Вы находитесь на странице: 1из 12

Jumal komunikasi, ISSN1907-898X

Volume 9, Nomor 2, April 2015

P e m a n fa a ta n Social Media oleh P rak tisi


Public Relations di Y o g y a k a rta

Hanindyalaila Pienrasmi
Alumnus Pascasaijana Ilmu Komunikasi,
Fakultas Hmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Abstract

Social media has changes the way public relations practitioners in doing their jobs
related to communicate with the p u blichow to communicate both individually and at the
corporate level. Social media become a challenge fo r practitioners to improve their
technical and managerial abilities as a professional to deak with the development o f new
technology. Practitioners continue to know more about social media in order to optimize
utilization and help the company to establish a better relationship with the publics.
Based on in-depth interviews with public relations practitioners in Yogyakarta, it
was found that practitioners are already utilizing social media in supporting the activities
o f public relations communication functions in the company. In this research whole
practitioners has been used social media fo r branding activities and dissemination o f
information about company's marketing. In addition, most practitioners have also been
utilizing social media as a medium to communicate with the publics in a two-way
conversation and began to engage in it. Some o f the practitioners also began to involve
social media in monitoring issues and crisis communication and dissemination o f
information about the activities o f corporate social responsibility and social campaigns
that is undertaken by the company.

Keywords: internet, social media, Public Relations practicioner

A. Latar Belakang bahkan lebih dari itu internet juga mampu


Kemajuan teknologi terus merubah hubungan komunikasi antara
berkembang dan mengalami perubahan keduanya. Selain itu internet memiliki
seiring dengan perkembangan zaman, beberapa keunggulan dibandingkan media
salah satunya adalah internet. Menurut lain, seperti yang dikemukakan Ashcroft,
Rob Franklin et al (2009: 114) kehadiran Macintosh dan Sallot (Lindic, 2006: 2):
internet membawa dampak tersendiri bagi uthe internet offers several
dunia bisnis maupun institusi media, advantages when compared to the
termasuk pula bagi dunia public relations. other media such as speed o f
Selain itu pada dunia bisnis dan public communication, almost immediate
product delivery, interactivity,
relations juga membawa dampak
customization, and personali­
tersendiri sebagai saluran komunikasi zation: it can improve productivity,
baru dalam berhubungan dengan para efficiency and issues management.
publiknya. Praktisi public relations The internet also provides an ideal
memiliki saluran langsung dalam forum o f group communication and
berkomunikasi dengan publiknya tanpa interaction.
harus termediasi melalui awak jumalis
Jumal komunikasi, Volume 9, Nomor 2, April 2015

Internet didefmisikan oleh Tom Pertumbuhan pengguna internet


Kelleher (2007: 5) adalah sebagai jaringan di Indonesia menurut hasil survey
global yang dapat diakses oleh seluruh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
publik. Jaringan ini merupakan suatu Indonesia (APJII) hingga pada triwulan
sistem yang menghubungkan berbagai pertama di 2013 ini telah mencapai lebih
komputer, kabel, dan perangkat kabel dari 63 juta orang atau sekitar melebihi
serta nirkabel yang terhubung satu sama dari 24,32 persen dari jumlah penduduk
lain untuk membantu orang dal am Indonesia dan bahkan diprediksi hingga
pertukaran informasi di seluruh dunia. akhir tahun mencapai 80 juta penduduk.1
Perkembangan internet terus teijadi Menurut data ini Indonesia berhasil
hingga akhirnya melahirkan suatu menduduki peringkat ketiga negara
teknologi baru yakni Web 2.0 yang pengakses internet di kawasan Asia. Lebih
memperkenalkan dunia pada Web Sosial lanjut bahwa pengguna internet yang
dan merupakan sebuah medium yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah
digunakan seorang dalam berkomunikasi pengakses situs jejaring sosial.2
dengan komunitas online yang mereka
Diakui oleh koordinator I APJI
kehendaki. Salah satu bentuk aplikasi dari
Yogyakarta bahwa di tahun 2012 trafik
teknologi Web 2.0 adalah social media.
penggunaan internet di Yogyakarta
Liu, Arnett, Capella, & Beatty (McLennan mengalami peningkatan yang pesats. Hal
& Howell, 2010: 11) menyarankan bahwa ini salah satunya dipicu oleh faktor
jejaring media sosial dapat digunakan oleh meningkatnya jumlah pengguna media
organisasi dalam membangun hubungan
sosial di Yogyakarta serta ketersedian
dengan publiknya dan memberikan berbagai pilihan gadget yang mudah
berbagai macam informasi dan layanan
didapatkan dan perlombaan tarif paket
yang berhubungan dengan organisasi data operator yang semakin kompetitif.
kepada berbagai publik yang baik secara Berdasarkan pada data tersebut maka
langsung maupun tidak langsung media sosial tidaklah lagi menjadi hal
berhubungan dengan organisasi. yang asing bagi warga Yogyakarta. Adanya
Grunig (2009:1) juga mengemuka- peningkatan pada jumlah pengguna media
kan bahwa kehadiran social media telah sosial di Yogyakarta menjadi landasan
mengubah cara para praktisi dalam peneliti untuk melakukan penelitian
berpikir dan melaksanakan praktik- mengenai pemanfaatan media sosial
praktiknya dan beranggapan bahwa hal ini khususnya pada praktisi public relations
merupakan sebuah kekuatan revolusioner di Yogyakarta. Hal ini mengingat bahwa
dallam bidang public relations. Grunig perkembangan public relations global
juga meyakini bahwa dengan telah memiliki perhatian pada kehadiran
mengoptimalkan potensi yang dimiliki media sosial dan peneliti mencoba
oleh social media maka praktik public
relations akan lebih mendunia, lebih 1
strategis, semakin bersifat komunikasi http://www.apiii.or.id/v2/index.i3hD/read/article/aDi
dua arah dan interaktif, simetris atau ii-at-media/169/-akhir-2Q 13-pengguna-intemet-
dialogis dan lebih bertanggungjawab capai-80-iuta.html diakses pada tanggal 14 Juni
secara sosial. Hal ini cukup dapat 2013
2 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/395508-
mendasari bahwa pada era baru ini social nielsen—ieiaring-sosial-turun—pengguna-intemet-
media dapat dijadikan sebagai salah satu naik diakses pada tanggal 14 Juni 2013
media yang digunakan dalam strategi
public relations dalam berkomunikasi http://inet.detik.com/read/2011/07/22/123424/1686
887/3 98/media-s os ial-picu-p ertumbuhan-tr afik-
dengan publiknya. internet-iogia diakses tanggal 4 September 2013
200
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta

mencari tahu tentang fenomena yang Fungsi yang kedua adalah mengenai
sama pada praktisi public relations komunikasi organisasi. Grunig
tingkat lokal. Peneliti melalui penelitian mendefinisikannya sebagai sistem
ini mencari tahu tentang sejauh mana komunikasi yang dikelola oleh organisasi,
praktisi public relations di Yogyakarta khususnya komunikasi antar setiap unit
memanfaatkan media sosial dalam dalam organisasi, yang sengaja dirancang
melaksanakan fungsi-fungsi oleh para ahli komunikasi. Seperti halnya
komunikasinya. Bersama dengan itu pula bagaimana pimpinan puncak, para
mencari tahu bagaimana cara praktisi manager dan pegawai biasa saling
mengelola media sosial dalam mendukung berkomunikasi satu sama lainnya dalam
fungsi-fungsi komunikasi tersebut. Selain sebuah organisasi. Namun tidak menutup
itu pula peneliti juga menggali informasi kemungkinan bahwa komunikasi
mengenai kendala yang dihadapi oleh organisasi tidak hanya mencakup area
praktisi dalam memanfaatkan media internal tetapi juga eksternal. Dalam
sosial. melangsungkan kegiatan komunikasi
tersebut tentunya para praktisi public
relations membutuhkan suatu medium
B. Kerangka Pemikiran dalam menyebarluaskan informasi dari
Merujuk pada apa yang dikatakan oleh organisasi kepada publik dan sebaliknya
Grunig dan Hunt dalam Grunig (1992: 4), untuk dapat menjaring opini publik
mendefinisikan public relations sebagai terhadap organisasi. Media massa menjadi
berikut “management o f communication sal ah satu medium atau saluran
between an organization and its publics komunikasi yang diandalkan oleh para
Berdasar pada definisi ini Grunig praktisi public relations terutama dalam
mencoba menggambarkan dua fungsi hal berkaitan dengan tujuan publisitas.
komunikasi yang berkaitan erat pada Seiring dengan perkembangan
bidang public relations. Fungsi yang teknologi maka lahirlah era yang
pertama adalah manajemen komunikasi. memperkenalkan dunia kepada media
Manajemen komunikasi pada hal ini komputer dan teknologi internet.
dimaknai tidak hanya mengenai teknik Kehadiran kedua media ini telah
atau strategi bagaimana berkomunikasi membuka peluang teijadinya komunikasi
atau kegiatan yang hanya meliputi oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun
program-program seperti media relations tanpa mengenai batas ruang dan waktu.
dan publisitas. Manajemen komunikasi Internet secara tidak langsung telah
meliputi keseluruhan atas kegiatan mengubah pandangan perusahaan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hal berkomunikasi dengan publik. Sejalan
komunikasi pada organisasi, baik yang dengan hal ini Cutlip (2006: 228) juga
ditujukan pada publik ekstemal dan menemukan perubahan pada public
internal. Publik dalam hal ini adalah relations atas kehadiran media ini bahwa
kelompok yang mempengaruhi sal ah satu keuntungan terbesar dari
kemampuan organisasi dalam mencapai internet sebagai medium public relations
tujuannya. Pada fungsi manajemen adalah kemampuannya untuk
komunikasi, public relations berperan memberikan akses langsung dan cepat
pada level managerial role yang memilild kepada khalayaknya, dan karenanya lebih
peran pada perencana dan pengambilan unggul daripada media konvensional.
keputusan dalam strategi komunikasi
yang dibuat.

201
Jumal komunikasi, Volume 9, Nomor 2, April 2015

Tom Watson dan Paul Noble berfungsi sebagai media pengawasan


(2007: 199) mengungkapkan bahwa (monitoring) terhadap lingkungan
online public relations merupakan usaha sekeliling organisasi secara lebih baik.
untuk mengikat orang-orang dalam Kemudian media baru juga dapat
komunikasi timbal balik sehingga pada
digunakan untuk segmentasi stakeholder
akhimya mereka menjadi pihak
dan publik. Segmentasi dilakukan dengan
ipendukung bagi organisasi. Semakin identifikasi dampak konsekuensi atau
organisasi mendapatkan komentar yang potensi dari konsekuensi kebijakan
baik dari berbagai orang maka akan manajemen terhadap karyawan,
semakin mudah untuk membuat yang lain pelanggan dan pemilik modal. Phillips dan
ipercaya kepada organisasi. Namun hal ini Young dalam Grunig (2009: 14)
yang perlu menjadi perhatian tersendiri menekankan bahwa menjadi suatu hal
bagi public relations agar terus memantau yang penting untuk mensegmentasi
alur informasi pada era internet. Hal ini stakeholders dan publik guna memahami
dikarenakan bahwa setiap orang dapat perbedaan cara berkomunikasi mereka
mengemukakan opininya kepada kepada organisasi dan dapat
organisasi melalui internet secara memungkinkan teijadinya komunikasi
llangsung tanpa dapat tersaring terlebih dengan mereka melalui media baru.
dahulu. Identifikasi dapat dilakukan dengan
Menurut Grunig (2009:13), media menggunakan media digital sebagai data
baru juga dapat digunakan oleh public base.
relations untuk kepentingan-kepentingan Media baru juga dapat digunakan
berikut, seperti media digital dapat dalam mengantisipasi isu dan krisis.
digunakan untuk melakukan program- Setelah melakukan segmentasi pada
program komunikasi. Program-program stakeholder maka selanjutnya sudah
tersebut antara lain meliputi program dapat memulai mengidentifikasi isu yang
komunikasi berhubungan dengan media, sedang berekembang dan memprediksi
berhubungan dengan pelanggan, krisis yang akan mugkin teijadi. Media
berhubungan dengan rekan keija, seperti website dan blog dapat digunakan
berhubungan dengan komunitas, untuk program penanganan pada
berhubungan dengan anggota organisasi komunikasi isu dan krisis. Media baru
non profit, hubungan dengan para donor, juga dapat digunakan untuk mengukur
hubungan dengan alumni, berhungunan hubungan dan reputasi. Melalui analisis
dengan pemerintah. Hal tersebut isi media baru, akan dapat diukur hasil
dilakukan semata untuk menciptakan dari program komunikasi yang dilakukan
hubungan dengan publik. Selanjutnya lewat media sosial. Pengukuran reputasi
media baru dapat digunakan untuk yang sederhana dapat dilakukan dengan
melakukan scanning lingkungan. mencermati data-data yang bisa diakses
Scanning lingkungan disini memiliki lewat situs pencarian seperti Google.
pengertian untuk mendeteksi potensi- Terakhir adalah media baru dapat
potensi masalah dan isu-isu yang digunakan pula untuk evaluasi program
berkembang yang terkait dengan yang dapat dilakukan dengan memberikan
organisasi. Penggunaan situs pencari perangkat evaluasi yang sederhana seperti
seperti Google dapat membantu praktisi melakukan analisis konten online pada
untuk menemukan persoalan dengan media baru, untuk mengukur kognisi,
memasukkan kata-kata kunci yang sikap dan perilaku.
berhubungan dengan isu-isu berkaitan
dengan organisasi. Media digital dapat

202
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta

Social media merupakan bentuk dari tujuan mereka dalam menggunakan


sebuah penggambaran perkembangan media sosial.
teknologi yang memungkinkan terjadinya Valentini dan Kruckeberg (2011)
kegiatan pertukaran berbagai konten telah mengidentifikasi perbedaan utama
informasi, baik dapat berupa opini-opini, antara media baru dan media sosial. Pada
wawasan, pengalaman dan pandangan- media baru merupakan sebuah bentuk
pandangan baik yang bersifat, audio, inovasi berbasis pada lingkungan
visual bahkan audiovisual. Hal ini tentu teknologi digital yang dapat
saja dapat dimanfaatkan oleh public memungkinkan seseorang untuk dapat
relations dalam menyebarkan informasi hadir dalam berbagai bentuk kegiatan
kepada publiknya lebih efisien, efektif dan yang melintasi ruang dan waktu,
substansial. Solis (2009: xvii) sedangkan media sosial adalah lingkungan
mendefinisikan social media sebagai sosial online yang memungkinkan orang
sebuah bentuk demokratisasi dari isi untuk terlibat dalam berbagai hubungan,
pesan dan merupakan fenomena misalnya, pekeijaan, kepentingan pribadi,
perubahan pada aturan permainan pada dan kebutuhan spiritual. Media baru
proses menemukan dan menyebarkan ’ mengizinkan publik untuk memberikan
informasi (termasuk di dalamnya
kebebasan pada pencarian terhadap
menciptakan dan berbagi isi pesan).
informasi dan cara menyebarkannya
Social media menggambarkan suatu dengan memberikan pilihan audio, visual
pergeseran dari mekanisme penyiaran dan teks publikasi sebagai cara -cara yang
menuju ke arah many-to-many model,
dapat digunakan/dipilih oleh pengguna
yang berakar pada format percakapan internet. Sedangkan pada media sosial
antara para komunikator dan para dituntut untuk adanya keterlibatan
komunikan dengan menggunakan media berbagai pihak dalam membangun suatu
sosial. Semua orang melalui media sosial tingkatan tertentu pada aspek
yang menggunakan internet dalam interaktivitas dan partisipasi diantara
memfasilitasi dapat berbagi pemikiran, sesama pengguna.
pendapat serta keahliannya ke seluruh
pelosok dunia tanpa batasan ruang dan Amy Reitz (2012) dalam ”Social
waktu. Media's Function Organizations: A
Functional Analysis Approach”
Safko & Brake dalam Me Lenan mengemukakan empat fungsi social
dan Howel (2010: 12) mendefinisikan media yang dapat diterapkan pada
social media dengan menekankan pada
hubungan komunikasi antara organisasi
“aktifitas, kegiatan, dan perilaku pada
dan publiknya berdasarkan pada berbagai
suatu komunitas yang terdiri dari berbagai penelitian terkini dalam literatur bidang
kumpulan orang yang bersatu secara public relations, seperti mempertahankan
online untuk berbagi informasi, identitas organisasi, kesempatan dalam
pengetahuan, dan pendapat dengan
membangun hubungan, kemampuan
menggunakan media percakapan”. Media
untuk mengontrol manajemen isu, dan
percakapan merupakan aplikasf berbasis
kesempatan untuk mempromosikan CSR.
web yang dapat memungkinkan untuk Social media dapat membantu organisasi
menciptakan dan mentransmisi konten dan stakeholder menciptakan dan
secara lebih mudah baik dalam bentuk
memelihara identitas organisasi yang
kata-kata, foto, video dan audio. Kedua kuat. Social media yang bersifat interaktif
definisi tersebut fokus pada perilaku dan dapat memberikan kesempatan pada
interaksi yang terbangun antara individu, publik dalam memberikan kontribusi dan
yang mana, kedua hal tersebut menjadi
Jumal komunikasi, Volume 9, Nomor 2, April 2015

membentuk identitas organisasi dengan penelitian kualitatif merupakan penelitian


menyampaikan pesan informasi secara yang bermaksud untuk memahami
lebih berkala dan terbuka dari fenomena tentang apa yang dialami oleh
sebelumnya. subjek penelitian misalnya perilaku,
Social media dapat mendukung persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
secara holistik, dan dengan cara deskripsi
manajemen isu dalam suatu organisasi.
Hal ini dapat dimanfaatkan organisasi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
dalam pengambilan keputusan kebijakan suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memonitoring dan mengevaluasi dengan memanfaatkan berbagai metode
hal-hal yang diperlukan dengan melihat ilmiah (Moleong, 2005: 6). Rumusan
pada interaksi yang teijadi pada publik. masalah pada penelitian ini, yakni:
Organisasi jnga dapat memprediksikan Bagaimana Praktisi Public Relations di
hal-hal yang mungkin akan menyerang Yogyakarta memanfaatkan kehadiran
dengan secara proaktif bertanya mengenai social media dalam melaksanakan fungsi
opini dan reaksi publik tentang suatu isu komunikasi. Hasil penelitian ini berusaha
tertentu. Komunikasi dua arah yang untuk memaparkan beberapa poin
bersifat langsimg dan seketika pada social berikut, yakni untuk mengetahui sejauh
media dapat dimanfaatkan organisasi mana pemanfaatan social media serta
dalam memonitor opini dan reaksi mengetahui bagaimana pengelolaan serta
publiknya secara lebih terbuka dan cepat. kendala dan manfaat pada social media
Isu dan reaksi publik yang muncul dapat yang dilakukan oleh praktisi public
diredakan dengan memberikan konfirmasi relations di Yogyakarta.
kebenaran dan menggalang dukungan PeneUtian ini di laksanakan di
emosional pada publik. Social media juga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk Pemilihan DIY sebagai lokasi penelitian
menyebarluaskan misi dan nilai CSR yang karena merupakan salah satu provinsi di
ciilaksanakan pada strategi organisasi. Indonesia yang sudah mulai
Organisasi dapat memanfaatkan social memanfaatkan kehadiran new media
media untuk menginformasikan publik dalam menunjang kemajuan kehidupan
mengenai berbagai event, kampanye dan masyarakatnya. Pada penelitian ini
kegiatan lainnya yang berkaitan dengan menggunakan teknik penarikan purposive
CSR organisasi. sampling, atau disebut juga judgm ental
sampling yang digunakan dengan
menentukan kriteria khusus terhadap
C. Metodologi Penelitian samp el, terutama yang dianggap ahli.
Berdasarkan metode yang digunakan, Samp el penelitian ini adalah para praktisi
penelitian ini menggunakan metode public relations yang bekeija di wilayah
kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif DIY dan tergabung dalam persatuan
yang bersifat kualitatif yaitu peneliti Kapurel (Keluarga Public Relations
berusaha untuk menggali lebih dalam dan Yogyakarta). Sebagai usaha pengayaan
merupakan metode yang di dalam awal peneliti telah membagikan kuesioner
penelitiannya tidak mencari atau pengantar untuk memetakan praktisi yang
menjelaskan hubungan, tidak menguji sudah menggunakan media sosial dalam
hipotesis atau membuat prediksi tetapi praktik keijanya. Kemudian dari hasil
menggambarkan pengamatan secara pemetaan tersebut maka praktisi
langsung dan melukiskan gejala menghubungi praktisi yang bersangkutan
berdasarkan fakta-fakta yang ada dan menanyakan kesediaannya untuk
bagaimana adanya. Pada hakikatnya melakukan wawancara yang lebih

204
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta

mendalam. Berdasar dari proses tersebut memfasilitasi teijadinya pemberian


peneliti mendapatkan sepuluh nara respon yang cepat baik dalam penyebaran
sumber, dengan rincian satu nara sumber informasi dari perusahaan maupun
dari perusahaan klinik kecantikan, satu respon yang didapat dari publik. Seluruh
praktisi dari institusi media, tiga praktisi praktisi menyetujui bahwa kepopuleran
dari usaha rumah makan dan lima praktisi media sosial di masa kini memberikan
dari usaha perhotelan. keuntungan tersendiri bagi mereka dan
perusahaan, sal ah satunya sangat
membantu dalam penyebaran informasi.
D. Hasil Penelitian dan Analisis Seperti halnya, pesan sampai lebih cepat
1. Arti Penting Media Sosial pada khalayak, biaya operasional
bagi Praktisi penyebaran lebih murah dan menjangkau
lebih banyak ruang cakupan.
Berdasarkan dari wawancara
kepada para praktisi ketika ditanyakan Praktisi meyakini kemampuan
mengenai tanggapan mereka dengan media sosial yang dibangun atas fondasi
adanya kehadiran media sosial dalam teknologi internet dapat menembus batas
menunjang aktivitasnya maka secara ruang dan waktu sehingga informasi yang
keseluruhan praktisi menyambut baik dan disebarkan oleh perusahaan memiliki
antusias perihal dalam pemanfaatannya. kemungkinan yang lebih besar dalam
Bahkan beberapa diantaranya menjangkau publik yang lebih luas dan
mengungkapkan keoptimisan mereka seketika secara real time. Praktisi
dengan adanya media sosial membuka menyambut baik kehadiran media sosial
peluang yang lebih baik kepada praktisi karena dengan kemajuan perkembangan
untuk terus memperbaiki strategi mereka teknologi sangat membuka peluang untuk
dalam menjalankan tugas-tugasnya. interaksi yang lebih baik dan penyebaran
Praktisi mengatakan bahwa media sosial informasi yang lebih cepat dengan
adalah media yang baru dan tantangan jangkau yang lebih luas. Pemanfaatan
tersendiri bagi dirinya karena memiliki media sosial diakui oleh praktisi dapat
karateristik yang berbeda dari media secara efektif menekan pengeluaran biaya
tradisional. Kehadiran media baru untuk penyebaran informasi dibanding
merupakan pertanda terjadinya melalui media massa. Bersamaan dengan
pergeseran dari era sebelumnya yang hal itu juga berdampak kepada keefektifan
menghadirkan cara baru dalam dalam hal tenaga dan waktu yang dimiliki
berkomunikasi, bersosialisasi, dan oleh praktisi.
menginformasikan visi misi secara real Selain itu keunggulan lainnya dari
time. media sosial yang dirasakan adalah
Praktisi meyakini bahwa kehadiran membantu praktisi dalam mendapatkan
media sosial membawa kemudahan bagi umpan balik yang lebih cepat. Tidak
praktisi dalam melakukan aktifitas hanya itu saja namun juga praktisi
komunikasi dengan publiknya, mengatakan bahwa respon yang didapat
memberikan ruang yang lebih untuk melalui media sosial lebih besar dibanding
teijadinya interaksi yang melibatkan dengan penyebaran informasi melalui
adanya umpan balik. Praktisi juga media konvensional Lebih lanjut juga
memanfaatkan media sosial sebagai alat dikatakan bahwa menurutnya melalui
pemantauan baik untuk memantau media sosial juga memberikan
respon, positioning dan juga kemudahan akses bagi perusahaan
mensegmentasi publiknya. Media sosial berkomunikasi publiknya begitu juga

205
Jumal komunikasi, Volume 9, Nomor 2, April 2015

sebaliknya publik dapat dengan lebih sosial, secara umum hal ini disebabkan
mudah berhubungan dengan perusahaan oleh media sosial yang merupakan salah
secara langsung tanpa perantara. Akses satu perkembangan teknologi komunikasi
dalam hal ini menekankan pada di era baru dan masih perlu banyak usaha
terbukanya kesempatan bagi publik untuk untuk lebih mendalaminya. Kendala yang
berinteraksi langsung dengan perusahaan dihadapi salah satunya adalah kurangnya
tanpa perantara. Media sosial dukungan dari pihak pimpinan
memungkinkan teijadinya interaksi dua perusahaan terhadap pemanfaatan media
arah antara perusahaan dengan publik sosial. Praktisi mengungkapkan bahwa
secara seketika di saat itu juga sehingga pemanfaatan media sosial sering kali
membuka peluang pada aktifitas terkendala oleh pihak manajemen
komunikasi yang lebih baik. Kemudahan perusahaan yang belum terbuka pada
akses ini tentu memberikan manfaat yang kemajuan perkembangan teknologi
baik pada perusahaan dalam menunjang sehingga mereka memutuskan untuk tetap
terbangun hubungan yang baik dengan melakukan kegiatan penyebaran informasi
publik. dengan cara konvensional. Menurut
Praktisi berpendapat bahwa yang praktisi terdapat kecenderungan pihak
menjadi kunci penting dalam mengelola manajemen perusahaan merasa enggan
media sosial adalah pada perencanaan dan ragu serta memiliki kekhawatiran
strategis mengenai konten informasi yang akan dampak tak terduga yang mungkin
akan disebarluaskan v kepada publik. teijadi dan membahayakan posisi
Penyebaran informasi harus bersifat perusahaan karena kehadiran media
konsisten dan berkelanjutan namun sosial. Praktisi mengungkapakan
konten-konten tersebut harus terorganisir hambatan yang dirasakan hingga kini
dengan baik, agar setiap harinya konten adalah karena media sosial merupakan hal
tersebut terns mengisi akun media sosial yang baru maka pihak manajemen masih
dan tidak teijadi kekosongan. Untuk dalam proses tahap belajar mengenai dan
memastikan keberlanjutan konten beradaptasi sehingga masih dibutuhkan
informasi maka dibutuhkan suatu strategi waktu untuk terns bergelut dalam
pemetaan yang perlu dilakukan oleh memahaminya dan membiasakan diri
praktisi. Kunci lain yang juga praktisi dalam mengelolanya.
sarankan adalah setiap praktisi harus Pemahaman para pemimpin
dapat mengenai karateristik setiap media perusahaan mengenai media sosial yang
sosial yang digunakan, karena pada masih awam juga tak jarang memberikan
dasamya mereka memilild karateristik kendala proses pengembangan
yang berbeda. Dengan mengenai pemanfaatan media sosial, seperti
' karateristik masing-masing media sosial terbatasnya ruang gerak bagi praktisi
\ akan membantu praktisi dalam untuk memberikan inovasi yang dapat
•> memanfaatkannya secara lebih efeketif mengoptimalkan fungsi media sosial.
dan efisien. Lebih jauh lagi bila Kendala berikutnya yang dialami oleh
menggunakan berbagai aplikasi media praktisi adalah mengenai disintegrasi
sosial berbeda tersebut maka integrasi pada pengelolaan media sosial khususnya
antara satu media sosial dan lainnya juga dalam keserasian konten informasi. Tak
wajib perlu dijadikan suatu perhatian jarang perusahaan menggunakan lebih
utama. „ dari satu aplikasi media sosial dan
< Beberapa kendala juga dialami menyerahkan tugas pengelolaan tidak
dikelola oleh satu divisi yang sama, yakni
, ; oleh para praktisi dalam mengelola media
divisi operasional dan divisi media
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan Social Media oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta

relations. Hal ini tentu membawa dampak evaluasi melibatkan respon publik
yang kurang baik bagi perusahaan karena mengenai positioning perusahaan dan
dapat menimbulkan kebingungan pada mensegmentasi pasar. Menurut sebagian
publik mendapatkan informasi yang besar praktisi juga berpendapat bahwa
berbeda dari perusahaan. disamping melakukan branding
keberadaan media sosial juga membantu
Pengelolaan media sosial
merupakan penugasan bam yang menjadi dalam kegiatan pemasaran produk dan
tanggung jawab bagi praktisi. Selain promo event perusahaan. Lebih jauh lagi
menjadi tantangan bagi keterampilan praktisi dapat memantau respon yang
teknis praktisi juga secara tidak langsung diberikan publik melalui media sosial baik
menambah beban pekeijaan praktisi. kepada perusahaan ataupun kegiatan
Ditambah lagi sifat media sosial yang pemasaran yang dilakukan. Media sosial
selalu online 24jam membawa dampak juga merupakan salah satu media
pada bertambahnya tanggung jawab pendukung yang digunakan untuk
pekeijaan pada praktisi dengan waktu mendongkrak kunjungan pembaca pada
keija yang ikut bertambah. Sehingga hal website perusahaan.
ini menimbulkan kendala lainnya yang
berkaitan dengan kebutuhan adanya staf
b. Mengontrol Perkembangan
pendamping bagi para praktisi yang Isu dan Krisis
bekeija secara individu mengelola media
sosial. Beberapa di antara praktisi Praktisi juga sudah mengakui bahwa
mengakui dengan merekrut staf khusus kehadiran media sosial juga dapat
akan membantu mereka dalam penugasan dimanfaatkan untuk mengetahui isu yang
pengelolaan media sosial dan tetap fokus sedang berkembang di seldtar wilayah
dalam mengeijakan akan membantu operasional perusahaan mereka. Praktisi
mereka. menyatakan bahwa dengan kehadiran
media sosial mereka dapat melakukan
monitoring mengenai perkembangan isu
2. Pemanfaatan Media Sosial pada serta tren yang teijadi di masyarakat.
Praktisi Monitoring isu akan membantu
a. Mempertahankan Identitas perusahaan dalam mengantisipasi
Organisasi/ Branding berbagai ancaman yang dapat berdampak
kurang baik bagi perusahaan sehingga
Praktisi menyatakan bahwa media praktisi dapat memberikan konfirmasi ■
sosial membawa keuntungan tersendiri untuk meredam isu yang sedang
bagi kegiatan branding A praktisi dapat berkembang. Lebih jauh praktisi
memberikan berbagai informasi mengenai menyatakan media soail juga dapat
identitas pernsahaan kepada khalayak berfungsi sebagai media untuk
dengan tujuan untuk meningkatkan brand menggalang dukungan emosional pada
awareness pada publik. Disamping itu publik yang bermanfaat bagi
pula media sosial dapat membantu kelangsungan hidup perusahaan.
praktisi dalam membangun image
perusahaan dan melihat respon publik
kepada perusahaan. Praktisi menyatakan c. Pelaksanaan CSR
lebih lanjut bahwa kegiatan branding
Praktisi menyatakan bahwa sejauh
tidak hanya dilakukan terus memberikan ini media sosial juga digunakan untuk
informasi mengenai identitas perusahaan
menginforcnasikan kegiatan-kegiatan CSR
saja namun juga mencakup kegiatan dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh

207
Jumal komunikasi, Volum es, Nomor 2, April 2015

perusahaannya. Praktisi juga menyatakan jasa yang ditawarkan. Perasahaan juga


>ahwa dengan memanfaatkan media semakin lebih mudah dalam memantau
sosial perasahaan dapat memantau serta hal-hal yang dibutuhkan dan diharapkan
memancing respon publik terhadap oleh konsumen sehingga dapat menjadi
berbagai kegiatan sosial dan CSR yang pertimbangan perasahaan dalam
dilakukan perasahaan sehingga dapat membentuk kebijakan di masa depan.
menjadi pertimbangan dalam Pelaksanaan monitoring terhadap segala
merencanakan di kegiatan selanjutannya. feedback yang diberikan oleh konsumen
Selain itu praktisi juga memanfaatak akan dikaji kembali oleh pihak
media sosial sebagai salah satu media manajemen perasahaan untuk
dalam melakukan aksi kampanye sosial memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
dan mempersuasi publik untuk ikut ada serta untuk memberikan respon balik
berpartisipasi melakukan hal yang sama. yang tepat kepada konsumen. Lebih jauh
lagi dengan melakukan interaksi dengan
konsumen melalui media sosial maka
d. Berhubungan Dengan Publik perasahaan dapat melakukan segmentasi
Berdasarkan pada wawancara produk dan konsumen. Kehadiran media
dengan praktisi mereka meyakini olehnya sosial diakui oleh praktisi memberikan
bahwa media sosial dapat memfasilitasi kemudahan dalam memonitoring perilaku
terbangunnya hubungan dengan publik konsumen.
yang lebih baik dengan cara-cara yang
baik dan benar. Selain itu media sosial
jjuga dimanfaatkan oleh praktisi sebagai e. Kesimpulan
media dalam penyampaian masukan bagi Keseluruhan praktisi dalam penelitian
publik kepada perasahaan. Media sosial ini menyambut baik dan antusias dengan
jliga dimanfaatkan oleh perasahaan kehadiran media sosial. Mereka juga
sebagai salah satu media yang dapat meyakini bahwa media sosial merupakan
digunakan oleh konsumen untuk cara bara dalam penyebaran informasi
menyampaikan masukan dan kritikan. dan berhubungan dengan publiknya.
Dari monitoring kritik dan saran maka Media sosial dapat menyampaikan
menjadi pertimbangan tersendiri bagi informasi lebih cepat serta menjangkau
perasahaan untuk dapat mengeluarkan khalayak lebih luas dengan biaya yang
kebijakan berkaitan dengan merespon lebih murah. Praktisi juga mengakui
kebutuhan pelanggan. Karena dengan bahwa respon publik dari kegiatan
memperhatikan saran dan kritik penyebaran informasi melalui media
pelanggan maka akan membangun dan sosial lebih'banyak didapatkan dan dapat
mengembangkan perasahaan dan direspon seketika oleh pihak perasahaan.
memberi kepuasaan kepada pelanggan Media sosial memberikan kemudahan
dalam menciptakan hubungan dengan akses bagi perasahaan maupun publik
mereka. dalam berkomunikasi secara langsung dan
bersifat dua arah.
Media sosial dapat membantu
perasahaan dalam berhubungan dengan Di lain pihak media sosial merupakan
konsumennya dengan lebih baik, seperti hal bara yang masih perlu banyak
semakin cepat dalam merespon keluhan dipelajari oleh praktisi lebih dalam. Media
dan kritik dari konsumen. Selain itu sosial menjadi tantangan bagi praktisi
perasahaan juga dapat lebih tanggap dalam mengasah kemampuan mereka
dalam menjawab pertanyaan konsumen sebagai seorang profesional. Beberapa
yang berkaitan mengenai produk maupun kendala juga dihadapi oleh para praktisi

208
Hanindyalaila Pienrasmi, Pemanfaatan SocialMedia oleh Praktisi Public Relations di Yogyakarta

dal am mengelola media baru ini, salah menggunakan media sosial untuk kegiatan
satunya seperti pandangan pihak branding perusahaan dan penyebaran
perusahaan yang masih tertutup informasi mengenai promo perusahaan.
menghadapi perkembangan teknologi Disamping itu sebagian besar di antara
baru. Disamping itu juga mengakibatkan mereka juga memanfaatakan media sosial
bertambahnya beban keija dan waktu untuk membangun hubungan dengan
keija pada praktisi yang berdampak pada publik dengan cara yang lebih baik dari
ketersediannya staf pendamping pengelola sebelumnya. Media sosial digunakan
media sosial serta teijadinya sebagai salah satu sarana penyampaian
ketidakselarasan konten informasi pada saran dan kritikan bagi publik kepada
aplikasi media sosial yang digunakan oleh perusahaan. Beberapa diantara praktisi
perusahaan. Namun menurut praktisi juga sudag mulai memanfaatkan media
kendala-kendala tersebut dapat diatasi sosial dalam pemantauan perkembangan
dengan terus behisaha untuk mengenal isu dan komunikasi krisis serta
media sosial dan memberikan pengarahan penyebaran informasi mengenai kegiatan
pada pihak manajemen perusahaan tanggung jawab sosial perusahaan serta
mengenai media sosial. Praktisi juga kampanye-kampanye sosial yang
melakukan strategi pemetaan dalam dilakukan perusahaan. Diharapkan untuk
proses penciptaan dan penyebaran kedepannya para praktisi akan semakin
informasi untuk mengantisipasi kesalahan dapat memanfaatakan media sosial lebih
pada konten yang akan disebarluaskan. optimal dari sebelumnya dalam
Hasil pada penelitian ini menunjang kegiatan public relations
menunjukan bahwa keseluruhan praktisi perusahaan.

209
Jurnal komunikasi, Volume 9, Nomor z, April zor5

Daftar Pustaka

Cutlip, Scott M., Allen H.Center., Glen M. Moleong, Lexy J, 2005, Metode Penelitian
Broom. (2006). Effective Public Kualitatif Edisi Revisi, Rosda
Relation: Ninth Edition. New Karya, Bandung
Jersey: Pearson Prentice Hall.
Reitz, Amy. 2012. Social Media's
Franklin, Rob., Mike Hogan., Quentin Function in Organizations: A
Langley., Nick Mosdell., Elliot Functional Analysis Approach.
Pill. 2009. Public Relations. Global Media Journal Volume 5.
London: Sage Publications Inc Issue 2, pp.4I-56

Grunig, J.8.1992. Excellence in Public Solis, Brian., Dreirdere Breakenridge.


Relations and Communication 2009. Putting The Public Back In
Managemenf. New Jersey: Public Relations: How Social
Lawrence Erlbaum Associates, Media is Reinventing The Aging
Publishers Business of PR. USA: Pearson
Education
Grunig, J. E. 2009. Paradigmsof global
public relations in an age of Valentini, Chiara., Dean Kruckeberg. New
digitalisation. PRism 68): and Social Media: The Meaning
http :/hraxis.massey. ac.nzlprism_ and The Use of Communication
on-linejourn.html Technologies in Public Relations.
2011. Research Conference.
Kelleher, Tom. 2007. Public Relations Global for Public Relations.
Online; Lasting concepts for $W : t t pw e. au. akt b ortaY fiW t q Y
changing media. USA: Sage 456164{ew and Social Media
Publications The_Meaning and_the_Use_ol
C ommunication_Technolo gie s_in
Lindic, Jaka.2006. "How do Corporations Public_Relations.pdf)
Use Internet for Public
Relations", BLED Proceedings Watson, Tom., Paul Nobel. 2007.
Paper Evaluating Public Relations: a
best practice guide to public
Mclennan, Asleigh., & Gwyneth V.J. relations planning, research and
2010. Social Networks And The evaluation. London & US: Kogan
Challenges for Public Relations. Page Limited.
Asia Pacific Public Relations
Journal, Vol.11

Вам также может понравиться