Вы находитесь на странице: 1из 6

Nama : Setya Indah Hikmawati

NIM : 131711133072

Kelsa : A2 - 2017

Gerontic Care

Psycho-Socio-Spiritual & Cultural Changes


Psychosocial Changes

Beberapa individu mengatasi perubahan psikososial, dan yang lain mengalami frustrasi dan
tekanan mental yang ekstrem. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun
kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.

Psychology Needs

• Fears of a sick person:

 Death
 Chronic illness
 Loss of function
 Pain
• Dealing with fears created by an illness:

 Listening
 Patience
 Understanding
 Provide support

Confusion and Disorientation

 Berbicara dengan tidak jelas


 Tidak tahu nama mereka
 Tidak mengenali orang lain
 Mengembara tanpa tujuan
 Kurangnya kesadaran waktu atau tempat
 Penampilan bermusuhan dan agresif
 Berhalusinasi
 Regressing dalam perilaku
 Kurang memperhatikan kebersihan pribadi
 Ketidakmampuan menanggapi perintah atau instruksi sederhana

Causes of temporary confusion / disorientation

 Stress and/or depression


 Use of alcohol or chemicals
 Kidney disease
 Respiratory disease
 Liver disease
 Medication

Diseases:
 CVA
 Arteriosclerosis
 Atherosclerosis

• Cause TIA’s ministrokes which result in temporary periods of diminished blood flow to
the brain.

Demensia

Loss of mental ability characterized by a decrease in intellectual ability, loss of memory, impaired
judgment, personality change, and disorientation

• Acute dementia

– When the symptoms are caused by temporary reason:

• High fever, dehydration, hypoxia


• Chronic dementia

– When symptoms are caused by permanent, irreversible damage to brain cells

Alzeimer

Form of dementia that causes progressive changes in brain cells

Early Stages:

 Memory loss

 Mood & personality changes

 Depression

 Poor judgment

 Confusion regarding time & place

 Inability to plan and follow through with ADLs

Middle Stages:

 Nigh time restlessness

 Mood swings increase

 Personal hygiene ignored

 Weight fluctuates

 Paranoia & hallucinations

 Full time supervision needed

Late Stages:

 Total disorientation

 Incoherent

 Unable to communicate with words

 Loses control of bladder & bowel functions


 Develops seizures

 Loses weight despite eating a balanced diet

 Becomes totally dependent

 Lapses into a coma

 Dies

Care to Alzheimer

 Aspek perawatan ttt harus diikuti dengan individu yg bingung atau tidak terorientasi.

 Lingkungan yg aman & terlindungi, mengikuti rutinitas yg sama, menjaga aktivitas tetap
sederhana dan bertahan.

 Hindari suara keras, ruangan yg ramai, dan keributan yg berlebihan.

 Tingkatkan mengenali orang, waktu, dan tempat dengan memberikan orientasi realitas

Reality Orientation:

 Ingat alamat orang dg nama yg disukai

 Hindari: sayang, sayang, sayang

 Benarkan penyebutan nama, bila ada kesalahan menyebut.

 Buat referensi ke hari, waktu, tempat

 Gunakan jam, kalender, buletin

Keep oriented to day night cycles:

 Pakaian biasa di siang hari

 Buka tirai di siang hari

 Tutup tirai di malam hari

 Piyama di malam hari

 Bicara pelan, jelas / ajukan pertanyaan yang jelas & sederhana


 Jangan terburu-buru atau tergesa-gesa

 Ulangi instruksi dengan sabar, berikan waktu untuk ind. untuk menulis kembali

 Dorong percakapan tentang hal-hal yang dikenal atau kejadian terkini

 Dorong penggunaan tv, radio tanpa terlalu kuat

 Pastikan ind. menggunakan alat bantu sensorik

 Jauhkan benda2 yg tdk asing dlm pandangan

 Hindari memindahkan furnitur & barang2

 Jangan menyetujui pernyataan yg salah

 Jangan ragu utk menyentuh, berkomunikasi dgn lansia

 Hindari pertengkaran

 Dorong kemandirian dan pertolongan diri kapan pun memungkinkan

Komponen Dukungan Sosial

 Kerekatan Emosional (Emotional Attachment)

 Integrasi sosial (Social Integration)

 Adanya Pengakuan (Reanssurance of Worth)

 Ketergantungan yang dapat diandalkan ( Reliable Reliance)

 Bimbingan (Guidance)

 Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)

 Isolasi sosial telah terbukti berdampak pada kesejahteraan psikologis dan kognitif dari
Lansia dan yang lebih tua

 Mereka yang memiliki koneksi sosial yang buruk dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan
sosial berada pada peningkatan risiko penurunan kognitif dan kualitas hidupnya

How To’s of Cultural Assessment


1. Lihatlah & dengarkan.
2. Jelaskan alasan untuk mempelajari budaya itu praktis, bukan hanya rasa ingin tahu.
3. Temukan jika ada protokol khusus.
4. Tempatkan klien di atas kebutuhan untuk memperoleh informasi.
5. Tangani fasilitas sosial sebelum pengumpulan-informasi.
Culturally Focused-Assessments
 Biologic variation
 Communication
 Personal space
 Perception of time
 Health beliefs
 Pain response
 Family/social patterns
 Nutritional patterns
 Religion/spirituality
 Death/dying practices
Spiritual Needs
 Keyakinan spiritual dan praktik yang diberikan kepada seorang individu lansia disebut
agama mereka.

 Penting untuk menerima keyakinan seseorang tanpa bias, dan bahwa pekerja perawatan
kesehatan tidak memaksakan keyakinan agama mereka sendiri pada individu yang sedang
dirawat.

Вам также может понравиться