Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
This aims to implement control and manage internet bandwidth usage in computer networks. Distribution of bandwidth
evenly on all hosts (computers) connected to a computer network. Reducing excessive bandwidth usage when using media
downloader hosts like Internet Download Manager (IDM). This study uses an experimental research. In this research,
experimentation and implementation of the performance of the method per connection queue with queue (PCQ). The
results of further experiments are documented for analysis to produce appropriate recommendations for bandwidth
management with per connection queue (PCQ) untun control the use of the Internet in the laboratory. From the results of
this analysis will come to the conclusion about the benefits and functions in more detail than the method using the per
connection queue queue (PCQ) in controlling the use of the Internet on a computer network in a computer lab. The results
of this study indicate that that the bandwidth management with per connection queue (PCQ) to control internet usage is
very significant changes. By utilizing this method of data traffic internet usage can be set according to the amount of
bandwidth available on the network. In addition to control Internet usage, this method is also useful to limit the traffic
rate is downloaded when a client using a download manager like IDM. By applying this method, between one client and
another client will not get excessive bandwidth, so the use of the internet will be more stable and controllable.
Keywords : bandwidth management, Per Connection Queue (PCQ), network.
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan kontrol penggunaan internet dan memanajemen bandwith dalam jaringan
komputer. Pembagian bandwidth secara merata pada semua host (komputer) yang terhubung dalam jaringan komputer.
Mengurangi penggunaan bandwidth yang berlebih saat host menggunakan media downloader seperti Internet Download
Manager (IDM). Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksprimen. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dan
implementasi mengenai kinerja dari metode queue dengan per connection queue (PCQ). Hasil eksprimen selanjutnya
didokumentasikan untuk melakukan analisa sehingga dihasilkan rekomendasi yang tepat untuk manajemen bandwidth
dengan per connection queue (PCQ) untun mengontrol penggunaan Internet pada laboratorium. Dari hasil analisa tersebut
nantinya akan mendapatkan kesimpulan mengenai manfaat serta fungsi yang lebih detail lagi dari metode queue
menggunakan per connection queue (PCQ) dalam mengontrol penggunaan internet pada jaringan komputer di
laboratorium komputer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa manajemen bandwidth dengan per connection
queue (PCQ) untuk mengontrol penngunaan internet ini sangat signifikan perubahan yang terjadi. Dengan memanfaatkan
cara ini traffic data pennggunaan internet dapat diatur sesuai dengan jumlah bandwith yang ada pada jaringan tersebut.
Selain untuk mengontrol penggunaan internet ini, metode ini juga berguna untuk membatasi traffic rate download apabila
client menggunakan download manager seperti IDM. Dengan menerapkan cara ini, antar client satu dan client yang lain
tidak akan mendapatkan bandwith berlebih, sehingga penggunaan internet akan lebih stabil dan dapat dikontrol.
Kata Kunci : Manajemen Bandwith, Per Connection Queue (PCQ), Jaringan
laboratorium komputer yang terhubung dengan mengelola jaringan Lalu Lintas Kualitas Layanan
internet. Dengan jumlah client yang sulit diperkirakan (QoS). Tujuan utama dari metode ini adalah untuk
jumlahnya, penerapan manajemen bandwidth akan melakukan bandwidth sharing otomatis dan merata ke
menjadi lebih rumit, untuk itulah PCQ ini digunakan multi client. Kerja prinsip PCQ dengan menerapkan
untuk memudahkan manajemen bandwidth untuk simple queue atau queue trees dimana hanya ada satu
mengontrol penggunaan bandwidth. Metode queue klien aktif yang menggunakan bandwidth, sementara
dengan PCQ ini akan membagi rata penggunaan klien lain berada dalam posisi idle maka klien aktif
bandwidth dalam jaringan internet, jadi tidak ada tersebut dapat menggunakan bandwidth maksimum
komputer yang akan mendapatkan bandwidth lebih yang tersedia, tetapi jika klien lain aktif, maka
besar. bandwidth yang maksimal dapat digunakan oleh
kedua klien (bandwidth atau jumlah klien yang aktif)
II. TINJAUAN PUSTAKA sehingga bandwidth dapat terdistribusi secara adil
A) Pengertian Analisa untuk semua klien.
Menurut Hidayat (2007:266), analisis adalah Pada prinsipnya, penggunaan metode antrian
kemampuan pemecahan masalah subjek kedalam untuk menyeimbangkan bandwidth yang digunakan
elemen-elemen konstituen, mencari hubungan- pada beberapa klien. Dalam OS mikrotik, PCQ adalah
hubungan internal dan diantara elemen-elemen, serta program untuk mengelola jaringan Lalu Lintas
mengatur format-format pemecahan masalah secara Kualitas Layanan (QoS). Tujuan utama dari metode
keseluruhan yang ada pada akhirnya menjadi sebuah ini adalah untuk melakukan bandwidth sharing
nilai-nilai ekspektasi. Daya analisis juga merupakan otomatis dan merata ke multi client. Kerja prinsip
gambaran dari abilitas dalam fungsi-fungsi PCQ dengan menerapkan simple queue atau queue
mencirikhaskan fakt-fakta yang berbasis pada trees dimana hanya ada satu klien aktif yang
hipotesis yang dibangun. Serta abilitas dalam fungsi- menggunakan bandwidth, sementara klien lain berada
fungsi evaluasi material-material yang bersifat dalam posisi idle maka klien aktif tersebut dapat
ekstrak dan kompleks. Daya analisis dapat menggunakan bandwidth maksimum yang tersedia,
mempertegas asumsi-asumsi pemecahan masalah- tetapi jika klien lain aktif, maka bandwidth yang
masalah yang ada. Identifikasi pemecahan masalah maksimal dapat digunakan oleh kedua klien
tersebut akan diakhiri dengan kesimpulan yang (bandwidth atau jumlah klien yang aktif) sehingga
dibangun kedalam susunan pernyataan-pernyataan bandwidth dapat terdistribusi secara adil untuk semua
yang jauh lebih tegas dan pasti. klien.
Menurut Mujahidin dalam jurnal yang berjudul
B) Implementasi OS Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth Dengan
Implementasi adalah proses kurikulum yang lebih Menerapkan Metode Per Connection Queue (2011),
rumit dibandingkan konstruksi kurikulum. Dalam Menjelaskan tentang konfigurasi manajemen
implementasi berbagai faktor berpengaruh terhadap bandwidth dengan menggunakan metode per
implementasi. (Said, 2007:137). connection queue (PCQ) dan menggunakan system
Implementasi adalah tahap ketika antrian queue tree. Pada prinsipnya, penggunaan
mengaplikasikan rencana asuhan ke dalam bentuk metode antrian untuk menyeimbangkan bandwidth
intervensi guna membantu klien mencapai tujuan yang digunakan pada beberapa klien.
yang telah diteteapkan. Implementasi adalah
kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan D) Mikrotik Router
untuk menciptakan hubungan saling percaya dan Menurut Mikrotik.co.id, MikroTik Router adalah
saling bantu, kemampuan melakukan teknik sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat
psikomotor, kemampuan melakukan observasi digunakan untuk menjadikan komputer manjadi
sistematis, kemampuan memberikan pendidikan router network yang handal, mencakup berbagai fitur
kesehatan, kemampuan advokasi, dan kemampuan yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless,
evaluasi. (Asmadi, 2008:177). cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.
Menurut Wikipedia.org, MikroTik Router OS
C) Per Connection Queue (PCQ) merupakan sistem operasi yang diperuntukkan
Menurut Towidjojo (2013 : 239), PCQ pada queue sebagai network router. MikroTik routerOS sendiri
type adalah salah satu feature dari MikroTik untuk adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat
membantu memanage traffic rate dan traffic packet. digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi
Dalam OS mikrotik, PCQ adalah program untuk router network yang handal, mencakup berbagai fitur
yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar
Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat, umumnya menggunakan point – to – point.
Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, Jarak adalah hal yang penting sebagai ukuran
DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih klasifikasi karena diperlukan teknik – teknik yang
banyak lagi fitur lainnya. MikroTik routerOS berbeda untuk jarak yang berbeda.
merupakan sistem operasi Linux base yang
diperuntukkan sebagai network router. Didesain 2) Fungsi Komputer dalam Jaringan
untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Fungsi komputer dalam jaringan meliputi jaringan
Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Client Server dan jaringan Peer to peer.
Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat Dalam jaringan Client Server, satu komputer
dilakukan pada Standard komputer PC (Personal berfungsi sebagai pusat pelayanan (server) dan
Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik komputer yang lain berfungsi meminta pelayanan
pun tidak memerlukan resource yang cukup besar (client). Sesuai dengan namanya, client – server
untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai berarti adanya pembagian kerja pengolahan data
gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network antara client dan server.
yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk Dalam jaringan peer to peer tidak ada komputer
mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang yang berfungsi khusus, dan semua komputer dapat
memadai. berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat
yang bersamaan. Pengguna masing – masing
E) Jaringan Komputer komputer bertanggung jawab terhadap administrasi
Menurut Sofana (2011 : 4), jaringan komputer resource komputer (dengan membuat nama user,
(computer networks) adalah himpunan interkoneksi membuat share, menandai izin mengakses share
sejumlah komputer autonomous. Kata “autonomous” tersebut).
mengandung pengertian bahwa komputer tersebut
kendali atas dirinya sendiri. Bukan merupakan bagian 3) Jangkauan Area Jaringan
komputer lain, seperti sistem terminal yang biasa Berdasarkan wilayahnya atau letak geografisnya,
digunakan pada komputer mainframe. jaringan komputer dibedakan menjadi 3, yaitu Local
Menurut Daryanto (2010 : 22), jaringan komputer Area Network (LAN), Metropolitan Area Network
adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling (MAN), dan Wide Area Network (WAN).
berhubungan untuk melakukan komunikasi data. LAN menggambarkan suatu jaringan yang
Komunikasi data yang biasa dilakukan melalui menjangkau area yang terbatas, misalnya satu kantor
jaringan komputer dapat berupa data teks, gambar, satu gedung, di mana komputer yang mempunyai
video, dan suara. Dinamakan sebagai jaringan jaringan fisik berdekatan atau dengan lainnya.
komputer (computer networks) jika dalam Biasanya antarnode tidak jauh dari sekitar 200 m.
sekumpulan komputer tersebut dihubungkan melalui MAN merupakan jaringan dengan area lebih luas
media fisik dan software yang memfasilitasi dari LAN, yang bisa terdiri dari dua atau lebih LAN
komunikasi antara komputer – komputer tersebut. yang dihubungkan bersama-sama dalam batas-batas
kira-kira suatu kawasan metropolitan atau satu kota.
1) Perangkat Keras Jaringan Jarak maksimum yang dijangkau MAN kira-kira 80
Menurut Daryanto (2010 : 24), klasifikasi jaringan kilometer.
komputer ada dua yaitu dibedakan berdasarkan WAN adalah jaringan yang jangkauan area
teknologi transmisi dan jarak. geografik paling luas, bisa antarpulau, Negara, benua,
Teknologi Transmisi secara garis besar ada dua bahkan bisa keluar angkasa. WAN biasanya sudah
jenis teknologi transmisi, yaitu (a) Jaringan broadcast menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun
memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai kabel serat optic, karena jangkauannya yang lebih
bersama – sama oleh semua mesin yang ada pada luas. Contoh terbaik dan sangat terkenal
jaringan. (b) Jaringan point – to – point terdiri dari adalah Internet.
beberapa koneksi pasangan individu dari mesin –
mesin. 4) Topologi Jaringan
Sebagai pegangan umum (walaupun banyak Topologi Jaringan adalah suatu cara
pengecualian), jaringan yang lebih kecil dan menghubungkan komputer yang satu dengan yang
terlokalisasi secara geografis cendrung memakai lainya sehingga membentuk sebuah Jaringan. Cara
yang saat ini banyak di gunakan adalah Bus, Ring
(Cincin), Star (Bintang). Masing-masing topologi ini mempunyai kabel sendiri-sendiri sehingga lebih
mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan mudah dalam mencari kesalahan pada jaringan. Kabel
kekurannya sendiri. yang digunakan biasanya menggunakan Kabel UTP
Pada Topologi bus digunakan sebuah kabel CAT5.
tunggal atau kabel Pusat dimana seluruh Workstation
dan Server dihubungkan. Merupakan Topologi fisik
yang mengunakan Kabel Coaxial dengan
mengunakan T-Connector dengan terminal 50 omh
pada ujung Jaringan. Topologi Bus mengunakan satu
kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang
kabel terdapat node-node.
5) Protokol TCP / IP
TCP / IP adalah salah satu perangkat lunak
jaringan komputer (networking software) yang
terdapat dalam sistem, dan dipergunakan dalam
komunikasi data dalam local area network (LAN)
Gambar 1. Topologi Bus maupun Internet. TCP singkatan dari Transmission
Control Protocol dan IP singkatan dari Internet
Di dalam Topologi Ring semua Workstation dan Protocol. TCP/IP menjadi satu nama karena
Server dihubungakn sehingga terbentuk suatu pola fungsinya selalu bergandengan satu sama lain dalam
lingkaran atau cincin. Tiap Workstation atau Server komunikasi data.
akan menerima dan melewatkan Informasi dari satu TCP/IP saat ini dipergunakan dalam banyak
komputer ke komputer yang lainnya, bila alamat- jaringan komputer lokal (LAN) yang terhubung ke
alamat yang di maksud sesuai maka informasi Internet, karena memiliki sifat:
diterima dan bila tidak informasi akan di lewatkan. a) Merupakan protokol standar yang terbuka, gratis
dan dikembangkan terpisah dari perangkat keras
komputer tertentu. Karena itu protokol ini banyak
didukung oleh vendor perangkat keras, sehingga
TCP/IP merupakan pemersatu perangkat keras
komputer yang beragam merek begitu juga
sebagai pemersatu berbagai perangkat lunak yang
beragam merk sehingga walau memakai
perangkat keras dan perangkat lunak komputer
yang berlainan, komputer dan komputer lainnya
dapat berkomunikasi data melalui Internet.
b) Berdiri sendiri dari perangkat keras jaringan
apapun. Sifat ini memungkinkan TCP/IP
bergabung dengan banyak jaringan komputer.
Gambar 2. Topologi Ring TCP/IP bisa beroperasi melalui sebuah Ethernet,
sebuah saluran dial-up, dan secara virtual melalui
Pada Topologi Star, masing-masing Workstation berbagai media fisik transmisi data.
dihubungkan secara langsung ke Server atau c) Bisa dijadikan alamat umum sehingga tiap
Hub/Swich. Hub/Swich berfungsi menerima sinyal -
perangkat yang memakai TCP/IP akan memiliki
sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semya sebuah alamat unik dalam sebuah jaringan
komputer yang terhubung dengan Hub/Swich komputer lokal, atau dalam jaringan kumputer
tersebut. Jaringan dengan Topologi ini lebih mahal global seperti Internet.
dan cukup sulit pemasangannya. Setiap komputer
F) Laboratorium Komputer
Menurut Wikipedia (2013), Laboratorium
komputer adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah yang
berhubungan dengan ilmu komputer dan memiliki
beberapa komputer dalam satu jaringan untuk
penggunaan oleh kalangan tertentu. Berbeda dengan
warung internet yang dalam penggunaannya lebih
ditujukan untuk umum, lab komputer biasa dijumpai
di sekolah-sekolah, perkantoran, dan badan peneliti
ilmiah. Lab komputer juga umumnya memiliki
perangkat tambahan seperti pencetak dan pemindai
untuk menunjang kebutuhan.
(bandwidth atau jumlah klien yang aktif) sehingga Adapun konfigurasi yang dilakukan pada tahap ini
bandwidth dapat terdistribusi secara adil untuk semua adalah sebagai berikut :
klien. a) Setting IP pada Mikrotik dan
Komputer/Laptop.
3) Rencana Kerja b) Setting Interface pada masing – masing port
Rencana kerja sistem Analisa dan Implementasi pada mikrotik.
Per Connection Queue (PCQ) sebagai Kontrol c) Setting per connection queue (PCQ) pada
Penggunaan Internet pada Laboratorium Komputer mikrotik untum manajemen bandwith sebagai
adalah sebagai berikut: kontrol penggunaan internet pada penelitian
ini.
4) Pengujian dan Analisa
Adapun pengujian dan analisa yang dilakukan
pada sistem cluster ini adalah sebagai berikut :
a) Kestabilan akses internet
b) Pembagian bandwith apakah merata atau tidak
c) Troubleshooting
5) Hasil Pengujian
Pada tahapan ini, merupakan hasil dari pengujian
dan analisa yang dilakukan yang nantinya akan
disajikan dalam bentuk tabel pengujian.
6) Kesimpulan
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan
kesimpulan atas hasil yang dikerjakan oleh penulis,
yang mana pada tahapan ini juga kita akan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penelitian
yang penulis lakukan.
D) Perancangan Pengujian
Pengujian ini dilakukan dengan metode blackbox,
yaitu sebuah metode yang digunakan untuk
menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan
fungsional aplikasi saat dioperasikan, apakah input
Gambar 5. Rencana Kerja diterima dengan benar dan output yang dihasilkan
telah sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat
Keterangan : membuktikan kebenarannya.
1) Persiapan alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang harus disiapkan, IV. PEMBAHASAN
antara lain sebagai berikut : A) Hasil Per Connection Queue (PCQ)
a) Mikrotik Router Board Berdasarkan penguraian pada bab sebelumnya
b) Software pendukung seperti winbox tentang rencana kerja dalam penelitian ini, pada bab
c) Komputer / Laptop ini akan dijelaskan mengenai hasil dari implementasi
d) Kabel UTP penelitian yang penulis lakukan. Penelitian yang
e) Konektor penulis lakukan adalah melakukan implementasi dan
f) Tang Crimmping analisa per connection queue (PCQ) untuk
2) Menghubungkan Mikrotik RouterBoard dengan mengontrol penggunaan internet pada laboratorium
Komputer / Laptop komputer.
Dalam tahapan ini yang perlu dilakukan adalah Secara umum mikrotik ini digunakan sebagai
bagaimana menghubungkan atau mengkoneksikan router dalam jaringan local maupun internet. Selain
mikrotik dengan komputer / laptop sehingga nantinya dari itu juga, mikrotik juga banyak sekali manfaat
dapat di konfigurasi sesuai dengan penelitian yang yang bisa digunakan, seperti membangun firewall,
dilakukan. membangun VPN (Virtual Private Network),
3) Konfigurasi Mikrotik RouterBoard membangun wireless point to point, manajemen
bandwidth dan lain - lain.
Melakukan Download dengan PCQ tidak Aktif Pada gambar diatas, terlihat traffic rate pada client
Untuk router yang dinonaktifkan manajemen 2. Traffic rate pada client ini meningkat menjadi ±
bandwidth per connection queue (PCQ), setiap client 265 KB/s dan terlihat tidak stabil dengan file
bebas menggunakan internet, sehingga bandwidth download sebesar 666.623MB. Sedangkan
yang diterima oleh masing - masing client tidaklah sebelumnya traffic rate download ini stabil karena
stabil atau berubah - ubah dan akan mengganggu diatur di router.
bandwidth pada client lainnya. Selain bandwidth
yang diterima setiap client tidak stabil dan berubah -
ubah, pada router juga tidak bisa mengontrol
penggunaan bandwidth tersebut, karena manajemen
bandwidth yang ada di nonaktifkan. Adapun tampilan
pada router dan masing - masing client adalah sebagai
berikut :
mencoba beberapa tools pada router, penulis dikarenakan jumlah pengguna yang sangat banyak
menemukan solusi yaitu membuat simple queue pada dan tidak sesuai dengan jumlah bandwith yang ada.
router untuk masing - masing client. Pada simple
queue per client inilah penulis bisa melihat sekaligus DAFTAR PUSTAKA
mengontrol penggunaan bandwidth internet. Daryanto, 2010, Teknik Jaringan Komputer.
Alfabeta, Bandung. 168 halaman
C) Hasil Pengujian dan Analisa
Hasil pengujian dan analisa menujukkan bahwa Hidayat, Anang, 2007, Strategi Six Sigma, Elex
manajemen bandwidth dengan per connection queue Media Komputindo, Jakarta, 256 Halaman
(PCQ) untuk mengontrol penngunaan internet ini
Mulyono, Hasyim, 2008, Buku Pintar Komputer.
sangat signifikan perubahan yang terjadi. Dengan
Kriya Pustaka, Jakarta. 228 Halaman.
memanfaatkan cara ini traffic data pennggunaan
internet dapat diatur sesuai dengan jumlah bandwidth Sofana, iwan, 2011, Teori & Modul Praktikum
yang ada pada jaringan tersebut. Selain untuk Jaringan Komputer. Modula, Bandung. 376
mengontrol penggunaan internet ini, metode ini juga halaman
berguna untuk membatasi traffic rate download Sutono, 2010,Perangkat Keras Komputer dan Tools
apabila client menggunakan download manager Pendukungnya. Modula, Bandung. 208
seperti IDM. Dengan menerapkan cara ini, antar halaman.
client satu dan client yang lain tidak akan
mendapatkan bandwidth berlebih, sehingga Towidjojo, Rendra, 2013, Mikrotik Kung FU Kitab 2,
penggunaan internet akan lebih stabil dan dapat Jasakom, Jakarta, 261 Halaman
dikontrol.
Towidjojo, Rendra, 2014, Mikrotik Kung FU Kitab 3
Kitab Manajemen Banwith, Jasakom, Jakarta,
V. PENUTUP
321 Halaman
A) Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat Utomo, 2011, Membangun Jaringan Komputer dan
disimpulkan bahwa : Internet. Mediakom, Yogyakarta.
1) Manajemen bandwith dengan per connection
queue (PCQ) ini dapat membantu pembagian Wagito, 2007, Jaringan Komputer Teori dan
bandwith secara merata pada masing - masing Implementasi Berbasis Linux. Gava Media,
client. Yogyakarta. 231 halaman
2) Dengan menggunakan manajemen bandwith
dengan tipe per connection queue ini, dapat Wikipedia, (2013, 11 Mei). Laboratorium Komputer,
membatasi penyedotan bandwith oleh download Diperoleh 16 Januari 2015, dari http://id.
manajer seperti internet download manajer wikipedia.org/wiki/Laboratorium_komputer
(IDM) dan sejenisnya.
3) Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan
adalah dengan membatasi dan mengontrol
penggunaan internet, maka tidak akan
mengganggu aktifitas lain seperti browsing.
B) Saran
Setelah melakukan penelitian, penulis ingin
menyarankan kepada pembaca pada umumnya, jika
ingin membuat manajemen bandwith dengan per
connection queue (PCQ) diharapkan dikembangkan
atau digabung dengan metode - metode lainnya, agar
hasil yang didapatkan lebih maksimal.
Untuk tempat penulis melakukan penelitian yaitu
Pusat Komputer Universitas Dehasen Bengkulu,
penulis menyarankan manajemen untuk menambah
jumlah bandwith internet, sebab jika menerapkan per
connection queue maka akan semakin lambat