Вы находитесь на странице: 1из 12

ANALISIS RESPONS STRUKTUR PORTAL BAJA BERTINGKAT AKIBAT

KANDUNGAN FREKUENSI GEMPA YANG BERBEDA

Elly Afisha1), Reni Suryanita2), Enno Yuniarto2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode 28293
email : elly.afisha@student.unri.ac.id

ABSTRACT
Indonesia is one of the countries that located in the quake zone. But not all earthquakes that
occur is a devastating earthquake. Some earthquake parameters that affect the level of
damage from a building structure are the peak ground acceleration, response spectrum
value, earthquake duration, and earthquake frequency content. The earthquake frequency
content parameters were considered the most influential on structural damage. The objective
of this research is to get the response from the structure of multilevel steel portals such as
displacement, inter-story drift, velocity, acceleration, and to analyze the displacement limit
based on SNI 1729-2012. The reviewed structure is an open frame steel building model that
is into 5 levels, 10 levels, and 15 levels. This study use time history analyses with 9
earthquake recordings of the Kobe earthquake, Mexico earthquake, Nepal earthquake, Chile
earthquake, New Zealand earthquake, Sumatera earthquake, Fredericksburg earthquake,
Mentawai earthquake, and Northridge earthquake that has been grouped into low-frequency
content, medium frequency content, and high-frequency content. The results showed that the
structure responses such as displacement, velocity, and acceleration will increase with the
increasing number of levels of the building structure. The inter-story drift the allowed level of
the structure still qualified based on SN 1729-2012 where the allowed drift in 7 cm and the
inter-story drift produced by the structure is still less than 7 cm. An earthquake with low-
frequency content has an enormous influence on the structure response in all the level
structure.

Keywords: response structure, time history, frequency content

A. PENDAHULUAN maksimum (Peak Ground Acceleration),


Indonesia merupakan negara yang nilai spektrum respon, durasi gempa, dan
berada di wilayah jalur gempa asia (Trans kandungan frekuensi gempa. Parameter
Asiatic Earthquake Belt) dan jalur gempa kandungan frekuensi gempa merupakan
pasifik (Circum Pasific Earthquake Belt) yang paling berpengaruh dibandingkan
sehingga sangat berpotensi mengalami parameter lainnya (Widodo, 2001).
gempa. Indonesia termasuk dalam jalur Pengertian secara umum gempa
Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dimana bumi adalah getaran yang terjadi pada
terdapat berbagai gunung aktif di berbagai permukaan tanah yang dapat disebabkan
wilayah Indonesia yang menyebabkan oleh aktivitas tektonik, vulkanisme,
Indonesia mengalami frekuensi gempa yang longsoran termasuk batu, dan bahan
cukup sering. Namun tidak semua gempa peledak (Chen and Lui, 2005). Goncangan
yang terjadi tersebut merupakan gempa yang disebebkan oleh peristiwa tektonik
yang tergolong merusak. Ada beberapa merupakan penyebab utama kerusakan
parameter gempa bumi yang mempengaruhi struktur dan perhatian utama dalam kajian
tingkat kerusakan dari suatu struktur tentang bahaya gempa.
bangunan yaitu percepatan tanah

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 1


Gempa bumi dapat terjadi karena 2. Beban yang digunakan adalah beban
fenomena getaran dengan kejutan pada mati akibat berat sendiri struktur dan
kerak bumi. Faktor utama adalah benturan beban hidup dari pekerja karena
pergesekan kerak bumi yang struktur hanya berupa rangka terbuka.
mempengaruhi permukaan bumi (Schodek, 3. Struktur diasumsikan sebagai Hotel
1999). Gempa bumi ini menjalar dalam yang akan dibangun di Kota
bentuk gelombang dimana gelombang Pekanbaru.
tersebut mempunyai suatu energi yang 4. Menggunakan data gempa yang
dapat menyebabkan permukaan bumi dan dikelompokkan menjadi 3 kategori
bangunan di atasnya menjadi bergetar. yaitu gempa dengan kandungan
Getaran ini nantinya akan menimbulkan frekuensi rendah, gempa kandungan
gaya-gaya pada struktur bangunan karena frekuensi sedang, dan gempa
struktur cenderung mempunyai gaya untuk kandungan frekuensi tinggi yang akan
mempertahankan dirinya dari gerakan. diskalakan untuk daerah Pekanbaru.
Gempa yang terjadi juga memiliki 5. Analisis linier riwayat waktu dilakukan
kandungan frekuensi yang bervariasi menggunakan software elemen hingga.
sehingga akan mempengaruhi respon
dinamik dari bangunan tersebut. Oleh B. TINJAUAN PUSTAKAN
karena itu perlu diteliti lebih lanjut Analisis Riwayat Waktu
mengenai respons struktur bangunan akibat Metode analisis gempa yang
pengaruh dari kandungan frekuensi. digunakan untuk merencanakan bangunan
Tulisan ini bertujuan untuk tahan gempa dapat dikalsifikasikan menjai
mengetahui respons struktur berupa dua, yaitu analisis statik dan analisis
perpindahan, kecepatan, dan percepatan dinamik. Dalam menganalisis perilaku
dari struktur akibat gempa yang memiliki struktur yang mengalami gaya gempa,
kandungan frekuensi yang berbeda semakin teliti analisis yang dilakukan maka
menggunakan analisis riwayat waktu. perencanaannya semakin ekonomis dan
Penelitian terdahulu yang berkaitan yaitu dapat diandalkan. Untuk bangunan satu
penelitian dari Restu Faizah (2105) yang tingkat dapat direncanakan hanya dengan
menganalisis respons struktur dari gedung menetapkan besarnya beban lateral yang
beton bertulang menggunakan analisis dapat ditahan elemen struktur dan dengan
dinamik riwayat waktu dengan bantuan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam
software Matlab. Hasil penelitian tersebut peraturan.
menunjukan bahwa semakin rendah
frekuensi gempa, maka simpangan tingkat Kandungan Frekuensi Gempa
maksimum pada bangunan yang relatif Kandungan frekuensi gempa
tinggi akan semakin tinggi. Semakin rendah dinyatakan dalam rasio antara percepatan
frekuensi gempa maka gaya geser dasar tanah maksimum (A) dengan kecepatan
pada bangunan yang relatif tinggi akan maksimum (V) sehingga menjadi istilah
semakin tinggi. Variasi dimensi A/V rasio. Parameter frekuensi gempa
kolom/balok dapat meningkatkan berdasarkan A/V rasio suatu gempa dapat
simpangan tingkat, tetapi dapat digolongkan menjadi 3 kelompok (Tso,
menurunkan gaya horizontal tingkat dan Zhu, & Heidebrecht, 1990) yaitu:
gaya geser dasar bangunan. 1. Gempa frekuensi tinggi apabila
Analisis akan dilakukan dengan mempunyai rasio A/V lebih besar dari
asumsi berikut: 1,2 g/m/dt.
1. Model struktur yang digunakan yaitu 2. Gempa frekuensi sedang apabila
open frame dengan varasi tingkat 5, 10, mempunyai rasio A/V antara 0,8
dan 15 tingkat. g/m/dt – 1,2 g/m/dt.

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 2


3. Gempa frekuensi rendah apabila 1. Variasi jumlah tingkat sebanyak 5, 10,
mempunyai rasio A/V lebih kecil dari dan 15 tingkat.
0,8 g/m/dt. 2. Mutu baja yang digunakan adalah BJ 37.
3. Spesifikasi material yang digunakan
C. METODOLOGI PENELITIAN yaitu:
Bangunan yang dianalisis Modulus elastisitas, E = 200.000 MPa
merupakan model struktur portal baja yang Modulus geser, G = 80.000 MPa
berlokasi di Pekanbaru dengan kondisi Angka poisson = 0,3
tanah sedang. Penelitian ini dilakukan Berat jenis = 7850 kg/m3
menggunakan analisis riwayat waktu 4. Dimensi profil yang digunakan seperti
dengan bantuan program elemen hingga. pada Tabel 1.
5. Bangunan didesain dengan mengikuti
Data Struktur peraturan yang ditetapkan SNI 1726-
Pemodelan struktur bangunan 2012, SNI 1729-2002, SNI 1729-2015
dilakukan dengan program elemen hingga dan mempertimbangkan LRFDnya.
dengan data sebagai berikut:
Tabel 1. Dimensi Balok dan Kolom Struktur Gedung
Jumlah Panjang
Profil
Bentang Bentang
Pemodelan
Arah Arah Arah Arah
Balok Kolom
X Y X Y
Model 1
5 5 4 4 H 250.250.9.14 H 400.400.13.21
(5 tingkat)
Model 2
5 5 4 4 H 200.200.8.12 H 400.400.13.21
(10 tingkat)
Model 3
5 5 4 4 H 250.250.9.14 H 400.400.13.21
(15 tingkat)

Data Beban Gempa Tahapan Time History Analysis


Penelitian ini bertujuan untuk Analisis time history dilakukan
mengetahui respons struktur akibat setelah memodelkan struktur portal baja
perbedaan dari kandungan frekuensi sesuai data yang digunakan menggunakan
gempa. Digunakan 9 data gempa yang program elemen hingga. Berikut penjelasan
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu tahapan analisis time history yaitu:
gempa kandungan frekuensi rendah, gempa 1. Melakukan analisa ragam akibat berat
kandungan frekuensi sedang, dan gempa sendiri.
kandungan frekuensi tinggi. Beberapa data 2. Melakukan evaluasi perioda alami
gempa yang digunakan yaitu: struktur dari hasil analisa ragam sesuai
1. Gempa Mexiko 2015 (frekuensi rendah) dengan yang ditetapkan SNI 1726-2012.
2. Gempa nepal 2015 (frekuensi rendah) 3. Pengecekan kapasitas kolom dan balok
3. Gempa kobe (frekuensi rendah) sesuai SNI 1729-2002.
4. Gempa Chile 2015 (frekuensi sedang) 4. Pengecekan penampang berdasarkan
5. Gempa Sumatera 2007 (frekuensi LRFD.
sedang) 5. Memasukkan accelerogram gempa pada
6. Gempa New Zealand (frekuensi sedang) menu function time history sebagai
7. Gempa Mentawai 2007 (frekuensi beban gempa masukan sesuai dengan
tinggi) data gempa yang didapat.
8. Gempa Fredricksburg 2011 (frekuensi 6. Menganalisis perilaku struktur hasil
tinggi) analisis linier riwayat waktu berupa
9. Gempa Northridge (frekuensi tinggi)

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 3


perpindahan, simpangan antar tingkat, meningkat dari tingkat yang paling rendah
kecepatan, dan percepatan. hingga tingkat yang paling tinggi, bisa
dilihat pada Gambar 1, Gambar 2 dan
D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambar 3 yang memperlihatkan besar
Setelah dilakukan analisis time perpindahan struktur yang terjadi untuk
history pada model struktur dengan beban setiap model dengan kandungan frekuensi
gempa kandungan frekuensi rendah, gempa yang berbeda. Perpindahan struktur juga
kandungan frekuensi sedang, dan gempa akan meningkat pada struktur yang lebih
kandungan frekuensi tinggi, diperoleh tinggi, bisa dilihat bahwa besar
respons dari struktur berupa perpindahan, perpindahan pada tingkat 15 yang paling
simpangan antar tingkat, kecepatan, dan besar. Hal ini disebabkan karena semakin
percepatan. Respons struktur yang tinggi bangunan, maka akan semakin
dianalisis akan ditampilkan dalam bentuk fleksibel juga bangunan tersebut. Hal ini
grafik dimana setiap lantai akan dianalisis berbanding lurus dengan perpindahannya
responsnya dari lantai terendah hingga sehingga semakin fleksibel bangunan maka
lantai tertinggi. Tiap lantai akan dipilih satu besar perpindahannya juga akan semakin
joint yang akan menjadi perwakilan dari besar. Terbukti pada hasil analisis yaitu
lantai tersebut. perpindahan yang paling besar terjadi pada
struktur 15 tingkat dimana besar
Perpindahan perpindahan untuk gempa Mexico pada
Dari analisis yang dilakukan bisa tingkat teratas sebesar 0,0919 m.
dilihat bahwa perpindahan akan semakin

Gambar 1. Perbandingan Nilai Perpindahan Struktur 5 Tingkat

Gambar 2. Perbandingan Nilai Perpindahan Struktur 10 Tingkat

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 4


Gambar 3. Perbandingan Nilai Perpindahan Struktur 15 Tingkat

Pengaruh kandungan frekuensi tinggi. Hal ini dikarenakan struktur yang


gempa terhadap besar perpindahan struktur tinggi memiliki perioda fundamental besar
yaitu gempa dengan kandungan frekuensi atau frekuensi getar yang rendah sehingga
rendah memiliki pengaruh lebih besar apabila digoyang gempa dengan frekuensi
terhadap perpindahan struktur, baik itu rendah pula akan terjadi perpindahan yang
pada struktur 5 tingkat, 10 tingkat, maupun besar. Perpindahan terbesar terjadi pada
15 tingkat. Dapat pula dikatakan bahwa struktur 15 tingkat dengan gempa Mexico
gempa dengan kandungan frekuensi rendah yang merupakan gempa dengan kandungan
akan mengakibatkan simpangan maksimum frekuensi rendah yaitu sebesar 0,09 m.
yang tinggi pada struktur yang relatif

Gambar 4. Perbandingan Nilai Perpindahan Akibat Kandungan Frekuensi Gempa

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 5


Simpangan Antar Tingkat Gambar 8 yaitu gempa dengan kandungan
Simpangan antar tingkat (inter-story frekuensi rendah memiliki pengaruh yang
drift) didapat dengan cara mengurangi lebih besar terhadap respons struktur, baik
simpangan tingkat atas terhadap tingkat di itu pada struktur 5 tingkat, 10 tingkat,
bawahnya. Hasil analisis untuk simpangan ataupun 15 tingkat. Hal ini disebabkan
antar tingkat disajikan pada Gambar 5 struktur bangunan yang ada bergetar
untuk struktur 5 tingkat, Gambar 6 untuk dengan frekuensi yang rendah juga.
struktur 10 tingkat dan Gambar 7 untuk Semakin tinggi struktur bangunan maka
struktur 15 tingkat. Dari analisis yang akan semakin fleksibel bangunan tersebut.
dilakukan bisa dilihat bahwa simpangan Terbukti pada hasil analisis yang ada, nilai
antar tingkat struktur cenderung semakin simpangan antar tingkat yang paling besar
mengecil dari tingkat bawah ke tingkat yaitu pada struktur 15 tingkat. Nilai
atas. simpangan antar tingkat yang paling besar
Pengaruh kandungan frekuensi yaitu pada gempa Mexico yaitu sebesar
gempa terhadap nilai simpangan antar 0,015 m.
tingkat struktur bangunan bisa dilihat pada

Gambar 5. Perbandingan Nilai Simpangan Antar Tingkat Struktur 5 Tingkat

Gambar 6. Perbandingan Nilai Simpangan Antar Tingkat Struktur 10 Tingkat

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 6


Gambar 7. Perbandingan Nilai Simpangan Antar Tingkat Struktur 15 Tingkat

Gambar 8. Perbandingan Nilai Simpangan Antar Tingkat Akibat Kandungan Frekuensi


Gempa

Kecepatan bangunan, maka akan semakin fleksibel


Dari analisis yang dilakukan bisa juga bangunan tersebut. Terbukti pada hasil
dilihat bahwa kecepatan struktur akan analisis yaitu kecepatan struktur yang
semakin meningkat dari tingkat yang paling paling besar terjadi pada struktur 15 tingkat
rendah hingga tingkat yang paling tinggi, yang digoyang dengan gempa Mexiko
bisa dilihat pada Gambar 9, Gambar 10 dan sebesar 0,379 m/s2.
Gambar 11 yang memperlihatkan besar Pengaruh kandungan frekuensi
kecepatan struktur yang terjadi untuk setiap gempa terhadap kecepatan struktur
model dengan kandungan frekuensi yang bangunan bisa dilihat pada Gambar 12
berbeda. kecepatan struktur juga akan yaitu gempa dengan kandungan frekuensi
meningkat pada struktur yang lebih tinggi. rendah memiliki pengaruh yang lebih besar
Bisa dilihat bahwa besar simpangan pada terhadap respons struktur, baik itu pada
tingkat 15 yang paling besar. Hal ini struktur 5 tingkat, 10 tingkat, ataupun 15
disebabkan karena semakin tinggi tingkat. Hal ini disebabkan struktur

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 7


bangunan yang ada bergetar dengan struktur bangunan maka akan semakin
frekuensi yang rendah juga. Semakin tinggi fleksibel bangunan tersebut.

Gambar 9. Perbandingan Kecepatan Struktur 5 Tingkat

Gambar 10. Perbandingan Kecepatan Struktur 10 Tingkat

Gambar 11. Perbandingan Kecepatan Struktur 15 Tingkat

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 8


Gambar 12. Perbandingan Kecepatan Struktur Akibat Kandungan Frekuensi Gempa

Percepatan kandungan gempa frekuensi sedang dan


Hasil analisis percepatan struktur kandungan frekuensi tinggi lebih fluktuatif.
bisa dilihat pada Gambar 13 untuk struktur Pengaruh kandungan frekuensi
5 tingkat, Gambar 14 untuk struktur 10 gempa terhadap percepatan struktur dapat
tingkat, dan Gambar 15 untuk struktur 15 dilihat pada Gambar 16. Gempa dengan
tingkat. Dari gambar yang disajikan terlihat kandungan frekuensi rendah memiliki
bahwa percepatan struktur cenderung pengaruh yang paling besar terhadap
semakin besar dari tingkat bawah ke tingkat percepatan struktur baik pada struktur 5
atas pada gempa dengan kandungan tingkat, struktur 10 tingkat ataupun struktur
frekuensi rendah. sedangkan untuk 15 tingkat.

Gambar 13. Perbandingan Percepatan Struktur 5 Tingkat

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 9


Gambar 14. Perbandingan Percepatan Struktur 10 Tingkat

Gambar 15. Perbandingan Percpatan Struktur 15 Tingkat

Gambar 16. Perbandingan Percepatan Struktur Akibat Kandungan Frekuensi Gempa Berbeda

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 10


KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari Badan Standarisasi Nasional. (2015).
penelitian ini yaitu: Spesifikasi untuk Bangunan Gedung
a. Respons struktur berupa perpindahan, Baja Struktural SNI 03-1729-2015.
kecepatan, dan percepatan akan Standar Nasional Indonesia. Jakarta:
bertambah besar seiring meningkatnya Badan Standarisasi Nasional.
jumlah tingkat suatu struktur bangunan. Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata
Hal ini terjadi karena semakin tinggi cara perencanaan ketahanan gempa
bangunan maka akan semakin berat untuk struktur bangunan gedung dan
bangunan tersebut dan besar pula gaya non gedung SNI 03-1726-2012.
yang diterima lantai tersebut untuk Jakarta: Kementerian Pekerjaan
berdeformasi. Umum.
b. Percepatan tanah maksimum tidak serta Chen and Lui. (2005). Earthquake
merta memberikan pengaruh paling Engineering for Structural Design.
besar terhadap respons struktur, terbukti Boca Raton: Taylor & Francis Group.
dari respons yang dihasilkan oleh gempa Chopra, A. K. (1995). DYNAMICS OF
Northridge yang memiliki PGA 1 g STRUCTURES:Theory and
lebih kecil dibandingkan respons Application to Earthquake Engineering
struktur yang dihasilkan oleh gempa (Fourth). Berkeley: Prentice Hall.
Fredericksburg yang memiliki PGA Diredja, N. V., Pranata, Y. A., &
hanya 0,135 g. Simatupang, R. (2009). Analisis
c. Pada gempa kandungan frekuensi Dinamik Riwayat Waktu Gedung Beton
rendah, gempa Kobe merupakan gempa Bertulang Akibat Gempa Utama dan
yang memberikan respons terbesar pada Gempa Susulan. Departemen Teknik
bangunan model 1 (5 tingkat), dan Sipil. Universitas Kristen Maranatha.
bangunan model 2 (10 tingkat), namun Departemen Pekerjaan Umum. (1983).
pada bangunan model 3 (15 tingkat) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
yang paling berpengaruh terhadap Gedung (PPIUG) tahun 1983. Bandung:
respons struktur yaitu gempa Mexico. Departemen Pekerjan Umum.
d. Gempa dengan kandungan frekuensi Faizah, R. (2015). Pengaruh Frekuensi
rendah memiliki pengaruh yang sangat Gempa Terhadap Respons Bangunan
besar terhadap respons struktur baik Struktur. Departemen Teknik Sipil.
pada struktur 5 tingkat, struktur 10 Universitas Muhammadiyah
tingkat, maupun struktur 15 tingkat. Yogyakarta.
Lindburg and McMulin. (2008). Seismic
DAFTAR PUSTAKA Design of Building Structures.
Agus. (2002). Rekayasa Gempa untuk Califorrnia: Professional Publication
Teknik Sipil. Padang: Institut Inc.
Teknologi Padang Pratama, F. (2014). Evaluasi Kinerja
American Society of Civil Engineers. Struktur Gedung 10 Lantai dengan
(2000). Prestandard and commentary Analisis Time History pada Tinjauan
for the seismic rehabilitation of Drift dan Displacement Menggunakan
buildings FEMA 356. Washington, Software ETABS. Departemen Teknik
D.C.: Kris Ingle. Sipil. Universitas Sebelas Maret.
Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Schodek, D. L. (1999). Struktur Edisi
Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Kedua. Jakarta: Erlangga.
Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002. Setiawan, A. (2008). Perencanaan Struktur
Standar Nasional Indonesia. Jakarta: Baja dengan Metode LRFD (Sesuai
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-1729-2002). (L. Simamarta,
Ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 11


Stiawan, Y. A. (2015). Analisis Pengaruh
Kandungan Frekuensi Terhadap
Respons Struktur Bangunan Dengan
Kekakuan Muto. Departemen Teknik
Sipil dan Perencanan. Universitas
Islam Indonesia.
Tso. W.K, Zhu, T.J, Heidebrecht, A.C.
(1992). Soil Dinamics and Earthquake
Engineering. In Engineering
Implication of Ground Motion A/V
Ratio (pp. 133-144). Canada:
Departemen of Civil Engineering and
Engineering Mechanics, McMaster
University.
Vomania. (2016). Respons Struktur dan
Tingkat Kerusakan Portal Baja Akibat
Variasi Pembebanan Dinamik Dengan
Analisis Riwayat Waktu Non Linier.
Laporan Tugas Akhir. Departemen
Teknik Sipil. Universitas Riau.
Wibowo. A.S. (2011). Analisis Kinerja
Struktur pada Bangunan Bertingkat
Tidak Beraturan dengan Analisis
Dinamik Menggunakan Metode
Analisis Riwayat Waktu. Laporan
Tugas Akhir. Departemen Teknik
Sipil. Universitas Sebelas Maret.
Widodo (2001). Respon Dinamik Struktur
Elastik. Yogyakarta: UII Press.

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 12

Вам также может понравиться