sebagai
Media Pembelajaran Menggambar Model. Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia
Umamah, N. 2014. Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran Bidang Studi. Jember
Sugeng Hariadi, Nurul Umamah, Sumardi

Вам также может понравиться