Вы находитесь на странице: 1из 12

1

KAJIAN HIDROMORFOLOGI DANAU MARTUBUNG INDAH


KECAMATAN MEDAN LABUHAN SUMATERA UTARA

(Hydromorphology Study of Martubung Indah Lake


Distric of Medan Labuhan North Sumatera)

Dita Agnesia(1), Darma Bakti(2), Zulham Apandy Harahap(3)


(1)Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara,
Medan, Indonesia, 20155, email : ditaagnesia10@gmail.com
(2)Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 20155


(3)Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 20155

ABSTRACT

Lake is the water mass that occupied the basin wide and surrounded by land and can be formed
both natural and artificial. Martubung Indah Lake is an artificial lake in PERUMNAS Griya
Martubung, North Sumatera. Morphometry data is required in determining layers lake and also
determined the lake ability can be used by the public. The purpose of this research was to discover
the hydromorphometry aspects Martubung Indah Lake. This research was held from May to June
2016. Collecting data in this research were depth, stream flow, lake width, water quality, and
around the lake. These data were processed using ArcMap. The result of this research Martubung
Indah lake has 100.532,88 m2 wide scale, maximum length of 509,44 m, maximum width 197,34 m,
circumference of 1301.52 m. Maximum depth of 1.5 m, with flat basic shape of the lake. The
capacity of Martubung Indah lake which can be used bythe public is 68.657,77 m3 of water volume,
stream flow around 0.09 L/s - 0.13 L/s, residence time of water ± 794 - 795 days, the brightness of
the water approximately 0.10 to 0.55 m, and Martubung Indah Lake is including into the
oligothropic lake.

Keywords: Martubung Indah Lake, lake hydromorphometry, the status of the lake.

PENDAHULUAN mempengaruhi kualitas perairan danau


Danau merupakan suatu badan air tersebut mengingat berbagai pencemaran
yang tergenang dapat terbentuk secara akibat aktivitas manusia.
alami maupun buatan. Air perairan danau Data morfometri sangat diperlukan
umumnya jernih dan keberadaan tumbuhan dalam menentukan lapisan danau dan dapat
air terbatas hanya pada bagian tepi danau. juga mengetahui seberapa besar
Morfometri merupakan cabang ilmu kemampuan danau dalam pemanfaatan
limnologi yang membahas tentang yang dilakukan oleh manusia, untuk
pengukuran kenampakan bentuk suatu mengetahui terjadinya pendangkalan dan
daerah perairan. Perairan dikatakan bertipe beberapa indeks tingkat kesuburan perairan,
danau apabila perairan tersebut memiliki memberikan informasi berupa kedalaman
luas mulai dari <1 Km2 - 1 juta Km2. perairan, bentuk danau, penetrasi cahaya
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya dan perkembangan volume danau.
sumberdaya perairan danau dapat
2

Danau Martubung Indah adalah oleh Badan Geospasial instansi terkait.


sebuah danau buatan yang berlokasi di Penentuan stasiun pengambilan data
tengah kawasan perumahan PERUMNAS hidromorfologi dengan menggunakan
Griya Martubung Kecamatan Medan metode purposive sampling dilakukan
Labuhan. Danau Martubung Indah pada outlet danau, inlet danau, bagian
dimanfaatkan beragam aktifitas seperti pinggiran danau yang bersudut, tengah
wisata, pertanian, pembuangan limbah danau dan keliling danau.
rumah tangga dan Keramba Jaring Apung
(KJA) sehingga perlu dilakukan penelitian Prosedur Penelitian
ini untuk mengkaji mengenai aspek Morfometri
hidrologi dan morfologi Danau Langkah kerja awal dalam
Martubung Indah. pengambilan data morfometri yaitu
pengukuran dimensi permukaan dilakukan
METODE PENELITIAN dengan cara mengelilingi keseluruhan
Waktu dan Tempat Penelitian pinggiran danau dengan menggunakan
Penelitian dilaksanakan pada alat GPS (Global Positioning System).
bulan Mei sampai dengan Juni 2016 di Pengukuran dimensi bawah permukaan
Kecamatan Medan Labuhan, Provinsi dilakukan dengan cara mengambil titik
Sumatera Utara. koordinat pada satu titik dan mengukur
kedalaman dengan tali pemberat berskala
Alat dan Bahan dibantu dengan menggunakan rakit kecil.
Alat-alat yang digunakan dalam Hidrologi
penelitian ini adalah GPS (Global Langkah kerja dalam
Positioning System), tali skala dengan pengambilan data hidrologi yaitu
pemberat, alat tulis, sechi disk, bola duga, mengukur debit inlet dan outlet danau
stopwatch, laptop, coolbox, tali plastik, dengan mengukur kecepatan arus dengan
lakban, rakit kecil, kertas label, botol bola duga dan menghitung luas
sampel, kamera digital, dan peralatan penampang dari tiap-tiap outlet dan inlet
analisa kualitas air seperti thermometer, pada danau.
pH meter. Parameter Kualitas Air
Bahan yang digunakan adalah Pengukuran parameter fisika
Software Surfer 8, Software ArcMap dan kimia air dilakukan pada saat
data titik koordinat Danau Martubung pengambilan sampel air secara lansung
Indah. pada empat stasiun berbeda selama
penelitian dengan interval waktu setiap
Pengumpulan Data dua minggu. Pengukuran parameter fisika
Data yang dikumpulkan dalam kimia dilakukan dengan dua cara, yaitu
penelitian ini berupa data primer dan data secara langsung (in situ) dan secara tidak
sekunder. Data primer yang digunakan langsung (ex situ).
adalah data yang diperoleh dari lapangan
(Observasi) seperti data hidrologi dan Analisis Data
morfometri maupun hasil analisis di Morfometri
Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Aspek morfometri dibedakan atas
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit dimensi permukaan dan dimensi bawah
(BTKLPP) Kelas I Medan untuk data permukaan.
kualitas air.
Data sekunder diambil dari Peta Dimensi Permukaan (Surface Dimension)
Rupa Bumi Indonesia yang dikeluarkan
3

Pengukuran dimensi permukaan danau


mengacu kepada Hakanson (1981) sebagai
berikut:
1. Panjang maksimum (Lmax dinyatakan 7. Indeks perkembangan garis tepi (SDI,
dalam meter) diperoleh dengan cara tanpa satuan) menggunakan hubungan
mengukur jarak antara dua titik terjauh antara SL dengan luas permukaan.
pada permukaan tepi danau dapat Perhitungan nilai SDI diperoleh
melalui pulau-pulau dan daratan pada melalui persamaan (Hakanson, 1981)
danau.
2. Panjang maksimum efektif (Le
dinyatakan dalam meter) diperoleh
dengan mengukur jarak terjauh antara
dua titik di tepi permukaan danau tidak Keterangan:
dapat melalui pulau-pulau ataupun SDI>1 : bentuk badan perairan
daratan pada danau. Lmax = Le apabila tidak beraturan
tidak terdapat pulau maupun daratan SDI≤1 : bentuk badan perairan
pada danau. beraturan
3. Lebar maksimum (Wmax dinyatakan 8. Panjang garis keliling danau
dalam meter) diperoleh dengan (dinyatakan dalam meter) dapat di
mengukur jarak dua titik terjauh pada ukur dari peta bathimetri dengan
tepi permukaan danau yang ditarik menggunakan Software Arc Map.
tegak lurus terhadap Lmax. Pengukuran dapat menggunakan tools
4. Lebar maksimum efektif (We measure dengan menarik garis dari
dinyatakan dalam meter) diperoleh sudut tepi peta bathimetri sepanjang
dengan mengukur jarak dua titik garis keliling danau hingga
terjauh pada tepi permukaan danau membentuk polygon. Nilai panjang
ditarik tegak lurus terhadap Le. garis keliling akan terlihat pada
5. Luas permukaan (Ao dinyatakan kolom length dengan satuan yang
dalam Ha, Km2 atau m2) merupakan telah ditentukan.
luas wilayah permukaan danau,
nilainya akan bervariasi tergantung Dimensi Bawah Permukaan
pada musim. Pengukuran luas (Subsurface Dimension)
permukaan dari peta bathimetri Pengukuran dimensi bawah
menghitung luas polygon dengan permukaan mengacu kepada Hakanson
menggunakan program Arc Map. (1981), sebagai berikut:
Pengukuran menggunakan rumus luas 1. Kedalaman rata-rata (Z dinyatakan
persegi panjang: dalam meter), Volume dibagi dengan
Ao = Lmax x Wmax luas permukaan.
Keterangan:
Lmax = Panjang Maksimum
Wmax = Lebar Maksimum 2. Kedalaman maksimum (Zm
6. Lebar rata-rata (W dinyatakan dalam dinyatakan dalam meter) merupakan
meter) merupakan rasio antara luas kedalaman suatu danau pada titik
permukaan danau (Ao dalam m2) terdalam. Pengukuran secara
dengan panjang maksimum ( Lmax langsung dapat dilakukan dengan
dalam meter). Perhitungan nilai lebar menggunakan tali berskala dengan
rata-rata (W) danau mengacu kepada diberikan pemberatdibawahnya dan
Hakanson (1981). secara tidak langsung dapat dibaca
4

pada kontur kedalaman peta dangkal, pada akhirnya


bathimetri. mempengaruhi nilai kekeruhan,
3. Kedalaman relative (Zr dinyatakan aktivitas biologi, kedalaman
dalam meter) adalah rasio antara Zm penetrasi cahaya, kelimpahan
dengan diameter rata-rata permukaan biota dan produktivitas biologi.
danau. Perhitungan kedalaman relatif
dalam bentuk persamaan:

Keterangan:
S : Kemiringan rata-rata (%)
L : Panjang garis keliling dari
Keterangan: masing-masing kontur (m)
Zr<2% : mudah mengalami n : Jumlah kontur pada peta
pengaadukan Dm : Kedalaman maksimum
Zr≥2% : tidak mudah (m)
mengalami pengadukan Ao : Luas permukaan (m2)
4. Perkembanagan volume danau (VD
tanpa satuan) merupakan ukuran yang Hidrologi
menggambarkan bentuk dasar danau 1. Debit (Discharge) dinyatakan
secara umum. Diperoleh melalui sebagi volume yang mengalir
persamaan: pada selang waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam
satuan m3/detik. Diperoleh
melalui persamaan:
Keterangan:
Ao : Luas permukaan air (m2) Keterangan:
Z : Kedalaman rata-rata (m) Q : Debit Air (m3/detik)
Zm : Kedalaman maksimum (m) A : Luas penampang saluran air
Apabila VD>1, maka dasar (m2)
perairan relative rata.Jika nilai V : Kecepatan arus (m/detik)
VD≤1, maka dasar perairan 2. Residence time atau waktu tinggal
berbentuk seperti kerucut. air (satuannya dalam jam atau
5. Volume total air danau (V dinyatakan hari). Perhitungan Residence time
dalam m3) merupakan perkalian adalah sebagai berikut:
antara luas permukaan (m2) dengan
kedalaman rata-rata (m). ditentukan
oleh asumsi bahwa pada umumnya Keterangan:
danau berbentuk kerucut dengan Rt : Waktu tinggal air (jam
volume total danau merupakan atau hari)
penjumlahan dari setiap lapisan atau Vtot : Volume total (m3)
kontur. Diperoleh melalui persamaan: Qrat : Debit rata-rata
(m3/detik)
3. Morpho Edaphic Index (MEI)
merupakan parameter yang umum
6. dipakai untuk memprediksi potensi
6. Kemiringan rata-rata (Mean hasil suatu perairan dengan rumus
slope), dapat menggambarkan sebagai berikut:
karakteristik perairan yang
5

Peta Bathimetri
Layout peta Bathimetri Danau
Martubung Indah diolah dengan
Nilai MEI berkisar antara 0 – 30 menggunakan Software Arc Map dapat
maka dinyatakan sebagai perairan yang dilihat pada Gambar 1. Layout peta garis
berproduktivitas tinggi. Apabila nilai MEI kontur Danau Martubung Indah yang
semakin tinggi maka produktivitas diolah dengan menggunakan Software
perairan semakin rendah. Surfer 8 dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Layout kedalaman bathimetri secara 3D
dapat dilihat pada Gambar 3.
Hasil

Gambar 1. Layout peta bathimetri Danau Martubung Indah


Keterangan:
Lmax (Panjang maksimum) = 509,44 meter.
Le (Panjang maksimum efektif) = 498,11 meter.
Wmax (Lebar maksimum) = 197,34 meter.
We (Lebar maksimum efektif) = 195 meter.
6

Gambar 2. Layout Peta Kontur Danau Martubung Indah Kecamatan Medan


Labuhan

Dari tampilan gambar layout isodepth diatas menunjukkan garis kontur


yang saling terhubung dengan area-area yang memiliki kedalaman yang sama
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kedalaman bathimetri secara 3D.

Gambar 3. Layout Bathimetri 3D Danau Martubung Indah Kecamatan Medan


Labuhan
7

Dimensi Permukaan kekeruhan yaitu 102,17 NTU; 72,7 NTU;


Hasil pengukuran di lapangan secara 35,3 NTU, nilai kecerahan cahaya yaitu
langsung didapatkan bahwa Danau 0,15 m; 0,35 m; 0,55 m dan nilai
Martubung Indah memiliki luas 100.532,88 konduktivitas (DHL) secara berturut-turut
m2, dengan panjang maksimum 509,44 m, yaitu 1036,75 µmhos; 691,75 µmhos;
Lebar Maksimum 197,34 m, dan Panjang 807,75 µmhos. Hasil pengukuran
Keliling danau 1.301,52 m. Data yang lebih parameter kimia yang didapat secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. berturut-turut mulai dari bulan Mei
sampai Juni 2016 yaitu untuk nilai nitrat
Dimensi Bawah Permukaan (NO3) yaitu <0,5, posphat (PO4) 1,13
Berdasarkan hasil pengukuran di mg/l; 0,53 mg/l; 0,55 mg/l; pH yaitu 6,5;
lapangan secara langsung didapatkan 6,5; 6,9. Data parameter fisika kimia yang
bahwa kedalaman rata-rata danau diperoleh secara lengkap dapat dilihat
Martubung Indah adalah 0,81 m dengan pada Tabel 3.
kedalaman maksimum 1,5 m. Volume air
danau Martubung Indah adalah 68.657,77 Pembahasan
m3 dengan masa tinggal air (Residence Dimensi Permukaan
Time) selama 794 – 795 hari, dan Berdasarkan hasil pengukuran
memiliki kemiringan rata-rata 0,79 %. morfometri Danau Martubung Indah
Data selengkapnya dapat dilihat pada (DMI) menggunakan Software ArcMap
Tabel 2. diperoleh luas permukaan (Ao) sebesar
100.532,88 m2 dengan garis tepi (Sl)
Parameter Fisika Kimia sebesar 1.301,52 m sehingga diperoleh
Hasil pengukuran parameter fisika Indeks perkembangan Danau (SDI)
yang didapat secara berturut-turut mulai sebesar 2,52. Dengan nilai Indeks
dari bulan Mei sampai Juni 2016 yaitu Perkembangan Danau (SDI) sebesar 2,52.
untuk nilai TDS 374,25 mg/L; 239,75
mg/L; 292,5 mg/L, nilai TSS yaitu 344,75
mg/L;191,5 mg/L; 199,25 mg/L, nilai

Tabel 1. Data Dimensi Permukaan


No. Parameter Satuan Nilai
1. Panjang Maksimum (Lmax) m 509,44
2. Panjang Maksimum Efektif (Le) m 498,11
3. Lebar Maksimum (Wmax) m 197,34
4. Lebar Maksimum Efektif (We) m 195
100.
5. Luas Permukaan (Ao) m2 532,88
6. Lebar Rata-Rata (W) m 197,33
7. Indeks Perkembangan Danau (SDI) m 2,52
8. Panjang Keliling Danau (SI) m 1.301,52

Nilai SDI danau ini lebih rendah (Muhtadi, dkk., 2016). DMI memiliki
dibandingkan dengan beberapa danau nilai SDI 2,52 yang menggambarkan
buatan seperti Danau Kelapa gading yang bahwa danau tersebut memiliki bentuk
terletak di Kisaran yang memiliki nilai yang tidak beraturan. DMI memiliki
SDI 3,55 (Ridoan, dkk., 2016) dan lebih volume total 68.657,77 m3. Berdasarkan
tinggi dibandingkan Danau Siombak yang luas dan volume danau tersebut, maka
terletak di Marelan dengan SDI 2,48 dapat dikatakan bahwa Danau Martubung
8

Indah termasuk kedalam danau buatan perkembangan volume danau (Volume


yang berukuran kecil. Development /VD) menggambarkan bentuk
danau secara umum. Perkembangan volume
Dimensi Bawah Permukaan danau yang kurang dari satu akan memiliki
Danau Martubung Indah (DMI) bentuk danau yang kerucut dan
merupakan danau buatan dengan kedalaman perkembangan volume danau yang lebih
rata-rata (Z) 0,81 m. Kedalaman rata-rata DMI besar dari satu memiliki bentuk dengan
termasuk dangkal. Kedalaman maksimum dasar yang rata. Berdasarkan nilai VD DMI
DMI (Zmax) 1,5 m dan kedalaman relatif (Zr) termasuk kedalam danau yang memiliki
0,45%. Menurut Tambunan (2010) kedalaman bentuk dengan dasar yang rata.
relatif dapat mengambarkan stabilitas Debit air yang keluar dari bulan Mei
stratifikasi. Perairan yang memiliki kedalaman hingga Juni berturut-turut 0,09 L/s; 0,001
relatif yang kurang dari 2% akan mudah L/s; dan 0,001 L/s. Dari hasil perhitungan
mengalami pengadukan sedangkan perairan Residence Time diperoleh bahwa Danau
yang memiliki kedalaman relatif lebih besar Martubung Indah memiliki RT selama ±
dari 4% memiliki stabilitas sratifikasi yang 794 – 795 hari yang memungkinkan
tinggi. Nilai Zr DMI adalah 0,45% yang pengendapan unsur hara yang cukup lama
berarti bahwa danau ini akan mudah pada dasar perairan. Berdasarkan nilai RT
mengalami pengadukan. yang di dapat, maka debit air yang keluar
Nilai kemiringan rata-rata danau adalah dari dalam Danau Martubung Indah
0,79% dengan perkembangan volume termasuk kedalam kategori arus air lambat.
danau 1,62. Menurut Tambunan (2010),

Tabel 2. Data Dimensi Bawah Permukaan


No. Parameter Minggu Ke Satuan Nilai
1. Kedalaman Rata-Rata (Z) m 0,81
2. Kedalaman Maksimum (Zm) m 1,5
3. Kedalaman Relatif (Zr) % 0,45
Perkembangan Volume Danau
4. (VD) 1,62
5. Volume Total (Vtot) m3 68.657,77
6. Debit Air (Q) I 0,09
II 0,10
III m3/detik 0,16
7. Residence Time (RT) Hari 794 – 795
8. Kemiringan Rata-Rata % 0,79
9. Morpho Edapic Index (MEI) I 1279,93
II 854,01
III µmhos/cm2 997,2

Parameter Fisika dan Kimia adalah kikisan tanah atau erosi tanah yang
Nilai TDS yang dihasilkan pada bulan terbawa ke badan air yang mana apabila
Mei hingga Juni 2016 berturut-turut adalah terlalu tinggi akan menghambat proses
374,25 mg/L; 239,75 mg/L; dan 292,5 penetrasi cahaya ke dalam air dan
mg/L seperti terlihat pada Tabel 3. Hasil mengakibatkan terganggunya proses
pengukuran nilai TSS yang diperoleh pada fotosintesis akibatnya produktifitas perairan
bulan Mei sampai Juni 2016 berturut-turut menurun.
yaitu 344,75 mg/L; 191,5 mg/L; dan 199,25
mg/L seperti terlihat pada Tabel 3.
Penyebab TSS di perairan yang utama
9

Tabel 3. Data parameter fisika kimia


Parameter Satuan Nilai
Minggu Ke – 1 Minggu Ke – 2 Minggu Ke – 3
Fisika
o
Suhu C 30 31 31
TDS mg/L 374,25 239,75 292,5
TSS mg/L 344,75 191,5 199,25
Kecerahan M 0,10125 0,35 0,55
Kekeruhan NTU 102,175 72,7 35,3
Konduktifitas µmhos 1036,75 691,75 807,75
Kimia
pH - 6,5 6,5 6,9
Nitrat mg/l <0,5 <0,5 <0,5
Posfat mg/l 1,13 0,53 0,5575

Danau Martubung Indah memiliki nilai menunjukkan bahwa perairan tergolong


konduktivitas yang berkisar antara 691,75 – Hipereutrof karena nilai kecerahan yang
1036,75 µmhos/cm. Perubahan nilai dihasilkan masih berada dibawah 2,5 m.
konduktivitas ini dapat terjadi karena Hal ini sesuai dengan PERMEN LH No. 28
berubahnya konsentrasi dari ion-ion zat Tahun 2009 tentang daya tampung beban
terlarut (yang dalam hal ini mineral-mineral pencemaran air danau dan/ atau waduk.
seperti NaCl) bertambah ataupun Danau Martubung Indah memiliki
berkurang. Jika konsentrasi ionnya turun kandungan Posphat yang berkisar antara
maka konduktifitasnya juga turun yang 0,5375 – 1,135 mg/L dan Nitrat sebesar
berarti DHL nya turun dan begitu pula <0,5 mg/L. Berdasarkan pengukuran nilai
sebaliknya. Menurut Sylvester (1985) kecerahan, nilai Posphat (P) dan Nitrat (N)
menyatakan bahwa batas-batas toleransi yang dapat juga dijadikan sebagai
ikan terhadap DHL dipengaruhi oleh penentuan status trofik. Danau Martubung
kesadahan perairan. Dalam perairan tawar, Indah termasuk kedalam golongan danau
ikan dapat hidup layak apabila nilai Oligotrofik berdasarkan PERMEN LH No.
DHLnya berkisar 150 – 500 µmhos/cm. 28 Tahun 2009 tentang daya tampung
selanjutnya dinyatakan bahwa nilai beban pencemaran air danau dan/ atau
DHLnya diatas 500 µmhos/cm atau lebih, waduk.
ikan tidak dapat bertahan lagi. Dalam
perairan sadah batas maksimum ketahanan Rekomendasi Pengelolaan
ikan dapat lebih tinggi lagi yaitu 2000 Danau Martubung Indah merupakan
µmhos/cm. Berdasarkan hal itu danau yang dimanfaatkan oleh masyarakat
konduktivitas Danau Martubung Indah sebagai penampung limbah rumah tangga,
tidak layak digunakan untuk kegiatan resapan air hujan dan kegiatan rekreasi,
perikanan. agar danau ini dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan maka diperlukan pengelolaan
Status Trofik Danau terhadap danau.
Besarnya penetrasi cahaya yang Beberapa metode yang dapat digunakan
masuk ke perairan dinyatakan sebagai dalam pengelolaan danau ini agar terus
kecerahan yang digambarkan melalui nilai dapat dimanfaatkan adalah:
kedalaman secchi disk. Tingkat kecerahan 1. Menutup area pembuangan sampah umum
di Danau Martubung Indah adalah 0,15 m, yang berada di sekitar danau untuk
0,35 m dan 0,55 m nilai tersebut
10

mengurangi bahan pencemar yang masuk Pusat Penelitian Limnologi LIPI,


ke danau. Cibinong.
2. Melakukan pengerukan di beberapa bagian
danau yang sudah mengalami Alabaster, J. S. dan R. Llyod. 1982. Water
pendangkalan. Quality Criteria for Freshwater
Fish. Food and Agriculture
Kesimpulan dan Saran Organization of The United
Kesimpulan Nation. Butterworths. London.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Aspek hidromorfometri Danau Martubung Amalia, F. J. 2010. Pendugaan Status
Indah adalah memiliki luas 100.532,88 m2 Kesuburan Perairan DanauLido,
panjang maksimum 509,44 m. Lebar Bogor, Jawa Barat, Melalui
maksimum 197,34 m, dan panjang keliling BeberapaPendekatan. [Skripsi].
danau 1.301,52 m. Kedalaman rata-rata Institut Pertanian Bogor, Bogor.
danau 0,81 m, kedalaman maksimum 1,5 m,
dengan kemiringan rata-rata 0,79%. Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi
Kapasitas air di Danau Martubung Indah Studi Tentang Ekosistem Air
Kecamatan Medan Labuhan memiliki Daratan. USU Press, Medan.
volume air danau yang dapat dimanfaatkan
sebanyak 68.657,77 m3 dengan waktu Chrismada, T. 2011. Volume Sel
tinggal air sekitar 794 – 795 hari. Fitoplankton. Warta Limnologi
2. Parameter kualitas fisika kimia perairan N0.46/Tahun XXIV. ISSN 0251-
Danau Martubung Indah memiliki rata-rata 5168.
Suhu adalah 31,5°C, Total Dissolved Solid
(TDS) 292,5 mg/L, Total Susspensed Solid Cole GA. 1983. Textbook of Limnology.
(TSS) 245,16 mg/L, Kecerahan 0,35 m, Third Edition. Waveland Press.
Kekeruhan 70,05 NTU, Daya Hantar Listrik Illinios, USA. 401p
(DHL) 845,41 µmhos, Nitrat (NO3) <0,5
mg/L dan Posfat (PO4) 0,73 mg/L. Danau Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi
Martubung Indah termasuk kedalam Pengelolaan Sumber Daya dan
golongan danau Oligotrophic berdasarkan Lingkungan Perairan. Penerbit
PERMEN LH No. 28 Tahun 2009 tentang Kanisius, Yogyakarta.
daya tampung beban pencemaran air danau
dan/ atau waduk. Fauzi, M., Rispiningtati dan A.P.
Hendrawan.2014.Kajian
Saran Kemampuan Maksimum Danau
Sebaiknya dilakukan monitoring Sentani DalamMereduksi Banjir di
pemetaan bathimetri di Danau Martubung DAS Sentani.Program Magister
Indah untuk mengetahui pengaruh laju Teknik Pengairan. Universitas
sedimentasi pada beberapa bagian danau Brawijaya, Palembang.
agar dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan. Hakanson, L. 1981. A Manual of Lake
Morphometry. National Swedish
Daftar Pustaka Environment Protection Board,
Aisyah, S dan L.Subehi. 2012. Pengukuran New York.
dan Evaluasi Kualitas Air Dalam
Rangka Mendukung Pengelolaan Indrayani, E., K. H. Nitimulyo., S.
Perikanan di Danau Limboto. Hadisusanto dan Rustadi. 2015.
11

Peta bathimetri Danau Sentani Tampung Beban Pencemaran Air


Papua. Depik. Vol 4(3): 116 – 120. Danau dan/ atau Waduk.

Latifah, D., A. N. Anna dan A. A. Sigit. Pratiwi, N. T. M., E. M. Adiwilaga., J.


2014. Analisis Daya Hantar Basmi., M. Krisanti., O. Hadijah
Listrik (DHL) Airtanah Asin dan dan P. K. Wulandari. 2007. Status
Dampak Pada Peralatan Rumah Limnologi Situ Cilala Mengacu
Tangga di Kecamatan Grogol. pada Kondisi Parameter Fisika,
Publikasi Ilmiah. Fakultas Kimia, dan Biologi Perairan.
Geografi. Universitas Jurnal Perikanan, Vol 9 (1): 82–94.
Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta. Pribadi, M. A. 2005. Evaluasi Kualitas Air
Sungai Way Sulan Kecil
Lukman dan I. Ridwansyah. 2010. Kajian Kabupaten Lampung Selatan.
Kondisi Morfometri dan Beberapa [Skripsi] Fakultas Kehutanan.
Parameter Stratifikasi Perairan Institut pertanian Bogor, Bogor.
Danau Toba. Jurnal LIMNOTEK.
Vol 17 (2): 158 – 170. Ridoan, R. 2016. Kajian Hidromorfologi
Danau Kelapa Gading Di Kisaran
Muhtadi, A., Yunasfi., R. Leidonald., S. Naga Kecamatan Kisaran Timur
D. Sandy., A. Junaidy dan A. T. Kabupaten Asahan Provinsi
Daulay. 2016. Status Limnologis Sumatera Utara. [Skripsi] Fakultas
Danau Siombak, Medan, Sumatera Pertanian universitas Sumatera
Utara. Jurnal Oseanologi dan Utara, Medan.
Limnologi di Indonesia. Vol 1 (1):
39 – 55. Rostianingsih, S dan K. Gunadi. 2004.
Pemodelan Peta Topografi Ke
Nasution, A. K. A. 2008. Penentuan Objek Tiga Dimensi. Jurnal
Kekeruhan Pada Air Reservoir di Informatika. Vol 5 (1): 14 – 21.
PDAM Tietanadi Instalasi
Pengolahan Air Sunggal Medan Santoso, A. D. 2008. Studi Penentuan
Metode Turbidimetri. Fakultas Produktivitas Danau Buatan
Matetamatika dan Ilmu dengan MEI (Morphoedaphic
Pengetahuan Alam. Universitas Index) Analysis.Jurnal Hidrosfir
Sumatera Utara, Medan. Indonesia. Vol 3(2): 81 – 86.

Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut, Soeprobowati, T. R. 2012. PetaBathimetri


Suatu Pendekatan Ekologis. DanauRawapening. Jurnal
Penerjemah: H.Muhammad BIOMA. Vol 14(2):75 – 78.
Eidman. PT Gramedia Pustaka.
Jakarta. Susilowati, E. 2007.Struktur Komunitas
Makrozoobenthos Sebagai
Odum, E. P. 1971. Fundamental of Indikator Biologi Perairan di Hulu
Ecology.Third Edition. Sungai Cisadane Bogor. [Skripsi]
Philadelphia: W. B Saunders Co. Fakultas perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor,
Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup Bogor.
No. 28 Tahun 2009. Daya
12

Straskraba, M. dan J. G. Tundisi. 1999.


Guidelines of Lake Menagement
Vol. 9. International Lake
Environment Committee
Foundation. Shiga. Jepang.

Tambunan, F. 2010. Daya Dukung


Perairan Danau LidoBerkaitan
dengan Pemanfaatannya untuk
Kegiatan Budidaya Perikanan
Sistem Keramba Jaring Apung.
[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.

Wetzel, R. G. 1983. Limnology Second


Edition. W.B Sounders Company.
Philadelphia.

Вам также может понравиться