Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hanindyalaila Pienrasmi
Alumnus Pascasaijana Ilmu Komunikasi,
Fakultas Hmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Abstract
Social media has changes the way public relations practitioners in doing their jobs
related to communicate with the p u blichow to communicate both individually and at the
corporate level. Social media become a challenge fo r practitioners to improve their
technical and managerial abilities as a professional to deak with the development o f new
technology. Practitioners continue to know more about social media in order to optimize
utilization and help the company to establish a better relationship with the publics.
Based on in-depth interviews with public relations practitioners in Yogyakarta, it
was found that practitioners are already utilizing social media in supporting the activities
o f public relations communication functions in the company. In this research whole
practitioners has been used social media fo r branding activities and dissemination o f
information about company's marketing. In addition, most practitioners have also been
utilizing social media as a medium to communicate with the publics in a two-way
conversation and began to engage in it. Some o f the practitioners also began to involve
social media in monitoring issues and crisis communication and dissemination o f
information about the activities o f corporate social responsibility and social campaigns
that is undertaken by the company.
mencari tahu tentang fenomena yang Fungsi yang kedua adalah mengenai
sama pada praktisi public relations komunikasi organisasi. Grunig
tingkat lokal. Peneliti melalui penelitian mendefinisikannya sebagai sistem
ini mencari tahu tentang sejauh mana komunikasi yang dikelola oleh organisasi,
praktisi public relations di Yogyakarta khususnya komunikasi antar setiap unit
memanfaatkan media sosial dalam dalam organisasi, yang sengaja dirancang
melaksanakan fungsi-fungsi oleh para ahli komunikasi. Seperti halnya
komunikasinya. Bersama dengan itu pula bagaimana pimpinan puncak, para
mencari tahu bagaimana cara praktisi manager dan pegawai biasa saling
mengelola media sosial dalam mendukung berkomunikasi satu sama lainnya dalam
fungsi-fungsi komunikasi tersebut. Selain sebuah organisasi. Namun tidak menutup
itu pula peneliti juga menggali informasi kemungkinan bahwa komunikasi
mengenai kendala yang dihadapi oleh organisasi tidak hanya mencakup area
praktisi dalam memanfaatkan media internal tetapi juga eksternal. Dalam
sosial. melangsungkan kegiatan komunikasi
tersebut tentunya para praktisi public
relations membutuhkan suatu medium
B. Kerangka Pemikiran dalam menyebarluaskan informasi dari
Merujuk pada apa yang dikatakan oleh organisasi kepada publik dan sebaliknya
Grunig dan Hunt dalam Grunig (1992: 4), untuk dapat menjaring opini publik
mendefinisikan public relations sebagai terhadap organisasi. Media massa menjadi
berikut “management o f communication sal ah satu medium atau saluran
between an organization and its publics komunikasi yang diandalkan oleh para
Berdasar pada definisi ini Grunig praktisi public relations terutama dalam
mencoba menggambarkan dua fungsi hal berkaitan dengan tujuan publisitas.
komunikasi yang berkaitan erat pada Seiring dengan perkembangan
bidang public relations. Fungsi yang teknologi maka lahirlah era yang
pertama adalah manajemen komunikasi. memperkenalkan dunia kepada media
Manajemen komunikasi pada hal ini komputer dan teknologi internet.
dimaknai tidak hanya mengenai teknik Kehadiran kedua media ini telah
atau strategi bagaimana berkomunikasi membuka peluang teijadinya komunikasi
atau kegiatan yang hanya meliputi oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun
program-program seperti media relations tanpa mengenai batas ruang dan waktu.
dan publisitas. Manajemen komunikasi Internet secara tidak langsung telah
meliputi keseluruhan atas kegiatan mengubah pandangan perusahaan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hal berkomunikasi dengan publik. Sejalan
komunikasi pada organisasi, baik yang dengan hal ini Cutlip (2006: 228) juga
ditujukan pada publik ekstemal dan menemukan perubahan pada public
internal. Publik dalam hal ini adalah relations atas kehadiran media ini bahwa
kelompok yang mempengaruhi sal ah satu keuntungan terbesar dari
kemampuan organisasi dalam mencapai internet sebagai medium public relations
tujuannya. Pada fungsi manajemen adalah kemampuannya untuk
komunikasi, public relations berperan memberikan akses langsung dan cepat
pada level managerial role yang memilild kepada khalayaknya, dan karenanya lebih
peran pada perencana dan pengambilan unggul daripada media konvensional.
keputusan dalam strategi komunikasi
yang dibuat.
201
Jumal komunikasi, Volume 9, Nomor 2, April 2015
202
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta
204
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta
205
Jumal komunikasi, Volume 9, Nomor 2, April 2015
sebaliknya publik dapat dengan lebih sosial, secara umum hal ini disebabkan
mudah berhubungan dengan perusahaan oleh media sosial yang merupakan salah
secara langsung tanpa perantara. Akses satu perkembangan teknologi komunikasi
dalam hal ini menekankan pada di era baru dan masih perlu banyak usaha
terbukanya kesempatan bagi publik untuk untuk lebih mendalaminya. Kendala yang
berinteraksi langsung dengan perusahaan dihadapi salah satunya adalah kurangnya
tanpa perantara. Media sosial dukungan dari pihak pimpinan
memungkinkan teijadinya interaksi dua perusahaan terhadap pemanfaatan media
arah antara perusahaan dengan publik sosial. Praktisi mengungkapkan bahwa
secara seketika di saat itu juga sehingga pemanfaatan media sosial sering kali
membuka peluang pada aktifitas terkendala oleh pihak manajemen
komunikasi yang lebih baik. Kemudahan perusahaan yang belum terbuka pada
akses ini tentu memberikan manfaat yang kemajuan perkembangan teknologi
baik pada perusahaan dalam menunjang sehingga mereka memutuskan untuk tetap
terbangun hubungan yang baik dengan melakukan kegiatan penyebaran informasi
publik. dengan cara konvensional. Menurut
Praktisi berpendapat bahwa yang praktisi terdapat kecenderungan pihak
menjadi kunci penting dalam mengelola manajemen perusahaan merasa enggan
media sosial adalah pada perencanaan dan ragu serta memiliki kekhawatiran
strategis mengenai konten informasi yang akan dampak tak terduga yang mungkin
akan disebarluaskan v kepada publik. teijadi dan membahayakan posisi
Penyebaran informasi harus bersifat perusahaan karena kehadiran media
konsisten dan berkelanjutan namun sosial. Praktisi mengungkapakan
konten-konten tersebut harus terorganisir hambatan yang dirasakan hingga kini
dengan baik, agar setiap harinya konten adalah karena media sosial merupakan hal
tersebut terns mengisi akun media sosial yang baru maka pihak manajemen masih
dan tidak teijadi kekosongan. Untuk dalam proses tahap belajar mengenai dan
memastikan keberlanjutan konten beradaptasi sehingga masih dibutuhkan
informasi maka dibutuhkan suatu strategi waktu untuk terns bergelut dalam
pemetaan yang perlu dilakukan oleh memahaminya dan membiasakan diri
praktisi. Kunci lain yang juga praktisi dalam mengelolanya.
sarankan adalah setiap praktisi harus Pemahaman para pemimpin
dapat mengenai karateristik setiap media perusahaan mengenai media sosial yang
sosial yang digunakan, karena pada masih awam juga tak jarang memberikan
dasamya mereka memilild karateristik kendala proses pengembangan
yang berbeda. Dengan mengenai pemanfaatan media sosial, seperti
' karateristik masing-masing media sosial terbatasnya ruang gerak bagi praktisi
\ akan membantu praktisi dalam untuk memberikan inovasi yang dapat
•> memanfaatkannya secara lebih efeketif mengoptimalkan fungsi media sosial.
dan efisien. Lebih jauh lagi bila Kendala berikutnya yang dialami oleh
menggunakan berbagai aplikasi media praktisi adalah mengenai disintegrasi
sosial berbeda tersebut maka integrasi pada pengelolaan media sosial khususnya
antara satu media sosial dan lainnya juga dalam keserasian konten informasi. Tak
wajib perlu dijadikan suatu perhatian jarang perusahaan menggunakan lebih
utama. „ dari satu aplikasi media sosial dan
< Beberapa kendala juga dialami menyerahkan tugas pengelolaan tidak
dikelola oleh satu divisi yang sama, yakni
, ; oleh para praktisi dalam mengelola media
divisi operasional dan divisi media
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta
relations. Hal ini tentu membawa dampak evaluasi melibatkan respon publik
yang kurang baik bagi perusahaan karena mengenai positioning perusahaan dan
dapat menimbulkan kebingungan pada mensegmentasi pasar. Menurut sebagian
publik mendapatkan informasi yang besar praktisi juga berpendapat bahwa
berbeda dari perusahaan. disamping melakukan branding
keberadaan media sosial juga membantu
Pengelolaan media sosial
merupakan penugasan bam yang menjadi dalam kegiatan pemasaran produk dan
tanggung jawab bagi praktisi. Selain promo event perusahaan. Lebih jauh lagi
menjadi tantangan bagi keterampilan praktisi dapat memantau respon yang
teknis praktisi juga secara tidak langsung diberikan publik melalui media sosial baik
menambah beban pekeijaan praktisi. kepada perusahaan ataupun kegiatan
Ditambah lagi sifat media sosial yang pemasaran yang dilakukan. Media sosial
selalu online 24jam membawa dampak juga merupakan salah satu media
pada bertambahnya tanggung jawab pendukung yang digunakan untuk
pekeijaan pada praktisi dengan waktu mendongkrak kunjungan pembaca pada
keija yang ikut bertambah. Sehingga hal website perusahaan.
ini menimbulkan kendala lainnya yang
berkaitan dengan kebutuhan adanya staf
b. Mengontrol Perkembangan
pendamping bagi para praktisi yang Isu dan Krisis
bekeija secara individu mengelola media
sosial. Beberapa di antara praktisi Praktisi juga sudah mengakui bahwa
mengakui dengan merekrut staf khusus kehadiran media sosial juga dapat
akan membantu mereka dalam penugasan dimanfaatkan untuk mengetahui isu yang
pengelolaan media sosial dan tetap fokus sedang berkembang di seldtar wilayah
dalam mengeijakan akan membantu operasional perusahaan mereka. Praktisi
mereka. menyatakan bahwa dengan kehadiran
media sosial mereka dapat melakukan
monitoring mengenai perkembangan isu
2. Pemanfaatan Media Sosial pada serta tren yang teijadi di masyarakat.
Praktisi Monitoring isu akan membantu
a. Mempertahankan Identitas perusahaan dalam mengantisipasi
Organisasi/ Branding berbagai ancaman yang dapat berdampak
kurang baik bagi perusahaan sehingga
Praktisi menyatakan bahwa media praktisi dapat memberikan konfirmasi ■
sosial membawa keuntungan tersendiri untuk meredam isu yang sedang
bagi kegiatan branding A praktisi dapat berkembang. Lebih jauh praktisi
memberikan berbagai informasi mengenai menyatakan media soail juga dapat
identitas pernsahaan kepada khalayak berfungsi sebagai media untuk
dengan tujuan untuk meningkatkan brand menggalang dukungan emosional pada
awareness pada publik. Disamping itu publik yang bermanfaat bagi
pula media sosial dapat membantu kelangsungan hidup perusahaan.
praktisi dalam membangun image
perusahaan dan melihat respon publik
kepada perusahaan. Praktisi menyatakan c. Pelaksanaan CSR
lebih lanjut bahwa kegiatan branding
Praktisi menyatakan bahwa sejauh
tidak hanya dilakukan terus memberikan ini media sosial juga digunakan untuk
informasi mengenai identitas perusahaan
menginforcnasikan kegiatan-kegiatan CSR
saja namun juga mencakup kegiatan dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh
207
Jumal komunikasi, Volum es, Nomor 2, April 2015
208
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan SocialMedia oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta
dal am mengelola media baru ini, salah menggunakan media sosial untuk kegiatan
satunya seperti pandangan pihak branding perusahaan dan penyebaran
perusahaan yang masih tertutup informasi mengenai promo perusahaan.
menghadapi perkembangan teknologi Disamping itu sebagian besar di antara
baru. Disamping itu juga mengakibatkan mereka juga memanfaatakan media sosial
bertambahnya beban keija dan waktu untuk membangun hubungan dengan
keija pada praktisi yang berdampak pada publik dengan cara yang lebih baik dari
ketersediannya staf pendamping pengelola sebelumnya. Media sosial digunakan
media sosial serta teijadinya sebagai salah satu sarana penyampaian
ketidakselarasan konten informasi pada saran dan kritikan bagi publik kepada
aplikasi media sosial yang digunakan oleh perusahaan. Beberapa diantara praktisi
perusahaan. Namun menurut praktisi juga sudag mulai memanfaatkan media
kendala-kendala tersebut dapat diatasi sosial dalam pemantauan perkembangan
dengan terus behisaha untuk mengenal isu dan komunikasi krisis serta
media sosial dan memberikan pengarahan penyebaran informasi mengenai kegiatan
pada pihak manajemen perusahaan tanggung jawab sosial perusahaan serta
mengenai media sosial. Praktisi juga kampanye-kampanye sosial yang
melakukan strategi pemetaan dalam dilakukan perusahaan. Diharapkan untuk
proses penciptaan dan penyebaran kedepannya para praktisi akan semakin
informasi untuk mengantisipasi kesalahan dapat memanfaatakan media sosial lebih
pada konten yang akan disebarluaskan. optimal dari sebelumnya dalam
Hasil pada penelitian ini menunjang kegiatan public relations
menunjukan bahwa keseluruhan praktisi perusahaan.
209
Jurnal komunikasi, Volume 9, Nomor z, April zor5
Daftar Pustaka
Cutlip, Scott M., Allen H.Center., Glen M. Moleong, Lexy J, 2005, Metode Penelitian
Broom. (2006). Effective Public Kualitatif Edisi Revisi, Rosda
Relation: Ninth Edition. New Karya, Bandung
Jersey: Pearson Prentice Hall.
Reitz, Amy. 2012. Social Media's
Franklin, Rob., Mike Hogan., Quentin Function in Organizations: A
Langley., Nick Mosdell., Elliot Functional Analysis Approach.
Pill. 2009. Public Relations. Global Media Journal Volume 5.
London: Sage Publications Inc Issue 2, pp.4I-56