Вы находитесь на странице: 1из 9

Kontribusi Doktrin Keislaman Dan Keindonesiaan HMI Dalam Menjaga Republik

Indonesia Dari Kudeta Partai Komunis Indonesia


Oleh:
Idham Cholid Amrullah
HMI Cabang Kediri Komisariat Hasyim Asyari IAIT Lirboyo Kediri
ABSTRACT
The second world war and the emergence of the allies as the winner, but the battle between the
countries is not over, the war between the superpowers over natural resources has now turned into
an ideological war, the way is different, but the goal remains the same, namely fighting over the
influence of power and control natural resources. Indonesia with a very strategic geographical
location and has abundant natural resources is not behind being the object of world ideological
warfare, no doubt in the medium of 1945-1991 there are many great ideologies that have their
influence in Indonesia, there are only mere thoughts and those who stuck their ideology into an
ideology of parties which were adopted by the Indonesian communist party.

Two years after Indonesian independence precisely on 5 February 1947, the first Islamic student
organization was founded, this organization called the Islamic Student Association. Inaugurated
by Lafran Pane and his friends Lafran Pane held a meeting in one of the lecture halls on Jalan
Setiodiningratan 30 Yogyakarta. The purpose of the establishment of this organization is to
maintain Indonesia's independence and enhance the degree of the Indonesian people as well as to
uphold and develop the teachings of Islam.

After the establishment of the HMI the condition of the Republic of Indonesia was experiencing a
lot of upheaval caused by Dutch military aggression I and II and coupled with a coup attempt by
the Indonesian communist party which added to the burden of this country. As an embodiment of
the commitment to establish hmi, the members of the hmi voluntarily participated in the fight
against the groups that caused riots in this country.

Key Words: HMI, Doctrin and Purpose HMI, Indonesia Communist Party

Astrak
Perang dunia kedua dan telah memunculkan sekutu sebagai pemenang nya, akan
tetapi pertenangan antar Negara belum lah usai, Perang senjata antar Negara adidaya
memperebutkan sumber daya alam kini berubah menjadi perang ideologi, memang
caranya berbeda akan tetapi tujuannya tetaplah sama, yaitu memperebutkan
pengaruh kekuasaan dan penguasaan sumberdaya alam. Indonesia dengan letak
geografis yang sangat strategis dan memiliki sumber daya alam yang melimpah tak
ketinggalan menjadi objek dari peperangan ideologi dunia, tak ayal di medium
tahun 1945-1991 banyak sekali ideologi besar duna yang menancapkan
pengaruhnya di Indonesia, ada yang hanya sekedar berupa pemikiran saja dan
adapula yang sampai menancapkan ideologinya sampai menjadi suatu ideogi
kepartaian yaiu yang diterpkan oleh partai komunis Indonesia.
Dua tahun pasca kemerdekaan Indonesia tepatnya pada 5 februari 1947, berdirilah
suatu organisasi kemahasiswaan islam yang pertama kali, organisasi ini bernama
Himpunan Mahasiswa Islam. di prakarsai oleh lafran pane beserta kawan- kawan
nya lafran pane mengadakan rapat di salah satu ruang kuliah di jalan setiodiningratan
30 Yogyakarta. Adapun tujuan dari pendirian orgnisasi ini adalah untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia serta mempertinggi derajat rakyat
Indonesia juga untuk mengakkan dan mengembangkan ajaran agama islam1.
Setelah berdirinya HMI kondisi Negara repupublik Indonesia sedang mengalami
banyak pergolakan yang disbakan oleh agresi militer belanda I dan II serta ditambah
lagi dengan usaha kudeta partai komunis Indonesia yang menambah berat beban
Negara ini. Sebagi perwujudan dari komitmen pendirian hmi, maka secara sukarela
para anggota hmi ikut serta dalam berperang melawan para kelompok yang membuat
kerusuhan di Negara ini.
Kata kunci : HMI, Doktrin Dan Tujuan HMI, Partai Komunis Indonesia.

1
Victor Emanuel Tanja, HMI, Sejarah dan Kedudukanya di Tengah Gerakan-gerakan Muslim Pembaharu di
Indonesia ( Jakarta:Raja Grafindo, 1978),39.
A. Pendahuluan.
1. LATAR BELAKANG
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan saorganisasi
kemahasiswaan pertama kali yang memakai ideologi Islam. Organisasi ini
berdiri pada Februari 1947 di jalan setiodiningratan 30 Yogyakarta.
Diprakarsai oleh seorang pemuda yang bernama Lafran Pane beerta kawan
kawan nya melakukan sebuah pertemuan tanpa undangan yang dilakukan di
ruang kuliah sekolah tinggi agama islam Yogyakarta. Pertemuan tersebut
dilatar belakangi oleh rasa geram para mahasiswa islam yang merasa perlu
memiliki suatu wadah untuk berkumpul ditengah banyaknya ideologi yang
bertentangan dengan dasar Negara Indonesia dan sebagai wadah untuk
mempertahnkan republik Indonesia dari serangan penjajah yang ingin
kembali menancapkan pengaruhnya di bumi nusantara ini.
Pada waktu awal berdirinya HMI sebenarnya sudah banyak berdiri
organisasi kemahasiswaan seperti GPII, PMY dan lain sebagainya akan tetapi
keberadaan mereka semua masih belum memberikan kontribusi maksimal
bagi Indonesia, Maka hadirnya HMI merupakan jawaban. Sebagaimana kata
Jendral Sudirman HMI adalah Harapan Masyarakat Indonesia. Dikarenakan
kontribusi yang diberikan HMI kepada bangsa kita sangat lah besar maka
wajar bila Jendral sudirman berkata demikian.
Dalam hal kontribusi terhadap Negara HMI tidak bisa dipandang
sebelah mata,selain memberikan kontribusi pemikiran HMI yang notabenya
sebagai organisasi mahasiswa juga memberikan sumbangsih tenaga untuk
berperang melawan belanda yang telah melakukan agresinya sebanyak dua
kali, serta berpartisi pasi menumpas pemberontakan PKI ysng dilakukan oleh
MUSSO dan kawan- kawan.
Hal seperti itu merupakan suatu komitmen HMI dalam menjalankan
komitmen keindonesiaan dan keislaman nya. Maka tidak heran jika HMI siap
siaga tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga kedulatan republik
Indonesia dalam bingkai keislaman.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana maksud dari doktrin keislaman keindonesiaan HMI?
2. Apa peran doktrin keislaman hmi dalam menumpas pemberontakan
Partai Komunis Indonesia?
3. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Utuk mengetahui maksud dari doktrin keislaman keindonesiaan HMI


2. Utuk mengetahui peran doktrin keislaman hmi dalam menumpas
pemberontakan Partai Komunis Indonesia.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan cara tinjauan pustaka. Adapun sumber


yang digunakan adalah buku-buku yang menjadi referensi peneliti
dalampenelitian ini serta menggunakan sumber dari internet.

C. PEMBAHASAN

1. Doktrin Keislaman Dan Keindonesiaan Hmi

Konsepsi keislaman dan keindonesiaan HMI, yang kemudian


merupakan pemikiran keislaman dan keindonesiaan HMI, berangkat dari
rumusan yang telah tertuang di dalam tujuan HMI saat ia pertama kali
didirikan, yaitu untuk mempetahankan Negara Republik Indonesia dan
mempertinggi derajat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan
mengembangkan ajaran agama Islam2.
Dari kedua rumusan tujuan HMI tersebut, sangat jelas bahwa komitmen
HMI adalah komitmen keislaman dan komitmen keindonesiaan, yang
kemudian secara integral menjadi dasar bagi pemikiran keislaman-
keindonesiaan HMI.
Islam adalah dasar perjuangan bagi HMI. Karena Islam adalah dasar
perjuangan yang memuat ajaran pokok tentang keadilan dan usaha
perbaikan masyarakat, Islam mebutuhkan penguraian yang lebih lanjut.
Penguraian lebih lanjut tersebut membutuhkan cara pandang atau

2
Agussalim Sitompul, Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam tahun 1947-1975(Surabaya : Penerbit Bina
Ilmu Offset, 1976),42.
rumusan-rumusan sebagai hasil penafsiran terhadap ajaran-ajaran pokok
agama Islam.
Dalam pemahamannya secar lebih luas, Islam adalah agama universal.
Dikarenakan keuniversalannya, maka Islam mengandung pemaknaan yang
luas dan dalam. Untuk dapat menerjemahkan prinsip-prinsip keuniversalan
Islam di tengah-tengah masyarakat, maka dibutuhkan cara pandang yang
benar dalam menafsirkan Islam.
Bagi organisasi mahasiswa yang merupakan alat dalam
memperjuangkan nilai-nilai Islam, HMI mencoba menghindari munculnya
berbagai akibat yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan ajaran agama
Islam. Perbedaan pemahaman yang terdapat di dalam tubuh umat islam,
yang seringkali berakibat kepada terjadinya pertikaian antar sesama, hanya
akan merugikan umat Islam itu sendiri. Belum lagi jika pertikaian tersebut
berujung kepada perpecahan dalam waktu panjang, yang disertai dengan
sikap yang saling mengkafirkan. Tentu saja hal itu selain hanya akan
menghambat perkembangan dan masa depan umat Islam, juga merugikan
umat-umat dari agama yang lain.
Sikap merasa paling benar, mengancam umat lain yang dianggap sesat
oleh kelompok lainnya yang berujung pada terciptanya perasaan takut dan
terancam dalam menjalankan praktek-praktek ibadah, justru merupakan
penodaan atau penistaan terhadap ajaran agama yang dianggap paling
benar.
Di tengah kondisi sosial-keagamaan yang demikian, HMI memiliki
peran dalam menjembatani adanya ketegangan yang ada. Tentu saja untuk
dapat menjadi penengah, HMI harus memiliki pemahaman yang selain
lebih luas juga yang dapat diterima oleh semua kalangan. Meskipun akan
terdapat pendapat yang berbeda, ketika HMI dapat menyampaikan
pemahamannya tentang Islam secar lebih bijaksana, akan dapat mencegah
pertikaian umat.
Setiap tujuan membutuhkan perjuangan, dan setiap perjuanga
membutuhkan pengorbanan. Tidak semua organisasi perjuangan bersedia
untuk secara ikhlas berkorban. Berkorban hanya akan dilakukan oleh
seseorang atau kelompok yang telah meyakini benar kebenaran dari makna
dan orientasi perjuangannya. dengan keyakinan tersebut, akan timbul
dorongan-dorongan, juga pembenaran-pembenaran atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam perjuangan tersebut.
Menurut Dahlan Ranuwiharjo, salah seorang tokoh HMI, ideologi
adalah landasan gerak atau seperangkat nilai-nilai berdasarkan pandangan
dunia (pandangan hidup) untuk mengatur kehidupan Negara dalam segi-
seginya dan yang disusun dalam sebuah konstitusi berikut peraturan-
peraturan dan implementasinya3. Dalam konteks organisasi seprti HMI,
definisi ideologi yang diberikan oleh Dahlan Ranuwiharjo tersebut dapat
diartikan sebagai landasan gerak atau nilai-nilai yang bersumber dari
pandangan dunia untuk mengarahkan organisasi kepada tujuan
perjuangannya. Ideologi tersebut, paling tidak harus dirumuskan kemudian
disepakati bersama berikut tata penerapannya.
Pada wilayah ideologi, tauhid harus menjadi dasar utamanya (sumber).
Bagaimana pemahaman kader maupun manusia secara umum tentang
tauhid menjadi dasar dari epistemologinya. Sehingga dengan pengetahuan
yang bersumber dari tauhid tersebut akan dapat menghasilkan pandangan
dunia yang objektif. Ideologi sangat penting bagi perjuangan organisasi,
sebab ideologi sebagai landasan setiap gerak yang akan diaktualisasikan.
Terdapat banyak sekali ideologi raksasa yang dengan segala unsur-
unsurnya, juga memiliki orientasi dalam pencapaian tujuan. Misalnya saja
liberalisme, kapitalisme, sosialisme, nasionalisme, dan lain-lain. Maka
sebagai landasan gerak yang universal dan baku, tauhid adalah rujukan
atau sumber utama bagi ideologi yang jelas, permanen dan selalu relevan.

2. Peran Doktrin Keislaman HMI Dalam Menumpas Pemberontakan


Partai Komunis Indonesia.

Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang


berideologi komunis.Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis
Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-
Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat
Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85
anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial
Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia
Belanda Pada Oktober 101 SM ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam
bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka)4.
Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan
3
Al-Mandari, HMI dan Wacana Revolusi Sosial. (Ujung Pandang :Pusat Studi Paradigma Ilmu (PSPI), 1999),15.
4
Aidit,. PKI Korban Perang Dingin (Sejarah Peristiwa Madiun 1948)(. Jakarta :Era Publisher,1965),32.
Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan
dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi
Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi
radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa
tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan
diri dari ISDV.
Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan
membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia. Pada
1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu,
"Soeara Merdeka". Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa
Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti Indonesia.
Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan
pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah
"Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah
mencapai 3.000 orang.
Pada 1935 pemimpin PKI Moeso kembali dari pembuangan di
Moskwa, Uni Soviet, untuk menata kembali PKI dalam gerakannya di
bawh tanah. Namun Moeso hanya tinggal sebentar di Indonesia. Kini PKI
bergerak dalam berbagai front, seperti misalnya Gerindo dan serikat-
serikat buruh. Di Belanda, PKI mulai bergerak di antara mahasiswa-
mahasiswa Indonesia di kalangan organisasi nasionalis, Perhimpoenan
Indonesia , yang tak lama kemudian berada di dalam kontrol PKI.

Pada 8 Desember 1947 sampai 17 Januari 1948 pihak Republik Indonesia


dan pendudukan Belanda melakukan perundingan yang dikenal sebagai
Perundingan Renville. Hasil kesepakatan perundingan Renville dianggap
menguntungkan posisi Belanda. Sebaliknya,RI menjadi pihak yang
dirugikan dengan semakin sempit wilayah yang dimiliki.Oleh karena itu,
kabinet Amir Syarifuddin diaggap merugikan bangsa, kabinet tersebut
dijatuhkan pada 23 Januari 1948. Ia terpaksa menyerahkan mandatnya
kepada presiden dan digantikan kabinet Hatta.
Selanjutnya Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat
(FDR) pada 28 Juni 1948. Kelompok politik ini berusaha menempatkan
diri sebagai oposisi terhadap pemerintahan dibawah kabinet Hatta. FDR
bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) merencanakan suatu
perebutan kekuasaan. Beberapa aksi yang dijalankan kelompok ini
diantaranya dengan melancarkan propaganda antipemerintah, mengadakan
demonstrasi-demonstrasi, pemogokan, menculik dan membunuh lawan-
lawan politik, serta menggerakkan kerusuhan dibeberapa tempat. Sejalan
dengan peristiwa itu, datanglah Muso seorang tokoh komunis yang sejak
lama berada di Moskow, Uni Soviet. Ia menggabungkan diri dengan Amir
Syarifuddin untuk menentang pemerintah, bahkan ia berhasil mengambil
alih pucuk pimpinan PKI. Setelah itu, ia dan kawan-kawannya
meningkatkan aksi teror, mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI dan
menjelek-jelekan kepemimpinan Soekarno-Hatta. Puncak aksi PKI adalah
pemberotakan terhadap RI pada 18 September 1948 di Madiun, Jawa
Timur.
Menanggapi hal tersebut Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan
sejak awal berdirinya, maka konsekuensinya dalam masa perang
kemerdekaan, HMI terjun ke gelanggang medan pertempuran melawan
Belanda, membantu pemerintah baik langsung maupun memegang senjata
bedil dan bambu runcing sebagai staf penerangan, penghubung dan lain-
lain.
Untuk menghadapi pemberontakan Madiun 18 September 1948, Ketua
PMI/Wakil Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps
Mahasiswa (CM), dengan Komandan Hartono, Wakil Komandan Ahmad
Tirtosudiro, ikut membantu pemerintah menumpas pemberontakan Partai
Komunis Indonesia (PKI) di Madiun dengan menggerakkan anggota CM
ke gunung-gunung, untuk memperkuat aparat pemerintah.
Aksi tersebut dilakukan para kader HMI dengan sukarela, tanpa ada
imbalan suatu apapun. Hal ini menjadi bukti konkrit atas merasuk nya nilai
keislaman dan keindonesiaan para kader HMI.
Sejak peristiwa itulah dendam PKI terhadap HMI tertanam dan terus
berlanjut. Bahkan sebelum meletusnya gerakan 30 Sebtember 1965, PKI
hampir saja berhasil menghasut Ir Suekarno untuk membubarkan HMI.
Akan tetapi berkat Ridlo Allah, HMI tetap berdiri kokoh Sampai Sekarang.
D. PENUTUP

1. KESIMPULAN

HMI merupakan organisasi kemahasiswaan pertamakali yang berlandaskan


ajaran Islam . HMI berdiri pada tahu 1947 di Yogyakarta, diprakarsai oleh
Lafran Pane dan kawan-kawan nya. Pada awal masa berdirinya HMI sudah
memberikan sumbangsih nya kepada Negara dengan ikut serta turun ke
medan pertempuran melawan penjajah yang ingi kembali menancapkan
kekuasaan nya di Indonesia, serta ikut dalam operasi penumpasaan
pemberontakan Partai Komunis Indonesia. Hall tersebut dilakukan HMI tanpa
ada intruksi dann imbalan sepeserpun. Sumuanya semata- mata kareana
merupakan perwujudan komitmen keislaman dan keindonesiaan HMI.

2. DAFTAR PUSTAKA

Victor Emanuel Tanja, HMI, Sejarah dan Kedudukanya di Tengah Gerakan-


gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia ( Jakarta:Raja Grafindo, 1978),39.

Agussalim Sitompul, Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam tahun


1947-1975(Surabaya : Penerbit Bina Ilmu Offset, 1976),42.

Al-Mandari, HMI dan Wacana Revolusi Sosial. (Ujung Pandang :Pusat Studi
Paradigma Ilmu (PSPI), 1999),15.

Aidit,. PKI Korban Perang Dingin (Sejarah Peristiwa Madiun 1948)(. Jakarta
:Era Publisher,1965),32.

Вам также может понравиться