Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Two years after Indonesian independence precisely on 5 February 1947, the first Islamic student
organization was founded, this organization called the Islamic Student Association. Inaugurated
by Lafran Pane and his friends Lafran Pane held a meeting in one of the lecture halls on Jalan
Setiodiningratan 30 Yogyakarta. The purpose of the establishment of this organization is to
maintain Indonesia's independence and enhance the degree of the Indonesian people as well as to
uphold and develop the teachings of Islam.
After the establishment of the HMI the condition of the Republic of Indonesia was experiencing a
lot of upheaval caused by Dutch military aggression I and II and coupled with a coup attempt by
the Indonesian communist party which added to the burden of this country. As an embodiment of
the commitment to establish hmi, the members of the hmi voluntarily participated in the fight
against the groups that caused riots in this country.
Key Words: HMI, Doctrin and Purpose HMI, Indonesia Communist Party
Astrak
Perang dunia kedua dan telah memunculkan sekutu sebagai pemenang nya, akan
tetapi pertenangan antar Negara belum lah usai, Perang senjata antar Negara adidaya
memperebutkan sumber daya alam kini berubah menjadi perang ideologi, memang
caranya berbeda akan tetapi tujuannya tetaplah sama, yaitu memperebutkan
pengaruh kekuasaan dan penguasaan sumberdaya alam. Indonesia dengan letak
geografis yang sangat strategis dan memiliki sumber daya alam yang melimpah tak
ketinggalan menjadi objek dari peperangan ideologi dunia, tak ayal di medium
tahun 1945-1991 banyak sekali ideologi besar duna yang menancapkan
pengaruhnya di Indonesia, ada yang hanya sekedar berupa pemikiran saja dan
adapula yang sampai menancapkan ideologinya sampai menjadi suatu ideogi
kepartaian yaiu yang diterpkan oleh partai komunis Indonesia.
Dua tahun pasca kemerdekaan Indonesia tepatnya pada 5 februari 1947, berdirilah
suatu organisasi kemahasiswaan islam yang pertama kali, organisasi ini bernama
Himpunan Mahasiswa Islam. di prakarsai oleh lafran pane beserta kawan- kawan
nya lafran pane mengadakan rapat di salah satu ruang kuliah di jalan setiodiningratan
30 Yogyakarta. Adapun tujuan dari pendirian orgnisasi ini adalah untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia serta mempertinggi derajat rakyat
Indonesia juga untuk mengakkan dan mengembangkan ajaran agama islam1.
Setelah berdirinya HMI kondisi Negara repupublik Indonesia sedang mengalami
banyak pergolakan yang disbakan oleh agresi militer belanda I dan II serta ditambah
lagi dengan usaha kudeta partai komunis Indonesia yang menambah berat beban
Negara ini. Sebagi perwujudan dari komitmen pendirian hmi, maka secara sukarela
para anggota hmi ikut serta dalam berperang melawan para kelompok yang membuat
kerusuhan di Negara ini.
Kata kunci : HMI, Doktrin Dan Tujuan HMI, Partai Komunis Indonesia.
1
Victor Emanuel Tanja, HMI, Sejarah dan Kedudukanya di Tengah Gerakan-gerakan Muslim Pembaharu di
Indonesia ( Jakarta:Raja Grafindo, 1978),39.
A. Pendahuluan.
1. LATAR BELAKANG
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan saorganisasi
kemahasiswaan pertama kali yang memakai ideologi Islam. Organisasi ini
berdiri pada Februari 1947 di jalan setiodiningratan 30 Yogyakarta.
Diprakarsai oleh seorang pemuda yang bernama Lafran Pane beerta kawan
kawan nya melakukan sebuah pertemuan tanpa undangan yang dilakukan di
ruang kuliah sekolah tinggi agama islam Yogyakarta. Pertemuan tersebut
dilatar belakangi oleh rasa geram para mahasiswa islam yang merasa perlu
memiliki suatu wadah untuk berkumpul ditengah banyaknya ideologi yang
bertentangan dengan dasar Negara Indonesia dan sebagai wadah untuk
mempertahnkan republik Indonesia dari serangan penjajah yang ingin
kembali menancapkan pengaruhnya di bumi nusantara ini.
Pada waktu awal berdirinya HMI sebenarnya sudah banyak berdiri
organisasi kemahasiswaan seperti GPII, PMY dan lain sebagainya akan tetapi
keberadaan mereka semua masih belum memberikan kontribusi maksimal
bagi Indonesia, Maka hadirnya HMI merupakan jawaban. Sebagaimana kata
Jendral Sudirman HMI adalah Harapan Masyarakat Indonesia. Dikarenakan
kontribusi yang diberikan HMI kepada bangsa kita sangat lah besar maka
wajar bila Jendral sudirman berkata demikian.
Dalam hal kontribusi terhadap Negara HMI tidak bisa dipandang
sebelah mata,selain memberikan kontribusi pemikiran HMI yang notabenya
sebagai organisasi mahasiswa juga memberikan sumbangsih tenaga untuk
berperang melawan belanda yang telah melakukan agresinya sebanyak dua
kali, serta berpartisi pasi menumpas pemberontakan PKI ysng dilakukan oleh
MUSSO dan kawan- kawan.
Hal seperti itu merupakan suatu komitmen HMI dalam menjalankan
komitmen keindonesiaan dan keislaman nya. Maka tidak heran jika HMI siap
siaga tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga kedulatan republik
Indonesia dalam bingkai keislaman.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana maksud dari doktrin keislaman keindonesiaan HMI?
2. Apa peran doktrin keislaman hmi dalam menumpas pemberontakan
Partai Komunis Indonesia?
3. TUJUAN PEMBAHASAN
B. METODE PENELITIAN
C. PEMBAHASAN
2
Agussalim Sitompul, Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam tahun 1947-1975(Surabaya : Penerbit Bina
Ilmu Offset, 1976),42.
rumusan-rumusan sebagai hasil penafsiran terhadap ajaran-ajaran pokok
agama Islam.
Dalam pemahamannya secar lebih luas, Islam adalah agama universal.
Dikarenakan keuniversalannya, maka Islam mengandung pemaknaan yang
luas dan dalam. Untuk dapat menerjemahkan prinsip-prinsip keuniversalan
Islam di tengah-tengah masyarakat, maka dibutuhkan cara pandang yang
benar dalam menafsirkan Islam.
Bagi organisasi mahasiswa yang merupakan alat dalam
memperjuangkan nilai-nilai Islam, HMI mencoba menghindari munculnya
berbagai akibat yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan ajaran agama
Islam. Perbedaan pemahaman yang terdapat di dalam tubuh umat islam,
yang seringkali berakibat kepada terjadinya pertikaian antar sesama, hanya
akan merugikan umat Islam itu sendiri. Belum lagi jika pertikaian tersebut
berujung kepada perpecahan dalam waktu panjang, yang disertai dengan
sikap yang saling mengkafirkan. Tentu saja hal itu selain hanya akan
menghambat perkembangan dan masa depan umat Islam, juga merugikan
umat-umat dari agama yang lain.
Sikap merasa paling benar, mengancam umat lain yang dianggap sesat
oleh kelompok lainnya yang berujung pada terciptanya perasaan takut dan
terancam dalam menjalankan praktek-praktek ibadah, justru merupakan
penodaan atau penistaan terhadap ajaran agama yang dianggap paling
benar.
Di tengah kondisi sosial-keagamaan yang demikian, HMI memiliki
peran dalam menjembatani adanya ketegangan yang ada. Tentu saja untuk
dapat menjadi penengah, HMI harus memiliki pemahaman yang selain
lebih luas juga yang dapat diterima oleh semua kalangan. Meskipun akan
terdapat pendapat yang berbeda, ketika HMI dapat menyampaikan
pemahamannya tentang Islam secar lebih bijaksana, akan dapat mencegah
pertikaian umat.
Setiap tujuan membutuhkan perjuangan, dan setiap perjuanga
membutuhkan pengorbanan. Tidak semua organisasi perjuangan bersedia
untuk secara ikhlas berkorban. Berkorban hanya akan dilakukan oleh
seseorang atau kelompok yang telah meyakini benar kebenaran dari makna
dan orientasi perjuangannya. dengan keyakinan tersebut, akan timbul
dorongan-dorongan, juga pembenaran-pembenaran atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam perjuangan tersebut.
Menurut Dahlan Ranuwiharjo, salah seorang tokoh HMI, ideologi
adalah landasan gerak atau seperangkat nilai-nilai berdasarkan pandangan
dunia (pandangan hidup) untuk mengatur kehidupan Negara dalam segi-
seginya dan yang disusun dalam sebuah konstitusi berikut peraturan-
peraturan dan implementasinya3. Dalam konteks organisasi seprti HMI,
definisi ideologi yang diberikan oleh Dahlan Ranuwiharjo tersebut dapat
diartikan sebagai landasan gerak atau nilai-nilai yang bersumber dari
pandangan dunia untuk mengarahkan organisasi kepada tujuan
perjuangannya. Ideologi tersebut, paling tidak harus dirumuskan kemudian
disepakati bersama berikut tata penerapannya.
Pada wilayah ideologi, tauhid harus menjadi dasar utamanya (sumber).
Bagaimana pemahaman kader maupun manusia secara umum tentang
tauhid menjadi dasar dari epistemologinya. Sehingga dengan pengetahuan
yang bersumber dari tauhid tersebut akan dapat menghasilkan pandangan
dunia yang objektif. Ideologi sangat penting bagi perjuangan organisasi,
sebab ideologi sebagai landasan setiap gerak yang akan diaktualisasikan.
Terdapat banyak sekali ideologi raksasa yang dengan segala unsur-
unsurnya, juga memiliki orientasi dalam pencapaian tujuan. Misalnya saja
liberalisme, kapitalisme, sosialisme, nasionalisme, dan lain-lain. Maka
sebagai landasan gerak yang universal dan baku, tauhid adalah rujukan
atau sumber utama bagi ideologi yang jelas, permanen dan selalu relevan.
1. KESIMPULAN
2. DAFTAR PUSTAKA
Al-Mandari, HMI dan Wacana Revolusi Sosial. (Ujung Pandang :Pusat Studi
Paradigma Ilmu (PSPI), 1999),15.
Aidit,. PKI Korban Perang Dingin (Sejarah Peristiwa Madiun 1948)(. Jakarta
:Era Publisher,1965),32.