Вы находитесь на странице: 1из 19

Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

PENGARUH STRATEGI BISNIS TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN


KINERJA PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Jenis Sesi Paper: Full Paper

Asiah Izzati Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si.,


Mahasiswi Program Studi S1 Ak., CMA., CA
Akuntansi-Fakultas Ekonomi dan Departemen Akuntansi-Fakultas
Bisnis-Universitas Airlangga Ekonomi dan Bisnis-Universitas
Email: izzatiasiah@gmail..com Airlangga
Email: agustia.dian@yahoo.com

ABSTRACT : This research was conducted to examine the effect of business strategy to

earning management and firm performance as an intervening variable. Business strategies

defined as a basic, specif character of the firm’s information environments. This study was

using the concept of Miles and Snow (1978) regarding the business strategy which stated that

prospector and defender is extremely different strategy. Three proxies which used to define

business strategy are employee to total sales (EMPSAL), ratio of capital expenditure to total

asset (CAPTA) and dividend payout ratio (DPR). The firm performance is measured by

profitability ratio using return on asset (ROA). Earning management is measured discretionary

accruals. The population in this reseach are all the manufacturing companies listed on the

Stock Exchange in 2012-2014. Determination of the sample is done by using purposive

sampling method and acquired 39 companies. Selection of sample types prospector and

defender analyzed by using cluster analysis. Data were tested by using path analysis with 5%

level of confidence and using SPSS 21. The result of this study indicate that (1) business

strategy effect firm performance, (2) firm performance showed no significant effect to earning

management, (3) business strategy effect earning management.

Keywords: business strategy, firm performance, earning management

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

ABSTRAK : Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh strategi bisnis terhadap

manajemen laba dengan kinerja perusahaan sebagai variabel intervening. Strategi bisnis itu

seperti sebuah dasar, karakteristik spesifik perusahaan dari informasi lingkungan

perusahaan.Penelitian ini menggunakan konsep Miles & Snow (1978) dalam menentukan

strategi bisnis yang menyebutkan bahwa prospector dan defender adalah strategi yang ekstrim

berbeda. Proksi yang dipakai untuk menentukan strategi bisnis yaitu jumlah karyawan terhadap

total penjualan (EMPSAL), rasio capital expenditure terhadap total aset (CAPTA) dan

dividend payout ratio (DPR). Kinerja perusahaan di ukur dengan rasio profitabilitas

menggunakan return on asset (ROA). Manajemen laba di ukur dengan akrual diskresioner.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014. Penentuan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling dan diperoleh 39 perusahaan. Pengelompokan perusahaan berstrategi

prospector dan defender di analisis menggunakan Cluster Analysis. Data diuji menggunakan

pengujian Path Analysis dengan tingkat kepercayaan 5% dan menggunakan bantuan SPSS 21.

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) strategi bisnis berpengaruh terhadap kinerja perusahaan,

(2) kinerja perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba, (3) strategi

bisnis berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kata Kunci : strategi bisnis, kinerja perusahaan, manajemen laba

I. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan sebuah sarana komunikasi bagi perusahaan untuk memberikan

informasi keuangan yang berguna bagi berbagai pihak dalam pembuatan keputusan. Dalam laporan

keuangan, pihak pemakai terpusat pada komponen laba (Beattie, Brown, Erwers, John, Mason, Thomas

dan Turner, 1994). Laba yang dijadikan salah satu pedoman oleh investor dalam mengukur kinerja

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

perusahaan menyebabkan manajemen melakukan manajemen laba. Manajemen laba adalah upaya

rekayasa angka-angka dalam laporan keuangan dengan mempermainkan metode dan prosedur

akuntansi yang digunakan perusahaan (Sulistiyanto, 2008:51).

Manajer cenderung memaksimalkan kepentingan pribadinya dengan manajemen laba atau

manipulasi laba yang yang menghasilkan kualitas laba yang rendah, dimana lingkungan atau strategi

bisnis dapat memotivasi perusahaan untuk melakukan hal itu. Menurut Watt dan Zimmerman (1990)

dalam Houqe, Kerr dan Monem (2013) kualitas laba perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan strategi

bisnis yang telah dipilih oleh perusahaan karena keputusan investor untuk melakukan investasi juga

ditentukan dari tipe strategi bisnis perusahaan. Investor akan melihat kinerja perusahaan untuk

keputusannya berinvestasi, sehingga kualitas laba sangatlah penting agar tidak terjadi informasi bias

yang diterima oleh investor. Dalam keputusannya berinvestasi, investor perlu memperhatikan kinerja

perusahaan, tipe strategi bisnis dan kualitas laba nya. Hal ini bisa disimpulkan bahwa strategi bisnis

yang dipilih perusahaan akan mempengaruhi seberapa besar manajemen laba yang dilakukan

perusahaan. Penelitian mengenai strategi bisnis dan manajemen laba dilakukan oleh Houqe dkk. (2013),

Bentley, Omer dan Sharp (2013) dan Ghofar dan Islam (2015).

Strategi bisnis dibuat untuk menentukan kesuksesan perusahaan, meningkatkan kinerja

perusahaan dan menciptakan keunggulan bersaing. Menurut Ward dan Peppard (2002:69), strategi

bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang

dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi para pesaing. Pilihan strategi yang tepat akan menciptakan

kinerja superior bagi organisasi. Penelitian mengenai strategi bisnis dan kinerja perusahaan telah

dilakukan Ghofar dan Islam (2015) dan Hambrick (1983), Sarac (2014).

Kinerja perusahaan adalah hasil dari kinerja manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan perusahaan adalah memberikan hasil atas modal yang diinvestasikan oleh pemilik modal

(Tamalee dkk., 2008). Teori keagenan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan menjelaskan

bahwa perusahaan yang berkinerja buruk, manajer dapat bertindak oportunis untuk menaikkan laba

akuntansi guna menyembunyikan kinerja buruk, sebaliknya perusahaan berkinerja baik manajer

bertindak oportunis dengan menurunkan laba akuntansinya untuk menunda kinerja baik (Suyudi, 2009

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

dalam Amertha, 2013). Penelitian mengenai kinerja perusahaan dan manajemen laba dilakukan oleh

Aji dan Mita (2010), Sun dan Rath (2009), Amertha (2013), Ghofar dan Islam (2015).

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelasan, maka penulis ingin meneliti mengenai pengaruh

strategi bisnis terhadap kinerja perusahaan, pengaruh kinerja perusahaan terhadap manajemen laba,

pengaruh strategi bisnis terhadap manajemen laba.

II. LANDASAN TEORI

Jensen dan meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara

satu orang atau lebih pemilik (principal) yang menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa

jasa atas nama pemilik yang meliputi pendelegasian wewenang dan pengambil keputusan kepada agen.

Hal ini akan menyebabkan informasi asimetri yaitu pihak yang terkait dalam proses bisnis (agent) akan

memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lainnya sehingga akan menimbulkan perilaku

oportunis.

Teori akuntansi positif memperhatikan kebijakan akuntansi yang akan dipilih perusahaan dan

bagaimana manajer akan merespon dari kebijakan akuntansi yang baru tersebut (Scott,2012:304). Teori

akuntansi positif sering dihubungkan dengan manajemen laba dikarenakan teori ini memberi kebebasan

pada agent untuk memilih kebijakan akuntansi perusahaan. Hal ini akan menimbulkan tindakan

oportunis yaitu tindakan yang cenderung menguntungkan diri sendiri.

Menurut Porter (1985:1) keunggulan bersaing adalah keunggulan posisi dalam sebuah industri,

tempat di mana persaingan itu muncul. Keunggulan bersaing bertujuan untuk membentuk posisi yang

menguntungkan dan berkelanjutan agar dapat bertahan pada persaingan industri.

Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, menuntut perusahaan untuk mengembangkan

strategi keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing adalah keunggulan posisi dimana persaingan itu

muncul. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai kunggulan bersaing dan merupakan

faktor terpenting bagi keberhasilan suatu perusahaan untuk menghadapi persaingan. Strategi bisnis

perusahaan telah dipilih di awal dalam sejarah perusahaan dan sudah ditetapkan dalam visi dan misi

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

perusahaan serta biasanya stabil dari waktu ke waktu. Strategi bisnis itu seperti sebuah dasar,

karakteristik spesifik perusahaan.

Miles dan Snow (1978) membagi 4 tipe strategi bisnis menjadi prospector, defender, analyzer

dan reactor dengan prospector dan defender sebagai strategi yang paling ekstrim berbeda. Perusahaan

berstrategi prospector cenderung untuk mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang

pasar dan selalu berusaha melakukan inovasi produk. Perusahaan berstrategi defender cenderung

mempertahankan pasar yang telah dicapai dengan produk yang relatif stabil dengan harga yang lebih

rendah dilakukan melalui efisiensi produk. Pilihan strategi bisnis yang tepat akan menciptakan kinerja

perusahaan yang superior.

Strategi bisnis tidak hanya mempengaruhi kinerja perusahaan, tetapi juga kualitas laba

perusahaan. Manajer cenderung memaksimalkan kepentingan pribadinya dengan melakukan

manajemen laba atau manipulasi yang menghasilkan kualitas laba rendah, dimana lingkungan dan

strategi bisnis dapat memotivasi manajemen untuk melakukan hal itu.

2.1. HIPOTESIS DAN MODEL ANALISIS

2.1.1. PENGARUH STRATEGI BISNIS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Chandler (1962) dalam Houqe dkk. (2013) mendefinisikan strategi sebagai determinasi dari tujuan

jangka panjang dari suatu perusahaan dan sumber daya pasti dibutuhkan untuk mencapai tujuan

tersebut. Mintzberg (1987) dalam Houqe dkk. (2013) berpendapat bahwa strategi organisasi mengarah

ke rencana, pola, posisi dan perspektif perusahaan. Beberapa pertanyaan belum terjawab mengenai

mengapa beberapa perusahaan berkinerja lebih bagus daripada perusahaan lain sedangkan mereka sama

sama dalam industri dan kondisi yang sama (Karabaḡ, 2008:1 dalam Sarac dkk., 2014). Oleh karena itu

strategi bisnis perusahaan dan sumber daya mulai dipertimbangkan sebagai faktor penting dalam hal

yang mempengaruhi kinerja perusahaan (Porter, 1980; Barney, 1991 dalam Sarac, Ertan dan Yucel,

2014). Tipe strategi bisnis yang tepat akan menciptakan kinerja superior bagi perusahaan.

H1 : strategi bisnis berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

2.1.2. PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

Teori keagenan menjelaskan bahwa perusahaan yang berkinerja buruk, manajer dapat bertindak

oportunis untuk menaikkan laba akuntansi guna menyembunyikan kinerja buruk, sebaliknya bila

perusahaan dalam kinerja baik manajer bertindak oportunis dengan menurunkan laba akuntansinya

untuk menunda kinerja yang baik (Suyudi, 2009 dalam Amertha, 2013). Kinerja perusahaan

mempengaruhi tindakan manajemen laba. Laba perusahaan yang rendah memberikan motivasi lebih

tinggi pada perusahaan untuk memanipulasi laba untuk meningkatkan laba nya agar terlihat bagus.

Dorongan terhadap manajer untuk melakukan manajemen laba semakin kuat ketika profitabilitas

perusahaan rendah.

H2 : Kinerja perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2.1.3. PENGARUH STRATEGI BISNIS TERHADAP MANAJEMEN LABA

Sesuai dengan teori keagenan yang menjelaskan bahwa agen sebuah perusahaan akan membuat

keputusan yang cenderung menguntungkan kepentingan diri sendiri karena agen memiliki informasi

yang lebih banyak dan lengkap tentang kondisi perusahaan. Manajer cenderung akan memaksimalkan

kepentingan pribadinya dengan cara melakukan manajemen laba atau manipulasi laba dimana

lingkungan dan strategi bisnis dapat memotivasi manajemen untuk melakukan hal itu (Bentley dkk.,

2013). Hal ini membuktikan bahwa strategi bisnis mempengaruhi manajemen laba.

Miles dan Snow (1978) membagi 4 tipe strategi bisnis perusahaan, yaitu prospector, defender,

analyzer, dan reactor dengan strategi prospector dan defender sebagai strategi yang ekstrim berbeda.

Prospector adalah strategi yang mengembangkan produk dan inovasi produk baru serta memanfaatkan

peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar dengan

produk yang stabil dan harga yang murah. Prospector cenderung melakukan inovasi sedangkan

defender cenderung melakukan efisiensi produk.

H3 : Strategi bisnis berpengaruh terhadap manajemen laba.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

III. METODE PENELITIAN

3.1. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

3.1.1. STRATEGI BISNIS

Strategi bisnis dalam penelitian ini meliputi 2 tipe yaitu strategi prospector dan strategi defender.

Miles dan Snow (1978) menyimpulkan bahwa strategi prospector dan strategi defender adalah strategi

yang ekstrem berbeda. Prospector adalah strategi yang mengembangkan produk dan inovasi produk

baru serta memanfaatkan peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung

mempertahankan pasar dengan produk yang stabil dan harga yang murah serta efisiensi. Tiga proksi

yang digunakan untuk penentuan strategi bisnis adalah :

a. Rasio jumlah karyawan terhadap total penjualan (EMPSAL)

EMPSAL merupakan perbandingan antara jumlah karyawan dengan total penjualan yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan mendistribusi barang dan jasa secara efisien (Thomas

dkk., 1991 dalam Ittner dkk.,1997). Perusahaan berstrategi defender adalah perusahaan yang

memaksimalkan efisiensi, sehingga perusahaan dengan strategi defender akan menghasilkan rasio

EMPSAL yang rendah.

EMPSAL = Jumlah karyawan

Total penjualan

b. Rasio capital expenditure per total aset (CAPTA)

Penggunaan rasio CAPTA sebagai proksi dalam penelitian sesuai dengan Kallapur dan Trombley

(1999). Semakin besar besar capital expenditure yang digunakan menunjukkan perusahaan tersebut

selalu berupaya untuk melakukan inovasi dan mengembangkan produk-produknya. Hal ini

menunjukkan perusahaan dengan rasio CAPTA tinggi merupakan perusahaan bertipologi prospector.

CAPTA = Capital expenditure

Total aset

c. Dividend payout ratio (DPR)

Rasio ini menggambarkan seberapa besar dividen yang dibayarkan kepada investor. Penggunaan rasio ini

sesuai dengan penelitian Anthony dan Ramesh (1992) yang menyimpulkan bahwa perusahaan bertipologi

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

prospector membagikan dividen kepada investor lebih kecil daripada perusahaan bertipologi defender

dikarenakan untuk mengantisipasi reinvestasi, riset pengembangan, produk baru, dan pengembangan tenaga

kerja. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan rasio DPR yang tinggi merupakan perusahaan bertipologi

defender.

DPR = . Dividen .

Laba Bersih

3.1.2. MANAJEMEN LABA

Menurut Scott (2012:423) manajemen laba adalah pilihan manajer dalam kebijakan akuntansinya untuk

mencapai tujuan tertentu yang dapat meningkatkan kemampuannya sendiri dan meningkatkan harga

pasar perusahaan. Manajemen laba diukur dengan menggunakan discretionary accrual dengan

pendekatan modifikasi Jones. Model modifikasi Jones digunakan karena dapat memberikan kekuatan

statistik yang tinggi untuk mendeteksi adanya manajemen laba (Dechow, dll. 1995).

DAit = TAit – NDAit

TAit = total akrual perusahaan i dalam periode t

NDAit = nondiscretionary accrual perusahaan i pada periode t

DAit = discretionary accrual perusahaan i pada periode t

3.1.3. KINERJA PERUSAHAAN

Kinerja perusahaan adalah kemampuan kerja manajemen dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan. Tujuan perusahaan adalah melindungi modal yang diinvestasikan oleh pemilik modalnya.

Kinerja perusahaan salah satunya dapat dilihat dari rasio profitabilitas perusahaan yang diproksikan

dengan rasio ROA yang sesuai dengan penelitian Ghofar dan Islam (2015). Semakin meningkat nilai

ROA, maka semakin meningkat pula kinerja perusahaan, karena retur yang didapat perusahaan semakin

besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Return on Asset (ROA) = Net Income .

Total Asset

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

3.2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Penentuan kriteria laporan keuangan yang disajikan secara terus-menerus dari tahun 2012 hingga tahun

2014. Penentuan kriteria memberikan dividen secara rutin dikarenakan dividen merupakan salah satu

proksi yang digunakan dalam menentukan kelompok prospector dan defender.

3.3. JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang merupakan dalam bentuk angka

atau bilangan. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.

3.4. METODE ANALISIS DATA

a. Cluster Analysis

Penelitian ini menggunakan metode non-hierarchical method atau biasa disebut dengan K-Means

Cluster. Menurut Santoso (2014: 129) metode ini dimulai dengan menentukan terlebih dahulu jumlah

cluster yang diinginkan (dua cluster, tiga cluster atau yang lain). Tiga proksi yang dipakai untuk

menentukan strategi bisnis dan menggolongkan ke perusahaan berstrategi prospector dan defender,

yaitu: jumlah pelanggan dibagi total penjualan ((EMPSAL), capital expenditure dibagi total aset

(CAPTA), dividen payout ratio (DPR). Cluster yang memiliki nilai EMPSAL dan CAPTA diatas rata-

rata dan nilai DPR dibawah rata-rata masuk ke golongan perusahaan berstrategi prospector dan cluster

yang memiliki nilai DPR diatas rata-rata dan nilai EMPSAL dan CAPTA dibawah rata-rata masuk ke

golongan perusahaan berstrategi defender.

b. Analisis Jalur (Path Analysis)

Ghozali (2013: 249) mengemukakan analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier

berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis analisis regresi untuk menaksir hubungan

kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Berdasarkan Ghozali (2013: 251) menyatakan bahwa hubungan langsung terjadi jika satu variabel

mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan

kedua variabel ini.

IV. PEMBAHASAN

4.1. PENGUJIAN PENGELOMPOKAN PERUSAHAAN

Untuk mengetahui kriteria cluster-1 dan cluster-2 dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1

Penentuan Kriteria Cluster

Cluster

1 2

Zscore(EMPSAL) -,72312 ,28408

Zscore(CATA) -,84809 ,33318

Zscore(DPR) 1,05919 -,41611

Sumber: data diolah, 2016.

Tabel 4.2

Jumlah Perusahaan setiap Cluster

1 11,000
Cluster
2 28,000

Valid 39,000

Missing ,000

Sumber: data diolah, 2016.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa cluster 1 berisikan perusahaan-

perusahaan yang mempunyai nilai DPR lebih dari rata-rata populasi yang diteliti, nilai EMPSAL dan

CAPTA kurang dari rata-rata populasi yang diteliti. Cluster 2 berisikan perusahaan yang mempunyai

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

nilai EMPSAL dan CAPTA lebih dari rata-rata populasi yang diteliti dan nilai DPR kurang dari rata-

rata populasi yang diteliti.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa terdapat 11 perusahaan sampel yang masuk ke

dalam cluster-1 yaitu perusahaan berstrategi defender dan 28 perusahaan sampel yang masuk ke dalam

cluster-2 yaitu perusahaan berstrategi prospector.

4.2. PEMBUKTIAN HIPOTESIS

4.2.1. PENGARUH STRATEGI BISNIS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Kinerja Perusahaan

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) ,177 ,018 9,856 ,000


1
STRATEGI BISNIS -,067 ,021 -,288 -3,159 ,002

Sumber: Data diolah, 2016.

Dari hasil analisis data, maka hasil persamaan struktural adalah sebagai berikut:

KP = -0,288SB

Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,002 kurang dari taraf

signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan tanda negatif pada koefisien beta -0,288 menunjukkan bahwa

pengaruh defender terhadap kinerja perusahaan lebih besar daripada prospector.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

4.2.2. PENGARUH STRATEGI BISNIS DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN

LABA

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik Strategi Bisnis dan Kinerja Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) ,081 ,012 6,886 ,000

1 STRATEGI BISNIS -,032 ,011 -,292 -3,043 ,003

KINERJA -,050 ,046 -,106 -1,104 ,272

Sumber: data diolah, 2016.

Dari hasil analisis data, maka hasil persamaan struktural adalah sebagai berikut:

DA = -0,292SB -0,106 KP

Berdasarkan hasil pada tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis berpengaruh signifikan

sedangkan kinerja perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal tersebut

dapat dilihat berdasarkan nilai signifikansi strategi bisnis sebesar 0,003 kurang dari taraf signifikansi

sebesar 0,05. Berdasarkan tanda negatif pada koefisien beta -0,292 menunjukkan bahwa strategi bisnis

defender lebih besar pengaruhnya terhadap manajemen laba daripada perusahaan prospector.Nilai

signifikansi dari kinerja perusahaan sebesar 0,272 lebih dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan

tanda negatif pada koefisien beta -0,106 menunjukkan adanya pengaruh negatif yang menunjukkan

bahwa kinerja perusahaan berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap manajemen laba.

Kinerja perusahaan (KP)

Beta -0,106(sig = 0,272)


Beta -0,288 (sig = 0,002)
H1 H2

H3
Manajemen
Strategi Bisnis (SB) Laba (DA)
Beta -0,292 (sig = 0,003) (Y)
(X) Gambar 4.1

Hasil Uji Path Analysis

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

Syarat variabel intervening dapat memediasi variabel independen dan dependen adalah terdapat

pengaruh signifikan antara variabel independen dan intervening; intervening dan dependen. Jika salah

satu regresi antara variabel independen dan intervening atau intervening dan dependen terdapat

pengaruh yang tidak signifikan, maka variabel intervening tidak mampu memediasi antara variabel

independen dan variabel dependen. Kinerja perusahaan tidak mampu memediasi antara strategi bisnis

terhadap manajemen laba berdasarkan hasil pengujian H2 (sig.0,272) yang menunjukkan adanya

pengaruh tidak signifikan kinerja perusahaan terhadap manajemen laba.

4.3. PEMBAHASAN

4.3.1. PENGARUH STRATEGI BISNIS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Variabel strategi bisnis berpengaruh terhadap kinerja perusahaan karena berdasarkan hasil

pengujian dengan signifikansi 0,05 menunjukkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,002. Hal ini berarti

bahwa H1 yang menyatakan bahwa strategi bisnis berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan

diterima. Hal ini sesuai dengan keunggulan bersaing yang dikemukakan oleh Porter (1985:1) bahwa

keunggulan bersaing bertujuan membentuk posisi yang menguntungkan dan berkelanjutan agar dapat

bertahan pada persaingan industri. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan

bersaing. Bisa disimpulkan bahwa keunggulan bersaing diciptakan dengan memiliki sumber daya dan

kapabilitas yang khas atau melakukan efisiensi pada sumber daya yang ada agar perusahaan dalam

persaingan industri dapat lebih unggul daripada lainnya dalam hal meningkatkan tingkat keuntungan

dan dalam mendapatkan laba yang lebih tinggi. Pilihan strategi yang tepat akan menciptakan kinerja

superior bagi organisasi (Porter, 1980). Miles dan Snow (1978) menyebutkan bahwa prospector dan

defender adalah tipe strategi bisnis yang ekstrim berbeda. Prospector cenderung melakukan inovasi

sedangkan defender cenderung melakukan efisiensi produk.

Nilai minus pada koefisien beta sebesar -0,288 menunjukkan bahwa strategi defender memiliki

kinerja perusahaan yang lebih tinggi daripada prospector. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

perusahaan defender merupakan perusahaan yang mendapatkan keuntungan dalam return on asset yang

lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan prospector. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Hambrick (1983) yang mengindikasikan bahwa strategi defender lebih bagus daripada

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

prospector dalam hal arus kas dan profitabilitas dan juga penelitian Matsuno dan Mentzer (2000) yang

menyimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan berstrategi defender lebih tinggi daripada prospector.

Hal ini disebabkan perusahaan defender lebih menekankan pada efisiensi dan kos rendah, lebih rendah

dari pesaingnya. Penekanan pada efisiensi biaya akan meningkatkan nilai laba bersih perusahaan akibat

adanya efisiensi pada aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya penekanan pada efisiensi

dan kos rendah, maka perusahaan berstrategi defender memiliki kemampuan dalam menghasilkan

keuntungan yang lebih besar dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan daripada strategi prospector.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sarac (2014) yang menyimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan pada strategi prospector, defender dan analyzer terhadap kinerja perusahaan, yang

artinya ketiga strategi tersebut memiliki kinerja yang sama bagus nya. Smith dll., (1983:49) dalam Sarac

(2014) mengemukakan bahwa hal terpenting itu bukanlah tipe strategi nya tetapi kekonsistenan dan

tujuan dari strategi. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Oyedijo dan RO (2012) yang memberikan

bukti bahwa strategi prospector memiliki kinerja perusahaan terbaik, sedangkan defender memiliki

kinerja perusahaan terburuk. Hasil penelitian Ghofar dan Islam (2015) juga memberikan bukti bahwa

strategi prospector lebih berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan daripada strategi

defender. Hal ini dikarenakan prospector memanfaatkan pertumbuhan dengan lebih inovatif, berani

berinvestasi pada risiko yang tinggi, dan memasuki pasar baru untuk meningktkan pertumbuhan

penjualannya yang akan mendrong kepada profitabilitas yang tinggi sehingga kinerja perusahaan juga

akan tinggi.

4.3.2. PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

Variabel kinerja perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba karena berdasarkan

hasil pengujian dengan signifikansi 0,05 dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,272. Dengan demikian

H2 yang menyatakan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba ditolak.

Hasil yang tidak signifikan pada pengaruh antara kinerja perusahaan dengan manajemen laba

mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan tidak memberikan pengaruh pada perlakuan manajemen

laba, sehingga baik perusahaan dengan kinerja rendah maupun perusahaan dengan kinerja yang tinggi

cenderung tetap melakukan manajemen laba agar laba yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nurdiniah dan Linda (2015) dan Ghofar dan Islam

(2015) yang menjelaskan bahwa Return on Asset (ROA) sebagai proksi kinerja perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian Ghofar dan Islam (2015) menjelaskan

bahwa salah satu alasan yang memungkinkan dalam tidak adanya pengaruh yang signifikan antara

kinerja perusahaan dan manajemen laba dikarenakan perusahaan yang mempunyai kinerja perusahaan

yang tinggi juga akan terus meningkatkan kemampuan membayar hutangnya agar para kreditur tetap

percaya kepada perusahaan dan perusahaan dapat meminjam kepada kreditur yang lebih banyak lagi.

Perusahaan mungkin membutuhkan hutang untuk mendanai kegiatan operasionalnya sehingga

perusahaan berkinerja tinggi juga cenderung melakukan manajemen laba agar laba sesuai dengan yang

diharapkan, sedangkan perusahaan berkinerja rendah juga akan memberikan motivasi pada perusahaan

untuk memanipulasi labanya agar terlihat bagus. Alasan yang kedua adalah ketidak pastian merupakan

salah sat karakteristik dari negara berkembang, termasuk Indonesia sehingga laba di Indonesia rentan

akan terjadinya fluktuasi. Fluktuasi laba yang tinggi akan membawa dampak negatif pada harga saham

sehingga perusahaan cenderung termotivasi untuk menghaluskan laba nya dengan melakukan

manajemen laba (Ghofar dan Islam, 2015). Hal ini menjelaskan bahwa baik perusahaan berkinerja

perusahaan tinggi maupun rendah cenderung tetap melakukan manajemen laba.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Aji dan Mita (2010) dan Sun dan Rath (2009) yang

menunjukkan pengaruh negatif ROA pada manajemen laba. Hasil penelitian ini juga berbeda dengan

penelitian Amertha (2013) dan Budiasih (2009) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif

terhadap manajemen laba.

4.3.3. PENGARUH STRATEGI BISNIS TERHADAP MANAJEMEN LABA

Variabel strategi bisnis berpengaruh terhadap manajemen laba karena berdasarkan hasil

pengujian dengan signifikansi 0,05 menunjukkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,003. Dengan demikian

H3 yang menyatakan bahwa strategi bisnis berpengaruh terhadap manajemen laba diterima. Sesuai

dengan teori keagenan yang menjelaskan bahwa agen sebuah perusahaan akan membuat keputusan

yang cenderung menguntungkan kepentingannya dirinya sendiri karena agen memiliki informasi yang

lebih banyak dan lengkap tentang kondisi perusahaan. Manajer akan cenderung memaksimalkan

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

kepentingan pribadinya dengan cara melakukan manajemen laba atau manipulasi laba dimana

lingkungan dan strategi bisnis dpat memotivasi manajemen untuk melakukan hal itu (Bentley dkk.,

2013). Hal ini dikarenakan strategi bisnis sudah ditetapakan dalam sejarah, visi dan misi perusahaan.

Strategi bisnis yang diterapkan pada tiap perusahaan juga mempunyai karakteristik dan ciri yang

berbeda tergantung dari tipe strategi yang digunakan. Miles dan Snow (1978) menyebutkan bahwa

prospector dan defender adalah tipe strategi bisnis yang ekstrim berbeda. Prospector cenderung

melakukan inovasi sedangkan defender cenderung melakukan efisiensi produk.

Nilai minus pada koefisien beta sebesar -0,292 menunjukkan strategi defender menggunakan

manajemen laba lebih banyak daripada prospector. Hal ini sesuai dengan penelitian Houqe dkk. (2013)

yang menyimpulkan bahwa perusahaan berstrategi defender lebih banyak menggunakan manajemen

laba dikarenakan perusahaan berstrategi defender lebih dilihat investor sebagai perusahaan yang berada

dalam lingkungan kematangan atau lingkungan yang stabil sehingga kinerja perusahaannya harus

menunjukkan keunggulannya yaitu kestabilan dari periode ke periode. Perusahaan berstrategi defender

adalah perusahaan yang berusaha menempatkan dan mengelola pasar yang aman dengan produk yang

relatif stabil.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori biaya transaksi yang dikemukakan oleh Coase (1937)

yang memberikan implikasi bahwa perusahaan akan dilihat oleh para investor dari seberapa efisien

perusahaan tersebut meminimalkan biaya transaksinya. Perusahaan berstrategi prospector yang

memiliki ciri memperluas pasarnya dan mencari peluang pasar baru cenderung menghasilkan kos yang

besar untuk mendanai biaya pengembangannya, sedangkan perusahaan berstrategi defender akan dilihat

investor dari biaya transaksinya karena berdasarkan ciri dari perusahaan berstrategi defender adalah

lebih menekankan pada efisiensi dan kos rendah, sehingga perusahaan berstrategi defender lebih

terdorong untuk melakukan manajemen laba lebih banyak untuk mempertahankan biaya transaksinya

seefisien mungkin.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Ghofar dan Islam (2015) yang menyimpulkan

bahwa strategi bisnis (prospector dan defender) berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba.

Tanda positif menunjukkan perusahaan berstrategi prospector menggunakan manajemen laba lebih

banyak daripada perusahaan berstrategi defender, hasil yang menunjukkan tidak signifikan dikarenakan

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

perusahaan berstrategi prospector sudah menggunakan tata kelola perusahaan yang bagus dan

mempunyai kinerja perusahaan yang tinggi sehingga akan mengurangi motivasi untuk melakukan

manajemen laba. Hasil penelitian yang menunjukkan arah negatif tidak sejalan dengan Bentley dkk.

(2013) yang mengindikasikan bahwa prospector lebih banyak melakukan penyimpangan pelaporan

keuangan daripada defender. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa prospector lebih banyak

penggunakan manajemen laba daripada defender.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan, maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Strategi bisnis berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sesuai dengan keunggulan bersaing

(Porter, 1985:1) bahwa keunggulan bersaing adalah keunggulan posisi dalam persaingan industri.

Strategi bisnis adalah alat yang tepat dalam menciptakan keunggulan bersaing. Keunggulan

bersaing diciptakan dari memiliki sumber daya khas dan efisiensi smber daya agar perusahaan

lebih unggul daripada pesaingnya dalam hal mendapatkan laba yang tinggi, sehingga pilihan

strategi yang tepat akan menciptakan kinerja perusahaan yang tinggi. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Hambrick (1983) dan Matsuno dan Mentzer (2000).

2. Kinerja perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan

bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan tidak mampu dilihat dari tinggi rendahnya

kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Nurdiniah dan Linda (2015) dan Ghofar

dan Islam (2015).

3. Strategi bisnis berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini sesuai dengan teori keagenan yang

menjelaskan bahwa agen sebuah perusahaan akan membuat keputusan yng cenderung

menguntungkan kepentingannya sendiri karena pihak perusahaan memiliki informasi yang lebih

banyak. Manajer akan cenderung memaksimalkan kepentingan pribadinya dengan melakukan

manajemen laba dimana strategi bisnis memotivasi perusahaan untuk melakukan hal tersebut. Tipe

strategi bisnis baik prospector maupun defender memiliki ciri dan kriteria masing-masing dimana

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

hal itulah yang membuat manajer untuk melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Houqe dkk. (2013).

Selain itu, saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan menggunakan rasio leverage, rasio

aktivitas dan rasio likuiditas dalam menilai kinerja suatu perusahaan dan mencari variabel yang mampu

memediasi pengaruh strategi bisnis terhadap manajemen laba.

DAFTAR PUSTAKA
Aji, Dhamar Yudo & Aria Farah Mita. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, dan
Struktur Kepemilikan terhadap Praktek Perataan Laba: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Simposium Nasional Akuntansi. XIII : 1-30
Amertha, Indra Satya Prasavita. 2013. Pengaruh Return on Asset pada Praktik Manajemen Laba dengan Moderasi
Corporate Governance. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 4.2 : 373-387
Anthony, Josep H. & Ramesh. K. 1992. Association Between Accounting Measures and Stock Prices. Journal of
Accounting and Economics. 15: 203-227
Beatie, Vivien, Stephen Brown, David Erwers, Brian John, Stuart Mason, Dylan Thomas and Michael Turner.
1994. Extraordinary Item and Income Smothing : A Positve Acounting Aproach. Journal of Busines,
Finace, and Acounting. 21 (6): 791 – 81
Bentley, Kathleen A., Thomas C. Omer & Nathan Y. Sharp. 2013. Business Strategy, Financial Reporting
Irregularities and Audit Effort. Contemporary Accounting Research. Vol.30 No.2: 780-817
Budiasih, I Gan. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal Akuntansi dan Bisnis.
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Vol.4 no.1
Coase, R.H. 1937. The Nature of The Firm. Economica, New Series. 4(16): 386-405
Dechow, P., Sloan, R. & Sweeney, A. (1995) Detecting earning management. The Accounting Review, 70(2),
193-225
Ghofar, Abdul & Sardar M.N. Islam. 2015. Corporate Governance and Contingency Theory A Structural Equation
Modeling Approach and Accounting Risk Implications. Contributions to Management Science.
Switzerland: Springer
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Cetakan Ketujuh. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hambrick, D.C. 1983. Some Test of The Effectiveness and Functional Attributes of Miles and Snow’s Strategy
Types. The Academy of Management Journal. Vol.26 no.1 : 5-26
Houqe, Muhammad Nurul, Ryan Kerr & Reza Monem. 2013. Business Strategy and Earning Quality. Working
Paper no.92, 1-32
Ittner, Christopher D., David F. Larcker, Madhav V. Rajan. 1997. The Choice of Performance Measures in Annual
Bonus Contract. The Accounting Review, Vol.72 No.2, 231-255
Jensen, M. & Meckling, W. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure.
Journal of Financial Economics, 3(4), 305-360
Kallapur, Sanjay & Mark A. Trombley. 1999. The Association Between Investment Opportunity Set Proxies and
Realized Growth. Journal of Business Finance & Accounting, 26 (3) & (4), 505-519
Matsuno, Ken & John T. Mentzer. 2000. The Effects of Strategy Type on the Market Orientation-Performance
Relationship. Journal of Marketing. Vol.64 No.4 : 1-16
Miles, R., Snow C., Meyer, A. & Coleman, H. (1978). Organizational Strategy, Structure, and Process. The
Academy of Management Review, 3(3), 546-562.
Nurdiniah, Dade & Linda Herlina. 2015. Analysis of Factors Affecting the Motivation of Earnings Management
in Manufacturing Listed in Indonesia Stock Exchange. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.6
No.3: 100-107
Oyedijo, Ade & Akewusola RO. 2012. Organizational Strategy and Firm Performance: a Test of Miles and Snow’s
Model Using 34 Paint Manufacturing SMES in South-western Nigeria. Journal of Research in
International Business and Mnaagement. Vol.2(6) : 170-178
Porter, Michael E. 1985. Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press:
New York
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat. Edisi Revisi. Jakarta: PT Alex Media Komputindo

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017


Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Manajemen Laba dengan...

Sarac, Mehlika, Yasemin Ertan & Elif Yucel. 2014. How Do Business Strategies Predict Firm Performance? An
Investigation on Borsa Istanbul 100 Index. The Journal of Accounting and Finance. 121-134
Scott, Willian R. 2012. Financial Accounting Theory 6th Ed. Canada: Pearson Prentice Hall.
Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba teori dan model empiris. Jakarta: Grasindo
Sun, Lan & Subhrendu Rath. 2009. An Empirical Analysis of Earnings Management in Australia. International
Journal of Social Behavioral, Educational, Economic, Business and Industrial Engineering. Vol.3 No.7:
1682-1698
Tamalee, Kitima, Mohamed Sulaiman & Ishak Ismail. 2008. Business Strategy and Performance of
Manufacturing Firms in Thailand. Oxford Business & Economic Conference Program, 1-13
Ward, John & Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning for Information System 3rd Edition. Cranfield School of
Management. Cranfield: Bedfordshire.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017

Вам также может понравиться