Вы находитесь на странице: 1из 13

P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jpifalbiruni.v5i1.100


April 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BULETIN DALAM


BENTUK BUKU SAKU UNTUK PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Ardian Asyhari1, Helda Silvia2


1,2IAIN Raden Intan Lampung, Bandarlampung; e-mail: ardianasyhari@radenintan.ac.id

Diterima: 21 Desember 2015. Disetujui: 5 April 2016. Dipublikasikan: April 2016

Abstract: This research aims to; 1) develop learning media in the form of an integrated science bulletin on
sound material; 2) investigate the response of students to the feasibility study media in the form of an
integrated science bulletin on sound material for students of class VIII, with the formulation of the
problem; 1) How to develop learning media in the form of an integrated science bulletin on sound material
?; 2) How is the response of students to the feasibility study media in the form of an integrated science
bulletin on sound material. This study is a R & D method which adopting development of Borg & Gall.
Subjects in this study were students of class VIII SMP Negeri 7 Bandar Lampung and SMPN 21 Bandar
Lampung amounted to 40 learners and data collection instruments used in the form of a questionnaire
given to subject matter experts, media experts, and a science teacher SMP to test the feasibility of media
learning in a bulletin in the form of a pocket book for integrated science teaching. The type of data that is
generated is a qualitative and quantitative data were analyzed with the guidelines criteria to determine
eligibility assessment category product. The results of this study are; 1) has developed learning media in
the form of an integrated science bulletin in the form of a pocket book; 2) feasibility study media bulletin
integrated science that has been developed is very feasible with a percentage of 82% is based on an expert
assessment materials after the final stage of repair, design expert with a percentage of 79.4% with the
criteria of decent; 3) the percentage was 77.6%, a teacher the criterion is a decent; 4) the results of the
response of learners with a percentage of 80% with the criteria are eligible.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengembangkan media pembelajaran berupa buletin IPA
terpadu dalam bentuk buku saku pada materi bunyi; 2) mengetahui respon peserta didik terhadap kelayakan
media pembelajaran berupa buletin IPA terpadu pada materi bunyi dalam bentuk buku saku untuk peserta
didik kelas VIII, dengan rumusan masalah; 1) Bagaimana mengembangkan media pembelajaran berupa
buletin IPA terpadu dalam bentuk buku saku pada materi bunyi?; 2) Bagaimana respon peserta didik
terhadap kelayakan media pembelajaran berupa buletin IPA terpadu dalam bentuk buku saku pada materi
bunyi. Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang mengadopsi pengembangan dari Borg & Gall.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar lampung dan SMP
Negeri 21 Bandar Lampung berjumlah 40 orang peserta didik dan instrumen pengumpulan data yang
digunakan berupa angket yang diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan guru IPA SMP untuk menguji
kelayakan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku untuk pembelajaran IPA terpadu.
Jenis data yang dihasilkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang dianalisis dengan pedoman kriteria
kategori penilaian untuk menentukan kelayakan produk. Hasil penelitian ini adalah; 1) telah dikembangkan
media pembelajaran berupa buletin IPA terpadu dalam bentuk buku saku; 2) kelayakan media
pembelajaran buletin IPA terpadu dalam bentuk buku saku yang telah dikembangkan adalah sangat layak
dengan persentase 82 % berdasarkan penilaian ahli materi tahap akhir setelah perbaikan, ahli desain dengan
persentase 79,4% dengan kriteria layak 3) dengan persentase adalah 77,6%, penilaian guru dengan kriteria
adalah layak 4) hasil respon peserta didik dengan persentase 80% dengan kriteria layak.

© 2016 Pendidikan Fisika FTK IAIN Raden Intan Lampung

Kata kunci: buku saku, buletin, media pembelajaran

PENDAHULUAN kurikulum yang dianjurkan untuk


Sesuai dengan amanat Kurikulum diaplikasikan pada semua jenjang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidikan, diaplikasikan terutama pada
bahwa model pembelajaran terpadu jenjang pendidikan dasar mulai dari
merupakan salah satu model implementasi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiah
2 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

(SD/MI) maupun juga Sekolah Menengah dapat meningkatkan keefektifan


Pertama (SMP/MTs) tetapi juga tidak pembelajaran agar pembelajaran tersebut
menutup kemungkinan untuk dapat berguna bagi peserta didik.
dikembangkan pada tingkat pendidikan Berdasarkan pada pra-penelitian
menengah, baik Pendidikan Menengah menggunakan angket wawancara dengan
Umum (SMA/MA) maupun pendidikan guru bidang studi yang dilakukan di SMP
Menengah Kejuruan (SMK/MAK). Hal Negeri 7 Bandar Lampung, bahwa pada
ini bergantung pada kecenderungan pembelajaran IPA guru lebih sering
materi-materi yang memiliki potensi menggunakan lembar kegiatan siswa
untuk dipadukan dalam suatu tema (LKS) dan buku cetak berukuran besar
tertentu. Model pembelajaran ini pada dalam proses pembelajaran, belum
hakikatnya merupakan suatu pendekatan adanya media pembelajaran buletin dalam
pembelajaran yang memungkinkan bentuk buku saku yang digunakan guru
peserta didik baik secara individual pada pembelajaran IPA, kurangnya minat
maupun kelompok aktif mencari, baca peserta didik terhadap buku cetak
menggali, dan menemukan konsep serta karena memiliki uraian baca yang
prinsip secara holistis dan autentik panjang. Media pembelajaran yang akan
(Trianto, 2012). dikembangkan yang dapat mendukung
Trianto (2012) melanjutkan bahwa proses pembelajaran IPA terpadu di
pembelajaran terpadu, suatu konsep atau SMP/MTs adalah berupa buletin dalam
tema dibahas dari berbagai aspek bidang bentuk buku saku.
kajian. Misalnya dalam bidang kajian IPA Menurut Setyono (2013) dalam
tentang tema lingkungan dapat dibahas penelitiannya menunjukkan bahwa media
dari sudut makhluk hidup dan proses pembelajaran yang dikembangkan berupa
kehidupan (biologi), energi dan buletin fisika dalam bentuk buku saku
perubahannya (fisika), materi dan sifatnya memiliki kriteria sangat baik berdasarkan
(kimia). penilaian dari ahli materi, ahli Bahasa
Berdasarkan penjabaran di atas maka, Indonesia, dan ahli media memberikan
guru dituntut untuk berperan aktif dalam rata-rata penilaian sebesar 86,56 %.
proses belajar di dalam kelas, sehingga Selanjutnya sebagai media
guru harus mampu memberikan pembelajaran buletin IPA terpadu dapat
pembelajaran yang efektif, kreatif dan memberikan nuansa belajar yang menarik.
inovatif. Peserta didik juga harus aktif Pembelajaran IPA dengan buletin dapat
dalam proses pembelajaran karena pada dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
(KTSP) pelajaran dibuat secara terpadu Belajar yang demikian dapat memberikan
antara pelajaran yang satu dengan yang kesenangan tersendiri untuk peserta didik,
lainnya, misalnya pada pelajaran IPA sehingga materi yang sebenarnya sulit
antara penggabungan fisika, biologi, dan menjadi mudah bagi peserta didik.
kimia. Guru harus mampu menggunakan Menanggapi hal ini, diperlukan media
suatu media pembelajaran agar peserta pembelajaran alternatif yang dapat
didik lebih mudah memahami materi yang menarik minat mereka dalam membaca
guru sampaikan. dan mempelajari materi dalam IPA
Pendidikan yang efektif adalah terpadu.
suatu pendidikan yang memungkinkan Peran buku sangat besar karena
peserta didik untuk dapat belajar dengan buku dapat berperan sebagai sumber
mudah, menyenangkan dan dapat tercapai informasi, tetapi saat ini peserta didik
tujuan sesuai dengan yang diharapkan. juga memiliki kecenderungan kurangnya
Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, minat untuk membaca jika buku itu tebal
instruktur, dan trainer) dituntut untuk dan kurang menarik. Perlu adanya usaha
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13 3

untuk menjadikan buku sebagai suatu kita harapkan hasil pengalaman belajar
yang menarik, sehingga akan memberi lebih berarti bagi peserta didik. Dalam hal
kesenangan kepada peserta didik untuk ini Gagne dan Briggs menekankan
tertarik melihat buku dan membacanya pentingnya media pembelajaran sebagai
seperti buletin IPA terpadu yang akan alat untuk merangsang proses belajar.
dikembangkan. Berdasarkan definisi tentang media
Pemakaian buletin IPA terpadu pembelajaran di atas dapat disimpulkan
sebagai media pembelajaran, diharapkan bahwa media pembelajaran adalah suatu
peserta didik lebih mudah dalam alat atau benda yang dapat digunakan
memahami materi pembelajaran karena untuk perantara menyalurkan isi pelajaran
materi dalam buletin dalam bentuk buku atau materi yang disampaikan agar
saku ini disusun ringkas dan mudah peserta didik mudah untuk memahami
dipahami peserta didik serta dibuat materi yang disampaikan oleh guru.
menarik agar peserta didik termotivasi 2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
untuk membaca dan mempelajarinya. Berdasarkan penggunaan atau
Tujuan dari penelitian ini adalah pemakai yang memanfaatkan media
untuk mengembangkan media pembelajaran, jenis media pembelajaran
pembelajaran berupa buletin IPA terpadu terdiri atas (Sumiati, 2008):
pada materi bunyi dan untuk mengetahui a. Media pembelajaran yang digunakan
respon peserta didik terhadap kelayakan untuk pembelajaran secara massal atau
media pembelajaran berupa buletin IPA banyak orang. Contoh: belajar melalui
terpadu pada materi bunyi televisi atau radio.
b. Media pembelajaran yang digunakan
LANDASAN TEORI untuk pembelajaran secara individual
1. Media Pembelajaran atau perorangan. Contoh: belajar
Sumiati (2008) menjelaskan bahwa melalui modul atau buku.
media pembelajaran merupakan bagian Berdasarkan jenis-jenis media
integral dalam sistem pembelajaran. pembelajaran yang telah dikemukakan di
Banyak macam media pembelajaran dapat atas dapat disimpulkan bahwa jenis media
digunakan. Penggunaannya meliputi berdasarkan penggunaan atau pemakaian
manfaat yang banyak pula. Penggunaan yang memanfaatkan media pembelajaran
media pembelajaran harus didasarkan yakni media pembelajaran yang
pada pemilihan yang tepat. Sehingga digunakan ada 2 yakni secara massal dan
dapat memperbesar arti dan fungsi dalam individual. Pembelajaran secara massal
menunjang efektivitas dan efisiensi proses contohnya belajar melalui televisi, radio,
pembelajaran. dan internet, sedangkan pembelajaran
Media pembelajaran juga dapat secara individual bisa melalui modul,
diartikan sebagai segala sesuatu yang buku, dan buletin.
dapat digunakan untuk menyalurkan 3. Manfaat Media Pembelajaran
pesan (message), merangsang pikiran, Penggunaan media pembelajaran oleh
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta guru dalam pembelajaran tidak mutlak
didik sehingga dapat mendorong proses harus diadakan. Namun akan lebih baik
belajar. Bentuk-bentuk media jika digunakan media pembelajaran
pembelajaran digunakan untuk karena media pembelajaran tentu
meningkatkan pengalaman belajar agar mempunyai kelebihan-kelebihan yang
menjadi konkret. Pembelajaran dengan dapat dimanfaatkan untuk membantu
menggunakan media pembelajaran tidak keberhasilan pembelajaran. Manfaat atau
hanya sekedar menggunakan kata-kata kelebihan media pembelajaran antara lain:
(symbol verbal). Dengan demikian, dapat
4 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

a. Menjelaskan materi pembelajaran atau a. Merumuskan tujuan pembelajaran.


obyek yang abstrak (tidak nyata) b. Mengklasifikasikan tujuan
menjadi konkret (nyata), seperti berdasarkan domain atau tipe belajar.
menjelaskan rangka tubuh manusia c. Memilih peristiwa-peristiwa
pada mata pelajaran IPA. Tulang pembelajaran yang akan berlangsung.
rangka tubuh pada setiap manusia d. Menentukan tipe perangsang untuk
tentu ada namun tidak dapat dilihat tiap peristiwa.
langsung secara kasat mata karena e. Mendaftar media pembelajaran yang
tertutup oleh kulit. Dengan dapat digunakan pada setiap peristiwa
menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran.
tulang rangka atau gambar tulang f. Mempertimbangkan (berdasarkan
rangka, maka materi pembelajaran nilai kegunaan) media pembelajaran
yang sebelumnya abstrak atau tidak yang dipakai.
dapat dilihat langsung itu menjadi g. Menentukan media pembelajaran
konkret karena dapat dilihat, yang terpilih akan digunakan
dirasakan, atau diraba. h. Menulis rasional (penalaran) memilih
b. Memberikan pengalaman nyata dan media pembelajaran tersebut.
langsung karena siswa dapat i. Menuliskan tata cara pemakaiannya
berkomunikasi dan berinteraksi pada setiap event (peristiwa)
dengan lingkungan tempat belajarnya. j. Menuliskan script (naskah)
c. Mempelajari materi pembelajaran pembicaraan dalam penggunaan
secara berulang-ulang. Misalnya media pembelajaran.
belajar melalui rekaman kaset, tape Berdasarkan pendapat para ahli
recorder atau televisi. tentang langkah-langkah pemilihan media
d. Memungkinkan adanya persamaan pembelajaran di atas dapat disimpulkan
pendapat dan persepsi yang benar bahwa langkah dalam memilih media
terhadap suatu materi pembelajaran pembelajaran yakni merumuskan tujuan
atau obyek. Misalnya ketika guru pembelajaran, memilih peristiwa-
menyampaikan materi pembelajaran peristiwa pembelajaran yang akan
secara lisan melalui ceramah, maka dipelajari, menentukan media apa yang
ada kemungkinan terjadi perbedaan baik dan sesuai dengan isi materi yang
pendapat atau persepsi yang diterima akan disampaikan sehingga media yang
oleh siswa. akan digunakan dapat membuat peserta
Berdasarkan manfaat media didik tertarik untuk memahami dan
pembelajaran yang telah dijelaskan di atas mempelajarinya.
peneliti dapat menyimpulkan bahwa 4. Syarat-syarat Pembuatan Media
media pembelajaran sangat berperan Pembelajaran
penting dalam proses pembelajaran Media pembelajaran yang dibuat
karena dengan adanya suatu media guru (media by design) harus memenuhi
lebih mudah dan objektif dalam syarat-syarat berikut ini:
menerangkan suatu materi pembelajaran a. Faktor edukatif, meliputi ketepatan
contohnya seperti menjelaskan rangka atau kesesuaian media pembelajaran
tubuh manusia pada mata pelajaran IPA. dengan tujuan atau kompetensi yang
Gagne dan Briggs sebagaimana telah ditetapkan dan harus dicapai
dikutip Sumiati menyarankan suatu cara oleh peserta didik sesuai kurikulum
dalam langkah-langkah memilih media yang berlaku. Selain itu, pembuatan
pembelajaran untuk pembelajaran. media pembelajaran juga harus sesuai
Langkah dalam memilih media dengan tingkat kemampuan atau daya
pembelajaran menurut keduanya adalah: pikir peserta didik yang dapat
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13 5

mendorong aktivitas dan Pengertian buku saku dalam Kamus


kreativitasnya sehingga membantu Besar Bahasa Indonesia, buku saku adalah
mencapai keberhasilan belajarnya. buku berukuran kecil yang dapat
b. Faktor teknik pembuatan, meliputi disimpan dalam saku dan mudah dibawa
kebenaran atau tidak menyalahi ke mana-mana. Buletin dalam bentuk
konsep ilmu pengetahuan, bahan dan buku yang dikembangkan dalam
bentuknya kuat, tahan lama, tidak penelitian ini berukuran 10 cm x 15 cm
mudah berubah, sehingga dapat sehingga mudah dibawa.
dikombinasikan dengan media Media pembelajaran berupa buletin
pembelajaran atau alat lainnya. dapat mendukung peserta didik untuk
c. Faktor keindahan, meliputi: dapat belajar mandiri, yang dapat
bentuknya estetis, ukuran serasi dan meningkatkan keahlian metakognisi
tepat dengan kombinasi warna (Herlianti, Linuwih, & Dwijananti, 2015;
menarik, sehingga menarik perhatian Susilawati, Ristanto, & Khoiri, 2015).
dan minat peserta didik untuk Sulistyani (2012) mengatakan
menggunakannya. beberapa hal yang harus diperhatikan
Berdasarkan syarat-syarat dalam penyusunan pocket book, antara
pembuatan media pembelajaran di atas lain:
dapat disimpulkan bahwa syarat a. Konsistensi penggunaan simbol dan
pembuatan media harus terdiri dari 3 istilah pada pocket book,
faktor yakni faktor edukatif, faktor teknik b. Penulisan materi secara singkat dan
pembuatan, dan faktor keindahan. jelas pada pocket book,
5. Buletin Dalam Bentuk Buku Saku c. Penyusunan teks materi pada pocket
Buletin merupakan salah satu book sedemikian rupa sehingga
ragam media pembelajaran yaitu media mudah dipahami,
cetak. Pengertian buletin seperti yang d. Memberikan kotak atau label khusus
tercantum dalam Kamus Besar Bahasa pada rumus, penekanan materi dan
Indonesia (1990) yaitu, “Media cetak contoh soal,
berupa selebaran atau majalah berisi e. Memberikan warna dan desain yang
warta singkat atau pernyataan tertulis menarik pada pocket book,
yang diterbitkan secara periodik oleh f. Ukuran font standar isi adalah 9-10
suatu organisasi atau lembaga untuk point, jenis font menyesuaikan isinya
kelompok profesi tertentu. Pengertian g. Jumlah halamannya kelipatan dari 4
buletin secara umum menurut Widjaya misalnya 12 halaman, 16 halaman, 20
(2014) adalah: “Salah satu media halaman, 24 halaman, dan seterusnya.
komunikasi visual yang berbentuk Hal ini dikarenakan untuk
kumpulan lembaran-lembaran atau buku- menghindari kelebihan atau
buku diusahakan secara teratur oleh suatu kekurangan beberapa halaman
organisasi atau instansi. Dan dalam kosong.
buletin dimuat pernyataan-pernyataan Buku teks merupakan salah satu jenis
resmi dan singkat bagi publik. buku pendidikan. Menurut Muslich,
Dari pengertian yang telah “Buku teks adalah buku berisi uraian
dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahan tentang mata pelajaran atau bidang
bahwa buletin merupakan suatu media studi tertentu, yang disusun secara
cetak dalam bentuk majalah sederhana sistematis dan telah diseleksi berdasarkan
yang berisi tentang uraian singkat dan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran,
diterbitkan untuk kalangan sendiri dan perkembangan siswa”
ataupun suatu organisasi atau lembaga Manfaat buku teks tidak hanya untuk
untuk mencapai tujuan tertentu. siswa, tetapi guru pun terbantu dengan
6 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

kehadiran buku teks. Selain digunakan Prosedur penelitian dan


oleh peserta didik, buku teks digunakan pengembangan (Research and
oleh guru pada waktu mengajar. Guru Development) buletin IPA Terpadu pada
memiliki kebebasan dalam memilih, materi bunyi menggunakan model
menyajikan, dan mengembangkan materi. pengembangan yang dikemukakan
Kelebihan buku teks sebagai media Sugiyono. Produk yang dihasilkan berupa
pembelajaran, antara lain: dapat buletin yang dapat dimanfaatkan oleh
berdampingan dengan media lain, dapat guru dan peserta didik dalam
digunakan oleh semua kalangan, tidak meningkatkan kualitas pembelajaran IPA
memerlukan peralatan khusus dalam yang berimplikasi terhadap pencapaian
menggunakannya dan cara penggunaan tujuan pembelajaran.
mudah dan praktis. Model Borg and Gall dalam
Buku teks sebagai media pembelajaran Sugiyono ini meliputi: 1) Potensi dan
juga memiliki kekurangan antara lain: Masalah, 2) Pengumpulan Data, 3) Desain
tidak menarik dan monoton, Produk, 4) Validasi desain, 5) Perbaikan
membutuhkan waktu untuk memahami Desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi
sebuah bacaan, tidak dapat digunakan produk, 8) Uji coba pemakaian, 9) Revisi
dalam tempat gelap, membutuhkan Produk, 10) Produksi massal.
konsep awal, memerlukan daya ingat
yang tajam, membosankan, dan bersifat Model ini memiliki langkah-langkah
abstrak. pengembangan yang sesuai dengan
Dari pengertian tentang buku saku penelitian pengembangan pendidikan
di atas dapat disimpulkan bahwa buku yaitu penelitian yang menghasilkan atau
saku adalah suatu buku yang berukuran mengembangkan produk tertentu dengan
kecil yang berisi informasi yang dapat melakukan beberapa uji ahli seperti uji
disimpan di saku sehingga mudah dibawa materi, uji desain, uji coba produk
dan mudah untuk dibaca . kelompok kecil dan uji coba lapangan
6. Rancangan Buletin untuk menguji kemenarikan produk yang
Adapun prosedur dalam merancang dikembangkan. Dalam penelitian
media buletin dalam bentuk buku saku pengembangan ini dibutuhkan sepuluh
untuk pembelajaran dapat dilakukan langkah pengembangan untuk
dengan langkah-langkah sebagai berikut: menghasilkan produk akhir yang siap
a. Mengidentifikasi program. untuk diterapkan dalam lembaga
b. Mengkaji literatur. pendidikan. Tetapi, dalam penelitian ini
c. Membuat naskah. dibatasi langkah-langkah penelitian
d. Kegiatan produksi. pengembangannya hanya sampai langkah
ke 5 dikarenakan waktu yang kurang dan
METODE PENELITIAN biaya yang terbatas. Produk akhir dari
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan ini berupa
penelitian dan pengembangan (Research buletin IPA Terpadu pada materi bunyi.
and Development). Tujuan metode Instrumen yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini digunakan penelitian ini adalah lembar observasi,
untuk menghasilkan produk, serta lembar wawancara, lembar angket, lembar
mengetahui bagaimana tanggapan guru penilaian ahli materi dan lembar penilaian
IPA serta peserta didik dan guru terhadap ahli media. Analisis data dilakukan untuk
produk buletin IPA Terpadu pada materi memperoleh kelayakan dari media
bunyi yang dikembangkan untuk peserta pembelajaran yaitu berupa buletin IPA
didik SMP kelas VIII. terpadu yang sudah direvisi. Hasil yang
diperoleh digunakan sebagai bahan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13 7

pertimbangan dalam memperbaiki buletin. = jumlah jawaban responden dalam 1


Pengembangan ini menggunakan teknik item
analisa data yaitu dengan menganalisis = jumlah nilai ideal dalam item
deskriptif. Analisis deskriptif digunakan
untuk menganalisis data hasil penilaian Sudijono (2012) mangatakan bahwa
kelayakan adalah dengan perhitungan hasil dari skor penilaian menggunakan
rata-rata. Sebagaimana data-data yang skala Likert tersebut kemudian dicari rata-
terkumpul dapat dikelompokkan menjadi ratanya menggunakan rumus.
dua yaitu: data kuantitatif yang berupa p = x 100%
angka-angka dan data kualitatif yang
berbentuk kata. Data kualitatif akan Keterangan :
dianalisis secara logis dan bermakna, f = frekuensi yang akan dicari
sedangkan data kuantitatif akan dianalisis persentasenya
dengan deskriptif perhitungan rata-rata. N = jumlah frekuensi
Hasil analisis deskriptif ini digunakan p = angka persentase
untuk menentukan tingkat kelayakan dari
Tabel 1. Skala Interpretasi Kriteria
produk pengembangan berupa buletin IPA Interval Kriteria
terpadu untuk peserta didik kelas VIII 0% - 20 % Sangat Kurang layak
SMP Negeri 7 Bandar Lampung dan SMP 21% - 40% Kurang layak
Negeri 21 Bandar Lampung. 41% - 60% Cukup layak
Kelayakan dari buletin IPA terpadu 61% - 80% Layak
ini, diketahui melalui hasil analisis para 81% - 100% Sangat layak
ahli, yakni: 1) review oleh ahli materi
bidang studi, 2) review oleh ahli desain, HASIL DAN PEMBAHASAN
dan 3) review dari guru IPA. Dengan cara 1. Potensi dan Masalah
ini diharapkan dapat mempermudah Hasil yang diperoleh dari potensi
memahami data untuk proses selanjutnya. masalah yakni guru dalam kegiatan
Hasil analisis data digunakan sebagai pembelajaran IPA belum pernah
dasar untuk merevisi produk buletin yang menggunakan media lain selain buku
dikembangkan. Data mengenai pendapat cetak dan Lembar Kerja Siswa. Hal ini
atau tanggapan pada produk yang disebabkan keterbatasan media
terkumpul melalui angket dianalisis pembelajaran sehingga pembelajaran
dengan statistik deskriptif. Instrumen non tidak inovatif. Menurut Sadiman media
tes berupa angket menggunakan skala pembelajaran adalah segala sesuatu yang
Likert. Sudaryon dkk (2013) dapat digunakan untuk menyalurkan
menyebutkan bahwa skala Likert pesan dari pengirim ke penerima pesan.
digunakan untuk mengukur sikap, Dalam hal ini adalah proses merangsang
pendapat, persepsi seseorang atau pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
sekelompok tentang kejadian atau gejala serta perhatian peserta didik sehingga
sosial. Dalam penelitian ini menggunakan proses belajar dapat terjalin. Rahmani
skala 1 sampai 5 dengan skor tertinggi 5 dalam penelitiannya, menyatakan bahwa
dan skor terendah 1. Sehingga skor pembelajaran fisika dengan menggunakan
penilaian total dapat dicari dengan media membuat proses pembelajaran
menggunakan rumus (Nurina, 2013). lebih menarik peserta didik dalam proses
belajar.
2. Mengumpulkan Informasi
Keterangan : Informasi yang diperoleh bahwa
P = Persentase sekolah tersebut belum melaksanakan
pembelajaran IPA secara terpadu, dan
8 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

belum tersedianya media belajar berupa kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan,


buletin dalam bentuk buku saku yang beserta penjelasannya, sebagaimana
dapat mengaitkan beberapa materi dalam diuraikan berikut. Sebuah buku teks
satu pembelajaran. pelajaran yang baik adalah buku yang:
Sesuai dengan amanat Kurikulum a) Minimal mengacu pada sasaran yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), akan dicapai peserta didik, dalam hal ini
bahwa model pembelajaran terpadu adalah standar kompetensi (SK dan KD).
merupakan salah satu model implementasi Dengan perkataan lain, sebuah buku teks
kurikulum yang dianjurkan untuk pelajaran harus memperhatikan
diaplikasikan pada semua jenjang komponen kelayakan isi.
pendidikan, diaplikasikan terutama pada b) Berisi informasi, pesan, dan
jenjang pendidikan dasar mulai dari pengetahuan yang dituangkan dalam
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiah bentuk tertulis yang dapat
(SD/MI) maupun juga Sekolah dikomunikasikan kepada pembaca
Menengah Pertama (SMP/MTs) tetapi (khususnya guru dan peserta didik) secara
juga tidak menutup kemungkinan untuk logis, mudah diterima sesuai dengan
dikembangkan pada tingkat pendidikan tahapan perkembangan kognitif pembaca.
menengah, baik Pendidikan Menengah Untuk itu, bahasa yang digunakan harus
Umum (SMA/MA)maupun pendidikan mengacu pada kaidah-kaidah bahasa
Menengah Kejuruan (SMK/MAK). Indonesia yang baik dan benar. Artinya,
Model pembelajaran ini pada sebuah buku teks pelajaran harus
hakikatnya merupakan suatu pendekatan memperhatikan komponen
pembelajaran yang memungkinkan kebahasaannya.
peserta didik baik secara individual c) Berisi konsep-konsep disajikan secara
maupun kelompok aktif mencari, menarik, interaktif dan mampu
menggali, dan menemukan konsep serta mendorong terjadinya proses berpikir
prinsip secara holistis dan autentik. kritis, kreatif, inovatif dan kedalaman
Pembelajaran terpadu, suatu konsep atau berpikir, serta metakognisi dan evaluasi
tema dibahas dari berbagai aspek bidang diri. Dengan demikian sebuah buku teks
kajian. Misalnya dalam bidang kajian IPA pelajaran harus memperhatikan
tentang tema lingkungan dapat dibahas komponen penyajian, yang berisi teknik
dari sudut makhluk hidup dan proses penyajian, pendukung penyajian materi,
kehidupan (biologi), energi dan penyajiannya mendukung pembelajaran.
perubahannya (fisika), materi dan sifatnya d) Secara fisik tersaji dalam wujud
(kimia). tampilan yang menarik dan
3.Desain Produk menggambarkan ciri khas buku pelajaran,
Setelah mengumpulkan informasi, kemudahan untuk dibaca dan digunakan,
selanjutnya mendesain produk awal serta kualitas fisik buku. Dengan
buletin IPA Terpadu, dengan perkataan lain buku teks pelajaran harus
menyesuaikan standar kompetensi dan memenuhi syarat kegrafikaan.
kompetensi dasar serta silabus Selanjutnya mendesain buletin IPA
berdasarkan kurikulum KTSP. Buletin terpadu dengan mengadopsi tampilan
IPA Terpadu dibuat dengan ukuran kertas dengan menggunakan majalah dan brosur
A4; skala spaci 1,15; font 10pt; jenis sebagai acuan untuk mendesain buletin
huruf Comic Sans MS (Yulianti, dalam bentuk buku saku, dengan
Marfu'ah, & Yulianto, 2015). menyesuaikan standar kompetensi dan
Menurut PP No.19/2005, buku teks kompetensi dasar serta silabus
yang baik memiliki empat komponen berdasarkan kurikulum KTSP. Dalam
yaitu komponen kelayakan isi, menyusun teks, gambar, halaman, jenis
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13 9

huruf, ukuran huruf, warna, dan kebahasaan, aspek penggunaan ilustrasi,


sebagainya dalam desain majalah atau aspek evaluasi, dan aspek IPA terpadu
buletin, dan media cetak lain Buletin IPA memperoleh penilaian yang paling
Terpadu dibuat dengan ukuran kertas A4; terkecil pada produk awal yaitu 66,6%
skala spaci 1,15; font 10pt; jenis huruf dikarenakan pada aspek kebahasaan,
Comic Sans MS. aspek penggunaan ilustrasi, aspek
evaluasi, dan aspek IPA terpadu indikator
4.Validasi Produk penilaian pada buletin bahasa yang
Setelah pembuatan produk awal digunakan kurang populer, evaluasi pada
buletin IPA Terpadu pada materi bunyi buletin kurang jelas sehingga pada aspek
selesai, langkah selanjutnya yaitu produk evaluasi mendapatkan skor terendah,
divalidasi oleh para ahli. Tim ahli terdiri materi dalam buletin tentang bunyi yang
dari 3 ahli materi dan 3 ahli desain. dikemas dengan unit-unit kecil dalam
Instrumen validasi dalam angket penilaian aspek penggunaan ilustrasi mendapatkan
ahli materi dan ahli desain menggunakan skor terendah. Hasil penilaian tersebut
skala Likert. Validasi oleh ahli dilakukan adalah hasil penilaian untuk media
dua kali, yaitu validasi penilaian produk pembelajaran berupa buletin dalam
awal dan validasi penilaian setelah produk bentuk buku saku IPA terpadu sebelum
direvisi. Adapun hasil validasi oleh ahli direvisi.
sebagai berikut: Saran perbaikan yang diberikan oleh
ahli materi adalah sebagai berikut:
1. Validasi oleh ahli materi
Penilaian ahli materi pada produk Tabel 2. Saran Perbaikan Ahli Materi
awal disajikan dalam diagram berikut ini: No Aspek Saran Hasil
Perbaikan Perbaikan
1 Aspek Indikator Indikator
penggunaan disesuaikan sudah
Ilustrasi dengan disesuaikan
indikator dengan
materi indikator
materi
2 Aspek Petunjuk Petunjuk
evaluasi evaluasi evaluasi
tidak jelas sudah
diperjelas

Saran perbaikan yang diberikan oleh


ahli materi pada produk awal yakni pada
aspek penggunaan ilustrasi sarannya yaitu
Diagram 1. Validasi ahli materi pada produk indikator disesuaikan dengan indikator
awal materi, hasil perbaikan indikator sudah
disesuaikan dengan indikator materi.
Berdasarkan Diagram 1, hasil Aspek evaluasi saran perbaikan petunjuk
penilaian tertinggi pada produk awal evaluasi tidak jelas, hasil perbaikan
terdapat pada aspek penampilan fisik dan petunjuk evaluasi sudah diperjelas,
manfaat yaitu 73,3% dikarenakan pada sedangkan pada produk akhir sudah tidak
aspek penampilan fisik dan aspek manfaat ada saran perbaikan dan layak untuk
indikator penilaian pada buletin memiliki digunakan tanpa revisi, sehingga buletin
daya tarik yang baik dan buletin dapat sudah bisa digunakan karena sudah
membantu peserta didik dengan belajar melalui 2 kali validasi pada ahli materi.
secara mandiri sedangkan pada Aspek
10 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

Hasil perbaikan materi produk awal Berdasarkan Diagram 3, hasil


sesuai dengan saran ahli materi disajikan penilaian tertinggi pada produk awal
pada diagram berikut: terdapat pada aspek format dan
konsistensi yaitu 76,6% dikarenakan pada
aspek format dan aspek konsistensi
penilaian yang diperoleh dari indikator
penilaian pada kesesuaian format kertas
dengan tata letak, kesesuaian proporsi
ilustrasi dengan ukuran kertas yang
digunakan kekonsistenan jenis huruf dan
kekonsistenan ukuran huruf sudah sesuai.
Aspek daya tarik, aspek bentuk dan
ukuran huruf memperoleh penilaian yang
paling terkecil pada produk awal yaitu
Diagram 2. Hasil Validasi materi produk awal 66,6% dikarenakan pada aspek daya tarik,
sesuai saran perbaikan aspek bentuk dan ukuran huruf penilaian
yang diperoleh dari indikator penilaian
Berdasarkan Diagram 2, hasil pada penampilan sampul buletin kurang
penilaian tertinggi pada produk awal menarik, kelayakan isi buletin, kesesuaian
terdapat pada aspek penampilan fisik penggunaan ukuran huruf masih belum
yaitu 86,6% dikarenakan pada aspek sesuai dan ketepatan penggunaan variasi
penampilan fisik indikator penilaian bentuk huruf. Hasil penilaian tersebut
buletin memiliki daya tarik yang baik, adalah hasil penilaian untuk media
sedangkan pada Aspek kualitas isi pembelajaran berupa buletin dalam
mendapatkan penilaian terkecil pada bentuk buku saku IPA terpadu sebelum
produk akhir yaitu 78,6% dikarenakan direvisi.
pada aspek kualitas isi indikator penilaian Saran perbaikan yang diberikan oleh
susunan materi kurang sistematis. Hasil ahli desain adalah sebagai berikut:
penilaian tersebut adalah hasil penilaian
untuk media pembelajaran berupa buletin Tabel 3. Saran Perbaikan Ahli Desain
dalam bentuk buku saku IPA terpadu No Aspek Saran Hasil
Perbaikan Perbaikan
sesudah direvisi
1. Aspek Cover Cover sudah
daya disesuaikan disesuaikan
2. Validasi oleh ahli desain tarik
Berikut ini adalah hasil validasi 2. Aspek Ukuran font Ukuran font
desain: bentuk tulisan tulisan sudah
dan diperbesar 9 diperbesar 10
ukuran atau 10
huruf
3. Aspek Gunakan Penggunaan
bahasa bahasa yang bahasa sudah
populer menggunakan
bahasa yang
populer

Saran perbaikan yang diberikan


oleh ahli desain pada produk awal yakni
pada aspek daya tarik yaitu cover
disesuaikan, hasil perbaikan cover sudah
Diagram 3. Validasi ahli desain pada produk disesuaikan. Aspek bentuk dan ukuran
awal
huruf saran perbaikan ukuran font tulisan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13 11

diperbesar 9 atau 10, hasil perbaikan 83,3% dikarenakan pada aspek


ukuran font tulisan sudah diperbesar 10. konsistensi penilaian yang diperoleh dari
Aspek bahasa saran perbaikan gunakan indikator penilaian pada kekonsistenan
bahasa yang populer, hasil perbaikan ukuran, kekonsistenan jenis huruf sudah
penggunaan bahasa sudah menggunakan sesuai sedangkan pada aspek daya tarik
bahasa yang populer, sedangkan pada dan aspek bentuk dan ukuran huruf
produk akhir sudah tidak ada saran memperoleh penilaian yang paling
perbaikan dan layak untuk digunakan terkecil pada produk akhir yaitu 76,6%
tanpa revisi, sehingga buletin sudah bisa dikarenakan pada aspek daya tarik, aspek
digunakan karena sudah melalui 2 kali bentuk dan ukuran huruf penilaian yang
validasi pada ahli desain. diperoleh dari indikator penilaian pada
a. Media belajar IPA terpadu berupa penampilan sampul buletin, kelayakan isi
buletin dalam bentuk buku saku baik buletin , kesesuaian penggunaan ukuran
digunakan sebagai media penunjang huruf dan ketepatan penggunaan variasi
pembelajaran, sehingga peserta didik bentuk huruf belum sesuai. Hasil
lebih mudah memahami materi penilaian tersebut adalah hasil penilaian
pembelajaran dan wawasan peserta didik untuk media pembelajaran berupa buletin
semakin luas. dalam bentuk buku saku IPA terpadu
b. Animasi gambar petunjuk membuat sesudah direvisi.
peserta didik lebih tertarik untuk
membacanya. 3. Penilaian Guru
c. Materi dalam buletin sudah memenuhi Penilaian oleh guru IPA SMP pada
syarat dalam standar kompetensi, produk buletin disajikan dalam diagram
kompetensi dasar dan indikator yang berikut ini:
sesuai dengan kurikulum yang berlaku
saat ini.
d. Kemenarikan sampul depan buletin
IPA terpadu menimbulkan minat peserta
didik untuk membacanya.
Hasil perbaikan desain produk awal
sesuai dengan saran ahli disajikan pada
diagram berikut:

Diagram 5. Penilaian Guru

Berdasarkan Diagram 5, hasil


penilaian tertinggi pada aspek kebahasaan
yaitu 85%, dikarenakan pada aspek
kebahasaan indikator penilaiannya
kalimat yang digunakan sesuai dengan
kaidah bahasa yang baik dan benar karena
Diagram 4. Hasil Validasi desain produk awal dalam buletin bahasa yang digunakan
sesuai saran perbaikan harus baik sehingga mudah dipahami oleh
peserta didik sedangkan pada aspek
Berdasarkan aspek Diagram 4, penggunaan ilustrasi mendapatkan skor
hasil penilaian tertinggi pada produk akhir terendah yaitu 70% dikarenakan pada
terdapat pada aspek konsistensi yaitu aspek ilustrasi indikator penilaiannya
12 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13

pada ketepatan jenis ilustrasi dengan SIMPULAN DAN SARAN


materi kurang mendukung., buletin Simpulan
dikategorikan layak digunakan sehingga Berdasarkan pembahasan dan hasil
media buletin dapat digunakan oleh guru pengembangan dalam proses yang
untuk menyampaikan materi bunyi, juga dikembangkan dalam penelitian
dapat mempermudah guru maupun pengembangan (research and
peserta didik untuk mempelajari materi development). Maka dapat disimpulkan
bunyi. bahwa dalam pengembangan media
4. Respons Peserta Didik pembelajaran IPA Terpadu layak untuk
Berikut ini adalah hasil respons dijadikan sebagai media pembelajaran
peserta didik terhadap produk yang IPA. Simpulan yang dapat diambil dari
dikembangkan: penelitian pengembangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran
berupa buletin IPA terpadu dalam
bentuk buku saku, dikembangkan
dengan menggunakan metode
Research and Development model
Sugiyono yang telah dimodifikasi
yang dikembangkan melalui proses
potensi masalah, mengumpulkan
informasi, mendesain produk, validasi
ahli materi, validasi ahli desain,
Diagram 6. Hasil Respons Peserta Didik penilaian guru, respon peserta didik,
revisi produk dan produk cetak.
Berdasarkan Diagram 6, hasil Buletin IPA terpadu berisi berstandar
penilaian tertinggi pada aspek penyajian kompetensi, kompetensi dasar,
materi yaitu 87,3%, dikarenakan pada indikator, materi belajar.
aspek penyajian materi indikator penilaian 2. Respon peserta didik terhadap
yaitu berupa penyajian materi, kelayakan buletin dalam bentuk buku
kemudahan memahami materi, ketepatan saku IPA terpadu yang dihasilkan
sistematika penyajian materi, kejelasan teruji layak digunakan sebagai media
kalimat, kejelasan simbol dan lambang, pembelajaran berdasarkan hasil
kejelasan istilah dan kesesuaian contoh respons peserta didik yang dilakukan
dengan materi yang sudah sesuai dengan terhadap peserta didik kelas VIII SMP
indikator penilaian tiap aspek sedangkan Negeri 7 Bandar Lampung dan SMP
penilaian terendah pada aspek manfaat Negeri 21 Bandar Lampung yang
yaitu 80,3%, dikarenakan pada aspek berjumlah 40 orang peserta didik.
manfaat indikator yang dinilai kemudahan
belajar, ketertarikan menggunakan media Saran
buletin untuk pembelajaran IPA dan Saran penelitian pengembangan ini
peningkatan motivasi belajar . adalah:
Hasil produk buletin yang telah 1. Hendaknya dalam membelajarkan IPA
direvisi dan menjadi produk akhir yang Terpadu tidak hanya menggunakan
siap untuk digunakan disajikan pada satu sumber belajar tetapi bisa
Lampiran 2. menggunakan buletin dalam bentuk
buku saku IPA terpadu yang telah
dikembangkan oleh penulis agar dapat
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (1) (2016) 1-13 13

membantu peserta didik untuk lebih Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS,
memahami konsep pelajaran IPA. Surakarta.
2. Sebaiknya guru lebih kreatif dalam Sumiati, Asra. 2008. Metode
melakukan modifikasi bahan ajar yang Pembelajaran. Bandung: Wacana
telah tersedia agar pembelajaran tidak Prima.
monoton. Susilawati, Ristanto, S., & Khoiri, N.
3. Harapannya untuk peneliti-peneliti (2015). Pembelajaran Real
selanjutnya dapat mengembangkan Laboratory Dan Tugas Mandiri Fisika
buletin dalam bentuk buku saku ini Pada Siswa Smk Sesuai Dengan
dengan desain yang berbeda dari yang Keterampilan Abad 21. Jurnal
sudah ada. Pendidikan Fisika Indonesia, 11(1),
73-83. doi:10.15294/jpfi.v11i1.4005
DAFTAR PUSTAKA Tim penyusun, 1990. Kamus Besar
Herlianti, P. S., Linuwih, S., & Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Dwijananti, P. (2015). Independent pustaka.
Learning Strategy Of Natural Science Trianto. 2012. Model Pembelajaran
With “One Day One Diary For Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Science” Program. Jurnal Pendidikan Widjaja, Pengertian Buletin, 2014. (On-
Fisika Indonesia, 11(2), 148-155. line)http://elib.unikom.ac.id/downloa
doi:10.15294/jpfi .v11i2.4255 dphp?i7636.html, (diakses 1 Februari
Nurina, dkk. 2013. Pengembangan 2014)
Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Yulianti, D., Marfu'ah, S., & Yulianto, A.
Model Siklus Belajar 5E Berbasis (2015). Development Of Physics
Konstruktivistik pada Materi Sistem Student Work Sheet (Sws) To Build
Sirkulasi Manusia untuk Kelas XI Science Process Skill Valued
SMA. (Unpublished). Universitas Conservation. Jurnal Pendidikan
Negeri Malang, Malang. Fisika Indonesia, 11(2), 126-133.
Setyono, Yulian Adi dkk. 2013. doi:10.15294/jpfi .v11i2.4246
Pengembangan Media Pembelajaran
Fisika Berupa Buletin dalam Bentuk
Buku Saku untuk Pembelajaran
Fisika Kelas VIII Materi Gaya
Ditinjau dari Minat Baca Siswa.
(Unpublished). Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan UNS, Surakarta.
Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudijono, Anas. 2012. Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sulistyani, Nurul Hidayati Dyah. 2012.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa
antara Menggunakan Media Pocket
Book dan tanpa Pocket Book pada
Materi Kinematika Gerak Melingkar
Kelas X. (Unpublished). Fakultas

Вам также может понравиться