Вы находитесь на странице: 1из 8

Media Gizi Pangan, Vol.

25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

PENGETAHUAN GIZI IBU DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA


TERHADAP STATUS GIZI BALITA UMUR 6-24 BULAN

Hertien Novi Roficha1, Fatmawaty Suaib2, Hendrayati2


1
Puskesmas Lambu, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tengga Barat
2
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar

Korespondensi, E-Mail : hertiennoviroficha@poltekkes-mks.ac.id

ABSTRACT

Mothers’ nutritional knowledge play an important role in nutritional status of


children since mothers have responsibility to provide food for family, particularly
for children. Although mothers have good knowledge in the nutrition, but if their
level of socioeconomic is low, it will affect the nutritional status of children. The
aim of this research is to determine effect of mothers’ nutritional knowledge and
socioecomic family on nutritional status of children aged 6 to 24 months at
Tamalanrea Jaya public health center. A Cross Sectional Study. Sample consists
of 69 children aged 6 to 24 months and their mother are the respondents who are
chosen by purposive sampling. The effect of variable is detected by chi-squared
test and data is demonstrated by table and narration. Result of this research
shows that there are influence of mothers’ nutritional knowledge and parents
revenue with nutritional status of children aged 6 to 24 months which are
explained by p-value = 0.002 < α = 0.05 and p-value = 0.026 < α = 0.05
respectively. However, level of mothers’ education and mothers’ job did not have
influence to nutritional status of children aged 6 to 24 months which are proved
by p-value = 0.587 > α = 0.05 and p-value = 0.69 > α = 0.05 respectively. This
research is suggestible to mothers to improve their knowledge in nutritional
problem by following nutritional counselling or reading nutrition books for
increasing insight about nutritional problem.

Keywords: Knowledge, Nutritional Status, and Socioeconomic.

PENDAHULUAN mempengaruhi kelangsungan hidup


Keberhasilan pembangunan suatu manusia (Elvina, dkk 2012).
bangsa ditentukan oleh kualitas sumber Status gizi pada balita dipengaruhi
daya manusia (SDM) yang berkualitas, oleh banyak faktor yaitu faktor langsung
yaitu SDM yang memiliki fisik yang dan faktor tidak langsung. Faktor langsung
tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang berupa asupan makanan itu sendiri dan
prima serta cerdas. Pembangunan kondisi kesehatan anak misalnya infeksi.
kesehatan sebagai bagian dari upaya Sedangkan faktor tidak langsung adalah
membangun manusia seutuhnya antara lain faktor sosial ekonomi keluarga yang
diselenggarakan melalui upaya kesehatan dipengaruhi oleh pendapatan keluarga,
anak yang dilakukan sedini mungkin. Gizi tingkat pendidikan Ibu tentang gizi dan
merupakan salah satu penentu bagi pekerjaan Ibu.
pencapaian peningkatan kualitas SDM dan

39
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

Sensus WHO menunjukkan bahwa Pengumpulan data dilakukan


49% dari 10,4 juta kematian balita di dengan dua cara yaitu data primer seperti
negara berkembang berkaitan dengan gizi identitas sampel yang diperoleh dengan
buruk. Tercatat sekitar 50 % balita di Asia, menggunakan alat bantu kuesioner. Data
30% di Afrika dan 20 % di Amerika Latin sekunder seperti dengan melihat gambaran
menderita gizi buruk (Novi & Musakkir, umum lokasi dan data populasi jumlah
2014) keseluruhan balita umur 6-24 bulan di
Berdasarkan data kemenkes RI Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea
secara nasional, prevalensi status gizi Raya.
balita menurut gabungan indikator TB/U Pengolahan data tentang
dan BB/TB di Indonesia pada tahun 2013 pengetahuan ibu dan sosial ekonomi
adalah pendek-kurus 2,5%, pendek-normal keluarga diperoleh dari jawaban responden
27,4%, pendek-gemuk 6,8%, normal-kurus berdasarkan kuesioner yang ada lalu
9,6%, normal-normal 48,6%, dan normal- dilakukan skor. Hasilnya disajikan dalam
gemuk 5,1% (Kemenkes RI, 2013). bentuk tabel setelah diklasifikasi menurut
Situasi gizi buruk di Sulsel pada tingkatan pengetahuan ibu dan sosial
tahun 2013 berdasarkan profil Riskesdas ekonomi keluarga seperti yang terdapat
tercatat sebanyak 2.825 orang (24,92%). dalam batasan operasional.
Hasil pemantauan status gizi di kota Data dianalisis secara deskriptif
Makassar tahun 2013 menunjukkan bahwa menggunakan komputer dan disajikan
jumlah balita yang mengalami gizi buruk dengan menggunakan tabel disertai dengan
adalah 2.111 (2,66%) dari jumlah balita narasi. Uji statistik yang dipakai untuk
(Dinkes Kota Makassar, 2014). menguji hipotesis dalam penelitian ini
Jika status sosial ekonomi rendah adalah Uji Chi Square.
maka kebutuhan makanan keluarga akan
kurang terpenuhi sehingga anak akan HASIL
memiliki status gizi kurang. Akibat gizi Karakteristik Responden
buruk pada balita, mereka akan mengalami Tabel 1
gangguan pertumbuhan dan perkembangan Distribusi Karakteristik Responden
baik fisik maupun kecerdasan. Pada tingkat
kecerdasan, dikarenakan tumbuh kembang Variabel n %
otak otak hampir 80% terjadi pada masa Umur Ibu
dalam kandungan sampai usia 2 tahun 48 70
19-30 tahun
(Novi & Muzakkir, 2014). 21 30
31-42 tahun
Pengetahuan Ibu
METODE PENELITIAN Baik 60 87.0
Jenis penelitian adalah Analitik Kurang 24 13.0
dengan menggunakan desain penelitian Pendidikan Ibu
Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Tinggi 6 8.7
wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Menengah 52 74,5
mulai bulan Mei 2017. Pekerjaan Ibu
Sampel dalam penelitian ini balita PNS 0 00.0
umur 6– 24 bulan yang ada di wilayah Bukan PNS 69 100.0
kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya. Pendapatan Orang Tua
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 238 21 30.4
Baik
balita. Data diperoleh melalui wawancara 48 69.6
Kurang
dan dengan observasi menggunakan
kuesioner.

40
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

Hasil penelitian diketahui bahwa (8.7%) sedangkan jumlah ibu yang


umur ibu dari 69 orang yang tercatat memiliki tingkat pendidikan menengah 52
berdasarkan kelompok usia yang umur 19- responden (74.5%). Sedangkan ibu yang
30 sebanyak 48 orang (70%) sedangkan bekerja bukan PNS sebanyak 69 responden
yang berumur 31-42 sebanyak 21 orang (100%). Jumlah orang tua yang memiliki
(30%). Tingkat pengetahuan baik sebanyak pendapatan yang baik sebanyak 21 orang
60 orang (87%) sedangkan yang memiliki (30.4%) sedangkan jumlah orang tua yang
tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak memiliki pendapatan yang kurang
9 orang (13%). Jumlah ibu yang memiliki sebanyak 48 orang (69.6%)
tingkat pendidikan tinggi sebanyak 6 orang

Pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita

Tabel 2
Pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu Terhadap Status Gizi Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya

Status Gizi (BB/U)


Pengetahuan Gizi Gizi Sangat
Gizi Baik p
Gizi Kurang Kurang n %
n % n % n %
Baik 53 76,8 5 7,2 2 2,9 60 87,0
Kurang 5 7,2 1 1,4 3 4,3 9 13,0 0,002
Total 58 84,1 6 8,7 5 7,2 69 100,0

Hasil wawancara dengan 69 ibu (13.0%). Uji statistik menggunakan uji


dengan menggunakan kuesioner, dalam Chi-Square menunjukkan bahwa ada
penelitian ini diperoleh ibu yang memiliki pengaruh antara pengetahuan ibu dan
tingkat pengetahuan baik sebanyak 60 status gizi balita umur 6-24 bulan, dengan
orang (70%) sedangkan yang memiliki nilai p = 0.002 < α = 0.05.
tingkat pengetahuan yang kurang 9 orang

Pengaruh Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita


Tabel 3
Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Status Gizi Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya

Status Gizi (BB/U)


Gizi Gizi Sangat
Pendidikan Gizi Baik p
Kurang Kurang n %
n % n % n %
Tinggi 6 8.7 0 0.0 0 0.0 6 8.7
Menengah 52 74.5 6 8.7 5 7.2 63 91.3 0.299
Total 58 84.1 6 8.7 5 7.2 69 100.0

Responden adalah ibu rumah kategori tingkat pendidikan tinggi dan


tangga yang berjumlah 69 orang dengan tingkat pendidikan menengah, yang

41
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

memiliki tingkat pendidikan tinggi 6 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh


responden (8.7%) sedangkan yang antara tingkat pendidikan ibu dengan status
memiliki tingkat pendidikan menengah 63 gizi balita umur 6-24 bulan, dengan nilai
responden (91.3%). Uji statistik p= 0.299 > α= 0.05.
menggunakan uji Chi-Square

Pengaruh Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Balita


Tabel 4
Pengaruh Pekerjaan Ibu Terhadap Status Gizi Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya
Status Gizi (BB/U)
Gizi Gizi Sangat
Pekerjaan Gizi Baik p
Kurang Kurang n %
n % n % n %
PNS 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Bukan PNS 58 84.1 6 8.7 5 7.2 69 100.0 0.69
Total 58 84.1 6 8.7 5 7.2 69 100.0

Berdasarkan hasil analisis yang pekerjaan bukan PNS dengan status gizi
berkaitan dengan pekerjaan ibu diperoleh baik. Kemudian 8.7% (n=6) balita yang
hasil menunjukan bahwa pekerjaan ibu status gizi kurang dari ibu dengan
dihubungkan status gizi balita bahwa dari pekerjaan bukan PNS dan 7.2% (n=5)
69 sampel terdapat ibu balita tidak ada balita yang status gizi sangat kurang dari
yang bekerja sebagai PNS dan terdapat ibu dengan pekerjaan bukan PNS.
84.1% (n=58) balita memiliki ibu yang

Pengaruh Pendapatan Orang Tua dengan Status Gizi Balita

Tabel 5
Analisis Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Tamalanrea Jaya

Status Gizi (BB/U)


Gizi
Gizi
Pendapatan Gizi Baik Sangat p
Kurang n %
Kurang
n % n % n %
Baik 21 30.4 0 0.0 0 0.0 21 30.4
Kurang 37 53.6 6 8.7 5 7.2 48 69.6 0.026
Total 58 84.1 6 8.7 5 7.2 69 100.0

Berdasarkan hasil analisis yang pendapatan baik dengan status gizi baik
berkaitan dengan pendapatan orang tua dan 53.6% (n=37) balita memiliki orang
diketahui hasil menunjukkan pendapatan tua yang pendapatan kurang dengan status
orang tua dihubungkan status gizi balita gizi baik. Kemudian ada balita yang
bahwa dari 69 sampel terdapat 30.4% memiliki status gizi kurang dari orang tua
(n=21) balita memiliki orang tua yang dengan pendapatan baik dan 8.7% (n=6)

42
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

balita yang status gizi kurang dari orang berasal dari berbagai macam sumber
tua dengan pendapatan kurang. Tidak ada misalnya media massa, elektronik, buku
balita yang status gizi sangat kurang dari petunjuk, penyuluhan dan kerabat dekat.
orang tua dengan pendapatan baik dan Pengetahuan ibu adalah wawasan
7.2% (n=5) balita yang status gizi sangat yang dimiliki oleh ibu untuk mendapatkan
kurang dari orang tua dengan pendapatan hasil optimal. Pengetahuan ibu tentang gizi
kurang. balita secara tidak langsung akan
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai menentukan status gizi balita. Hal ini
p = 0.026 dengan tingkat kemaknaan α = dikarenakan ibu yang menjadi penanggung
0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, jawab dalam keluarga tentang pemberian
berarti ada pengaruh antara pendapatan makan keluarga, terutama anak. Jadi
orang tua dengan status gizi balita. semakin baik pengetahuan ibu, maka
pemberian makan akan baik pula sehingga
PEMBAHASAN status gizi anak juga baik.
Status gizi adalah keadaan tubuh Hasil wawancara dengan 69 ibu
sebagai akibat konsumsi makanan dan dengan menggunakan kuesioner, dalam
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara penelitian ini diperoleh ibu yang memiliki
status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. tingkat pengetahuan baik sebanyak 60
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan orang (70%) sedangkan yang memiliki
dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk tingkat pengetahuan yang kurang 9 orang
menyediakan energi, membangun dan (13.0%).
memelihara jaringan tubuh serta mengatur Berdasarkan hasil analisis bivariat
proses-proses kehidupan dalam tubuh. yang berkaitan dengan pengetahuan
Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai diperoleh bahwa pengetahuan ibu
pengertian lebih luas, disamping untuk berdasarkan status gizi balita yaitu dari 69
kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi sampel terdapat 76.8% (n=53) balita
ekonomi seseorang karena gizi berkaitan memiliki ibu yang pengetahuan gizinya
dengan perkembangan otak, kemampuan baik dengan status gizi baik dan 7.2%
belajar, dan produktifitas kerja (Almatsier, (n=5) balita memiliki ibu yang
2010). pengetahuan gizi kurang dengan status gizi
Status gizi merupakan indikator baik. Kemudian terdapat 7.2% (n=5) balita
kesehatan yang penting karena anak usia di yang memiliki status gizi kurang dari ibu
bawah lima tahun merupakan kelompok dengan pengetahuan gizi baik dan 1.4%
yang rentan terhadap kesehatan dan gizi. (n=1) balita yang status gizi kurang dari
Gangguan gizi pada awal kehidupan akan ibu dengan pengetahuan kurang. Terdapat
mempengaruhi kualitas kehidupan 2.9% (n=2) balita yang status gizi sangat
berikutnya. Gizi kurang pada balita tidak kurang dari ibu dengan pengetahuan gizi
hanya menimbulkan gangguan baik dan 4.3% (n=3) balita yang status gizi
pertumbuhan fisik, tetapi juga sangat kurang dari ibu dengan pengetahuan
mempengaruhi kecerdasan dan kurang.
produktivitas ketika dewasa (Handayani, Uji statistik menggunakan
dkk, 2008). komputer dengan program SPSS yaitu uji
Pengetahuan adalah hasil tahu yang Chi-Square menunjukkan bahwa ada
merupakan konsep didalam pikiran pengaruh antara pengetahuan ibu dan
seseorang sebagai hasil setelah seseorang status gizi balita umur 6-24 bulan, dengan
tersebut melakukan penginderaan terhadap nilai p = 0.002 < α = 0.05.
sesuatu objek tertentu. Pengetahuan Berdasarkan hasil analisis statistik
seseorang diperoleh dari pengalaman yang diketahui bahwa pengetahuan gizi ibu ada

43
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

pengaruhnya terhadap status gizi balita, hal Kemudian terdapat 74.5% (n=52) balita
ini sama dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki status gizi baik dari ibu
Erni Kurniawati (2011) yang meneliti dengan tingkat pendidikan menegah
tentang hubungan antara tingkat terdapat 8.7% (n=6) balita yang status gizi
pengetahuan ibu tentang gizi dengan status kurang dari ibu dengan pendidikan
gizi balita di kelurahan Baledono, menengah dan 7.2% (n=5) balita yang
kecamatan Purworejo, kabupaten status gizi sangat kurang dari ibu dengan
Purworejo, dimana dalam penelitian pendidikan menengah..
menyatakan ada hubungan antara tingkat Uji statistik menggunakan
pengetahuan ibu tentang gizi dengan status komputer dengan program SPSS yaitu uji
gizi balita (Kurniawati, 2011). Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara tingkat pendidikan ibu
meskipun pengetahuan bukan merupakan dengan status gizi balita umur 6-24 bulan,
faktor langsung yang mempengaruhi status dengan nilai p= 0.299 > α= 0.05. Hal ini
gizi anak balita, namun pengetahuan gizi disebabkan kerena berdasarkan penelitian
ini memiliki peran yang penting. Karena sebagian besar responden hanya
dengan memiliki pengetahuan yang cukup berpendidikan dasar. Hal ini sejalan
khususnya tentang kesehatan, seseorang dengan penelitian Irma Oktavia (2015)
dapat mengetahui berbagai macam yang meneliti tentang tingkat pendidikan
gangguan kesehatan yang mungkin akan ibu dengan status gizi balita di posyandu
timbul sehingga dapat dicari desa Sebani kecamatan Pandaan kabupaten
pemecahannya (Notoatmodjo, 2003). Pasuruan, dimana dalam penelitian
Pendidikan seseorang dalam hal ini menyatakan tidak ada hubungan antara
dapat mempengaruhi wawasan dan cara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi
bersikap dalam kehidupan sehari-hari, balita (Oktavia, 2015).
tetapi pendidikan bukan tolak ukur tinggi Ibu pekerja akan kehilangan waktu
rendahnya seseorang bersikap melainkan untuk memperhatikan asupan makan bagi
pengetahuan dapat diperoleh dari apa yang balitanya sehingga akan mempengaruhi
disaksikan atau dilihat, didengar atau status gizi balitanya. Ibu yang memiliki
dialami sendiri. balita kemudian bekerja lebih banyak
Responden adalah ibu rumah memiliki status gizi balita dengan gizi
tangga yang berjumlah 69 orang dengan kurang di bandingkan ibu yang tidak
kategori tingkat pendidikan tinggi dan bekerja.
tingkat pendidikan menengah, yang Berdasarkan hasil analisis yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi 6 berkaitan dengan pekerjaan ibu diperoleh
responden (8.7%) sedangkan yang hasil menunjukan bahwa pekerjaan ibu
memiliki tingkat pendidikan menengah 63 dihubungkan status gizi balita bahwa dari
responden (91.3%). 69 sampel terdapat ibu balita tidak ada
Berdasarkan hasil analisis yang yang bekerja sebagai PNS dan terdapat
berkaitan dengan pendidikan ibu diketahui 84.1% (n=58) balita memiliki ibu yang
hasil menunjukan pendidikan ibu pekerjaan bukan PNS dengan status gizi
berdasarkan status gizi balita bahwa dari baik. Kemudian 8.7% (n=6) balita yang
69 sampel terdapat 8.7% (n=6) balita status gizi kurang dari ibu dengan
memiliki ibu yang pendidikan tinggi pekerjaan bukan PNS dan 7.2% (n=5)
dengan status gizi baik, sedangkan balita balita yang status gizi sangat kurang dari
yang memiliki ibu dengan tingkat ibu dengan pekerjaan bukan PNS. Hal ini
pendidikan tinggi dengan status balita sejalan dengan penelitian yang dilakukan
kurang dan sangat kurang tidak ada. Suhendri (2009) yang meneliti tentang

44
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

faktor-faktor yang berhubungan dengan orang tua dengan pendapatan baik dan
status gizi anak dibawah lima tahun 7.2% (n=5) balita yang status gizi sangat
(balita) di Puskesmas Sepatan Kecematan kurang dari orang tua dengan pendapatan
Sepatan Kabupaten Tanggerang yang kurang.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan Hasil uji Chi-square diperoleh nilai
antara pekerjaan ibu dengan status gizi p = 0.026 dengan tingkat kemaknaan α =
balita, ibu-ibu yang bekerja tidak 0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α,
mempunyai cukup waktu untuk berarti ada pengaruh antara pendapatan
memperhatikan makanan anak yang sesuai orang tua dengan status gizi balita.
dengan kebutuhan dan kecukupan serta Berdasarkan hasil analisis statistik
kurang perhatian dan pengasuhan kepada diketahui bahwa pendapatan orang tua ada
anak. pengaruh terhadap status gizi balita. Hal
Pendapatan adalah jumlah uang ini sama dengan penelitian yang dilakukan
yang diterima oleh perusahaan dari oleh Marinda Adi Aryanda (2011) yang
aktivitas seseorang dalam pelaksanaan meneliti tentang hubungan antara
pekerjaannya, dimana standar pendapatan pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu,
yang ditentukan adalah yang sesuai dengan dan pola makan dengan status gizi balita di
UMK Propinsi SulSel (Upah Minimum wilayah kerja Puskesmas Sidoarjo
Kerja) yakni sebesar Rp. 2.504.499. Kabupaten Sragen di dalam penelitiannya
Apabila akses pangan ditingkat rumah menyatakan bahwa ada hubungan antara
tangga terganggu, terutama akibat pendapatan keluarga terhadap status gizi
kemiskinan, maka penyakit kurang gizi balita.
(malnutrisi) pasti akan muncul.
Kemiskinan atau pendapatan keluarga KESIMPULAN
yang rendah sangat berpengaruh kepada 1. Ada pengaruh antara pengetahuan ibu
kecukupan gizi keluarga. Kekurangan gizi dengan status gizi balita umur 6-24
berhubungan dengan sindroma bulan p= 0.002.
kemiskinan. Tanda-tanda sindroma 2. Tidak ada pengaruh antara pendidikan
kemiskinan antara lain berupa penghasilan ibu dengan status gizi balita umur 6-24
yang sangat rendah sehingga tidak dapat bulan p= 0.587.
mencukupi kebutuhan sandang, pangan, 3. Tidak ada pengaruh antara pekerjaan
kualitas dan kuantitas gizi makanan yang ibu dengan status gizi balita umur 6-24
rendah (Amelia, dkk, 2013). bulan p= 0.69.
Berdasarkan hasil analisis yang 4. Ada pengaruh antara pendapatan
berkaitan dengan pendapatan orang tua orang tua dengan status gizi balita
diketahui hasil menunjukkan pendapatan umur 6-24 bulan p= 0.026.
orang tua dihubungkan status gizi balita
bahwa dari 69 sampel terdapat 30.4% SARAN
(n=21) balita memiliki orang tua yang 1. Meningkatkan pengetahuan ibu dalam
pendapatan baik dengan status gizi baik masalah gizi disarankan supaya ibu
dan 53.6% (n=37) balita memiliki orang senantiasa mengikuti penyuluhan
tua yang pendapatan kurang dengan status tentang gizi atau meningkatkan
gizi baik. Kemudian ada balita yang pemgetahuan gizi dengan membaca
memiliki status gizi kurang dari orang tua buku tentang ilmu gizi guna
dengan pendapatan baik dan 8.7% (n=6) membantu dalam merawat dan
balita yang status gizi kurang dari orang memperhatikan gizi anaknya.
tua dengan pendapatan kurang. Tidak ada 2. Penelitian selanjutnya disarankan
balita yang status gizi sangat kurang dari untuk melakukan penelitian faktor-

45
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi

faktor yang mempengaruhi status gizi Notoatmojo, (2010). Metodologi


balita dengan cakupan yang lebih luas Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
lagi, seperti faktor lingkungan dan Rineka Cipta
pola asuh pada balita. Notoatmojo, Soekidjo. (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta Edisi
DAFTAR PUSTAKA Revisi PT Rineka Cipta
Adriani M dan Wirjayatmadi B. (2012). Novi & Muzakkir, (2014). Hubungan
Pengantar Gizi Masyarakat. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Jakarta; Kencana Prenada Media Dengan Status Gizi Anak Balita.
https://jurnalstikesnh.files.wordpres
Group.
s.com/2016/10/165169.pdf
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Oktavia, Irma (2015). Tingkat Pendidikan
Gizi. Jakarta : Penerbit PT Ibu Dengan Status Gizi Balita.
GramediaPustaka Utama http://repository.poltekkesmajapahi
Almatsier S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu t.ac.id
Gizi. Jakarta : Penerbit PT Scrimshaw, N. S., Taylor, C. & Gordon, A.
Gramedia Pustaka Utama J. E. (1959) Interaractions of
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Nutriton and Infection. WHO
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. monograph series no. 57, World
Rineka Cipta Health Organization Geneva,
Aryanda, Adi (2011) Hubungan Antara Switzerland
Pendapatan Keluarga, Suhendri, Ucu. (2009). Faktor-faktor yang
Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Makan berhubungan dengan status gizi
Dengan Status Gizi Balita. anak dibawah lima tahun (balita)
http://lib.unnes.ac.id/2880/1/3302.p di Puskesmas Sepatan Kecematan
df Sepatan Kabupaten Tanggerang
Elvina. Helendra. Dan Erismar. (2012). tahun 2009. Skripsi. Fakultas
Hubungan Tingkat Pengetahuan Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Ibu Tentang Gizi Dengan Status Universitas Islam Negri Syarif
Gizi Balita di Desa Sioban Hidayatullah. Jakarta
Kabupaten Kepulauan Supariasa, I.D.N., Bakri, B., & Fajar, I.
Handayani, L., Mulasari, S.A., & (2012). Penilaian Status gizi.
Nurdianis, N. (2008). Evaluasi Jakarta: EGC
Program Pemberian Makanan Supariasa. (2012). Pendidikan Dan
Tambahan Anak Balita. Jurnal Konsultasi Gizi. Jakarta : EGC
Manajemen Pelayanan Kesehatan, Supariasa N, Bakri B, Fajar I. (2014).
Vol. 11, No. 1 Maret Penilaian Status Gizi Jakarta; Buku
Kurniawati, Erni (2011). Hubungan Antara Kedokteran ECG.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Gizi Dengan Status Gizi.
http://e-journal.akbid-
purworejo.ac.id
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).
Pendidikan Dan Perilaku
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2005). Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta; Rineka Cipta.

46

Вам также может понравиться