Вы находитесь на странице: 1из 5

Prosedur Lelang di Indonesia Auction Procedure in Indonesia

Prosedur Lelang di Indonesia secara umum Generally, Auction Procedure in Indonesia


diatur dalam Vendu Reglement (“VR”) jo. is regulated in Vendu Reglement (“VR”) jo.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor Minister of Finance Regulation No.
106/PMK.06/2013 Tentang Petunjuk 106/PMK.06/2013 concerning Auction
Pelaksanaan Lelang (“PMK 106/2013”). Implementation Guidelines (“MFR 106/2013”).
Prosedur lelang di Indonesia terbagi menjadi 2 Indonesian Auction Procedure are divided into 2
(dua) tahapan, yaitu tahapan Persiapan dan (two) big stages, that are Preparation Stage and
Pelaksanaan Lelang, dalam tahapan persiapan Implementation Stage, at the Preparation Stage
hal-hal penting yang harus disiapkan dan there`s few things that must be prepared, as
diperhatikan adalah (i) Permohonan Lelang (ii) follows (i) Auction Application (ii) Auction
Syarat Umum Lelang (iii) Dokumen Persyaratan General Requirements (iii) Auction Documents
Lelang (iv) Penetapan Tempat Pelaksanaan Requirements (iv) Determination of Auction
Lelang dan (v) Penetapan Waktu Pelaksanaan Places and (v) Determination of Auction Date,
Lelang, yang akan dijelaskan sebagai berikut: that will be explained as follow:
1. Auction Application
1. Permohonan Lelang Article 10 MFR 106/2013 explain that
Pasal 10 PMK 106/2013 menjelaskan auction application is submitted to State
pada pokoknya permohonan lelang Property and Auction Service Office
diajukan kepada Kantor Pelayanan (“KPKNL”) with purpose to requesting
Kekayaan Negara dan the auction Places and Date, and also
Lelang (“KPKNL”) dengan tujuan submitting the documents requirements
untuk meminta jadwal pelaksanaan along the application, in order to obtain
lelang, disertai dengan penyampaian dan verification and acceptance from
juga verifikasi terhadap dokumen KPKNL based on the auction type. In this
persyaratan lelang sesuai dengan jenis matters, KPKNL namely as Class I
lelangnya, dalam hal ini KPKNL disebut Auction Officials and have jurisdiction to
sebagai Pejabat Lelang Kelas I dan conduct all types of auction (Execution
memiliki kewenangan untuk Auction, Non-Execution Auction and
melaksanakan seluruh jenis lelang, selain Voluntary Non-Execution Auction),
Pejabat Lelang Kelas I dikenal pula asides from Class I Auction Officials,
Pejabat Lelang Kelas II yang hanya also known Class II Auction Officials
memiliki kewenangan untuk that only have jurisdiction to conduct
melaksanakan Lelang Non-Eksekusi Voluntary Non-Execution Auction;
Sukarela;
2. Auction General Requirements
2. Syarat Umum Lelang Auction General Requirements based on
Syarat Umum Lelang di Indonesia VR and MFR 106/2013 are as follows:
berdasarkan VR dan PMK 106/2013 a. Every auction, must conduct by
adalah sebagai berikut: and/or in front of Auction
a. Setiap pelaksanaan lelang harus officials, except determined
dilakukan oleh dan/atau di otherwise by laws and
hadapan Pejabat Lelang kecuali regulations, this auction can`t be
ditentukan lain oleh undang- canceled;
undang atau peraturan b. Auction must held openly and
pemerintah. Lelang demikian attended by seller and auction
tidak dapat dibatalkan; participants;
b. Dilaksanakan secara terbuka c. Auction must held at business
yang dihadiri oleh penjual dan day on working hours and take
peserta lelang; places on KPKNL working
c. Dilaksanakan pada jam dan hari territory or Class II Auction
kerja yang ditentukan dan Officials working territory;
bertempat dalam wilayah kerja d. Is is offering guaranty that
KPKNL atau wilayah Pejabat deposited to the Auction Office,
Lelang Kelas II tempat barang Auctionhouse or Auction
berada; Officials by the candidates of
d. Adanya uang jaminan auction participants minimum
penawaran yang disetorkan 20% from limit value and
kepada Kantor Lelang, Balai maximum amount to limit value;
Lelang atau Pejabat Lelang oleh e. Set of limit value, meaning
calon peserta minimal 20% dari smallest price of auction object
nilai limit dan maximal sama and the limit value is set by
dengan nilai limit; seller/auction object owner;
e. Ditetapkannya nilai limit, f. Auction must preceded by
artinya harga terkecil barang Auction Announcement;
yang akan dilelang dan g. Seller or auction object owner
ditetapkan oleh Penjual/Pemilik must reveal or give original
Barang; documents of ownership, except
f. Pelaksanaan lelang wajib for Execution Auction;
didahului dengan pengumuman h. Payment of auction prices and
lelang; Auction fees must be paid
g. Penjual atau Pemilik Barang maximum 3 (three) business dats
wajib memperlihatkan atau since the auction;
menyerahkan asli dokumen i. The auction result must be
kepemilikan barang kepada written down on auction
Pejabat, kecuali pada Lelang minutes.
Eksekusi; 3. Auction Documents Requirements
h. Pembayaran Harga Lelang dan Fundamentally, aside from general
Bea Lelang harus dibayarkan auction documents requirements, there`s
maximal 3 (tiga) hari kerja a difference about auction documents
setelah pelaksanaan lelang; requirements base on the auction purpose
i. Pelaksanaan lelang wajib and cause itself namely as special auction
dituliskan dalam berita acara documents requirements, for example for
lelang (Risalah Lelang) Auction Execution of the State
Receivable Affairs Committee, Court
3. Dokumen Persyaratan Lelang Execution Auction, Auction for the
Pada dasarnya selain dokumen-dokumen Execution of Bankruptcy Assets etc.
umum persyaratan lelang, terdapat Usually for special auction documents
perbedaan dokumen persyaratan lelang requirements require principle
yang dapat dibedakan dari tujuan serta documents related to the purpose of the
alasan lelang itu dilakukan, hal tersebut auction like judicial decision/assesement,
dinamakan dokumen persyaratan lelang decision on bankruptcy or confiscates
khusus, dokumen persyaratan lelang goods instruction, etc.
khusus tersebut contohnya adalah Lelang
Eksekusi Panitia Urusan Putang Negara, However, except special auction
Lelang Eksekusi Pengadilan, Lelang documents requirements, there`s also
Eksekusi Harta Pailit dll, biasanya untuk general auction documents requirements,
dokumen persyaratan lelang khusus this documents applied to others auction
dibutuhkan dokumen prinsipil yang type, as follows:
terkait dengan tujuan lelang itu sendiri a. Copy of Authorization Letter of
seperti salinan Putusan/Penetapan Selling Appointment, except for
Pengadilan, salinan Putusan Pailit, individual auction applicant,
salinan Surat Perintah Penjualan Barang Agreement or Power of Attorney
Sitaan dll. from Auctionhouse as a seller
party;
Namun, selain dokumen persyaratan b. Auction objects list;
lelang khusus, terdapat juga dokumen c. Approval letter from right to
persyaratan lelang umum yang bersifat manage holder, in this matters
universal artinya berlaku untuk seluruh tha auction object is land and/or
jenis lelang, yaitu sebagai berikut: building with right to build or
a. Salinan Surat Keputusan right to use building above right
Penunjukan Jual, kecuali to manage land;
pemohon lelang adalah d. Written information that require
perorangan, atau Perjanjian atau for net outcome auction
Surat Kuasa penunjukan Balai assignment, as follows:
Lelang sebagai pihak penjual;  Required data for non-
b. Daftar barang yang akan tax deposit at least
dilelang; including auction
c. Surat persetujuan dari pemegang applicant work unit
Hak Pengelolaan, dalam hal code, state treasury
objek lelang berupa tanah service office code,
dan/atau bangunan dengan taxpayer registration
dokumen kepemilikan Hak Guna number, budget line of
Bangunan atau Hak Pakai di atas acceptance, if the
tanah Hak Pengelolaan; auction net outcome
d. Informasi tertulis yang must deposited directly
diperlukan untuk to state treasury account;
penyerahan/penyetoran hasil or
bersih lelang berupa:  Auction Applicant
 Data yang diperlukan Account Number, if the
untuk pengisian Surat net auction outcome
Setoran Bukan Pajak must deposited directly
(SSBP) sekurang- to the auction applicant.
kurangnya meliputi e. Additional auction requirements
kode satker Pemohon from seller or the owner (if any),
Lelang, kode Kantor as long it`s not contradictory
Pelayanan againts laws and regulations, as
Perbendaharaan Negara follows:
(KPPN), Nomor Pokok  Terms for auction
Wajib Pajak (NPWP), participants to examine
kode Mata Anggaran the auctioned items
Penerimaan (MAP), physically;
apabila hasil bersih  Terms for taking the
lelang sesuai ketentuan auctioned items for
harus disetorkan buyer;
langung ke Kas Negara  Schedule for Auction
oleh Bendahara explanation to auction
Penerimaan; atau participants before the
 Nomor rekening auction held;
Pemohon Lelang,
apabila hasil bersih
harus disetorkan ke 4. Determination of Auction Places
Pemohon Lelang. Article 5 paragraph (1) Vendu Reglement
e. Syarat lelang tambahan dari (“VR”) jo. Article 19 MFR 106/2013
penjual atau pemilik barang (jika explained about the auction must take
ada), sepanjang tetap tidak places on KPKNL working territory or
bertentangan dengan peraturan Class II Auction Officials working
perundang-undangan, antara territory
lain:
 Jangka waktu bagi 5. Determination of Auction Date
peserta lelang untuk At least, there`s 3 (three) provision that
melihat atau meneliti regulating about auction date, as follows
secara fisik barang yang (i) auction date determinated by KPKNL
akan dilelang; or Class II Auction Officials at business
 Jangka waktu day on work time, except for Voluntary
pengambilan barang Non-Execution Auction (ii) Application
oleh Pembeli, dan/atau; letter for auction after business day and
 Jadwal penjelasan work time is submitted by auction
lelang kepada peserta applicant (iii) Approval letter for auction
lelang sebelum after business day and work time must
pelaksanaan lelang attached on the auction application letter
(aanwijzing).

4. Penetapan Tempat Pelaksanaan Lelang


Pasal 5 ayat (1) Vendu Reglement (“VR”)
jo. Pasal 19 PMK 106/2013 menjelaskan
yang pada pokoknya bahwa tempat
pelaksanaan lelang harus dalam wilayah
kerja KPKNL atau wilayah jabatan
Pejabat Lelang Kelas II (Pejabat Lelang)
tempat barang berada, artinya setelah
Permohonan Lelang diterima dan
disetujui, Pejabat yang berwenang
menetapkan Pelaksanaan Lelang;

5. Penetapan Waktu Pelaksanaan Lelang


Setidaknya ada 3 (tiga) ketentuan
mengenai penetapan waktu pelaksanaan
lelang, yaitu (i) waktu pelaksanaan
lelang ditetapkan oleh KPKNL atau
Pejabat Lelang Kelas II, yang dilakukan
pada jam dan hari kerja KPKNL, kecuali
untuk Lelang Non-Eksekusi Sukarela,
dapat dilaksanakan di luar jam dan hari
kerja dengan persetujuan tertulis Kepala
Kantor Wilayah DJKN setempat (ii)
surat permohonan persetujuan
pelaksanaan lelang di luar jam dan hari
kerja diajukan oleh Penjual atau Pemilik
Barang (iii) surat persetujuan
pelaksanaan lelang di luar jam dan hari
kerja dilampirkan pada Surat
Permohonan Lelang, pada pokoknya
setelah Permohonan Lelang diterima dan
disetujui, Pejabat yang berwenang
menetapkan waktu dilaksanakannya
lelang;

Вам также может понравиться