Вы находитесь на странице: 1из 23

ARTIKEL

PENGARUH PROFITABILITAS, PROPORSI DEWAN KOMISARIS


INDEPENDEN DAN KEPEMILIKAN SAHAM ASING TERHADAP
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

Oleh :

LIAN PERMATA SARI

2011/1107920

PRODI STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

1
2
PENGARUH PROFITABILITAS, PROPORSI DEWAN KOMISARIS
INDEPENDEN DAN KEPEMILIKAN SAHAM ASING TERHADAP
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Lian Permata Sari


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: Ayie_kamexs2010@yahoo.com

Abstract
This study aimed to examine the effect of profitability , the proportion of independent board and
foreign ownership on the disclosure of corporate social responsibility ( empirical study on companies
listed on the Stock Exchange ) . This study classified the causative research . The population in this
study is a listed company on the Stock Exchange in 2008 to 2012 . While the sample is determined by
purposive sampling method in order to obtain a sample of 26 companies . The type of data used is
secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method used is multiple regression
analysis . Based on the results of multiple regression analysis with a significance level of 5 % , then
the results of this study concluded : ( 1 ) a significant positive effect on the profitability of corporate
social responsibility disclosure , ( 2 ) the proportion of independent board no significant positive effect
on the disclosure of corporate social responsibility , ( 3 ) foreign ownership is not significant positive
effect on the disclosure of corporate social responsibility . Based on the above results , it is suggested :
( 1 ) further studies are expected to add or use other variables that could be expected to provide a
prediction model of corporate responsibility disclosures better . ( 2 ) Future studies are expected to
increase the number of samples, especially samples enterprise companies directly related to natural
resources.
Keywords: profitability , the proportion of independent board, foreign ownership, CSR

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, proporsi dewan komisaris
independen dan kepemilikan asing terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi
empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI). Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai 2012. Sedangkan
sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 26 perusahaan
sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) profitabilitas berpengaruh
signifikan positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility, (2) proporsi dewan
komisaris independen tidak berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan corporate social
responsibility, (3) kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan
corporate social responsibility. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan: (1) penelitian
selanjutnya diharapkan menambahkan atau menggunakan variabel lain yang diduga dapat memberikan
model pendugaan pengungkapan tanggung jawab perusahaan yang lebih baik. (2) Penelitian
selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel perusahaan terutama sampel perusahaan yang
terkait langsung dengan sumber daya alam.
Kata kunci : profitabilitas, proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan asing, CSR

1
limbah yang berdampak pada
PENDAHULUAN masyarakat sekitar.
Menurut Darwin (2006), Sebuah perusahaan dapat
Corporate Social Responsibility (CSR) bekerja dan mencapai keuntungan jika
adalah mekanisme bagi suatu mendapatkan tempat tertentu dalam
organisasi untuk secara sukarela lingkungan bisnis dan lingkungan
mengintegrasikan perhatian terhadap sosialnya. Lingkungan bisnis dan
lingkungan dan sosial ke dalam lingkungan sosial ini saling berkaitan
operasinya dan interaksinya dengan sehingga tidak mungkin suatu
stakeholder, yang melebihi tanggung perusahaan mencapai kerja yang
jawab organisasi dibidang hukum. efektif jika mengabaikan lingkungan
Dewasa ini Corporate Social sosialnya.
Responsibility menjadi topic hangat
yang ramai diperbincangkan di Dengan adanya masalah sosial
Indonesia. Perhatian masyarakat dan lingkungan yang ditimbulkan oleh
semakin besar pada pentingnya aktivitas perusahaan, maka sudah
tanggung jawab sosial perusahaan. selayaknya entitas bisnis bersedia
Perkembangan CSR terkait dengan untuk menyajikan suatu laporan yang
semakin parahnya kerusakan dapat mengungkap bagaimana
lingkungan yang terjadi di Indonesia kontribusi mereka terhadap berbagai
maupun dunia, mulai dari permasalahan sosial yang terjadi di
penggundulan hutan, polusi udara dan sekitarnya. Salah satunya dapat
air, hingga perubahan iklim, ini semua diungkap dalam laporan keuangan
sangat perlu dilakukan pengungkapan. tahunan. Namun laporan tahunan yang
selama ini dianggap sebagai media
Sejalan dengan perkembangan yang paling tepat untuk
tersebut, Undang-Undang No. 40 mengkomunikasikan berbagai
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas informasi yang relevan dari
diterbitkan dan mewajibkan perseroan manajemen perusahaan tampaknya
yang bidang usahanya di bidang atau masih belum dimanfaatkan secara
terkait dengan bidang sumber daya optimal untuk mengungkapkan
alam untuk melaksanakan tanggung masalah yang berhubungan dengan
jawab sosial dan lingkungan. Undang- lingkungan sosial. Belum optimalnya
undang memang telah diatur oleh pemanfaatan laporan tersebut,
pemerintah, namun demikian mungkin disebabkan oleh rendahnya
penetapan undang-undang tersebut kesadaran perusahaan dalam
tidak membuat pelaporan lingkungan mengungkap permasalahan sosial dan
bebas dari kelemahan/keterbatasan, lingkungan yang terjadi.
masih ada perusahaan yang
mengabaikan lingkungan sekitar, Di Indonesia permasalahan
penebangan pohon, pembuangan mengenai pengungkapan Corporate
Sosial Responsibility telah dibahas

2
dan dianalisis oleh beberapa peneliti. perusahaan itu sendiri (KNKG, 2006).
Menurut Linda dan Erline (2012) CSR Keberadaan Dewan Komisaris
dipengaruhi oleh : (1) profitabilitas,(2) Independen diharapkan dapat
ukuran perusahaan, (3) leverage, (4) memberikan tekanan pada perusahaan
umur perusahaan, dan (5) dewan untuk mengungkapkan sustainability
komisaris independen. Susi dan Ikhsan report dalam rangka memastikan
(2012) CSR dipengaruhi oleh : (1) keselarasan antara keputusan dan
kepemilikan institusional, (2) tindakan perusahaan dengan nilai-nilai
kepemilkan asing. Dalam penelitian sosial dan legitimasi perusahaan
ini peneliti bermaksud meneliti (Ratnasari, 2011). Semakin besar
beberapa factor diatas diantaranya persentase Komisaris Independen,
profitabilitas, proporsi dewan maka akan meningkatkan aktivitas
komisaris independen dan kepemilikan pengawasan terhadap kualitas
asing. pengungkapan dan mengurangi usaha
menutupi informasi perusahaan
Profitabilitas diprediksi sebagai (Prasojo, 2011).
salah satu variabel yang
mempengaruhi pengungkapan Kepemilikan asing, yaitu
tanggung jawab sosial perusahaan. besaran kepemilikan saham yang
Profitabilitas suatu perusahaan dimiliki pihak asing dari seluruh total
menunjukkan perbandingan antara saham beredar milik perusahaan. Pihak
laba dengan aktiva atau modal yang asing dianggap paling memperhatikan
menghasilkan laba tersebut. Menurut pengungkapan tanggung jawab sosial
Heckston dan Milne (1996) dalam suatu perusahaan, Hal ini disebabkan
Yusra (2009), profitabilitas beberapa alasan, diantaranya
memberikan kebebasan dan perusahaan asing terutama dari Eropa
fleksibilitas kepada manajemen untuk dan Amerika lebih mengenal konsep
mengungkapkan pertanggungjawaban praktik dan pengungkapan CSR
sosial kepada pemegang saham. (Puspitasari, 2009). Jadi dengan
Dengan kata lain, profitabilitas adalah adanya kepemilikan asing di
kemampuan suatu perusahaan untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia
mencapai laba. Semakin tinggi tingkat dimungkinkan pihak asing tersebut
profitabilitas perusahaan maka menerapkan pengungkapan tanggung
semakin besar pula pengungkapan jawab sosial seperti yang diterapkan di
informasi sosialnya. negara mereka.
Komisaris Independen Adapun fenomena yang
merupakan komisaris yang tidak terkait dengan pengungkapan
berasal dari pihak terafiliasi atau tidak tanggungjawab sosial di Indonesia
mempunyai hubungan bisnis dan seperti pada PT. Freeport Indonesia di
kekeluargaan dengan pemegang saham Papua dapat dijadikan contoh dampak
pengendali, anggota Direksi dan dari pengelolaan perusahaan tambang
Dewan Komisaris lain, serta dengan yang mengakibatkan kerugian pada

3
masyarakat maupun kerusakan Teori Stakeholder menyatakan
lingkungan yang ditimbulkan. Ini bahwa perusahaan bukanlah suatu
diakibatkan pembuangan limbah organisasi yang hanya sekedar
tambang yang tidak diolah kembali. bertanggung jawab terhadap para
pemilik (shareholders) namun juga
Berdasarkan latar belakang harus mementingkan dan memberi
diatas, maka penulis tertarik untuk manfaat kepada para stakeholder-nya
melakukan penelitian kembali (pemegang saham, konsumen,
mengenai profitabilitas, proporsi investor, kreditor, supplier,
dewan komisaris independen dan pemerintah, masyarakat dan pihak-
kepemilikan asing untuk diteliti pihak lain yang berkepentingan dengan
pengaruhnya terhadap pengungkapan perusahaan).
Corporate Social Responsibiliy dengan
rentang waktu 2008-2012, dengan 3. Pengungkapan Corporate Social
tujuan untuk mendapatkan hasil Responsibility
penelitian yang lebih baik agar hasil
penelitian ini bisa digeneralisasikan. Perusahaan berkembang atau
Sehingga penelitian yang dilakukan perusahaan besar memiliki tanggung
diberi judul : jawab yang tinggi untuk
mengungkapkan kegiatan sosial
“Pengaruh Profitabilitas, Proporsi perusahaan yang dinyatakan dalam
Dewan Komisaris Independen dan laporan tahunan perusahaan. Tanggung
Kepemilikan Asing terhadap jawab sosial atau corporate social
Pengungkapan Corporate Social responsibility, menurut Darwin (2004)
Responsibility (Studi Empiris Pada adalah mekanisme bagi suatu
Perusahaan Yang Terdaftar di BEI). organisasi untuk secara sukarela
mengintegrasikan perhatian terhadap
TELAAH LITERATUR lingkungan dan sosial ke dalam
operasinya dan interaksinya dengan
1. Teori Legitimasi
stakeholders, yang melebihi tanggung
jawab organisasi di bidang hukum”.
Teori Legitimasi menyatakan
Pengungkapan tanggung jawaban
bahwa organisasi secara
sosial ini diungkapkan dalam laporan
bekesinambungan harus memastikan
yang disebut Sustainability Reporting.
apakah mereka telah beroperasi di
Sustainability Reporting adalah
dalam norma-norma yang dijunjung
pelaporan mengenai kebijakan
tinggi masyarakat dan memastikan
ekonomi, lingkungan dan sosial,
bahwa aktivitas mereka (perusahaan)
pengaruh dan kinerja organisasi dan
bisa diterima oleh pihak luar
produknya didalam konteks
perusahaan.
pembangunan berkelanjutan
(sustainable development). Secara
2. Teori Stakeholder konseptual pengungkapan merupakan

4
bagian integral dari pelaporan jenis-jenis rasio profitabilitas yang
keuangan. Secara teknis, dapat digunakan adalah : a) Profit
pengungkapan merupakan langkah margin (profit margin on sales), b)
akhir dalam proses akuntansi, yaitu Return on Investment (ROI), c) Return
penyajian informasi dalam bentuk on equity, d) laba per lembar saham.
statemen keuangan. Pengungkapan
sering juga dimaknai sebagai 5. Proporsi Dewan Komisaris
penyediaan informasi lebih dari apa Independen
yang dapat disampaikan dalam bentuk
Dewan Komisaris bertugas dan
statemen keuangan formal.
bertanggung jawab untuk
Untuk mengukur pengungkapan melaksanakan pengawasan dan
CSR berdasarkan indikator-indikator memberikan nasihat kepada direksi
menurut Edy Rismanda Sembiring serta memastikan bahwa perusahaan
(2005) sebagai berikut : (1) telah melaksanakan Good Corporate
Lingkungan, (2) Energi, (3) kesehatan Governance sesuai dengan aturan
dan keselamatan kerja, (4) lain-lain yang berlaku. Namun demikian,
tenaga kerja, (5) produk, (6) Dewan Komisaris tidak boleh turut
keterlibatan masyarakat, (7) umum. serta dalam mengambil keputusan
operasional. Dewan Komisaris dapat
4. Profitabilitas terdiri dari Komisaris yang tidak
berasal dari pihak terafiliasi yang
Profitabilitas menunjukan dikenal sebagai Komisaris Independen
kemampuan perusahaan memperoleh dan Komisaris yang terafiliasi.
laba dalam hubungannya dengan
dengan penjualan, total aktiva, dan Berdasarkan pedoman umum Good
ekuitas. Menurut Heckston dan Milne Corporate Governance yang
(1996) dalam Yusra (2009), dikeluarkan oleh Komite Nasional
profitabilitas memberikan kebebasan Kebijakan Governance (KNKG,
dan fleksibilitas kepada manajemen 2006), Komisaris independen adalah
untuk mengungkapkan komisaris yang tidak berasal dari pihak
pertanggungjawaban sosial kepada terafiliasi atau tidak mempunyai
pemegang saham. Dengan kata lain, hubungan bisnis dan kekeluargaan
profitabilitas adalah kemampuan suatu dengan pemegang saham pengendali,
perusahaan untuk mencapai laba. anggota direksi, dan komisaris serta
Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan itu sendiri yang dapat
perusahaan maka semakin besar pula mempengaruhi kemampuannya untuk
pengungkapan informasi sosialnya. bertindak independen atau bertindak
semata-mata demi kepentingan
Rasio profitabilitas menurut perusahaan. Keberadaan komisaris
Kasmir (2008) “merupakan rasio untuk independen dimaksudkan agar
menilai kemampuan perusahaan dalam keputusan perusahaan dapat diambil
mencari keuntungan”. Dalam secara efektif, tepat, dan independen.
prakteknya, menurut Kasmir (2008)

5
Adanya keberadaan Komisaris perusahaan induk. Keempat,
Independen telah diatur sejak 1 Juli kemungkinan permintaan informasi
2000 oleh Bursa Efek Jakarta melalui yang lebih besar pada perusahaan
peraturan BEJ. Peraturan tersebut berbasis asing dari pelanggan.
mengemukakan bahwa perusahaan
yang listed di Bursa harus mempunyai Perusahaan multinasional atau
Komisaris Independen yang secara dengan kepemilikan asing utamanya
proporsional sama dengan jumlah melihat keuntungan legitimasi berasal
saham yang dimiliki pemegang saham dari para stakeholder-nya dimana
minoritas. Peraturan tersebut juga secara tipikal berdasarkan atas home
mengatur mengenai jumlah minimal market (pasar tempat beroperasi) yang
Komisaris Independen, yaitu 30% dari dapat memberikan eksistensi yang
seluruh anggota Dewan Komisaris. tinggi dalam jangka panjang.
Pengungkapan tanggung jawab sosial
6. Kepemilikan Asing merupakan salah satu media yang
dipilih untuk memperlihatkan
Kepemilikan asing (foreign kepedulian perusahaan terhadap
shareholding) adalah jumlah saham masyarakat di sekitarnya. Dengan kata
yang dimiliki oleh pihak asing (luar lain, apabila perusahaan memiliki
negeri) baik oleh individu maupun kontrak dengan foreign stakeholders
lembaga terhadap saham perusahaan di baik dalam ownership dan trade, maka
Indonesia. Selama ini kepemilikan perusahaan akan lebih didukung dalam
oleh pihak asing merupakan pihak melakukan pengungkapan tanggung
yang dianggap concern terhadap jawab sosial (Ririn, 2011).
pengungkapan CSR.
7. Hubungan antar variabel
Menurut Puspitasari (2009),
perusahaan yang memiliki a. Hubungan Profitabilitas dengan
kepemilikan saham asing cenderung pengungkapan CSR
memberikan pengungkapan yang lebih
luas dibandingkan yang tidak. Hal ini Profitabilitas diartikan sebagai
disebabkan beberapa alasan. Pertama, kemampuan perusahaan untuk
perusahaan asing terutama dari Eropa menghasilkan laba atau profit dalam
dan Amerika lebih mengenal konsep upaya meningkatkan nilai para
praktik dan pengungkapan CSR. pemegang saham perusahaan. Menurut
Kedua, perusahaan asing mendapatkan Evi, Zuraida, dan Devi (2011), para
pelatihan yang lebih baik dalam pemegang saham tidak hanya
bidang akuntansi dari perusahaan menginginkan informasi apakah
induk di luar negeri. Ketiga, pendapatan suatu perusahaan
perusahaan tersebut mungkin mengalami kenaikan atau penurunan.
mempunyai sistem informasi yang Akan tetapi, lebih dari itu para
lebih efisien untuk memenuhi pemegang saham membutuhkan
kebutuhan internal dan kebutuhan informasi sejauh mana perusahaan

6
dapat menggunakan pendapatan yang pengawasan. Komposisi dewan
dimiliki untuk membiayai kegiatan komisaris akan menentukan kebijakan
operasional perusahaan, baik dari perusahaan termasuk praktek dan
internal maupun eksternal perusahaan. pengungkapan CSR. Keberadaan
Berkaitan dengan informasi yang dewan komisaris independen akan
dibutuhkan oleh para pemegang semakin menambah efektifitas
saham, salah satu kegiatan eksternal pengawasan.
yang dilakukan perusahaan adalah
menyangkut dengan aktivitas sosial Menurut Linda dan Erline (2012)
yang mampu dilakukan perusahaan terdapat hubungan positif antara
selama perusahaan tersebut beroperasi. proporsi dewan komisaris independen
dengan pengungkapan CSR,
Semakin tinggi tingkat keberadaan komisaris independen
profitabilitas perusahaan maka diharapkan dapat bersikap netral
semakin besar pula pengungkapan terhadap segala kebijakan yang dibuat
informasi sosialnya (Andreas oleh direksi. Keberadaan dewan
Chrystina Lawer, 2007).. Profitabilitas komisaris independen tidak
yang tinggi akan mendorong para terpengaruh oleh manajemen, oleh
manajer untuk memberikan informasi karena itu mereka cenderung
yang terperinci, salah satunya mendorong perusahaan untuk
pengungkapan CSR, sebab mereka mengungkapkan informasi yang lebih
ingin meyakinkan investor terhadap luas kepada para stakeholder-nya.
perusahaan agar para investor Semakin besar persentase Komisaris
berinvestasi diperusahaan tersebut. Independen, maka akan meningkatkan
aktivitas pengawasan terhadap kualitas
H1 : Profitabilitas berpengaruh pengungkapan dan mengurangi usaha
signifikan positif terhadap menutupi informasi perusahaan.
pengungkapan CSR.
H2 : Proporsi Dewan Komisaris
b. Hubungan Proporsi Dewan Independen berpengaruh signifikan
Komisaris Independen dengan positif terhadap pengungkapan CSR.
Pengungkapan CSR
c. Hubungan Kepemilikan Asing
Komisaris Independen merupakan dengan Pengungkapan CSR
Komisaris yang tidak berasal dari
pihak terafiliasi atau tidak mempunyai Kepemilikan asing (foreign
hubungan bisnis dan kekeluargaan shareholding) adalah jumlah saham
dengan pemegang saham pengendali, yang dimiliki oleh pihak asing (luar
anggota Direksi dan Dewan Komisaris negeri) baik oleh individu maupun
lain, serta dengan perusahaan itu lembaga terhadap saham perusahaan di
sendiri (KNKG, 2006). Dewan Indonesia.Selama ini kepemilikan oleh
komisaris sebagai puncak dari sistem pihak asing merupakan pihak yang
pengelolaan internal perusahaan, dianggap concern terhadap
memiliki peranan terhadap aktivitas pengungkapan CSR. Terbukti dari

7
penelitian Puspitasari (2009), METODE PENELITIAN
perusahaan yang memiliki
kepemilikan saham asing cenderung Jenis Penelitian
memberikan pengungkapan yang lebih
Jenis penelitian ini adalah
luas dibandingkan yang tidak. Hal ini
penelitian kausatif. Bertujuan untuk
disebabkan beberapa alasan
menganalisis pengaruh suatu variable
diantaranya perusahaan asing terutama
terhadap variable lainnya (Sugiyono,
dari Eropa dan Amerika lebih
2004). Dalam penelitian ini
mengenal konsep praktik dan
menjelaskan dan menggambarkan
pengungkapan CSR.
serta memperlihatkan pengaruh
Menurut Ririn (2011), perusahaan profitabilitas, proporsi dewan
multinasional atau dengan kepemilikan komisaris independen dan kepemilikan
asing utamanya melihat keuntungan asing terhadap pengungkapan
legitimasi berasal dari para Corporate Social Responsibility.
stakeholder-nya dimana secara tipikal
Populasi dan Sampel
berdasarkan atas home market (pasar
tempat beroperasi) yang dapat Populasi dalam penelitian ini
memberikan eksistensi yang tinggi adalah semua perusahaan yang
dalam jangka panjang. Pengungkapan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tanggung jawab sosial merupakan (BEI) sampai tahun 2012 yaitu
salah satu media yang dipilih untuk sebanyak 414 perusahaan.
memperlihatkan kepedulian
perusahaan terhadap masyarakat di Teknik pengambilan sampel
sekitarnya. penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive
H3 : Kepemilikan asing berpengaruh sampling yaitu melalui pengambilan
signifikan positif terhadap sampel secara khusus berdasarkan
pengungkapan CSR. kriteria-kriteria tertentu. Pemilihan
sampel dilakukan berdasarkan
KERANGKA KONSEPTUAL pertimbangan dan memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Profitabilitas
Tabel 1
Kriteria Pengambilan Keputusan
Proporsi Dewan
Pengungkapan Perusahaan yang 414
Komisaris
CSR terdaftar di BEI dan
Independen masih melakukan
kegiatan operasinya
Kepemilikan sampai dengan
Asing Desember 2012
Perusahaan yang tidak (265)
Gambar 1 : Kerangka Konseptual mempublikasikan annual

8
report lengkap selama arsip dan lain-lain yang berhubungan
tahun 2008-2012 dengan objek penelitian untuk
Perusahaan yang tidak (123) mendapatkan data sekunder.
mempublikasikan
laporan CSR antara Variabel Penelitian dan
tahun 2008-2012 Pengukurannya
Sampel 26 Variabel dependen (Y)
Variabel dependen adalah
Berdasarkan kriteria diatas variabel yang nilainya dipengaruhi
maka perusahaan yang memenuhi oleh variabel independen.Variabel
pertimbangan dan kriteria dan dapat dependen dalam penelitian ini adalah
dijadikan sampel dalam penelitian ini tingkat pengungkapan Corporate
berjumlah 26 perusahaan. Social Responsibility dalam
sustainability report yang dinyatakan
Jenis dan Sumber Data
dalam corporate sustainability
Jenis data dalam penelitian ini disclosure (CSD). Item yang
adalah data dokumenter berupa digunakan untuk mengukur variabel
laporan keuangan tahunan perusahaan ini dibagi dalam tujuh kategori, yaitu :
yang listed di BEI, dan sustainability (1) Lingkungan, (2) Energi, (3)
report atau laporan pengungkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (4)
CSR sejenis lainnya selama periode Lain-lain tentang Tenaga Kerja, (5)
2008-2012. Produk, (6) Keterlibatan Masyarakat,
dan (7) Umum. Kategori ini diadopsi
Sumber data dalam penelitian dari penelitian yang dilakukan
ini adalah data sekunder . Data Sembiring (2005). Ketujuh kategori
sekunder merupakan sumber data tersebut terbagi dalam 78 item
penelitian yang diperoleh secara tidak pengungkapan.
langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). CSR = Jumlah item yang diungkapkan
Jumlah item untuk perusahaan j
Sumber data diperoleh dari website
perusahaan maupun website BEI Variabel Independen (X)
(www.idx.co.id).
a. Profitabilitas
Teknik Pengumpulan Data
Profitabilitas diartikan sebagai
Untuk memperoleh data yang kemampuan perusahaan untuk
diperlukan dalam penelitian ini, menghasilkan laba atau profit dalam
penulis menggunakan teknik observasi upaya meningkatkan nilai pemegang
dokumentasi dengan melihat laporan saham.
keuangan perusahaan sampel. Dengan 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROA =
teknik ini penulis mengumpulkan data 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
tertulis, dokumen-dokumen, arsip-

9
b. Proporsi dewan komisaris smirnov test dengan taraf signifikan
independen 5%. Dasar pengambilan keputusan :
Proporsi Dewan Komisaris
Independen merupakan rasio antara Jika signifikan > 5%, maka dikatakan
jumlah komisaris yang berasal dari berdistribusi normal.
luar perusahaan atau tidak berasal dari
Jika signifikan < 5%, maka dikatakan
pihak yang terafiliasi terhadap total
berdistribusi tidak normal.
dewan komisaris perusahaan .
Proporsi dewan komisaris independen
b. Uji Multikolinearitas
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛
= Uji ini bertujuan untuk menguji
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠
apakah model regresi ditemukan
c. Kepemilikan Asing adanya korelasi antar variabel bebas
Kepemilikan asing merupakan atau independen. Multikolinearitas
jumlah saham yang dimiliki oleh diuji dengan menggunakan Variance
investor asing, baik perorangan Inflation Faktor (VIF) dan tolerance
maupun lembaga. value.

Kepemilikan Asing 1
𝑉𝐼𝐹 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑛𝑣 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 1 − 𝑅2
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Dimana R2 = Koefisien determinan
Batas dari tolerance value adalah >
Metode Analisis Data 0,10 atau nilai VIF < 10. Jika tolerance
value dibawah 0,10 atau nilai VIF
Uji Asumsi Klasik diatas 10, maka terjadi
multikolinearitas.
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis, dilakukan pengujian asumsi c. Uji Heteroskedastisitas
klasik terlebih dahulu. Uji asumsi
klasik bertujuan untuk mendapatkan Uji Heteroskedastisitas adalah uji
parameter yang valid dan andal. Uji yang bertujuan untuk menguji apakah
asumsi klasik untuk penelitian ini dalam sebuah model regresi terjadi
terdiri atas : ketidaksamaan varian residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan lain.
a. Uji Normalitas Untuk menguji terjadi tidaknya
heteroskedastisitas digunakan uji
Uji ini bertujuan untuk menguji glejser.Apabila sig > 0.05 maka tidak
apakah model regresi variabel terikat terdapat gejala
dan variabel bebas keduanya heteroskedastisitas.Model yang baik
mempunyai distribusi normal atau adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
tidak. Pengujian normalitas data akan
menggunakan one sample kolmogrov d. Uji Autokorelasi

10
Uji autokorelasi merupakan a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
pengujian asumsi dalam regresi
dimana variabel dependen tidak Uji koefisien determinasi (R2)
berkorelasi dengan dirinya sendiri. intinya mengukur tingkat ketepatan
Cara mendeteksi ada tidaknya dari regresi linear berganda yaitu
autokorelasi adalah dengan uji Durbin persentase sumbangan (goodress of fit)
– Watson (DW test). Menurut Idris dari variabel bebas terhadap variabel
(2006) batas nilai dari metode Durbin terikat.Pada penelitian ini digunakan
– Watson adalah : Adjusted R Square karena variabel
bebas yang digunakan lebih dari
a) Nilai D-W besar atau diatas 2 satu.Tujuan pengukuran Adjusted R
berarti tidak ada autolorelasi Square adalah untuk mengukur
negatif. seberapa jauh kemampuan model
b) Nilai D-W antara -2 sampai 2 dalam menerangkan variasi variabel
berarti tidak ada autolorelasi atau dependen.
bebas autolorelasi.
c) Nilai D-W kecil atau dibawah -2 b. Uji F Statistik
berarti ada autolorelasi positif.
Uji F dilakukan bertujuan untuk
Analisis Regresi Berganda menguji apakah hasil analisis regresi
berganda modelnya sudah fix atau
Dalam penelitian ini teknik belum dan untuk dapat mengetahui
pengujian yang digunakan analisis pengaruh antara variabel bebas dan
regresi berganda. Analisis regresi variabel terikat secara keseluruhan
berganda adalah analisis tentang atau secara simultan. Patokan yang
hubungan antara satu variabel digunakan dalam pengujian ini adalah
dependen dengan dua atau lebih membandingkan nilai sig yang
variabel independen. Adapun diperoleh dengan derajat signifikansi
persamaan regresi dalam penelitian ini pada level α = 0,05. Apabila nilai sig
adalah : yang diperoleh lebih kecil dari derajat
signifikan maka model yang
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e digunakan sudah fix. Rumus pengujian
ini adalah:
Dimana :
𝑅2 / 𝑘
Y = CSR 𝐹=
(1 − 𝑅2) (𝑛 − 𝑘 − 1)
α = Koefisien konstanta
β = Koefisien regresi Dimana :
X1 = profitabilitas R2 = Koefisien determinasi
X2 =proporsi dewan komisaris n = Ukuran sampel
independen k = Banyaknya variabel
X3 = kepemilikan saham asing
c. Uji t Statistik
Uji model

11
Pengujian ini bertujuan untuk dengan standar deviasi 0.05147. Nilai
mengetahui hubungan yang signifikan max sebesar 33% dan nilai minimal
dari masing-masing variabel bebas sebesar 10%.
terhadap variabel terikatnya. Untuk Variabel profitabilitas yang
melihat nilai signifikan masing-masing diproksi dengan rasio Return on Asset
parameter yang diestimasi, maka (ROA) memiliki rata-rata sebesar
digunakan t- Test dengan rumus : 10.66% dengan standar deviasi
0.10608. Profitabilitas tertinggi
𝛽𝑖
𝑡 − 𝑡𝑒𝑠𝑡 = (maksimal) terjadi pada angka 0.41
𝛿𝛽𝑖
atau 41% dan terendah terjadi pada
Dimana : angka -0.20 atau -20%.
βi = Koefisien regresi Variabel komposisi dewan
δβi = Standar error atas koefisien komisaris independenmemiliki rata-
regresi variabel rata sebesar 0.4337 atau 43.37%.
Dengan kriteria pengujian : Variabel komposisi dewan komisaris
a) Jika t hitung > t tabel maka Ha independen tertinggi (maksimal) yaitu
diterima sebesar 0.80 atau 80% dan terendah
b) Jika t hitung < t tabel maka Ha terjadi pada angka 0.17 atau 17%.
ditolak Variabel kepemilikan saham
asing memiliki rata-rata sebesar
TEMUAN PENELITIAN DAN 0.3607 atau 54.22%.Variabel
PEMBAHASAN kepemilikan saham asing tertinggi
(maksimal) yaitu sebesar 1.00 atau
Statistik Deskriptif 100% dan terendah terjadi pada angka
Tabel 2 0.00 atau 0%.

Descriptive Statistics Hasil Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
N Min Max Mean Std. Deviation Tabel 3
CSR 130 .10 .33 .2075 .05147 Hasil Uji Normalitas
ROA 130 -.20 .41 .1066 .10608
KI 130 .17 .80 .4337 .11615
KP Asing 130 .00 1.00 .3607 .36382 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Valid N
130 Unstandardized
(listwise)
Residual
N 130
Tabel 2 menjelaskan secara a
Normal Parameters Mean .0000000
deskriptif variabel-variabel dalam
Std. Deviation .05088332
penelitian ini. Variabel tingkat
Most Extreme Absolute .039
pengungkapan tanggung jawab sosial Differences Positive .039
perusahaan yang diungkap oleh Negative -.034
perusahaan yang terdaftar di BEI Kolmogorov-Smirnov Z .447
adalah rata-rata sebesar 20.75% Asymp. Sig. (2-tailed) .988
a. Test distribution is Normal.

12
Berdasarkan tabel 3, terlihat
bahwa hasil uji normalitas residual Uji Heterokedastisitas
menunjukkan level signifikan lebih
besar dari α (α=0.05) yaitu 0.988 > Tabel 5
0.05 yang berarti bahwa data Uji Heterokedastisitas
terdistribusi secara normal.
a
Coefficients
Uji Multikolonearitas
Unstandardize Standardized
Tabel 4 d Coefficients Coefficients
Hasil Uji Multikolonearitas Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .013 .003 4.021 .000
a ROA .005 .008 .059 .667 .506
Coefficients
KI -.006 .007 -.077 -.836 .405
Unstandardize Standardized Collinearity KP Asing .004 .002 .141 1.527 .129
d Coefficients Coefficients Statistics
a. Dependent Variable:
Std. Tolera ABSUT
Model B Error Beta t Sig. nce VIF
1(Constant) 10.63 Berdasarkan tabel 5 dapat
.189 .018 .000
9
dilihat bahwa hasil perhitungan
ROA .023 .043 .048 .546 .586 .985 1.015
masing-masing variabel menunjukan
KI .051 .041 .116 1.255 .212 .912 1.097
bahwa level sig > 0.05 yaitu 0.506 >
KP Asing -.017 .013 -.123 -1.332 .185 .912 1.097 0.05 untuk variabel profitabilitas,
a. Dependent 0.405 > 0.05 untuk variabel proporsi
Variable: CSR
dewan komisaris independen, dan
0.129 > 0.05 untuk variabel
kepemilikan asing. Sehingga penelitian
Berdasarkan tabel 4 dapat
ini bebas dari gejala heterokedastisitas
dilihat hasil perhitungan VIF dan
dan layak untuk diteliti.
tolerance . Nilai VIF untuk variabel
profitabilitas sebesar 1.015 dengan
Uji Autokorelasi
tolerance 0.985, proporsi dewan
komisaris independen mempunyai Tabel 6
nilai VIF 1.097 dengan tolerance Uji Autokorelasi
0.912 dan kepemilikan asing
b
mempunyai nilai VIF 1.097 dengan Model Summary
tolerance 0.912. Masing-masing Std. Error
variabel bebas tersebut memiliki nilai Mod R Adjusted of the Durbin-
el R Square R Square Estimate Watson
VIF < 10 dan nilai tolerance> 0.1,
a
sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 .447 .199 .169 .04637 1.976
tidak terdapat gejala multikolinearitas a. Predictors: (Constant), KPAsing, ROA,
KI
antar variabel bebas.
b. Dependent Variable: CSR

13
Tabel 8
Dari tabel 6 dapat dilihat Uji F Statistik
bahwa angka Durbin-Watson sebesar
1.976 berada diantara -2 dan 2. Hal ini ANOVA .001
b a

dapat disimpulkan bahwa pada model


regresi ini bebas autokorelasi. Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 6.47
Analisis Data .042 3 .014
8
Residual .168 113 .002
Uji Koefisien Determinasi
Total .209 116
Tabel 7 a. Predictors: (Constant),
Uji Koefisien Determinasi KPAsing, ROA, KI
b
Model Summary b. Dependent
Variable: CSR
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .447 .199 .169 .04637
Uji t Statistik
a. Predictors: (Constant), KPAsing, ROA, KI

b. Dependent Variable: CSR Tabel 9


Uji t Statistik
Hasil pengujian dari tabel 7 Coefficients
a

menghasilkan nilai Adjusted R Square


sebesar 0.169. Nilai Adjusted R Square Standardi
ini menunjukan bahwa besarnya zed
kontribusi variabel independen Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
terhadap variabel dependen adalah
Std.
sebesar 16.9%, sedangkan sisanya Model B Error Beta t Sig.
ditentukan oleh variabel lain yang
1 (Constant) .153 .031 4.989 .000
tidak teridentifikasi dalam penelitian
ini. ROA .262 .080 .381 3.292 .001
KI .056 .058 .112 .962 .339
Uji F Statistik KPAsing -.016 .005 -.317 -3.085 .003
a. Dependent
Dari hasil analisis data, dapat Variable: CSR
dilihat bahwa Fhitung > Ftabel yaitu
sebesar 4.485 > 2.65 atau 0.005 < Dari pengolahan data statistic
0.05. Hal ini menunjukan bahwa diatas maka dapat diperoleh persamaan
persamaan regresi yang diperoleh regresi linear berganda sebagai
dapat diandalkan atau model yang berikut:
digunakan sudah fix. Y = 0.153 + 0.262 (X1) + 0.056 (X2) - 0.016 (X3)

14
Angka yang dihasilkan dari pengujian 1. Hipotesis pertama dalam penelitian
tersebut dapat dijelaskan sebagai ini adalah profitabilitas
berikut : berpengaruh signifikan positif
a. Konstanta (α) terhadap pengungkapan CSR.
Nilai konstanta yang diperoleh Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa
sebesar 0.153. Hal ini berarti jika variabel profitabilitas memiliki sig
segala sesuatu pada variabel 0.001 < α 0.05 atau nilai thitung
independen dianggap konstan, maka 3.292> ttabel 1.9811. Hal ini
pengungkapan tanggung jawab sosial menunjukan bahwa variabel
perusahaan adalah sebesar 0.153. profitabilitas berpengaruh
b. Koefisien Regresi (β) X1 signifikan positif tehadap tingkat
Nilai koefisien regresi variabel pengungkapan tanggungjawab
profitabilitas (X1) sebesar 0.262 sosial perusahaan (Y). Dengan
memberikan arti bahwa setiap demikian hipotesis pertama ini
peningkatan satu satuan profitabilitas diterima.
akanmengakibatkan peningkatan 2. Hipotesis kedua dalam penelitian
tingkat pengungkapan tanggungjawab ini adalah proporsi Dewan
sosial perusahaan laporan keuangan Komisaris Independen
tahunan sebesar 0.262. berpengaruh signifikan positif
c. Koefisien Regresi (β) X2 terhadap pengungkapan CSR.
Nilai koefisien regresi variabel Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa
proporsi dewan komisaris independen variabel proporsi dewan komisaris
(X2) sebesar 0.056 memberikan arti independen memiliki sig 0.339 > α
bahwa setiap peningkatan satu satuan 0.05 atau nilai thitung 0.962< ttabel
proporsi dewan komisaris independen 1.9811. Hal ini menunjukan bahwa
akan mengakibatkan peningkatan variabel proporsi dewan komisaris
tingkat pengungkapan tanggungjawab independen tidak berpengaruh
sosial perusahaan laporan keuangan signifikan tehadap tingkat
tahunan sebesar 0.056. pengungkapan tanggungjawab
d. Koefisien Regresi (β) X3 sosial perusahaan (Y). Dengan
Nilai koefisien regresi variabel demikian hipotesis kedua ini
kepemilikan asing (X3) sebesar -0.016 ditolak.
memberikan arti bahwa setiap 3. Hipotesis ketiga dalam penelitian
peningkatan satu satuan kepemilikan ini adalah proporsi kepemilikan
asing akan mengakibatkan penurunan asing berpengaruh signifikan
tingkat pengungkapan tanggungjawab positif terhadap pengungkapan
sosial perusahaan laporan keuangan CSR.
tahunan sebesar 0.016. Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa
Berdasarkan hasil analisis tabel 9, variabel kepemilikan asing
maka dapat dilihat pengaruh antara memiliki sig 0.003 < α 0.05 atau
variabel independen secara parsial nilai thitung -3.085< ttabel 1.9811. Hal
terhadap variabel dependen secara ini menunjukan bahwa variabel
parsial sebagai berikut: kepemilikan asing berpengaruh

15
signifikan negatif tehadap tingkat positif, yaitu mendapatkan legitimasi
pengungkapan tanggungjawab dari masyarakat yang pada akhirnya
sosial perusahaan (Y). Dengan akan berdampak meningkatnya
demikian hipotesis ketiga ini keuntungan perusahaan dimasa yang
ditolak. akan datang.
Penelitian ini relevan dengan
PEMBAHASAN penelitian Kokobu et al (2001),
Andreas Chrystina Lawer, (2007),
Pengaruh profitabilitas terhadap Linda dan Erline (2011), semakin
pengungkapan CSR tinggi tingkat profitabilitas perusahaan
Berdasarkan hasil analisis maka semakin besar pula
statistik dalam penelitian ini pengungkapan informasi sosialnya.
ditemukan bahwa profitabilitas Profitabilitas yang tinggi akan
berpengaruh signifikan positif mendorong para manajer untuk
terhadap pengungkapan tanggung memberikan informasi yang terperinci,
jawab sosial perusahaan. Hal ini salah satunya pengungkapan CSR
menunjukan semakin tinggi tingkat sebab mereka ingin meyakinkan
profitabilitas semakin tinggi tingkat investor terhadap perusahaan agar para
pengungkapan tanggung jawab sosial investor berinvestasi diperusahaan
perusahaan tersebut. tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan Profitabilitas menunjukan
dengan teori legitimasi, teori efektifitas manajemen dalam
stakeholder, dan teori kontrak sosial, menghasilkan laba. Laba perusahaan
dimana perusahaan terus berupaya yang besar akan menuai banyak
untuk mencari dukungan dari pada anggapan dari publik bahwa
stakeholder untuk kelangsungan hidup perusahaan hanya memperkaya para
perusahaan melalui kontrak sosial pemegang saham saja tanpa
yaitu sebuah cara untuk menjelaskan memperhatikan kesenjangan sosial
banyaknya ekspektasi yang dimiliki yang ada di masyarakat. Dengan
masyarakat mengenai bagaimana pengungkapan lebih banyak tentang
seharusnya perusahaan menjalankan aktivitas sosial maka akan menepis
operasinya dalam system norma dan anggapan tersebut dan akan
nilai yang berlaku dalam masyrakat, meningkatkan image perusahaan
menyebabkan perusahaan dimata masyarakat dan para investor.
menggunakan konsep tanggung jawab
sosial perusahaan guna mendapatkan Pengaruh proporsi dewan komisaris
legitimasi masyarakat dan respon independen terhadap pengungkapan
positif oleh para pelaku pasar. CSR
Profitabilitas yang tinggi akan Berdasarkan hasil analisis
memberikan keyakinan perusahaan statistik dalam penelitian ini
untuk melakukan pengungkapan ditemukan bahwa proporsi dewan
tanggung jawab sosial dan perusahaan komisaris independen tidak
tetap akan mendapatkan keuntungan berpengaruh signifikan terhadap

16
pengungkapan tanggung jawab sosial Ikhsan (2012), membuktikan bahwa
perusahaan. Hal ini menunjukan besarnya proporsi dewan komisaris
bahwa tidak ada kecendrungan yang independen belum tentu meningkatkan
timbul apabila proporsi komisaris atau mendorong perusahaan untuk
independen meningkat atau menurun melakukan pengungkapan tanggung
terhadap perubahan tingkat jawab social perusahaan.
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Pengaruh kepemilikan asing
Alasan tidak berpengaruhnya terhadap pengungkapan CSR.
dewan komisaris independen terhadap Berdasarkan hasil analisis
pengungkapan tanggung jawab social statistik dalam penelitian ini
adalah dimungkinkan karena ditemukan bahwa Kepemilikan Asing
pemilihan dan pengangkatan komisaris tidak berpengaruh signifikan positif
independen yang kurang efektif terhadap pengungkapan tanggung
(FCGI, 2002) dalam (Galuh, 2012). jawab sosial perusahaan. Hal ini
Hal ini merupakan isu atau hal menunjukan bahwa tidak ada
penting, bahwa banyak anggota dewan kecendrungan yang timbul apabila
komisaris tidak memiliki kemampuan Kepemilikan Asing meningkat atau
dan tidak dapat menunjukan menurun terhadap tingkat
independensinya sehingga fungsi pengungkapan tanggung jawab sosial
pengawasan tidak berjalan dengan perusahaan.
baik dan berdampak pada kurangnya Tersebarnya mayoritas
dorongan terhadap manajemen untuk kepemilikan saham kepada asing
melakukan pengungkapan sosial menyebabkan pelaksanaan
(Chintia, 2012). pengawasan para pemegang saham
Secara teori Independensi kepada pihak manajemen perusahaan
Profesional adalah suatu bentuk sikap menjadi lemah karena pemegang
mental yang sulit untuk dapat saham tidak mempunyai insentif dan
dikendalikan karena berhubungan kemampuan untuk mengawasi
dengan integritas seseorang. manajemen. Selain itu, apabila
Melaksanakan "fit and proper test" dihubungkan dengan teori agensi,
terhadap kandidat yang akan maka kepemilikan oleh pihak asing
menduduki jabatan tertentu di tidak mampu menjadikan proses
perusahaan merupakan salah satu monitoring menjadi lebih baik
usaha mengetahui independensi sehingga informasi yang dimiliki oleh
profesional. Akan tetapi, integritas pihak manajemen tidak diberikan
independensi seseorang lebih secara menyeluruh kepada pemilik
ditentukan oleh apa yang sebenarnya demi tujuan tertentu (Sari 2010 dalam
diyakininya dan dilaksanakannya Chintia 2012).
dalam kenyataan dan bukan oleh apa Adanya arah hubungan negatif
yang terlihat. antara kepemilikan asing terhadap
Penelitian ini sejalan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial
penelitian Chintia (2012), Susi dan merupakan suatu anomali karena

17
investor asing terutama yang berasal Kesimpulan yang dapat diambil
dari Eropa dan Amerika cenderung dari penelitian mengenai “Pengaruh
lebih mempedulikan masalah Profitabilitas, Proporsi Dewan
lingkungan dan sosial sehingga dapat Komisaris Independen dan
mendorong peningkatan Kepemilikan Saham Asing terhadap
pengungkapan CSR perusahaan. Pengungkapan Corpoorate Social
Alasan yang dapat digunakan untuk Responsibility” adalah sebagai berikut:
menjelaskan hal tersebut adalah bahwa 1. Profitabilitas berpengaruh
sampel perusahaan dengan signifikan positif terhadap
kepemilikan asing dalam penelitian ini pengungkapan CSR.
lebih banyak perusahaan selain 2. Proporsi dewan komisaris
perusahaan yang terkait langsung independen tidak berpengaruh
dengan sumber daya alam, sehingga signifikan positif terhadap
pengungkapan CSR dalam laporan pengungkapan CSR.
tahunan sifatnya masih voluntary dan 3. Kepemilikan asing tidak
sekedar untuk pemenuhan informasi berpengaruh signifikan positif
bahwa perusahaan telah melakukan terhadap pengungkapan CSR.
CSR.
Penelitian ini sejalan dengan Keterbatasan Penelitian
penelitian Djakman (2008), Chintia Meskipun peneliti telah berusaha
(2012), dan Sari (2010) dalam Chintia merancang dan mengembangkan
(2012), membuktikan bahwa besarnya penelitian sedemikian rupa, namun
kecilnya kepemilikan saham asing di masih terdapat beberapa keterbatasan
Indonesia tidak mempengaruhi tingkat dalam penelitian ini diantaranya:
pengungkapan CSR. Menurut Chintia 1. Jumlah sampel yang sangat
(2012) tidak berpengaruhnya terbatas, hanya 38 dari 414
kepemilikan asing terhadap perusahaan yang ada.
pengungkapan CSR selain sampel 2. Tingkat Adjusted R2 yang rendah
perusahaan yang tidak terkait langsung dari model yang diuji 0,052 dalam
dengan sumber daya alam, alasan lain penelitian ini menunjukkan bahwa
yang dapat digunakan untuk variabel penelitian yang digunakan
menjelaskan hal tersebut adalah bahwa hanya dapat menjelaskan sebesar
kemungkinan kepemilikan asing pada 5.2%, sedangkan 94.8% dijelaskan
perusahaan di Indonesia secara umum oleh factor lain yang tidak diteliti.
belum mempedulikan masalah Sehingga variabel penelitian yang
lingkungan dan sosial sebagai isu digunakan kurang dapat
penting yang harus secara luas menjelaskan pengaruhnya terhadap
diungkapkan dalam sebuah laporan. tingkat pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan.
PENUTUP
Saran Penelitian
Kesimpulan Adapun saran yang dapat penulis
berikan sehubungan dengan

18
keterbatasan yang terdapat dalam Pengungkapan CSR.. Skrips.
penelitian ini adalah sebagai berikut: Fakultas Ekonomi Universitas
1. Hasil penelitian ini menunjukan Diponegoro.
bahwa tingkat pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan Ardian, Hary. 2010. Faktor-Faktor
yang disebabkan oleh factor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
lain yang tidak diamati dalam Pengungkapan Tanggung Jawab
penelitian ini relative besar. Sosial dan Lingkungan. Skripsi.
Sehingga penelitian selanjutnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
diharapkan menambahkan atau Universitas Diponegoro.
menggunakan variabel lain yang
Bapepam-LK Nomor Kep-
diduga dapat memberikan model
29/PM/2004 nomor IX.1.5 tentang
pendugaan pengungkapan
pembentukan dan Pedoman
tanggung jawab perusahaan yang
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
lebih baik.
2004. Jakarta.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan
dapat menambah jumlah sampel Chintya, Dwi Putri. 2012. Pengaruh
perusahaan terutama sampel Corporate Governance dan
perusahaan yang terkait langsung Karakteristik Perusahaan terhadap
dengan sumber daya alam agar Pengungkapan Tanggung Jawab
lebih bisa membuktikan Sosial Perusahaan di dalam
keterkaitan kepemilikan asing Sustainbility Report. Jurnal
terhadap pengungkapan CSR. Universitas Negri Padang.
Darwin, Ali. 2006. Corporate Social
DAFTAR PUSTAKA Responsibility. Jakarta: EBAR.

Ahmad, Nurkhin. 2009. Corporate Dinda, Maulida. 2013. Pengaruh


Governance dan Profitabilitas Kepemilikan Asing, Afiliasi Asing,
Pengaruhnya terhadap dan Proyek PemerintahanTerhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Luas Pengungkapan
Sosial Perusahaan. Tesis. Pasca Tanggungjawab Sosial Perusahaan.
Sarjana Universitas Diponegoro. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro.
Andreas dan Lawer, Chrytina. 2008.
Pengaruh Karekteristik Perusahaan Evi Mutia, Zuraida dan Devi,
Terhadap Pengungkapan Andriani. 2011. Pengaruh Ukuran
Tanggungjawab Sosial. Jurnal Perusahaan, Profitabilitas dan
Universitas Riau. Ukuran Dewan Komisaris terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Angling, Mahatma Pian. 2010. Responsibility pada Perusahaan
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada
dan Regulasi Pemerintah Terhadap

19
BEI. Jurnal Telaah Riset Akuntansi. Novita dan Chaerul D. Djakman. 2008.
Vol. 4. No. 2. Juli 2011 Pengaruh Struktur Kepemilikan
terhadap Luas Pengungkapan
Indah, Dewi Utami. 2007. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial (CSR
Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Disclosure) pada Laporan Tahunan
Komisaris, Kepemilikan Perusahaan; Studi Empiris pada
Institusional, Kepemilikan Asing, Perusahaan Publik yang Tercatat di
dan Umur Perusahaan terhadap Bursa Efek Indonesia tahun 2006.
Corporate Social Responsibility Simposium Nasional Akuntansi XI,
Disclousure pada Perusahaan Pontianak, 22 – 25 Juli 2008.
Propoerti dan Real Estate yang
terdaftar di BEI. Jurnal Universitas Prasojo, Bagus Prio. 2011. Pengaruh
Sebelas Maret Surakarta. Corporate Governance terhadap
tingkat pelaporan CSR pada
Kamaludin. 2010. Pengaruh perusahaan pertambangan yang
Pengungkapan Corporate Social terdaftar di BEI. Skripsi.
Responsibility terhadap Universitas Diponegoro.
Profitabilitas dan Reputasi
Perusahaan. Skripsi. Fakultas Puspitasari, Apriani Daning. (2009).
Ekonomi dan Bisnis Universitas “Faktor-Faktor Yang
Islam Negri Syarif Hidayatullah Mempengaruhi Pengungkapan CSR
Jakarta. Pada Laporan Tahunan Perusahaan
di Indonesia”. Skripsi. Universitas
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Diponegoro.
Keuangan, Edisi Ketiga. Jakarta:
Rajawali Pers. Rahmatullah. 2012. Konsep Dasar
CSR.http://www.rahmatullah.net/20
Komite Nasional Kebijakan 12/01/konsep-dasar-csr.html.
Governance. 2006. Pedoman Diakses tanggal 25 Februari 2014.
Umum Good Corporate
Governance Indonesia. Ratnasari, Yunita. 2011. Pengaruh
http://www.governance- Corporate Governance Terhadap
indonesia.or.id. Diakses Tanggal 25 Luas Pengungkapan Tanggung
Januari 2014. Jawab Sosial Perusahaan di dalam
Sustainability Report. Skripsi.
Linda, Santioso dan Erline, Candra. Universitas Diponegoro.
2011. Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Leverage, Ririn, Dwi Anggraini. 2011. Pengaruh
Umur Perusahaan dan Dewan Kepemilikan Institusional,
Komisaris Indpenden dalam Kepemilikan Asing terhadap
Pengungkapan Corporate Social Pengungkapan Tanggung Jawab
Responsibility. Jurnal Fakultas Sosial Perusahaan dalam Annual
Ekonomi Universitas Report. Skripsi. Universitas
Tarumanagara. Diponegoro.

20
Susi, Susanti dan Ikhsan, Riharjo Budi.
2012. Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap Corporate
Social Responsibility pada
Perusahaan Cosmetics and
Household. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, Volume 1 Nomor 1,
Januari 2012
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005.
Karakteristik Perusahaan dan
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial: Study Empiris Pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi VIII Solo.
Terzaghi, Muhammad Titan. (2012).
“Pengaruh Earning Management
Dan Mekanisme CG Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal
Ekonomi Dan Informasi Akuntansi
Vol. 2 No. 1. Hlm 31-47.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. 2008. Jakarta.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah
Konsep dan Aplikasi CSR. Jakarta:
Fascho Pulblishing.
Yusra, Nelhendra. 2009. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibilty
pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar pada BEI. Jurnal
Universitas Andalas.

21

Вам также может понравиться