Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
The research of sodium lauryl ether sulfate at concentrations of 10%, 15%, and 20% as a detergent
ingredient in the manufacture of dog shampoo with ingredient such as deltamethrin 0.6% has been
conducted. This research was conducted to determine the influence of sodium lauryl ether sulfate at
concentrations of 10%, 15%, and 20% of clean power and the height of foam dog shampoo and determine
the most optimum formula. The resulting preparation was examined include clean power, foam height, foam
stability, viscosity, and percent solid. Data were statistically analyzed using one way ANOVA to determine
the influence of sodium lauryl ether sulfate to each tests and LSD (Least Significant Difference) test to
determine which formula was different than the other to each test at 95% confidence level.
The test results showed that the increase in sodium lauryl ether sulfate at concentrations of 10%, 15%,
20% was not influenced the clean power, foam height, foam stability, and viscosity (p>0.05), while the
percent solids was significant influenced (p<0.05) with very strong positif correlation coefficient (r=0.999).
Through this study concluded that the variation of the concentration of sodium lauryl ether sulfate at
concentrations of 10%, 15%, 20% was not influenced to the clean power and height of foam. In general
formula I which concentration of sodium lauryl ether sulfate 10%) is the most optimum formula dog
shampoo with ingredient such as deltamethrin 0.6%.
Key words : dog shampoo, detergent, sodium lauryl ether sulfate, clean power, the height of foam
Dari gambar 2 dapat dilihat viskositas dari Gambar 3. Perbandingan Persen Padatan Formula Uji dan
Produk Acuan
masing-masing formula uji dan viskositas produk
acuan. Untuk melihat pengaruh sodium lauryl ether
sulfate pada konsentrasi 10%, 15%, dan 20%
terhadap viskositas, dilakukan uji ANOVA satu arah.
Sesuai hasil SPSS for windows 17.0 menggunakan
analisis varian (ANOVA) satu arah dengan taraf
kepercayaan 95%, tidak ada perbedaan bermakna
antara viskositas masing-masing formula uji akibat
dari variasi konsentrasi sodium lauryl ether sulfate
(p>0,05) yang berarti variasi konsentrasi sodium
lauryl ether sulfate tidak memberikan pengaruh
terhadap viskositas sampo anjing.
Menurut Hargreaves (2003), peningkatan
konsentrasi bahan surfaktan dapat mempengaruhi Gambar 4. Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi Sodium
konformasi misel yang terbentuk. Bentuk misel yang Lauryl Ether Sulfate terhadap Persen Padatan
paling sederhana adalah bentuk bulat, akibat adanya
peningkatan konsentrasi surfaktan bentuk misel dapat Dari gambar 3, dapat dilihat persen padatan dari
berubah menjadi bentuk batang dimana perubahan masing-masing formula uji, dimana persen padatan
bentuk misel dari bulat ke batang ditandai dengan dari masing-masing formula uji meningkat sesuai
adanya peningkatan viskositas. Peningkatan dengan peningkatan konsentrasi dari sodium lauryl
konsentrasi sodium lauryl ether sulfate hingga 20 ether sulfate. Sesuai hasil SPSS for windows 17.0
persen pada formula, membentuk misel bulat menggunakan ANOVA one way dengan taraf
(Kirchheimer, 2010), sehingga tidak terjadi kepercayaan 95%, ada perbedaan bermakna antara
peningkatan viskositas pada variasi formula uji persen padatan masing-masing formula uji akibat
dari variasi konsentrasi sodium lauryl ether sulfate
(p>0,05) yang berarti variasi konsentrasi sodium
lauryl ether sulfate memberikan pengaruh terhadap
persen padatan sampo anjing. Dimana sesuai analisis
LSD, formula I berbeda bermakna dengan formula II
dan formula III, formula II berbeda bermakna dengan
formula III.
Berdasarkan gambar 4, dapat diketahui bahwa
nilai persen padatan dari formula sampo meningkat
seiring dengan peningkatan konsentrasi sodium
lauryl ether sulfate. Hal ini ditunjukkan dengan
persamaan linier antara konsentrasi sodium lauryl Gambar 5. Perbandingan Daya Bersih Formula Uji dan Produk
Acuan
ether sulfate terhadap persen padatan adalah y= 4,88x
+ 9,42 dengan nilai r = 0,999. Harga r menunjukkan
hubungan korelasi positif yang sangat kuat antara Dari gambar 5, dapat dilihat daya bersih dari
konsentrasi sodium lauryl ether sulfate dengan persen masing-masing formula uji dan daya bersih produk
padatan dari sediaan sampo anjing (0,75<r<1). Hal acuan. Untuk melihat pengaruh sodium lauryl ether
ini bermakna, dengan sedikit peningkatan konsentrasi sulfate pada konsentrasi 10%, 15%, dan 20%
sodium lauryl ether sulfate pada sediaan sampo maka terhadap daya bersih, dilakukan uji ANOVA one
akan meningkatkan nilai persen padatan dari sediaan way. Sesuai hasil SPSS for windows 17.0
sampo tersebut. menggunakan analisis varian ANOVA one way
Menurut Arif (tt), jika sampo mengandung dengan taraf kepercayaan 95%, tidak ada perbedaan
20% padatan total, surfaktan primer seperti sodium bermakna antara daya bersih masing-masing
lauryl ether sulfate dapat memberikan kontribusi formula uji akibat dari variasi konsentrasi sodium
hingga 10-15% dari total padatan formula. Sisa dari lauryl ether sulfate (p>0,05) yang berarti variasi
padat berasal dari surfaktan sekunder, garam, bahan konsentrasi sodium lauryl ether sulfate tidak
kecil seperti pengawet, parfum, pewarna, dan aditif memberikan pengaruh terhadap daya bersih sampo
khusus (vitamin, protein, ekstrak herbal, dll). anjing.
Akibatnya semakin tinggi konsentrasi sodium lauryl Peningkatan konsentrasi sodium lauryl ether
ether sulfate pada formula uji menyebabkan sulfate sebagai deterjen dapat meningkatkan jumlah
kandungan padatannya juga akan semakin besar. pengikatan dan pengangkatan kotoran. Dalam hal ini
Berdasarkan tabel 4.4 persen padatan yang dihasilkan deterjen merupakan material atau produk yang
masing-masing formula uji dan produk acuan berfungsi untuk mengangkat atau mengikat kotoran
memiliki persen padatan dibawah 30%. dari suatu permukaan (Showell, 2006). Namun,
peningkatan konsentrasi sodium lauryl ether sulfate
3. Pengaruh Variasi Konsentrasi Sodium Lauryl membuat persen padatan pada sampo meningkat.
Ether Sulfate Terhadap Daya Bersih dan Menurut Arif (tt), jika sampo mengandung 20%
Ketinggian Busa Sediaan Sampo padatan total, surfaktan primer seperti sodium lauryl
3.1 Pengujian Daya Bersih ether sulfate dapat memberikan kontribusi hingga
Fungsi utama dari sampo adalah untuk 10-15% dari total padatan formula. Jika sampo
membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran memiliki terlalu banyak padatan maka sampo akan
yang melekat sehingga faktor daya bersih merupakan sulit untuk dibilas (Kumor, 2010).
hal penting dari suatu produk sampo (Permono, 3.2 Pengujian Ketinggian Busa
2002). Uji ini dilakukan untuk melihat kemampuan Salah satu daya tarik dari sediaan sampo adalah
dari formula uji dalam membersihkan kotoran yang kandungan busanya. Sampo harus membentuk busa
terdapat pada rambut. yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut
Tabel 7. Daya Bersih Formula Uji dan Produk Acuan (dalam %) dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan
Produk
Formula I Formula II Formula III
air. Selain itu pernyataan tersebut juga didukung
Acuan oleh perilaku konsumen yang menunjukkan bahwa
± 68,50 ±
59,50 ± 2,56 58,83 ± 2,91 57,33 ± 4,33 mereka akan merasa puas jika sampo yang mereka
SD 0,67
Keterangan: Formula I = Formula uji yang mengandung 10% sodium gunakan menghasilkan busa yang banyak (Permono,
lauryl ether sulfate
Formula II = Formula uji yang mengandung 15% sodium
2002).Uji ketinggian busa dilakukan untuk melihat
lauryl ether sulfate jumlah busa yang dihasilkan pada formula uji.
Formula III = Formula uji yang mengandung 20% sodium
lauryl ether sulfate
Tabel 8. Ketinggian Busa Formula Uji dan Produk Acuan masing-masing pengujian yaitu pengujian daya
(dalam cm) bersih, ketinggian busa, stabilitas busa, dan
Produk
Formula I Formula II Formula III viskositas yang dihasilkan dari formula I, II, dan III
Acuan
±
1,27 ± 0,06 2,00 ± 0,10 2,03 ± 0,06 1,97 ± 0,06 memiliki nilai yang tidak berbeda bermakna.
SD
Sedangkan dari hasil pengujian persen padatan, ada
Keterangan: Formula I = Formula uji yang mengandung 10% sodium
lauryl ether sulfate perbedaan bermakna antara nilai persen padatan
Formula II = Formula uji yang mengandung 15% sodium masing-masing formula uji. Dimana formula yang
lauryl ether sulfate
Formula III = Formula uji yang mengandung 20% sodium
memiliki nilai persen padatan yang paling rendah
lauryl ether sulfate yaitu formula I (konsentrasi sodium lauryl ether
sulfate 10%). Sehingga dapat diketahui bahwa
sediaan sampo dari formula I (konsentrasi sodium
lauryl ether sulfate 10%) lebih mudah dibilas dan
lebih sedikit meninggalkan sisa pada rambut dan
kulit kepala.
Dengan demikian dapat ditentukan bahwa
formula sampo anjing berbahan aktif deltametrin
0,6% yang optimum adalah formula I yang
mengandung sodium lauryl ether sulfate 10%.
SIMPULAN
Peningkatan sodium lauryl ether sulfate pada
Gambar 6. Perbandingan Ketinggian Busa Formula Uji dan konsentrasi 10%, 15%, 20% tidak memberikan
Produk Acuan
pengaruh terhadap daya bersih, ketinggian busa
Dari gambar 6, dapat dilihat ketinggian busa dari pada sampo anjing dengan bahan obat deltametrin
masing-masing formula uji dan ketinggian busa 0,6%. Formula uji yang mengandung sodium lauryl
produk acuan. Untuk melihat pengaruh sodium lauryl ether sulfate 10% merupakan formula yang paling
ether sulfate pada konsentrasi 10%, 15%, dan 20% optimum dari hasil pengujian terhadap daya bersih,
terhadap ketinggian busa, dilakukan uji ANOVA one ketinggian busa, stabilitas busa, viskositas, dan
way. Sesuai hasil SPSS for windows 17.0 persen padatan pada sampo anjing dengan bahan
menggunakan ANOVA one way dengan taraf obat deltametrin 0,6 %.
kepercayaan 95%, tidak ada perbedaan bermakna
antara ketinggian busa masing-masing formula uji SARAN
akibat dari variasi konsentrasi sodium lauryl ether Perlu dilakukan uji stabilitas fisik sediaan
sulfate (p>0,05) yang berarti variasi konsentrasi sampo anjing, uji iritasi terhadap kulit, uji efektifitas
sodium lauryl ether sulfate tidak memberikan terhadap kutu anjing pada sediaan sampo yang
pengaruh terhadap ketinggian busa sampo anjing. menggunakan bahan deterjen sodium lauryl ether
Menurut literatur, busa adalah dispersi gas dalam sulfate dengan bahan obat deltametrin 0,6%.
cairan di mana hanya ada sejumlah kecil cairan
dibandingkan dengan volume gas. Untuk DAFTAR PUSTAKA
menghasilkan busa, tegangan permukaan cairan harus Aghel, N., Eskandar M., Azadeh R. D. 2006.
dikurangi. Setiap ruang gas memiliki dinding yang Formulation of a Herbal Shampoo using
terdiri dari lapisan tipis air dengan molekul surfaktan Total Saponins of Acanthophyllum
teradsorpsi di permukaan (anonim, 2003). Apabila squarrosum. Ahwaz, Iran : School of
lapisan air dengan surfaktan yang teradsopsi di Pharmacy Shaheed Beheshti University of
permukaan telah jenuh, molekul surfaktan yang lain Medical Sciences and Health
tidak dapat masuk ke dalamnya (Joseph, 1997). Services.Anonim. 2000. Material Safety Data
Tidak adanya perbedaan bermakna terhadap Sheet Sodium Lauryl Ether Sulfate. China:
ketinggian busa pada masing-masing formula uji Chemtrade International
diduga karena jumlah surfaktan yang teradsorpsi di
permukaan pada lapisan air jumlahnya sama sehingga Anonim. 2003. Calcium Chloride Handbook: A
ketinggian busa yang dihasilkan pada masing-masing Guide to Properties, Forms, Storage and
formula tidak berbeda bermakna. Handling. USA: The Dow Chemical
Company.
4. Penentuan Formula Optimum
Berdasarkan analisis secara statistik Anonim. 2009. Sodium Lauryl Ether Sulfate. (serial
menggunakan ANOVA one way dengan taraf online), (cited 2009 Sep, 15). Available from:
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa nilai dari www.chemicalland21.com
Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Hargreaves, T. 2003. Surfactants: the ubiquitous
Farmasi, Edisi IV. Jakarta: Universitas amphiphiles (serial online), (cited 2010
Indonesia Press May, 27). Available from: www .rsc.org / ...
/ Issue / 2003 / July /amphiphiles.asp.
Arif, S. tt. Technical Bulletin: Hair Shampoos The
science & art of formulation. (serial online), Harry. 2008. Teori tentang sampo. (serial online),
(cited 2010 Juli,19). Available from : (cited 2009 Sep, 2). Available from:
www.pilotchemical.com www.medicafarma.blogspot.com
Behn, S., Taylor A.K., Owen S.C., Weller P.J., Singh Isbell, T. A., Thomas P. A., John A. D. 2000.
K.K. 2005. Sodium Lauryl Sulfate, Glyseryl Shampoos and Conditioners Containing
Monostearate, Propilen Glikol, Alpha Estolides. USA: United States Patent
Tocopherol, Water and Xanthan Gum. In: -
Arthur H.K., editor. Handbook of Jones, L. M.1964. Veterinary Pharmacology and
Pharmaceuticals Excipients 3rd Ed. London- Therapeutics. USA: lowa State University
United Kingdom: Pharmaceutical Press. 487- Press
480, 223-225, 18-21, 286-288, 580-584, 85-
87. Joseph, D. D. 1997. Understanding foams &
foaming. USA:University of Minnesota.
Boyxen, N. 2001. New Generation Euperlan PK
4000. New Oleochemical Based Opacifier Kibbe, A. H.. 2000. Handbook of Pharmaceuticals
Lamesoft TM. Olaj, Szappan, Kozmetika. Excipients. London-United Kingdom:
Pharmaceutical Press.
Bunawan, A. 2008. Kulit dan Bulu Anjing yang
Sehat. (serial online), (cited 2009 Aug, 8). Kirchheimer, S. 2010. What Is the Purpose of
Available from: www.anjingkita.com Sodium Laureth Sulfate?. (serial online),
(serial online), (cited 2010 Nov, 1).
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Available from:
Keempat. Jakarta: Depkes RI. www.livestrong.com/article/what is the
purpose of sodium laureth sulfat
Dharmawan, N. S. 2009. Anjing Bali dan Rabies.
Denpasar: Buku Arti Permono, Ajar. 2002. Kumor, A., Rakesh R. M. 2010. Evaluation Of
Membuat Sampo. Yogyakarta: Puspa Swara Prepared Shampoo Formulations And To
Compare Formulated Shampoo With
Dixon, T. J.,Vernon A.U. 1987. Conditioning Marketed Shampoos. India: International
Shampoo. USA: United States Patent Journal of Pharmaceutical Sciences Review
and Research. (serial online), (cited 2010
Forster D. J., David A. H., Euan S. R. 1992. Mar, 2). Available online at
Shampoo Composition. USA: United States www.globalresearchonline.net
Patent
Lachman, L. 1998. Teori dan Praktek Farmasi
Ghannoum, M., Thomson M., Bowman W., Al- Industri I. Jakarta: Penerbit Universitas
Khalil S. 2008. Mode of Action of The Indonesia.
Antimicrobialcompound 5-bromo-5nitro-1,3-
dioxane (Bronidox). Kuwait: Kuwait Lachman, L. 1998. Teori dan Praktek Farmasi
University, Faculty of Science. Industri II. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Guala, F., Lionetti, N., Merlo, E., Villa, Zschimmer,
G., Schwarz I. T. tt. Enhancement of Wash Levinson, Matthew I. 2009. Handbook of
Resistance and Functionality in Hair Detergents Series Part F :Production,
Colouring by Sodium Methyl Cocoyl Taurate Section: Surfactant Production: Present
and Sodium Myristoyl Sarcosinate based Realities and Future Perspectives. Taylor &
Formulae. Italia: Rigano Laboratories Francis Group, LLC. United States of
America.
Martin, A., James S., Arthur C. 2008. Farmasi Fisik ex2.php?option=com_content&do_pdf=1&i
Edisi 3. Jakarta: UI-Press d=72
Moffat, C., David M. O., Brian W. 2005. Clarke`s
Analysis of Drugs and Poisons. 3rd editions. Tranggono, R. I., Fatma L. 2007. Buku Pegangan
The Pharmaceutical Press. London. Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Moroni, P. 1982. Aloe in Cosmetic Formulation.
Melbourne, Florida : Terry Corp, University Young, A. L., John C. D., Kevin J., Guest J. L.
of Central Florida. Cline, Wendell W. K. 2002. Age, Breed, Sex
and Period Effects on Skin Biophysical
Permono, A. 2002. Membuat Sampo. Yogyakarta: Parameters for Dogs Fed Canned Dog
Puspa Swara. Food. United States of America: American
Society for Nutritional Sciences.
Prajanto, Agus A. 2003. Membuat anjing sehat dan
pintar. Jakarta: agromedia pustaka Zoller, U. 2006. Handbook of Detergents Series
Part E: Application, Section: Applications
Redmon, R. 2001. Super Shampoo Scrubbing of Surfactants in Shampoos. Taylor &
Bubbles Analysis. NTTITM. (serial online), Francis Group, LLC. United States of
(cited 2010 Feb, 19). Available from: http:// America
www.thirteen.org/edonline/ntti/resources/less
ons/.../bubbles_work2.pdf