Вы находитесь на странице: 1из 16

Pengaruh Pemberian Tingkat Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan

Variasi Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra


(Abelmoschus esculentus L.)
Effect of Dosage of Chicken Manure and Variation of Plants Spacing to
Growth and Yield of Okra (Abelmoschus esculentus L.)

I. Dimyati1, Kartina AM.2, Putra U.3

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng


Tirtayasa (Sultan Ageng Tirtayasa State University), Jl. Raya Jakarta KM.4
Kampus Pakupatan, Untirta Serang, Banten, Telp/Fax. (0254) 280330 / 281254
Email: imrondimyati11@gmail.com

ABSTRACT

This research was aimed to the response of dosage of chicken manure and variation
of plants spacing on the growth and yield of Okra (Abelmoschus esculentus L.).
This research was conducted from December 2018 until March 2019 in the
Experimental Garden of Indonesia Vegetables Research Institute, Situ Gadung,
Tangerang, Banten. This research used a Randomized Completely Block Design
(RCBD) with two factors, the first factor was a dosage of chicken manure consisting
of three levels P1 (25 ton/ha), P2 (30 ton/ha), and P3 (35 ton/ha) and the second
factor was variation of plants spacing consisting of three levels J1 (40 cm x 50 cm),
J2 (50 cm x 50 cm), and J3 (60 cm x 50 cm). The results showed that treatment of
35 ton/ha chicken manure (P3) had the best effect at plant height (24.89 cm) and
number of leaves (7.59 leaf) on 30 days after planting, number of flowers (10.48
flowers) and number of fruits per plant (10.00 fruits) on 80 days after planting,
number of fruits per plot (154.44 fruits) and mass of fruits per plot (4.02 ton/ha) on
90 days after planting, and mass of fruits per plant (4.64 ton/ha) on 100 days after
planting. The variation of plants spacing had the best effect to number of fruits per
plot (114.67 fruits) on 80 days after planting and mass of fruits per plot (1.9 ton/ha)
on 70 days after planting. There was interaction between dosage of chicken manure
and variation of plants spacing at number of leaves on 30 days after planting,
number of flowers on 70, 80, and 100 days after planting, number of fruits per plant
on 50, 70, 80, and 100 days after planting, number of fruits per plot on 50, 60, 70,
80, and 90 days after planting.

Key words: okra, chicken manure, plant spacing, growth, crop yields.

PENDAHULUAN negara tropis dan subtropis. Buah


okra dapat dimanfaatkan sebagai
Okra merupakan tanaman yang
sayur yang dapat dikonsumsi dengan
termasuk famili Malvaceae dan
cara direbus, digoreng, atau diiris dan
berasal dari wilayah Afrika bagian
dikonsumsi secara langsung. Dalam
tropik. Saat ini tanaman okra sudah
100 g buah okra terkandung 88% air,
banyak dikembangkan di berbagai

1
2,1% protein, 0,2% lemak, 8% mencukupi, mempertinggi daya ikat
karbohidrat, 1,7% serat, dan 0,2% abu tanah sehingga tanah menjadi lebih
(Akanbi et al., 2010). tahan, tidak mudah larut oleh air
Okra berperan penting dalam pengairan. Dan pada akhirnya tanah
menyediakan karbohidrat, protein, menjadi media yang cocok bagi
lemak, mineral, dan vitamin. pertumbuhan tanaman karena
Pentingnya gizi yang terkandung jangkauan akar semakin luas
dalam buah okra menjadikan tanaman sehingga penyerapan hara semakin
tersebut banyak diproduksi secara mudah. Dengan meluasnya jangkauan
komersial. Namun, di beberapa akar dan meningkatnya serapan hara
negara tropis belum dapat dicapai maka diharapkan efisiensi
hasil produksi okra yang optimum (2- pemupukan akan naik sehingga
3 ton/ha) dan kualitas yang tinggi, tanaman dapat tumbuh dengan baik.
karena terus menurunnya kesuburan Menurut Martini (2018), dosis
tanah (El-Kader et al., 2010). pupuk kandang ayam berpengaruh
Menurut Murbandono (2000), nyata terhadap pertumbuhan
penggunaan bahan organik seperti vegetatif, namun berpengaruh tidak
pupuk kandang kotoran ayam nyata terhadap hasil, seperti pada
mempunyai peran penting bagi diameter batang, bobot basah dan
perbaikan mutu dan sifat tanah antara bobot kering batang tanaman okra
lain memperbesar daya ikat tanah dengan nilai yang tinggi diperoleh
yang berpasir (memperbaiki struktur pada dosis 30 ton/ha diikuti dosis 25
tanah berpasir) sehingga tanah tidak ton/ha dan terendah pada dosis 20
lepas-lepas, memperbaiki struktur ton/ha.
tanah berlempung sehingga tanah Peningkatan produktivitas
yang semula berat akan menjadi tanaman okra dapat dilakukan dengan
ringan, memperbesar kemampuan pengaturan jarak tanam dan
tanah menampung air sehingga tanah pemupukan. Jarak tanam yang tepat
dapat menyediakan air lebih banyak dapat mengurangi tingkat kompetisi
bagi tanaman, memperbaiki drainase tanaman dengan tanaman lain
dan tata udara tanah (terutama tanah maupun dengan gulma dalam
berat) sehingga kandungan air memperebutkan cahaya matahari, air,

2
dan unsur hara. Jarak tanam yang dosis pupuk kotoran hewan ayam dan
rapat akan meningkatkan daya saing variasi jarak tanam terhadap
tanaman terhadap gulma karena tajuk pertumbuhan dan hasil tanaman okra
tanaman menghambat pancaran (Abelmoschus esculentus L.).
cahaya ke permukaan lahan sehingga
pertumbuhan gulma menjadi METODE PENELITIAN
terhambat, di samping juga laju
Penelitian ini dilaksanakan
evaporasi dapat ditekan. Namun pada
pada bulan Desember 2018 sampai
jarak tanam yang terlalu sempit
bulan Maret 2019 bertempat di KP
mungkin tanaman budidaya akan
(Kebun Percobaan) Balai Penelitian
memberikan hasil yang relatif kurang
Tanaman Sayuran Situ Gadung
karena adanya kompetisi antar
Kecamatan Pagedangan Kabupaten
tanaman itu sendiri. Oleh karena itu
Tangerang Provinsi Banten.
dibutuhkan jarak tanam yang
Bahan-bahan yang digunakan
optimum untuk memperoleh hasil
dalam penelitian ini adalah benih
yang maksimum (Pitijo, 2009).
tanaman okra hijau varietas Naila
Berdasarkan penelitian Raditya et
IPB, pupuk kotoran hewan ayam,
al., (2017) perlakuan jarak tanam 50
pestisida, tanah dan air.
cm x 50 cm memberikan hasil rata-
Alat-alat yang digunakan pada
rata jumlah buah tertinggi 321,25
penelitian ini adalah kertas, ember,
buah dan berbeda nyata dengan hasil
timbangan, cangkul, roll meter, alat
dari perlakuan jarak tanam 50 cm x 75
tulis, gunting, embrat, patok, tali
cm dengan rata-rata 275,92 buah.
rapia, sekop, golok, traktor, tray
Pada jarak tanam yang lebih kecil,
semai dan kamera.
jumlah tanaman okra dalam satu
Penelitian ini dirancang
petak lebih banyak, sehingga hasil
menggunakan Rancangan Kelompok
produksinya pun lebih besar
(RAK) dengan 2 faktor, faktor
dibandingkan dengan hasil dari
pertama adalah dosis pupuk kotoran
perlakuan jarak tanam yang lebih
hewan ayam yaitu P1 (25 ton/ha), P2
lebar.
(30 ton/ha), P3 (35 ton/ha) dan faktor
Penelitian ini bertujuan untuk
kedua adalah jarak tanam yaitu J1 (40
mengetahui pengaruh pemberian

3
cm x 50 cm), J2 (50 cm x 50 cm), dan ditentukan. Selama pengamatan
J3 (60 cm x 50 cm). Terdapat 9 dilakukan juga pengambilan foto dari
kombinasi perlakuan, yang masing- setiap satuan percobaan sebagai
masing diulang sebanyak 3 kali dokumentasi dalam penelitian.
sehingga terdapat 27 satuan Hasil pengamatan dilakukan
percobaan dan setiap satuan analisis ragam dan perlakuan yang
percobaan terdapat 3 sampel. memberikan pengaruh nyata hingga
sangat nyata dilakukan uji lanjut
Pelaksanaan Penelitian meliputi:
menggunakan Duncan Multiple
1. Penyiapan Lahan
Range Test taraf 5% menggunakan
2. Pemupukan
software DSAASTAT 1.101.
3. Penyemaian
4. Pindah Tanam
HASIL DAN PEMBAHSAN
5. Pemeliharaan
a. Tinggi Tanaman (cm)
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Berdasarkan sidik ragam
7. Panen.
pertumbuhan tinggi tanaman okra
menunjukan bahwa perlakuan tingkat
Rancangan Respons:
dosis pupuk kotoran hewan ayam
1. Tinggi Tanaman (cm)
memberikan pengaruh sangat nyata
2. Jumlah Daun (helai)
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
3. Jumlah Bunga (bunga)
okra di umur 10 HST dan 30 HST.
4. Jumlah Buah Per Tanaman (buah)
Rata-rata tinggi tanaman okra umur
5. Jumlah Buah Per Petak (buah)
10-30 HST disajikan pada tabel 1.
6. Bobot Buah Per Tanaman (g)
Berdasarkan Tabel 1 dosis pupuk
7. Bobot Buah Per Petak (g)
kotoran hewan ayam dosis 35 ton/ha
memberikan pengaruh terbaik
Pengamatan dilakukan secara
terhadap tinggi tanaman okra di 30
berkala setiap minggu dan
HST (24,89 cm).
pengambilan data dilakukan sesuai
dengan rancangan respon yang sudah

4
Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) pada
Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan Variasi Jarak Tanam
Tinggi Tanaman
Umur Pupuk Kotoran
Jarak Tanam (J)
Tanaman Hewan Ayam (P) Rerata
40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(HST) (Ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 10,27 9,78 9,55 9,87 a
10 30 (P2) 10,61 10,83 9,66 10,37 a
35 (P3) 10,66 11,66 11,72 11,35 b
Rerata 10,51 10,76 10,31 10,53
25 (P1) 13,44 13,50 13,61 13,52
20 30 (P2) 16,06 14,50 13,83 14,80
35 (P3) 14,78 15,83 15,17 15,26
Rerata 14,76 14,61 14,20 14,52
25 (P1) 20,55 20,11 21,78 20,81 a
30 30 (P2) 23,50 21,67 22,50 22,56 b
35 (P3) 24,89 26,22 23,56 24,89 c
Rerata 22,98 22,67 22,61 22,75
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT taraf 5%.

Hal ini disebabkan oleh vegetatif tanaman yang pada akhirnya


kandungan unsur hara N yang menentukan pula fase reproduktif dan
terkandung di dalam pupuk kotoran hasil tanaman.
hewan ayam, berdasarkan hasil
analisis tanah menunjukan nilai N b. Jumlah Daun (helai)
total pupuk tersebut sebanyak 0,62% Perlakuan dosis pupuk kotoran
yang berarti pupuk tersebut hewan ayam memberikan pengaruh
mengandung unsur hara N cukup sangat nyata pada pertumbuhan
tinggi. jumlah daun tanaman okra di umur 30
Menurut Barus et al., (2018) HST, dan terdapat interaksi antar
kontribusi terbesar dari pupuk ayam perlakuan di umur 30 HST.
adalah kandungan unsur hara N. hal
ini dapat mempengaruhi pertumbuhan

5
Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Daun Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) pada
Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan Variasi Jarak Tanam
Jumlah Daun
Umur Pupuk Kotoran
Jarak Tanam (J)
Tanaman Hewan Ayam (P) Rerata
40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(HST) (ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 4,33 3,67 4,22 4,04
10 30 (P2) 4,56 3,67 4,00 4,07
35 (P3) 4,00 4,44 5,00 4,48
Rerata 4,26 3,93 4,41 4,20
25 (P1) 3,89 4,78 5,00 4,56
20 30 (P2) 5,44 4,33 5,11 4,96
35 (P3) 5,89 5,56 4,44 5,30
Rerata 5,07 4,89 4,85 4,94
25 (P1) 5,00 a 5,78 b 6,11 b 5,63 a
30 30 (P2) 7,22 c 6,22 b 7,11 c 6,85 b
35 (P3) 8,11 d 8,89 e 5,78 b 7,59 c
Rerata 6,78 6,96 6,33 6,69
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT taraf 5%.

Berdasarkan Tabel 2 50 cm memberikan jumlah daun


menunjukan bahwa dosis pupuk terbaik (8,89 helai). Hal ini
kotoran hewan ayam 35 ton/ha dikarenakan pada kombinasi tersebut
memberikan jumlah daun terbaik di tersedia unsur hara yang tinggi bagi
80 HST (7,59 helai). Menurut tanaman dan jarak tanam 50 cm x 50
Maghfoer et al., (2013) ketersediaan cm mampu menyediakan ruang yang
N yang cukup dapat meningkatkan lebih efisien untuk tanaman tumbuh.
pertumbuhan organ-organ tanaman,
salah satunya proses pembentukan c. Jumlah Bunga (bunga)
daun. Perlakuan dosis pupuk kotoran
Terdapat interaksi perlakuan hewan ayam memberikan pengaruh
di umur 30 HST, kombinasi nyata pada jumlah bunga tanaman
perlakuan pupuk kotoran hewan ayam okra di umur 70 HST dan 80 HST,
35 ton/ha dengan jarak tanam 50 cm x

6
berpengaruh sangat nyata di 100 Dan terdapat interaksi antar
HST. perlakuan di umur 70 HST, 80 HST
dan 100 HST.

Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Bunga Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) pada
Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan Variasi Jarak Tanam
Jumlah Bunga
Umur Pupuk Kotoran
Jarak Tanam (J)
Tanaman Hewan Ayam (P) Rerata
40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(HST) (ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 0,11 0 0,11 0,07
40 30 (P2) 0,11 0 0,22 0,11
35 (P3) 0,44 0,22 0 0,22
Rerata 0,22 0,07 0,11 0,14
25 (P1) 0,89 0,78 0,89 0,85
50 30 (P2) 1,11 0,33 0,89 0,78
35 (P3) 1,11 2,11 0,33 1,19
Rerata 1,04 1,07 0,70 0,94
25 (P1) 1,22 2,00 2,78 2,00
60 30 (P2) 2,67 1,89 3,11 2,55
35 (P3) 3,22 3,22 2,44 2,96
Rerata 2,37 2,37 2,78 2,51
25 (P1) 3,00 a 6,89b c 7,56b c 5,81 a
70 30 (P2) 6,33 b 4,00 a 8,78 d 6,37 a
35 (P3) 8,44 cd 12,11 e 6,44 b 9,00 b
Rerata 5,93 7,67 7,59 7,06
25 (P1) 4,89 a 7,22 b 9,44 c 7,19 a
80 30 (P2) 8,44 bc 5,78 a 11,78 d 8,67 b
35 (P3) 9,56 c 14,78 e 7,11 b 10,48 c
Rerata 7,63 9,26 9,44 8,78
25 (P1) 5,11 9,56 9,22 7,96
90 30 (P2) 10,11 6,78 8,33 8,41
35 (P3) 10,67 12,11 7,33 10,04
Rerata 8,63 9,48 8,30 8,80
25 (P1) 3,00 a 5,11 c 5,44 c 4,52 a
100 30 (P2) 5,78 c 4,00 b 10,67 e 6,81 b
35 (P3) 7,78 d 7,33 d 5,11 c 2,67 b
Rerata 5,52 5,48 7,07 6,02
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT taraf 5%.

7
Berdasarkan Tabel 3 Berdasarkan Tabel 4 menunjukan
menunjukan bahwa dosis pupuk dosis pupuk kotoran hewan ayam 35
kotoran hewan ayam 35 ton/ha ton/ha memberikan jumlah buah per
memberikan jumlah bunga terbaik di tanaman yang terbaik di 80 HST
80 HST (10,48 bunga). Menurut (10,00 buah).
Pranata et al., (2017) Unsur hara P Terdapat interaksi antar
berperan penting dalam reproduksi perlakuan di umur 80 HST,
tanaman, ketersediaan P yang cukup kombinasi dosis pupuk 35 ton/ha
mengarahkan produksi tanaman yang dengan jarak tanam 50 cm x 50 cm.
lebih tinggi. Semakin banyak bunga memberikan jumlah buah per
maka akan menghasilkan buah yang tanaman terbaik (13,78 buah).
semakin banyak. Menurut Ayissa dan Kebede
Terdapat interaksi antar (2011), nitrogen menjadi salah satu
perlakuan di umur 80 HST, bahan fotosintesis yang berpengaruh
kombinasi dosis pupuk 35 ton/ha secara langsung terhadap produksi
dengan jarak tanam 50 cm x 50 cm. tanaman. Nitrogen berperan penting
memberikan jumlah bunga terbaik dalam menghasilkan asimilat yang
(14,78 bunga). diperlukan untuk memproduksi buah,
kekurangan N dapat menurunkan
d. Jumlah Buah Per tanaman produksi buah.
(buah) Berdasarkan penelitian
Perlakuan dosis pupuk kotoran Raditya et al., (2017) penggunaan
hewan ayam memberikan pengaruh jarak tanam yang sesuai dapat
nyata hingga sangat nyata pada menghasilkan produksi okra secara
jumlah buah per tanaman di umur 70 optimum, sebaliknya, jarak tanam
HST, 80 HST, dan 100 HST. yang tidak tepat akan memberikan
Dan terdapat interaksi antar hasil produksi dan kualitas okra yang
perlakuan di umur 50 HST, 70 HST, rendah karena adanya kompetisi antar
80 HST, dan 100 HST. tanaman.

8
Tabel 4. Rata-Rata Jumlah Buah Per Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.)
pada Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan Variasi Jarak
Tanam
Jumlah Buah Per tanaman
Umur Pupuk Kotoran
Jarak Tanam (J)
Tanaman Hewan Ayam (P) Rerata
40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(HST) (ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 0 0 0 0
40 30 (P2) 0,33 0 0 0,11
35 (P3) 0 0 0 0
Rerata 0,11 0 0 0,04
25 (P1) 0,44ab 0,78bc 0,89cd 0,70
50 30 (P2) 1,44e 0,33a 0,89cd 0,89
35 (P3) 1,11de 2,11f 0,44ab 1,22
Rerata 1,00 1,00 0,74 0,94
25 (P1) 1,22 2,00 2,78 2,00
60 30 (P2) 2,56 1,89 3,00 2,48
35 (P3) 3,00 3,22 2,44 2,89
Rerata 2,26 2,37 2,74 2,46
25 (P1) 2,78 a 6,11 cd 7,67 cde 5,52 a
70 30 (P2) 6,33 cd 3,89 b 8,56 f 6,26 a
35 (P3) 8,44 ef 11,89 g 6,44 cd 8,93 b
Rerata 5,85 7,30 7,56 6,90
25 (P1) 4,33 a 6,45 bc 9,44 d 6,78 a
80 30 (P2) 7,78 c 5,56 b 11,33 e 8,22 b
35 (P3) 9,11 d 13,78 f 7,11 c 10,00 c
Rerata 7,07 8,63 9,30 8,33
25 (P1) 4,89 8,78 9,00 7,56
90 30 (P2) 8,89 6,67 8,33 7,96
35 (P3) 10,67 12,11 6,89 9,89
Rerata 8,15 9,19 8,07 8,47
25 (P1) 3,00 a 4,89 c 5,44 cd 4,44 a
100 30 (P2) 5,78 d 4,00 b 10,00 f 6,59 b
35 (P3) 7,67 e 7,33 e 5,44 cd 6,81 b
Rerata 5,48 5,41 6,96 5,95
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT taraf 5%.

9
e. Jumlah Buah Per Perpetak banyak populasi maka semakin
(buah) banyak buah yang dihasilkan, dan
Perlakuan dosis pupuk kotoran semakin banyak pupuk yang
hewan ayam memberikan pengaruh diberikan semakin berpengaruh baik
nyata hingga sangat nyata pada terhadap produksi buah pada
jumlah buah per petak di umur 50-70 tanaman, oleh karna itu dibutuhkan
HST, dan 90-100 HST. Perlakuan dosis pupuk dan jarak tanam yang
variasi jarak tanaman memberikan tepat untuk menghasilkan
pengaruh nyata di umur 80 HST. Dan produktivias yang optimum.
terdapat interaksi antar perlakuan di Menurut Raditya et al., (2017)
umur 50-90 HST. dalam penelitiannya, pemberian
Berdasarkan Tabel 5 menunjukan pupuk dengan dosis yang lebih tinggi
dosis pupuk kotoran hewan ayam 35 menyebabkan tanaman menyerap
ton/ha memberikan jumlah buah per unsur hara yang lebih banyak
petak terbaik di 90 HST (154,44 sehingga berpengaruh pada
buah). Dan variasi jarak tanaman 50 peningkatan pertumbuhan vegetatif
cm x 50 cm memberikan jumlah buah tanaman yang pada akhirnya
per petak terbaik (122,78 buah). berpengaruh juga terhadap
Kombinasi dosis pupuk sebanyak 35 meningkatnya jumlah buah okra.
ton/ha dengan jarak 50 cm x 50 cm Penggunaan jarak tanam yang sesuai
memberikan jumlah buah per petak dapat menghasilkan produksi okra
terbaik (184,67 buah). secara optimum, sebaliknya, jarak
Dari data tersebut tanam yang tidak tepat akan
menunjukan semakin sempit jarak memberikan hasil produksi dan
tanam semakin banyak populasi kualitas okra yang rendah karena
tanaman yang terdapat di dalam adanya kompetisi antar tanaman.
bedengan tersebut, jika semakin

10
Tabel 5. Rata-Rata Jumlah Buah Per Petak Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus
L.) pada Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan Variasi Jarak
Tanam
Jumlah Buah Per Petak
Pupuk Kotoran
Umur Tanaman Jarak Tanam (J)
Hewan Ayam (P) Rerata
(HST) 40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 0 0 0 0
40 30 (P2) 2 0 0 0,67
35 (P3) 0 0 0 0
Rerata 0,67 0 0 0,22
25 (P1) 6,00 a 7,00 a 6,00 a 6,33 a
50 30 (P2) 15,33 b 7,00 a 9,00 a 10,44 b
35 (P3) 14,67 b 25,67 c 7,33 a 15,89 c
Rerata 12,00 13,22 7,44 10,89
25 (P1) 21,67 a 36,00 b 38,67 b 32,11 a
60 30 (P2) 47,67 cd 22,67 a 40,00 bc 36,78 a
35 (P3) 54,33 d 70,33 e 32,33 b 52,33 b
Rerata 41,22 43,00 37,00 40,41
25 (P1) 53,33 a 74,33 bc 76,33 bc 68,00 a
70 30 (P2) 89,00 c 59,33 a 86,33 c 78,22 a
35 (P3) 123,33 d 160,00 e 65,00 ab 116,11 b
Rerata 88,56 97,89 75,89 87,44
25 (P1) 60,33 a 114,00 e 89,33 bcd 87,89
80 30 (P2) 95,67 d 74,33 ab 90,00 bcd 86,67
35 (P3) 92,00 cd 155,67 f 78,33 bc 108,67
Rerata 82,67 a 114,67 b 85,89 a 94,41
25 (P1) 81,00 a 98,00 bc 104,00 cd 94,33 a
90 30 (P2) 116,33 d 85,67 ab 120,00 d 107,33 a
35 (P3) 160,67 e 184,67 f 118,00 d 154,44 b
Rerata 119,33 122,78 114,00 118,70
25 (P1) 66,33 83,67 91,33 80,44 a
100 30 (P2) 100,67 72,67 90,67 88,00 a
35 (P3) 148,67 134,00 83,67 122,11 b
Rerata 105,22 96,78 88,56 96,85
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT taraf 5%.

f. Berat Buah Per Tanaman (g) nyata hingga sangat nyata pada berat
Perlakuan dosis pupuk kotoran buah per tanaman di umur 100 HST
hewan ayam memberikan pengaruh dan terdapat interaksi antar perlakuan

11
di umur 50HST, 80HST, 90 HST dan hewan ayam35 ton/ha memberikan
100 HST. berat buah per tanaman yang terbaik
Berdasarkan Tabel 6 menunjukan di 90 HST (131,59 g).
bahwa perlakuan dosis pupuk kotoran
Tabel 8. Rata-Rata Berat Buah Per Tanaman Tanaman Okra (Abelmoschus
esculentus L.) pada Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan
Variasi Jarak Tanam
Berat Buah Per Tanaman
Umur Pupuk Kotoran
Jarak Tanam (J)
Tanaman Hewan Ayam (P) Rerata
40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(HST) (ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 0 0 0 0
40 30 (P2) 11,36 0 0 3,79
35 (P3) 0 0 0 0
Rerata 3,79 0 0 1,26
25 (P1) 4,96ab 8,66b 8,90b 7,57
50 30 (P2) 6,24c 2,86a 13,05c 7,38
35 (P3) 13,75c 30,75d 5,83ab 16,78
Rerata 8,32 14,09 9,26 10,56
25 (P1) 12,23 17,98 37,84 22,69
60 30 (P2) 26,25 16,24 34,41 25,63
35 (P3) 39,82 42,83 22,67 35,11
Rerata 26,10 25,69 31,64 27,81
25 (P1) 40,62 57,87 59,07 52,52
70 30 (P2) 54,04 31,25 60,76 48,68
35 (P3) 89,72 107,83 43,95 80,50
Rerata 61,46 65,65 54,59 60,57
25 (P1) 39,05 a 48,01 a 85,23 cd 57,43
80 30 (P2) 73,59 bc 40,97 a 90,33 d 68,30
35 (P3) 65,49 b 115,65 e 61,81 b 80,98
Rerata 59,37 68,21 79,13 68,90
25 (P1) 55,48 a 104,31 c 130,73 cd 96,84
90 30 (P2) 106,93 c 71,36 a 136,79 d 105,03
35 (P3) 140,96 d 165,83 e 87,98 b 131,59
Rerata 101,12 113,83 118,50 111,15
25 (P1) 47,33 a 71,58 b 91,41 c 70,11 a
100 30 (P2) 91,97 c 56,52 ab 140,98 e 96,49 b
35 (P3) 116,68 d 125,51 de 92,51 c 111,57 c
Rerata 85,33 84,53 108,30 92,72
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT taraf 5%.

12
Menurut Arifah et al., (2019) nyata hingga sangat nyata pada
jarak tanam yang semakin lebar dapat jumlah buah per petak di umur 50-70
mengurangi adanya kompetisi antar HST, dan 90 HST. Perlakuan variasi
tanaman, sehingga proses fotosintesis jarak tanaman memberikan pengaruh
dapat maksimal. Fotosintat yang nyata di umur 80 HST. Dan terdapat
dihasilkan dapat digunakan untuk interaksi antar perlakuan di umur 50-
pertumbuhan tanaman. 90 HST.
Terdapat interaksi antar Berdasarkan Tabel 7 menunjukan
perlakuan, kombinasi dosis pupuk 35 bahwa dosis pupuk kotoran hewan
ton/ha dengan jarak tanam 50 cm x 50 ayam 35 ton/ha memberikan berat
cm memberikan berat buah per buah per petak terbaik (2413,90 g).
tanaman terbaik (165,83 g). Maurya Dan perlakuan jarak tanam 50 cm x
et al., (2013) menyatakan bahwa 50 cm memberikan nilai rata-rata
kompetisi antar tanaman tidak akan berat buah per petak terbaik (1924,17
terjadi selama kepadatan populasi g). Kombinasi dosis pupuk 35 ton/ha
tanaman belum mencapai ambang dengan jarak tanam 50 cm x 50 cm
batas dimana sumber daya yang memberikan berat buah per petak
dibutuhkan tanaman menjadi terbatas. terbaik (3152,82 g).
Jarak tanam yang lebar menyebabkan Onyegbule et al., (2012)
tanaman tidak saling ternaungi menyatakan bahwa kenaikan hasil
sehingga penyerapan cahaya matahari polong pada tingkat jarak tanam dan
dapat maksimal, sehingga proses dosis N tertentu disebabkan adanya
fotosintesis pada daun juga berjalan pemanfaatan sumber daya yang
maksimal dan fotosintat yang efisien serta mengarah ke karakter
dihasilkan tinggi dapat digunakan pertumbuhan morfologis optimum
dalam pertumbuhan tanaman. untuk mendukung kenaikan hasil
produksi buah okra.
g. Berat Buah Per Petak (g)
Perlakuan dosis pupuk kotoran
hewan ayam memberikan pengaruh

13
Tabel 7. Rata-Rata Berat Buah Per Petak Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus
L.) pada Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Hewan Ayam dan Variasi Jarak
Tanam
Berat Buah Per Petak
Umur Pupuk Kotoran
Jarak Tanam (J)
Tanaman Hewan Ayam (P) Rerata
40 cm x 50 cm 50 cm x 50 cm 60 cm x 50 cm
(HST) (ton/ha)
(J1) (J2) (J3)
25 (P1) 0 0 0 0
40 30 (P2) 71,27 0 0 23,76
35 (P3) 0 0 0 0
Rerata 23,76 0 0 7,92
25 (P1) 67,70 a 76,55 a 82,22 a 75,49 a
50 30 (P2) 190,03 b 73,44 a 97,03 a 120,17 b
35 (P3) 205,08 b 366,80 c 90,15 a 220,68 c
Rerata 154,27 172,26 89,80 138,78
25 (P1) 213,62 a 354,48 bc 446,09 c 338,06 a
60 30 (P2) 559,44 d 264,17 ab 406,13 c 409,91 a
35 (P3) 815,16 e 877,96 e 370,88 bc 688,00 b
Rerata 529,41 498,87 407,70 478,66
25 (P1) 508,41 ab 833,64 de 702,39 cd 681,48 a
70 30 (P2) 969,35 e 590,47 bc 820,20 de 793,34 a
35 (P3) 1320,56 f 2023,55 g 375,49 a 1239,87 b
Rerata 932,77 b 1149,22 c 632,69 a 904,90
25 (P1) 617,05 a 849,64 bc 1073,63 cd 846,77
80 30 (P2) 1113,36 d 790,95 ab 1053,96 cd 986,09
35 (P3) 626,14 a 1907,19 e 1031,94 cd 1188,43
Rerata 785,52 1182,60 1053,18 1007,10
25 (P1) 971,61 a 1589,05 b 1617,19 b 1392,62 a
90 30 (P2) 1663,13 b 1030,64 a 1681,77 b 1458,51 a
35 (P3) 2326,19 c 3152,82 d 1762,69 b 2413,90 b
Rerata 1653,64 1924,17 1687,22 1755,01
25 (P1) 924,14 1167,28 2763,48 1618,30
100 30 (P2) 1858,62 1087,52 1284,74 1410,29
35 (P3) 2397,35 2261,50 1334,77 1997,87
Rerata 1726,70 1505,43 1794,33 1675,49

Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom
yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji DMRT
taraf 5%.

14
SIMPULAN Hasil Tanaman Okra
(Abelmaschus esulentus L.
Berdasarkan hasil penelitian
Moench). Jurnal Ilmu Pertanian
yang telah dilakukan maka dapat Tropika dan Subtropika. 4 (1):
38-42.
disimpulkan bahwa, perlakuan pupuk
Ayissa, T. dan F. Kebede. 2011.
kotoran hewan ayam 35 ton/ha dan Effect of Nitrogenous Fertilizer
on the Growth and Yield of
perlakuan jarak tanam 50 cm x 50 cm
Cotton (Gossypium hirsutum
memberikan pengaruh terbaik L.) Varieties in Middle Awash,
Ethiopia. J. of the Drylands 4
terhadap pertumbuhan dan hasil
(1): 248 – 258.
tanaman okra, dan terdapat interaksi El-Kader, A.A.A., S.M. Shaaban, dan
M.S. Abd El-Fattah. 2010.
antar perlakuan.
Effect of Irrigation Levels and
SARAN Organic Compost on Okra
Plants (Abelmoschus esculentus
Berdasarkan hasil penelitian
L.) Grown in Sandy Calcareous
yang telah dilakukan maka dalam Soil. Agriculture and Biology
Journal of North America 1(3):
budidaya tanaman okra dapat
255-231.
digunakan dosis pupuk kotoran Martini, Riska Amalia. 2018. Uji
Efektivitas Aplikasi Pupuk
hewan ayam 35 ton/ha dengan jarak
Kandang Ayam dan Atonik 6,5
tanam 50 cm x 50 cm. Perlu dilakukan L Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Okra
penelitian lebih lanjut menggunakan
(Abelmoschus esculentus L.).
jenis pupuk kotoran hewan lainnya Mataram. Universitas Mataram.
Maurya, R. P., J. A. Bailey, and J. S.
dan jarak tanam yang lebih tepat
A. Chandler. 2013. Impact of
terhadap pertumbuhan dan hasil Plant Spacing and Picking
Interval on The Growth, Fruit
tanaman okra.
Quality and Yield of Okra
(Abelmoschus esculentus L.)
Moench). American Journal of
DAFTAR PUSTAKA
Agriculture and Forestry 1(4):
Akanbi, W.B., A.O. Togun., J.A. 48-54.
Adediran., dan E.A.O. Ilupeju. Onyegbule U. N., S. O. Ngbede, E. I.
2010. Growth, Dry Matter and Nwanguma, dan A. Ohaneze.
Fruit Yields Components of 2012. Evaluation of Okra
Okra under Organic and Performance to Different Rates
Inorganic Sources of Nutrients. of Poultry Manure and Plant
American-Eurasian Journal of Population Density.
Sustainable Agriculture. 4(1): Continental. J. Agric. Sci. 6(3):
1-13. 56-63.
Arifah, S.H., Murti A dan Yulia E.S. Barus, R.A.A., Chairani H, dan Rosita
2019. Efektivitas Macam Pupuk S. 2018. Respons Pertumbuhan
kandang dan Jarak Tanam pada dan Produksi Dua Varietas

15
Okra (Abelmoschus esculentus
L) terhadap Pemberian
Berbagai Jenis Pupuk Organik.
Jurnal Agroekoteknologi. Vol 6
No 2 (40): 253-258.
Maghfoer, M.D., R. Soelistyono, and
N. Herlina. 2013. Response of
eggplant (Solanum melongena
L.) to combination of inorganic-
organic N and EM4. Agrivita.
35 (3) : 296 – 303.
Murbandono, H. S. 2008. Pembuatan
Kompos. Jakarta: Swadaya.
Pitojo, S. 2009. Benih Kacang Tanah.
Kanisius. Yogyakarta.
Pranata I., D.R. Lukiwati, dan W.
slamet. 2017. Pertumbuhan dan
Produksi Okra (Abelmoschus
esculentus L.) dengan Berbagai
Pemupukan Organik diperkaya
Batuan Fosfat. J. Agro Complex
1(2):65-71.
Raditya, J., E.D. Purbajanti, dan W.
Slamet. 2017. Pertumbuhan dan
Produksi Okra (Abelmoschus
esculentus L.) pada Level
Pemupukan Nitrogen dan Jarak
Tanam yang Berbeda. J. Agro
Complex 1 (2): 49-56.

16

Вам также может понравиться